Você está na página 1de 11

BAB I PENDAHULUAN Asi dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas anak Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang

optimal untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa, keadaan gizi yang baik merupakan salah satu unsur penting. Kekurangan gizi , terutama pada anak-anak akan menghambat proses pembangunan . Asi merupakan substansi bahan yang hidupdengan kompleksitas biologi yang luas yang mampu memberikan daya perlindungan baik secara aktif melalui pengauran imunologis.Asi bukan hanya merupakan sumber nutrisi bagi bayi, tetapi juga mengandung inunoglobulin a (Ig a) yang memainkan peran penting dalam fungsi proteksi. Asi juga mengandung kadar lisozim yang tinggi yang sangat menguntungkan untuk menghancurkan bakteri didalam rongga usus.

BAB II CARA MENINGKATKAN ASI

A. Pengertian ASI ASI adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4-6 bulan (Khairuniyah, 2004). Menurut Azrul Anwar (2004), ASI eksklusif sangat penting untuk peningkatan SDM kita di masa yang akan datang, terutarna dari segi kecukupan gizi sejak dini. Asi ekslusif adalah pemberian ASI selama enam bulan pertama (A. August Burns). Memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensial kecerdasan anak secara optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrien yang ideal dengan komposisi yang tepat serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi,

B. Manfaat ASI bagi bayi: 1. ASI merupakan sumber gizi sempurna ASI mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi.faktor pembentukan sel-sel otak

terutama DHA dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak dari casein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan).komposisi ini menyebabkan ASI mudah diserap oleh bayi 2. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi Bayi sudah dibekali immunoglobulin (zat kekebalan tubuh) yang didapat dari ibunya melalui plasenta. Tapi, segera setelah bayi lahir kadar zat ini akan turun cepat sekali. Tubuh bayi baru memproduksi immunoglobulin dalam jumlah yang cukup pada usia 3 - 4 bulan. Saat kadar immunoglubolin bawaan menurun, sementara produksi sendiri belum mencukupi, bisa muncul kesenjangan immunoglobulin pada bayi. Di sinilah ASI berperan bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi kesenjangan yang mungkin timbul. ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, dan jamur. Colostrum (cairan pertama yang mendahului ASI) mengandung zat immunoglobulin 10 - 17 kali lebih banyak dari ASI. 3. ASI eklusif meningkatkan kecerdasan dan kemandirian anak Fakta-fakta ilmiah membuktikan, bayi dapat tumbuh lebih sehat dan cerdas bila diberi air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada 4 - 6 bulan pertama Universitas Sumatera Utarakehidupannya. Di dalam ASI terdapat beberapa nutrien untuk pertumbuhan otak bayi di antaranya taurin, yaitu suatu bentuk zat putih telur khusus, laktosa atau hidrat arang utama dari ASI, dan asam lemak ikatan panjang - antara lain DHA dan AA yang merupakan asam lemak utama dari ASI.

4. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang alinan kasih sayang yang baik adalah landasan terciptanya keadaan yang disebut secure attachment. Anak yang tumbuh dalam suasana aman akan menjadi anak yang berkepribadian tangguh, percaya diri, mandiri, peduli lingkungan dan pandai menempatkan diri. Bayi yang mendapat ASI secara eksklusif. akan sering dalam dekapan ibu saat menyusu, mendengar detak jantung ibu, dan gerakan pernapasan ibu yang telah dikenalnya dan juga akan sering merasakan situasi seperti saat dalam kandungan: terlindung, aman dan tenteram.

C.

Cara Meningkatkan ASI Menyusui (breastfeeding) adalah pilihan yang indah dan sehat untuk bayi, tapi kadang-kadang ibu inginmeningkatkan produksi ASI buat bayinya. Stres, penyakit, dan kelelahan bisa berdampak negatif terhadap produksi ASI saat ibu menyusui. Berikut adalah cara untuk meningkatkan produksi ASI: 1. Menyusui bayi Anda lebih sering. Biarkan bayi Anda mendapatkan ASI selama ia inginkan. Jika bayi Anda biasanya menyusui enam kali setiap hari, tambahlah menjadi tujuh atau delapan kali. Ketika Anda membiarkan bayi menyusui lebih sering, tubuh Anda akan menerima respon untuk menghasilkan lebih banyak susu. 2. Menyusui dengan kedua payudara setiap menyusui. Pastikan bayi anda untuk menyusu pada payudara pertama selama mungkin, sampai ia memperlambat atau berhenti mengisap, kemudian, tawarkan payudara

kedua. Periksa bahwa bibir bayi Anda menempel dengan benar dan harus berada di bagian areola payudara Anda dan juga di luar puting. 3. Gunakan pompa payudara di antara waktu menyusui. Ketika bayi Anda tidur atau baru saja selesai makan, gunakan pompa payudara sekitar lima sampai 10 menit di setiap payudara untuk memberikan stimulasi ekstra dan meningkatkan produksi ASI. Jangan berkecil hati jika Anda tidak menghasilkan susu banyak selama pemompaan, karena tujuannya adalah stimulasi. 4. Melakukan diet yang benar untuk kebutuhan gizi agar bisa terpenuhi. Seorang ibu menyusui membutuhan lebih dari 2.000 kalori per hari, atau 300-500 kalori di atas diet pra-kehamilan. Menghindari junk food, dan makan makanan berprotein tinggi akan membantu meningkatkan produksi ASI. Lanjutkan dengan vitamin kehamilan, atau vitamin dibuat untuk ibu menyusui. 5. Minum banyak air! Seorang ibu yang menyusui harus mengkonsumsi sekitar 3 liter air per hari. Mungkin terdengar seperti banyak, tapi ibu menyusui pasti akan selalu merasa haus. Jumlah air yang tepat akan membantu meningkatkan produksi ASI. 6. Menggunakan suplement herbal dapat menjadi cara yang paling ampuh untuk meningkatkan produksi ASI. 7. Jika ibu menyusui telah mencoba semua dan masih perlu untuk meningkatkan suplai ASI, berbicara dengan dokter. Ada resep tersedia yang memiliki efek untuk meningkatkan produksi ASI.

8. Hindari

Penggunaan

Dot

atau

Empeng. Seringkali

para

ibu

memberikan ASI poma atau susu formula dengan menggunakan dot atau memakaikan empeng kepada si kecil agar tidak rewel. Tanpa disadari hal ini justru membuat anak Anda jadi malas menyusu langsung dari payudara. Hal ini dikarenakan si kecil sudah terbiasa minum susu dari dot yang hanya menggunakan sedikit usaha : sedikit tekan, susu langsung keluar. Sedangkan pada payudara, ASI baru bisa keluar jika menyusui si kecil di seluruh areola yaitu bagian gelap di sekitar puting payudara. Sehingga bayi yang terbiasa dengan dot kesulitan ketika hanya menyedot dari puting yang mirip dengan dot. Maka akibatnya si kecil malas untuk menyusui dari payudara Anda lagi. 9. Sebisa Mungkin Hindari Susu Formula. Banyak ibu yang memberikan susu formula pada bayi karena menganggap ASI yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan susu si kecil. Padahal dengan memberikan susu formula, justru ASI Anda juga semakin sedikit. Kandungan susu formula sudah semakin bagus sehingga bayi Anda telah kekenyangan ketika Anda ingin memeberikanASI. Anda menjadi jarang memberikan ASI atau jumlah ASI yang diberikan menjadi semakin sedikit. Makin jarang Anda menyusui, makin sedikit ASI yang diproduksi tubuh. Maka tidak heran kalau tiba-tiba ASI Anda kering. 10. Perbanyak Konsumsi Makanan Bergizi. Apa yang Anda makan juga terkandung dalam ASIyang Anda berikan. Jadi makanlah makanan yang bergizi sehingga ASI Anda semakin berkualitas. Jika Anda takut gemuk,

Anda jangan khawatir. Seiring pertumbuhan si kecil, tubuh Anda pun menyesuaikan sendiri dengan banyaknya kegiatan yang Anda lakukan. 11. Pemijatan Payudara. Lakukan pemijatan payudara (massage) di sekitas payudara, kemudian kompres payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian. Ini berguna untuk merangsang otot dan hormon di sekitar payudara sehingga ASI yang keluar dari payudara Anda semakin banyak. 12. Selalu Rileks. Suatu penelitian menyebutka, lebih dari 80% penyebab ibu tidak berhasil memberika ASI eksklusif dikarenakan si ibu banyak pikiran. Santaikan pikiran Anda dan buang jauh-jauh pikiran yang membuat stres. Jika banyak pikiran, sensor pada otak Anda secara tidak langsung akan memerintahkan hormon yang menghasilkan ASI untuk bekerja lebih lambat. 13. Peran Suami Sangat Diperlukan. Poin ini berhubungan dengan relaksasi. Suami sangat berperan untuk menyemangati istri. Hal kecil ini terkadang sangat berpengaruh. Misalnya ketika bayi menangis, suami menggendong terlebih dahulu ketika Anda sedang bersiap-siap menyusui. Perhatian seperti ini membuat Anda tidak merasa sendirian membesarkan si buah hati. 14. Konsumsi Buah dan Sayuran. Banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran segar bisameningkatkan jumlah ASI. Utamakan kacang hijau. Cobalah banyak mengonsumsi kacang hijau sehari 3 gelas. Hal ini mampu memicu produksi ASI. Para orang tua jaman dulu, seringkali merebus

kacang hijau hingga lunak, kemudian menambahkan sedikit jahe serta gula merah, sebagai minuman sehari-hari bagi ibu yang tengah menyusui. 15. Konsultasika Pada Dokter. Jika segala cara telah dicoba namun tetap saja ASI yang Anda keluarkan tidak banyak, cobalah berkonsultasi pada dokter. Ajaklah pula suami Anda karena ia juga bisa mengerti apa yang Anda butuhkan.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

B.

Saran Demikianlah pemaparan makalah ini semoga bermanfaat bagi yang mempelajrinya

DAFTAR PUSTAKA

Akre, j ,Pemberian Makanan untuk Bayi, Dasar-dasar Fisiologis WHO, 1990.

Hurlock, Elizabeth, Perkembangan Anak, Jilid I , Penerbit Airlangga, 1998.

Muhilal, Krisdina, dkk, Angka kecukupan Gizi yang Dianjurkan, Aksara Widya Karya Nasional, Jakarta, 1998.

Satoto, Tumbuh Kembang Anak dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Proceeding of Seminar cum Workshop on Safe Motherhood and Child Survival Growth and Development, Surabaya, 1990.

Samsudin, Cara Penilaian Keadaan Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Anak, 1985.

Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, 1995.

Suradi, Rusina, Manfaat Pemberian ASI Ekslusif Bagi Tumbuh Kembang Anak dalam Seminar Sehari ASI Ekslusif, Jakarta, 1994.

Tarwotjo, Ig & Soekiman, Status Gizi Anak, Majalah Gizi Indonesia vol.IX No.2, 1987.

Tumbelaka, WAFC, Peranan ASI dalam Pembangunan Manusia Indonesia Seutuhnya, Media Hospitalia vol.54, 1998.

WHO, A Growth Chart fot International Use in Maternal and Child Health Care,

Geneva, 1980.

WHO / FAO, Energy and Protein Requirement, Report of Joint WHO / FAO, WHO Technical Report Series No. 52.

Você também pode gostar