Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Interaksi belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bersifat interaktif dari
dahulu perlu dipahami tentang arti dari istilah belajar, istilah mengajar dan istilah
interaksi. Ketiga arti dari istilah ini akan mengarahkan kepada pengertian interaksi
belajar mengajar.
Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat
interaksi individu dengan lingkungan. Proses perubahan perilaku ini tidak terjadi
dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja direncanakan dan ada yang dengan
sendirinya terjadi karena proses kematangan. Proses yang sengaja direncanakan agar
terjadi perubahan perilaku ini disebut dengan proses belajar. Proses ini merupakan
“perasaan”, “emosi”, “sistem nilai” dan “sikap hati” yang menunjukkan penerimaan
atau penolakan terhadap sesuatu. Sedangkan hasil belajar ranah psikomotorik
atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Ketiga
hasil belajar dalam perilaku siswa tidak berdiri sendiri atau lepas satu sama lain,
membantu usaha untuk menguraikan secara jelas dan spesifik hasil belajar yang
diharapkan.
yaitu informasi verbal, kemahiran intelektual, strategi kognitif yang termasuk ranah
kognitif, sikap dari ranah afektif dan ketrampilan motorik dari ranah psikomotor.
Hasil belajar ranah kognitif dari Gagne dipilah menjadi tiga yaitu:
lancar dan tepat. Sedangkan hasil belajar sikap merupakan suatu kondisi mental yang
Hasil belajar itu diperoleh dari interaksi siswa dengan lingkungan yang
merupakan seluruh kegiatan dan tindakan yang diupayakan oleh guru untuk
terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Dalam hal ini
sasaran akhirnya adalah siswa belajar. Untuk itu guru dapat memfasilitasi terjadinya
proses belajar, melakukan kegiatan di dalam dan di luar kelas. Oleh karena itu
Interaksi yang diupayakan guru baik di dalam kelas maupun di luar kelas,
memposisikan hubungan antara guru dengan siswa atau sebaliknya, dan hubungan
Hubungan itu tidak bersifat sepihak bahwa guru merupakan satu-satunya subyek.
Siswa dapat juga sebagai subyek belajar. Artinya, adakalanya guru mendominasi
Proses interaksi ini merupakan proses interaksi belajar mengajar. Guru, siswa
dan materi pelajaran adalah tiga unsur utama yang terlibat langsung dalam proses ini
agar tujuan pembelajaran tercapai. Selain unsur utama, unsur lain yang terlibat adalah
a
Media
b d
c
Guru Kelas Guru Kelas Media Media
Siswa
Keterangan:
Berdasarkan pola di atas interaksi belajar mengajar dapat terjadi searah, dua
maka interaksi belajar mengajar berlangsung searah atau dua arah. Perhatikan gambar
berikut:
GURU
komputer dan metode yang digunakan kerja kelompok, maka interaksi belajar
Bahan
belajar Siswa
individua
Guru Bermedia
pembelajaran yang direncanakan guru relevan dengan tujuan, materi dan metode yang
dipilih.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Belajar Mengajar
1. Faktor Guru
2. Faktor Siswa
Siswa adalah subyek yang belajar atau disebut pebelajar. Pada faktor siswa
3. Faktor Kurikulum
4. Faktor Lingkungan
faktor ini perlu diperhatikan lingkungan fisik dan lingkungan non fisisk
1. Faktor Guru
keberhasilan tercapainya tujuan. Oleh sebab itu guru harus memiliki ketrampilan
media dan mengalokasikan waktu. Kelima hal ini merupakan pendekatan guru untuk
dari:
belajar mengajar
guru kepada siswa yang melakukan perbuatan baik (benar) atau kurang baik
(salah).
penggunaan media, pola interaksi kegiatan siswa, dan komunikasi non verbal
mengajar. Prosedur ini lazimnya terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap
penyajian (inti), dan tahap penutup. De Porter mengajukan lima tahap (TANDUR)
yaitu tahap tumbuhkan, tahap alami, tahap namai, tahap demonstrasikan, tahap
ulangi, dan tahap rayakan. Pendapat lain Dick Carey mengemukakan lima tahapan
partisipasi siswa, tahap tes dan tahap tindak lanjut. Ketiga pandangan ini walaupun
berbeda tetapi mempunyai makna yang sama. Perhatikan bagan di bawah ini dan
contoh implementasinya.
1) Pendahuluan
a. memberitahukan tujuan pembelajaran
2) Penyajian (Inti)
c. memberi penguatan
3) Penutup
b. melaksanakan penilaian
c. tindak lanjut
Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk
mencapai tujuan tertentu. Beberapa metode dapat dimanfaatkan guru mulai dari yang
menulis dan lain-lain. Di bawah ini dikemukakan metode yang lazim dimanfaatkan
guru.
a. Metode ceramah
b. Metode demonstrasi
c. Metode diskusi
d. Metode latihan
e. Metode simulasi
f. Metode eksperimen
Media adalah segala sesuatu yang mengantarkan pesan dari sumber kepada
penerima. Dalam konteks interaksi belajar mengajar guru harus terampil untuk
menggunakannya atau memanfaatkannya baik itu sebagai alat bantu mengajar atau
yang sederhana sampai dengan yang rumit harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapainya dan situasi kondisi lingkungannya. Guru dapat
memanfaatkan media grafis, media audio, media visual, media audio visual secara
ditempatkan pada pagi hari karena proses berpikir siswa lebih mudah dan lebih jernih.
Begitu juga halnya dengan kegiatan olahraga. Selain itu, guru perlu mengalokasikan
waktu dalam bentuk perbandingan antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa.
lainnya yang harus diperhatikan guru adalah waktu yang disediakan untuk siswa yang
cepat dan yang lamban. Siswa yang cepat belajar diberi pengayaan dan siswa yang
Kegiatan ini akan lebih efektif bila guru mengalokasikan waktu di luar jam belajar.
Misalnya waktu selepas sekolah, atau hari lain sebelum materi pelajaran baru
dilanjutkan.
2. Faktor Siswa
Siswa di dalam interaksi belajar mengajar adalah subyek yang akan mencapai
tujuan pembelajaran dalam bentuk hasil belajar. Setiap siswa memiliki karakteristik
Salah satu karakteristik umum dari siswa adalah usia, dan dapat
dikategorikan ke dalam:
a. Usia kanak-kanak yaitu usia pra sekolah sampai dengan usia sekolah dasar
bersosialisasi.
b. Usia sekolah lanjutan pertama (12-14 tahun) dimana pada usia ini ditandai
c. Usia sekolah lanjutan atas (15-17 tahun) dimana pada usia ini siswa mulai
Kelompok usia siswa ini perlu sebagai dasar pertimbangan guru agar dapat
melaksanakan interaksi belajar mengajar. Dengan kata lain, guru perlu melakukan
analisis ciri-ciri siswa. Sebab dengan mengetahui lebih jauh analisis ciri-ciri siswa,
maka dapat diketahui pula tingkat kemampuan awal, pengalaman, tingkat kemahiran
bahasa, latar belakang sosial ekonomis dan budaya. Jadi guru dapat memperoleh
Karakteristik siswa secara khusus dapat dilihat dari berbagai sudut. Antara
lain dari sudut gaya belajar. Gaya belajar adalah modalitas belajar yang dimiliki
siswa, siswa dapat belajar dengan cara melihat (visual), dengan cara mendengar
(auditorial), dan dengan cara bergerak: bekerja dan menyentuh (kinestetik). Selain
yang akan diterapkan dan pendekatan yang dilakukan guru dalam mengatasi masalah
3. Faktor Kurikulum
Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum berbasis kompetensi. Di
tujuan pembelajaran dalam bentuk perilaku (hasil belajar) yang harus diukur dengan
menggunakan berbagai teknik dan alat penilaian. Hasil belajar dalam ranah kognitif,
a. Kompetensi dasar
b. Indikator
terbesar
tersusun
- Dan seterusnya
Sedangkan materi pelajaran dalam kurikulum harus diorganisasikan untuk
Dilihat dari isi pelajaran, materi pelajaran dapat dibedakan menjadi empat tipe
yaitu fakta, konsep, prosedur dan prinsip. Untuk mengetahui bahwa suatu materi
berikut:
definisi?
konsep.
dalam mempelajarinya.
penyajian isi pelajaran. Sedangkan dari sisi siswa, suatu materi pelajaran yang telah
memudahkan untuk menerima dan mengolahnya, dan dapat melibatkan diri secara
aktif. Oleh karena itu, materi pelajaran diorganisasikan dengan menerapkan prinsip-
audio visual.
(encording), agar pesan yang diterima ditafsirkan oleh siswa sama persis
(decoding).
Beberapa pertanyaan dapat diajukan untuk mengolah isi pesannya, antara lain:
kelas?
gambar?
d. Jenis pesan manakah yang sebaiknya disampaikan secara non verbal
(rabaan)?.
langsung satu sama lain dalam penyampaian dan penerimaan pesan secara nyata.
memanfaatkan tubuh dan suara yang dimiliki. Tubuh dan suara adalah kurir yang
membawakan pesan, ditandai dengan kontak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh, nada
5. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang ada di sekitar siswa baik itu di kelas, sekolah, atau di luar
efektif dan efesien. Artinya lingkungan fisik dapat difungsikan sebagai sumber belajar
untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif. Seperti musik yang
berkonsentrasi.
akan dialami siswa dan jumlah siswa yang belajar. Dalam praktek, untuk
Jumlah siswa yang ideal adalah 15 sampai 20 orang. Kondisi ini akan memudahkan
guru merealisasikan kegiatan belajar siswa. Selain itu lingkungan fisik kelas dapat
dan kelompok didominasi beberapa orang saja. Oleh karena itu besarnya kelas atau
metode siswa aktif daripada dengan kelas yang menggunakan metode formal
kekurangannya sendiri.
Penataan kelas juga akan lebih mudah dengan jumlah siswa terbatas. Guru
akan dapat mengubah/membuat variasi lingkungan ruang kelas dengan lay out huruf
melalui e-learning juga harus diperhitungkan agar interaksi belajar mengajar efektif.
informasi sendiri tidak tergantung pada petugas atau terikat waktu disaat ia
mempelajarai sesuatu.
ditunjang pula dengan penyejuk ruangan (AC) dan musik latar agar semangat belajar
contoh di bawah ini membantu anda mengembangkan komponen lainnya yang sesuai
1. Pengorganisasian Materi
yang berisikan angka yang dimaksud beserta kata dalam bahasa Inggrisnya.
1 2 3
one two three
4 5 6
four five six
Di bawah ini adalah tata ruang dimana guru akan menjelaskan materi
2 2
Keterangan:
1. Guru
2. Siswa
3. Tahapan Pembelajaran
Guru akan menyampaikan materi pelajaran melalui metode studi kasus dan
siswa aktif dalam belajar. Disini interaksi konkrit digambarkan dengan aktivitas guru
dan siswa.
a. Pendahuluan
c. Penutup
dan alasannya
dilakukan adalah:
bilangan
d. Dan seterusnya
4. Ketrampilan Mengajar
b. Ketrampilan menjelaskan
disimulasikan
dengan baik
Simulasi dapat dilakukan dalam kelompok kecil. Oleh karena itu, guru
jika diperlukan.
Apabila guru akan menggunakan metode ini dalam suatu kelas, maka
a. Persiapan
program
- Guru menyiapkan kertas kecil untuk dibagikan kepada siswa guna
b. Pelaksanaan
lingkungan
aturan mainnya.
c. Umpan Balik
Guru Siswa
Informasi
Guru menugaskan siswa melakukan pencarian informasi tentang kawaan
Guru akan menggunakan pendekatan cara belajar siswa aktif dengan topik
e. Siswa berdiskusi
Acuan lain yang dapat digunakan guru adalah menu interaksi belajar mengajar
yang dapat digunakan dalam membantu kualitas interaksi yang dikemukakan oleh
Agar siswa berpartisipasi dengan baik dalam pembelajaran guru perlu membuat
strategi, salah satunya dengan menetapkan kawan (partner) belajar. Bagilah siswa
berpasang-pasangan. Belajar dengan cara ini bisa digunakan untuk tugas yang
bersama:
yang lain
3. Mengkritik atau mengedit pekerjaan tertulis antara teman satu dengan yang
lain
Beberapa diantaranya barangkali cocok untuk situasi anda. Anda dapat memperoleh
2. Informasi atau ketrampilan apa yang anda inginkan dari pelajaran ini?
3. Informasi atau ketrampilan apa yang tidak anda butuhkan atau tidak anda
perlukan?
7. Pengetahuan atau ketrampilan apa yang anda rasa anda butuhkan? Yang
9. Kenapa anda memilih pelajaran ini (jika pelajaran pilihan)? Kenapa anda
datang?
10. Apa yang telah anda dapatkan dari pelajaran yang ada mengenai topik ini?
c. 10 saran untuk memperbaiki ceramah
Ceramah adalah sebuah metode mengajar yang paling disukai, tetapi apakah ini
memiliki tempat pada lingkungan belajar aktif? Ceramah yang terlalu sering tidak
pengertian dan ingatan, libatkan siswa selama ceramah, dan beri penguatan pada apa
Membangun Minat
1. Kemukakan cerita atau visual yang menarik: sajikan anekdot, cerita fiksi, kartun
atau grafik yang dapat memenuhi perhatian peserta didik terhadap apa yang anda
kerjakan
2. Buatlah kasus problem: kemukakan suatu problem di sekitar cermah yang anda
susun
3. Test pertanyaan: berilah peserta didik sebuah pertanyaan, untuk mencari tahu
4. Headlines: beri poin-poin utama pada kata-kata kunci yang berfungsi sebagai
dalam ceramah dan, jika mungkin, buatlah perbandingan antara materi anda dan
demonstrasi yang membantu siswa melihat dan mendengarkan apa yang anda
katakan.
7. Tantangan Spot: hentikan ceramah secara periodik dan tantanglah peserta didik
untuk memberi contoh dari konsep yang disajikan untuk menjawab pertanyaan
kuis spot
9. Aplikasi Masalah: ajukan masalah atau pertanyaan pada peserta didik untuk
10. Review/Mengulas Siswa: suruhlah siswa saling mengulas ceramah satu dengan
yang lain, atau berilah mereka tes ulasan dengan menskor sendiri.
Satu cara untuk memfasilitasi belajar aktif dalam kelompok kecil adalah dengan
3. Nomor lotre: gunakan seperti mengundi, untuk tugas yang ingin dikerjakan
6. Voting: orang dengan jari paling banyak yang menunjuk padanya yang akan
Kalkulasi empat angka terakhir (9999=36), lalu umumkan sebuah angka. Anggota
dengan nomor yang paling mendekati angka yang diberi tugas tersebut.
9. Ukuran keluarga: berikan tugas sesuai jumlah terbanyak anggota keluarga yang
mereka punyai
10. Door prize: paling awal ke kelas, ketakkan stiker sedemikian rupa sehingga
stiker pada kartu nama, atau pada sebuah tempat duduk atau meja, pada sebuah
lebih dari satu tugas, gunakan stiker dengan warna yang berbeda-beda.
e. 10 petunjuk ketika memfasilitasi aktifitas pengalaman
semacam itu secara khusus melibatkan bermain peran, games, simulasi, visualisasi,
dan tugas problem solving. Seringkali jauh lebih baik bagi siswa untuk mengalami
1. Terangkan tujuan anda. Peserta ingin mengetahui apa yang akan terjadi dan
mengapa
sebelumnya.
pengarahan lebih jauh. Jika tidak, siswa mungkin lupa pada pengarahan ketika
6. Informasikan kepada siswa berapa lama waktu yang mereka miliki. Kemukakan
waktu yang tersedia untuk semua aktifitas, dan kemudian beritahukan secara
kontribusi siswa pada flip-chart atau papan tulis, dan jangan biarkan diskusi
8. Tantanglah siswa. Terdapat energi lebih, ketika aktifitas menciptakan satu tingkat
ketegangan sedang. Jika tugas terlalu mudah, peserta akan menjadi malas.
siswa untuk melanjutkan merasakan bahwa aktifitas yang dihasilkan dan secara
10. Susunlah dengan hati-hati proses pengalaman pertama. Bimbinglah diskusi dan
mereka.
Bermain peran berguna dalam metode belajar pengalaman. Ini dapat digunakan
ketrampilan atau untuk mengalami bagaimana fenomena rasa tertentu. Agar berhasil,
Penaskahan
1. Bentuk bebas: para siswa/peserta dapat diberikan skenario umum dan diminta
3. Semi ditentukan: para peserta dapat diberikan informasi latar belakang secara luas
mengenai situasi dan ciri utama digambarkan, namun tidak dikatakan bagaimana
5. Bacaan dramatis: para peserta dapat diberikan tulisan yang telah disiapkan
Pemformatan
6. Simultan: seluruh peserta didik dapat dibentuk dalam berpasangan untuk sebuah
drama dua orang, bertiga untuk darama tiga orang, dan seterusnya.
7. Panggung di depan: seorang peserta didik atau lebih dapat memainkan peran di
depan kelompok dan peserta lain dari kelompok itu berperan sebagai pengamat
9. Aktor-aktor yang berbeda: lebih dari satu aktor dapat direkrut untuk memerankan
situasi yang sama. Ini memungkinkan kelompok untuk mengamati lebih dari satu
gaya.
Metode apapun yang anda gunakan, belajar aktif memerlukan waktu. Oleh
karena itu, penting bila tidak ada waktu yang terbuang. Guru perlu mengendalikan hal
tersebut agar dapat diminimalisir. Inilah yang dapat dilakukan untuk menghemat
waktu.
Beberapa contoh tersebut dapat digunakan sebagai acuan guru dalam mengelola
memberikan gambaran bahwa apa yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran Interaksi Belajar Mengajar Mutu Aktifitas Belajar Siswa Hasil Belajar Siswa
pelaksanaan interaksi belajar mengajar yang dikelola guru secara tepat. Guru dapat