Você está na página 1de 10

UNIT I TRANSDUSER ON-OFF BERPENGUAT TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

I. Tujuan Percobaan 1. Mengetahui dan mempelajari sifat-sifat dan karakteristik komponenkomponen sensor-transduser detektor on-off berbasis limit-switch dan magnet switch, 2. Mengetahui dan mempelajari penggunaan komponen-komponen sensortransduser dengan penguat berbasis transistor, 3. Mengamati dan membandingkan sifat-sifat dan karakteristik dari komponen-komponen sensor-transduser. II. Dasar Teori Transistor sebagai saklar
VCC VCC VCC

RB IB

IC B IE

RC=RL C VCE E

IC=VCC/RC VCE0

RC=RL SW=ON

IC0 VCEVCC

RC=RL SW=OFF

VBB=VBE

(a)

(b)

(c)

Gambar 1.1. a. Transistor sebagai saklar elektronis, b. ditandingkan dengan saklar mekanik kondisi tertutup ON, c. ditandingkan dengan saklar mekanik kondisi terbuka OFF. Gambar 1.1. (a) adalah contoh rangkaian transistor sebagai saklar elektronik, (b) rangkaian tersebut ditandingkan dengan saklar mekanis dalam kondisi ON, dan (c) kondisi OFF.

Tuntutan perancangan Perancangan dilakukan dengan jalan menetapkan titik kerja transistor pada daerah jenuh dan sumbat rangkaian. Pemilihan nilai-nilai tahanan akan menentukan titik kerja rangkaian. Dengan menganggap .......................................................................................... (1.1) .................................................................................. (1.2) maka besarnya arus kolektor jenuh (titik jenuh) adalah, ............................................................................................. (1.3) ........................................................................... (1.4) selanjutnya titik sumbat rangkaian terjadi ketika, .......................................................................................... (1.5) sehingga garis beban rangkaian tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.2. besar nilai komponen sebagai tuntutan perancangan ditentukan dengan persamaan berikut, ............................................................................................ (1.6) [
IC Titik jenuh IC=VCC/RC

] .......................................................................... (1.7)

Titik sumbat VCE

Gambar 1.2. Garis beban dan titik kerja transistor sebagai saklar elektronis,

III. Rangkaian Percobaan A. Alat-alat yang digunakan: 1. Power supplay (0-15V/1A), 2. Multimeter (-Meter), 3. Multimeter (miliAmpere-Meter, mikroAmpere-Meter), 4. Multimeter (miliVolt-Meter, Volt-Meter), 5. Kabel penghubung dan jepit buaya, 6. Photo board atau PCB matrik, 7. ToolSet. B. Komponen yang digunakan: No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Potensiometer Transistor Transistor Limit switch Lampu DC Relay Relay Nilai (type) 50k 2N3907 BC108 12V/100mA 9V 12V Jumlah 1 1 1 1 1 1 1

C. Rangkaian percobaan
A VRB VR A SW1 B SWn RL F B IB D VCE C IC E VRL VCC A

B VBE C

Gambar 1.3. Rangkaian percobaan

D. Langkah percobaan Detektor ON-OFF 1. Persiapan seluruh komponen dan alat-alat yang akan digunakan, serta lembar data isian praktikum laporan sementara Transduser ON-OFF Berpenguat Transistor Sebagai Saklar. 2. Ukur dan cacatlah besar penguatan transistor (DC=HFE) dengan menggunakan multimeter yang bias mengukur nilai penguatan, atau lihatlah di buku data transistor (DATA SHEET BOOK SEMIKONDUKTOR), pada percobaan ini gunakan >100 untuk DC 2N3704, dan >540 untuk DC BC108. 3. Ukur dan catatlah nilai tahanan beban (RL) pada kedua ujung-ujung kumparan relay dengan -meter. 4. Rakitlah rangkaian percobaan sesuai dengan Gambar pada papan proto-board, dan hubungkan VCC dengan sumber tegangan 10V, 12V, dan 15V (Usahakab transistor dipasang terakhir dalam perakitan untuk menghindari kerusakan komponen). 5. Rakitlah juga 4 limit switch (SW1..4, saklar pintu/lidi) dengan kondisi NO (Normal-Open) secara paralel pada titik AB (Gambar percobaan), kemudian potensiometer (VR) pada titik AA dengan nilai sama atau lebih besar kali dari nilai resistansi relay (RL) pada langkah ke 3 (RVR.RL). 6. Pasanglah beban berupa relay pada titik EF, dan lampu DC 12V pada sumber VCC=12V melelui relay sebagai saklar penguhubung ke sumber tersebut. 7. Pada kondisi awal gunakan sumber tegangan VCC=10V dan transistor 2N3704, kemudian tutuplah saklar (ON), aturlah nilai potensiometer (RVR) sehingga relay tepat aktif bekerja, ukur dan catatlah nilai potensio tersbut (RVR, ini adalah nilai tahanan prategangan basis (RB), 8. Setelah langkah ke 7, normalkan kembali saklar-saklar tersebut (SW1..4), ukur dan catatlah besarnya nilai dari arus basis (IB), tegangan

basis-emitor (VBE), tegangan kolektor-emitor (VCE), dan arus kolektor (IC), berikan keterangan pada kondisi ini? 9. Cobalah untuk menghubungkan salah satu saklar tersebut (SW1..4), kemudian ukur dan catatlah besarnya nilai dari IB, VBE, VCE dan IC, berikan keterangan pada kondisi ini? 10. Ulangi kembali lankah ke 4 sampai dengan ke 8 tersebut untuk sumbe tegangan lainnya, 12V dan 15V. 11. Ulangi kembali langkah ke 4 sampai dengan ke 10 tersebut untuk transistor jenis BC108.

E. Hasil percobaan Tabel 1.1. Hasil pengujian pada transistor 2N3704 DC 2N3704=241
Vcc (Volt) Kondisi RVR () 52k (10V) VBE (Volt) IB (mA) VCE (Volt) VL (Volt) IL (A)

RC=RL=160
Keterangan Lampu tidak menyala karena relay tetap pada kondisi normal close karena tidak adanya tegangan pada kumparan relay.

OFF

10

10 52k (8,5V) ON 1,5 0,20 0 9,5 0,045

12

12

Sama dengan keterangan kondisi OFF pada tegangan 10V

OFF ON

52k (11,25V)

52k (12V)

12

0,75

0,25

11,5

0,035

15

Sama dengan keterangan kondisi OFF pada tegangan 10V

OFF 15 ON

52k (14,25V)

52k (15V)

0,75

0,30

14,5

0,068

Tabel 1.2. Hasil pengujian pada transistor BC108 DC 2N3704=281


Vcc (Volt) Kondisi RVR () VBE (Volt) IB (mA) VCE (Volt) VL (Volt) IL (A)

RC=RL=220

Keterangan

10

Lampu tidak menyala karena relay pada kondisi normal close. Keadaan ini dapat terjadi karena tidak adanya tegangan beban yaitu tegangan pada kumparan relay.

10 52k (9,2V) ON 0,20

52k (10V)

OFF

0,8

9,5

0,025

12

Sama dengan keterangan kondisi OFF pada tegangan 10V

OFF 12 ON

52k (11,25V)

52k (12V)

0,75

0,25

11,5

0,035

15

Sama dengan keterangan kondisi OFF pada tegangan 10V

OFF 15 ON

52k (14,25V)

52k (15V)

0,75

0,30

14,5

0,068

F. Analisa percobaan Pemberian tegangan lampu indikator melalui kaki positif Vcc dan ground. Ground tersambung ke normal-open relay. Lampu akan menyala jika relay berubah ke kondisi normal-open. Kondisi normal-open terjadi apabila terdapat beda potensial pada kumparan relay. Percobaan yang dilakukan adalah menempatkan kumparan relay sebagai beban. Beban ditempatkan pada kolektor dari transistor NPN, emitor dihubungkan ke ground dan basis digunakan sebagai pemicu. Konfigurasi ini disebut sebagai transistor sebagai saklar. Saklar transistor mengalirkan arus dari kolektor ke emitor jika terdapat tegangan basis minimal yang disyratkan. Jika tegangan basis kurang dari tegangan minimal maka saklar transistor akan menyumbat arus. Keadaan mengalirkan arus disebut keadaan jenuh atau saturation dan keadaan menyumbat disebut keadaan cut-off. 1. Percobaan 1, rangkaian pengukuran seperti pada Gambar 1.4 dengan nilai RVR terukur 52k.
VCC

VRB

VR

IC

SW1

SWn

Relay

VRL

VCE IB VBE

Gambar 1.4. Rangkaian percobaan Keadaan saklar OFF arus tidak mengalir ke basis sehingga tegangan basis VBE 0 Volt. Dengan tidak adanya tegangan basis maka saklar transistor tidak konduksi, sehingga arus kolektor ke emitor juga

tidak mengalir dan tegangan VCE tetap bernilai 10 Volt dan tegangan beban bernilai 0 Volt. Hal yang sama terjadi ketika diberikan VCC 12V dan 15V. Keadaan ON arus mengalir melalui resistor VR yang kemudian ke basis seperti ditunjukkan Gambar 1.5, besarnya tegangan basis VBE terukur adalah 8,5 Volt sehingga arus basis secara teori sebesar:

VCC

VRB

VR

IC

SW1

SWn

Relay

VRL

VCE IB VBE

Gambar 1.5. Rangkaian percobaan Pengamatan menunjukkan arus basis sebesar 0,175 mA, dengan VBE sebesar 8,5 Volt yang berarti jauh melebihi tegangan basis minimal 0,7 Volt. Arus beban yang mengalir ke relay terukur sebesar 0,045 Ampere, dengan arus terhitung sebesar:

10

Dua nilai arus tersebut dapat disebut mendekati, selisih nilai disebabkan alat ukur yang mungkin sudah bergeser dan kesalahan pembacaan (parallax). Jika digambarkan titik kerja transistor seperti Gambar 1.6.
IC(mA)

IC=62,5

VL=9,5 IB=0,16 VCE=10 VCE(Volt)

Gambar 1.1. Rangkaian percobaan Dari dua percobaan dengan dua transistor yang berbeda DC didapatkan karakteristik yang sama, yaitu ketika tidak diberikan arus ke basis maka transistor tidak konduksi dan ketika diberikan arus basis maka transistor konduksi. G. Kesimpulan Transduser ON-OFF dengan kemampuan arus kecil dapat digunakan untuk menggerakkan beban dengan kemampuan arus yang lebih besar. Percobaan yang dilakukan berhasil membuktikan hal tersebut, melalui rangkaian saklar transistor dengan mode fixed bias (bias tetap). Pemberian bias tetap dilakukan dengan mengumpankan sinyal transduser ke basis transistor. Dengan mengatur resistansi potensiometer yang diseri dengan transduser akan merubah arus yang mengalir ke basis (IB) yang juga akan merubah tegangan basis (VBE). Ketika tegangan basis melebihi ambang minimal (0,7 Volt) maka transistor menjadi konduksi.

Você também pode gostar