Você está na página 1de 11

Alkaloida Purin Purin: Mempunyai 2 cincin Karbon dengan 4 atom Nitrogen.

Susunan inti heterosiklik yang terdiri dari cincin pirimidin yang tergabung dengan cincin Imidazole.

Nama 'purina' (purum uricum) diusulkan oleh kimiawan Jerman Emil Fischer pada 1884. Dia mensintesis purin pertama kalinya pada 1899. Bahan awal dari runtutan reaksinya adalah uric acid, diisolasi dari batu ginjal oleh Scheele pada tahun 1776. Uric acid direaksikan dengan PCl5 yang menghasilkan 2,6,8-trichloropurine , yang kemudian dikonversi dengan menggunakan HI and PH4I dan menghasilkan 2,6-diiodopurine. Produk ini lalu direduksi menjadi purina dengan menggunakan serbuk timah.

Alkaloida Purin I. Kaffeina ( 1,3,7 TriMetil Xanthin ) Merupakan alkaloid yang berbentuk kristal dan berasa pahit, ditemukan oleh Friedrich Ferdinand Runge pada tahun 1819. Berfungsi sebagai obat perangsang sistem saraf pusat pada manusia dan pestisida alami pada tanaman. Struktur:

A. Simplisia 1. Spesies Famili Simplisia : Coffea arabica : Rubiaceae : Biji

Kandungan Kafein 1 2 %.
BUDIDAYA

Ada 2 jenis biji kopi dengan varietas utama: a. Biji Kopi Arabika Berasal dari Ethiopia, telah dibudidayakan di Amerika latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India dan Indonesia. Tumbuh di negara beriklim tropis atau subtropis. Tumbuh pada ketinggian 600 2.000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 m bila kondisi lingkungan baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap. Kandungan Kafein 1,10 %.

b. Biji Kopi Robusta Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Kopi robusta tumbuh pada ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah,Asia Tenggara dan Amerika Selatan. Kandungan Kafein 1,48 %.

PEMANENAN KOPI Pemanenan buah kopi dilakukan dengan cara memetik buah yang telah masak. Ukuran kematangan buah ditandai oleh perubahan warna kulit buah. Kulit buah berwarna hijau tua ketika masih muda, berwarna kuning ketika setengah masak dan berwarna merah saat masak penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe). PENGOLAHAN KOPI 1. Pengeringan untuk memisahkan biji kopi dari cangkangnya. 2. Pencucian biji kopi dan proses fermentasi singkat 3. Pemanggangan untuk meningkatkan citarasa kopi 4. Penggilingan untuk efektivitas saat ekstraksi 5. Perebusan 6. Dekafeinasi untuk menurunkan kadar kafein

PENGAWETAN SIMPLISIA KOPI Pengeringan merupakan proses pengawetan simplisia sehingga simplisia tahan lama dalam penyimpanan. Selain itu pengeringan akan menghindari teruainya kandungan kimia karena pengaruh enzim. Pengeringan yang cukup akan mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan kapang (jamur). 2. Spesies Famili Simplisia : Camelia sinensis ( Teh ) : Theaceae : Daun ( Folium )

Kandungan kafein sebanyak 1 4 %.

BUDIDAYA Tanaman ini diperkirakan berasal dari daerah pegunungan Himalaya dan daerahdaerah pegunungan yang berbatasan dengan Republik Rakyat Cina, India, dan Burma. Tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis. Tanaman teh dapat tumbuh subur di daerahdaerah dengan ketinggian 200-2.000 m di atas permukaan laut. PEMANENAN TEH Periode pemetikan ditentukan oleh umur dan kecepatan pembentukan tunas, ketinggian tempat, iklim dan kesehatan tanaman. Pucuk teh dipetik dengan periode antar 6-12 hari. Teh hijau Jepang dipanen dengan frekuensi yang lebih lama yaitu 55 hari sekali. PENGOLAHAN TEH Pemetikan daun teh Pelayuan Pememaran Oksidasi Penghilangan warna hijau dengan pemanasan sedang Penguningan Pembentukan Pengeringan

PENGAWETAN SIMPLISIA TEH Pengeringan merupakan proses pengawetan simplisia sehingga simplisia tahan lama dalam penyimpanan. Selain itu pengeringan akan menghindari teruainya kandungan kimia karena pengaruh enzim. Pengeringan yang cukup akan mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan kapang (jamur). 3. Spesies Famili Simplisia : Paulina cupana ( Guarana) : Sapindaceae : Biji

Kandungan kafein 3 5 %. Berasal dari Lembah Sungai Amazon. Dimanfaatkan untuk minuman energi.

B. Identifikasi Kafein a. Sampel+ Mureksid = Merah Ungu ( + Kafein ) b. Sampel + piramidon + CuSO4 = Hijau Muda ( + Kafein ) c. Sampel pada drupple plate + serbuk Cu asetat + 1 tetes air warna violet ( + Kafein ) d. Sampel + Reagen Folin Ciocalteu = Biru C. Biosintesis Kafein kafeina dapat disintesis dari dimetilurea dan asam malonat. Kafein dalam tanaman disintesis dari xanthosin melalui 3 tahap N-metilasi, dimana tahap metilasi ini dibantu oleh aktivitas enzim yaitu enzim metal transferase.

II. Theobromina ( Dimetil Xantin) Merupakan alkaloid berbentuk kristal tak larut air, pahit, warna putih/tak berwarna. Teobromina pertama kali diisolasi dari bibit pohon kakao pada tahun 1878 dan segera setelah itu disintesis dari xantina oleh Hermann Emil Fischer. Struktur:

A. Simplisia Spesies Famili Simplisia : Theobroma cacao ( Coklat ) : Sterculiaceae : Biji

Kandungan Teobromin 1 4 %.

Budidaya: Berasal dari Amerika Selatan, dibudidayakan di Pantai Gading, Ghana, Indonesia, dan Nigeria. Pemanenan: Pemetikan dilakukan terhadap buah yang masak tetapi jangan terlalu masak. Buah yang dipetik umur 5,5 - 6 bulan dari berbunga, warna kuning atau merah. Pemetikan dilakukan pada pagi hari dan pemecahan siang hari untuk diambil bijinya.

Pengolahan: 1. Fermentasi biji kakao. Bertujuan mempermudah menghilangkan pulp, menghilangkan daya tumbuh biji, merubah warna biji dan mendapatkan aroma dan cita rasa yang enak. 2. Pengeringan, biji kakao yang telah difermentasi dikeringkan agar tidak terserang jamur dengan sinar matahari langsung (7-9 hari) atau dengan kompor pemanas suhu 60-700C (60100 jam). Kadar air yang baik kurang dari 6 %. 3. Sortasi, untuk mendapatkan ukuran tertentu dari biji kakao sesuai permintaan. Syarat mutu biji kakao adalah tidak terfermentasi maksimal 3 %, kadar air maksimal 7%, serangan hama penyakit maksimal 3 % dan bebas kotoran. B. Identifikasi Teobromin a. Fluororisensi : Biru lemah ( Teobromin ) b. Sampel + Reagen Roux = Hijau

c. Sampel + Reagen Dragendorff = Merah Terang d. Zat + HNO3 encer + AgNO3 = Endapan Putih atau kristal

Alkaloida Steroid Mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka steroid yang mengandung 4cincin karbon. Inti dari steroid adalah:

Alkaloid steroid terbagi atas 3 golongan yaitu : 1. Golongan I Sevadina, Germidina, Germetrina, Neogermetrina, Gemerina, Neoprotoperabrena, Veletridina 2. Golongan II Pseudojervina, Veracrosina, Isorobijervosia

3. Golongan III Germina, Jervina, Rubijervina, Isoveratromina

Alkaloid Steroid Berdasarkan Atom C: 1. ALKALOID STEROID C 21 : Apocynaceae : Funtumine ( Funtumina elastica ) Holamine ( Holarrhena floribunda ) Buxaceae 2. ALKALOID STEROID C 27 : Liliaceae : Jervine ( Veratrum alba ) Protoveratrine ( Veratrum viride ) Solanaceae : Solasodine ( Solanum tuberosum ) : Buxaprogestine (Buxus sempervirens)

A. Simplisia 1. Spesies Famili Simplisia : Veratrum viride : Liliaceae : Umbi akar ( Rhizoma )

Kandungan alkaloid : Germidina, Protoveratrine Kegunaan : Antihipertensi

Tumbuhan Asli Amerika Utara.

2.

Spesies Famili Simplisia Alkaloid Kegunaan

: Aconitum napellus : Ranunculaceae : Umbi akar ( Rhizoma ) : Akonitina, Atrisina : Adstringen, Racun Anak Panah

BUDIDAYA Tanaman asli Asia dan AmerikaUtara. Tumbuh subur di daerah yang bergununggunung di belahan bumi bagian utara. Hidup dengan menampung banyak air dan dapat menyerap tanah di padang rumput pegunungan. Daunnya berbentuk menjari dengan tiap daun terdiri dari 5-7 bagian yang setiap bagian tersebut terdiri lagi 3 bagian yang kasar dan terdapat duri tajam

3.

Spesies Famili Simplisia Kegunaan Alkaloid

: Solanum tuberosum : Solanaceae : Folia, buah, dan umbi : Fungisida,pestisida, Anti hipertensi : Solasodine

Budidaya Berasal dari daerah Peru, Amerika Selatan. Tersebar dimana-mana, di Eropa, Asia, dan Afrika Utara. Kentang dapat tumbuh pada daerah dengan karakteristik curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun, lama penyinaran 9-10 jam/hari, suhu optimal 18-21 C, kelembaban 80-90% dan ketinggian antara 1.000-3.000 m dpl. Pemanenan Umur panen pada tanaman kentang berkisar antara 90-180 hari, tergantung varietas tanaman. Secara fisik tanaman kentang sudah dapat dipanen jika daunnya telah berwarna kekuning-kuningan, batang tanaman telah berwarna kekuningan (agak mengering) dan kulit umbi akan lekat sekali dengan daging umbi, kulit tidak cepat mengelupas bila digosok dengan jari.

Identifikasi Alkaloid Steroid Secara Umum 10 gram sampel dihaluskan dan diekstrak dengan etanol.Selanjutnya ekstrak diuapkan dan diekstraksi kembalidengan eter.Ekstrak eter diuji dengan pereaksi LiebermanBurchard. Perubahan warna menjadi biru atau hijau menunjukkan bahwa sampel mengandung gugus steroid

Você também pode gostar