Você está na página 1de 2

Gejala abses glutealis. Ketika abses glutealis mulai tumbuh, pasien akan melihat benjolan dekat anus.

Manifestasi lain yang mengikuti abses dapat merupakan tanda dan gejala

dari proses inflamasi, yakni: kemerahan (rubor), panas (calor), pembengkakan(tumor), rasa nyeri (dolor), dan hilangnya fungsi

Patofisiologi

Kebanyakan abses anorektal bersifat sekunder terhadap proses supuratif yang dimulai pada kelenjar anal. Teori ini menunjukan bahwa obstruksi dari saluran kelenjar tersebut olehtinja, corpus alienum atau trauma akan menghasilkan stasis dan infeksi sekunder yangterletak di ruang intersfingterik. Dari sini proses infeksi dapat menyebar secara distalsepanjang otot longitudinal dan kemudian muncul di subkutis sebagai abses perianal, ataudapat menyebar secara lateral melewati otot longitudinal dan sfingter eksternal sehinggamenjadi abses ischiorektal. Meskipun kebanyakan abses yang berasal dari kelenjar analadalah perianal dan ischiorektal, ruang lain dapat terinfeksi. Pergerakan infeksi ke atas dapatmenyebabkan abses intersfingterik tinggi. Ini kemudian dapat menerobos otot longitudinal keruang supralevator sehingga menyebabkan sebuah abses supralevator. Setelah absesterdrainase, secara spontan maupun secara bedah, komunikasi abnormal antara lubang anusdan kulit perianal disebut fistula ani.

Selain pergerakan ke atas, ke bawah, dan lateral, proses supuratif dapat menyebar melingkari anus. Jenis penyebaran dapat terjadi pada tiga lapangan; ruang ischiorektal, ruangintersfingterik, dan ruang supralevator. Penyebaran ini dikenal sebagai Horseshoeing

Organisme tersering yang dihubungkan dengan pembentukkan abses antara lain ialahEscherichia coli, Enterococcus spesies, dan Bacteroides spesies; tetapi, belum ada bakteriumspesifik yang diidentifikasi sebagai penyebab tunggal terjadinya abses.Penyebab abses anorektal yang harus juga diperhatikan sebagai diagnosis bandingialah tuberculosis, karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma, aktinomikosis, limfogranulomavenereum, penyakit Crohns, trauma, leukemia dan limfoma. Kelainan ini seringmenyebabkan fistulain-ano atipikal atau fistula yang sulit yang tidak berespon terhadap pengobatan konvensional. Klasifikasi dan persentase abses perirektal adalah: 1.Perianal 4050% 2. Ischiorektal 2025% 3. Intersfingterik 25% 4. Supralevator 2.5%

Você também pode gostar