Você está na página 1de 9

ANALISIS ARTIKEL Menurunnya kualitas ketahanan nasional menyebabkan semakin merajalelanya aksi terorisme di Indonesia

Disusun Sebagai Tugas Pengganti Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Dari : Pendidikan Kewarganegaraan : Dra. Wilodati, M.Si.

Disusun oleh: Nama NIM : Fariz Fachrizal Purnama : 1002077

PROGRAM STUDI AKUNTANSI A FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

Artikel 1 Sumber : http://www.antaranews.com/berita/1280361976/hukum-terorisme-indonesiamasih-lembek

Hukum Terorisme Indonesia Masih Lembek


Kamis, 29 Juli 2010 07:06 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 1185 kali Jakarta (ANTARA News) - Kepala Desk Anti-Teror Menkopolhukam, Ansyad Mba`i mengatakan, hukum yang mengatur masalah terorisme di Indonesia masih lemah dibandingkan dengan negara lain di dekatnya. "Hukum di negeri ini paling lembek dibandingkan negara lain untuk teroris," katanya saat menjadi pembicara dalam acara Simposium Nasional berjudul "Memutus Mata Rantai Radikalisme Dan Terorisme" di Jakarta, Rabu. Ansyad menilai, penegakan hukum saja tidak dapat menyelesaikan masalah dan gerakan tersebut tidak akan selesai, akan tetap eksis selama ideologi radikal tersebut tidak dinetralisir. Buktinya, kata dia, sekitar 250 orang teroris yang baru saja keluar dari penjara sudah kembali menjadi orang-orang yang memiliki peranan penting dalam terorisme di negara ini. "Lama penahanan teroris disini sama dengan waktu penahanan maling ayam, padahal katanya teroris itu merupakan kejahatan luar biasa," ujarnya. Ia juga mengatakan, Indonesia menjadi surga bagi teroris karena Indonesia dikelilingi oleh negara-negara yang hukumnya mengenai terorisme itu keras, seperti Singapura dan Malaysia. Menurut Ansyad, radikalisme dan terorisme merupakan ancaman terhadap keamanan negara sehingga bukan hanya tugas Polri saja untuk mengatasinya. Selain itu, katanya, dengan melihat perkembangan teknologi yang digunakan oleh para teroris sekarang ini, maka dibutuhkan payung hukum yang jelas untuk deradikalisasi tersebut. "Jangan sampai kita kalah dengan teroris yang sekarang sudah canggih dalam melakukan aksinya," tambahnya. (ANT006/K004)

Artikel 2 Sumber : http://makassar.antaranews.com/berita/21475/kedatangan-obama-harus-jadimomentum-pemberantasan-terorisme

Kedatangan Obama harus Jadi Momentum Pemberantasan Terorisme


Rabu, 10 November 2010 06:17 WITA | Daerah | Dibaca 61 kali Makassar (ANTARA News) - Pakar Hukum Internasional Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Dr Aswanto menilai bahwa kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama harus menjadi momentum pemberantasan terorisme di Indonesia. "Selama ini, hubungan diplomasi antara Amerika Serikat dan Indonesia sangat dekat, khususnya dalam bidang pertahanan dan keamanan yang salah satunya adalah pemberantasan terorisme," ungkapnya, di Makassar, Selasa. Hal ini, katanya, terlihat dari bantuan militer dari Amerika Serikat bagi Indonesia dalam rangka memberantas terorisme. Karena itulah, menurut dia, agenda perbincangan Obama di Indonesia tentunya juga tidak lepas dari bidang pertahanan dan keamanan, selain beberapa bidang yang lain. "Harus diakui, bahwa di mata dunia, Indonesia masih cukup terkenal dengan negara yang menjadi sarang teroris," ucapnya. Hal itu jugalah, lanjutnya, yang mempengaruhi jadwal keberadaan Obama di Indonesia yang tidak selama dengan keberadaanya di Negara India. "Dari segi keamanan, jelas hal ini menjadi suatu pertimbangan bagi Obama untuk berada di Indonesia, di mana Obama kemungkinan masih menilai pemberantasan terorisme di Indonesia belum begitu maksimal," ujarnya. Inilah, kata dia, yang secara tidak langsung menjadi kritik, sekaligus masukan bagi pemerintah Indonesia untuk semakin meningkatkan upaya pemberantasan terorisme. Dengan begitu, citra Indonesia di mata dunia tidak lagi dipandang sebagai sarang teroris. Selain itu, ia juga menilai bahwa kedatangan Obama di Indonesia akan semakin mempererat hubungan diplomasi, terlepas dari hubungan emosional yang dimiliki Obama karena sempat menghabiskan masa kecilnya di Indonesia. "Kedatangan Obama pasti akan membawa dampak positif bagi hubungan bilateral antara Amerika Serikat dengan Indonesia, baik dalam hal ekonomi, politik, sosial dan sebagainya," tandasnya. (T.pso-103/F003)

ANALISIS ARTIKEL A. Studi Literatur 1. Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa bersikeuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan (TAHG) baik yang datang dati luar maupun dari dalam yang langsung maupun yang tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya. Kondisi atau keaadaan selalu berkembang serta bahaya dan tantangan-tantangan selalu berubah, maka Ketahanan Nasional itu juga harus dikembangkan dan dibina agar memadai dengan perkembangan keadaan. Jadi Ketahanan Nasional bersifat dinamis bukan statis. Ketahanan Nasional adalah tingkat keadaan keuletan dan ketangguhan bangsa dalam menghimpun dan mengerahkan keseluruhan kemampuan mengembangkan kekuatan nasional yang ada, sehingga merupakan ketahanan nasional yang mampu dan sanggup menghadapi segala TAHG terhadap keutuhan maupun kepribadian bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidup untuk mencapai cita-cita dan tujuannya. Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segala aspek jehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang dating dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan kehidupan nasional untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional Indonesia. Dalam pengertian tersebut, Ketahanan Nasional merupakan kondisi kehidupan nasional pada suatu saat tertentu atau yang harus diwujudkan. Proses untuk mewujudkan kondisi tersebut memerlukan suatu konsepsi yang dinamakan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia. 2. Sejarah Ketahanan Nasional Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis. Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil

mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya. Dewasa ini istilah ketahanan nasional sudah dikenal diseluruh Indonesia. Dapat dikatakan bahwa istilah itu telah menjadi milik nasianal. Ketahanan Nasional baru dikenal sejak permulaan tahun 60 an. Pada saat itu istilah itu belum diberi devenisi tertentu. Disamping itu belum pula disusun konsepsi yang lengkap menyeluruh tentang ketahanan nasional. Istilah ketahanan nasional pada waktu itu dipakai dalam rangka pembahasan masalah pembinaan ter itorial atau masalah pertahanan keamanan pada umumnya. Walaupun banyak instansi maupun perorangan pada waktu itu menggunakan istilah ketahanan nasional, namun lembaga yang secara serius dan terus-menerus mempelajari dan membahas masalah ketahanan nasional adalah lembaga pertahanan nasional atau lemhanas. Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, maka masalah ketahanan nasional selalu memperoleh perhatian yang besar. Sejak mulai dengan membahas masalah ketahanan nasional sampai sekarang, telah dihasilkan tiga konsepsi.Pengertian atau devenisi pertama Lemhanas, yang disebut dalam konsep 1968 adalah sebagai berikut: Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia. Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konspsi pertama yaitu: Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala ancaman baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia. Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguahan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan

nasional,didalam menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar perjuangan nasional.

3. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi kemampuan dan kekuatan bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan nasional bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Sedangkan hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelanggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam kehidupan nasional. Pada

hakikatnya Ketahanan Nasional Indonesia adalah kemampuan dan ketangguhan bangsa dan negara Indonesia untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan Negara Indonesia. Untuk dapat memungkinkan berjalannya Pembangunan Nasional, yang selalu harus menuju ke tujuan nasional yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif dielakkan TAHG yang timbul baik dari luar maupun dari dalam, perlu dipupuk terus menerus Ketahanan Nasional, yang meliputi segala aspek kehidupan bangsa dan Negara. Berhasilnya Pembangunan Nasional akan meningkatkan Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional yang tangguh akan lebih mendorong lagi Pembangunan Nasional. 4. Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai nasionalnya untuk kemakmuranyang adil dan merata baik secara lahiriah maupun secara rohaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa dalam melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap tantangan dari luar maupun dari dalam negara. 5. Fungsi Ketahanan Nasional Indonesia Fungsi Ketahanan Nasional Indonesia berdasarkan tuntutan penggunaannya adalah sebagai: Doktrin Dasar Nasional, Metode Pembinaan Kehidupan Nasional Indonesia dan Pola dasar Pembangunan Nasional. a. Pemahaman kita tentang Ketahanan Nasional Indonesia yang berfungsi sebagai Doktrin Dasar Nasional adalah untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa, baik yang bersifat inter-regional (wilayah), inter-sektoral maupun multi-disiplin. Konsep doktriner ini diperlukan supaya tidak ada cara berpikir yang terkotak-kotak (sektoral) dan memerlukan upaya secara integral-nasional. Tanpa adanya Doktrin Dasar Nasional dapat terjadi b. Fungsi Ketahaan Nasional sebagai Metode Pembinaan Kehidupan Nasional Indonesia dan merupakan suatu metode integral yang mencakup seluruh aspek dalam kehidupan begara yang dikenal astagatra, yakni tiga gatra alamiah (geografim kekayaan alam, dan kependudukan) yang bersifat relative atau statis dan lima gatra social (ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan keamnan) yang bersifat dinamis.

c.

Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsinya sebagai Pola Dasar pembangunan Nasional pada hakekatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang dan sector pembangunan nasional secara terpadu, yang dilakukan sesuai dengan rancangan program pembangunan.

B. Argumentasi Menurut Saya, apa yang tersurat dalam artikel pertama yang berjudul hukum terorisme indonesia masih lembek memang benar. Hal ini tentu menghawatirkan, karena lembeknya hukum suatu negara mencerminkan lemahnya ketahanan nasional pada aspek pertahanan dan keamanan daripada negara tersebut. Apabila suatu negara memiliki ketahanan nasional yang lemah, maka tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan terhadap keamanan negara termasuk terorisme pun akan tumbuh merajalela dan para teroris akan semakin terbuka dalam melancarkan aksi teror mereka. Selain itu dengan kurang tegas nya hukum yang ada membuat para pelaku kejahatan khusunya pelaku terorisme ini tidak merasa takut untuk berbuat aksi teror mereka karena mungkin mereka memandang akibat dari akdi yg mereka lakukan tidak akan berbubtut panjang, jadi hukum di Indonesia kurang memberikan shock theraphy kepada para pelaku kejahatan di negeri tercinta ini. Sungguh sangat disesalkan dengan kelemahan ketahanan nasional di negara kita yang sangat kita banggakan.

DAFTAR PUSTAKA Ganeswara, Ganjar, dkk. 2008. Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Bandung: CV. YASINDO MULTI ASPEK Sumber internet: Antara News (http://www.antaranews.com/)

Você também pode gostar