Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
K E L O M P O K 5:
M ILHAM RAMDANI M NUR CHOYIN MUTIARA SARI DEWI NAILA FITRIAH NUR NAFIDAH NOVITASARI PENTARTY GALUH UTAMI
bioelektromagnetik/ikun/2004
SEJARAH BIOLISTRIK
Caldani (1856)
Kelistrikan pada otot katak yang telah mati Luigi Galvani 1780 mulai mempelajari kelistrikan pada tubuh hewan 1786 kedua kaki katak terangkat ketika diberikan aliran listrik melalui konduktor
PENEMUAN BIOLISTRIK
Arons (1892)
mengamati terjadinya panas pada jaringan yang disebabkan aliran frekuensi tinggi .
Schlephake (1982)
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, berbanding terbalik dengan hambatan dari konduktor
R=V I
bioelektromagnetik/ikun/2004
Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas. V = tegangan (Volt) H (kalori) = VIT I = arus (Ampere) J T = Waktu (detik) J = Joule = 0,239 kal
bioelektromagnetik/ikun/2004 6
Pada akson : Konsentrasi ion di dalam sel lebih negatif daripada di luar sel
bioelektromagnetik/ikun/2004
Lanjutan.
3. Kelistrikan saraf
Kecepatan impuls saraf ~ serat saraf ~ ada/ tidaknya mielin Mielin = isolator yang baik; kemampuan mengaliri listrik rendah
Akson tanpa mielin kec = 20-50 m/detik ( = 1 mm) Akson dengan mielin kec = 100 m/detik ( = 10 m)
bioelektromagnetik/ikun/2004
LANJUTAN..
4.Perambatan potensial aksi
Membran saraf otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang timbul potensial aksi merangsang daerah sekitarnya untuk mencapai nilai ambang perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel membran atau gelombang depolarisasi sel membran mengalami depolarisasi (tingkat refrakter)
bioelektromagnetik/ikun/2004
10
LANJUTAN..
5. Kelistrikan pada sinaps & neuromyial, jungtion Hubungan antara 2 saraf = sinapsis Berakhirnya saraf pada otot = neuromyal junction Sinaps & neuromyal junction mampu meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara melompat dari satu sel ke sel berikutnya depolarisasi zat kimia pada otot bergetar menyebabkan kontraksi otot repolarisasi sel otot relaksasi
bioelektromagnetik/ikun/2004
11
LANJUTAN..
6. Kelistrikan otot jantung Pada saraf & otot bergaris: rangsangan ion Na+ masuk ke dalam sel mencapai nilai ambang depolarisasi Pada otot jantung : rangsangan ion Na+ masuk ke dalam sel (mudah bocor) repolarisasi komplit Na+ masuk kembali ke dalam sel depolarisasi spontan mencapai nilai ambang tanpa perlu rangsang dari luar.
bioelektromagnetik/ikun/2004 12
LANJUTAN..
Kec. dasar jantung = waktu antara mulai depolarisasi spontan sampai mencapai nilai ambang setelah terjadi repolarisasi Dipengaruhi oleh perubahan : 1. Potensial membran istirahat 2. Tingkat dari nilai ambang 3. Slope (kelengkangan) dari depolarisasi spontan terhadap nilai ambang Mempengaruhi mekanisme kontra fisiologis terhadap frek. Jantung Pada miokardium, sekumpulan sel utama yang secara spontan menghasilkan potensial aksi disebut pace maker/ perintis jantung .
bioelektromagnetik/ikun/2004 13
LANJUTAN
7.
Elektroda Elektroda : untuk mengukur potensial aksi; dengan memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron Elektroda : Perak (Ag) & tembaga (Cu)
bioelektromagnetik/ikun/2004
14
Macam-macam Elektroda
1.Elektroda Jarum ( mikro elektroda ) Untuk mengukur aktifitas motor unit tunggal. 2. Elektroda Mikropipet Dibuat dari gelas dengan diameter 0,5 m. Untuk mengukur potensial biolistrik di dekat / dalam sebuah sel. 3. Elektroda Permukaan Kulit
bioelektromagnetik/ikun/2004
15
LANJUTAN
3. Elektroda Permukaan Kulit
Terbuat dari metal/logam yang tahan karat,misal perak,nikel atau alloy. a) Bentuk plat. Dipakai untuk mengukur potensial listrik permukaan tubuh EKG, EEG, dan EMG. Dipakai tahun 1917 di daerah yang dipasangkan elektroda digosok dengan saline solution (air garam fisiologi). Diganti dengan Jelly atau pasta (elektrolit).
bioelektromagnetik/ikun/2004
16
LANJUTAN
b) Bentuk Suction Cup Dipakai waktu melakukan EKG c) Bentuk Floating Type elektroda ngambang, agar mencegah kontak langsung antara logam dengan kulit. d) Bentuk Ear Clip Suatu elektroda sbg referensi pada EEG dan EKG. e) Bentuk Batang Suatu elektroda sbg referensi pada EEG dan EKG.
bioelektromagnetik/ikun/2004
17
LANJUTAN.
Isyarat Listrik Tubuh Hasil perlakuan kimia dari tipe sel-sel +++ untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh EMG (Elektromiogram) ENG (Elektroneurogram) ERG (Elektroretinogram) EOG (Elektroakulagram) EGG (Elektrogastrogram) EEG (Elektroensefalogram) EKG (Elektrokardiogram)
8.
bioelektromagnetik/ikun/2004 18
bioelektromagnetik/ikun/2004
19
LANJUTAN
High speed conductive pathways ( konduksi berjalan dengan kecepatan tinggi) Automatisasi (otomatisasi)
Long refractory period (periode refrakter yang
panjang)
bioelektromagnetik/ikun/2004
20
besaran benda diperlukan suatu ruang yang terlindung dan sangat peka terhadap detector medan magnet (magnetometer). Detector yang dipergunakan yaitu SQUID ( Superconding Quantum Interference Device) yang bekerja pada suhu 5 derajat K, dan dapat mendeteksi medan magnet yang disebabkan arus searah atau arus bolak-balik.
bioelektromagnetik/ikun/2004
21
LANJUTAN
Ada 2 alat untuk mencatat medan magnet ini antara lain: 1. Magnetokardiografi (MKG) MKG memberi informasi jantung tanpa mempergunakan elektroda yang didekatkan/ditempelkan pada badan, tidak seperti halnya pada waktu melakukan EKG
bioelektromagnetik/ikun/2004 22
LANJUTAN
2.Magnetoensefalogram (MEG) Yaitu pencatatan medan magnet sekeliling otak dengan mempergunakan arus searah. Alat yang digunakan adalah SQUID magnometer. Pada ritme alpha medan magnet otak berkisar 1 x 1013
bioelektromagnetik/ikun/2004 23
LANJUTAN.
Arus AC dengan frekuensi 50 Hz,
mampu : 1. Merangsang saraf sensoris 2. Merangsang saraf motoris 3. Berefek kontraksi otot Diklinik Arus DC
bioelektromagnetik/ikun/2004 25
bioelektromagnetik/ikun/2004
26
2.Micro wave diathermy (diatermi gel. Mikro) Merupakan gelombang elektomagnetis dengan panjang gelombang anatara sinar infra merah dan gelombang yang dihasilakndiathermi gelombang pendek
bioelektromagnetik/ikun/2004
27
pembakaran) suatu pembakaran mengggunakan frek listrik 2 MHz, tegangan 15 kV menghentikan perdarahan pd luka menganga menggunakan gulungan kawat panas pd pemb.darah tanpa anestesi
bioelektromagnetik/ikun/2004 28
Electrosurgery
memotong jaringan; dilakukan dg gerakan cepat 5-10 cm/detik untuk mengurangi destruksi jaringan sekitar (cth:operasi otak, limpa, vesica felea, prostat, dan serviks)
bioelektromagnetik/ikun/2004
29
3.Defibrillator Ada 4 tipe dasar defilbrilator: AC defilbrilator Capasitive-discharge defilbrilator Capasitive-delay line-defilbrilator Square-wave defilbrilator.
bioelektromagnetik/ikun/2004
30
MAGNETIC BLOOD FLOW METER Alat pengukur aliran darah magnetis berdasarkan atas prinsip induksi magnetis. Apabila suatu kondukdor listrik digerakkan dalam medan magnet akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan gerakan ( hukum Faraday ).
bioelektromagnetik/ikun/2004 31
SYOK LISTRIK
Syok listrik atau kejutan listrik adalah suatu nyeri pada saraf sensoris yang diakibatkan
bioelektromagnetik/ikun/2004
32
Pengaruh syok listrik terhadap organ tubuh: Arus 1 mA : penderita hanya merasakan geli Arus s/d 8 mA : akan terjadi sensasi syok, dimana kontraksi otot masih baik dan nyeri-nyeri belum terjadi. Arus 8-15 mA : terjadi rangsangan saraf dan otot sedemikian rupa sehingga terjadi nyeri dan letih. Arus 18-22 mA : akan terjadi pernapasan terthan apabila arus berlangsung terus.
bioelektromagnetik/ikun/2004 33
LANJUTAN
Arus 20-25 mA : otot-otot mengalami kontraksi sangat kuat,pernapasan sangat sulit. s/d 100 mA bagian arus yang melewati jantung cukup untuk menyebabkan fibrilasi
ventrikel,dan dapat menyebabkan kematian. Arus 1-6 A : akan terjadi kontraksi miocard yang menetap dan terjadi paralyse pernapasan/kelumpuhan pernapasan dan bila arus listrik dihentikan secaratiba-tiba maka akan terjadi defibrilasi ventrikel.
bioelektromagnetik/ikun/2004 34
bioelektromagnetik/ikun/2004
35