Você está na página 1de 3

Adab Bertamu

1. 2. 3. Memilih waktu yang tepat untuk bertamu. Mengucapkan salam, dan mengetuk pintu dengan pelan. Tidak menghadap lansung ke pintu, akan tetapi berada di sebelah kanan atau kiri pintu, agar ketika pintu dibuka tidak langsung melihat ke dalam rumah. Dari Abdulloh bin Bisyer ia berkata,Adalah Rasululloh SAW apabila mendatangi pintu suatu

kaum, beliau tidak menghadapkan wajahnya ke depan pintu, tetapi berada di sebelah kanan atau kirinya dan mengucapkanAssalamu alaikum assalamu alaikum
4. 5. Tidak langsung masuk sebelum dipersilakan. Kalau mengetuk pintu sekali tidak dibukakan, boleh diulangi sampai tiga kali. Dari Abu Said Al-Khudri ia berkata,Abu Musa telah meminta izin tiga kali kepada Umar untuk

memasuki rumahnya, tetapi tidak ada yang menjawab, lalu dia pergi, maka sahabat Umar menemuinya dan bertanya,Mengapa kamu kembali? Dia menjawab,Saya mendengar Rasululloh bersabda,Barangsiapa meminta izin tiga kali, lalu tidak diizinkan, maka hendaklah kembali.
6. 7. 8. 9. Kalau tuan rumah tidak berkenan menerima tamu, maka tamu tidak boleh memaksa, dan ia harus pulang lagi. Apabila pemilik rumah menanyakan namanya, maka tamu harus menyebutkan namanya secara jelas, dan tidak hanya mengatakan "Saya". Kalau ternyata rumah tersebut tidak ada orangnya, maka tamu tidak boleh masuk, walaupun pintu tidak terkunci. Tidak Mengintai Ke Dalam Bilik. Jika kita hendak bertamu dan telah sampai di halaman rumah, tidak diizinkan mengintip melalui jendela atau bilik, walaupun tujuannya ingin mengetahui penghuninya ada atau tidak. Tindakan ini sangat dilarang dan mempunyai ancaman yang sangat keras. Hadits di bawah ini menjelaskan hal tersebut: Dari Abu Hurairoh ia berkata, Abul Qasim shallallahu alaihi wa sallam (nama lain Rasululloh SAW) bersabda,Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, lalu engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu. 10. Tidak berlama-lama bertamu, kalau keperluannya sudah selesai hendaknya segera pulang. 11. Hendaknya mendo`akan untuk orang yang mengundangnya seusai menyantap hidangannya. Dan di antara do`a yang matsur adalah :

Ya Allah, ampunilah mereka, belas kasihilah mereka, berkahilah bagi mereka apa yang telah Engkau karunia-kan kepada mereka. Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberi kami makan, dan berilah minum orang yang memberi kami minum.
12. Kalau perlu menginap, tidak menginap lebih dari tiga hari. 13. Hendaknya pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurang apa saja yang terjadi pada tuan rumah.

HUKUMAN MENCURI
Allah berfirman, "Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana," (al-Maaidah: 38). Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Tidaklah berzina orang yang berzina saat berzina sedang ia dalam keadaan mukmin. Tidaklah meminum khamr saat ia minum khamr sedangkan ia dalam keadaan mukmin. Tidaklah mencuri saat ia mencuri sedangkan ia dalam keadaan mukmin. Dan tidaklah merampas saat ia merampas sementara manusia mengangkat dan mengarahkan pandangan kepadanya sedang ia dalam keadaan mukmin," (takhrij pada bab sebelumnya). Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi saw. beliau bersabda, "Allah melaknat seorang pencuri yang mencuri telur lalu dipotong tangannya dan dia mencuri tali lalu dipotong tangannya," (HR Bukhari [6783] dan Muslim [1687]). Kerasnya pengharaman mencuri. Karena ia termasuk perbuata dosa yang membinasakan. Pelakunya berhak mendapatkan laknat dan hukuman. Hukuman bagi pencuri laki-laki maupun wanita adalah dipotong tangannya hingga pergelangan. Jika ia mengulangi perbuatannya maka dipotong seluruh tangannya. Dan jika masih mengulangi perbuatannya maka dibunuh sebagai peringatan. Berdasarkan hadits Jabir bin Abdullah r.a, ia berkata, "Didatangkan seorang pencuri kepada Nabi saw., maka beliau bersabda, 'Bunuhlah dia!' Para sahabat mengatakan, 'Wahai Rasulullah, dia hanya mencuri.' Beliau bersabda, 'Potong tangannya.' Jabir berkata, 'Maka diapun dipotong tangannya. Kemudian orang itu dibawa untuk kedua kalinya, maka beliau bersabda, 'Bunuhlah dia.' Mereka mengatakan, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia mencuri.' Beliau bersabda, 'Potong tangannya.' Jabir berkata, 'Maka dipotonglah tangannya.' Kemudian dia dibawa untuk ketiga kalinya, beliau bersabda, 'Bunuh dia.' Mereka mengatakan, 'Wahai Rasulullah saw. dia mencuri.' Beliau bersabda, 'Potonglah tangannya.' Kemduian dibawa untuk keempat kalinya, maka beliau bersabda, 'Bunuhlah dia.' Mereka mengatakan, 'Wahai Rasulullah, dia mencuri.' beliau bersabda, 'Potong tangannya.' Kemudian dia dibawa untuk kelima kalinya dan beliau bersabda, 'Bunuh dia.' Jabir berkata, 'Maka kamipun membawanya dan membunuhnya. Lalu melemparkannya ke dalam sumur dan melemparinya dengan batu'," (Hasan, Abu Dawud [4410]). Tidaklah boleh memotong tangannya kecuali jika telah memenuhi syarat dan tidak ada mawani', diantaranya: Yang dicuri adalah barang berharga yang disimpan. Barang yang dicuri telah mencapai nishab. Adanya tuntutan dari orang yang dicuri. Pengakuan sebanyak dua kali atau persaksian dua orang saksi. Hilangnya syubhat. Sabda Nabi saw, "Allah melaknat seorang pencuri telur lalu dipotong tangannya dan ia mencuri tali lalu dipotong tangannya.

Você também pode gostar

  • Asmaul Husna 2
    Asmaul Husna 2
    Documento2 páginas
    Asmaul Husna 2
    Otavia Dewi Kartikasari
    Ainda não há avaliações
  • ILMU
    ILMU
    Documento9 páginas
    ILMU
    Otavia Dewi Kartikasari
    Ainda não há avaliações
  • Cinta Diatas Cinta
    Cinta Diatas Cinta
    Documento2 páginas
    Cinta Diatas Cinta
    Otavia Dewi Kartikasari
    Ainda não há avaliações
  • Son Chus
    Son Chus
    Documento9 páginas
    Son Chus
    Otavia Dewi Kartikasari
    Ainda não há avaliações
  • Pembuatan Medium NA
    Pembuatan Medium NA
    Documento3 páginas
    Pembuatan Medium NA
    Otavia Dewi Kartikasari
    Ainda não há avaliações
  • Pembahasan Mikrobio Antiseptik
    Pembahasan Mikrobio Antiseptik
    Documento4 páginas
    Pembahasan Mikrobio Antiseptik
    Otavia Dewi Kartikasari
    Ainda não há avaliações
  • Sayur Podo Moro
    Sayur Podo Moro
    Documento2 páginas
    Sayur Podo Moro
    Otavia Dewi Kartikasari
    Ainda não há avaliações
  • ROTAN
    ROTAN
    Documento16 páginas
    ROTAN
    Ari Cahya Nugraha
    Ainda não há avaliações
  • SELAda dan SUKU BRASSICACEAE
    SELAda dan SUKU BRASSICACEAE
    Documento21 páginas
    SELAda dan SUKU BRASSICACEAE
    Otavia Dewi Kartikasari
    Ainda não há avaliações