Você está na página 1de 3

TINJAUAN PUSTAKA

Amebiasis adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica dan disebut sebagai penyakit bawaan makanan (Food Borne Disease). Amebiasis merupakan penyebab ketiga kematian akibat infeksi parasit di dunia setelah malaria dan skistomiasis. Pada dasar global, amebiasis mengenai 50 juta orang per tahun, dan menyebabkan hampir 100,000 kematian (Dhawan, 2008). Amebiasis terjadi di seluruh dunia, namun prevalensi tertinggi terjadi pada daerah tropis, negara berkembang dengan keadaan sanitasi buruk, status sosial ekonomi yang rendah dan status gizi yang kurang baik serta di mana strain virulensi E histolytica masih tinggi. Kebanyakan mortalitas dan morbiditas penyakit infeksi berlaku di Afrika, Asia, Amerika Selatan dan Amerika Sentral. Prevalensi E histolytica di berbagai daerah di Indonesia berkisar di antara 10-18% (Junita et al,2006). Hanya 10% penderita menjadi simptomatik dan berbeda simptomnya mengikut geografi. Prevalensi penderita asimptomatik berkisar sebanyak 90%, namun berbeda prevalensinya mengikut geografi (Markel et al, 1999). Persentase mortalitas bagi pasien dengan abses hepar nonkomplikasi adalah kurang dari 1%, manakala fulminan kollitis amebiasis lebih dari 50%. Pleuropulmonar amebiasis mempunyai persentase mortalitas 15-20%, perikarditis amebik pula sebanyak 40%. Amebiasis serebral mempunyai persentase yang paling tinggi iaitu 90% (Dhawan, 2008). Di antara semua amebae intestinal, hanya entamoeba histolytica yang bersifat patogen dan signifikan terhadap kesehatan manusia. Protozoa ini juga merupakan penyebab utama disentri amebik (Yulfi, 2006). Entamoeba histolytica ditransmisi terutamanya melalui fecal-oral secara direk, kontak orang ke orang seperti menukar lampin bayi dan praktis seksual oral anal atau indirek melalui ingesti makanan atau minuman terkontaminasi. Faktor transmisi fekal-oral ialah higine individu yang buruk terutama pada anak-anak yang dijaga di tempat penitipan anak-anak, kemudian institusi seperti penjara, rawat inap psikiatri, dan rumah anak yatim akibat displin kebersihan yang tidak terjaga. Faktor lain ialah kawasan water-borne epidemics, diare migrans dan wisatawan serta pria homoseksual yang melakukan kontak oral-anal. Penyaji makanan ialah seseorang yang bertanggungjawab dalam menyajikan makanan, berperan penting dalam penularan amebiasis jika menderita amebiasis asimptomatis sehingga

diperlukan higienis dan sanitasi yang baik dan etis sebagai usaha pencegahan. Atas dasar kenyataan tersebut di atas maka perlu diketahui gambaran pengetahuan penyaji makanan amebiasis (disentri ameba).

MORFOLOGI DAN PENULARANNYA Parasit ini memiliki dua bentuk dalam siklus hidupnya yaitu bentuk aktif (trofozoit) dan bentuk pasif (kista). Dimana perbedaan dari kedua bentuk ini dilihatkan dalam tabel 1 d No 1 trofozoit ukuran 10-60 m Kista bentuk memadat mendekati bulat, ukuran 10-20m 2 sitoplasma bergranular dan mengandung eritrosit, yang merupakan penanda penting untuk diagnosisnya 3 terdapat satu buah inti entamoeba, ditandai de-ngan karyosom padat yang terletak di tengah inti, serta kromatin yang tersebar di pinggiran inti 4 bergerak progresif dengan alat gerak ektoplasma yang lebar, disebut pseudopodia. bergerak progresif dengan alat gerak ektoplasma yang lebar, disebut pseudopodia. tidak dijumpai lagi eritrosit di dalam sitoplasma kista matang memiliki 4 buah inti entamoba

Trofozoid hidup didalam usus atau hidup diantara sisi usus dan memakan bakteri. Bila terjadi infeksi trofozoid bisa menyebabkan diare, yang juga akan membawa trofozoid keluar dari tubuh kita. Di luar tubuh manusia, trofozoid yang rapuh akan mati. Jika pada sat infeksi seseorang tidak mengalami diare, trofozoid biasanya akan berubah menjadi kista sebelum keluar dari usus. Kista merupakan bentuk yang lebih kuat dan bisa menyebar, baik secara langsung dari orang ke orang atau secara tidak langsung melalui air dan makanan.

Penularan langsung terjadi melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi. Penyakit ini paling sering ditemukan pada masyarakat yang tinggal di negara berkembang, yang derajat lingkungan kesehatannya buruk. Buah-buahan dan sayur-sayuran bisa terkontaminsai jika tumbuh didalam tanah yang diberi pupuk kotoran manusia, atau dicuci dengan air yang terkontaminasi atau diolah/disaijkan oleh seseorang yang terinfeksi. Penyakit ini juga ditemukan pada orang yang telah mengadakan perjalanan ke negara berkembang dan pada pria homoseksual. Mansuia dan kemungkinan primate yang lain merupakan host natural yang bisa menderita amebiasis dan menyebabkan penyebaran. Mamalia tipe lain seperti anjing, kucing juga bisa terdapat E. histolytica dalam tubuhnya, walaupun tidak ditemukan kista dalam fesesnya. Oleh karena organisme ini tidak bisa bertahan idup diluar tubuh dan binatang ini tidak menyebabkan penyebaran. Distribusi Geografi Amebiasis terdapat di seluruh dunia, yang paling utama terdapat di Negara berkembang, di daerah yang padat dan sanitasi yang buruk. Prevalensinya lebih tinggi pada daerah tropic, subtropik dan kutup utara dibandingkan dengan daerah yang tanpa iklim. Dalam Negara industri kelompok yang memiliki resiko yang tinggi adalah imigran, traveler, dan homoseksual

Você também pode gostar