Você está na página 1de 12

PROPOSAL MERENCANA MESIN

MESIN PERAJANG SINGKONG

Diajukan oleh : 1. Aan Setiawan 2. Muhammad Wibowo 3. Wisnu Kusuma Wardhani 4. Andi Mardiyansah ( 04033088 ) ( 04033146 ) ( 04033159 ) ( 04033160 )

kepada

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2007

LEMBAR PENGESAHAN
MERENCANA MESIN DENGAN JUDUL :

MESIN PERAJANG SINGKONG


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elemen Mesin III, Program Studi Strata I, Jurusan Teknik Mesin, Instutut Sains dan Teknologi AKPRIND, Yogyakarta

Disusun oleh : 1. Aan Setiawan 2. Muhammad Wibowo 3. Wisnu Kusuma Wardhani 4. Andi Mardiyansah ( 04033088 ) ( 04033146 ) ( 04033159 ) ( 04033160 )

Disetujui untuk dilaksanakan Yogyakarta, ... Mengetahui Ketua Jurusan Teknik Mesin Menyetujui Dosen Pembimbing

( Ir. Diman Sihole, MT )

( I Gusti Gde Badrawada, ST )

MESIN PERAJANG SINGKONG

I. LATAR BELAKANG Kemajuan zaman yang pesat menuntut kita untuk bekerja lebih efektif dan efisien dengan mencoba meninggalkan pola kerja lama yang banyak mengandalkan tenaga manusia dengan mesin dan otot dengan otak. Termasuk dalam proses pembuatan criping, bila sebelumnya hampir keseluruhan proses dilakukan dengan tenaga manusia, kini direncanakan mesin perajang singkong dengan sumber penggerak motor sehingga akan didapatkan peningkatan hasil produksi dengan cara mempercepat proses perajangan singkong. Mesin ini juga dirancang untuk mengatasi kekurangan yang ada pada peralatan sebelumnya, seperti ketebalan perajangan yang tidak teratur dan criping pecahpecah. Sebelum direncanakan dan dibuat mesin perajang ini, masih menggunakan cara sederhana yaitu hanya dengan menggunakan pisau untuk merajang ketela tersebut. Setelah dengan pisau kemudian coba dikembangkan alat perajang manual dengan putaran engkol. Dengan melihat dan mengamati alat yang ada tersebut, kini kami coba merencana dan mengembangkannya lagi agar produktifitas dapat meningkat dan pekerjaan yang dilakukan dapat lebih efektif dan efisien. II. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan Tujuan perancangan ini dibedakan menjadi dua yaitu tujuan akademis dan tujuan teknis. a. Tujuan Akademis Memenuhi tugas mata kuliah Elemen Mesin III, Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin, ISTA, Yogyakarta Menerapkan ilmu yang didapat selama pendidikan secara terpadu, sekaligus mengembangkan kreatifitas dalam mengembangkan gagasan ilmiah b. Tujuan Teknis

Tujuan perancangan mesin perajang singkong ini adalah untuk mengubah pola kerja lama yang pada awalnya banyak menggunakan tenaga manusia, menjadi pola kerja yang lebih banyak menggunakan mesin. 2. Manfaat Dihasilkan teknologi tepat guna yang sangat dibutuhkan oleh industri, terutama industri kecil / rumah tangga Diperoleh prodiktifitas, efektifitas dan efisiensi kerja yang semakin baik III. BATASAN MASALAH Bagian-bagian pokok yang direncanakan dalam pembuatan mesin perajang singkong ini adalah : a. Poros b. Sabuk c. Puli d. Bantalan e. Pasak f. Las

Sementara untuk komponen lain (baut, mur dan lain-lain) dapat digunakan menurut standar yang ada. Perencanaan mesin perajang singkong ini juga dilengkapi dengan gambar konstruksi sesuai perhitungan perencanaan dan gambar bagian-bagian untuk data-data diambil dari pengamatan alat yang sudah ada, survey ke lapangan dan dari pustaka-pustaka. IV. METODOLOGI PENULISAN Untuk merencanakan suatu alat yang dapat berfungsi dengan baik memerlukan data-data yang cukup, untuk mendapatkan data-data tersebut dilakukan dengan cara : 1. Studi Pustaka Mempelajari buku referensi yang berhubungan dengan perencanaan dan berbagai katalog lainnya. 2. Observasi Mencari informasi dibeberapa tempat, misalnya bengkel atau pabrik.

3. Konsultasi Melakukan tukar pikiran dengan pihak-pihak yang berpengalaman dalam bidang perancangan dan pembuatan, misalnya melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing. V. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematik penulisan yang akan dilakukan pada proses ini adalah meliputi 5 bab, yaitu terdiri dari : BAB I Pendahuluan Pada bab pendahuluan berisi tentang pembahasan latar belakang masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi penulisan dan sistematika penulisan BAB II Landasan Teori Pada bab ini berisi tentang teori dasar perencanaan dan perancangan mesin. Terutama elemen-elemen mesin yang digunakan pada mesin perajang singkong. BAB III Perancangan dan Perhitungan Bab ini akan membahas mengenai perancangan secara umum, langkahlangkah perancangan, alternatif pemilihan rancangan, perhitungan dan gambar kerja. BAB IV BAB V Perawatan dan Perbaikan Bab empat ini berisi mengenai perawatan dan perbaikan mesin. Penutup Bab ini berisikan ulasan langkah dari apa yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya yang berisikan kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

VI. LANDASAN TEORI 1. Poros

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama transmisi seperti itu dipegang oleh poros. Poros untuk meneruskan daya diklasifikasikan menurut pembebanannya sebagai berikut : a. Poros Transmisi b. Spindel c. Gandar Pembebanan yang dialami poros antara lain beban puntir, lentur serta beban puntir dan lentur. Tetapi di sini poros yang dibahas adalah poros dengan beban puntir dan lentur. Daya yang direncanakan Nd = fc . N (kW)

Momen Puntir ( momen yang direncanakan ) (T / 1000 )(2n / 60) 102

Nd

Sehingga, Nd (kg.mm) n

T Keterangan : N Nd fc T 2. Sabuk dan Puli

= 9,74 . 105 .

= daya motor (kW) = daya yang direncanakan (kW) = faktor koreksi = torsi (kg.mm)

Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung dengan roda gigi. Dengan demikian, cara transmisi putaran atau daya yang lain dapat diterapkan, dimana sebuah sabuk luwes atau rantai dibelitkan sekeliling puli atau sproket pada poros. Transmisi dengan elemen mesin yang luwes dapat digolongkan atas transmisi sabuk, transmisi rantai dan transmisi kabel atau puli. Transmisi sabuk dibagi atas tiga kelompok, yaitu : a. Sabuk rata b. Sabuk penampang trapesium c. Sabuk dengan gigi Berbicara soal sabuk (belt) tidak terlepas dari puli. Konstruksi puli terbuat dari besi tuang atau baja dan bisa juga dari kayu, tetapi puli kayu sudah tidak banyak digunakan lagi karena tidak efektif. Untuk konstruksi ringan ditetapkan puli dari aluminium. 3. Bantalan Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan panjang umur. Bantalan juga harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Atas dasar gerakan bantalan terhadap poros - Bantalan luncur - Bantalan gelinding b. Atas dasar arah beban terhadap poros - Bantalan radial - Bantalan aksial - Bantalan gelinding khusus

4. Pasak

Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagianbagian mesin seperti roda gigi, sproket, puli, kopling, dll pada poros. Momen diteruskan dari poros ke naf atau dari naf ke poros. Pasak pada umumnya dibedakan atas beberapa macam. Menurut letaknya pada poros dapat dibedakan antara pasak pelana, pasak rata, pasak benam dan pasak singgung. 5. Las Las adalah salah satu cara untuk menyambung dua bagian logam atau plat. Sambungan las dikategorikan dalam sambungan tetap. Dalam pengelasan seharihari las yang banyak digunakan adalah las asetilen dan las listrik. 6. Baut dan Mur Sebagai sarana penyambung yang dapat dilepas banyak digunakan ulir sekrup. Baut dan mur merupakan pengikat yang sangat penting untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan. Fungsi dari mur baut adalah menyambung dua logam atau dua plat menjadi satu.

VII. DIAGRAM ALIR PERANCANGAN

Mesin Perajang Singkong

Teori-Teori Penunjang

Informasi Umum : - Tuntutan Mesin - Batasan dari Mesin

Perhitungan

Evaluas i

Gambar Kerja

Proses Produksi

Evaluas i

Analisis Sesuai Tuntutan Mesin

Kesimpulan

Gambar 1. Diagram Alir Perancangan Mesin Perajang Singkong

VIII. ESTIMASI BIAYA

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Bahan Proposal Motor Puli Besar Puli Kecil Sabuk V Poros Pasak Bantalan Piringan Al Pisau Besi Siku Plat Baja Baut dan Mur Lain-Lain Total Biaya

Spesifikasi 1/4 HP, 1400 rpm 25 cm (D) 5 cm (D) Tipe A, L1275

Vol 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 11 11

Satuan Harga/Satuan buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah lonjor meter2 buah buah Rp 10.000 Rp 400.000 Rp 60.000 Rp 40.000 Rp 35.000 Rp 150.000 Rp 15.000 Rp. 40.000 Rp 65.000 Rp 5.000 Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 1.000 Rp 1.000

Jumlah Rp 10.000 Rp 400.000 Rp 60.000 Rp 40.000 Rp 35.000 Rp 150.000 Rp 15.000 Rp. 80.000 Rp 65.000 Rp 15.000 Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 11.000 Rp 11.000 Rp 200.000 Rp 1.182.000

27 cm (D) 30 x 30 x 3 (mm3) M10 x 1,5 M12 x 1,5

X. GAMBAR MESIN

Gambar 2. Mesin Perajang Singkong Keterangan gambar : 1. Rangka 2. Tempat Keluaran 3. Pisau 4. Piringan 5. Bantalan 6. Corong Pemasukan 7. Penutup Piringan 8. Sabuk V 9. Motor

DAFTAR PUSTAKA

Sato, G. Takeshi dan N. Sugiarto Hartono, 1992, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Stolk, Jac dan C. Kros, 1984, Elemen Mesin, Penerbit Erlangga, Jakarta. Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1991, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Você também pode gostar