Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
20070310143
Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar. Sistem saraf otonom bekerja secara otomatis tanpa perintah dari sistem saraf sadar. Sistem saraf otonom juga disebut sistem saraf tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran.
Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin Miksi dan defekasi
Koordinasi
Meliputi semua aspek dari gerak termasuk keseimbangan, yang memungkinkan gerakan terjadi dengan bebas, bertujuan, akurat, dengan kecepatan, irama, dan ketegangan otot yang terarah/ terkontrol
Keseimbangan
Bisa diartikan sebagai kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support) Keseimbangan merupakan suatu proses dimana tubuh berusaha mempertahankan posisinya saat melakukan berbagai kegiatan (kreighbaum, 1985)
TEST ROMBERG
1. Pemeriksa berdiri dalam jarak dekat untuk menjaga bila pasien jatuh. 2. Mintalah pasien berdiri dengan kaki berhimpitan dan ke 2 lengan disisi tubuh 3. Kedua mata pasien terbuka dan kemudian mintalah matanya dipejamkan. 4. Normal adanya gerakan tubuh dengan sedikit bergoyang
5. bila pasien jatuh kesamping karena hilangnya keseimbangan ( test romberg positip ) TEST ROMBERG
5. Normal pasien dapat menyentuh hidung secara bergantian. 6. Penyimpangan terjadi apabila pasien tidak mempunyai kemampuan menyentuh hidung, gerakan tidak terkordinasi, tampak kaku, lambat dan tidak teratur
5. Penyimpangan terjadi apabila pasien sulit melakukan gerakan keatas atau kebawah, gerakan tampak tidak teratur, kaku, sering menyimpang kesamping dan tidak lurus.
5. Normal tangan yang dominan pasien tampak lebih terkordinasi dalam gerakan, irama teratur, dapat dihentikan dengan halus dan cepat.
TEST TANGAN
1. Posisi pasien duduk, berdiri atau tidur terlentang. 2. Mintalah pasien menyentuh masing-masing jari dengan ibu jari dari tangan yang sama. 3. Mintalah pasien malakukan dalam rangkaian gerak yang cepat, dimulai dari jari telunjuk sampai jari kelinking.
4. Normal pasien dapat menyentuh masingmasing dari jari pada tangan yang sama dengan teratur, cepat dan halus.
TEST KAKI
1. Posisi pasien berbaring telentang. 2. Letakkan tangan pemeriksa pada pusat kaki pasien. 3. Mintalah pasien untuk mengetuk tangan pemeriksa dengan kaki secepat mungkin. 4. Amatilah masing-masing kaki mengenai kecepatan dan kehalusannya. 5. Normal gerakan kaki tidak secepat dan serapi tangan.
5. Tumit kedua menekan dan melayang dari lantai 6. Berat badan berpindah dari tumit pertama ke pusat kaki 7. Ayunan tungkai meningkatkan kecepatan saat berat badan pindah dari kaki kedua 8. Kaki kedua mengangkat dan melangkah mendahului kaki pertama yang masih menahan berat badan dan mengayun 9. Kaki kedua menurun kecepatannya dalam mempersiapkan sentuhan tumit selanjutnya
10.Tidak normal bila panggul dan lutut terangkat terlalu tinggi untuk menaikan kaki dan plantar fleksi dari tanah (Steppage) 11.Gerakan seperti kejang dan tidak terarah (Distonik) 12.Tungkai jauh terpisah dengan berat badan berpindah dari sisi satu kelainnya seperti gerak bebek (Distropik).
Terima kasih