Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati peristiwa penyerapan molekul larutan asam asetat oleh karbon aktif yang terjadi pada suhu konstan. Variabel yang digunakan adalah kecepatan pengadukan 200 rpm dan waktu pengadukan 30 menit. Langkah pertama untuk melakukan percobaan ini adalah membersihkan dan mengeringkan erlenmeyer sebanyak 7 buah yang dilengkapi penutup. Meletakkan 1 gram karbon aktif ke dalam 6 erlenmeyer. Membuat larutan asam asetat. Membuat larutan asam asetat dengan konsentrasi 0,015 N; 0,03 N; 0,06 N; 0,09 N; 0,12 N; 0,15 N dengan volume masing-masing larutan 100 mL. Memasukkan 100 mL larutan 0,03 N asam asetat ke dalam erlenmeyer yang tidak ada karbon aktifnya, yang mana selanjutnya digunakan sebagai kontrol. Menutup semua erlenmeyer tersebut dan mengocoknya secara periodik selama 30 menit, kemudian mendiamkannya kurang lebih selama 1 jam agar terjadi kesetimbangan. Menyaring masing-masing larutan menggunakan kertas saring halus; buang 10 mL pertama dari filtrat untuk menghindarkan kesalahan akibat adsoprsi oleh kertas saring. Menambahkan 3 tetes indikator PP ke dalam 10 mL larutan filtrat kemudian menitrasi larutan filtrat dengan larutan NaOH 0,1 M. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil percobaan dan pembahasan tersebut adalah semakin tinggi konsentrasi larutan asam asetat maka semakin banyak jumlah mol yang teradsorpsi. Semakin tinggi konsentrasi larutan asam asetat maka semakin besar volume NaOH yang dibutuhkan untuk mentitrasi larutan asam asetat tersebut. Semakin tinggi konsentrasi larutan asam asetat maka semakin besar faktor koreksi yang diperoleh. Semakin besar konsentrasi larutan asam asetat, maka semakin besar N Teori yang dihasilkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa volume titrasi, faktor koreksi, dan N Teori selalu berbanding lurus dengan normalitas larutannya. Hubungan normalitas larutan dengan mol yang teradsorbsi dapat dipengaruhi oleh kondisi indikator pp yang digunakan pada saat titrasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses adsorbsi isothermis adalah konsentrasi larutan, luas permukaan adsorben, temperatur, ukuran partikel adsorbat, kecepatan pengadukan, dan waktu kontak.