Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Terdapat 3 ciri-ciri berfikir filsafati, antara lain : Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi Berfikir secara sistematis Menyusun suatu skema konsepsi, dan menyeluruh Filsafat mencoba menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika. Dari pengertian di atas maka dapatlah kita memperoleh gambaran bahwa Filsafat merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologi, epistemelogi maupun aksiologinya. Jika ditinjau dari segi ontologi maka akan menghasilkan pertanyaan Bagaimana wujud yang hakiki dari objek yang dikaji oleh ilmu pengetahuan? Bagaimana hubungan antara objek tersebut dengan pengenalan manusia yang kemudian menghasilkan ilmu pengetahuan?.
Jika ditinjau dari segi epistemologi maka akan timbul pertanyaan Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Dan hal-hal apa yang harus diperhatikan agar memperoleh pengetahuan yang benar? Sehingga memperoleh ilmu.
Jika ditinjau dari segi aksiologi maka pertanyaannya adalah Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana kaitan antara prosedur yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral?.
Manfaat filsafat dalam kehidupan antara lain : Sebagai dasar dalam bertindak Sebagai dasar dalam mengambil keputusan Membiasakan diri untuk tidak menerima segalanya begitu saja Membuat orang tidak apatis terhadap lingkungan dan terhadap nilai-nilai yang hidup di masyarakat Menjadi inspirator berkembangnya ilmu, mendalami dan mempertinggi ilmu Jika ada pertanyaan berapa banyak pikiran kita tentang pertanyaan?. Akan sangat mustahil kita untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pikiran tidaklah seperti uang receh yang dapat dimasukkan ke dalam kantong. Tetapi karena kita sudah mengenal pikiran sendiri, kita jadi terbiasa dengan berbagai macam pikiran yang kita pikirkan. Jika berpikir sejenak kita akan tahu bahwa sebagian besar hidup kita adalah untuk berpikir. Pikiran terjernih muncul dari sikap bertanya terhadap diri sendiri dan kepada dunia.