Você está na página 1de 3

Farmakologi Obat Asiklovir Gambaran Ringkas farmakologi Asiklovir

NAMA: AAM RAHMAWATI NIM:P17320107001 WAT OTTEN 1A

KLASIFIKASI OBAT

MEKANISME KERJA OBAT

Golongan Obat : Antivirus


Pengobatan infeksi Respiratorius Amantadin Ribavirin Rimantadin
Pengobatan herpes dan infeksi Sitomegagalovirus

ASUHAN KEPERAWATAN ( SEHUBUNGAN DENGANPEMBERIAN OBAT)

Asiklovir Famsiklovir Valasiklovir Gansiklovir


Pengobatan infeksi virus Defisiensi Imun Manusia (HIV)

Didanosin Stavudin Zalcitabin Zidovudin

Keterangan lain : Nama Paten : Zovirak : Asiklovir 200 mg; 400 mg/tablet. Dosis: infeksi herpes simplek: Dewasa: 200 mg, 5xsehari selama 5 hari;anak diatas 2 th, harus diberikan dosis dewasa; dibawah 2 th, setengah dosis dewasa. Dos 14x5 tablet 400 mg; 5x5 tablet 200 mg

Cat : PO : Per oral IV : Intra Vena Top : topikal

NAMA OBAT Kaji obat : golongan antivirus, cara pakai PO Nama generik obat : Asiklovir ( 5Xsehari selama 5 hari ), IV , topikal FARMASEUTIK Asiklovir 200 mg; 400 mg/tablet. Dosis: infeksi herpes Kaji pasien : Herpes, sudah berapa hari herpes simplek: Dewasa: 200 mg, 5xsehari selama 5 hari;anak terjadi, dan bagian tubuh yang terkena. diatas 2 th, harus diberikan dosis dewasa; dibawah 2 th, setengah dosis dewasa. Dos 14x5 tablet 400 mg; 5x5 PLANNING / PERENCANAAN tablet 200 mg Rute dan cara pemberian : Oral,IV, dan Topikal Perencanaan : kesembuhan dari penyakit EFEK TERAPI OBAT : inhibisi replika virus, menurunkan herpes pembelahan virus, dan memperpendek waktu penyembuhan lesi. Persiapan obat : oral, IV, topikal INDIKASI : PO: pengobatan awal dan profilaksis infeksi herves genital kambuh.PO: penanganan infeksi herpes Persiapan Pasien : pasien diminta untuk zoster kutaneus lokal dan cacar air (varisela). IV: Digunakan dalam pengobatan episode awal herpes mengikuti proses pemberian obat oral, IV, topikal genital yang berat pada penderita nonomunosupresi. IV:penatalaksanaan infeksi herpes simpleks mukosa atau IMPLEMENTASI ulit awal atau kambuhan pada pasien imunosupresi. IV: Atur posisi pasien sesuai dengan penanganan ensefalitis herpes simpleks pada pasienpemberian oral, IV, topikal pasien yang berusia >6 bulan .Top: pengobatan infeksi herpes genital. Pemberian obat Asiklovir PO sesuai KONTRA INDIKASI : Hipersensitivitas, penyakit hati,dan prosedur ( tablet ) ginjal yang berat, ketidakseimbangan elektrolit. FARMAKOKINETIKA : Pemberian obat Asiklovir IV sesuai Absorspsi oral buruk (15-30%), meskipun kadar dengan prosedur terapeutik dalam darah berhasil dicapai. Distribusi secara luas . konsentrasi dalam cairan Pemberian obat Asiklovir topikal sesuai serebrospinal (CSS) berjumlah 50% dari plasma dapat dengan prosedur ( salep ) menembus plasenta. metabolisme dan ekskresi >90% dieiminasi melalui PENYULUHAN ginjal; dalam bentuk tetap sisanya dimetabolisme oleh hati. Anjurkan pasien untuk meminum obat PO Waku paruh: 2,1-3,5 jam(meningkat pada gagal ginjal). sesuai aturan 5Xsehari selama 5 hari. FARMAKODINAMIKA : Anjurkan pasien untuk mengoleskan salep PO : waktu mencapai kadar puncak 1,5-2 jam. Lama kerja 4-8 jam setiap 3 jam, 6 kali sehari selama 7 hari IV : cepat, waktu mencapai kadar puncak 1-2 jam. Lama kerja 4-8 jam ROM dan ESO : o SSP: mengantuk, sakit kepala, halusinasi, tremor, kejang.

Beritahukan pasien setiap kali pemakaian salep

harus menutupi area luka. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Farmakologi Obat Asetosal Gambaran Ringkas farmakologi Asetosal

NAMA: AAM RAHMAWATI NIM:P17320107001 WAT OTTEN 1A

KLASIFIKASI OBAT

MEKANISME KERJA OBAT NAMA OBAT Nama generik obat FARMASEUTIKA


Aspirin : 500 mg/tablet. Indikasi, sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri otot, demam. KI :ulkus peptikus, hipersensitifitas terhadap derivat asam salisilat,asma, alergi.Ds: dewasa 1-2 tablet, maksimum 2-3 tablet/hari,anak >5th -1 tablet. Sediaan tablet dan supositorial.

Golongan Obat : ANTI - INFLAMASI AINS


Aspirin Diflunisal Diklofenak Etodolak Fenamat Indomestasin Metilsalisilat Nabumeton Naproksin Oksaprazin Fenilbutazon Piroksikam Sulindak Tolmetin

ASUHAN KEPERAWATAN ( SEHUBUNGAN DENGAN PENBERIAN OBAT ) PENGKAJIAN

: Asetosal

Kaji Obat : Golongan AINS cara pakai PO dan rektal Kaji pasien : inflamasi, sudah berapa lama terjadi, daerah mana yang terkena. Kaki nyeri, panas, tumor, kemerahan pada daerah radang.

Rute dan cara pemberian obat

: oral dan rektal.

EFEK TERAPI OBAT : pengurangan inflamasi, analgesia. INDIKASI : Penatalaksanan gangguan inflamas KONTRA INDIKASI :Hipersensitivitas,gangguan perdarahan, dan trombositosis FARMAKOKINETIKA : Diadsorpsi dengan baik dari usus halus bagian atas.absorspi preparat salut enterik tidak dapat diandalkan. Absorspi rektal lambat dan bervariasi. Distribus : cepat dan luas. Menembus palasenta dan memasuki ASI. Metabolisme dan ekskresi : sebagian besar dimetabolisme oleh hati metabolik inaktif diekskresi melalui ginjal. Waktu paruh : 2-3 jam untuk dosis rendah (15-30 jam untuk dosis besar) FARMAKODINAMIKA :

PLANNING / PERENCANAAN Perencanaan : kesembuhan dari penyakit inflamasi Persiapan obat : oral, rektal. Persiapan pasien: pasien diminta untuk mengikuti prasedur pengobatan sesuai dengan prosedur. IMPLEMENTASI Atur posisi pasien obat sesuai PO dengan sesuai

Turunan Pirasolon
Fenoprofen Flurbiprofen

Ibuprofen
Ketoprofen

AIS

Betametason

pemberian oral, dan rektal Pemberian astosal prosedur ( tablet ) Pemberian obat asetosal rektal sesuai dengan prosedur (su[positoria) PO : Berikan obat setelah makan atau bersama makan PENYULUHAN Beritahukan kepada pasien,obat diminum setelah atau bersama makan.

Deksametason
Flodokortiso Kortison ANALGETIK NON - NARKOTIK Asetaminofen Fenasetin
KETERANGAN LAIN : Aspirin : 500 mg/tablet. Indikasi, sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri otot, demam. KI :ulkus peptikus, hipersensitifitas terhadap derivat asam salisilat,asma, alergi.Ds: dewasa 1-2 tablet, maksimum 2-3 tablet/hari,anak >5th -1 tablet. Sediaan tablet dan supositorial.

PO : waktu puncak 1-3 jam. Durasi Rektal : waktu puncak 4-5 jam.

3-6 jam Durasi 7 jam ROM dan ESO : kehilangan pendengaran, tinitus, nyeri ulu hati, dispepsia, mual muntah, anorexia, nyeri abdomen, perdarahan GI, anemia, edema paru nonkardiogenik, hepatoksisitas anemia, hemolisis, reaksi alergi termanuk anafilaksi edema laring. INTERAKSI OBAT (IO) : Dapat memperkuat kerja antikoagulan oral,dapat meningkatkan aktivitas penicillin,dapat melawan efek menguntungkan dari probenesid. Dapat meningkatkan risiko iritasi

Beritahukan

pasien

agar

tidak

mengkonsumsi

Cat : PO : Per oral

alcohol selama pemakaian obat.

Você também pode gostar