Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Definisi
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III: Obat tetes yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan ke dalam rongga hidung; dapat mengandung zat pensuspensi, pendapar dan pengawet. Menurut Formularium Nasional Edisi II: sama dengan FI III Menurut Ilmu Meracik Obat: Obat bebas yang diteteskan ke dalam rongga hidung yang mengandung zat pensuspensi, pendapar dan pengawet. Menurut Ilmu Resep: sama dengan FI III
Bersihkan hidung. Tengadahkan kepala, teteskan obat dan tahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke lubang hidung. Setelah dipakai, bilas ujung tetes hidung dengan air panas dan keringkan dengan kertas tissue kering. Untuk menghindari infeksi, jangan gunakan lebih dari satu orang.
Formula Umum
Zat Aktif Anti Oksidan (bila perlu) Pendapar Pengisotonis Pelarut Pengental
Zat Aktif
Antibiotik, diantaranya: Kloramfenikol Neomisin Sulfat Polimiksin B Sulfat Sulfonamida Vasokontriktor Antiseptik / germisida, diantaranya: Hidrogen peroksida Anestetika lokal, diantaranya: Lidokain HCl
Cairan Pembawa
Umumnya digunakan air. pH cairan pembawa sedapat mungkin antara 5,5-7,5 dengan kapasitas dapar sedang, isotonis atau hampir isotonis. Tidak boleh minyak mineral atau minyak lemak. Karena dapat menimbulkan pneumonia upoid (radang paru) jika masuk melalui paru-paru Pengawet Berada dalam bentuk multi dosis, harus ditambahkan pengawet yang sesuai kecuali sediaan itu sedndiri memiliki aktivitas anti mikroba Umumnya digunakan:
Benzolkonium klorida 0,01 % - 0,1 % b/v Klorbutanol 0,5 % -0,7 % b/v
Pensuspensi
Biasanya digunakan sorbitan, polisorbat atau surfaktan lain yang cocok dengan kadar tidak lebih dari 0,01 % b/v.
Pengental
Tujuan: Untuk menghasilkan viskositas larutan yang seimbang dengan viskositas mukosa hidung. Contohnya:
Metil selulosa (Tylosa) 0,1 %- 0,5 % Na CMC 0,5 % - 2 %
Antioksidan
Jika diperlukan antioksidan dapat ditambahkan dalam sediaan Contohnya: Na disulfida atau Na bisulfit
Zat pendapar
Digunakan zat yang cocok dengan pH 6,5 dan dibuat isotonis dengan Natrii Chloridum.
Evaluasi
Evaluasi Fisik (Kejernihan, Bau, Rasa, kelengkapan dan kebersihan etiket, brosur dan kotak Penentuan kadar Keseragaman volume Penentuan viskositas dan sifat alir Penentuan bobot jenis Volume sedimentasi dan kemampuan pendipersi
Sediaan di Pustaka
Tetes Hidung Epinefrin/Tetes Hidung Adrenalin (Fornas Hal 120) R/ Tiap 10 ml mengandung Epinefrin bitatras 182 mg Chlorbutanolum 50 mg Natrii Pyrosulfis 10 mg Propilen glikol 500 mg Aqua Destilata ad 10 ml Tetes Hidung Efedrina (Fornas hal 118) R/ Tiap 10 ml mengandung: Efedrin HCl 100mg Chlorbutanolum 50 mg Natrii Chloridum 50 mg Propilen glikol 500 l Aqua Destilata ad 10 ml
Guttae Nasales Ephedrini I (FMS Hal 88) R/ Ephedrin HCl 0,2 Sol NaCl physiol 16 Aq.Dest 4
Guttae Nasales Ephedrini II (FMS Hal 88) R/ Ephedrin HCl 0,1 Protargol 0,1 Glucosi 0,45 Aq.Dest ad 10
Guttae Nasales Ephedrini compositus (FMS Hal 89) R/ Ephedrin HCl 0,6 Chlorbutanol 0,3 Menthol 0,6 Spritus 0,6 Glucosi 2 Aq.Dest 60 cc
Tetes Hidung Antazolina (Fornas hal 28) R/ Tiap 10 ml mengandung: Antazolin HCl 50 mg Aqua destilata 5 ml Pelarut yang cocok hingga 10 ml Tetes Hidung Oksimetazolina (Fornas Hal 222) R/ Tiap 10 ml mengandung: Oxymetazoline HCl 5 mg Aqua destilata ad 10 ml Tetes Hidung Antazolina Fenilefrin (Fornal Hal 31) Tetes Hidung Antazolina Nafasolina(Fornas Hal29) Tetes Hidung Dwizolina (Fornas Hal 29) Tetes Hidung Xilometazolina (Fornas Hal 304)
Nebula/Inhalationes/Nose Spray (Obat semprot hidung) Yaitu sediaan yang dimaksudkan untuk disedot melalui hidung atau mulut, atau diesmprotkan(nose spray) dalam bentuk kabut ke dalam saluran pernafasan. Tetesan atau butiran kabut harus seragam dan sangat halus sehingga dapat mencapai bronkioli.
Sediaan di Pasaran
OTRIVIN Sandoz (T) (ISO Vol 42 hal 317) Xilometazolina HCl 0,05 %: 0,1% In: Meringankan hidung tersumbat karena pilek, hay fever, atau rhinitis alergik, sinusitis, membantu mengeringkan sekresi pada peradangan paranasal sinus, mempermudan tindakan rinoskopi AFRIN Schering Plough (T) (ISO Vol 42 hal 317) Oksimetazolina HCl 0,05% In: Simtomatik dan kongestik (kesembaban hidung dan nasofaring krn flu), sinusitis, hay fever.