Você está na página 1de 27

BAB I PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang Masalah

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi di Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007,AKI di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup,sedangkan AKB di Indonesia adalah 34 per 1.000 kelahiran. Penyebab kematian ibu yang palimg umum terjadi di Indonesia adalah

perdarahan(28%),eklamsi (24%), dan infeksi (11%).Penyebab kematian bayi yang palimg umum terjadi adalah BBLR (38,94%),asfiksia(27,97%).Hal ini menunjukkan bahwa 66,91% kematian perinatal dipengaruhi oleh kondisi ibu saat melahirkan. Persalinan adalah proses fisiologik dimana uterus mengeluarkan atau berupaya

mengelurkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 20 minggu atau lebih melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan. Perawat harus memahami faktor-faktor esensial persalinan, proses persalinan ,kemajuan persalinan normal,dan adaptasi ibu dan bayi.Faktor-faktor esensial yang mempengaruhi proses persalinan dan kelahiran ada 5 yaitu: passenger(janin dan plasenta) ,passage(jalan lahir) ,power(kekuatan) ,posisi , dan psikologi.Passenger atau janin bergerak di sepanjang jalan lahir yang dipengaruhi beberapa faktor yaitu: ukuran kepala janin,presentasi,letak, dan posisi janin.

Passage atau jalan lahir terdiri dari panggul ibu,yakni bagian dasar panggul,vagina, dan introitus (lubang luar vagina). Power atau kekuatan ibu,kontraksi involunter dan volunter secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari uterus,kontraksi uterus involunter yang disebut kekuatan primer menandai dimulainya persalinan,apabila serviks berdilatasi usaha volunter dimulai untuk mendorong yang disebut kekuatan sekunder yang memperbesar kekuatan kontaksi involunter. Posisi ibu mempengaruhi adaptasi dan fisiologis persalinan.Psikologis,psikologis ibu dapat mempengaruhi proses persalinan,adanya rasa sakit pada proses persalinan bila disertai dengan ketegangan maka akan menambah kecemasan ibu dalam menghadapi proses persalinan. Bila persalinan dimulai,interaksi antara passenger,passage,power,dan psikologi harus sinkron agar terjadi kelahiran pervaginam spontan. Kecemasan yang berlangsung lama bisa menyebabkan stres,dimana dalam kondisi stres terjadi perubahan fisiologis organ tubuh ibu termasuk berpengaruh pada kontraksi rahim ibu yang tidak optimal.Upaya mengantisipasi masalah psikologi yang dapat mempengaruhi proses persalinan adalah dengan pendampingan,melalui pendampingan dapat mengurangi ketakutan dan kecemasan pada saat proses persalinan.Keiikutsertaan orang-orang terdekat selama proses persalinan dapat mempermudah dan mempercepat kelahiran bayi. Empat keinginan dasar ibu dalam melahirkan telah diperkenalkan oleh perawat peneliti Lesser and Keane.Hal tersebut adalah ditemani oleh orang lain,mendapatkan penurun rasa sakit,mendapatkan jaminan tujuan yang baik bagi dirinya maupun bagi

bayinya,mendapatkan perhatian yang menerima sikap pribadinya dan perilakunya selama persalinan. . Pada tahun 2009, Nuriana Kartika Sari melakukan penelitian di RSUD kota Surakarta tentang pendampingan suami selama proses persalinan,dari hasil penelitiannya bahwa pendampingan suami dapat mengurangi rasa nyeri ibu pada saat prose persalinan. .Pada tahun 1998, khoiruddin melakukan penelitian tentang pengaruh suami terhadap kelancaran proses persalinan,dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ibu yang melahirkan dengan didampingi oleh suami proses persalinannya lebih cepat dibandingkan dengan ibu yang proses persalinannya tidak didampingi oleh suami.Penulis melakukan penelitian di Rumah Sakit Bersalin Alvernia untuk mengetahui bagaimana pendampingan orang terdekat di Rumah Sakit Bersalin tersebut

2.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan.maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah sebagai berikut : Bagaimana hubungan pendampingan orang terdekat selama proses persalinan dengan keberhasilan persalinan?

3.

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum: Mengetahui hubungan pendampingan orang terdekat selama proses persalinan dengan keberhailan persalinan.

Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran karakteristik ibu (umur,pendidikan,pekerjaan,paritas) yang

melahirkan di Rumah Sakit Bersalin Alvernia Agusta periode tahun 2012 b. Mengetahui gambaran keberhasilan persalinan pada ibu-ibu bersalin di Rumah

Sakit bersalin Alvernia Agusta periode tahun 2012 c. Mengetahui gambaran pendampingan orang terdekat pada ibu-ibu bersalin di

Rumah Sakit Bersalin Alvernia Agusta d. Mengetahui hubungan antara pendampingan orang terdekat dengan keberhasilan

persalinan di Rumah Sakit Bersalin Alvernia Agusta

4.

Manfaat Penelitian

1. Untuk peneliti Menambah wawasan dan dapat digunakan sebagai pengalaman belajar dalam menerapkan ilmu metodologi penelitian dengan melakukan penelitian secara langsung dan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar penelitian selanjutnya terutama mengenai hubungan pendampingan orang terdekat dengan proses persalinan

2. Untuk institusi pendidikan Memberi masukan dan sebagai dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan pengaruh pendampingan orang terdekat dengan keberhasilan persalinan

3. Untuk institusi tempat penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan mengenai pengaruh pendampingan orang terdekat dengan keberhasilan persalinan.

1.5. Ruang Lingkup Mengingat keterbatasan waktu,tenaga,dan biaya,maka penelitian kali ini dibatasi pada ruang lingkup 5 w 1 h, penelitian ini berjudul pengaruh pendampingan orang terdekat dengan proses persalinan di Rumah Sakit Bersalin Alvernia Agusta,penelitian ini dilakukan pada ibu-ibu yang pernah bersalin di Rumah Sakit Bersalin Alvernia Agusta ,penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bersalin Alvernia Agusta,alasan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendampingan orang terdekat dengan keberhasilan persalinan.Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan data primer.Penelitian ini berada dalam ruang lingkup keperawatan maternitas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.

Definisi Persalinan

Persalinan adalah proses fisiologik di mana uterus mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 20 minggu atau lebih melalui jalan lahir atau jalan lain dengan atau tanpa bantuan. ( Rustam mochtar,1998)

Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin,plasenta,dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir ( Bobak,2004)

Persalinan adalah ketika janin,plasenta,dan membran dikeluarkan melalui jalan lahir ( Myles,2009)

Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri) yang telah cukup bulan melalui jalan lahir atau jalan lain ke dunia luar ( Manuaba,1998)

Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi ( Helen Varney,2007) 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan

a. Passanger (janin)

Cara passanger atau janin bergerak di sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa faktor,yaitu : ukuran kepala janin,presentasi,letak,sikap,dan posisi janin. Karena plasenta juga harus melalui jalan lahir,maka plasenta juga dianggap passanger yang menyertai janin.

b.Passage (jalan lahir) Jalan lahir terdiri dari bagian keras tulang-tulang panggul ( rangka panggul) dan bagian lunak ( otot-otot, jaringan-jaringan dan ligamen-ligamen). a. Rangka panggul terdiri dari tulang panggul, ruang panggul, pintu panggul ( pintu atas panggul, ruang tengah panggul, pintu bawah panggul, dan ruang panggul yang sebenarnya atau pelvis cavity). b. Jalan lahir lunak yang berperan pada persalinan adalah segmen bawah rahim,serviks uteri dan vagina. Di samping itu, otot-otot, jaringan ikat dan ligamen yang menyokong organ urogenital juga sangat berperan pada persalinan.

c.

Power (kekuatan)

Ibu melakukan kontraksi involunter dan volunter secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari uterus.Kontraksi uterus involunter yang disebut kekuatan primer menandai dimulainya persalinan.Apabila serviks berdilatasi usaha volunter dimulaiuntuk mendorong yang disebut kekuatan sekunder,yang memperbesar kekuatan kontraksi involunter.

d. Posisi Posisi ibu mempengaruhi adaptasi dan fisiologi persalinan.Posisi tegak memberi sejumlah keuntungan.Posisi tegak meliputi posisi berdiri,berjalan,duduk,dan jongkok.Posisi tegak memungkinkan gaya gravitasi yang membantu penurunan janin.Kontraksi uterusbiasanya lebih kuat dan lebih efisien untuk membantu penipisan dan dilatasi serviks sehingga persalinan menjadi lebih cepat.Selain itu,posisi tegak dianggap mengurangi insiden penekanan tali pusat.Posisi tegak juga menguntungkan curah jantung ibu yang dalam kondisi normal meningkat selama persalinan.Peningkatan curah jantung memperbaiki aliran darah ke unit uretroplasenta dan ginjal ibu.Curah jantung akan berkurang jika aorta desenden dan vena kava asenden mengalami penekanan selama persalinan.Posisi tegak juga membantu mengurangi tekanan pada pembuluh darah ibu dan mencegah kompresi pembuluh darah.Saat janin menuruni jalan lahir,tekanan bagian presentasi pada reseptor regang merangsang refleks mengedan ibu. Rangsangan merangsang pelepasan oksitosin dari hipofisis posterior. Pelepasan oksitosin menambah intensitas kontraksi uterus.Apabila ibu mengedan pada Posisi duduk atau berjongkok,otot-otot abdomen bekerja lebih sinkron dengan kontraksi rahim. reseptor regang ini akan

e. Psikologis Orang terdekat bertanggung jawab untuk mempersiapkan mental ibu untuk

melahirkan.Orang terdekat harus banyak memberi perhatian,dorongan,serta motivasi

kepada ibu dalam mengahadapi proses persalinan,seperti menemani saat poses persalinan itu sendiri. Suatu hal yang positif,jika orang terdekat bisa ikut menemani pada saat proses persalinan, untuk memberi dorongan mental bagi ibu.Walaupun tidak dapat mengurangi rasa sakit, namun kekuatan mental yang diperoleh ibu akan membuatnya lebih kuat untuk menghadapi proses persalinan yang pada akhirnya akan mempermudah proses persalinan.

3.

Proses Persalinan

Persalinan dibagi menjadi 4 kala, yaitu :

a. Kala I Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks menjadi lengkap ( pembukaan 10 ).Kala I dibagi menjadi menjadi 2 yaitu, kala I fase laten dan kala I fase aktif.Di mana pada kala I fase laten pembukaan serviks kurang dari 3 cm,serviks membuka perlahan selama fase ini dan fase laten biasanya berlangsung tidak lebih dari 8 jam,sedangkan pada kala I fase aktif pembukaan serviks 4 cm sampai 10 cm,his dalam fase ini lebih kuat dan serviks membuka lebih cepat dan fase aktif tidak boleh berlangsung lebih dari 7 jam .Lamanya kala I rata-rata 6 sampai 18 jam pada primipara dan 2 sampai 10 jam pada multipara

b. Kala II

Kala II dimulai dengan dilatasi sempurna serviks dan diakhiri dengan kelahiran bayi.Kontraksi pada kala II ini biasanya sangat kuat.Kemampuan ibu untuk menggunakan otot-otot abdomennya dan posisi bagian presentasi mempengaruhi durasi kala II.Pada kala II ini ibu ingin meneran,perinium menonjol,vulva dan anus membuka,meningkatnya pengeluaran darah dan lendir,kepala bayi terlihat pada introitus vagina.Pada primipara dibutuhkan waktu sampai 2 jam untuk bayi melewati serviks yang berdilatasi dan melewati jalan lahir,sedangkan pada multipara dibutuhkan waktu sekitar 20 menit

c. Kala III Dimulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta. Plasenta biasanya lepas dalam waktu kurang lebih 15 menit sampai 30 menit setelah bayi lahir.

d. Kala IV Dimulai dari keluarnya plasenta sampai 1 4 jam atau sampai tanda tanda vital ibu stabil.

4. Jenis Persalinan a. Persalinan normal Persalinan normal adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala atau ubun-ubun kecil,tanpa memakai alat bantu,serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali epiostomi).Proses persalinan normal biasanya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.Terjadinya persalinan normal membutuhkan empat faktor penting yaitu kekuatan ibu,keadaan jalan lahir,keadaan janin serta psikologis ibu,keempatnya harus dalam keadaan

10

baik,sehingga bayi dapat dilahirkan.Dengan adanya kekuatan mengejan ibu,janin dapat didorong ke bawah,dan masuk ke rongga panggul.Saat kepala janin memasuki ruang panggul,posisi kepala sedikit menekuk sehingga dagu dekat dengan dada janin.Posisi ini akan mempermudah kepala janin lolos melalui jalan lahir,yang diikuti dengan gerakan selanjutnya,setelah kepala keluar bagian tubuh janin yang lain akan mengikuti,mulai dari bahu,badan,dan kedua kaki

b. Persalinan dibantu alat Jika pada fase kedua atau kala II persalinan tidak maju dan janin tidak juga lahir,sedangkan ibu sudah kehabisan tenaga untuk mengejan,maka dokter akan melakukan persalinan dengan menggunakan alat bantu yang disebut dengan forsep atau vakum.Jika tidak berhasil maka akan dilakukan operasi caesar

c. Persalinan Dibantu Vakum (Ekstraksi Vakum) Disebut juga ekstrasi vakum.Vakum adalah suatu alat yang menggunakan cup penghisap yang dapat menarik bayi keluar.Cara kerjanya sederhana,yaitu vakum diletakkan di atas kepala bayi,kemudian ada selang yang menghubungkan mangkuk ke mesin yang bekerja dengan listrik atau pompa.Alat ini berfungsi membantu menarik kepala bayi ketika ibu mengejan,jadi tarikan dilakukan saat ibu mengejan dan saat mulut rahim sudah terbuka penuh (kala II) dan kepala bayi sudah berada di bagian bawah panggul. Persalinan dengan vakum dilakukan bila ada indikasi membahayakan kesehatan serta membahayakan nyawa ibu dan janin.Keadaan lain pada ibu yaitu adanya hipertensi (preeklamsi) juga merupakan alasan dipilihnya vakum sebagai alat bantu persalinan,dalam

11

keadaan demikian ibu tidak boleh mengejan terlalu kuat karena mengejan dapat mempertinggi tekanan darah dan membahayakan jiwa ibu. Vakum juga digunakan sebagai alat bantu persalinan apabila terjadi gawat janin yang ditandai dengan denyut jantung janin lebih dari 160 kali per menit atau melambat mencapai 80 kali permenit yang menandakan bayi telah mengalami hipoksia.Proses persalinannya sendiri menghabiskan waktu lebih dari 10 menit,namun dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk menjalani prosedur.Vakum boleh dilakukan apabila panggul ibu tidak sempit,artinya dapat dilewati oleh janin,janin tidak terlalu besar,pembukaan sudah lengkap,dan kepala janin sudah memasuki dasar panggul ibu.

Efek Samping Ekstraksi Vakum Efek samping dari persalinan dengan dibantu vakum ini adalah terjadi perlukaan yang lebih luas pada jalan lahir,pendarahan di jalan lahir,sedangkan pada bayi,resiko vakum secara umum adalah terjadinya luka atau lecet di kulit kepala,kondisi ini biasanya akan hilang sendiri setalah bayi usia seminggu.Resiko yang lebih berat adalah terjadinya pendarahan di antara tulang-tulang kepala(chepal hematome),juga terjadi pendarahan dalam otak.

d. Persalinan Dibantu Forsep (ekstraksi forsep) Forsep merupakan alat bantu persalinan yang terbuat dari logam menyerupai sendok.Berbeda dengan vakum,persalinan yang dibantu forsep bisa dilakukan meski ibu tidak mengejan,misalnya saat terjadi keracunan kehamilan,asma,atau penyakit jantung.

12

Persalinan dengan forsep relatif lebih beresiko dan jauh lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan vakum. Dokter akan meletakkan forsep di antara kepala bayi dan memastikan forsep terkunci dengan benar kemudian kepala bayi dicengkram kuat dengan forsep,kemudian forsep ditarik keluar dan ibu tidak perlu mengejan terlalu kuat,persalinan pada forsep biasanya membutuhkan epiostomi. Forsep digunakan apabila keadaan ibu sangat lemah,tidak ada tenaga,atau ibu dengan penyakit hipertensi yang tidak boleh mengejan.

Jenis Tindakan Forsep Forsep Rendah Pada forsep rendah,ukuran kepala yang terbesar sudah melewati pintu atas panggul dan telah sampai ke dasar panggul,dan telah terlihat dari luar

Forsep Tengah Pada forsep tengah,ukuran kepala terbesar telah melewati pintu atas panggul,tetapi belum sampai ke dasar panggul

Forsep Tinggi Pada forsep tinggi,ukuran terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul.Forsep tinggi ini sekarang tidak dilakukan lagi karena banyak sekali komplikasi untuk ibu maupun untuk janin.Sebagai gantinya sekarang dilaukan seksio sesarea.

13

Syarat-Syarat Dilakukan Ekstraksi Forsep 1. Harus ada indikasi 2. Ketuban sudah pecah 3. Pembukaan sudah lengkap 4. Janin hidup 5. Tidak boleh ada panggul sempi

Komplikasi Ekstrasi Forsep Pada janin 1. Hematom pada kepala 2. Pendarahan dalam tengkorak ( intracranial hemorrage) 3. Fraktur cranium

Pada ibu 1. Ruptur uteri 2. Robekan pada portio uteri, vagina, peritonium 3. Syok 4. Pendarahan post partum

e. Seksio Sesarea Seksio sesarea adalah cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding uterus melalui dinding perut atau vagina

5. Karakteristik Yang Berhubungan Dengan Proses Persalinan

14

a. Usia Pada usia kurang dari 20 tahun organ-organ reproduksi belum berfungsi dengan sempurna,sehingga bila terjadi kehamilan dan persalinan akan mudah mengalami komplikasi,selain itu kekuatan otot-otot perinium dan otot-otot perut belum bekerja secara optimal,sehingga sering terjadi persalinan lama yang memerlukan tindakan.Wanita berusia lebih dari 35 tahun beresiko lebih tinggi mengalami penyulit obstetri.Pada wanita usia lebih dari 35 tahun memperlihatkan peningkatan bermakna dalam insiden hipertensi,persalinan prematur,janin tidak bertumbuh,plasenta previa.

b. Pendidikan Pendidikan yang ditempuh oleh seseorang merupakan salah satu faktor demografi yang sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan individu ataupun masyarakat. Seseorang dengan pendidikan tinggi akan mudah menerima informasi-informasi kesehatan dari berbagai media dan biasanya ingin selalu berusaha mencari informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan yang belum diketahuinya.Seseorang yang memiliki pendidikan lebih tinggi biasanya akan sering mencari informasi tentang bagaimana proses persalinan dari bebagai media, sehingga bisa mempersiapkan diri.Pemahaman tentang proses persalinan tidak terlepas dari tingkat pendidikan wanita hamil tersebut dan pasti akan berbeda antara wanita hamil dengan pendidikan tinggi dengan pendidikan rendah.

c. Paritas

15

Paritas dapat mempengaruhi kondisi psikologis ibu.Pada primigravida tidak ada bayangan mengenai apa yang akan terjadi pada saat bersalin dan rasa takut karena sering mendengar cerita dari orang lain tentang proses persalinan,hal ini dapat mempengaruhi psikologis ibu,sedangkan pada multigravida perasaannya terganggu akibat rasa takut,tegang dan cemas oleh bayangan rasa sakit pada persalinan terdahulu..

d. Pekerjaan Dahulu wanita tidak ada yang bekerja,selain menjadi ibu rumah tangga. Tetapi pada saat ini banyak wanita yang sudah bekerja. Pekerjaan mempengaruhi status sosial ekonomi, wanita hamil yang bekerja akan berbeda dengan wanita hamil yang tidak bekerja, wanita hamil yang bekerja akan memiliki penghasilan dan menjadi anggota asuransi kesehatan. Wanita yang bekerja akan lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah sehimgga lebih mudah mendapatkan informasi tentang proses persalinan dan bagaimana menghadapi proses persalinan

5. Hubungan Pendampingan Orang Terdekat Dengan Proses Persalinan Suami atau orang terdekat dapat memiliki peranan penting bagi wanita yang sedang melahirkan. Bila orang terdekat menghadiri kelas prenatal bersama dengan ibu, maka orang tersebut dapat memberikan informasi yang membantu. Orang terdekat dapat menghitung kontraksi ibu, menggosok punggung ibu, memberikan dorongan pada ibu untuk istirahat antar kontraksi dan mengingatkan pada ibu tentang teknik bernapas. Orang yang memberi dukungan dapat memegang tangan ibu, mencuci muka ibu, dan memberi perhatian. Dukungan orang terdekat selama proses persalinan akan memberi efek pada sistem limbik

16

ibu, yaitu dalam hal emosi, emosi ibu yang tenang akan menyebabkan sel-sel neuronnya mensekresi hormon oksitosin yang reaksinya akan menyebabkan kontraktilitas uterus pada kehamilan untuk mengeluarkan bayi. Persalinan yang didampingi akan terjadi lebih cepat, lebih sedikit menggunakan obat-obatan dan nilai APGAR score bayi lebih bagus dibandingkan dengan bayi yang lahirnya tidak didampingi

Dukungan pada persalinan dibagi menjadi dua, yaitu :

a.

Dukungan fisik adalah dukungan langsung berupa pertolongan langsung yang

diberikan orang terdekat kepada ibu.

b.

Dukungan emosional adalah dukungan berupa kehangatan, kepedulian maupun

ungkapan empati yang akan menimbulkan keyakinan bahwa ibu merasa diperhatikan oleh orang terdekat, yang akhirnya berpengaruh kepada keberhasilan persalinan.

5.Penelitian terkait a. Pada tahun 2009, Nuriana Kartika Sari melakukan penelitian di RSUD kota Surakarta dengan jumlah sampel 30 responden tentang pendampingan suami selama proses persalinan,dari hasil penelitiannya bahwa pendampingan suami dapat mengurangi rasa nyeri ibu pada saat prose persalinan. b. Pada tahun 1998, khoiruddin melakukan penelitian tentang pengaruh suami terhadap kelancaran proses persalinan dengan jumlah sampel 40 responden,dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ibu yang melahirkan dengan didampingi oleh suami proses

17

persalinannya lebih cepat dibandingkan dengan ibu yang proses persalinannya tidak didampingi oleh suami.

BAB III

KERANGKA KONSEP

A.

Kerangka Konsep Penelitian

Dalam teori Bobak 2004 Persalinan adalah proses pergerakan keluar

janin,plasenta,dan membran dari dalam rahim Melalui jalan lahir

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan dari bab II, mengenai tinjauan pustaka, maka kerangka konsep pada penelitian ini adalah :

Variabel Independen

Variabel Dependen

18

Karakteristik - Usia - Paritas - Pendidikan - pekerjaan Keberhasilan proses persalinan

Presdisposing factor Pendampingan orang terdekat

Dari kerangka konsep penelitian diatas dapat digambarkan yaitu : 1. Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel dependen,

dimana variabel tersebut terdiri dari usia, paritas,pendidikan,pekerjaan,pendampingan orang terdekat 2. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen

meliputi Keberhasilan persalinan

B.

Definisi Operasional

N o 1

Variabel

Definisi Operasional

Cara Ukur

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala Ukur

Paritas

Jumlah

19

kehamilan sampai proses persalinan 2 Usia Usia ibu pada ulang terakhir sampai dengan waktu bersalin tahun saat

Angket dan wawanca ra o ner Kuesi

1. 2.

multigravida primigravida Ordi nal

Angket dan wawanca kuesion er

1. 2.

20-35 tahun <20 tahun Ordi nal

dan > 35 tahun

ibu ra

Pendidikan

Jenjang pendidikan formal terakhir dan tamat Angket ibu dan wawanca ra kuesion er 1. Rendah bila

tidak S1 2. S1 Tinggi bila Nomin al

Pekerjaan yang

Aktivitas

dilakukan ibu Angket di rumah atau di luar rumah dan wawanca kuesion er 1. 2. Tidak bekerja Bekerja Nomin

20

yang menghasilkan uang 5 Pendamping an Pendampingan

ra

al

Observas i Daftar tilik 1. TerusNomin al

orang orang terdekat sejak masuk

terdekat

ruang bersalin sampai melahirkan 6 Keberhaila n proses persalinan Proses persalinan normal.present asi Observas

menerus 2. Tidak terus-

menerus

Daftar tilik

1. 2.

Berhasil Tidak Nomin al

belakang i

kepala berlangsung kurang sama 18 jam atau dengan

berhasil

C.

Hipotesis Ha : Ada hubungan antara pendampingan orang terdekat dengan keberhasilan proses persalinan

21

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A.

Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional karena hanya melihat keadaan variabel independen dan variabel dependen dalam waktu yang bersamaan, dan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendampingan orang terdekat dengan keberhasilan proses persalinan

B.

Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Salit Bersalin Alvernia Agusta, penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 sampai dengan April 2012.

22

C.

Populasi dan sampel Populasi penelitian ini adalah ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Bersalin Alvernia Agusta ,penelitian ini dilaksanakan selama bulan Februari 2012 April 2012 dengan jumlah kuamg lebih 30 sampel , jumlah sampel adalah seluruh populasi ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Bersalin Alvernia Agusta

1.

Kriteria sampel adalah : Semua ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Bersalin Alvernia Agusta,selama proses persalinan 15 responden didampingi penuh dan 15 responden lainnya tidak didampingi penuh

2.

Jumlah sampel Banyaknya sampel yang diperlukan adalah 30 sampel

D.

Etika Penelitian Etika penelitian ini bertujuan untuk melindungi hak hak responden antara lain menjamin kerahasiaan responden. Maka sebelum melakukan penelitian, responden diberi surat persetujuan tentang kesediaannya menjadi responden, sebelum menandatangani surat persetujuan tersebut, responden diberi kesempatan terlebih dahulu untuk membaca dan memahami isi surat persetujuan tersebut. Selain surat persetujuan untuk responden, peneliti juga mengajukan surat ijin kepada kepala Rumah Sakit Bersalin untuk memperoleh persetujuan pelaksanaan penelitian.

23

E.

Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari: usia, tingkat pendidikan, paritas yang Alvernia Agusta melahirkan di Rumah Sakit Bersalin

F.

Metode Pengumpulan Data Metode yang dilakukan di Rumah Sakit Bersalin Alvernia Agusta periode februari 2012, sbb:

1.

Jenis Data Data primer diperoleh dari responden yang terpilih menjadi subyek penelitian dengan cara pengisian kuesioner. Responden telah diminta kesediaan untuk menjadi sampel dan mengisi kuesioner penelitian.

2.

Variabel Penelitian Karakteristik ibu sebagai variabel penelitian, mencakup usia, tingkat pendidikan, paritas,pekerjaan, pendampingan orang terdekat. Sedangkan variabel dependen adalah keberhasilan proses persalinan.

3.

Mekanisme Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan menyebarkan dan pengisian kuesioner hingga data tersebut dikumpulkan ke peneliti yaitu sebagai berikut:

a. b.

Mengajukan permohonan ijin penelitian kepada kepala Rumah Sakit Bersalin Calon responden yang telah ditentukan diberi penjelasan tentang tujuan prosedur

penelitian yang akan dilakukan.

24

c.

Bila calon responden setuju, diberi lembar persetujuan penelitian untuk

ditandatangani, pada saat pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden dan menjelaskan cara pengisian kuesioner, bila ada yang kurang jelas responden diberi kesempatan untuk bertanya dan peneliti dapat memberikan penjelasan. d. Setelah pengisian kuesioner selesai, responden diberi penjelasan secara lisan dan

tertulis tentang jaminan kerahasiaan atas jawaban yang diberikan dalam kuesioner

G. 1) a.

Pengolahan dan analisis data. Proses pengolahan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: Editing data. Penyuntingan data dilakukan sebelum proses pemasukan

b.

Coding. Memberikan kode dari setiap jawaban , untuk memudahkan dalam mengentri data.

c.

Entri data. Setelah diberi kode, selanjutnya data dimasukkan ke dalam program komputer.

d.

Screening data Setelah dimasukkan ke dalam komputer,dilakukan cleaning atau

pembersihan data yang merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang

25

sudah dimasukkan apakah ada kesalahan atau tidak.Kesalahan mungkin terjadi saat kita mengentry ke dalam komputer. 2) a. Analisis data. Analisis univariat Dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan presentasi dari tiap variabel independen dan dependen.

b.

Analisis bivariat Analisis yang membahas tentang hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Tujuan analisis ini adalah untuk melihat ada tidak hubungan variabel independen dengan variabel dependen, dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% dengan nilai alpa 0,05. Bila pValue 0,05 maka uji statistic bermakna, bila pValue > 0,05 maka hasil perhitungan statistic tidak bermakna.

X = (O E) E Df = (K 1) (b 1)

O = Observed E = Expected

26

Df = Degree of Freedom K = kolom B = baris

27

Você também pode gostar