Você está na página 1de 9

TERTUKAR?

Ada dua orang gadis yang berbeda nasib 180 derajat, bernama Juliana dan Juliani. Mereka tidak puas dengan kehidupan mereka masing-masing. Juliana anak orang kaya dan tidak sombong sedangkan Juliani anak orang tidak mampu tetapi sok kaya. Suatu hari, di pagi yang cerah, burung-burung berkicauan, Juliana sedang membantu pembantunya menyapu halaman, tiba-tiba Papa : Jul!? Sedang apa kamu? Nyapu-nyapu? Buat apa? Buat bantu pembantumu? Apa yang akan dipikirkan pembantumu? Kenapa kamu diam aja? Nggak bisa jawab? Hah?! Papa capek tanya terus! Kamu ngerti gak sih? Juliana : Emm, Pa, gimana Jul bisa jawab, kalau Papa tanya terus? Papa : Kenapa kamu malah tanya sama PAPA ?! Kan, Papa nggak tahu. Seharusnya kamu itu patuh sama orang tua! Kalau begini mau jadi apa kamu besok? Juliana : Terserah Papa aja deh, Jul pasrah aja. Papa : Daripada kamu nyapu-nyapu, mending kamu hang out aja tuh sama tementemenmu! Dasar kuper! Juliana : (pergi) Sementara itu, di rumah Juliani Juliani : Pak! Bapak ini gimana sih? Kerja gak becus! Masak sarapan cuma nasi sama garam. Gengsi dong, masa waktu nggosip sama temen-temen, mereka cerita kalau mereka sarapan pakai spaghetti, burger ,bahkan ada yang makan Bakso Unta. Bapak : Baiklah, kalau kamu nggak mau nasi sama garam, besok Bapak bikinkan nasi pakai gula. Juliani : Bapak itu nggak cuma kerjanya ya yang nggak becus! Otaknya juga nggak beres. Masak nasi sama gula. Masih mending lah, kalau pakai Royco. Bapak : Nak, ini live jangan sebut merk! Ya sudah nak, besok Bapak belikan Royco. Jangan protes lagi ya! Juliani : Hah! Terserah Bapak deh! (pergi)

Lalu, Juliani dan Juliana bertemu di suatu taman Juliani : (Coba aku kaya seperti dia) Kenapa kamu sedih? Kan kamu orang kaya. Bukannya kaya itu enak ya? Apa mungkin ada masalah? Tapi kan semua bisa diselesaikan dengan uang. Apa uang kamu habis? Emang kamu buat apa? Buat main-main ya.. Juliana : (menutup mulut Juliani) Kamu mirip Papaku ya. Juliani : Oh ya ? Emang kenapa Papamu? Papamu Juliana : (menutup mulut Juliani) Hentikan! Begini saja akan aku ceritakan. Walaupun aku orang kaya, tetapi aku memiliki ayah yang sombong. Juliani : Berarti kehidupan kita berbeda ya, aku memiliki orang tua yang baik. Walaupun aku orang miskin dan agak sok kaya. Juliana : Oh gitu ya,, gimana kalau kita bertukar? Juliani : Hah? Emang bisa? Juliana : Jangan khawatir aku kan punya uang. Juliani : Oke aja deh. Sekarang? Juliana : Iya, ayo berangkat. Di rumah dukun Dukun : Kamu mau apa? Oh, aku tahu, kalian ingin bertukar roh kan? Kenapa? Oh, aku tahu, pasti karena kalian stress dengan kehidupan kan? Memang hidup kalian kenapa? Oh, aku tahu, emm.. Gak tahu sih. Juliana : Kenapa semua orang mirip Papaku ya? Juliani : Yang sabar, ya. Dukun : Apa kalian sudah siap? J+J : Kami siap lahir batin.

Dukun : Maksud saya, siap uangnya. Juliana : (Huh, sekarang giliranku yang ngerjain) Emang berapa harganya? Oh, aku tahu, pasti mahal. Kenapa mahal? Oh, aku tahu, pasti karena penampilanku. Kenapa penampilanku? Oh, aku tahu, pasti terlihat kaya. (Yes, satu sama)

Dukun : Nggak kok mbak, cuma Rp.5000. Apa kalian sudah siap? J+J Dukun Juliani Dukun (bertukar roh) JAP JIP : Alhamdulillah... Kulitku jadi bersih. : Kenapa aku merasa kurus ya? Kenapa kulitku gelap ya? Kenapa rambutku pendek ya? : Kami siap! Apa mbah sudah siap? : Kasih tau gak ya? : Serius dong. : Iya iya.. Mbah siap. Kita mulai.

Dukun : Sekarang kalian sudah bertukar. Mana anunya ? JAP : Ini Mbah , seikhlasnya...

....... Lalu mereka kembali pergi ke taman

JAP

: Ya sudah kita ketemu disini satu minggu lagi. Aku ingin tahu nanti bagaimana rasanya tinggal di rumah konglomerat. : Ya, aku juga ingin merasakan punya orang tua yang baik. : Ya sudah. : Ya sudah juga. : Bye. : Bye juga. : Selamat tinggal. : Selamat tinggal juga. : Sudah ya. : Sudah juga. : OK, bye.

JIP JAP JIP JAP JIP JAP JIP JAP JIP JAP

JIP

: OK, Bye juga.

Ketika pulang, JAP mampir ke klab malam khusus dewasa. Ia meneguk beberapa minuman keras.Tetapi Terjadi kejadian tak terduga, JAP bertemu dengan ayah Juliana... Papa : Hey! Juli! Jul! Julia! Juliana! Apa yang kamu lakukan disini? JAP : (Jangan jangan ini bapaknya Juliana) Itu Pak aku mau nyoba dugem.

Papa : Hah? Tumben banget? Selain itu bukannya kamu biasanya manggil aku Papa. JAP : Oh, maaf Pa aku lupa.

Papa : Ya sudah gak papa. Ayo ini minummu.

Setelah dugem, JAP meninggalkan klab malam . Sayangnya efek alkohol mulai terlihat.Tiba tiba ada perampok menghampiri JAP... Perampok : HEY!! Berhenti !! lampu merah dodol! JAP : Oh lampu merah ya. Perampok : Kamu tertipu, aku ini perampok tahu! Kamu aku rampok ya? JAP : Sebenarnya kamu perampok apa penipu sih? Pakai nipu-nipu segala.

Perampok : Iya, iya aku perampok. Kamu aku rampok ya? JAP : Iya, nih uangnya. Tapi sisain 5000 buat becak ya...

Perampok : Siipp... Makasih banyak... JAP : Sama-sama

Sementara itu... JIP : Maaf, Pa. Aku pulangnya malam.

Bapak : Biasanya juga jam segini kan? Oh iya, kok sekarang manggilnya Papa? JIP : Oh... maaf, emang biasanya aku manggil apa?

Bapak : (Tumben minta maaf) Emm.. ayoo.. tebak apa ayoo... JIP : Ayah!

Bapak : Salah. Ayo.. apa ayoo.... JIP : Pas, deh pas!

Bapak : Masak nggak tahu. Biasanya kan manggil Bapak. JIP : Oh, Bapak ya.

Bapak : Ya sudah, ke dalam sana. (Sopan amat? Apa tadi habis tertabrak becak?) Saat JAP sadar... JAP : Nuwun sewu Bu, iki piro? Penjual : Ha? Pilox? Maksud syaih teh naon? JAP : Berapa harganya! Penjual : Oh.. 3000, Nak. JAP : (merogoh saku cukup dalam) Ha? Mana uangku? Bu, aku nggak punya uang. Penjual : Huh. Gak papa wes. Ambil sono. JAP : (duduk merenung) Esoknya, di rumah barunya, si Juliani palsu belum mengetahui kebiasaan buruk Juliana. Sehingga menimbulkan kecurigaan dari bapak Juliani. JIP : (bersih bersih ) Bapak : Kamu kok akhir akhir ini rajin sekali? Padahal biasanya mau makan aja Bapak siapin. JIP : Ya kan sudah biasa yah. Setiap pagi kan aku bersih-bersih.. Bapak : (Sudah biasa?) Kamu habis jatuh dimana, Nak? JIP : Ah! Maksudku aku sering bersih bersih di sekolah. Kan aku sering dihukum Bapak : Oh iya. Bapak lupa..

Hari-hari berlalu, mereka pun bertemu kembali di taman, dimana mereka bertemu sebelumnya. JIP JAP : Hey, gimana keadaanmu? : Hmm... Aku pikir begini.. Memang aku kaya, aku dapat semuanya. Aku bebas pulang malam hang out bareng temen-temen tanpa dilarang sama Bokap. Tapi.. justru itu masalahnya.. tidak ada yang mengkhawatirkanku. Aku rindu akan kepedulian Bapakku.. Setelah kupikir dia berusaha menyelamatkanku dari gelap dan bahayanya kehidupan ini.. Aku sungguh menyesal pernah berpikir bahwa aku ingin bertukar kehidupan. Aku sungguh hamba yang tidah punya rasa syukur

sama sekali.. Aku menyesal.. menyesal.. Andai saja perampok itu melakukan lebih dari sekedar mencuri , mungkin tubuhmu sedang mengandung saat ini.. JIP JAP JIP JAP JIP JAP : Oh. : Kalo kamu gimana? : Memang bapakmu baik dan hangat.. dia ramah lebih tampan dan lebih manis dari ayahku. Tapi , bagaimanapun aku rindu ayahku yang ngaco itu.. : Oh.. aku tahu.. : Aku juga tau.. : Bukan saatnya untuk itu. Ayo sekarang bergegas ke Mbah dukun untuk mengembalikan keadaan seperti semula. : MBAH !! KELUAR!! : INI LOH AKU KASIH UANG!!

JAP JIP Dukun JAP Dukun JIP Dukun JAP Dukun JIP Dukun JAP Dukun

: Apa Nak ? : KAMI INGIN KEMBALI!! : Hah? : Kami ingin kembali!! : Heh ? : KAMI INGIN KEMBALI!! : Heh? : Ini ada sedikit uang Rp. 500.000,00. Tolong kembalikan kami seperti semula. : Oh. Ingin kembali.. Itu mustahil, Nak.. : MENGAPA ? : Mbah sudah tobat, Nak. Besok mau pulang ke Rahmatullah. Tapi jangan khawatir ada caranya kok. JIP : Apa Mbah? Dukun : (Diam) JAP : UANG KAMI HABIS MBAH Dukun : Oh ya sudah. Bye. JAP : OH DASAR! TAK DOAIN MASUK NERAKA!! DISIKSA MALAIKAT MALIK!! ============================================================================== JIP JAP JIP : Bagaimana ini?? Kita tidak bisa kembali. : Mungkin ini hukuman bagi kita yang tidak bersyukur. : Hmm.. Aku gak mau kaya gini terus . Aku kangen ayahku.. Wajahnya yang ora

JAP JIP JAP

lanang ora wedok itu.. Aku kangen... PAAPAAAA!!! : Ya Allah.. Kalau memang seperti ini kenyataanya aku ingin meminta maaf pada bapakku yang membesarkanku dan turut menyayangiku.. : HUWAAAAAAAAAAAAAAAA!!! : Ya Allah!! Berikanlah kesempatan kepada kami untuk memperbaiki diri Ya Allah.. Hamba janji akan bertobat , tidak akan bergaul sembarangan, tidak minum minuman terlarang, tidak durhaka, Ya Allah..

(CTAAAAAAAARRR!!! CTAAAAAAAAAAAAARR!!! WUUUUUUUUUUUUUUUSSSHHHH!!!) JI JA : Hah?! Apa yang terjadi? Ahh!! Tubuhku yang sawo kematangan!! Aku kembali!! : Alhamdulillah ... Terima kasih Ya Allah

Ustad : Doa kalian telah di kabulkan oleh Yang Maha Kuasa.. Bersyukurlah dan pujilah Allah atas rahmat dan karunia-Nya kepada kalian. Sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun ,Penyayang, dan Pemberi Rahmat bagi mahluk-Nya tak terkecuali. JA+JI : Alhamdulillah yah!!

Sejak saat itu kedua anak tersebut selalu menerima dan bersyukur atas semuanya dan menganggap bahwa semua itu ada hikmahnya. Mereka menganggap bahwa apa yang mereka miliki itulah yang paling baik , seimbang, dan selaras.

Ustad : Jamaah~ ooo... Jamaah~ Alhamdulillah... Berbicara tentang orang tua & anak, sebagai orag tua kita di larang mendzolimi anak. Kita harus saling mengerti perasaan anak. KENAPA ? KENAPA? KENAPA? Karena anak adalah cerminan orang tuanya. Toh, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. BETUL TIDAK ? Sebagai anak, kita tidak boleh durhaka pada orang tua. KENAPA?! KENAPA?! KENAPA?! Karena orang tua kitalah yang merawat kita sejak kecil. Orang tua rela tidak makan sebelum anaknya kenyang. Kita harus menerima orang tua apa adanya. Baiklah mari kita menundukkan kepala sejenak. Bismilahhirahmannirrahim... Ya Allah, ampunilah dosa kami, dosa kedua orang tua kami. Sayangilah mereka seperti mereka menyayangi kami waktu kecil. Minta! Minta pada Allah, berdoa

pada Allah. Ya Allah, berikan kami yang terbaik. Jangan Engkau lepas kami. Tunjukkan kami jalan yang benar. (Doa sapu jagad) Jamaah... Oh Jamaah... Alhamdulillah...

Ujian Praktek Bahasa Indonesia 9A

1. Adn Agung Rochman Arifin 2. Mahendra Putra Winarso 3. Nur Adi Setiawan 4. Auliyah Annisa 5. Dyah Mardiana 6. Pramesti Indita Wulandari

(02) (07) (08) (13) (15) (22)

Você também pode gostar