Você está na página 1de 18

TUGAS P M R

OSTEOPOROSIS
( KEROPOS TULANG )

OLEH:

RIZKI AZHARI

KELAS VIII Bhee

SMPS XAVERIUS
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagaimana diketahui salah satu mineral utama penyusun tulang adalah


kalsium. Kurangnya konsumsi kalsium akan mengakibatkan berkurangnya kalsium
yang terdapat pada tulang, sehingga lama kelamaan akan terjadi perubahan pada
mikroarstektur tulang dan tulang menjadi keropos. Akibatnya tulang menjadi
kehilangan kepadatan dan kekuatannya, sehingga mudah retak/patah.

Osteoporosis atau keropos tulang adalah keadaan dimana tulang menjadi


keropos, rapuh dan mudah patah. Penderita osteoporosis dicirikan dengan tubuh
yang bungkuk atau bengkok. Namun sebenarnya tidak selalu demikian, banyak
orang yang sudah mulai menderita osteoporosis tetapi tidak terlihat dari luar.
Penderita osteoporosis biasanya merasakan linu-linu dan sakit terutama ketika
melakukan pergerakan anggota tubuhnya. Itu sebabnya gejala-gejala yang harus
diwaspadai sebagai awal osteoporosis adalah rasa pegal, linu-linu dan nyeri tulang
terutama pada bagian punggung dan pinggang. Akibat dari osteoporosis, orang akan
mudah mengalami fraktur atau patah tulang spontan, terutama pada pergelangan
tangan, pinggul dan tulang belakang.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan osteoporosis. Kekurangan kalsium


terutama di masa kecil dan remaja saat di mana terjadi pembentukan massa tulang
yang maksimal, merupakan penyebab utama osteoporosis. Konsumsi kalsium yang
rendah atau menurunnya kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium yang
umumnya terjadi pada orang tua, dapat menyebabkan osteoporosis.

Kekurangan magnesium juga dinyatakan sebagai salah satu penyebab


osteoporosis. Magnesium terlibat dalam 300 lebih fungsi tubuh. Selain untuk
membantu metabolisme kalsium dan vitamin D3, magnesium juga berperan
langsung dalam mencegah pengeroposan tulang. Kekurangan vitamin D juga dapat
menyebabkan osteoporosis, walau di Indonesia sangat jarang terjadi karena kita

2
selalu mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Perlu diketahui, pembentukan
vitamin D dari provitamin D terjadi di dalam tubuh kita dengan bantuan sinar
matahari. Vitamin D sangat penting untuk membantu penyerapan kalsium dari
makanan yang terjadi dalam usus kecil manusia.

Menopause memang sangat berhubungan dengan terjadinya osteoporosis.


Pada perempuan yang sudah menopause terjadi penurunan produksi hormon
estrogen. Perubahan hormonal ini menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap
kalsium secara drastis, sehingga penyerapan kalsium menjadi tidak efisien.
Berkurangnya hormon estrogen pada wanita yang sudah menopause dapat diatasi
dengan pemberian hormon tersebut.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli diketahui
bahwa terapi hormon estrogen dapat menurunkan kejadian patah tulang sampai 60
persen. Namun demikian, terapi hormon ini ternyata dapat meningkatkan risiko
terkena kanker payudara, oleh sebab itu harus benar-benar dipertimbangkan
sebelum menjalaninya.

Faktor genetik atau keturunan juga berpengaruh pada risiko osteoporosis


sebab faktor genetik berperan dalam penentuan massa tulang. Jika ada salah satu
anggota keluarga, kakek, nenek atau ibu yang menderita osteoporosis, maka lebih
dari 50 persen kemungkinan keturunannya juga akan terkena osteoporosis.
Gangguan pada pankreas, hati dan usus kecil juga dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan tulang untuk menyerap kalsium. Demikian juga,
konsumsi minuman beralkohol, minuman berkafein dan merokok, dapat
meningkatkan risiko terkena osteoporosis.

Salah satu langkah yang paling sering disarankan oleh para ahli kesehatan
untuk mencegah osteoporosis adalah mengonsumsi kalsium yang cukup setiap hari.
Kebutuhan kalsium harian bagi orang dewasa sekitar 1000 mg/hari. Kebutuhan ini
makin meningkat pada wanita hamil dan menyusui. Mencukupi kebutuhan kalsium
dapat dengan mudah dilakukan melalui konsumsi makanan-makanan yang banyak
mengandung kalsium seperti susu, yoghurt, keju, daging, buah-buahan, sayur-
sayuran dan biji-bijian. Begitu pentingnya kalsium sehingga jika tidak

3
mengkonsumsi kalsium yang cukup setiap hari, dan agar fungsi tubuh tetap berjalan
sebagaimana mestinya, maka tubuh akan "mencuri" kalsium yang dibutuhkan dari
tulang. Hal inilah yang akan menyebabkan osteoporosis. Di samping konsumsi
kalsium yang cukup, tubuh juga memerlukan vitamin D3 yang cukup pula agar
penyerapan kalsium dapat berlangsung optimal.

Kegiatan olahraga seperti jalan kaki, lari pagi, senam aerobik serta latihan
fisik dengan beban, dapat mencegah oteoporosis. Selain dibutuhkan oleh mereka
yang sudah terkena osteoporosis karena dapat memperlambat pengeroposan tulang
lebih parah lagi, olahraga juga dapat memberikan rangsangan mekanik berupa
kontraksi pada otot tulang belakang dan bagian lain yang akan menstimulasi proses
pembentukan tulang.Kurang bergerak dapat mempercepat dan memperparah
terjadinya osteoporosis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya osteophorosis?
2. Bagaimana segitiga epidemiologi penyakit osteopohorosis ?
3. Bagaimana hubungan jarring-jaring sebab akibat penyakit osteophorosis
4. Bagaimana hubungan teori HL Blum dengan penyakit osteophorosis ?

1.3 . Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan
1. Mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya osteophorosis
2. Mengetahui segitiga epidemiologi penyakit osteopohorosis ?
3. Mengetahui hubungan jarring-jaring sebab akibat penyakit osteophorosis
4. Mengetahui hubungan teori HL Blum dengan penyakit osteophorosis ?

1.3.2 Manfaat
Dapat mengetahui masalah gizi yang sedang terjadi khususnya mengenai
penyakit osteophorosis dan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang didapat di
bangku sekolah di lapangan.

4
BAB II
ISI

2.1 . Struktur dan Komposisi Tulang


Tulang merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri
tegak, Tempat melekatnya otot-otot sehingga memungkinkan jalannya pembuluh
darah, tempat sumsum tulang dan syaraf yang melindungi jaringan lunak, juga
tulang merupakan organ yang dibutuhkan manusia untuk mengangkat dan
membawa barang-barang yang berat. Intinya tulang adalah organ yang kita
butuhkan untuk melakukan aktifits sehari–hari. Sehingga kita tidak dapat
membayangkan bagaimana terganggunya kita bila ada kerusakan yang terjadi pada
tulang kita.

Dari keterangan di atas, ada 4 fungsi utama jaringan tulang :


1. Fungsi mekanik, sebagai penyokong tubuh dan tempat melekat jaringan otot
untuk pergerakan. Otot merupakan alat gerak aktif, sedangkan tulang
merupakan alat gerak pasif.
2. Fungsi Protektif, Melindungi berbagai alat vital dalam tubuh dan juga
sumsum tulang.
3. Fungsi Metabolik, Sebagai cadangan dan tempat metabolisme berbagai
mineral yang penting seperti kalsium dan phospat.
4. Fungsi Hemopetik, berlangsungnya proses pembentukan dan perkembangan
sel darah.

Secara anatomi ( dilihat dari bentuknya ), tulang terbagi dua :


1. Tulang Pipih ( Tulang-tulang kepala, tulang rahang, dll )
2. Tulang panjang ( Tulang-tulang lengan, paha, punggung, dll )

Bagian luar tulang ( bagian yang keras ) disebut tulang kortikal, dimana
bagian ini sudah mengalami KALSIFIKASI sehingga terlihat sangat kokoh,
kompak dan kuat. Sedangkan bagian dalam yang berpori dan berongga disebut
tulang trabekular, bagian ini belum terKALSIFIKASI sempurna, sehingga bersifat
POROUS atau berpori.

5
Tulang terdiri dari 2 bahan:
1. Matrik yang kaya mineral (70%) = Bone (Tulang yang sudah matang)
2. Bahan-bahan organik (30%) yang terdiri dari:
1. Sel (2%) :
1. Sel Osteoblast : yang membuat matrik (bahan) tulang / sel pembentuk
tulang
2. Sel Osteocyte : mempertahankan matrik tulang
3. Sel Osteoclast : yang menyerap osteoid (95%) (resorbsi) bahan tulang
(matrik) / sel yang menyerap tulang.
2. Osteoid (98%) : Matrik (bahan) tulang yang mengandung sedikit mineral
(osteoid=tulang muda)

2.2 Pembentukan Tulang

Pembentukan tulang manusia dimulai pada saat masih janin dan umumnya
akan bertumbuh dan berkembang terus sampai umur 30 sampai 35 tahun. Dari
grafik massa tulang mulai bertumbuh sejak usia nol. Sampai usia 30 atau 35 tahun (
tergantung individual ) pertumbuhan tulang berhenti, dan tercapai puncak massa
tulang. Puncak massa tulang belum tentu bagus, tapi diumur itulah tercapai puncak
massa tulang manusia. Bila dari awal proses pertumbuhan, asupan kalsium selalu
terjaga, maka tercapailah puncak massa tulang yang maksimal, tapi bila dari awal
pertumbuhan tidak terjaga asupan kalsium serta giji yang seimbang, maka puncak
massa tulang tidak maksimal.
Berikut adalah gambaran pembentukan tulang :

Pada usia 0 – 30/35 tahun, disebut modeling tulang karena pada masa ini
tercipta atau terbentuk MODEL tulang seseorang. Sehingga lain orang, lain pula
bentuk tulangnya. Pada usia 30 – 35 tahun, pertumbuhan tulang sudah selesai,
disebut remodeling dimana modeling sudah selesai tinggal proses pergantian tulang
yang sudah tua diganti dengan tulang yang baru yang masih muda. Secara alami
setelah pembentukan tulang selesai, maka akan terjadi penurunan massa tulang. Hal
ini bisa dicegah dengan menjaga assupan kalsium setelah tercapainya puncak massa
tulang. Dengan assupan kalsium 800 – 1200 mg perhari, puncak massa tulang ini

6
bisa dipertahankan. Massa tulang dipertahankan untuk mencegah penurunan massa
tulang, dimana penurunan massa tulang ini akan mengakibatkan berkurangnya
kepadatan tulang, dan tulang akan mengalami osteophorosis.

2.3 Jenis–Jenis Penyakit Tulang

Ada beberapa macam gangguan atau kerusakan yang menyebabkan


terjadinya penyakit pada tulang, seperti :
1. Osteolisis
Hancurnya tulang yang mungkin disebabkan oleh trauma atau kecelakaan berat
dan juga mungkin disebabkan adanya kanker yang mengenai tulang.
2. Osteomalacia
Gangguan pembentukan tulang sehingga tulang lembek dan melunak. Orang yang
terkena biasanya mempunyai cirri-ciri kaki bengkok, tulang punggung memendek
dan tulang pinggul pipih. Gangguan ini disebabkan oleh kurangnya asupan
kalsium dan vit.D3 serta kurangnya berjemur di sinar matahari
3. Osteoarthritis
Gangguan yang ditandai dengan menipisnya tulang rawan yang ada di
persendian, sehingga menggangu gerak persendian
4. Rhematoid Arthritis
Penyakit rematik yang juga bisa menyerang tulang dan persendian
5. Osteopenia
Suatu keadaan dimana terjadi penurunan massa tulang, suatu keadaan atau gezala
awal terjadinya osteoporosis
6. Osteoporosis
Suatu penyakit kelainan pada tulang yang ditandai dengan menurunnya massa
tulang, kerusakan tubuh atau arsitektur tulang sehingga tulang mudah patah.

Diantara penyakit-penyakit di atas, yang menjadi pusat perhatian adalah


osteoporosis, karena gezala-gezalanya yang menyiksa dan akibat yang
ditimbulkannya yaitu patah tulang.

7
2.4 Osteophorosis

 Definisi Osteophorosis
Osteoporosis adalah suatu penyakit kelainan pada tulang yang ditandai dengan
berkurangnya massa tulang, kerusakan tubuh atau arsitektur tulang sehingga tulang
mudah patah. Osteoporosis adalah penyakit degeneratif yaitu suatu penyakit yang
berhubungan dengan usia. Tapi osteoporosis bisa dihindari atau dicegah agar jangan
terjadi akibat yang lebih fatal yaitu patah tulang.. Berikut ini adalah gambar tulang
yang terkena osteoporosis dan tulang normal :

 Patogenesis / Terjadinya Osteoporosis

Secara normal di tubuh kita terjadi suatu tahapan yang disebut remodeling tulang,
yaitu suatu proses pergantian tulang yang sudah tua untuk diganti dengan tulang
yang baru. Hal ini sudah terjadi pada saat pembentukan tulang mulai berlangsung
sampai selama kita hidup.
Proses Remodelling tulang tersebut dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini:

Setiap saat terjadi remodeling tulang di tulang manusia. Proses remodeling


ini dimulai dengan terjadinya resorpsi atau penyerapan atau penarikan tulang oleh
sel tulang yaitu osteoklas, kemudian tulang yang sudah diserap itu tadi akan diisi
oleh tulang yang baru dengan bantuan sel tulang yang bernama osteoblas. Kejadian
ini adalah suatu keadaan yang normal, dimana pada saat proses pembentukan tulang
sampai umur 30 – 35 tahun, jumlah tulang yang diserap atau diresorpsi sama
dengan jumlah tulang baru yang mengisi atau menggantikan sehingga terbentuk
puncak masa tulang, tapi setelah berumur 35 tahun keadaan ini tidak berjalan
dengan seimbang lagi dimana jumlah tulang yang diserap lebih besar dari jumlah
tulang baru yang menggantikan. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya
penurunan massa tulang yang berakibat pada osteoporosis .Perubahan Fisik yang
terjadi karena Osteoporosis dapat dilihat pada gambaran di bawah ini :

Bagian tubuh yang sering terkena osteoporosis adalah :


1. Tulang Punggung
2. Tulang jari tangan
3. Tulang pangkal paha

8
 Faktor Penyebab Osteoporosis

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab atau faktor–faktor yang


beresiko terkena osteoporosis, antara lain :
• Wanita, wanita lebih beresiko terhadap pria
• Berusia di atas 50 tahun
• Post menopause
• Kekurangan hormon estrogen
• Mengalami pengangkatan rahim / ovarium
• Kurang kalsium
• Kurang sinar matahari dan kurang vit. D
• Kurang aktifitas fisik
• Histori keluarga ada yang osteoporosis
• Perawakan kurus, tulang kecil
• Orang asia lebih beresiko dibanding orang eropa
• Perokok
• Peminum kopi dan cola / minuman bersoda
• Peminum alcohol
• Pengguna obat–obatan seperti Kortison, Prednison, Anti konvulsan, hormon tiroid

Menurut Penelitian : 24 % dari Wanita umur 40–59 tahun sudah


mengalami osteoporosis dan 62 % dari wanita berumur 60 – 70 tahun mengalami
osteoporosis. Wanita lebih beresiko terkena osteoporosis dibanding pria karena
Wanita memiliki hormon estrogen yang dihasilkan setiap mengalami siklus
menstruasi, dimana hormon ini merupakan suatu hormon yang berfungsi sebagai
pelindung tulang. Jadi bagi wanita yang mengalami gangguan siklus haid beresiko
mengalami osteoporosis. Bila wanita mengalami menepouse yaitu suatu fase
dimana wanita sudah tidak bisa haid lagi, maka hormon estrogen sama sekali tidak
bisa dihasilkan. Hal ini akan mengakibatkan tidak adanya hormon yang melindungi
tulang, sehingga tulang mudah patah.

9
 Gejala-Gejala Osteoporosis

Osteoporosis adalah suatu penyakit yang biasanya tidak diikuti gejala,


makanya sering disebut sebagai The Silent Thief. Tapi ada beberapa gejala yang
bisa jadi dasar untuk menentukan seseorang terkena osteoporosis atau tidak :
• Adanya nyeri di tulang belakang, pergelangan tangan, pangkal paha
• Adanya nyeri dan rasa sakit pada tulang leher
• Adanya kecenderungan penurunan tinggi badan
• Postur tubuh kelihatan memendek

 Akibat Osteoporosis
• Nyeri pada tulang
• Tubuh makin lama makin memendek (bungkuk)
• Tulang menjadi mudah patah
• Biaya perawatan besar
• Kecacatan
• Ketergantungan pada orang lain
• Kualitas hidup menurun
• Kematian

Data di Amerika menunjukkan kalau terdapat kasus PATAH TULANG


sebanyak 1,5 juta kasus per tahun. Dan yang bertanggung jawab atas terjadinya
patah tulang ini adalah osteoporosis. Biasanya orang baru menyadari terkena
osteoporosis setelah mengalami patah tulang (fraktur).

 Deteksi Dini Osteoporosis

Karena osteoporosis merupakan suatu penyakit yang biasanya tidak diawali


dengan gejala, maka langkah yang paling penting dalam mencegah dan mengobati
osteoporosis adalah : Pemeriksaan secara dini untuk mengetahui apakah kita sudah

10
terkena atau belum osteoporosis, sehingga dari pemeriksaan ini, kita akan tahu
langkah selanjutnya.

Ada tiga cara pemeriksaan dini osteoporosis:


1. Densitometry
2. Laboratorium
3. Radiologi

Diantara ketiga pemeriksaan diatas, densitometry merupakan pemeriksaan


yang paling akurat karena yang diukur adalah massa tulang. Prinsip Pemeriksaan
Densitometry dapat dilihat dari gambar di bawah ini :

Pada pengukuran dengan alat DENSITOMETRY, pasien akan diukur


BMDnya. BMD itu adalah ukuran kepadatan tulang. Angka BMD –1 sampai Positif
termasuk NORMAL Angka BMD –1 s.d –2,5 termasuk OSTEOPENIA

Angka BMD dibawah –2,5 termasuk osteoporosis. Dari pengukuran BMD


ini kita bisa mengantisipasi untuk hal – hal yang lebih parah dengan prinsip:
• Bila BMD kita NORMAL, maka usahayang kita lakukan adalah
mempertahankan agar tetap NORMAL
• Bila BMD kita OSTEOPENIA, kita harus terapi atau obati agar menjadi
NORMAL
• Bila BMD kita osteoporosis, kita harus obati agar jangan menjadi parah
yang bisa mengakibatkan tulang patah

 Terapi Dan Pengobatan Osteoporosis


 Pencegahan osteoporosis
1. Kalsium yang cukup, kira-kira 800–1200 mg per hari
2. Vitamin D3 yang cukup Kalsium dan Vit. D3 bisa didapatkan dari
bahan makanan tapi untuk lebih praktis dan dengan dosis yang tepat,
di pasaran sudah beredar EPOCALDI dengan kalsium dan Vit.D3
3. Olah raga yang teratur
4. Hindari merokok, minuman alkohol dan kafein (kopi)

11
5. Melakukan pemeriksaan tulang untuk mengetahui osteporosis secara
dini

Makanan tinggi calcium, vitamin C dan protein yaitu :


Susu dan Daging Hewani, pilih yang rendah lemak
• Sayur-sayuran segar
• Buah-buahan segar seperti jeruk
• Ikan termasuk tulang-tulangnya

Kandungan Kalsium dalam Makanan


Jenis makanan Kandungan Kalsium (mg/100)
Susu kambing 98
Susu kerbau 216
Susu bubuk (full cream) 895
Susu bubuk skim 1.300
Keju 777
Kacang kedelai basah 196
Kacang kedelai kering 227
Kacang tanah 730
Tempe kedelai 129
Tahu 124
Daun lamtoro 1.500
Daun kelor 440
Bayam merah 368
Bayam hijau 267
Daun talas 302
Daun melinjo 219
Rebon segar 757
Udang kering 1.209
Udang segar 136
Teri kering 1.200
Teri segar 500

12
 Pengobatan Osteoporosis

Tujuan Pengobatan Osteoporosis


1. Meningkatkan kepadatan tulang
2. Mencegah terjadinya patah tulang osteoporosis
3. Menjaga keseimbangan metabolisme tulang
4. Mengembalikan kualitas tulang

Ada beberapa standard pengobatan osteoporosis, yaitu :


1. Kalsium dan Vitamin D3
2. Terapi Hormon Pengganti Pada Wanita Menopause
3. Golongan Bisfosfonate Olah Raga yang cukup

Prinsip Olah raga :


1. Pemanasan : 5 – 10 menit
2. Bertahap
3. Rutin
4. Cooling down : 10 – 15 menit
5. Minum yang cukup
Jadi Cara yang paling tepat adalah mencegah osteoporosis melalui upaya
pencegahan sedini mungkin dengan membudayakan Perilaku Hidup Sehat yang
intinya mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang memenuhi kebutuhan
nutrisi dengan unsur kaya serat, rendah lemak dan kaya kalsium (1.000 – 1.200 mg
kalsium per hari), berolah raga secara teratur, tidak merokok dan tidak
mengkonsumsi alkohol. Merokok dan mengkonsumsi alkohol yang tinggi dapat
meningkatkan risiko osteoporosis 2 kali lipat.

 Segitiga Epidemiologi Osteoporosis

1. Faktor Penjamu (Host)


Penjamu adalah manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi
tempat terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit. Untuk masalah
osteoporosis yang menjadi penjamu adalah :

13
1. Jenis kelamin
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan pengaruh
hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35
tahun. Selain itu, wanita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada
usia 45 tahun.

2. Usia
Seiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun. Pada usia
75-85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam
mengalami kehilangan tulang trabekular karena proses penuaan, penyerapan
kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat.

3. Ras/Suku
Ras juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau keturunan asia
memiliki risiko terbesar. Hal ini disebabkan secara umum konsumsi kalsium
wanita asia rendah. Salah satu alasannya adalah sekitar 90% intoleransi laktosa
dan menghindari produk dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan hispanik
memiliki risiko yang signifikan meskipun rendah.

4. Tingkah Laku
Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit osteoporosis. Perokok sangat
rentan terkena osteoporosis, karena zat nikotin di dalamnya mempercepat
penyerapan tulang. Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan
aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan
sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan. Disamping itu,
rokok juga membuat penghisapnya bisa mengalami hipertensi, penyakit
jantung, dan tersumbatnya aliran darah ke seluruh tubuh. Kalau darah sudah
tersumbat, maka proses pembentukan tulang sulit terjadi. Jadi, nikotin jelas
menyebabkan osteoporosis baik secara langsung tidak langsung. Saat masih
berusia muda, efek nikotin pada tulang memang tidak akan terasa karena proses
pembentuk tulang masih terus terjadi. Namun, saat melewati umur 35, efek
rokok pada tulang akan mulai terasa, karena proses pembentukan pada umur
tersebut sudah berhenti.

5. Keturunan Penderita osteoporosis

14
Jika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah.
Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti
kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga
pasti punya struktur genetik tulang yang sama.

2. Faktor Agen

Agen (factor penyebab) adalah suatu unsur (organisme) hidup atau kuman
infektif yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Untuk masalah
osteoporosis yang menjadi agen adalah :

1. Faktor nutrisi
o Konsumsi daging merah dan minuman bersoda, karena keduanya
mengandung fosfor yang merangsang pembentukan horman parathyroid,
penyebab pelepasan kalsium dari dalam darah serta

o Minuman berkafein dan beralkohol.


Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat menimbulkan
tulang keropos, rapuh dan rusak. Hal ini dipertegas oleh Dr.Robert Heany
dan Dr. Karen Rafferty dari creighton University osteoporosis Research
Centre di Nebraska yang menemukan hubungan antara minuman berkafein
dengan keroposnya tulang.
Hasilnya adalah bahwa air seni peminum kafein lebih banyak mengandung
kalsium, dan kalsium itu berasal dari proses pembentukan tulang. Selain itu
kafein dan alkohol bersifat toksin yang menghambat proses pembentukan
massa tulang (osteoblas).

• Kurang Kalsium, Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan


mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh
lain, termasuk yang ada di tulang.

2. Faktor kimia

Obat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit
asma dan alergi ternyata menyebabkan risiko penyakit osteoporosis. Jika sering
dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi massa tulang. Sebab,

15
kortikosteroid menghambat proses osteoblas. Selain itu, obat heparin dan
antikejang juga menyebabkan penyakit osteoporosis. Konsultasikan ke dokter
sebelum mengkonsumsi obat jenis ini agar dosisnya tepat dan tidak merugikan
tulang.

3. Faktor Fisik

Wanita yang malas bergerak atau olahraga akan terhambat proses osteoblasnya
(proses pembentukan massa tulang). Selain itu kepadatan massa tulang akan
berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang
untuk membentuk massa.
Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung ringan misal
kurang dari 57 kg, padahal tulang akan giat membentuk sel asal ditekan oleh
bobot yang berat. Karena posisi tulang menyangga bobot maka tulang akan
terangsang untuk membentuk massa pada area tersebut, terutama pada derah
pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan maka massa tulang cenderung
kurang terbentuk sempurna.

3. Faktor Lingkungan

Lingkungan adalah semua factor luar dari suatu individu. Untuk


masalah osteoporosis yang menjadi factor lingkungan adalah :
Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup misalnya gaya hidup kurang
baik seperti pengkonsumsian daging merah dan minuman bersoda, karena keduanya
mengandung fosfor yang merangsang pembentukan horman parathyroid, penyebab
pelepasan kalsium dari dalam darah. Kebiasaan mengkonsumsi minuman berkafein
dan beralkohol.
Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat menimbulkan tulang
keropos, rapuh dan rusak. Kebiasaan malas olahraga karena Semakin banyak gerak
dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa. Serta
kebiasaan merokok karena rokok dapat meningkatkan risiko penyakit osteoporosis.
Selain itu kebiasaan keluarga yang kurang mengkonsumsi zat gizi / susu yang
mengandung kalsium juga dapat mempenagruhi terjadinya osteoporosis.

16
Konsep HL Blum

Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan obesitas menurut


teori HL Blum yaitu :

• Faktor Genetik riwayat penyakit yang di derita, bagi keturunan penderita


osteoporosis Jika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka
berhati-hatilah. Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang
tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya
dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik tulang yang sama.

• Faktor Prilaku seperti misalnya gaya hidup kurang baik seperti pengkonsumsian
daging merah dan minuman bersoda, karena keduanya mengandung fosfor yang
merangsang pembentukan horman parathyroid, Penyebab pelepasan kalsium
dari dalam darah. Kebiasaan mengkonsumsi minuman berkafein dan
beralkohol.
Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat menimbulkan tulang
keropos, rapuh dan rusak. Kebiasaan Malas Olahraga karena Semakin banyak
gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.
Serta kebiasaan merokok karena rokok dapat meningkatkan risiko penyakit
osteoporosis.

• Faktor lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang
dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya),
contoh: kebiasaan keluarga yang kurang mengkonsumsi zat gizi/ susu yang
mengandung kalsium juga dapat mempengaruhi terjadinya osteoporosis.

• Faktor Pelayananan kesehatan adalah kurangnya perencanaan program


mengenai pencegahan osteoporosis dari provider (pelayanan kesehatan) di
puskesmas, kurangnya kerja sama dengan berbagai sektor terkait guna
pencegahan terjadinya osteoporosis, kurangnya pemberdayaan masyarakat
dalam usaha pencegahan terjadinya osteoporosis, serta kurangnya
penilaian,pengawasan dan pengendalian mengenai program pencegahan
osteoporosis di puskesmas.

17
BAB IV
KESIMPULAN

Dalam proses pembentukan tulang, tulang mengalami regenerasi yaitu


pergantian tulang-tulang yang sudah tua diganti dengan tulang yang baru yang
masih muda, proses ini berjalan seimbang sehingga terbentuk puncak massa tulang.
Setelah terbentuk puncak massa tulang, tulang masih mengalami pergantian tulang
yang sudah tua dengan tulang yamg masih muda, tapi proses ini tidak berjalan
seimbang dimana tulang yang diserap untuk diganti lebih banyak dari tulang yang
akan menggantikan, maka terjadi penurunan massa tulang, dan bila keadaan ini
berjalan terus menerus, akan terjadi osteoporosis.

Penyebab osteoporosis dipengaruhi berbagai faktor dan pada individu


bersifat multifaktoral seperti gaya hidup tidak sehat dengan mengkonsumsi nutrisi
dengan kadar rendah serat - tinggi lemak, kurang gerak/tidak berolah raga serta
pengetahuan mencegah osteoporosis yang kurang karena konsumsi kalsium
masyarakat Indonesia yang masih rendah.

Cara yang paling tepat mencegah osteoporosis adalah melalui upaya


pencegahan sedini mungkin dengan membudayakan Perilaku Hidup Sehat yang
intinya mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang memenuhi kebutuhan
nutrisi dengan unsur kaya serat, rendah lemak dan kaya kalsium (1.000 – 1.200 mg
kalsium per hari), berolah raga secara teratur, tidak merokok dan tidak
mengkonsumsi alkohol. Merokok dan mengkonsumsi alkohol yang tinggi dapat
meningkatkan risiko osteoporosis 2 kali lipat

18

Você também pode gostar