Você está na página 1de 7

MEDIA ANALISIS KABUPATEN KAPUAS MEDIA ANALISIS KAMIS 31 MEI 2012 PEMKAB KAPUAS SAMPAIKAN 3 RAPERDA

Pemerintah Kab.Kapuas menyampaikan 3 buah rancangan peraturan daerah (Raperda) kepada DPRD Kab.Kapuas untuk dapat dibahas lebih lanjut. Penyerahan Raperda secara simbolis dilakukan langsung oleh Bupati Kapuas Ir HM Mawardi MM kepada Ketua DPRD Kapuas Robert L Gerung SE MM pada Rapat Paripurna ke-1 Masa Persidangan II tahun siding II di Gedung DPRD Kapuas , Selasa (29/5) pagi. Ketiga buah raperda ini adalah tentang pembentukan 61 desa di 12 Kecamatan Kabupaten Kapuas. Pembentukan Kelurahan Selat Utara, Kelurahan Selat Barat dan Kelurahan Panamas Kecamatan Selat. Kemudian Raperda tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kecamatan Tamban Catur, Kecamatan Pasak Talawang, Kecamatan Mandau Talawang, Kecamatan Dadahup dan Kecamatan Bataguh. Pemekaran desa ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan rentang layanan kepada masyarakat baik dari sisi aspek pemerintahan maupun social kemasyarakatan dan desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal usul desa, adat istiadat dan kondisi social budaya masyarakat setempat. Terhadap usulan pembentukan Kelurahan Selat Utara , Kelurahan Selat Barat dan Kelurahan Panamas Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas tersebut, telah dilakukan penelitian dan pengkajian oleh

tim terpadu Pemerintah Daerah Kab Kapuas, dan memenuhi syarat sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk dimekarkan melalui pengajuan Rancangan Peraturan Daerah ini. Saya mengusulkan untuk dapat disetujui oleh Dewan yang terhormat. Agar kerjasama dalam pembahasannya nanti dapat kita laksanakan dengan sebaik-baiknya, ungkap Bupati. Rapat paripurna ini dihadiri oleh wakil-wakil ketua DPRD Kapuas H Mahmud Iip Syaprudin SIP MA, H Asrani SE, sejumlah anggota dewan, Unsur Forkompimda, kepala SKPD dan undangan lainnya. (Dayak Post Rabu, 30 Mei 2012 hal 11)

BUPATI BUKA RAKOR POKJA KTM LAMUNTI


Bupati Kapuas membuka dengan resmi Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Kota Terpadu Mandiri Lamunti, di Aula Dinas PU Kapuas , Selasa (29/5) pagi. Dalam sambutannya Bupati mengatakan untuk mewujudkan KTM menjadi sebuah kenyataan kota dan pusat pertumbuhan baru secara terencana dan terpadu, maka mutlak membutuhkan sinergisitas, harmonisasi dan sinkronisasi program antar jenjang pemerintahan maupun antar berbagai pemangku kepentingan di pusat , provinsi dan kabupaten. Dengan demikian intervensi pembangunan yang dilaksanakan di KTM tidak mungkin hanya dapat dilaksanakan oleh satu kementrian saja atau salah satu SKPD atau oleh pemerintah saja, tanpa melibatkan swasta dan masyarakat sesuai dengan tuntutan paradigma penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan saat ini. Kegiatan rakor ini saya anggap penting dan strategis sebagai sarana kita bersama untuk melakukan evaluasi mengenai strategi

dan kebijakan yang telah dan akan dilaksanakan pada tahun 2013, ungkap HM Mawardi. Dia berharap peran Pokja KTM ditingkat pusat, provinsi dan kabupaten dapat dioptimalkan dengan baik dan efektif sebagai rencana program yang akan dilaksanakan pada tahun 2013. Menurut Ketua Panitia yang juga Kepala Bappeda Kapuas Ir Herson B Aden Msi, peserta Rakor dari Dinas/ Instansi/Badan baik Provinsi Kalteng dan Kabupaten Kapuas yang terkait. Pada acara tersebut, narasumber Sesditjen P2MKT Kementrian Transmigrasi RI, Direktur Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Ditjen P2MKT, Direktur Pengembangan Usaha Ditjen P2MKT, dan Direktur Perencanaan Tehnis Pengembangan Masyarakat Kawasan P2MKT. Rakor berlangsung selama 1 hari. (Dayak Post Rabu, 30 Mei 2012 hal 11)

HARGA SEMBAKO MERANGKAK NAIK


Harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Kabupaten Kapuas merangkak merangkak naik . kenaikan harga tersebut salah satunya dipicu sulitnya mendapatkan BBM. Barang kebutuhan pokok masyarakat tersebut yang mengalami kenaikan harga seperti gula pasir, bawang merah, bawang putih dan daging sapi. Gula pasir harganya sekarang naik menjadi Rp 12 ribu per kilogram, sebelumnya harganya Rp 11 ribu per kilogram. Sehingga ada kenaikan seribu rupiah atau 9.00%. Sementara bawang merah, harganya kini dijual di Pasar Kuala Kapuas Rp 18 ribu per kilogram, sebelumnya harganya cuma Rp 16 ribu. Dengan begitu ada kenaikan harga sebesar dua ribu rupiah atau 12,50 %. Tak terkecuali dengan bawang putih yang

juga harganya mengalami kenaikan sebesar seribu rupiah atau 8,33%. Sebelumnya harga bawang putih Rp 12 ribu sekarang naik menjadi Rp 13 ribu per kilogram. Sedangkan daging sapi yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 80 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 85 ribu per kilogram. Dengan begitu ada kenaikan harga sebesar Rp 5 ribu per kilogram atau 6,25 %. Justru harga daging ayam ras yang mengalami penurunan. Sebelumnya harga daging ayam ras dijual di pasar Kuala Kapuas Rp 22 ribu, tapi kini turun jadi Rp 20 ribu. Kepala Seksi Bina Usaha dan Distribusi Disperindagkop Kapuas, Perdinan Junarko, mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok tersebut. Namun berdasarkan informasi yang dia peroleh, harga tersebut memang sudah naik dari Gudang di Banjarmasin. Jadi barang yang diterima oleh distributor kita di sini (Kapuas) itu harganya sudah naik duluan, ujar Perdinan, Rabu (30/5) di Kuala Kapuas. Bahkan berdasarkan informasi yang diperoleh, kenaikan harga gula itu disebabkan biaya peti kemas yang mengalami peningkatan. Sedang untuk bawang merah dan bawang putih, kenaikan harga disebabkan harga angkutnya yang meningkat. Mungkin kesulitan mendapatkan BBM juga menjadi factor, karena angkutan memerlukan waktu yang panjang untuk antre mendapatkan BBM. Sehingga mereka meminta untuk tambahan biaya, terang Perdinan. (Media Kalimantan Kamis, 31 Mei 2012 hal B6)

ADA KONTRAKTOR BERBURU SOLAR BERSUBSIDI PENGUSAHA DINAIKKAN ANGKUTAN MENJERIT TARIF PUN TERPAKSA

Kelangkaan BBM khususnya jenis premium, tidak hanya dirasakan oleh warga di Kota Kuala Kapuas saja. Akan tetapi juga merambah hingga ke kecamatan yang berada jauh di luar kota Kuala Kapuas. Seperti di Kecamatan Mantangai contohnya. Bahkan di wilayah itu tidak hanya masyarakat yang mencari solar dengan harga bersubsidi. Namun ada kontraktor yang mendapatkan proyek di wilayah itu juga berburu solar bersubsidi untuk mengerjakan proyeknya. Sumber Kalteng Post menyebutkan, bahkan ada pengusaha minyak yang diduga kuat telah mensuplai solar bersubsidi untuk pengerjaan proyek di wilayah tersebut. Perburuan kontraktor untuk mendapatkan solar bersubsidi juga dibenarkan oleh Anang, salah satu pemilik pangkalan minyak di Kecamatan Mantangai. Beberapa bulan lalu dia mengaku, pihaknya ditelepon oleh kontraktor yang meminta dipasok solar hingga 3 drum per hari. Saya tolak permintaan itu. Disamping hal itu dilarang solar yang tersedia pun tidak akan mencukupi, kata Anang saat dihubungi Kalteng Post. Dampak kelangkaan solar pun sangat dirasakan oleh pengusaha angkutan yang melayani rute Mantangai-Kuala Kapuas. Salah seorang sumber Denianato mengatakan pengusaha angkutan asal Desa Mantangai Tengah sangat mengeluhkan sulitnya mendapatkan solar di Mantangai. Dia mengatakan pada Rabu (22/5) lalu dilakukan rapat yang melibatkan camat, unsure tripika, dan pemilik APMS serta pengusaha angkutan untuk membahas persoalan tersebut. Pemilik APMS saat itu mengatakan , dari kuota solar yang ada , 70 persen diantaranya dibawa ke luar Mantangai, sedangkan untuk masyarakat Mantangai hanya 30 persen, kata Deniananto kepada Kalteng Post. Kuota yang 30 persen itu pun juga melalui pangkalan.

Dia mengaku untuk harga solar di eceran di wilayahnya dijual dengan harga Rp 7 ribu hingga Rp 8 ribu. Itu pun susah didapat, ucapnya. Mahalnya harga solar eceran dan sulitnya mendapatkan BBM tersebut memaksa pengusaha angkutan menaikkan tarif angkutan. Dulu Kuala Kapuas-Mantangai tarifnya Rp 35 ribu, kini naik menjadi Rp 40 ribu, tegasnya. Untuk itu para pengusaha angkutan meminta pemerintah melalui instansi terkait untuk dapat membantu menyelesaikan masalah BBM yang kini melilit warga Mantangai dan pengusaha angkutan. Yang kami harapkan, penuhi dulu kebutuhan solar di Mantangai baru sisanya dibawa ke luar, sehingga warga mudah mendapatkan solar, harapnya. (Kalteng Post Rabu, 30 Mei 2012 hal 16)

DILANTIK BUPATI, KETUA KMKK YANG BARU Bupati Kapuas melantik dan mengukuhkan pengurus Kerukunan Mahasiswa Kabupaten Kapuas (KMKK) Wilayah Kalimantan Selatan, Rabu (30/5) pagi. Kegiatan mengambil tempat di gedung pusat sentra belajar (PSB) IAIN Antasari Banjarmasin Jalan A Yani KM 4,5 Kota Banjarmasin. Selain pelantikan pengurus KMKK juga dilakukan dialog public kedaerahan dengan tema Otonomi Daerah Untuk Mewujudkan Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat. Ketua Panitia Pelaksanaan Muhammad Zulkarnaen mengatakan,kerukunan ini dibentuk sebagai sarana silaturahmi dan saling bertukar informasi dan pengetahuan dari seluruh anggota KMKK yang tersebar di berbagai perguruan tinggi di Provinsi Kalsel.

Di tempat yang sama Ketua KMKK Deden Firmansyah menyebutkan hingga kini tercatat sekitar 200 orang anggota KMKK yang didirikan sejak tanggal 21 November 2009. Terus terang kami merasa terharu dan bangga karena pelantikan ini dilakukan langsung oleh Bupati Kuala Kapuas, terang Deden yang tercatat sebagai mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin. Masih ditempat yang sama, Bupati Kapuas HM Mawardi berharap kelak jika sudah lulus kuliah dapat bersama-sama membangun Kabupaten Kapuas. Selamat kepada pengurus yang baru dilantik , mari tunjukkan karya dalam membangun bangsa dan negara. Jadi jangan hanya sekedar kerukunan saja, tapi mari bersamasama membangun daerah khususnya Kab.Kapuas, kata Mawardi. Dia juga berharap, agar mahasiswa bisa lulus tepat waktu, sehingga dapat menyumbangkan pikiran dan pengetahuannya di tengah-tengah masyarakat. Perlu diingat 20 persen ilmu yang didapat dari kampus dan 80 persen didapat ditengah-tengah masyarakat. Lebih jauh dikatakan saat ini Kabupaten Kapuas sedang giat-giatnya membangun, baik itu dari segi infrastruktur , pertanian, pendidikan maupun kesehatan. Sehingga nantinya dapat menjadi kabupaten/kota di Kalteng. Adapun kepengurusan KMKK dipercaya sebagai Ketua KMKK dipercaya sebagai Katua KMKK Deden Firmansyah, Sekretaris Herlena dan Bendahara Hartati. Kemudian Ketua Dewan Penasehat KMKK Edy Fahriansyah dengan pelindung Bupati Kapuas. (Kalteng Post Kamis 31 Mei 2012)

Você também pode gostar