Você está na página 1de 12

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm" yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan lain sebagainya.1 Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Salah satu ciri utama yang membedakan manusia dengan binatang adalah ilmu. Ilmu yang dimiliki inilah yang memuliakan kita dari binatang. Manusia tanpa ilmu seperti binatang yang berjalan di muka bumi dan laksana bangkai yang berkeliaran. Manusia juga dikatakan hewan yang berpikir (hayawanun nathiq), hal ini bisa kita fahami bahwa jika manusia tidak berpikir, tidak memanfatkan pikiran atau akal yang yang sudah dikaruniakan Allah SWT, maka batas yang membedakan manusia dan hewan lenyaplah sudah.2 Pada hakekatnya ilmu berasal dari huruf I, L, dan M. Ketiga huruf itu dapat dipahami di antaranya; I berarti Illiyyiin: Ilmu membuat orang yang memiliki ilmu menempati posisi yang tinggi, L berarti Lathiif: Ilmu membuat orang memiliki hati yang halus dan lembut, tenang dan pemurah (dermawan), dan M berarti Mulk: Ilmu membuat orang berjiwa pemimpin dan memiliki kekuasaan. Atas dasar itu maka ilmu sungguh memiliki fungsi memanusiakan manusia, bahkan mengantarkan manusia menuju bentukan diri yang bermartabat sesuai dengan fitrahnya sebagai makhluk yang terbaik dantersempurna di antara makhluk-makhluk lain, baik

http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu Syekh Az Zarnuzi, Pedoman Belajar Pelajar dan Santri, h. 1-5

Dhadank19

sebagai abdullah yangmampu menjadi uswatun hasanah, maupun sebagai khalifah fil ardzi yangtawadlu.3 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dihasilkan rumusan masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana keuntungan ilmu bagi manusia secara umum 2) Bagaimana keuntungan berbagai ilmu bagi manusia C. Tujuan Pembahasan Tujuan dari pembahasan tentang ilmu dimakalah ini adalah : 1) Untuk mengetahui keuntungan ilmu bagi manusia secara umum 2) Untuk mengetahui keuntungan berbagai ilmu bagi manusia D. Metode Pembahasan Untuk memudahkan pembahasan masalah-masalah dalam makalah ini dan agar dapat dipahami masalahnya dengan sistematis, maka pembahasannya dibentuk dalam bab-bab yang mana masing-masing bab menggunakan sub bab. Sehingga secara generasi akan hadir pola keterkaitan yang bias ditinggalkan. Di samping diharapkan agar terkupas dengan rinci segala persoalan yang terkait dengan permasalahan yang dimaksud. Singkatnya, makalah ini akan memiliki muatan antara lain:

1.

BAB I

: Pendahuluan

Dalam bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan dan metode pembahasan. 2. BAB II : Pembahasan Hal ini mencakup antara lain pemaparan tentang keuntungan ilmu bagi manusia secara umum dan juga keuntungan berbagai ilmu bagi manusia. 3. BAB III : Kesimpulan

http://staff.uny.ac.id/system/files/prof-dr-rochmat-wahab-mpd-ma/kemulyaan-ilmur.pdf

Dhadank19

Disinilah kesimpulan yang dijadikan penutup sekaligus paparan terakhir dari makalah ini.

BAB II PEMBAHASAN

A.

Keuntungan Ilmu Bagi Manusia Secara Umum Ilmu laksana lentera dalam kegelapan, ia akan mengantarkan siapapun yang memegang lentera itu, ia sangat besar keuntungannya namun sangat ringan dibawa kemanapun kita pergi dan tidak akan menyesatkan pemiliknya. Ilmu merupakan makanan bagi ruh, sebagaimana kita makan untuk tubuh kita. Jika ruh kita tidak diberi makanan, maka bagaikan tubuh yang tidak disuapi makanan. Dan orang yang berilmu laksana mutiara yang bersinar terang. Walaupun ia diletakan di lumpur yang kotor, mutiara tetaplah mutiara, orang yang berilmu ketika bergaul dengan orang-orang yang kurang berilmu akan semakin kelihatan sisi keilmuannya. Insan berilmu, tetaplah insan berilmu, ia akan berguna dimanapun ia berpijak. Masih banyak keutamaan dan keuntungan orang yang berilmu yang digambarkan Rasulullah SAW. Seperti dalam sabdanya sebagai berikut: Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah SAW. bersabda: Siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. (HR Muslim) Dari hadits ini tampak jelas bahwa tiket surga akan mudah didapat oleh seorang pembelajar (ahli ilmu). Karena sang pembelajar akan lebih
Dhadank19

mudah mengenal Tuhannya. Oleh karena itu, marilah kita menjadi ahli ilmu yang berniat ikhlas untuk menggapai keridhaan-Nya yang akan berbuah surga. Dan marilah kita menyebarkan paradigma bahwa dengan menjadi pembelajar, akan mengantarkan kita pada surga-Nya.4 Sesungguhnya Allah telah membekalkan kepada Adam khususnya dan seluruh manusia secara amnya dengan kelebihan ilmu. Selalu ulamaterdahulu mengatakan bahawa Manusia ini cukup mulia sekali. Bahkan lebih mulia dari Malaikat. Hal ini kerana Allah mengurniakan manusia kelebihan ilmu dan akal. Sekiranya kedua-dua ilmu dan akal ini digunakan dengan sebaiknya, maka berbahagialah orang itu. Akan tetapi, Allah juga memberikan perumpamaan bahawa manusia yang tidak pandai menggunakan nikmat ini sebagai lebih teruk dari binatang ternakan yang redha diperlakukan apa-apa sahaja oleh tuannya serta mengikut tanpa bicara. Dengan ilmu lah seseorang itu akan dapat mencari kebenaran berkenaan Sang Pencipta yang Maha Agung. Maka, tidak hairanlah ramai profesor-profesor yang membuat kajian mengikut nas-nas Al-Quran akhirnya sujud ke pangkuan Allah S.W.T Sekiranya kita susuri susur-galur ketamadunan islam, maka kita akan dapati bahawa para cendiakawan islam juga merupakan seorang yang Alim dalam bidang agama. Ibn Sina, Ar Razzi, Khawarizimi dan sebagainya merupakan seorang yang Hafiz serta faham tentang seruan Islam sebelum mereka menjadi ahli Sains. Mereka Faham yang Al-Quran menyeru manusia agar menuntut ilmu dan mengajar berbagai ilmu di dalamnya. Akan tetapi, setiap manusia perlu sedar bahawa ilmu semata-mata tidak memberi sedikit faedah pun kepada seseorang manusia. Kerana itu, kita dapati ramai orang berilmu yang tersesat jalan umpamanya Charles Darwin. Hal ini karana Islam mengajar yang ilmu itu tidak dapat berdiri dengan sendiri. Tertegaknya ilmu sehingga ia membawa kebaikan ialah dengan adanya sokongan iman. Dan karena dua benda inilah, Allah mengangkat derajat seseorang. Sesungguhnya ilmu tanpa iman adalah sia-sia dan tiada gunanya di sisi Allah S.W.T
Dhadank19

http://bakronsujiwo.wordpress.com/2008/01/16/ilmu-manfaat/

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar.[28:80] Allah juga tidak memberikan tempat kepada hambanya yang berilmu tetapi sombong. Oleh yang demikian, orang yang berilmu perlulah bersifat merendah diri kerana semua ilmu adalah datang dariNYA. Sebanyak mana yang kita tahu, maka banyak lagi ilmu kepunyaanNYA. Apa yang kita tahu adalah umpama setitis air dari lautan dalam yang tinggal di jari kita sewaktu kita mencelupkan tangan ke dalam laut. Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.[31:27] Beruntunglah bagi orang-orang yang menuntut imu kerana

sesungguhnya mereka telah berjalan di atas satu jalan yang bakal membawa mereka ke surga Allah. Satu hadis ada meriwayatkan bahawa orang yang mati ketika menuntut ilmu adalah mati dalam keadaan mati Syahid. Sesungguhnya ilmu, yang lengkap dan sempurna ialah apabila ia melengkapi tiga syarat dan keadaan yaitu dipelajari, diamal dan disebar kepada yang belum mengetahuinya. Sempurnyanya sesuatu ilmu itu pula ialah apabila ia mampu mendorong manusia untuk memikirkan keagungan Allah yang

dimanifestasi melalui penciptaan alam dan seterusnya dapat meyakinkan diri bahawa Allah itu Maha Esa dan Agung sekaligus membawa kepada taqwa yang sebenarnya. Hanya orang yang berilmu dan berimanlah yang dapat menyemai sifat takut kepada Allah sekaligus mengamalkan ilmu yang dipelajari.5 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
Dhadank19

penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah

http://yanto.student.umm.ac.id/2010/07/14/kelebihan-orang-berilmu/

Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.[3:190-191] Keuntungannya ilmu bagi manusia tidak terhitung jumlahnya. Sejak Nabi Adam hingga sekarang, dari waktu ke waktu ilmu telah mengubah manusia dan peradabannya. Kehidupan manusia pun menjadi lebih dinamis dan berwarna. Dengan ilmu, manusia senantiasa:

Mencari tahu dan menelaah bagaimana cara hidup yang lebih baik dari sebelumnya,

Menemukan sesuatu untuk menjawab setiap keingintahuannya, Menggunakan penemuan-penemuan untuk membantu dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Manusia pun menjadi lebih aktif mengfungsikan akal untuk

senantiasa mengembangkan ilmu yang diperoleh dan yang dipelajarinya. Selain itu berkat ilmu, manusia:6

Menjadi tahu sesuatu dari yang sebelumnya tidak tahu, Dapat melakukan banyak hal di berbagai aspek kehidupan, Menjalani kehidupan dengan nyaman dan aman,

B.

Keuntungan Berbagai Ilmu Bagi Manusia Pada hakekatnya, manusia memiliki keingintahuan pada setiap hal yang ada maupun yang sedang terjadi di sekitarnya. Sebab, banyak sekali sisi-sisi kehidupan yang menjadi pertanyaan dalam dirinya. Oleh sebab itulah, timbul pengetahuan (yang suatu saat) setelah melalui beberapa proses beranjak menjadi ilmu.7 Manusia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan sempurna, yaitu dilengkapi dengan seperangkat akal dan pikiran. Dengan akal dan pikiran inilah, manusia mendapatkan ilmu, seperti ilmu pengetahuan sosial, ilmu pertanian, ilmu pendidikan, ilmu kesehatan, dan lain-lain. Akal dan pikiran memproses setiap pengetahuan yang diserap oleh indera-indera yang dimiliki manusia. Diantaranya adalah sebagai berikut:8

http://www.anneahira.com/ilmu/index.htm http://www.anneahira.com/ilmu/manfaat-ilmu.htm

Dhadank19

http://www.anneahira.com/ilmu/manfaat-ilmu.htm

Keuntungan memiliki ilmu Kimia


o

Dapat mengubah bahan alam menjadi sesuatu/produk/barang yang berguna untuk memenuhi dan membantu kehidupan manusia. Misalnya: sabun, mobil, pakaian, tumbuhan, enzim dan lain-lain.

o o

Manusia jadi mengetahui dan memahami kebutuhannya. Manusia lebih memahami tentang alam sekitar dan proses yang terjadi di dalamnya.

Manusia memahami gejala alam yang dijumpainya dalam kehidupan sehari-hari.

Manusia memahami proses yang berlangsung di dalam tubuhnya.

Keuntungan memiliki ilmu Kedokteran


o o o

Manusia dapat mengobati penyakit yang dideritanya. Manusia dapat memelihara dan menjaga kesehatannya. Manusia dapat menganalisis gejala penyakit yang

menyerangnya.
o

Manusia dapat meningkatkan kualitas hidupnya baik secara fisik maupun mental.

Keuntungan memiliki ilmu Astronomi


o

Manusia

jadi

mengetahui

pergerakan,

penyebaran,

dan

karakteristik benda-benda langit.


o o

Manusia dapat menentukan awal bulan Puasa dan hari Lebaran. Manusia dapat menentukan waktu dengan berpatokan pada matahari atau bulan.

o o o

Membantu manusia untuk menentukan arah mata angin. Manusia mengetahui terjadinya siang dan malam. Petunjuk fenomena alam (kejadian-kejadian alam) di bumi.

Keuntungan memiliki ilmu Sosiologi


o

Dalam

bidang

pembangunan, sosial

sosiologi

bermanfaat

untuk

memberikan

data-data

pada

tahap

perencanaan,

pelaksanaan, maupun proses evaluasi pembangunan.


o

Manusia dapat mengetahui cara berinteraksi dengan yang


Dhadank19

lainnya, baik dalam kolompok kecil maupun kelompok besar.


o

Manusia mengetahui tentang pranata-pranata sosial sehingga memudahkannya untuk hidup dalam suatu kelompok tertentu.

Keuntungan memiliki ilmu Geografi


o

Manusia mengetahui tentang perubahan iklim. Pengetahuan ini membantu manusia dalam bercocok tanam, bepergian, dan memelihara kesehatan.

Manusia megetahui tentang lapisan-lapisan atmosfer dan dampaknya bagi kehidupan dan aktivitas sehari-hari manusia.

Manusia mengetahui lapisan-lapisan bumi dan struktur bumi, laut dan isinya, sungai-sungai, dan lain-lain. Dengan itu, manusia dapat bercocok tanam, berlayar, mencari sumber makanan dan sumber energi di laut.

Keuntungan memiliki ilmu Arsitektur


o

Manusia dapat membangun tempat tinggalnya (rumah) menjadi lebih indah, aman, dan nyaman sesuai dengan kondisi alam sekitarnya, serta membuat fungsi-fungsi ruang yang optimal.

Keuntungan memiliki ilmu Sejarah


o

Manusia mengetahui kehidupan di masa lampau. Manusia dapat belajar dari pengalaman-pengalaman, barang-barang yang dihasilkan, dan cara hidup mereka.

Keuntungan memiliki ilmu Fisika


o o

Manusia dapat memanfaatkan energi yang ada di alam semesta. Di bidang fotografi, manusia dapat memotret berbagai kehidupan dengan kamera.

Manusia dapat menghitung energi yang dikeluarkan dan yang masuk dalam berbagai aktivitas.

Keuntungan memiliki ilmu Matematika


o o o

Digunakan dalam bidang sains dan teknik. Untuk penelitian masalah tingkah laku manusia. Membantu manusia dalam berdagang dan bidang

perekonomian.
o o o o

Ilmu matematikan juga digunakan dalam bidang komputer. Membantu manusia berpikir secara matematis dan logis. Dengan bilangan, manusia dapat menentukan kuantitas. Dengan himpunan, manusia dapat berkelompok dan bersosialisi.
Dhadank19

Dalam parndangan al Ghazali ilmu terbagi kepada tiga bagian, beserta keuntungan dan kerugiannya dalam mempelajarinya, diantaranya sebagai berikut:9 Pertama, ilmu-ilmu yang terkutuk baik sedikit maupun banyak, yaitu ilmu-ilmu yang tidak ada keuntungan, baik di dunia maupun di akhirat seperti ilmu sihir, ilmu nujum dan ilmu ramalan. Al Ghazali menilai ilmu tersebut tercela karena ilmu-ilmu tersebut terkadang dapat menimbulkan mudharat (kesusahan) baik bagi yang memilikinya, maupun bagi orang lain. Kedua, ilmu-ilmu yang terpuji baik sedikit maupun banyak yaitu erat kaitannya dengan peradaban dan macam-macamnya, seperti ilmu yang berkaitan dengan kebersihan diri dari dosa dan cacat serta ilmu yang dapat menjadi bekal bagi seseorang untuk mengetahui yang baik dan melaksanakannya, ilmu-ilmu yang mengajarkan manusia tentang caracara mendekatkan diri kepada Allah dan melakukan sesuatu yang di ridhoinya,serta dapat membekali hidupnya di akhirat. Ketiga, ilmu-ilmu yang terpuji dalan kadar tertentu, atau sedikit dan tercela jika dipelajarinya secara mendalam, karena dengan

mempelajarinya secara mendalam itu dapat menyebabkan terjadinya kekacauan dan keserawutan antara kenyakinan dan keraguan, serta dapat pula membawa kepada kekafiran, seperti ilmu filsafat. Mengenai ilmu filsafat dibagi oleh Al Ghazali menjadi ilmu matematika, ilmu-ilmu logika, ilmu illahiyat, ilmu fisika, ilmu politik dan ilmu etika. Setelah Al Ghazali menyebutkan berbagai macam ilmu serta keuntungan dan kerugian bagi manusia pada akhirnya Al Ghazali berkesimpulan, bahwa ilmu yang paling utama adalah ilmu agama dengan segala cabangnya, karena ia hanya dapat dikuasai melalui akal yang sempurna dan daya tangkap yang jernih. Akal adalah sifat manusia yang termulia, karena dengan akal itulah amanah Allah diterima manusia, dan dengan akal juga orang dapat berada disisi allah SWT, mengenai keluasan jangkauan keuntungan akal kiranya tidak perlu di ragukan keuntungannya adalah kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Itulah ilmu, apapun ilmu yang kita pelajari akan memberikan keuntungan bagi manusia asalkan manusia bisa menggunakan ilmu
Dhadank19

dengan sewajarnya tanpa ada sikap yang tidak terpuji yang dilakukannya.

Dr. H. Abuddin Nata, MA, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, h. 88-92

BAB III KESIMPULAN

Keuntungannya ilmu bagi manusia tidak terhitung jumlahnya. Sejak Nabi Adam hingga sekarang, dari waktu ke waktu ilmu telah mengubah manusia dan peradabannya. Kehidupan manusia pun menjadi lebih dinamis dan berwarna. Dengan ilmu, manusia senantiasa:

Mencari tahu dan menelaah bagaimana cara hidup yang lebih baik dari sebelumnya,

Menemukan sesuatu untuk menjawab setiap keingintahuannya, Menggunakan penemuan-penemuan untuk membantu dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Manusia pun menjadi lebih aktif mengfungsikan akal untuk

senantiasa mengembangkan ilmu yang diperoleh dan yang dipelajarinya. Selain itu berkat ilmu, manusia:

Menjadi tahu sesuatu dari yang sebelumnya tidak tahu, Dapat melakukan banyak hal di berbagai aspek kehidupan, Menjalani kehidupan dengan nyaman dan aman, Al Ghazali berkesimpulan, bahwa ilmu yang paling utama adalah

ilmu agama dengan segala cabangnya, karena ia hanya dapat dikuasai melalui akal yang sempurna dan daya tangkap yang jernih. Akal adalah sifat manusia yang termulia, karena dengan akal itulah amanah Allah diterima manusia, dan dengan akal juga orang dapat berada disisi allah SWT, mengenai keluasan jangkauan keuntungan akal kiranya tidak perlu di ragukan keuntungannya adalah kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Dhadank19

Itulah ilmu, apapun ilmu yang kita pelajari akan memberikan keuntungan bagi manusia asalkan manusia bisa menggunakan ilmu dengan sewajarnya tanpa ada sikap yang tidak terpuji yang dilakukannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/ilmu/index.htm http://www.anneahira.com/ilmu/manfaat-ilmu.htm http://yanto.student.umm.ac.id/2010/07/14/kelebihan-orang-berilmu/ http://staff.uny.ac.id/system/files/prof-dr-rochmat-wahab-mpd-ma/kemulyaanilmur.pdf


Dhadank19

http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu http://bakronsujiwo.wordpress.com/2008/01/16/ilmu-manfaat/ Dr. H. Abuddin Nata, MA, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000

Syekh Az Zarnuzi, Pedoman Belajar Pelajar dan Santri, Al Hidayah, Surabaya

Dhadank19

Você também pode gostar