Você está na página 1de 10

1

? Semua orang Islam pada akhirnya akan masuk surga. Menanggapi pernyataan tersebut, banyak umat Islam yang menjadikannya alasan untuk malas beribadah, untuk apa rajin beribadah, toh meskipun kita banyak berbuat dosa pada akhirnya kita akan masuk surga juga, begitulah mungkin sekilas pemikiran mereka. Yang dipertanyakan adalah apakah semudah itu masuk surga Allah? Jawab: Pandangan bahwa setiap muslim masuk surga berdasar pada hadits berikut: )1(

"setiap umatku pasti masuk surga kecuali yang enggan."


Pembahasan tentang "yang enggan" itu nampaknya terabaikan. Sehingga kesimpulan pada "setiap orang islam pasti masuk surga" seolah menjadi kesimpulan final. Lalu ditambah dengan ahli maksiat sekalipun bila beragama Islam pasti masuk surga, hanya bedanya mereka yang bermaksiat akan "dibersihkan" dulu di neraka. Siapakah Yang Enggan? Lanjutan dari hadist di atas adalah pertanyaan dari para sahabat. Para sahabat bertanya: Siapakah yang enggan wahai Rasulullah? Maka jawab Rasulullah SAW: )2(

"Siapa yang taat kepadaku maka dia masuk surga dan siapa yang menyelisihiku maka dialah yang enggan (masuk surga)."
Dari hadist (2) ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu taat kepada Rasulullah, tidak melakukan penyelisihan/penyimpangan dari ajaran yang dibawa. Barang siapa mengikuti sunnah Rasul, itulah Muslim yang masuk surga. Kembali lagi ke hadits (1), syarat lain dalam hadits ini untuk masuk surga adalah umat nabi Muhammad. Siapakah umat nabi? Apakah hanya dengan mengucap dua kalimat syahadat? Berikut ciri-ciri umat nabi Muhammad: 1. Asyiddau alal Kuffar, memerangi kekafiran. 2. Ruhamaau bainahum, kasih sayang kepada sesama mukmin. 3. Taraahum rukkaan sujjudan, patuh menyembah Allah. 4. Yabtaghuna fadlan minallahi wa-ridwaana, mencari ridha Allah.

2
? Apa perbedaan antara kredit yang dibolehkan dalam Islam dan kredit yang diharamkan dalam Islam Jawab: Kredit dibolehkan dalam hukum jual beli secara Islami. Kredit adalah membeli barang dengan harga yang berbeda jika dibayar secara tunai dan jika dibayar dalam tenggang waktu. Gambaran umumnya adalah penjual dan pembeli sepakat bertransaksi atas suatu barang (x) dengan harga yang sudah dipastikan nilainya (y) dengan masa pembayaran (pelunasan) (z) bulan. Namun sebagai syarat harus dipenuhi ketentuan berikut : 1. Harga harus disepakati di awal transaksi meskipun pelunasannya dilakukan kemudian. Misalnya : harga rumah 100 juta bila dibayar tunai dan 150 juta bila dibayar dalam tempo 5 tahun. 2. Tidak boleh diterapkan sistem perhitungan bunga apabila pelunasannya mengalami keterlambatan sebagaimana yang sering berlaku. 3. Pembayaran cicilan disepakati kedua belah pihak dan tempo pembayaran dibatasi sehingga terhindar dari praktek bai` gharar (penipuan) Untuk lebih jelasnya agar bisa dibedakan antara sistem kredit yang dibolehkan dan yang tidak, kami contohkan dua kasus sebagai berikut : Contoh 1 : Ahmad menawarkan sepeda motor pada Budi dengan harga Rp. 12 juta. Budi minta pembayaran dicicil (kredit) dalam 3 tahun. Ahmad setuju asalkan harganya menjadi Rp 18 juta. Budi pun setuju. Harga Rp. 18 juta tidak berdasarkan bunga yang ditetapkan sekian persen, tetapi merupakan kesepakatan harga sejak awal. Transaksi seperti ini dibolehkan dalam Islam. Contoh 2 : Ali menawarkan sepeda motor kepada Iwan dengan harga Rp. 12 juta. Iwan membayar dengan cicilan dengan ketentuan bahwa setiap bulan dia terkena bunga 2% dari Rp. 12 juta. Transaksi seperti ini adalah riba, karena kedua belah pihak tidak menyepakati harga dengan pasti, tetapi tergantung dengan besar bunga dan masa cicilan. Yang seperti ini jelas haram.

3
? Bagaimanakah hukum menggunakan kartu kredit dalam Islam? Jawab: Pada dasarnya, prinsip kartu kredit ini memberikan uang pinjaman kepada pemegang kartu untuk berbelanja di tempat-tempat yang menerima kartu tersebut. Setiap kali seseorang berbelanja, maka pihak penerbit kartu memberi pinjaman uang untuk membayar harga belanjaan. Biasanya uang pinjaman itu bila segera dilunasi dan belum jatuh tempo tidak atau belum lagi dikenakan bunga, yaitu selama masa waktu tertentu misalnya satu bulan dari tanggal pembelian. Tapi bila telah lewat satu bulan itu dan tidak dilunasi, maka akan dikenakan bunga atas pinjaman tersebut yang besarnya bervariasi antara masing-masing perusahaan. Jadi bila dilihat secara syariah, kartu kredit itu mengandung dua hal. Pertama, pinjaman tanpa bunga yaitu bila dilunasi sebelum jatuh tempo. Kedua, pinjaman dengan bunga yaitu bila dilunasi setelah jatuh tempo. Bila seseorang bisa menjamin bahwa tidak akan jatuh pada opsi kedua, maka menggunakan kartu kredit untuk berbelanja adalah halal hukumnya. Tapi bila sampai jatuh pada opsi kedua, maka menjadi haram hukumnya karena menggunakan praktek riba yang diharamkan oleh Allah SWT.

4
? Bagaimanakah hukum bagi para muslimah yang tidak memaki jilbab? Jawab: Ada satu perintah Allah yang penting yang hampir tak dikenal atau dianggap enteng oleh umat Islam, yaitu keharusan wanita memakai jilbab yang tertera pada QS. An Nur:31, yang intinya sebagai berikut. :

Katakanlah kepada wanita yang beriman . . Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung kepalanya sampai kedadanya . .
Dari bunyi ayat diatas jelaslah wanita yang tidak memakai kerudung telah melakukan dosa yang besar karena ingkar kepada hukum syariat Islam yang diwajibkan oleh Allah. Perintah Allah diatas ditegaskan lagi oleh Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadist beliau yang artinya :

Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah cukup umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini, sambil rasulullah menunjuk muka dan kedua tapak tangannya.
Sekarang kalau kita keliling diseluruh Indonesia, saja banyak sekali para muslimah yang tidak memakai jilbab. Kalau begitu gambarannya, banyak sekali kaum wanita yang masuk neraka, cocok sekali dengan bunyi hadits dibawah ini, yang artinya sebagai berikut. :

Saya berdiri dimuka pintu soranga, tiba-tiba umumnya yang masuk ke soranga orang-orang miskin, sedangkan orang yang kaya-kaya masih tertahan, hanya saja bahagian mereka telah diperintahkan masuk neraka, dan aku berdiri di pintu neraka maka kebanyakan yang masuk neraka wanita.
Seorang wanita yang mengaku dirinya seorang muslimah, yaitu tunduk dan patuh kepada seluruh perintah Allah, harus berpakaian muslimah didalam hidupnya, yaitu terdiri dari jilbab dan pakaian yang menutup seluruh anggota tubuhnya, berlengan panjang sampai pergelangan tangannya dan memakai rok yang menutup sampai mata kakinya. Kalau mereka tidak berpakaian seperti diatas, mereka bukan disebut wanita muslimah. Jadi pengakuannya didalam shalat yang berbunyi :Aku mengaku seorang muslimah adalah kosong, dusta kepada Allah.

5
? Sebagai manusia, kita seringkali merasa bahwa Allah tidak adil, kenapa hidup saya seperti ini, dan merasa semua permasalahan berpusat pada diri kita sendiri. Bagaimanakah caranya agar kita tidak berpikiran demikian? Jawab: Ketahuilah bagi kita semua bahwa Allah tidak pernah memberikan masalah kepada hamba-Nya melebihi kemampuannya sendiri, sebagaimana firman Allah QS AlBaqarah:286.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.


Oleh karena itu ada baiknya kita kembali merenungi diri sebagai hamba Allah dengan sesering mungkin membaca istighfar, memohon sebuah pengampunan agar kita terlepas dari segala penyesalan diri yang telah terukir dari kejadian yang telah lewat Sekaligus mohon doa agar hal-hal yang dikehendaki semoga tak terulangi. Kita juga harus menyadari bahwa jika hisup kita tidak berisi masalah, maka kaan sangat membosankan, jadikanlah masasalah-maslah itu motivasi kita agar bisa terus lebih baik dan lebih sadar diri bahwa ternyata kita hanyalah makhluk ciptaan Allah yang mempunyai keterbatasan. Seiring berjalannya waktu, masalah pastinya akan terselesaikan. Asalkan kita teap bersabar dan berusaha menghadapinya dengan tenang dan tidak tergesa-gesa, namun tetap berpikir jauh ke depan.

6
? Kita sebagai mahasiswa sering kali lalai untuk mengerjakan shalat, banyak sekali alasan, salah satunya adalah tugas belum selesai dan tidak ada waktu karena harus secepatnya dikumpulkan. Bagaimana cara menyikapi permaslaahan shalat ini? Jawab: Kita sama-sama mengetahui bahwa shalat adalah tiangnya agama, dalam shalat sendiri berisi doa doa yang mencakup permohonan-permohonan kita. Allah; Dzat yang menjadi tujuan dari segala permohonan memberikan tuntunan untuk memohon yaitu pada kewajiban ritual salat. Bagaimana harapan dan permohonan kita terkabul bila kita tidak mengikuti tuntunanNya. Bisa saja tugas yang kita kerjakan tidak cepat selesai karena kita tidak pernah cepat-cepat menunaikan shalat ketika tiba waktunya, dan bisa saja setelah kita menunaikan shalat kita mendapat inspirasi dan meningkatkan kualitas tugas kita, karena sebagaimana yang sering saya rasakan ketika shalat ada saja pikiran-pikiran yang biasanya tidak terlintas muncul begitu saja.. Jadi kita tida boleh lalai dalam shalat, sebagaimana disebutkan dalam QS AlAraf:205:

Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orangorang yang lalai.

7
? Rentenir dilarang dalam Islam, padahal niatnya baik, yaitu untuk membantu orang lain dan bayaran bunganya bis kita anggap seolah-olah atas imbalan jasa. Kenapa seperti itu? Jawab : Rentenir adalah orang yang meminjamkan uang kepada orang lain, dengan syarat jika dia meminjamkan uang sekian rupiah maka orang yang meminjam itu mengembalikan uangnya dalam tenggang waktu teretentu dengan bunga yang telah ditentukan. Lalu kenapa hal ini dilarang?

"Janganlah menjual emas dengan emas kecuali sama-sama ukurannya dan jangan melebihkan yang satu dari yang lain. Janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama-sama ukurannya dan jangan melebihkan yang satu dari yang lain. .....," (HR Bukhari [177] dan Muslim [1584]).
Dari hadits di atas bisa disimpulkan bahwa kita tidak boleh menjual satu barang untuk ditukarkan dengan barang yang sama namun ukurannya dilebihkan. oleh karena itu, jelas sekali bahwa praktek peminjaman uang lewat jasa rentenir pun dilarang oleh agama, karena rentenir telah menjual uang yang dia miliki untuk dibeli oleh orang-orang yang membutuhkan dan dilebihkan ukurannya (jumlah uang penggantinya).

8
? Apakah makmum boleh memisahkan diri dari imam dikarenakan ada keperluan yang tidak bisa ditunda? Jawab: Dalam hal ini ada perbedaan madzhab di kalangan para ulama madzhab empat. Di sini saya menyebutkannya satu per satu, yaitu : Madzhab Syafi menyatakan boleh, tetapi makruh memisahkan diri dari imam, baik dalam keadaan ada udzur atau tidak ada udzur, karena bertentangan dengan maksud dari shalat jamaah, di mana seorang makmum diharuskan untuk mengikuti imamnya dalam setiap gerakannya. Madzhab Ahmad menyatakan boleh memisahkan diri dengan imam, jika ada udzur. Contoh dari udzur ini misalnya : imam terlalu panjang membaca surat (seperti yang terjadi pada masa Rasulullah, yaitu ketika Muadz membaca surat yang sangat panjang (Al Baqoroh atau An Nisa, kemudian ada seorang yang memisahkan dirinya dan meneruskan shalatnya sendirian. Kemudian laki-laki itu mendengar bahwa Muadz mencelanya, maka dia melaporkan hal itu kepada Rasulullah dan beliau mencela Muadz dan tidak mencela orang laki-laki itu dan tidak menyuruhnya untuk mengulangi shalatnya (Shahih Bukhari, Tahqiqi Daibul Bigho, I/249, no. 673). Madzhab Hanafi hanya memakruhkan mendahului imam pada waktu salam setelah tasyahud saja. Sebelumnya tidak diperbolehkan. Madzhab Maliki tidak memperbolehkan sama sekali dalam keadaan apapun. Artinya shalatnya tidak sah dan dia harus mengulang dari awal. Setelah melihat dalil masing-masing, saya melihat madzhab Ahmadlah yang paling kuat. Jika tidak ada udzur, maka tidak boleh memisahkan diri dari imam, karena hal itu bertentangan dengan semangat shalat berjamaah. Dan kalau diperbolehkan maka akan menimbulkan kekacauan dalam shalat berjamaah itu.

9
? Bagaimanakah hukum onani dan masturbasi? Jawab: Hukum onani dan masturbasi adalah haram menurut mayoritas ulama, dan pelakunya berdosa, karena Allah berfirman dalam QS. Al-Muminun:5-7, yang artinya:

Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya , kecuali kepada istri-istrinya atau budak yang mereka miliki , maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela . Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas "
Dalam ayat di atas Allah hanya membolehkan 2 cara halal dalam menyalurkan syahwat kemaluan , yaitu : istri dan budak yang dimiliki . Adapun selain keduanya maka tidak boleh dan termasuk melampaui batas , termasuk diantaranya onani , zina , homoseks dll . Belum efek samping berbuat onani di dunia seperti melemahkan badan dan syaraf. Hendaklah kita menjauhi hal-hal yang mendorong syahwat seperti melihat atau mendengarkan sesuatu yang haram yang membangkitkan syahwat , berdua dan campur dengan wanita yang bukan mahram dll. Dan hendaklah memperbanyak puasa , sebagaimana nasehat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya : " Wahai para pemuda , barangsiapa yang mampu diantara kalian maka hendaklah dia menikah , dan barangsiapa yang tidak mampu maka hendaklah dia puasa karena puasa itu penghalang . " ( HR. Al-Bukhary dan Muslim) )

10
? Bagaimanakah pandangan islam terhadap ilmu sihir dan ilmu gaib? Jawab: Sihir di zaman sekarang ini sudah dianggap sangat kuno dan hanya dianggap sebagai takhayul. Namun nyatanya masih ada saja prakter perdukunan dan ilmu sihir di beberapa tempat. Paranormal atau dukun sering dianggap sebagai seseorang yang mengetahui masa depan dan bisa membantu kita memeprbaikinya, mereka seakan dianggap menguasai rahasia dan kunci-kunci kehidupan. Ironisnya, sebagian kaum muslimin kian terbentuk akal dan pikirannya dengan semua itu. Lahirlah kemudian keyakinan yang berasal dari akal yang jumud yang tergantung dan menggantungkan segala-galanya kepada orang-orang sakti tersebut. Bahagia dan sengsara, senang dan susah, sehat dan sakit, berhasil dan gagal, maju dan mundur seolah-olah ada di tangan mereka. Umat pun mulai lupa akan kekuasaan dan ketentuan Allah. Padahal sebagaimana kita ketahui, kita hanyalah boleh bergantung dan berserah diri pada Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. AlIkhlas:2, yang artinya Allah tempat kita meminta segala sesuatu. dan pada QS. Al-Fatihah:5, yang artinya Hanya kepadaMulah, kami menyembah, dan

kepadaMulah, kami mohon pertolongan.


Oleh karena itu jika kita menyerahkan diri kita kepada keputusan si dukun atau orang pintar itu maka kita telah berbuat syirik dan hukum syirik adalah haram dosanya sangatlah besar sebagaimana disebutkan dalam QS. An-Nisa:48 yang artinya: Sesungguhnya

Allah

tidak

akan

mengampuni

(dosa),

karena

mempersukutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar.

Você também pode gostar