I.

ASTEROIDA

Seperti yang telah kita ketahui, jarak kesembilan planet berkisar antara 0,4 AU untuk Merkurius dan sekitar 40 AU untuk Pluto. Pada abad ke-18, astronom Jerman, Titus dan Bode kemudian Wolf, menunjukkan jarak rata-rata heliosentrik planet yang diikuti oleh hokum empirik :
As we have seen, the planet's distance ranged between 0.4 AU for Mercury. In the 18th century, German astronomer Titus, Bode and Wolf, shows the average distance heliocentric planet, followed by an empirical law:

D = 0,4 + 0,3 2n D merupakan jarak heliosentrik dalam AU, n berharga - untuk Merkurius, 0 untuk Venus dan bertambah 1 untuk planet selanjutnya. Hukum ini memiliki tingkat kesalahan 5% sampai dengan Venus, untuk Neptunus terdapat 22% derajat kesalahan.
D is the heliocentric distance in AU, value of n is - for Mercury, 0 for Venus and increase 1 to the next planet. This law has an error rate of 5% up to Venus, Neptune was there for the 22% level of error.

Deret bilangan ini merupakan urutan jarak planet ke matahari dalam SA seperti tabel berikut:
Series numbers are the order of the distance the planet to the sun in SA such as the following table:

Tabel..Jarak Planet Menurut Hukum Bode No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Planets Mercury Venus Earth Mars -------------------Jupiter Saturnus Uranus Neptunus Pluto Distance SA ( Bode Law) 0,4 0,7 1,0 1,6 2,8 5,2 10,0 19,6 38,8 77,2 (SA) 0,387 0,723 1,000 1,542 ----------------------5,203 9,539 19,18 30,6 39,5

Seperti yang terlihat pada tabel di atas, urutan kelima pada posisi antara Mars dan Jupiter yaitu angka 2,8 belum ada planetnya. Oleh karena itu, para peneliti pada akhir abad 18 mulai memburu planet yang hilang ini. Para peneliti yakin bahwa sebenarnya ada planet pada jarak tersebut dikarenakan terbuktinya Hukum Bode terhadap penemuan Uranus sehingga hukum ini dapat menimbulkan keyakinan para peneliti.
As shown in the table above, in the fifth position between Mars and Jupiter that the planet does not have the numbers 2.8. Therefore, researchers in the late 18th century began to hunt for the missing planet. The researchers believe that there is actually a planet in the distance is because the evidence of Bode law when discovery of Uranus, so that this law could lead to conviction of the researchers.

Pada malam pertama abad ke-19, Piazzi menemukan benda baru yang tidak ada dalam peta bintang. Melalui usaha Gauss dan Von Zach dapat ditemukan kembali dan atas permintaan Piazzi benda tersebut dinamakan Ceres. Selanjutnya, pada tahun 1802 ditemukan planet kecil lagi yang dinamakan Pallas, pada tahun 1804 ditemukan Juno, dan pada tahun 1807 ditemukan Viesta. Akhirnya, pada tahun 1891 Walf mengajukan saran untuk menemukan asteroid secara fotografis. Sampai sekarang telah ditemukan 5000 asteroid dan 1700 diantaranya diketahui oarbitnya. Hampir semua asteroid periode orbitnya antara 3,3 sampai 6 tahun.
On the first night of the 19th century, Piazzi discovered a new object that is not in our stars. Through the efforts of Gauss and von Zach was able to recover and the demand for objects Piazzi named Ceres. Subsequently, in 1802 discovered small planet again called Pallas, Juno was found in 1804, and in 1807 was found by Viesta. Finally, in 1891 Walf submit suggestions to find an asteroid photography. Until now has been discovered asteroid 5000 and 1700 of them are known its orbit. Almost all of the orbits of asteroids between 3.3 to 6 year period. Berdasarkan uraian diketahui bahwa asteroid terbentuk dari material yang menjadi saksi bisu dari proses terbentuknya Tata Surya sekitar empat setengah miliar tahun yang lalu di bawah pengaruh interaksi gravitasi. Sebagian besar populasi asteroid dijumpai berada di antara orbit planet Mars dan Jupiter, daerah yang dikenal sebagai Sabuk Utama (Main Belt). Selain asteroid yang mendiami daerah Sabuk Utama, ada pula kelompok asteroid dengan orbit yang

berbeda, seperti kelompok Trojan dan kelompok asteroid AAA (Triple A Asteroids - Amor, Apollo, Aten). Based on the information known that asteroids are composed of matter which is the silent witness of the process of formation of the solar system about four and a half billion years ago under the influence of gravitational interactions. Most of the population of asteroids are found between the orbits of Mars and Jupiter, the area known as the Main Belt (Main Belt). In addition to the Main Belt asteroids that inhabit, there are also groups of asteroids with different orbits, such as Trojan asteroids, and AAA (Triple A Asteroids - Amor, Apollo, Aten).

Gambar.Asteroid Celah Kirkwood Pada distribusi orbit asteroid terdapat ada beberapa daerah kosong atau gap yang disebabkan oleh gangguan Jupiter. Hal ini sama seperti divisi Cassini pada cincin Saturnus. Daerah kososng ini dinamakan celah Kirkwood. Jarak celah-celah ini terjadi pada daerah dimana asteroid itu memiliki periode 1/3, 2/5, 3/5,. Dari periode Jupiter.
On the distribution of the asteroid's orbit there are some empty areas or gaps caused by the interference of Jupiter. This is the same as the Cassini division in Saturn's rings. Kososng area called "Kirkwood gaps". The distance of the cracks occurred in the area where the asteroid has a period of 1 / 3, 2 / 5, 3 / 5, .... From the period of Jupiter.

Kelompok Trojan Solusi Lagrange pada kasus tiga benda memperlihatkan bahwa haruslah ada dua titik pada orbit Jupiter yang merupakan titik stabil. Pada daerah titik ini asteroid bisa berada tetap untuk seterusnya. Ini merupakan dua titik dimana Jupiter dan matahari membentuk segitiga samasisi. Pada kedua titik ini terdapat beberapa asteroid yang mengitari matahari dalam orbit yang

sama dengan orbit Jupiter dan dengan periode yang sama pula. Kumpulan asteroid yang menempati posisi ini dinamakan Trojan.
Lagrange solutions in the case of three objects suggests that there must be two points on the orbit of Jupiter which is a stable point. At this point the asteroid can be fixed for all time. This is a two-point where Jupiter and the sun forms an equilateral triangle. At some points there are asteroids that orbit the sun in orbits similar to Jupiter's orbit and with the same period. A collection of so-called Trojan asteroids occupy this position.

Jupiter Kelompok Trojan Timur Kelompok Trojan Barat

Matahari

Gambar.. Kelompok Trojan

Orbit Jupiter

Ukuran Asteroida Pengukuran terhadap 4 asteroid terbesar menunjukkan diameter lebih dari 400 km bahkan yang terbesar, yakni Ceres berdiamater 1025 km. Pallas berdiameter 583 km, Viesta 555 km, dan Hygeia 443 km. Adapun pengukuran fotometris terhadap asteroid yang kecil menghasilkan : 30 asteroid berdiameter 58 asteroid berdiameter 195 asteroid berdiameter 463 asteroid berdiameter 1100 asteroid berdiameter > 200 km > 158 km > 100 km > 63 km > 32 km

Measurements of the four largest asteroids show a diameter of more than 400 miles, even the largest, Ceres with a diameter of 1025 km. Pallas 583 km in diameter, Viesta 555 km, and 443 km Hygeia. The fotometris measurement of small asteroids produced: 30 asteroids with diameters> 200 km 58 asteroid with diameter > 158 km 195 asteroid with diameter > 100 km 463 asteroid with diameter> 63 km 1100 asteroid with diameter > 32 km

II. KOMET Comets are small Solar System bodies, usually only a few kilometres across, composed largely of volatile ices. They have highly eccentric orbits, generally a perihelion within the orbits of the inner planets and an aphelion far beyond Pluto. When a comet enters the inner Solar System, its proximity to the Sun causes its icy surface to sublimate and ionise, creating a coma: a long tail of gas and dust often visible to the naked eye. Short-period comets have orbits lasting less than two hundred years. Long-period comets have orbits lasting thousands of years. Short-period comets are believed to originate in the Kuiper belt, while long-period comets, such as Hale-Bopp, are believed to originate in the Oort cloud. Many comet groups, such as the Kreutz Sungrazers, formed from the breakup of a single parent.[61] Some comets with hyperbolic orbits may originate outside the Solar System, but determining their precise orbits is difficult. Old comets that have had most of their volatiles driven out by solar warming are often categorised as asteroids.

Komet telah diamati sejak kebudayaan kuno. Suatu komet tertentu yang cukup terang dapat dilihat dengan mata telanjang. Seringkali komet ini disertai dengan ekor cahaya yang panjangnya bisa mencapai beberapa derajat dari badan utama komet. Komet bisa tetap terlihat dalam selang waktu beberapa hari sampai dengan beberapa bulan. Kebanyakan komet muncul dengan waktu yang tidak dapat diramalkan.
Comets have been observed since ancient culture. A certain comet bright enough to be seen with the naked eye. Often this is accompanied with a long tail of light that can reach several degrees from the main body of the comet. Comets can still be seen in a while a few days to several months. Most comets come up with an unexpected time.

Penelitian ilmiah terhadap komet ini pertama kali dilakukan oleh Tycho Brahe pada tahun 1577 dan Kepler pada tahun 1607. Newton telah menyimpulkan bahwa komet mengorbit matahari karena pengaruh tarikan gravitasinya dan bergerak dalam elips yang sangat panjang ataukah parabola.
Scientific studies of the comet was first performed by Tycho Brahe and Kepler in 1577 in the year 1607. Newton concluded that comets orbit the sun because of the influence of gravitational pull and move in a very long elliptical or parabolic.

Pada tahun 1705 Halley menyatakan komet yang sangat terang muncul pada tahun 1531, 1607, dan tahun 1682 adalah komet yang sama yang kembali ke perihelion setiap selang waktu 76 tahun, dan dia juga meramalkan akan muncul lagi pada tahun 1758. Untuk menghormati jasanya, maka komet ini dinamakan dengan komet Halley. Komet ini muncul terakhir dengan terang pada tahun 1910, namun permunculannya pada tahun 1986 kurang menonjol sehingga sulit untuk diamati dengan mata telanjang.
In 1705 a researcher named Halley mentioned that a very bright comet appeared in 1531, 1607, and in 1682 was the same comet that returned to perihelion every interval of 76 years, and he also predicted would emerge again in 1758. In honor of his services, then the comet was named Halley's comet. Comet last appeared with the light in 1910, but its emergence in 1986 of less prominent that it is difficult to observe with the naked eye.

Seperti asteroid, komet merupakan objek primitive (sederhana). Tetapi karena massanya, yang tidak begitu besar tampak adanya inti(nuclei) komet, yang sangat kecil dan berevolusi dalam daerah yang sangat dingin. Akibat temperatur yang rendah di lingkungannya, komet juga berkemampuan "melindungi" dirinya dan

tidak cepat rusak tidak hanya dari materi yang terkondensasi, tapi juga elemen yang mudah menguap. Ini menjelaskan mengapa komet kaya akan es dibanding planet minor. Komet bergerak sangat cepat. Pada jarak heliosentrik yang besar, komet mengandung nucleus lembam, tidak dapat dilihat mata bugil dan kemungkinan terdiri dari debu dan es, dengan diameter tidak lebih dari beberapa kilometer. Orbit komet membawa objek-objek yang dekat dengan Matahari, bagaimanapun nukleus mengalami pemanasan oleh radiasi Matahari dan mulai menyublim, gas menguap, dan memancarkan partikel-partikel debu. Karena komet terus bergerak mengikuti orbitnya semakin dekat jaraknya ke Matahari semakin hebat proses ini, bekerja, itulah alasannya kenapa terang maksimum akan terlihat saat berada di perihelion. Ditilik dari periodenya, komet dapat dibagi menjadi dua bagian: 1. Komet periode pendek, memiliki orbit elip dengan periode kurang dari 200 tahun, dalam beberapa kasus periodenya hanya beberapa tahun. 2. Komet periode panjang, periode lebih besar dari 200 tahun, orbitnya mungkin elip, parabola atau hiperbola, penemuannya tidak dapat diprediksi.

Gambar.Komet dan Bagian-Bagiannya Orbit Komet Orbit komet pada umumnya adalah alips dan kebanyakan dalam elips yang sangat panjang dengan eksentrisitas mendekati satu, sehingga menyerupai orbit parabola. Komet yang seperti ini datang dari jarak puluhan ribu SA, sehingga periode orbitnya sampai jutaan tahun. Namun beberapa komet, sekitar 100, memiliki orbit dengan eksentrisitas rendah sehingga periodenya bisa ditentukan dengan baik. Komet yang demikian disebut dengan komet periodik, misalnya komet Halley (76 tahun), komet Biela (7 tahun), komet Encke (3,3 tahun).

Comet's orbit in general is alips and mostly in a very long ellipse with an eccentricity close to unity, so that the orbit resembles a parabola. Comets are like this comes from a distance of tens of thousands of SA, so that the period of its orbit until millions of years. However, some comets, around 100, has a low orbit with an eccentricity that can be specified with either periods. Called a periodic comet comets, like Halley's Comet (76 years), comet Biela (7 years), comet Encke (3.3 years).

Beberapa komet periodic, setelah beberapa kali muncul kemudian pecah menjadi du komet yang terpisah. Misalnya komet Biela yang ditemukan pada tahun 1772, yang pemunculannya pada tahun 1846 terpisah menjadi dua komet bahkan pada pemunculan periode berikutnya komet ini sudah tidak muncul lagi.
Some periodic comets, after a few times and then split into two separate comets. For example comet Biela who discovered in 1772, the appearance in 1846 split into two comets even the appearance of the next period comets are no longer arise.

Gambar. Orbit Komet Struktur Fisik Komet Pada umumnya suatu komet terdiri dari bagian yang berbentuk bundar baur, bersinar samar yang disebut koma. Ketika mendekati matahari umumnya koma ini membesar dan bertambah terang. Di bagian tengah koma umumnya terdapat inti kecil yang sangat terang. Inti dan koma ini membentuk kepala komet. Banyak komet ketika mendeekati matahari menampakkanadanya ekor yang bercahaya yang panjangnya bisa mencapai jutaan kilometer dari kepala.

In general, the comet consists of a circular spreading, faint glow called the 'coma'. When approaching this point the sun is generally bigger and brighter and brighter. In the midst of coma generally have a small 'core' is very bright. It forms the core and the 'comet head' coma. Many of the comet approaches the sun appears as a 'tail' long, lighted can reach millions of miles from the head.

Gambar.Struktur Komet Inti Komet Ketika jauh dari matahari, suhu sangat dingin, semua bahan membeku menjadi padat pada inti. Hampir sebagian dari inti ini terdiri dari bahan yang berbentuk debu, batu-batuan, dan logam. Namun, sebagian besar terdiri dari es dan bahan-bahan yang mudah menguap. Ketika komet mendekat ke matahari sampai jarak beberapa SA, permukaan inti mulai panas dan menguap. Molekul-molekul yang menguap ini membawa bahan debu dan partikel lainnya yang menyelubungi inti dan mulai membentuk koma. Ketika komet cukup dekat dengan matahari (kurang dari 5 SA), komet mulai memancarkan cahaya pendar yang terang dan lebih kuat dari cahaya matahari yang dipantulkannya. Inti komet berukuran antara 1 10 km.
When away from the sun, the temperature is very cold, all the material freezes into a solid at the core. Nearly part of the core consists of materials that make up the dust, stones, and metals. However, largely composed of ice and the ingredients are easy to evaporate. When the comet approaches the sun to a distance of some of the SA, the surface of the core began to heat and evaporate. Molecules that evaporate the material carrying dust and other particles that surrounds the core and begin to form a coma. When the comet is close enough to the sun (less than 5 SA), the comet began to emit fluorescent light brighter and stronger than reflected sunlight. Comet nucleus measuring between 10-10 km.

Koma Koma suatu komet berdiameter 100.000 km atau lebih yang terdiri dari beberapa bahan terutama air (H2O), methana (CH4), dan ammonia (NH3). Apabila komet sangat

dekat dengan matahari seperti komet Ikeyaseki pada tahun 1965, suhu permukaan luar inti dapat mencapai 4500 K.
Coma of the comet or 100,000 miles more in diameter consisting of several materials, especially water (H2O), methane (CH4), and ammonia (NH3). If the comet is very close to the sun as Ikeyaseki comet in 1965, the outer surface of the core temperature can reach 4500 K.

Ekor Ekor komet terbentuk ketika dekat dengan matahari. Ekor komet terjadi karena peloncatan material dari inti komet yang disebabkan oleh pemanasan dan oelh tekanan radiasi angin matahari yang mendorong material komet menjauhi matahari. Hal ini menyebabkan ekor komet selalu mengarah membelakangi matahari. Makin dekat ke matahari, ekor komet makin panjang dan makin menjauh dari matahari ekornya akan semakin memendek. Panjang ekor komet ada yang mencapai 150 juta kilometer. Asal mula komet diperkirakan berasal dari awan komet yang amat besar sekali yang beredar mengitari matahari dengan orbit yang apheliumnya mencapai 50.000 SA atau lebih dari matahari.
Comet tails formed when close to the Sun. Comet Tail jump is because the material of the cometary nucleus base due to heat and the solar wind, radiation pressure circulates from the Sun, the Comet material. This causes the tail of the Comet always leads back to the Sun. Closer to the Sun, the comet's tail becomes longer and farther from the Sun will be increasingly shortened tail. Comet tail length is about 150 million kilometers. Origin of comets believed to originate from a huge cloud of comets, which once in circulation around the Sun, with orbits 50000 SA apheliumnya or more of the Sun.

V (VOL T)