Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1.
2.
MISI
MISSION
3. 4.
5.
Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Mewujudkan manajemen berstandar internasional dengan menunjang tinggi etika bisnis dan semangat kebersamaan dan inovatif. Meningkatkan keunggulan bersaing di domestik dan internasional. Memberdayakan dan mensinergikan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan (stakeholders).
SMGR ADALAH PERUSAHAAN INDUSTRI SEMEN NASIONAL TERBESAR DI INDONESIA TAHUN 2011, DARI ASPEK:
PROFIL SINGKAT
ORDINARY PORTLAND TIPE I PORTLAND TIPE II PORTLAND TIPE III PORTLAND TIPE V PORTLAND POZZOLANT CEMENT (PPC)
Produk
= =
Pertumbuhan Kapasitas Pengamanan Energi Penguatan Citra Korporasi Pemenuhan kebutuhan Konsumen Penguatan Faktor Penunjang Pengendalian Risiko Utama
2. Pengamanan energi - Menjamin pasokan batu bara kontrak yg ditunjau secara berkala - Menjaga keseimbangan pasokan listrik sendiri vs pihak ketiga
3.Penguatan citra korporasi - Clean Development Mechanism: pemanfaatan panas buang untuk pembangkit listrik, bahan bakar alternatif, penggunaan alternatif bahan baku - Pengelolaan CSR dan lingkungan - Peningkatan kualitas penerapan tatakelola perusahaan
4.Pemenuhan kebutuhan konsumen - Program pengembangan produk yg sesuai kebutuhan - Pengembangan jaringan distribusi
Fakta Pendukung
Profitability
Market value
Operating margin
INTP = Indocement Tunggal Prakasa Tbk SMCB = Holcim Indonesia Tbk SMGR = Semen Gresik Tbk
Liquidity Ratio
Rasio
Liquidity Current Quick
Rerata Industri
4 3
Tahun 2010
2.80 2.18
Tahun 2011
2.64 2.57
Keterangan
0.16
0.39
Tingkat likuiditas agak lemah. Current liability= 37% current asset. Penyebab: kebutuhan dana signifikan akibat meningkatnya aktivitas pengembangan atau perluasan bisnis -> Berakibat pada peningkatan penggunaan current assets. Anjuran: - Perseroan dan entitas anak terus menerus memantau dan menjaga tingkat kas agar memadai untuk membiayai kebutuhan operasional. - Mengevaluasi proyeksi arus kas untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas, termasuk jadwal jatuh tempo liabilitas jangka panjang. -Menelaah kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penempatan dan penggalangan dana yang meliputi pinjaman bank, penerbitan ekuitas pasar modal dan ekuitas utang.
Rerata Industri
11 42 1 1
Tahun 2010
8.83 43.68 1.75 0.86
Tahun 2011
8.16 44.70 1.40 0.83
Keterangan
0.67
1.02 0.35 0.03
Tingkat manajemen aset pada tahun 2011 melemah dibandingkan tahun 2010. Adanya kecenderungan pada kelebihan persediaan di gudang dan kurang efektifnya perusahaan dalam menggunakan fixed assets. Peningkatan jumlah persediaan rupanya dilakukan perusahaan sebagai langkah antisipatif untuk persiapan masa commisioning pabrik baru yang sedang dibangun oleh perusahaan. Peningkatan fasilitas pabrik meningkatkan pula pada kegiatan investasi aset tetap perusahaan yang bisa dikatakan memiliki return rate yang rendah atau malah mendekati nol. Hal ini disebabkan karena operasionalisasi pabrik baru belum dilakukan secara optimal karena masih dalam tahap pembangunan, sehingga mengakibatkan turnover pada fixed asset dan inventory meningkat signifikan.
Debt Management
Total debt to total assets Total debt to total equity (DER)
32%
28.5%
34.5%
6%
Total debt to total assets (debt ratio) 30 % total pendanaan berasal dari kreditor, debt ratio perusahaan berada lebih tinggi secara signifikan dengan debt ratio ratarata industri, sehingga dapat dikatakan SMGR telah relatif boros dalam melakukan peminjaman dana tambahan tanpa sebelumnya meningkatkan lebih banyak ekuitas perusahaan. Total debt to total equity (DER) Peningkatan pada DER tahun 2011 menunjukkan peningkatan resiko dalam memenuhi seluruh kewajibannya berdasarkan pada kemampuan modal sendiri. Hal ini juga menunjukkan bahwa lebih banyak hutang daripada ekuitas milik SMGR, sehingga berdampak pada penurunan kemampuan membagi dividen untuk pemilik saham.
Profitability Ratio
Rasio
Profitability Profit margin on sales ROA ROE Basic earning power
Rerata Industri
21% 17% 21% 21%
Tahun 2010
25% 24% 25% 30%
Tahun 2011
24% 20% 27% 24%
Keterangan
1% 4% 2% 6%
Tingkat profitabilitas sebagian besar mengalami penurunan. 1. Upgrading dan peningkatan jumlah pabrik yang menopang pemenuhan kapasitas produksi yang lebih besar ternyata meningkatkan pengeluaran biaya yang jauh lebih besar. Namun, angka penjualan juga ikut meningkat sehingga EBITDA juga meningkat. Perlu dicatat bahwa ketika return on sales baik, ada beberapa aspek yang konstan dan tidak konstan. SMGR perlu memperhatikan turnover dari produksi perusahaan. 2. ROE SMGR jauh di atas BI Rate itu berarti perusahaan telah mampu mengelola dana dari para pemegang saham untuk menjalankan operasionalnya, tidak hanya sekadar menambah tabungan deposito perusahaan saja.
Rerata Industri
17 5 4
Tahun 2010
18.68 6.85 1.89
Tahun 2011
17.29 6.32 1.55
Keterangan
1.39
0.53 0.34
Menggambarkan pemikiran investor terkait risiko dan prospek. Harga penutupan 2011=11.450. 21sept 2012=14.250 P/E & P/CF tinggi= Investor berkeyakinan perusahaan tumbuh dgn kuat dan risiko relatif rendah. M/B >1, investor bersedia membayar lebih dari nilai buku. Tahun 2011 menurun investor kurang yakin dengan strategi managemen.
Operating Margin
Rasio
Operating margin
Rerata Industri
26%
Tahun 2010
31%
Tahun 2011
29.90%
Keterangan
1.1%
2011 menurun 1,1%, tidak terlalu signifikan . Keuntungan= 29,9% dari pemasukan.
Revenue management
Penerapan strategi optimized revenue
Cost management
=> efektif!!!
terjadi kenaikan harga bahan bakar dan listrik, beban pokok penjualan pada tahun 2011 hanya meningkat sebesar 7,4% dari tahun 2010.
Implementasi : penggunaan bahan baku alternatif Konversi penggunaan batubara pemanfaatan panas buang untuk menghasilkan energi listrik pemanfaatan bahan bakar alternatif upgrading peralatan produksi. sinergi di berbagai aktifitas produksi, pengadaan, dan distribusi. Program efisiensi
Capacity management
Lebih terkonsentrasi di pasar dalam negeri
Rekomendasi ke Perusahaan
Lebih meningkatkan likuiditas melalui pengurangan hutang usaha dan peningkatan kas. Lebih mengefektifkan keselarasan kinerja bagian produksi dan penjualan agar persediaan tidak menumpuk. Juga meningkatkan pemanfaatan aset agar tidak terjadi idle capacity.
THANK YOU