Você está na página 1de 4

Nelson Mandela adalah Presiden pertama Afrika Selatan, yang mempunyai warna

kulit hitam, ia menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan sejak tahun 1994 sampai
1999. Ia juga dikenal sebagai tokoh Revolusioner, yang menjadi tokoh anti
deskriminasi orang berkulit hitam, yang bisa disebut dengan apartheid, yaitu
sebuah program pemerintah yang dikuasai orang berkulit putih yang mencoba
menyingkirkan orang berkulit hitam. Pemerintahannya berfokus pada penghapusan
pengaruh apartheid dengan memberantas rasisme, kemiskinan, dan kesenjangan,
serta
rekonsiliasi
rasial.
Nelson Mandela lahir di Mvezo, Afrika Selatan pada 18 Juli 1981. Ayahnya bernama
Gadla Henry Mphakanyiswa, merupakan kepala suku setempat dan anggota dewan
kerajaan dan ibunya Nosekeni Fanny. Nelson Mandela adalah anak terakhir dari tiga
belas bersaudara, dari empat istri ayahnya. Terlahir dari keluarga kerajaan Thembu
dan bersuku Xhosa, salah satu kelompok penduduk yang berbicara menggunakan
bahasa Xhosa di Afrika Selatan. Pada abad ke-19, suku tersebut dikenal sebagai
suku Tambookie.
Nelson Mandela menghabiskan masa kecilnya bersama dua saudarinya
di kraa ibunya di desa Qunu, Afrika Selatan sebagai penggembala sapi bersama
teman-temannya. Ia adalah anak pertama yang merasakan bangku sekolah
diantara keluarganya. Semua saudara-saudaranya kebanyakan buta huruf.
Nelson Mandela merupakan anak satu-satunya dari saudaranya yang mendapatkan
pendidikan yang baik dari keluarganya. Saat berusia 7 tahun, ia dimasukkan ke
sekolah methodis. Ia dibaptis sebagai methodis dan diberi nama Nelson oleh
gurunya. Namun ia sendiri lebih populer dipanggil Madiba, jika sedang diantara
kelompok se-sukunya. Nama klan raja-raja Thembu adalah Madiba.
Saat berusia 9 tahun, ayahnya meninggal dunia karena penyakit yang tidak
diketahui, namun Nelson Mandela meyakini bahwa ayahnya mengalami gangguan
paru-paru. Setelah kepergian ayahnya, Nelson Mandela merasa terabaikan.
Akhirnya, ibunya mengirimnya ke Istana "Great Place" di Mqhekezweni, kemudian
diasuh oleh bupati Thembu, Kepala Suku Jongintaba Dalindyebo.
Nelson Mandela merasa bahwa Jongintaba dan istrinya Noengland memperlakukan
dirinya seperti anak sendiri, membesarkannya dengan penuh kasih sayang bersama
putra-putri mereka, Justice dan Nomafu. Ia sering menghadiri misa setiap Minggu
bersama orang tua asuhnya, Kristen menjadi bagian utama hidupnya.
Di Mqhekezweni, Nelson Mandela belajar bahasa Inggris, Xhosa, sejarah, dan
geografi. Ia mulai tertarik dengan sejarah Afrika, mendengarkan cerita-cerita yang
diujarkan para pengunjung istana yang tua, dan terpengaruh retorika anti-imperialis
Kepala Suku Joyi. Pada waktu itu, ia tetap saja menganggap kolonialis Eropa sebagai
penolong, bukan penindas.
Pada usia 16 tahun, ia, Justice, dan teman-temannya berangkat ke Tyhalarha untuk
menjalani ritual sunat yang secara simbolis menandakan mereka sudah dewasa.
Seusai ritual, Mandela diberi nama "Dalibunga".

Pendidkan Nelson Mandela

Pada usia 16 tahun, Nelson Mandela bersekolah di Clarkebury Boarding Institute


untuk mempelajari kebudayaan barat, sebuah institusi pendidikan menengah
bergaya Barat. Institusi pendidikan ini menjadi sekolah Afrika berkulit hitam
terbesar di Tembuland. Di sana, ia belajar untuk saling bersosialisasi setiap
hari.Setelah menyelesaikan sekolah menengahnya selama dua tahun, pada tahun
1937 ia pindah ke Healdtown, perguruan Methodis di Fort Beaufort yang juga
dihadiri sebagian besar anggota keluarga dari raja Thembu, termasuk Justice.
Pendidikan di Healdtown ini lebih banyak mengajarkan tentang superioritas budaya
dan pemerintahan Inggris. Namun Nelson Mandela justru semakin tertarik dengan
budaya Afrika pribumi.
Kemudian Nelson Mandela mengambil program BA (Bachelor of Arts) di Universitas
Fort Hare, sebuah institusi kulit hitam elit di Alice, Eastern Cape. Di sana ia belajar
bahasa Inggris, antropologi, politik, pemerintahan pribumi, dan hukum Belanda
Romawi pada tahun pertamanya, dan ingin menjadi penerjemah atau juru tulis di
Departemen Urusan Pribumi.
Nelson Mandela tinggal di asrama Wesley House, berteman dengan Oliver Tambo
dan sesama anggota sukunya, K.D. Matanzima. Ia mengambil kelas tari ballroom,
dan terlibat dalam pementasan drama tentang Abraham Lincoln. Sebagai anggota

Students Christian Association, ia memimpin kelas Injil untuk masyarakat setempat


dan menjadi pendukung Britania Raya ketika Perang Dunia Kedua pecah.
Namun di akhir tahun pertamanya ia terlibat aksi boikot SRC (Students'
Representative Council) terhadap kualitas makanan, sehingga ia dihukum
sementara dari universitas, ia meninggalkan kuliahnya tanpa gelar. Nelson Mandela
kemudian pindah ke Johannesburg dan melanjutkan studinya di University of the
Witswatersrand untuk mengambil hukum. Beliau kemudian melanjutkan lagi
studynya di University of South Africa.

Kegiatan Politik

Sebelumnya Nelson Mandela tidak menganggap Britania yang waktu itu menduduki
Afrika Selatan sebagai Kolonialis, namun setelah ia melihat sendiri bagaimana
perlakuan kulit putih terhadap kulit hitam yang terkenal dengan gerakan apartheid,
ia akhirnya tersadar dan menggabungkan diri dengan ANC (African National
Congress) yaitu suatu organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Afrika
Selatan.Setelah bergabung dengan ANC (African National Congress), Nelson
Mandela semakin dipengaruhi Sisulu dan menghabiskan waktunya bersama aktivis
lain di rumah Sisulu di Orlando, termasuk teman lamanya Oliver Tambo. Pada tahun
1943, ia bertemu dengan Anton Lembede, seorang nasionalis Afrika yang sangat
menentang front ras bersatu terhadap kolonialisme dan imperialisme atau aliansi
dengan kaum komunis. Meski berteman dengan orang non-kulit hitam dan komunis,
Nelson Mandela mendukung pandangan Lembede, percaya bahwa orang Afrika kulit
hitam harus terbebas sepenuhnya dalam perjuangan mendapatkan penentuan
nasib sendiri secara politik.
Di rumah Sisulu, Mandela bertemu dengan Evelyn Mase, seorang aktivis ANC dan
perawat dari Engcobo, Transkei. Mereka berdua menikah pada tanggal 5 Oktober
1944. Anak pertama mereka, Madiba "Thembi" Thembekile, lahir bulan Februari
1946, sementara seorang putri bernama Makaziwe lahir tahun 1947 namun
meninggal 9 bulan kemudian akibat penyakit meningitis.
Pada rapat umum Durban, Nelson Mandela menyampaikan pidato di hadapan
10.000 orang, memulai protes kampanye, karena itu ia ditangkap dan ditahan
sementara di penjara Marshall Square. Seiring berlanjutnya protes, anggota ANC
menaik dari 20.000 menjadi 100.000, pemerintah menanggapi dengan
penangkapan massal dan memperkenalkan Undang-Undang Keselamatan Umum
1953 supaya bisa menerapkan darurat militer.
Pada bulan Mei, pihak berwenang melarang Presiden ANU Transvaal J. B. Marks
tampil di hadapan publik, karena gagal mempertahankan posisinya, ia
menyarankan agar Nelson Mandela menggantikan posisinya. Meski kelompok ultraAfrikanis Bafabegiya menentang pencalonannya, Mandela tetap terpilih sebagai
presiden regional pada bulan Oktober.Nelson Mandela berulang kali ditahan karena
melakukan aktivitas menghasut dan diadili di Pengadilan Pengkhianatan pada tahun
1956 sampai 1961, namun akhirnya divonis tidak bersalah. Meski awalnya berunjuk
rasa tanpa kekerasan. Pada tahun 1961, ia dan Partai Komunis Afrikas Selatan
mendirikan militan Umkhonto we Sizwe. Pada tahun 1962, Nelson Mandela ditahan
dan dipenjara Marshall Square Johannesburg Fort, karena dituduh menghasut
mogok buruh dan ke luar tanegeri tanpa izin. Dua bulan kemudian ia divonis 5
tahun penjara. Mandela berserta kelompok aktivisnya dijatuhi hukuman seumur
hidup pada 12 Juni 1964.
Nelson Mandela menjalani masa kurungan pertama di Pulau Robben, kemudian di
Penjara Pollsmoor dan Penjara Victor Verster. Kampanye internasional yang
menuntut pembebasannya membuat Mandela dibebaskan tahun 1990. Setelah
menjadi Presiden ANC, Mandela menerbitkan otobiografi dan bernegosiasi dengan
Presiden F.W. de Klerk untuk menghapuskan apartheid dan melaksanakan pemilu
multiras tahun 1994.

Akhir Apartheid

Nelson Mandela bertemu banyak pendukung dan politikus di Zambia, Zimbabwe,


Namibia, Libya, dan Aljazair, kemudian ke Swedia untuk reuni dengan Tambo, lalu
London, tempat ia tampil di konser Nelson Mandela: An International Tribute for a
Free South Africa di Wembley Stadium.

Ketika mendorong negara-negara asing untuk mendukung sanksi terhadap


pemerintah apartheid, di Perancis ia disambut Presiden Franois Mitterrand, di Kota
Vatikan ia disambut Paus Yohanes Paulus II, dan di Inggris ia bertemu Margaret
Thatcher. Di Amerika Serikat, ia bertemu Presiden George H.W. Bush, berpidato di
Kongres, dan berkunjung ke delapan kota; ia populer di kalangan masyarakat AfrikaAmerika. Di Kuba, ia bertemu Presiden Fidel Castro yang sudah lama digemarinya,
keduanya bersahabat. Di Asia ia bertemu Presiden R. Venkataraman di India,
Presiden Suharto di Indonesia dan Perdana Menteri Mahathir Mohamad di Malaysia,
sebelum mengunjungi Australia dan Jepang.
Pada Mei 1990, Nelson Mandela memimpin delegasi multirasial ANC dalam
negosiasi pendahuluan dengan delegasi 11 pria Afrikaner pemerintah. Mandela
membuat mereka terkesan dengan diskusinya seputar sejarah Afrikaner, dan
negosiasi ini berujung pada Groot Schuur Minute, yaitu pemeirntah mencabut
keadaan darurat.
Pada konferensi nasional ANC Juli 1991 di Durban, Nelson Mandela mengakui
kekurangan yang dimiliki oleh partai ini mengumumkan rencananya untuk
membangun "satuan tugas yang kuat dan kokoh" agar memperoleh kekuasaan
mayoritas. Di konferensi tersebut, ia diangkat sebagai Presiden ANC, menggantikan
Tambo yang sakit, dan eksekutif nasional multigender dan multiras dipilih bersamasama. Ia diberikan kantor di markas ANC yang baru dibeli di Shell House,
Johannesburg
pusat.
CODESA (Convention for a Democratic South Africa) diselenggarakan bulan
Desember 1991 di Johannesburg World Trade Center, dihadiri oleh 228 delegasi dari
19 partai politik. Delegasi ANC dipimpin oleh Cyril Ramaphosa. De Klerk
menggunakan pidato penutupnya untuk mengutuk kekerasan ANC.
CODESA 2 diadakan bulan Mei 1992. De Klerk memaksa Afrika Selatan pascaapartheid harus memakai sistem federal dengan rotasi presiden untuk menjamin
keselamatan etnis minoritas, Nelson Mandela menolaknya dan menuntut sistem
kesatuan yang dikuasai kaum mayoritas. Setelah pembantaian Boipatong oleh
militan Inkatha yang dibantu pemerintah terhadap aktivis-aktivis ANC, Nelson
Mandela membatalkan negosiasi tersebut sebelum menghadiri pertemuan
Organisation of African Unity di Senegal.
Bulan Juli 1993, Mandela dan de Klerk sama-sama berkunjung ke Amerika Serikat,
bertemu Presiden Bill Clinton secara terpisah dan masing-masing mendapatkan
Liberty Medal. Tidak lama kemudian, mereka sama-sama mendapatkan Hadiah
Perdamaian Nobel di Norwegia.

Menjadi Presiden Afrika Selatan

Afrika Selatan menggelar pemilihan umum langsung yang diikuti oleh warga multi
ras guna memilih Presiden Afrika Selatan. Dlam pemilu ini Nelson Mandela keluar
sebagai pemenangnya dan dinobatkan sebagai Presiden Afrika Selatan pertama
yang berkulit hitam dan dipilih secara langsung oleh warga multi ras. Ia menjabat
sebagai Presiden selama lima tahun yaitu Mei 1994 hingga Juni 1999.
Pelantikan Nelson Mandela berlangsung di Pretoria pada tanggal 10 Mei 1994.
Selain Presiden Afrika Selatan berkulit hitam pertama, ia juga menjadi kepala
Pemerintah Persatuan Nasional yang didominasi ANC, yang justru tidak punya
pengalaman di pemerintahan. Sesuai perjanjian sebelumnya, de Klerk menjadi
Wakil Presiden pertama, sedangkan Thabo Mbeki sebagai wakil pada masa jabatan
kedua. Pensiun pada bulan Juni 1999, Nelson Mandela memilih kehidupan keluarga
yang sunyi, terbagi antara Johannesburg dan Qunu. Ia hendak menulis
otobiografinya yang berjudul The Presidential Years, tetapi ditinggalkan begitu saja
sebelum diterbitkan.
Nelson Mandela menganggap hidup sendiri sulit, ia beralih ke kehidupan publik
yang sibuk dengan program harian penuh tugas, bertemu pemimpin dunia dan
selebriti, dan di Johannesburg bekerja dengan Nelson Mandela Foundation yang
didirikan tahun 1999 untuk berfokus pada pemberantasan HIV/AIDS, pembangunan
desa, dan pembangunan sekolah.
Pada tahun 2002, Nelson Mandela meresmikan Nelson Mandela Annual Lecture, dan

Mandela Rhodes Foundation dibentuk tahun 2003 di Rhodes House, University of


Oxford, untuk menyediakan beasiswa pascasarjana kepada mahasiswa-mahasiswa
Afrika. Proyek-proyek ini diikuti oleh Nelson Mandela Centre of Memory dan
kampanye 46664 melawan HIV/AIDS. Ia menyampaikan pidato penutup di XIII
International AIDS Conference di Durban tahun 2000, dan pada 2004, ia berbicara di
XV International AIDS Conference di Bangkok, Thailand.

Kehidupan Keluarga

Nelson Mandela menikah hingga tiga kali. Pertama, Nelson Mandela menikah
dengan Evelyn Ntoko Mase. Mereka memiliki empat orang anak. Kematian anak
kedua saat berusia sembilan bulan mempengaruhi Evelyn, yang menjadi semakin
menekuni agama sementara Mandela semakin politis. Mereka bercerai pada tahun
1957.Kedua, Nelson Mandela menikah dengan Winnie Madikizela, yang pada saat
itu umur istrinya lebih muda darinya, yaitu berbeda 16 tahun. Mereka memiliki 2
orang anak. Mereka bercerai pada tahun 1996.Ketiga, Nelson Mandela menikah
dengan Graca Machel, seorang janda dari mantan Presiden Mozambil Samora
Machel meninggal dalam kecelakaan pesawat tahun 1986.

Meninggal Dunia

Pada bulan Juni 2004, Nelson Mandela akhirnya memutuskan untuk pensiun, karena
kesehatan yang memburuk membuatnya harus menarik diri dari kehidupan publik.
Pada tanggal 5 Desember 2013 telah diumumkan bahwa Nelson Mandela sang
pejuang anti apartheid tersebut meninggal dunia saat berusia 85 tahun. Jacob
Zuma, selaku Presiden Afrika Selatan pada saat itu mengumumkan secara resmi
akan wafatnya sang mantan presiden tersebut.

Você também pode gostar