Você está na página 1de 19

ANALISIS MODUS NORMAL DAN KEKUATAN STRUKTUR SIRIP MOTOR ROKET-168 DARI BAHAN AL-PLATE

1. PENDAHULUAN
Sirip roket merupakan bagian motor roket yang berfungsi u n t u k memberikan stabilisasi pada motor roket. Dalam rancangan motor roket, bagian struktur sirip ini diharapkan seringan mungkin, namun faktor keamanannya masih m e m e n u h i kriteria r a n c a n g a n dan dapat dihindari k e m u n g k i n a n terjadinya masalah aeroelastisitas y a n g mungkin terjadi p a d a s t r u k t u r sirip, seperti flutter, divergensi, d a n lain sebagainya. Upaya pengurangan tebal untuk mengurangi berat struktur sirip dilakukan sebesar mungkin, namun faktor keamanan bahan masih tetap memberikan harga >1 dan tidak terjadi masalah aeroelastisitas pada struktr. Sirip di rancang karena ada perubahan pada sistem pemegang sirip, maka pada daerah root chord dari sirip sepanjang 90 mm tidak dijepit oleh pemegang sirip, d a n bagian sepanjang156 mm dijepit dengan pemegang sirip tersebut. Analisis kekuatan sirip motor roket-168 dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Nastran versi Windows yang berbasis Finite Element Methods(FEM). Analisis akan meliputi tegangan statik dan modus normal dari struktur sirip.

2.TEGANGAN STATIK PADA STRUKTUR SIRIP MOTOR ROKET-168


Konfigurasi sirip motor roket yang diambil seperti yang terlihat dalam G a m b a r 2 -1, di m a n a p a d a daerah "root chord' sepanjang 90 mm dibiarkan bebas (tidak terjepit pemegang sirip). B a h a n s t r u k t u r sirip m e n g g u n a k a n material Aluminium Plate (E = 6.82585E10 N / m2 , G = 2.62E10 N/m2 , v = 0,33, Limit Stress : tension = 2 , 4 1 E 8 N / m 2 ; compression = 2.41E8 N/m2 ; shear = 1.86E8 N/m2 , m a s s density = 2713 kg/m 3). Untuk mengetahui k e k u a t a n s t r u k t u r sirip ini b e b a n yang diberikan b e r a s a l dari gaya aerodinamik yang terjadi p a d a w a k t u kecepatan roket sebesar 2 Mach. Perhitungan tegangan statik yang terjadi p a d a sirip motor roket-168 dapat dilakukan dengan m e m b u a t Model FEM sirip motor roket-168, seperti yang terlihat dalam Gambar 2 - 1 . J u m l a h k e s e l u r u h a n elemen y a n g dihasilkan dari pemodelan FEM ini a d a l a h 3 3 0 elemen d a n 736 nodal. Untuk melakukan analisis tegangan y a n g terjadi p a d a elemen-elemen sirip motor roket ini, tinjau s e b u a h elemen segiempat dari sirip tersebut. Pada elemen solid segiempat dari dinding sirip yang isotropis, u n t u k kondisi bidang tegangan (plane stress), h u b u n g a n tegangan-regangan d a p a t dinyatakan sebagai : Keterangan : a : tegangan elemen e : regangan elemen E : m o d u l u s elastisitas material

Gambar 2 - 1 : Bentuk sirip motor roket-168 Untuk elemen 3-dimensi, tegangan normal yang bekerja p a d a elemen dapat dinyatakan sebagai :

Gambar 2-2:Pemodelan FEM Sirip Motor Roket-168, dengan 7 3 6 nodal d a n 330 elemen

Keterangan : h = tinggi elemen segiempat b = panjang elemen segiempat Dari p e r s . ( 2 - l l ) , d a p a t dihitung besarnya tegangan von Mises dengan membagi bessarnyar gaya yang terjadi {f} dengan luas elemen. 3. ANALISIS TEGANGAN STRUTUR PADA SIRIP MOTOR ROKET Dalam analisis model sirip roket, d a e r a h root chord sirip di constraint fixed p a d a a r a h Tx, Ty, Tz, Rx, Ry, d a n Rz (arah 123456) sepanjang 156 m m . Sedangkan sepanjang 90 mm dibiarkan b e b a s (tidak dijepit). Beban yang bekerja p a d a elemen-elemen sirip di sini a k a n diberikan oleh gaya aerodinamik yang terjadi, yaitu gaya drag sebesar 1004,3 Newtons dalam a r a h - x dan gaya angkat sebesar 3210 Newtons dalam arah-z. Gaya ini dihitung berdasarkan kecepatan sebesar 0,04114 m2 . Pembe-banan gaya aerodinamika ini pada model FEM seperti yang terlihat dalam Gambar 3 - 1 . Dengan m e n g g u n a k a n perangkat lunak u n t u k analisis tegangan yang berbasis p a d a Metoda Elemen Hingga (FEM) diperoleh b e s a r n y a distribusi tegangan statik von Mises, seperti yang ditunjukkan dalam G a m b a r 3-2. Nilai tegangan statik maksimum adalah 42.408.304 N/m2(=Pa) a t a u 42,41 MPa. Kemudian apabila p a d a daerah90 mm y a n g tidak dijepit tersebut di constraint d a l a m a r a h Tx, Ty, Rx, Ry, dan Rz (arah 12456) sepanjang 67.5 mm, m a k a a k a n diperoleh distribusi tegangan statik von Mises seperti yang terlihat dalam Gambar 3-3. Nilai tegangan statik Ovon Mises m a k s i m u m adalah11.260.713 N/m2 (=Pa) a t a u 11,26 MPa. 4. ANALISIS MODUS NORMAL STRUKTUR SIRIP U n t u k analisis m o d u s normal tinjau p e r s a m a a n getaran dari s t r u k t u r sirip motor roket akibat beban luar F(t) yang secara u m u m dapat dituliskan dalam time-domain sebagai persamaan diferensial orde-dua : Keterangan [M] = matriks m a s s a elemen [C] = matriks r e d a m a n (damping) [K] = matriks k e k a k u a n (stiffness) {F} = matriks beban luar p a d a sirip {x} = matriks defleksi sirip

G a m b a r 3-1 : P e m b e b a n a n aerodinamika p a d a model FEM s t r u k t u r sirip-168

G a m b a r 3-2:Distribusi teganan statik von Mises p a d a s t r u k t u r Sirip Motor Roket168, dengan daerah root chord sepanjang 90 mm b e b a s (tidak dijepit).

Gambar 3-3:Distribusi tegangan statik von mises p a d a s t r u k t u r sirip motor roket-168,dengan daerah root chord sepanjang 90 mm bebas (tidak dijepit). Parameter modal dari getaran s t r u k t u r d a p a t dianalisis d e n g a n menggantikan matriks {x} dalam domain frekuensi sebagai berikut:

Matrik [I] adalah matrik u n i t dan m e r u p a k a n diagonal matrik, sedangkan matrik {x} merupakan eigenvector dari [A]. Persamaan (4-4) d a n (4-7) mempunyai eigenvalue X\ yang s a m a . Eigenvector semula dari sistem d a p a t diperoleh dari h u b u n g a n :

Analisis m o d u s n o r m a l p a d a s t r u k t u r sirip motor roket-168 yang tidak dijepit sepanjang 90 mm di daerah root chord m e n d a p a t k a n nilai-nilai Eigenvalue sebagai :

5. PEMBAHASAN Dari d a t a spesifikasi material b a h a n sirip Aluminium Plate didapatkan nilai Oboieh = 1 4 4 MPa. Di sini diperoleh nilai faktor k e a m a n a n paling kecil p a d a sirip roket dengan ketebalan t = 6 mm dengan 90 mm p a d a root chord tidak dijepit sebesar :

Dengan m e m b u a t constrainta r a h12456 p a d a d a e r a h 6 7 , 5 mm (sepanjang 22,5 mm dibiarkan bebas) diperoleh harga OVM = 11,26 MPa, sehingga didapatkan faktor k e a m anan:

J a d i , u n t u k kondisi p e m a s a n g a n sirip p a d a motor roket tersebut a k a n diperoleh faktor keamanan material b a h a n c u k u p baik. U n t u k harga-harga eigenvalue yang diperoleh, bentuk eigenvector (normal mode) p a d a tiap m o d u s getar adalah :

B e n t u k dari eigenvector tiap frekuensi adalah seperti yang terlihat pada Gambar 5-1 s a m p a i dengan Gambar 5-6 6. KESIMPULAN
Dari analisis k e k u a t a n sirip motor roket-168 dengan b a h a n Aluminium Plate dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Pada kondisi s t r u k t u r sirip dari motor roket-168 dijepit h a n y a sepanjang 156 mm (90 mm dibiarkan bebas) ditunjukkan b a h w a h a r g a faktor k e a m a n a n dari b a h a n sirip Aluminium Plate masih c u k u p a m a n t e r h a d a p beban gaya aerodinamik yang terjadi, yaitu sebesar SF = 3,39. Sedangkan apabila p a d a daerah sepanjang 67,5 mm dari yang 90 mm tersebut (22,5 mm dibiarkan tetap bebas) di constraint a r a h 12456, a k a n diperoleh harga faktor k e a m a n a n yang lebih tinggi. Harga eigenvalue dari s t r u k t u r sirip paling kecil sebesar 141,57 Hz, sehingga persyaratan m i n i m u m frekuensi yang terjadi h a r u s > 100 Hz d a p a t dipenuhi dan tidak akan terjadi resonansi dengan getaran payload roket.

DAPTAR RUJUKAN Cook.R.D., Malkus.D.S., a n d Plesha.M.I., 1984. Concepts and Application of Finite Element Analysis, 3 r d Edition, J o h n Wiley & Sons Inc., New York USA. Donaldson, Bruce,K., 1974.
Aircraft Stresses: An Introduction,

Analysis of

McGraw-Hill , New York. Huebuer, Kenneth.H., 1974. The Finite Element Method for Engineers, John

Você também pode gostar