TENTAMEN SUICIDUM DENGAN INTOKSIKASI INSEKTISIDA

SITI NURJAWAHIR ROSLI 10.2009.323 D1

ALLOANAMNESIS
Bagi kasus bunuh diri,konfidensialitas atau kerahasiaan adalah tidak relevan.

Identitas pasien Keluhan utama ( Kapan? Bagaimana? Di mana? ) Jenis racun ( jika ada bekas bahannya ) Cara masuk racun (route of administration) : Kebiasaan dan kepribadian korban Keadaan psikiatri korban

Keadaan kesehatan fisik korban

Faktor yang meningkatkan efek letal zat yang digunakan seperti penyakit, riwayat alergi atau idiosinkrasi atau penggunaan zat-zat lain (ko-medikasi)

Riwayat psikiatrik keluarga Riwayat penggunaan alkohol dan obat-obatan Riwayat pekerjaan dan status kewangan Riwayat perkembangan dan sosial

PEMERIKSAAN FISIK
BAU: Aceton : Methanol, isopropyl alcohol, acetyl salicylic acid Coal gas : Carbon monoksida Buah per : Chloralhidrat Bawang putih : Arsen, fosfor, thalium, organofosfat Alkohol : Ethanol, methanol Minyak : Minyak tanah atau destilat minyak
SUHU TUBUH : Hipothermia : Sedatif hipnotik, ethanol, CO,clonidin, fenothiazin Hiperthermia : Anticholinergik, salisilat, amfetamin

TEKANAN DARAH : Hipertensi : Simpatomimetik, organofosfat, amfetamin . Hipotensi : Sedatif hipnotik, narkotika, fenothiazin, B-blocker

KULIT: Kemerahan : Co, cyanida, asam borax, anticholinergik Berkeringat : Amfetamin, LSD, organofosfat, cocain, barbiturat Kering : Anticholinergik Bulla : Barbiturat, carbonmonoksida Ikterus : Acetaminofen, carbontetrachlorida, besi, fosfor, jamur Purpura : Aspirin,warfarin, gigitan ular Sianosis : Nitrit, nitrat,fenacetin, benzocain

NADI: Bradikardia : Digitalis, sedatif hipnotik, B-blocker

Tachikardia : Anticholinergik, amfetamin, alkohol, aspirin,theofilin

Arithmia : Anticholinergik,organofosfat,CO,cyanida,B-blocker

SELAPUT LENDIR : Kering : Anticholinergik Salivasi : Organofosfat, carbamat Lesi mulut : Bahan korosif, paraquat Lakrimasi : Kaustik, organofosfat, gas irritan

SALURAN PENCERNAAN : Muntah, diare dan nyeri perut: Besi,fosfat,logam berat,lithium, organofosfat

OEDEMA PARU : Salisilat, narkotika, simpatomimetik RESPIRASI : Depressi : Alkohol, narkotika, barbiturat, sedatif hipnotik Tachipnea : Salisilat, amfetamin, carbonmonoksida Kussmaull : Methanol, ethyliene glycol, salisilat

SUSUNAN SARAF PUSAT: Kejang : tembaga,organofosfat,salisilat Miosis : Narkotika,organofosfat (st.lanjut) Midriasis : Anticholinergik,cocain,methanol Buta,atropi optik : Methanol Fasikulasi : Organofosfat Nistagmus : CO,ethanol Hipertoni : Anticholinergik, fenothiazin Mioklonus,rigiditas : Anticholinergik, fenothiazin, haloperidol Koma : Alkohol,Narkotika,organofosfat Kelemahan,paralise: Organofosfat, carbamat, logam berat

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Analisa gas darah Pengukuran aktivitas kolinesterase darah Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal Pemeriksaan urin

Pemeriksaan radiologi

- curiga ada aspirasi zat racun melalui inhalasi dugaan terjadinya perforasi lambung

EKG

faktor predisposisi : obat kardiotoksik, hipoksia, nyeri, ansietas, gangguan elektrolit darah, hipovolemia, penyakit jantung iskemik

MANIFESTASI KLINIS
Keracunan akut ringan Pusing Sakit kepala Iritasi kulit ringan Sakit di badan Diare Keracunan akut berat Mual Menggigil Kejang perut Sulit bernafas Hipersalivasi Miosis Nadi >> Pingsan Keracunan kronis Sulit terdeteksi

Efek 1. Muskarinik

Efek dari toksisitas organofosfat

Gejala Salivasi, lacrimasi, urinasi,diare, gejala GIT dan emesi (SLUDGE) Kejang perut Nausea dan vomitus Bradicardia Miosis Berkeringat Pegal-pegal, lemah Tremor Paralysis Dyspnea Tachicardia Bingung, gelisah, insomnia, neurosis Sakit kepala Emosi tidak stabil Bicara terbata-bata Kelemahan umum Konvulsi Depresi respirasi dan gangguan jantung

2. Nikotinik

3. Sistem saraf pusat

KLASIFIKASI INSEKTISIDA
Klasifikasi Insektisida Bentuk Kimia Botani Bahan aktif Nikotine Pyrethrine Rotenon Carbaryl Carbofuran Methiocorb Thiocarb Dichlorovos Dimethoat Palathion Malathion Diazinon Chlorpyrifos DDT Lindane Dieldrin Eldrin Endosulfan gammaHCH Keterangan Tembakau Pyrtrum toksik kontak toksik sistemik bekerja pada lambung juga moluskisida toksik kontak toksik kontak, sistemik toksik kontak toksik kontak kontak dan ingesti kontak, ingesti persisten persisten kontak, ingesti kontak, ingesti

Carbamat

Organophosphat

Organochlorin

MEKANISME INTOKSIKASI ORGANOFOSFAT

Organofosfat masuk ke dalam tubuh (kulit/mulut/salur pernafasan) Terikat dengan cholinesterase

Hambat aksi pseudokholinesterase dlm plasma dan kholinesterase dlm eritrosit

Jumlah Ach >> dan berikatan dgn reseptor muskarinik dan nikotinik Gejala keracunan timbul

BUNUH DIRI(SUICIDE)

Bunuh diri /tentamen suicidum /suicide adalah, perbuatan menghentikan hidup sendiri, yang dilakukan oleh individu itu sendiri

Teori Helber Hendin

Kematian sebagai pelepasan pembalasan (Death as retaliatory abandonment) Kematian sebagai pembunuhan ke belakang (Death as retroflexed murder) Kematian sebagai penyatuan kembali (Death as a reunion) Kematian sebagai hukuman buat diri sendiri (Death as a self-punishment)

Jenis kelamin Kecanduan alkohol Usia

Gangguan kepribadian

Gangguan mental

Faktor risiko bunuh diri

Kondisi fisik Pekerjaan

Ras

Status perkahwinan

TATALAKSANA
PERTOLONGAN PERTAMA :

Tertelan masih sadar induksi muntah/ larutan garam

Tidak sadarjgn induksi muntah bahaya aspirasi

Berhenti nafas buat nafas buatan

Jgn dilakukan pada kasus tertelan organofosfat

Kulit lepaskan pakaian cuci dgn air sabun

Mata cuci dgn air banyak

1.

Stabilisasi pasien Pemeriksaan saluran nafas, pernafasan, sirkulasi pengobatan secara i.v & monitoring jantung Hipotensi normal saline i.v Hipoksia O2 Intubasi endotrakeal lemah neuromuskular, perubahan status mental, antidotum tak respon

2. Dekontaminasi Pelepasan pakaian dan dekontaminasi dermal

Stabil dekontaminasi saluran cerna melalui pengosongan

orogastrik /nasogastrik Arang aktif 1g/kg BB --- menyerap racun yang masih tersisa

3. Antidotum
a.

Agen antimuskarinik
atropine, ipratopium, glikopirolat, dan skopolamin

melawan efek --- bradikardi, bronkospasme, bronkorea.

Dewasa : dosis awal 1-2 mg yg digandakan setiap 2-3 menit sampai teratropinisasi. Di ulang setiap 10 15 menit. Dipertahankan 24-48 jam

Atropinisasi : wajah merah, kulit dan mulut kering, midriasis dan takikardi

atropin tidak dapat melawan gejala kolinergik pada otot rangka

b. Pralidoxime melawan efek neuromuskular pada keracunan organofosfat

mereaktivasi enzim kholinesterase dengan

membuang fosforil organofosfat dari sisi aktif enzim 2g I.V load diikuti 1g/jam selam 48 jam mengurangi penggunaan Atropine total dan mengurangi jumlah penggunaan ventilator.

WHO : minimal 30mg/kg iv bolus diikuti >8mg/kg/jam

dengan infus

KOMPLIKASI

neurotoksisitas lama organophosphorus-induced delayed neuropathy (OPIDN). Sindrom ini berkembang dalam 8 35 hari sesudah

pajanan terhadap organofosfat.

Kelemahan progresif dimulai dari tungkai bawah bagian distal kelemahan pada jari dan kaki berupa foot drop. Kehilangan sensori sedikit terjadi,refleks tendon

dihambat.

PENCEGAHAN
Penyimpanan pestisida Mengenali tanda-tanda risiko berat untuk bunuh diri Konsultasi ke psikiater pada individu yang berpotensi

PROGNOSIS

Dubia at bonam dengan pemberian atropin sedini mungkin.