Você está na página 1de 21

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mempunyai tujuan, tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan kemampuan atau perilaku yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan kegiatan belajar. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran serta kualitas proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, perlu dilakukan suatu usaha penilaian atau evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Kegunaan evaluasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah menguasai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan, juga dapat mengetahui bagian-bagian mana dari program pengajaran yang masih lemah dan perlu diperbaiki. Salah satu cara yang digunakan dalam evaluasi diantaranya dengan menggunakan teknik pengumpulan data tes, melalui tes kita dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang telah diberikan. Mengingat pentinganya tes dalam evaluasi maka pemakalah ingin mengambil tema Teknik Pengumpulan Data Tes. B. RumusanMasalah 1. Apa itu data ? 2. Apa saja sumber data ? 3. Bagaimana teknik pengumpulan dan penyimpanan data ? 4. Apa saja bentuk-bentuk tes itu? 5. Apakah kelebihan dan kekurangan masing-masing tes?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Data Data menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun secara terstruktur, dengan kata lain bahwa Generally, data represent a structured codification of single primary entities, as well as of transactions involving two or more primary entities ." (Vercellis). Selain deskripsi dari sebuah fakta, data dapat pula merepresentasikan suatu objek sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa Data adalah nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian (event) Dengan demikian dapat dijelaskan kembali bahwa data merupakan suatu objek, kejadian, atau fakta yang terdokumentasikan dengan memiliki kodifikasi terstruktur untuk suatu atau beberapa entitas. Setelah kita mengerti akan pengertian tentang data maka dari hasil data tersebut aka menghasilkan 'informasi'.

B. Manfaat Pengumpulan Data

Data diperlukan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis yang sudah dirumuskan.

C. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data adalah pihak-pihak yang dapat diminta dan memberikan keterangannya tentang pribadi murid dan lingkungan. Sumber-sumber data : 1. Sumber data yang paling utama tentang pribadi siswa adalah siswa itu sendiri. Siswa adalah pusat data mengenai dirinya, baik data mengenai kekuatan maupun mengenali kelemahannya.

2. Pihak-pihak yang menjadi sumber data yang kedua adalah orangtua, guru, wali kelas ,konselor, kepala sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan masalah siswa. Meraka ini merupakan orang-orang yang paling dekat dan banyak bertanggung jawab tentang siswa. 3. Pihak-pihak yang dapat menjadi sumber data yang ketiga adalah yaitu orangorang yang dekat dengan siswa, tetapi tidak langsung bertanggung jawab, misalnya teman-temannya (di sekolah dan di luar sekolah) dann anggota keluarga lainnya. 4. Sumber data yang keempat ini tercakup orang-orang yang agak jauh hubungannya dengan siswa tetapi dapat memberikan keterangan tentang siswa. Orang-orang tersebut antara lain tetangga, kepala desa, dan tata usaha sekolah. 5. Sumber data yang terakhir ini tercaku orang-orang atau lembaga-lembaga yang berada di luar lingkungan pendidikan dan rumah tangga tetapi dapat memberikan keterangan tentang siswa; misalnya rumah sakit dan organisasi pemuda.

D. Cara Pengumpulan data

1.

Pengumpulan Data dengan Metode Tes Tes secara harfiah berasal dari bahasa perancis kuno testum artinya piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan,atau bakat yang dimiliki seseorang atau kelompok. Tes juga dapat didefinisikan sebagai himpunan pertanyaan yang harus dijawab atau pertanyaan yang harus dipilih dengan tujuan untuk mengukur aspek perilaku tertentu dari orang yang dikenai tes. Biasanya dalam kegiatan proses belajar mengajar, murid diberikan sejumlah pertanyaan atau tugas dari guru. Pertanyaan tersebut dapat dalam bentuk pertanyaan dikelas, tugas pekerjaan rumah (PR), atau bentuk lain yang tujuannya

untuk mendapatkan informasi tertentu, sesuai dengan isi tugas yang ada. Tindakan yang demikian itu merupakan bentuk-bentuk tes tulis. Salah satu cara penggolongan tes yang terkenal adalah penggolongan tes berdasarkan atas aspek psikis yang di ukur. Berdasarkan atas aspek yang diukur, tes dibedakan atas :

a. Tes Intelegensi b. Tes Bakat c. Tes Minat d. Tes kepribadian

a. Tes Intelegensi Intelegensi merupakan keseluruhan kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan secara efektif. Jadi tes intelegensi adalah suatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengungkapkan taraf kemampuan dasar seseorang yaitu kemampuan dalam berpikir, bertindak dan

menyesuaikan diri secara efektif. Tes intelegensi ada bermacam macam jenisnya. Dilihat dari segi apa yang di ukur tes intelegensi dapat dibedakan atas : a. Tes intelegensi umum. Tes ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang taraf kemampuan seseorang. b. Tes intelegensi khusus. Tes ini menggambarkan taraf kemampuan seseorang secara spesifik. c. Tes intelegensi diferensial. Tes memberikan gambaran tentang kemampuan seseorang dalam berbagai bidang yang

memungkinkan didapatnya profil kemampuan tersebut. Melalui

profil itu dapat di kenali kekuatan-kekuatan dan kelemahankelemahan kemampuan seorang murid. Manfaat Tes Inteligensi bagi Layanan BK dapat dipergunakan oleh berbagai pihak di sekolah antara lain; 1. Sekolah, tes intelegensi dapat digunakan untuk menyaring calon siswa yang akan diterima atau untuk menempatkan siswa pada jurusan tertentu, dan juga mengidentifikasi siswa yang memiliki IQ di atas normal. 2. Guru, tes intelegensi dapat digunakan untuk mendiagnosa kesukaran pelajaran dan mengelompokkan siswa yang memiliki kemampuan setara. 3. Konselor, tes intelegensi dapat digunakan untuk membuat diagnosa siswa, untuk memprediksi hasil siswa dimasa yang akan datang, dan juga sebagai media untuk mengawali proses konseling. 4. Siswa, tes intelegensi dapat digunakan untuk mengenali dan memahami dirinya sendiri dengan lebih baik, dan mengetahui kemampuannya. 5. Menganalisis berbagai masalah yang dialami murid 6. Membantu memahami sebab terjadinya masalah 7. Membantu memahami murid yang mempunyai kemampuan yang tinggi juga yang rendah Secara umum, tes intelegensi dapat digunakan sebagai bahan diagnosa. Hasil tes belum tentu perlu disampaikan dalam proses konseling, tetapi konselor maupun konseli memerlukan gambaran yang menyeluruh dari diri seorang konseli. Dengan menggunakan hasil tes intelegensi, konselor dapat melakukan diagnosa terkait perkembangan konseling selama dan setelah proses konseling berlangsung. Selain itu, hasil tes intelegensi dapat digunakan sebagai data penunjang. Jika tes yang

digunakan tidak hanya tes atau tes intelegensi, maka hasil tes intelegensi dapat digunakan untuk menunjang data yang telah diperoleh dan diperlukan dalam kegiatan konseling.

Berdasarkan penataannya ada beberapa jenis tes intelegensi, yaitu; 1. Tes Intelegensi individual, tes ini hanya dilakukan oleh satu orang saja secara khusus. Tes Intelegensi individual diantaranya : - Stanford - Binet Intelligence Scale - Wechsler - Bellevue Intelligence Scale (WBIS) - Wechsler - Intelligence Scale for Children (WISC) - Wechsler - Adult Intelligence Scale (WAIS) - Wechsler - Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI). Kelebihan pada tes ini antara lain penguji dapat menilai dengan jelas bagaimana individu yang sedang menjalani tes tersebut. Misalnya mengamati bagaimana individu menyusun laporan, minat dan perhatian individu, kecemasan dalam pengerjaan tugas, serta tingkat toleransi menghadapi rasa frustasi. Kekurangan tes ini adalah kurang begitu nyaman. 2. Tes Intelegensi kelompok, tes ini dilakukan guna mencari data secara cepat secara serentak. Tes Intelegensi kelompok diantaranya :Pintner Cunningham Primary TestCalifornia Test of Mental Maturity - The Henmon- Nelson Test Mental Ability - Otis - Lennon Mental Ability Test - Progressive Matrices Kelebihan pada tes ini antara lain rasa nyaman. Tes ini juga The

memiliki kekurangan antara lain peneliti tidak dapat menyusun laporan individu, tidak dapat menentukan tingkat kecemasan individu, instruksi yang kurang jelas karena ribut atau peserta yang satu diganggu oleh peserta lainnya. 3. Tes Intelegensi dengan tindakan/perbuatan b. Tes Bakat Warrens dictionary of psychology mendefenisikan bakat sebagai : A condition or set of characteristics regarded symptomatic of an individuals ability to acquaire with training some (usually specified) knowledge, skill, or set of responses such as the ability to speak a language, to produce music Jadi, bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya menguasai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan tertentu seperti kemampuan bermain music, kemampuan berolahraga, dll. Bakat dapat diukur atau di ungkapkan dengan suatu alat yang disebut tes bakat. Tes bakat adalah suatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengetahui kecakapan, kemampuan dan keterampilan seseorang dalam bidang tertentu, seperti kemampuan berbahasa, kemampuan bermain music, dan lain-lain. Tes bakat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut, yaitu: 1. Diagnosis. Tujuannya adalah untuk mengetahui bakat

seseorang sehingga akan lebih mudah memahami potensi yang ada. Dengan demikian, dapat membantu untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi testi di masa kini secara lebih cermat.

2. Prediksi. Pada dasarnya, prediksi adalah mempertemukan potensi seseorang dengan persyaratan yang dituntut oleh

lembaga sehingga dapat diperkirakan atau diprediksikan kemungkinan kesuksesan atau kegagalan seseorang dalam bidang tertentu di masa depan. Prediksi meliputi seleksi, penempatan dan klasifikasi. Faktor-faktor yang Diungkap dalam Tes Bakat 1. Kemampuan verbal. Kemampuan memahami dan menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan 2. Kemampuan numerikal. Kemampuan ketepatan dan ketelitian memecahkan problem aritmatik atau konsep dasar berhitung 3. Kemampuan spasial. Kemampuan merancang suatu benda secara tepat. 4. Kemampuan perseptual. Kemampuan mengamati dan

memahami gambar 2 dimensi menjadi bentuk 3 dimensi 5. Kemampuan masalah 6. Kemampuan mekanik. Kemampuan memahami 2 konsep mekanik dan fisika. 7. Kemampuan memori. Kemampuan mengingat 8. Kemampuan administrasi 9. Kemampuan kreativitas. Kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru dan menunjukkan hal yang tidak biasa / istimewa 10. Kecepatan kerja. Kemampuan bekerja secara cepat terutama untuk pekerjaaan yang rutin 11. Ketelitian. Kemampuan bekerja secara teliti 12. Ketahanan. Kemampuan bekerja secara konsisten klerikal. Kemampuan bekerja di bidang reasoning. Kemampuan memecahkan suatu

Guildford (Sunaryo, 2004) mengemukakan bahwa terdapat tiga dimensi yang terkandung dalam bakat, yaitu sebagai berikut: 1. Dimensi perseptual, yaitu kemampuan di dalam melakukan persepsi yang mencakup kepekaan indra, perhatian, orientasi ruang dan waktu serta kecepatan persepsi. 2. Dimensi psikomotor, mencakup kekuatan, impuls, kecepatan gerak, kecermatan dan kordinasi. 3. Dimensi intelektual, mencakup ingatan, pengenalan, berpikir dan evaluatif. Tes bakat memiliki keterbatasan sebagai berikut, yaitu : 1. Tes bakat hanya mengukur sampel perilaku yang ditunjukkan atau sampel butir tes. 2. Standardisasi tes tergantung pada keadaan sampel

standardisasi. Dengan demikian perkembangan budaya dan kemajuan teknologi akan mempengaruhi validitas tes. 3. Realibilitas tes jarang mempunyai koefisien reliabilitas sama dengan satu, hal ini berarti testing lebih satu kali pada individu tidak akan menunjukkan hasil yang sama persis. 4. Dengan pengukuran bakat bukan berarti telah memahami kondisi psikologi seseorang secara komprehensif. Untuk tujuan diagnosis dan prediksi, akan lebih akurat jika dilakukan pengukuran aspek untuk secara komprehensif. Macam-macam Tes Bakat 1. Untuk mengetahui bakat individu siswa secara tepat, perlu dilaksanakan pengukuran psikologis dengan menggunakan beberapa instrumen tes bakat Tes bakat dibagi ke dalam dua golonga luas, yaitu yang dikenal sebagai tes bakat umum dan tes bakat khusus.

2. Kelompok Single Test. Tes bakat yang terdiri dari satu jenis tes dan pada umumnya mengungkap kemampuan khusus yang dimiliki seseorang, antara lain: tes sensori, tes artistik, tes klerikal, tes kreativitas, tes Kraepelin dan tes Pauli. 3. Kelompok Baterai Tes. Tes bakat yang terdiri dari rangkaian bermacam-macam tes yang masing-masing tes dapat berdiri sendiri, artinya tidak harus digunakan secara keseluruhan. Misalnya FACT, DAT dan GATB. Cara menentukan tes bakat yang baik Secara ringkas, tes yang baik memiliki kualitas pokok sebagai berikut: a. Baku Berarti bahwa pelaksanaan dan penskoran setiap saat digunakan adalah sama . b. Objektif Berarti bahwa penskoran adalah bebas dari klesubjektifan opini pembeiri skor. c. Reliabel Berarti bahwa memberikan hasil yang sama pada percobaan yang dilakukan secara berulang-ulang. d. Valida Berarti bahwa ini mengukur apa yang diharapkan untuk diukur.

c. Tes Minat Tes minat, mengukur kegiatan-kegiatan macam apa paling disukai seseorang. Tes macam ini bertujuan membantu orang muda dalam memilih macam pekerjaan yang kiranya paling sesuai baginya (Test of Vocational Interest). Setiap orang memiliki kemampuan serta potensi yang unik dan berbeda-beda. Kedua hal tersebut merupakan beberapa faktor penting

10

yang dapat membantu kita dalam mencapai tujuan dan keberhasilan dalam kehidupan. Namun ada kalanya kita sendiri bingung apa yang sebenarnya menjadi potensi dan kemampuan kita yang menonjol. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan Tes Minat & Bakat, sebagai salah satu cara untuk menampilkan profil psikologis yang akan menggali potensi kecerdasan umum, kemampuan khusus individu, minat, bakat, serta kepribadian. Tes ini bukanlah untuk menjawab letak kesalahan Anda, karena sesungguhnya tidak ada orang yang salah. Semua orang adalah orang yang tepat (the right person), termasuk diri Anda. Hanya saja, banyak orang-orang yang berada di tempat yang salah karena minimnya pengetahuan mengenai diri mereka. Hal inilah yang menjadi penyebab terhambatnya potensi dan kemampuan seseorang dalam mengembangkan diri dan berkreasi karena banyak hal di sekitarnya yang kurang sesuai dengan dirinya. Tes Minat & Bakat berfungsi untuk meminimalisasikan kesalahan penempatan seseorang dengan menggali potensi-potensi di dalam dirinya, sehingga dapat mengarahkan dirinya ke tempat yang sesuai dengan minat serta kemampuannya. Tes Minat & Bakat dirancang untuk mengetahui potensi kecerdasan umum individu, kemampuan-kemampuan khusus (misalnya kelebihan di dalam bidang yang bersifat administratif atau kreatif), dan potensi kepribadian yang lebih mendominasi perilaku. dari ketiga hal tersebut dapat terungkap apakah Anda berada di tempat yang sesuai dengan karakter dan potensi serta minat Anda.

Tujuan tes ini adalah mengukur tingkat kecerdasan umum, bakat, minat, dan kepribadian individu. Manfaat tes ini adalah: 1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan jurusan yang sesuai ketika akan melanjutkan pendidikan, serta melihat peluang-peluang lain yang memiliki potensi positif dalam pengembangan karir. 2. Sebagai acuan dalam introspeksi serta pengembangan diri ke arah yang lebih positif.Tes ini berlangsung selama kurang lebih 2-3 jam. Lamanya pelaksanaan tes tergantung pada kemampuan individu dalam

11

mengerjakan tes yang diberikan. Anda hanya perlu mempersiapkan diri agar merasa fit dalam mengerjakan kumpulan Tes Minat & Bakat.

d. Tes Kepriabadian

Allport (dalam hall dan lindzey,1981)menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi yag dinamis dari system-sistem psikopisis dalam diri individu yang menentukan penyesuaianpenyesuaian yang unik dengan lingkungan. Kepribadian dapat di ukur dengan berbagai cara.cara yang paling banyak di gunakan adalah dengan jalan melihat: 1. keadaan apa yang dapat seseorang di katakana tentang keadaan dirinya sendiri.cara ini di sebut self-reportinfentori,di mana seseorang mengemukakan sesuatu mengenai dirinya melalui alat yangsudah di sediakan. 1. Apa yang orang lain katakan tentang keadaan diri seseorang.cara ini di sebut infentories sociometrict,di mana orang lain di minta untuk mengemukakan keadaan pribadi seseorang. 2. Apa yang seserang lakukan dalam situasi tertentu.dam hal ini seseorang di suruh untuk dilakukannya itu di amati secara cermat dan tafsirkan. Dalam tes kepribadian ini karakter dan kepribadian seseorang di nilai berdasarkan jawaban jawabannya terhadap sejumlah soal yang diberikan kepadanya. Yang temasuk dalam kategori tes kepribadian ini adalah tes efektifitas diri, tes enneagram,tes EPPBS, tes MBTI, tes ketelitian,tes MAPP, tes Koran pauli,tes skala kematangan(TSK), tes kerja sama dan tes kecenderungan sukses.

12

E. Cara Penyimpanan Data Data tentang murid dan lingkungan yang telah dikumpulkan harus dihimpun, diklasifikasikan, dan disimpan dengan cara yang sistematis. Penghimpunan data itu di maksudkan untuk menghindari agar data itu tidak tercecer atau hilang. Data itu di susun sesuai dengan klasifikasi atau jenisnya masing-masing. Terakhir disimpan menurut system atau tata cara tertentu; misalnya menurut nomor urut buku pokok murid, secara alphabetis dan sebagainya. Untuk memenuhi maksud di atas,di perlukan adanya buku himpunan data yang bias di sebut buku data pribadi murid. Buku data pribadi murid ni diis sejak anakmemasuki sekollah dasar dan dilanjutkan terus pada kelas-kelas selanjutnya.buku ini menyertai murid yang bersangkutan setiap ada mutasi dari keas ke kelas dan dari sekolah ke sekolah.data tentang murid dimaksudkan ke dalam buku pribadinya sesuai dengan jenis masing-masing. Buku data pribadi itu dapat bemanfaat baik untuk kepentingan pengajaran pada umumnya maupun keentingan layanan bimbingan dan konseling khususnya.beberapa dari penggunaannya menunjukan bahwa data pribadi itu sangat berguna dalam: 1. Upaya mendapatkan informasi tentang penggalaman-pengalaman masa lalu murid sebagai indifidu. 2. Upaya menyediakan informasi untuk kegiatan-kegiatan kelompok. 3. Penyusunan rencana pelajaran dan pengalaman pengalaman- bimbinagan yang diperlukan. 4. penilaian tentang perkembangan murid. 5. Penilaian tentang rencana-rencana pelajaran yang berbeda-beda. 6. Penyelenggaraan prosedur-prosedur administrasi tertentu. 7. Pencatatan pengalaman-pengalaman murid sekarang ini. 8. Melaksanakan penelitian tentang kesesuaian hasil pendidikan 9. Pengelompokkan murid-murid didalam kelas untuk penggunaan waktu dan usaha yang lebih efektif. 10. Menempatkan murid kedalam kelas atau kelompok kegiatan tertentu,seperti layanan-layanan penempatan.

13

F. Bentuk-bentuk Tes Bentuk tes yang sering dipakai dalam proses belajar mengajar pada hakikatnya dapatdikelompokkanmenjaditigabentuk,yaitu: 1. Tes tertulis (written tes) : suatu tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara tertulis. Tes tertulis mempunyai 2 macam: a) Tes obyektif: tes tertulis yang menuntut siswa memilih jawaban yang telah disediakan atau memberikan jawaban singkat terbatas. Tes ini dibuat sedemikian rupa, sehingga hasil tes tersebut dapat dinilai secara obyektif, dinilai oleh siapapun akan menghasilkan nilai yang sama. Tes objektif jawabannya ringkas dan pendek (short answer test). Bentuk bentuk tes obyektif ini adalah: 1) Bentuk benar salah (true false) Contoh : Lingkarilah B bila pertanyaan ini benar, atau S bila pertanyaan tersebut salah. B-S Hukum memberi hadiah adalah sunah muakkad. 2) Bentuk pilihan ganda ( multiple choice) Contoh : berilah tanda (x) huruf a, b, c, d pada jawaban yang benar! Wajib megerjakan ibadah haji bagi orang yang a. Tua b. Mampu c. kaya d. suka

3) Bentuk menjodohkan (matching)

14

Contoh : Jodohkan soal bagian A dan B BagianA Beragamaislam Berdiri bagi yang kuasa Menahan keluarnya hadast Bagian B makruh dalam sholat Rukun dalam sholat Syarat dalam sholat sunnah dalam sholat

4) Bentuk melengkapi (completion)/jawaban singkat Contoh : umrah sering disebut dengan. Presiden RI saat ini ialah.. b) Tes Subjektif/Essai : Tes tertulis yang meminta siswa memberikan jawaban berupa uraian atau kalimat yang panjang-panjang. Panjang pendeknya tes essai adalah relatif, sesuai kemampuan si penjawab tes. Bentuk-bentuk tes subjektif ini adalah : a. Essai bebas, yakni tes yang soal-soalnya harus dijawab dengan uraian secara bebas. Sesuai dengan apa yang diketahuinya. Contoh : Apa yang terjadi apabila pemerintahan suatu negara dipimpin oleh seorang dictator ? Kelemahan dalam bentuk ini adalah sukar menentukan standar jawaban yang benar sebab jawaban siswa sifatnya beraneka ragam.

15

b. Essai terbatas, yakni yang soalnya menuntut jawaban dalam bentuk uraian yang telah terarah. Tes uaraian ini lebih mudah memeriksanya, karena dapat lebih mudah ditetapkan standar jawaban yang benar. Contoh : Sebutkan ciri-ciri seorang pemimpin yang bersifat diktator? 2. Tes Lisan (oral test) : Tes lisan sangat bermanfaat untuk mengukur aspek yang terkait dengan

kemampuan komunikasi. Tes lisan juga dapat digunakan untuk menguji siswa baik secara

individual ataupun kelompok. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tes lisan : a. Janganlah guru membentak siswa karena siswa itu memberikan jawaban yang menurut penilaian guru merupakan jawaban yang salah. b. Jangan pula ada kecenderungan untuk membantu seorang murid yang sedang dites dengan memberikan kunci-kunci jawaban tertentu karena kita merasa kasihan atau simpati pada murid itu. Contoh bentuk tes lisan : Guru dikelas bertanya pada siswanya : sebutkan Rukun-rukun dalam sholat! 3. Tes Perbuatan : Digunakan untuk mengukur hsil belajar yang menyangkut domain ketrampilan (skill) atau perilaku (behavior). Tes perbuatan bisa berupa tulis dan lisan. Tes ini juga dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, baik secara individual maupun secara kelompok. Contoh : siswa diminta memperagakan tata cara pelaksanaan sholat jenazah beserta bacaannya. G. Kelebihan dan Kekurangan masing-masing Tes a. Tes tulis

16

Tes obyektif Tes Subyektif Dapat mencakup ruang lingkup materi yang luas Pemeriksaannya cepat dan obyektif Siswa dapat menebak jawaban Dalam menyusun soal lebih sulit Yang diukur cenderung aspek kognitif tingkat rendah Tidak menuntut penalaran siswa Tidak membutuhkan pemikiran analistis maupun sistematis a. Cakupan materi terbatas atau sempit b. Pemeriksaan cenderung lama dan subyektif c. Siswa tidak dapat menebak jawaban d. Dalam menyusun soal lebih mudah e. Yang diukur cenderung tingkat kecerdasan kognitif tinggi f. Menuntut penalaran siswa g. Dapat melatih siswa berfikir logis, analistis, dan sistematis Ket : apa yang menjadi kelebihan dalam tes objektif merupakan kelemahan dalam tes subjektif dan sebaliknya. b. Tes lisan Kelebihan tes lisan adalah : Bisa mengetahui kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat secara langsung dan dapat diketahui penguasaan siswa secara tepat. Kelemahan tes lisan adalah : Membutuhkan waktu yang relatif lama, dan seringkali siswa kurang bebas dalam mengemukakan pendapat. c. Tes perbuatan Kelebihan tes perbuatan yakni : Merupakan alat paling tepat terbentuk atau tidaknya ketrampilan yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.

17

Tes perbuatan juga dapat membantu pergantian suasana sehingga kejenuhan dapat dikurangi atau dihilangakan. Kelemahan tes perbuatan yakni : Tidak semua bahan ajaran dapat diungkap dengan tes perbuatan. Tes perbuatan juga membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan biaya yang cukup banyak.

18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Tes juga dapat didefinisikan sebagai himpunan pertanyaan yang harus dijawab atau pertanyaan yang harus dipilih dengan tujuan untuk mengukur aspek perilaku tertentu dari orang yang dikenai tes. Tindakan yang demikian itu merupakan bentuk-bentuk tes tulis. Salah satu cara penggolongan tes yang terkenal adalah penggolongan tes berdasarkan atas aspek psikis yang di ukur. Berdasarkan atas aspek yang diukur, tes dibedakan atas. e. Tes Intelegensi f. Tes Bakat g. Tes Minat h. Tes kepribadian

19

REFERENSI Athok Harjanto, Fuadi, Sistem Pengembangan Pengajaran, Evaluasi, jakarta : ponorogo PT Rineka : press, Cipta, 2006 1997

Perencanaan

R. Ibrahim, Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 1995 http://gurupkn.wordpress.com/2008/01/17/evaluasi-pembelajaran/ http://mukhyar.blogspot.com/2007/11/resensi-evaluasi-pendidikan.html

20

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING SD TENTANG TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Di susun oleh: KELOMPOK 4


1. AGUSTINUS WADER 2. RUSLAN MAJID MAUROL 3. SUSANA PUTRIANI SARANARO 4. YUNITA YEDIDA TOTOS 5. ZULVITA AMIN

21

Você também pode gostar

  • Hidup
    Hidup
    Documento16 páginas
    Hidup
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Nusa Kenari
    Nusa Kenari
    Documento4 páginas
    Nusa Kenari
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Ke Indahan Pulau Alor
    Ke Indahan Pulau Alor
    Documento9 páginas
    Ke Indahan Pulau Alor
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Terpencil Dengan Panorama Alor
    Terpencil Dengan Panorama Alor
    Documento5 páginas
    Terpencil Dengan Panorama Alor
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Alor NTT
    Alor NTT
    Documento13 páginas
    Alor NTT
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Makalak Kabupaten Alor
    Makalak Kabupaten Alor
    Documento24 páginas
    Makalak Kabupaten Alor
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Buku Alor
    Makalah Buku Alor
    Documento49 páginas
    Makalah Buku Alor
    Thaot Razta
    100% (1)
  • Paikem SD
    Paikem SD
    Documento21 páginas
    Paikem SD
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Taramiti Tominuku
    Taramiti Tominuku
    Documento12 páginas
    Taramiti Tominuku
    Thaot Razta
    100% (1)
  • Alor Star
    Alor Star
    Documento5 páginas
    Alor Star
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
    Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
    Documento19 páginas
    Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • alor.com
    alor.com
    Documento18 páginas
    alor.com
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • alor.com
    alor.com
    Documento18 páginas
    alor.com
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Alor
    Alor
    Documento8 páginas
    Alor
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Makalak Kabupaten Alor
    Makalak Kabupaten Alor
    Documento24 páginas
    Makalak Kabupaten Alor
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
    Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
    Documento19 páginas
    Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Bimbingan Konseling SD
    Bimbingan Konseling SD
    Documento13 páginas
    Bimbingan Konseling SD
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Bimbingan Konseling SD
    Bimbingan Konseling SD
    Documento1 página
    Bimbingan Konseling SD
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Bimbingan Konseling SD
    Bimbingan Konseling SD
    Documento29 páginas
    Bimbingan Konseling SD
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • Bimbingan Konseling SD
    Bimbingan Konseling SD
    Documento9 páginas
    Bimbingan Konseling SD
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações
  • ALOR
    ALOR
    Documento1 página
    ALOR
    landonaghalor
    Ainda não há avaliações
  • Bimbingan Konseling SD
    Bimbingan Konseling SD
    Documento20 páginas
    Bimbingan Konseling SD
    Thaot Razta
    Ainda não há avaliações