Você está na página 1de 15

Areola

Areola? ia adalah bagian organ wanita yang dikagumi kaum lelaki sepanjang jaman. Tapi apa itu
areola?Areola adalah lingkaran berwarna lebih gelap dari payudara disekitar puting Mengapa
punya sifat khusus warnanya yang lebih gelap? Inilah jawabannya.
Dalam ilmu anatomi, areola atau areolae, berasal dari bahasa latin "area" yang berarti tempat
terbuka, adalah kulit berwarna gelap yang mengelilingi puting payudara manusia (areola
mammae). Namun ternyata sebutan areola tidak hanya untuk payudara saja, ternyata kata areola
ini juga digunakan untuk menyebut lingkaran kecil daerah yang terinfeksi di sekitar jerawat atau
bisul.
Mengapa areola memiliki perbedaan warna dari daerah payudara lainnya? sebenarnya
merupakan tanda pembatas dimana saluran susu dan kelenjar mammary berada. Dengan sebuah
Pemeriksaan pada puting wanita dewasa, akan ditemukan beberapa lubang kecil yang tertata rapi
secara radial (memutar) di ujung puting (lactiferous ducts) dimana ASI keluar saat menyusui.
Lubang-lubang kecil lain di areola adalah kelanjar sebaceous yang dikenal dengan kelenjar
Montgomery yang memproduksi pelumas untuk menjaga sekitar puting saat dihisap bayi ataupun
dipompa. Bintil kelenjar Montgomery akan terlihat jelas timbul di permukaan areola. Jaringan ini
membantu aliran laktosa yang menjaga payudara agar tidak lecet saat menyusui.
Penyebab lain adalah melimpahnya dua polimer, yaitu eumelanin, zat warna kulit (pigment)
coklat dan pheomelanin pigmen merah. Secara genetis, dua polimer ini diturunkan untuk
menentukan warna areola. Mulai dari kuning pucat sampai hampir hitam, namun umumnya
cenderung lebih cerah pada orang yang berwarna kulit cerah dan lebih gelap pada orang
berwarna kulit lebih gelap. Secara individu, areola juga berubah sepanjang waktu, sejalan tubuh
merespon perubahan hormonal karena menstruasi, pengobatan, dan menuanya usia. Saat paling
mudah mengenali areola bertambah gelap adalah selama kehamilan. Pemulihan ke warna semula
terjadi setelah kelahiran, namun kembali lagi, beragam antar indivvidu.
Bentuk dan ukuran areola juga bervariasi, pada wanita dewasa biasanya lebih lebar dari pria
ataupun gadis sebelum masa pubertas. Areola manusia hampir semuanya berbentuk lingkaran,
namun banyak pria yang memiliki areola berbentuk elips.
Diameter areola pria umumnya sekitar 2,5 cm, sedangkan wanita dewasa umumnya 3 cm, wanita
yang pernah melahirkan sekitar 10 cm. Sedangkan wanita yang sedang menyusui atau memiliki
payudara yang lebih besar cenderung memiliki areola yang lebih besar.





Houooo Bcvkok
Houooo tcooo c|iq tcvuq/tcov ooi vci ockito qoi kc3 ot
ou kc4 ocouooq coqikov oki|ot ototio oi =cvo oov tc|uuq i|c, tovoo |oqe
o AEI uoi |ovok oiockcoi.Eciv tcooi tooo touooo ov cootioitoovo
kuov. Bio tiook oikcuokov, AEI cvutuk ooo touooo ocqivo ocoo c
vooi c|iq cvovo, tutiv c|iq ooto oov ouko oiqioot |oi. Kuit touooo t
otok c|iq coq cvkiot. I|u oco oov touooo tcooo vci ockoi.

Untuk pencegahan, susukan bayi segera setelah lahir bila memungkinkan tanpa dijadwal.
keluarkan ASI dangan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi. Lakukan
perawatan payudara pasca persalinan secara teratur keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui
agar payudara lebih lembek sehingga puting lebih mudah ditangkap/dihisap bayi. Untuk
mengurangi rasa sakit pada payudara, berikan kompres dingin. Agar bayi mudah dalam
menghisap atau menanglap puting susu, sebelum menyusui berikan kompres hangat kira-kira 5
menit kemudian lakukan masase dari tepi kearah puting hingga ASI keluar. Setelah itu, baru
susukan bayi. jangan berhenti menyusui dalam keadaan ini. Untuk mengurangi peningkatan
peradaran darah dan terjadinya statis di vena dan pembuluh limfe dalam payudara. Lakukan
pengurutan (masase ) payudara, dimulai dari pyting ke arah korpus mammae.

Kelainan Puting Susu
Puting Susu datar. Bila areola dijepit anytar jari telunjuk dan ibu jari dibelakang puting susu,
puting normal akan meninjol keluar. Bila tidak, berati puting datar. Saat laktasi puting menjadi
lebih tegang/menonjol karena rangsang bayi menyebabkan otot polos puting berrkontraksi.
Namun, puting masih sulit ditangkap/diisap oleh mulut bayi.
Puting susu terpendam dan puting susu tertarik kedalam. Dapat terjadi pada tumor dan
penyempitan saluran air susu. Kelainan ini seharusnya diketahui sejak hamil/sebelumnya
sehingga dapat diperbaki dengan gerakan mengurut koffman, yaitu dengan meletakan kedua jari
telunjuk/ibu jari di areola mammae kemudian diurut(masase) kearah berlawanan. Perawatan
payudara pranatal dilakukan secara teratur.
Puting Susu Nyeri dan Lecet
Penyebabnya adalah :
- puting tidak masuk ke mulut bayi sampai areola.
- Iritasi akibat membersihkan puting dengan sabun, lotion, krim, alkohol, dll.
- Bayi dengan tali lidah pendek sehingga sulit menghisap sampai areola, hanya sampai puting.
- Menghentikan menyusui ( mengisap ) kurang hati-hati.
Saluran Air Susu Tersumbat
Terjadi sumbatan pada satu atau lebih saluran air susu yang dapat disebabkan tekanan jari
wakyu menyusui, pemakaian BH terlalu ketat, maupun komplikasi payudara bengkak yang
berlanjut sehingga ASI dalam saluran air susu tidak segar dikeluarkan dan menjadi sumbatan.

Tips Sehat Merawat Payudara
Share Artikel ini melalui:
Diterbitkan pada tanggal 5 - 04 - 2010 | 10 komentar

DokterSehat Aset penting setiap perempuan adalah kulit wajah, pantat dan tentu saja payudara.
Banyak sekali produk yang ditawarkan untuk merawat wajah dan tubuh agar tetap terlihat cantik.
Tetapi untuk mempertahankan kecantikan payudara, memang tidak mudah karena kulit payudara
cenderung lebih tipis dan lembut daripada bagian tubuh lainnya. Kulit seputar putting susu atau
areola juga lebih sensitif karena terdapat syaraf dibawahnya.
Jadi sebaiknya Anda hindari untuk menggosok dengan sabun pada area sensitif tersebut. Hal ini
karena beberapa sabun dapat membuat bagian kulit yang sensitif menjadi kering antibiotics buy
online dan teriritasi. Jika Anda ingin menjaga payudara Anda tetap terawat dengan balk, maka
Anda ikuti trik berikut ini.
1. Yang pertama adalah menggunakan pelembab ringan atau minyak sweet almond dan
lakukan dua hari sekali jika memang puting susu dan areola kering dan pecan-pecan.
Untuk melembutkan kulit payudara, sebaiknya tambahkan beberapa tetes minyak esensial
seperti lavender clan neroli. Sebaiknya Anda hindari kegiatan menggosok payudara
dengan handuk secara kasar karena hanya akan mengakibatkan puting susu terasa sakit
dan perih.
2. Langkah kedua adalah melakukan masker. Melakukan masker tidak hanya pada kulit
wajah saja tetapi juga payudara Anda. Dengan melakukan masker khusus payudara maka
kulit payudara Anda akan semakin kencang. Biasanya masker ini terbuat dari bahan dasar
tepung bergs (Amylum oryzae).
3. Caranya adalah mengoleskan masker yang sudah dicampur air mawar tadi dengan merata
pada payudara dengan bantuan kuas. Biarkan selama 1015 menit atau hingga mengering.
Setelah itu Was dengan air hangat sampai bersih dan kompres dengan es. Lalu bersihkan
payudara Anda dengan kapas yang telah dibasahi penyegar. Dengan melakukan maskeran
maka Anda akan mendapatkan manfaat seperti payudara yang kencang, lebih halus,
terlihat lebih indah bentuknya hingga memperlambat keriput. Untuk hasil maksimal
sebaiknya gunakan masker payudara selama kurang lebih 10 minggu.
4. Lakukan pemijatan. Dengan melakukan pijat payudara agar bentuknya tetap kencang.
Langkah awal yang harus Anda lakukan adalah membersihkan payudara dengan handuk
basah yang sebelumnya direndam air hangat. Lalu usapkan secara lembut kulit sekitar
payudara.
5. Setelah itu keringkan dan pijatlah payudara dengan lembut sekitar 1015 menit. Lalu
bersihkan kembali dengan handuk basah dan keringkan. Tutup puting susu Anda dengan
kapas basah.

Read more: http://doktersehat.com/tips-sehat-merawat-payudara/#ixzz21vlD4DeE


















Benjolan pada Payudara, Berbahayakah?
Posted by: ummushofiyya on: 20/05/2011
- In: Kesehatan Wanita
- Comment!
Salah satu gangguan pada organ payudara yang sangat
mengganggu adalah adanya benjolan. Setiap wanita, terutama yang sudah baligh, biasanya akan
menyadari ketika ada sesuatu yang tidak wajar pada payudaranya. Namun demikian, apakah
adanya benjolan selalu menandakan adanya sesuatu yang tidak beres dan perlu diwaspadai? Pada
kesempatan ini, akan dikupas tentang benjolan pada payudara dan apa saja yang bisa dilakukan
oleh seorang wanita ketika mendapati adanya benjolan pada payudaranya.

Apa Saja Kemungkinannya?
Adanya perubahan dalam jaringan payudara yang membuatnya terasa berbeda dengan jaringan di
sekitarnya, terkadang membuat kaum wanita bertanya-tanya apa yang sedang terjadi pada
payudaranya. Perubahan tersebut bisa berupa adanya satu atau lebih gumpalan di payudara yang
bisa teraba sakit atau tidak. Beberapa kemungkinan ketika seorang wanita mendapati benjolan
pada payudaranya, yaitu:
- Kista
Benjolan payudara yang muncul di akhir siklus haid, umumnya kista yang tidak berbahaya.
Setelah masa haid, jenis benjolan ini biasanya menghilang. Kista payudara adalah kantong berisi
cairan yang cenderung membesar di akhir siklus haid, ketika tubuh menahan lebih banyak cairan.
Ukuran kista ada yang kecil, dan ada yang besar sampai sebesar telur. Jika dipijat, kista bisa
sedikit berubah bentuk dan sebagian besar bisa bergerak di bawah kulit. Adanya penyumbatan
atau melebarnya saluran pada jaringan payudara yang mendasarinya bisa menjadi penyebab
terjadinya kista. Kista biasanya muncul di usia 40 tahunan, yaitu beberapa tahun sebelum
memasuki masa menopause. Karena biasanya kista akan menghilang setelah menopause, maka
kemungkinan perubahan hormon pada ovariumlah yang menyebabkan perubahan ukuran pada
kista.
- Payudara Fibrosistik
Payudara fibrosistik lebih sering terjadi pada wanita usia 20-30 tahunan. Kondisi ini juga disebut
perubahan fibrosistik, mastitis sistik kronis atau penyakit payudara jinak. Dalam kondisi ini,
pertumbuhan atau proliferasi jaringan penghubung fibrosa dan salurannya, dikombinasi dengan
pertumbuhan kista, membuat jaringan kelenjar payudara menebal. Penebalan jaringan ini
biasanya lebih terasa di bagian atas, dan wilayah luar payudara. Kondisi ini juga terkait dengan
adanya variasi kadar hormonal selama siklus haid dan bisa terasa sakit.
- Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah gumpalan payudara yang bukan kista maupun kanker
(adenomakarsinoma). Tumor jinak ini paling sering berkembang pada tahun-tahun pertengahan
usia produktif (usia subur/masih bisa melahirkan). Fibroadenoma terasa seperti massa padat,
licin, kuat, dan elastis, dengan bentuk yang jelas. Fibroadenoma juga bisa digerak-gerakkan di
bawah kulit. Fibroadenoma berkembang ketika jaringan ikut bertumbuh di dalam kelenjar atau
lobule payudara.
Selain ketiga jenis benjolan payudara di atas, ada yang disebabkan oleh karena infeksi atau
perdarahan akibat cedera atau disebut juga hematoma. Selain itu, ada pula benjolan yang
disebabkan tumor atau jaringan berlemak yang disebut lipoma. Bisa juga karena adanya
papiloma intraductal (tumor kecil yang bukan kanker/jinak yang tumbuh dalam saluran susu di
payudara di dekat puting), terutama jika ini menyumbat saluran, sehingga menimbulkan kista.
Semua kondisi tersebut tidak bersifat kanker, sehingga sifatnya tidak ganas.
Berbahayakah Benjolan Pada Payudara?
Kebanyakan benjolan pada payudara tidak bersifat ganas (kanker). Benjolan jinak biasanya tidak
membahayakan, hanya terkadang terasa tidak nyaman saja. Namun, bagaimanapun juga semua
benjolan harus dianggap serius sampai benar-benar dinyatakan itu bukan kanker. Beberapa
benjolan payudara, seperti fibroadenoma yang kompleks misalnya, bisa meningkatkan risiko
kanker payudara. Menurut hasil penelitian terakhir, sebagian besar payudara fibrosistik tidak
meningkatkan risiko kanker payudara. Meskipun demikian, pada wanita dengan payudara
berbenjol-benjol (banyak gumpalan) lebih sulit mendeteksi adanya tumor ganas/kanker. Oleh
karena itu, hendaknya tetap memeriksakan diri ke dokter setiap ada perubahan atau penebalan
ketika melakukan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) setiap bulannya. Meskipun
kebanyakan gumpalan pada payudara tidak berbahaya. Namun karena ada juga yang berbahaya,
maka penting untuk tetap memeriksakannya ke dokter.
Bagaimana Cara Melakukan Sadari?
Kebanyakan kasus kanker payudara dapat diketahui sejak dini melalui pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI). Mulai usia 20 tahun, setiap wanita dianjurkan untuk memeriksa payudaranya
sendiri sebulan sekali untuk mendeteksi adanya benjolan mencurigakan pada payudara. Jika
belum mengalami menopause, waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan adalah beberapa hari
setelah berakhirnya haid, karena pada waktu itu payudara sudah tidak begitu peka lagi atau
membengkak. Namun bagi yang sudah menopause/tidak haid lagi, tentukan saja satu tanggal dan
lakukan pemeriksaan secara teratur di tanggal tersebut setiap bulannya. Caranya adalah sebagai
berikut:
1. Berdiri dengan telanjang dada di depan cermin. Dengan kedua lengan di samping, perhatikan
apa ada bagian yang menjadi cekung atau bagian yang tertarik ke dalam, atau adanya
perubahan ukuran, ataupun bentuk. Pastikan bahwa puting tidak masuk ke dalam, kecuali kalau
memang sejak dulu puting payudara masuk ke dalam (bawaan lahir). Letakkan kedua tangan
pada pinggul, kemudian letakkan di belakang kepala. Periksa kalau ada tanda-tanda yang sama
di setiap sisi.
2. Berikutnya, masuklah ke kamar mandi, basahi, dan sabuni payudara. Letakkan tangan kiri di
belakang kepala, dan periksalah payudara kiri dengan tangan kanan. Anggaplah permukaan
payudara seperti sebuah jam, dan letakkan tangan kanan pada posisi pukul 12, pada bagian atas
payudara kurang lebih 1 cm di bawah tulang selangka (clavicula). Datarkan telapak tangan,
kemudian dengan ujung-ujung jari secara bersama menekan disertai dengan penekanan oleh
telapak 3 jari yaitu jari tengah, jari manis, dan telunjuk (bukan ujung jari), lakukan gerakan
melingkar kecil, dan rasakan apakah teraba benjolan. Pada setiap posisi lakukan sedikit
penekanan ringan, sedang dan tekanan yang dalam. Selanjutnya, gerakkan tangan menuju pukul
1, pukul 2, dan seterusnya. Ketika kembali ke posisi pukul 12, geser ujung jari ke dekat puting
payudara (sekitar 1 cm) dan ulangi gerakan yang sama. Lakukan putaran di dalam lingkaran
pertama, kemudian buat lingkaran yang lebih kecil lagi. Lanjutkan dengan menggunakan pola
yang sama, hingga setiap bagian payudara termasuk puting sudah diperiksa.
3. Untuk memeriksa cairan yang keluar dari puting, buatlah bentuk V dengan ibu jari dan jari
telunjuk, lalu letakkan di bagian kiri dan kanan puting payudara. Tekan ke areola (bagian gelap
melingkar di sekitar puting) dan perlahan-lahan tari ke atas. Kemudian ubahlah posisi V tadi,
sehingga ibu jari dan telunjuk masing-masing terletak pada areola di atas dan di bawah puting
susu. Tekan dan perlahan-lahan tarik ke atas. Kemudian ubahlah posisi V tadi, sehingga ibu jari
dan telunjuk masing-masing terletak pada areola di atas dan di bawah puting susu. Tekan dan
perlahan-lahan tarik ke atas. (Prinsipnya lakukan pemencetan puting secara berhati-hati dan
perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting itu).
4. Akhiri dengan memeriksa wilayah terdekat dengan payudara, yaitu di bawah ketiak, karena
disitu juga terdapat jaringan payudara dan kelenjar getah bening yang menyalurkan cairan getah
bening ke dalam jaringan payudara.
5. Ulangi seluruh prosedur dengan menggunakan tangan kiri di payudara kanan.
6. Setelah selesai mandi, tidurlah telentang dan periksalah payudara sekali lagi. Untuk memeriksa
payudara kanan, letakkan bantal kecil di bawah bahu kanan dan tempatkan tangan kanan di
bawah kepala, dan lakukan penekanan dalam gerakan melingkar seperti yang telah disebutkan
di atas. Untuk memeriksa payudara kiri, letakkan bantal kecil di bawah bahu kiri dan sekali lagi
secara merat meraba seluruh payudara untuk mencari kalau-kalau ada benjolan.
7. Jika payudara yang biasanya berbenjol karena perubahan fibrosistik, catatlah berapa banyak
benjolan yang ada, dimana lokasinya, dan ukurannya. Setiap bulan, periksalah untuk
mengetahui adanya perubahan. Jika sudah mengenali dengan baik bagaimana payudara Anda,
maka jika suatu saat merasa ada benjolan baru, atau benjolan bertahan selama 2 atau 3 siklus
haid, atau yang ukurannya semakin membesar, maka segeralah periksa ke dokter.
Perawatan Sendiri
Selain tindakan yang dilakukan oleh dokter terkait dengan adanya benjolan pada payudara,
tindakan merawat diri sendiri ternyata juga cukup bermanfaat, seperti misalnya:
- Gunakan BH dengan ukuran yang sesuai dengan payudara untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
- Hentikan kebiasaan merokok dan kurangi konsumsi kafein (seperti yang terdapat pada kopi dan
teh). Meskipun belum terbukti jelas, beberapa wanita melaporkan bahwa benjolan mereka
mengecil setelah mereka menghentikan kebiasaan merokok dan mengurangi konsumsi kafein.
- Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, C, dan E karena berkhasiat sebagai
anti oksidan. Antioksidan ini dapat dijumpai pada bahan makanan alami maupun suplemen.
Vitamin A banyak terdapat pada kuning telur, hati, susu, mentega, sayuran warna hijau, tomat,
kol, dan selada. Vitamin C dapat diperoleh dengan mengonsumsi buah segar berwarna kuning
atau merah, seperti jambu biji, jeruk, tomat, dan anggur serta sayuran hijau seperti brokoli dan
bayam. Vitamin E banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayur dan buah.
- Mengurangi pajanan radikal bebas (polusi udara, asap rokok, radiasi TV dan komputer, bahan-
bahan kimia serta kesibukan hidup yang tinggi).
- Olahraga secara teratur dan pertahankan berat badan yang ideal.
Biasakan Hidup Sehat
Bagi seorang wanita, apalagi yang sudah menikah dan mempunyai anak, tentu saja banyak sekali
pekerjaan dan tanggung jawab yang harus diselesaikan. Kesibukan yang tinggi dan banyaknya
pajanan radikal bebas dalam kehidupan sehari-hari membawa dampak yang cukup besar bagi
kesehatan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi seorang wanita untuk menyempatkan
berolahraga dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Seorang wanita juga dituntut untuk bisa
memanajemen perasaan dan emosinya karena kondisi psikologis (kejiwaan) yang tenang dan
bebas stres juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Semoga penjelasan yang telah disampaikan
dapat bermanfaat, terutama bagi kaum wanita.
Penulis: dr. Avie Andriyani
Referensi:
1. Scott C. Litin, M.D (editor), Berbagai Gangguan Pada Payudara, Buku Mayo Clinic, Family Health
Book Edisi kelima, Tahun 2009, Penerbit PT Intisari Mediatama, Jakarta.
2. Dr. Toni Smith, dr. Sue Davidson, Masalah-Masalah Payudara, Buku Dokter di Rumah Anda,
Tahun 2009, Penerbit Dian Rakyat.
2011. Artikel http://ummushofiyya.wordpress.com



Seperti Apa Payudara Itu?
Payudara merupakan organ yang tersusun dari
sejumlah kelenjar, jaringan berserat dan lemak, terletak di atas otot pectoral dinding dada dan
tertempel pada otot oleh serat yang disebut coopers ligament. Satu lapisan lemak mengelilingi
kelenjar payudara dan menyebar ke seluruh payudara. Jaringan lemak ini memberi payudara
kekenyalan, kelembutan, dan lekuk menggantung.
Kelenjar air susu terhubung ke sistem saluran pengumpul air susu menuju dasar puting. Ujung
saluran air susu menyebar melalui puting dan membuka di permukaan luar puting. Saluran air
susu berakhir di puting, dan merupakan saluran air susu yang dihasilkan kelenjar dan dihisap
bayi selama menyusui. Terdapat variasi puting wanita. Ada puting yang selalu ereksi (menonjol
dan kaku), ada juga yang ereksi saat terangsang hawa dingin, kontak fisik atau aktivitas seksual.
Ada juga wanita yang memiliki puting masuk ke dalam (inverted).
Di sekitar puting ada kulit berwarna gelap berbentuk lingkaran dan sedikit terangkat, disebut
areola. Puting dan areola memiliki serat otot khusus yang membuat puting bisa ereksi dan
memberi areola tekstur yang kencang. Areola juga memiliki kelenjar Montgomery, yang nampak
sebagai benjolan kecil dan menyembul di atas permukaan areola. Kelenjar ini akan melumasi
areola khususnya selama masa menyusui.
Kondisi bintil-bintil areola bukanlah merupakan gejala satu kondisi yang abnormal. Setiap
payudara wanita memiliki bentuk berbeda-beda. Payudara setiap pribadi dipengaruhi volume
jaringan dan lemak payudara, usia, sejarah kehamilan dan menyusui, keturunan, kualitas dan
elastisitas kulit payudara, serta pengaruh hormon





7 Kelainan pada Payudara yang Perlu Diwaspadai
May 5th, 2012 by admin | No Comments | Filed in Fakta Unik

Pemeriksaan rutin merupakan langkah tepat untuk mengantisipasi lebih dini risiko kanker
payudara. Jika cukup jeli, tanda-tanda kanker bisa dideteksi sendiri dari kelainan-kelainan yang
terdapat di sekitar jaringan payudara.

Dikutip dari Shine, berikut ini adalah 7 kelainan yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker
payudara.

1. Benjolan
Gejala kanker payudara yang paling mudah dikenali adalah munculnya benjolan yang tidak
normal. Benjolan itu bisa umumnya diraba sendiri, meski kadang-kadang hanya bisa diketahui
keberadaannya lewat pemeriksaan mammograph.

Benjolan yang keras dengan bentuk tidak teratur lebih perlu diwaspadai dibandingkan benjolan
yang lunak dan bulat. Benjolan lunak biasanya dipicu oleh adanya kista, meski kista juga bisa
mengeras jika mengalami pengapuran.

2. Pembengkakan
Meski tidak ada benjolan, payudara yang membengkak atau terasa berat perlu diwaspadai.
Kehamilan dan retensi (penumpukan) cairan akibat terlalu banyak konsumsi garam sebenarnya
juga bisa menyebabkan payudara membengkak, namun pembengkakan akibat kanker biasanya
tidak simetris antara payudara kiri dan kanan.
3. Iritasi kulit
Gejala kanker juga bisa diamati dari kulit payudara atau puting yang memerah, tebal dan
bersisik. Jika tanda-tanda itu muncul meski tidak sedang mengalami infeksi kulit dan tidak
memiliki alergi terhadap bahan kimia pada pakaian, sabun dan lotion, sebaiknya segera
diperiksakan ke dokter.

4. Nyeri di bagian puting
Kista di payudara juga bisa menyebabkan rasa nyeri di bagian puting. Untuk membedakannya
dengan kanker payudara, periksakan segera dan mintalah dokter untuk melakukan
pemeriksaan ultrasonik yang bisa membedakan kista dengan sel kanker.

5. Puting tenggelam (nipple retraction)
Meski jarang, pertumbuhan sel kanker payudara di sekitar areola juga bisa menyebabkan
puting tenggelam. Jika gejala ini muncul tiba-tiba dan bertahan hingga beberapa pekan, ada
kemungkinan terjadi traksi atau pengencangan kelenjar susu yang terjadi karena terdesak oleh
sel tumor.

6. Cairan aneh di puting
Selain susu, cairan apapun yang keluar dari puting perlu diwaspadai terutama jika berwarna
merah atau coklat. Biasanya dokter akan melakukan ductogram yakni sejenis mammograph
untuk memeriksa kelainan kelenjar susu, lalu mengamati cairan yang keluar dengan bawah
mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker di dalamnya.

7. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kanker payudara selalu ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah ketiak.
Periksakan segera untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, meski kadang-kadang infeksi
juga bisa menyebabkan bagian ini membengkak.


ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY W UK 20 MINGGU G
I
P
0000
Ab
000
HIDUP,
INTRAUTERIN
DI PUSKESMAS BULULAWANG

Disusun dalam rangka memenuhi tugas praktek klinik kebidanan















DISUSUN OLEH :
DWI UTAMI NINGSIH
0605.10



PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas penulisan Asuhan Kebidanan selama kegiatan Praktek Klinik di Puskesmas
Bululawang Kegiatan praktek ini diselenggarakan sebagai upaya peningkatan keterampilan
mahasiswa dalam menerapkan teori yang telah didapatkan dengan praktek di lapangan. Selain itu
mahasiswa juga memperoleh pengalaman yang tidak dapat diperoleh selama kegiatan belajar di
kampus.
Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drg. Lukitanigsih, selaku Kepala Puskesmas Bululawang yang telah memberikan izin praktek.
2. Dra. Hj. Laily Amie, selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada Malang
3. Ibu Sumakidah selaku pembimbing lapangan di Puskesmas Bululawang Malang, yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan selama kami di Puskesmas.
4. Ibu Peni Indrawati, S.KM, selaku Kaprodi Diploma III Kebidanan Widyagama Husada Malang
5. Ibu Novita Mayasari, S.SiT, selaku pembimbing Institusi yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam pembuatan Askeb ini.
6. Kedua orang tua saya yang telah memberikan bentuan materiil dan spiritual, dan semua pihak yang
terkait dan rekan-rekan yang ikut membantu dalam proses pembuatan Askeb ini.
Penulis menyadari bahwa dalam teknik penulisan maupun penyusunan Askeb ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan
untuk acuan dalam pembuatan Askeb di masa mendatang

Penulis, Juli, 2008

























Kesimpulan
Areola
Aerola adalah daerah berwarna gelap yang mengelilingi puting susu. Pada areola terdapat
kelenjar-kelenjar kecil yang disebut kelenjar Montgomery, menghasilkan cairan berminyak
untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar areola.

Você também pode gostar