Você está na página 1de 9

Mikroba rumen merupakan sumber utama asam amino pada ternak ruminansia.

Hampir dua pertiga dari asam amino yang diserap oleh ternak ruminansia berasal dari mikroba rumen. Komposisi mikroba protein murni hampir sama dengan protein yang terdapat pada produk utama ternak, seperti susu pada domba dan sapi Dibandingkan protein yang terkandung dalam kacang-kacangan dan bijibijian, protein mikroba mengandung metionin dan lisin yang lebih tinggi

Kontribusi protein mikroba bagi produksi ternak sangat penting, terlebih bila menggunakan bahan limbah pertanian sebagai pakan utama bahkan protein mikroba dapat menyumbang 70-100 persen dari total protein tersedia bagi ternak Mikroba yang tumbuh berlipat ganda dalam jumlah milyaran didalam rumen, mengalami siklus hidup dan mati. Mikroba yang mati dibawa ke usus kecil dan dicerna oleh enzym dan kemudian diserap sebagai sumber protein (asam amino) utk ternak. Protein mikroba adalah sumber protein yang amat sangat lengkap dan bisa memenuhi hampir semua kebutuhan asam amino dalam ternak

Alat

Alat Destilasi atau Destilator Sentrifuge Alat pemanas Water bath Spektrofotometer

Bahan :
TCA (tricloro acetic acid) 64,5%
Aquadest NaOH 0,25N

NaOH 2N
Reagen pembentukan kompleks Reagen Folin-Ciocalteu

Persiapkan alat destilasi Dimasukkan cairan rumen sebanyak 20 ml didestiler dengan kecepatan 400 rpm selama 45 detik. Bertujuan untuk memisahkan antara bakteri dengan sampel. Disentrifuge pada 408 gravitasi selama 5 menit, untuk menurunkan jumlah populasi protozoa dalam cairan rumen dan juga untuk menghilangkan partikel pakan yang masih tersisa. Aliquot (cairan rumen yang telah disentrifuse pada 408 gravitasi, dengan penururnan jumlah populasi proptozoa yang juga terpisah dari partikel pakan) diambil sebanyak 10 ml Ditambahkan TCA (tricloro acetic acid) 64,5% sebanyak 2,5 ml. Disentrifuse 15.000 rpm selama 20 menit, Supernatan dibuang sel/endapan diambil dan dicuci dengan air destilasi.

Sel/endapan kemudian disentrifuse kembali dengan 15.000 rpm selama 20 menit. Supernatan dibuang kembali yang dibutuhkan hanya sel/endapan saja. Endapan tersebut ditambahkan larutan NaOH 0,25N sebanyak 30 ml. Endapan dipanaskan dengan air mendidih selama 10 menit. Supernatan yang dihasikan diambil untuk dikoleksi dari masing-masing sampel sebanyak 1 ml untuk metode Lowrys. Sampel yang diambil dari masing-masing perlakukan sebanyak 1 ml masih dalam bentuk endapan, maka terlebih dahulu diencerkan dengan NaOH 2N sebanyak 1 m

Kemudian dihidrolisis pada 100o C selama 10 menit pada penangas air. Sampel lalu dinginkan pada suhu ruangan Tambahkan 5 ml reagen pembentukan kompleks. Biarkan larutan selama 10 menit pada suhu kamar. Tambahkan 0,5 ml reagen Folin-Ciocalteu, lalu homogenkan dengan vortex, Biarkan selama 30-60 menit (jangan sampai lebih dari 60 menit). Kemudian baca absorbansi pada 660 nm jika konsentrasi protein di bawah 500 g/ml atau 550 nm jika konsentrasi protein antara 100-2000 g/ml.

Você também pode gostar