Você está na página 1de 42

Daftar Isi

Halaman :

Kata Pengantar Daftar Isi BAB I : PENDAHULUAN A. B. C. D. E. BAB II A. B. C. BAB III A. B. BAB IV A. B. C. D. BAB V BAB VI A. Latar Belakang Maksud dan Tujuan Landasan Hukum Hubungan Renstra Badan Perizinan Terpadu Kab. Bogor dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Sistematika Penyusunan Renstra Struktur Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi Kepegawaian dan Perlengkapan Kondisi Umum Analisis Lingkungan Internal dan Ekternal Visi dan Misi Tujuan Strategis Sasaran Strategis Kebijakan Program dan Kegiatan Lokalitas SKPD

i ii I-1 I-2 I-2 I-3 I-4 II-7 II-9 II-15 III-17 III-18 IV-23 IV-27 IV-28 IV-30 V-33 VI-39

: TUGAS POKOK DAN FUNGSI

: KONDISI UMUM DAN ANALISIS LINGKUNGAN

: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

: PROGRAM DAN KEGIATAN : PENUTUP

Lampiran : Matrik Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

ii

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009 2013. Renstra ini merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Perizinan Terpadu Renstra memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan Badan Perizinan Terpadu tahun 2009-2013. Dalam Renstra juga memuat sasaran kegiatan berupa indikator output kegiatan sebagai upaya untuk menyusun suatu perencanaan yang terpadu dan berorientasi hasil. Penyusunan Renstra ini secara teknis berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tertanggal 11 Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah. Demikian Renstra Badan Perizinan Terpadu disusun sebagai acuan bagi pelaksana tugas di Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor.

Cibinong, Pebruari 2009 Kepala Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor - ttd Ir. Hj. SYARIFAH SOFIAH D, MSi NIP. 480 106 179

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehubungan dengan telah terpilihnya Kepala Daerah Kabupaten Bogor untuk periode tahun 2009-2013 melalui pemilihan langsung, maka sesuai dengan pasal 14 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Kabupaten Bogor menyusun dan menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 sebagai penjabaran dari Visi, Misi dan Program Kepala Daerah kedalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah, dan arah kebijakan keuangan daerah. RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor: 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013. Kemudian, sesuai dengan pasal 7 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan Pasal 151 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, setiap satuan kerja perangkat daerah diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra SKPD). Renstra-SKPD memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Dalam ketentuan Inpres Bo, 7/1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional,dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan dokumen Rencana strategis setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran). Stategi memuat kebijakan, program dan kegiatan.
Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 I-1

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor perlu menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Badan Perizinan Terpadu Tahun 2009-2013 sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013. Renstra Badan Perizinan Terpadu ini merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

B.

Maksud dan Tujuan


Penyusunan Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor tahun 2009-2013 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang menjabarkan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 sesuai tugas pokok dan fungsi Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor tentang Pembentukan Badan Perizinan Terpadu. Sedangkan tujuan penyusunan Dokumen Renstra Badan Perizinan 23 Tahun 2008

Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 adalah (1) sebagai landasan/ pedoman/acuan dalam penyusunan Renja Badan Perizinan Terpadu dan penganggarannya; (2) penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan Renja Badan Perizinan Terpadu, dan (3) tersedianya dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor.

C.

Landasan Hukum
Penyusunan Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor tahun 2009-2013 didasarkan kepada :

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

I-2

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); 2. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009, Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013.

D.

Hubungan Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.
Sesuai dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang SPPN, maka RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor. RPJMD tersebut bagi SKPD akan dijadikan pedoman penyusunan Renstra SKPD. Setiap tahunnya, RPJMD akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bogor, dan RKPD ini akan dijadikan acuan bagi SKPD untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD. Dalam kaitan dengan UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, penjabaran RPJMD kedalam RKPD Kabupaten Bogor akan dijadikan pedoman
Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 I-3

bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Bogor. Sedangkan bagi SKPD, berdasarkan Renja SKPD disusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Setelah RAPBD disahkan menjadi APBD, maka disusun rincian APBD dalam bentuk DPA SKPD. Gambaran tentang hubungan antara Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor tahun 2009-2013 dengan dokumen perencanaan lainnya baik dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan maupun sistem keuangan ditunjukkan pada gambar 1.1. Gambar 1.1 Hubungan Renstra Badan Perizinan Terpadu dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

E.

Sistematika Penyusunan Renstra


Penyusunan Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor

dilakukan oleh Tim Penyusun Renstra Badan Perizinan Terpadu. Dalam proses penyusunan Renstra juga melibatkan seluruh organisasi dalam rapat-rapat internal serta melibatkan Stakeholders Badan Perizinan Terpadu dalam rapat koordinasi. Keterlibatan beberapa pihak baik internal maupun eksternal ini terutama untuk memberikan masukan-masukan dalam penyusun Renstra.

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

I-4

Penyusunan Renstra ini dimulai dengan identifikasi tugas pokok dan fungsi Badan Perizinan Terpadu dan keselarasannya dengan dokumen RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013, serta pengumpulan data-data yang berkaitan. Perumusan indikator kinerja di tingkat sasaran dilakukan dengan pengumpulan data dasar capaian kinerja, pengolahan dan analisis data, serta memperhatikan indikator kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013. Sebagai legalisasi Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor ditetapkan Terpadu Kabupaten Bogor. Alur pikir penyusunan Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 disajikan dalam gambar 1.2. Gambar 1. 2 : Alur Pikir Penyusunan Renstra Badan Perizinan Terpadu dengan Peraturan Kepala Badan Perizinan

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

I-5

Sedangkan sistematika penyusunan Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, hubungan renstra SKPD dengan dokumen perencanaan lainnya, serta sitematika penulisan. BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi, Tugas pokok dan fungsi, serta informasi kepegawaian dan perlengkapan. BAB III KONDISI UMUM DAN ANALISIS LINGKUNGAN Pada bab ini menjelaskan mengenai kondisi umum lingkungan internal dan eksternal, dan analisis lingkungan internal dan eksternal. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Visi dan Misi Badan Perizinan Terpadu Tahun 2009-2013, perumusan tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja serta kebijakan. BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan lokalitas SKPD, program lintas SKPD dan program kewilayahan yang ada di Badan Perizinan Terpadu, untuk periode tahun 20092013. BAB VI PENUTUP

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

I-6

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI

A.

Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Perizinan Terpadu. Badan Perizinan Terpadu merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Kepala Badan Perizinan Terpadu dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 1 (satu) Sekretariat, 3 (tiga) Sub Bagian, 3 (tiga) Bidang dan 6 (enam) Sub Bidang. Susunan organisasi Badan Perizinan Terpadu adalah sebagai berikut: a. b. Kepala Badan; Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Program dan Pelaporan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pelayanan Perizinan, membawahkan : 1. Sub Bidang Pelayanan Perizinan Usaha; dan 2. Sub Bidang Pelayanan Perizinan Non Usaha. d. Bidang Penanaman Modal, membawahkan : 1. Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal; dan 2. Sub Bidang Promosi dan Kerjasama.

Renstra Badan Perizinan II - 7 Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

e.

Bidang Data dan Pengendalian, membawahkan : 1. Sub Bidang Data; dan 2. Sub Bidang Pengaduan dan Pengendalian. Secara lengkap Struktur Organisasi Badan Perizinan Terpadu Kabupaten

Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1.


Gambar 2.1. Struktur Organisasi Badan Perizinan Terpadu

KEPALA BADAN Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bagian Program dan Pelaporan Sekretariat

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian n Bidang Data dan Pengendalian

Sub Bagian Keuangan

Bidang Penanaman Modal

Bidang Pelayanan Perizinan

Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal Sub Bidang Promosi dan Kerjasama

Sub Bidang Pelayanan Perizinan Usaha Sub Bidang Pelayanan Perizinan Non Usaha

Sub Bidang Data

Sub Bidang Pengaduan dan Pengendalian

Renstra Badan Perizinan II - 8 Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

B.

Tugas Pokok dan Fungsi


Badan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perizinan dan penanaman modal daerah. Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. perumusan kebijakan teknis dibidang perizinan dan penanaman modal; pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang perizinan dan penanaman modal; pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perizinan dan penanaman modal; penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan; pelaksanaan koordinasi pelayanan perizinan; pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perizinan; dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kepala Badan mempunyai mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kebijakan teknis Badan sesuai lingkup tugasnya. Sekretariat Badan mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dalam melaksanakan pengelolaan ketatausahaan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas Sekretariat mempunyai fungsi : a. b. c. d. e. pengkoordinasian penyusunan program dan pelaporan Badan; pengumpulan, pengolahan dan analisis data Badan; pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian Badan; pengelolaan administrasi keuangan Badan; pengelolaan situs web Badan; dan
Renstra Badan Perizinan II - 9 Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

f.

pelaksaaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan kinerja Badan Dalam melaksanakan tugas Sekretariat dibantu oleh Sub Bagian

Program dan Pelaporan, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan Sub Bagian Keuangan. Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan penyusunan program dan pelaporan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. b. c. d. e. penyiapan bahan pengkoordinasian penyusunan program Badan; pengumpulan, pengolahan dan analisis data Badan; pelaksanaan pembinaan hubungan masyarakat; pelaksanaan pengelolaan situs web Badan; dan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan kinerja Badan. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretariat dalam melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian Badan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi: a. b. c. d. pelaksanaan pengelolaan administrasi umum, urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan dan perjalanan dinas; pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan; penyiapan materi hukum dan ketatalaksanaan; dan pengelolaan administrasi kepegawaian Badan. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretariat

melaksanakan penyusunan dan pengelolaan administrasi keuangan Badan.


Renstra Badan Perizinan II - 10 Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi: a. b. c. pengelolaan administrasi keuangan Badan; pengelolaan administrasi penyusunan anggaran Badan; dan pengelolaan pengendalian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan Badan. Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pelayanan perizinan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai fungsi : a. b. perumusan kebijakan dan pengkoordinasian pelayanan perizinan usaha; perumusan kebijakan dan pengkoordinasian pelayanan perizinan non usaha. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Bidang Pelayanan Perizinan dibantu Perizinan Usaha. Sub Bidang Perizinan Usaha mempunyai tugas membantu Bidang Pelayanan Perizinan dalam melaksanakan pengelolaan pelayanan perizinan usaha. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Perizinan Usaha mempunyai fungsi : a. b. c. penyusunan petunjuk teknis pelayanan administrasi dokumen perizinan usaha; pelaksanaan penelitian lapangan dan teknis perizinan bidang usaha dengan Tim Teknis; dan pelayanan proses penerbitan dokumen perizinan usaha. oleh Sub Bidang Perizinan Usaha dan Sub Bidang Non

Renstra Badan Perizinan II - 11 Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

Sub Bidang Perizinan Non Usaha mempunyai tugas membantu Bidang Pelayanan Perizinan dalam melaksanakan perumusan kebijakan pelayanan perizinan non usaha. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Perizinan Non Usaha mempunyai fungsi : a. b. c. penyusunan petunjuk teknis pelayanan administrasi dokumen perizinan non usaha; pelaksanaan penelitian lapangan dan teknis perizinan non usaha dengan Tim Teknis; dan pelayanan proses penerbitan dokumen perizinan non usaha. Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam fungsi : a. b. perumusan kebijakan pengembangan penanaman modal daerah; dan perumusan kebijakan promosi dan kerjasama penanaman modal daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Bidang Penanaman Modal dibantu oleh Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal; dan Sub Bidang Promosi dan Kerjasama. Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal mempunyai tugas membantu Bidang Penanaman Modal dalam melaksanakan penyelenggaraan kebijakan pengembangan penanaman modal daerah. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal mempunyai fungsi : a. b. pelaksanaan penyusunan kebijakan pengembangan penanaman modal daerah dalam bentuk rencana umum dan rencana strategis; perumusan kebijakan regulasi penanaman modal; melaksanakan pengelolaan penanaman modal daerah. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Penanaman Modal mempunyai

Renstra Badan Perizinan II - 12 Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

c. d. e. f. g. h.

penyusunan peta investasi daerah dan identifikasi potensi sumber daya daerah; penyusunan kebijakan pemberian insentif penanaman modal diluar fasilitas fiskal dan non fiskal nasional yang menjadi kewenangan daerah; pemaduserasian dan/atau pengkoordinasian penanaman modal dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah; penelitian dan pengkajian potensi-potensi pengembangan penanaman modal; identifikasi sumber-sumber potensi daerah untuk kepentingan perencanaan perizinan dan penanaman modal; dan Pelaksanaan pengkajian, penilaian, pengawasan dan evaluasi kebijakan pengembangan penanaman modal. Sub Promosi dan Kerjasama mempunyai tugas membantu Bidang

Penanaman Modal dalam melaksanakan penyelenggaraan kebijakan promosi dan kerjasama penanaman modal. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Promosi dan Kerjasama mempunyai fungsi : a. b. c. penyusunan petunjuk teknis promosi dan kerjasama penanaman modal daerah; perumusan bahan hubungan kerja dan investasi, baik hubungan antar Pemerintah maupun swasta; pengajuan usulan dan penyiapan materi serta fasilitasi kerjasama dan promosi dengan hubungan antar Kabupaten/Kota, Provinsi, Pusat, Luar Negeri dan dunia usaha serta memproses SP PMA/PMDN di bidang penanaman modal; dan d. Pelaksanaan promosi penanaman modal daerah baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Bidang Data dan Pengendalian mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pengelolaan data dan pengendalian perizinan dan
Renstra Badan Perizinan II - 13 Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

penanaman modal. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Data dan Pengendalian mempunyai fungsi : a. b. perumusan kebijakan pengelolaan data dan sistem informasi perizinan dan penanaman modal; dan pelaksanaan perumusan pengendalian perizinan dan penanaman modal. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi terebut, Bidang Data dan Pengendalian dibantu oleh Sub Bidang Data; dan Sub Bidang Pengendalian. Sub Bidang Data mempunyai tugas membantu Bidang Data dan Pengendalian dalam melaksanakan penyelengaraan pengelolaan data perizinan dan penanaman modal. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Data mempunyai fungsi : a. b. c. d. penyusunan petunjuk teknis pengelolaan data perizinan, kearsipan dan sistem informasi perizinan; pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan pemutakhiran data perizinan dan penanaman modal; pelaksanaan manajemen kearsipan dokumen perizinan dan penanaman modal; dan pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi pelayanan perizinan dan penanaman modal. Sub Bidang Pengendalian mempunyai tugas membantu Bidang Data dan Pengendalian dalam melaksanakan penyelenggaraan pengendalian perizinan dan pengaduan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Pengendalian mempunyai fungsi: a. b. penyusunan petunjuk teknis pengendalian perizinan dan pengaduan atas kinerja pelayanan perizinan; pengendalian proses pelayanan perizinan dan dokumen non perizinan; dan
Renstra Badan Perizinan II - 14 Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

c.

pelaksanaan pengkoordinasian penanganan pengaduan dalam pelayanan perizinan dan dan pelayanan penanaman modal.

C.

Kepegawaian dan Perlengkapan


Kondisi PNSD Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor tahun 2009 sebanyak 89 orang. Bilamana dilihat dari golongan/ pangkat, maka golongan IV berjumlah 2 orang, golongan III berjumlah 60 orang, golongan II berjumlah 23 orang dan golongan I berjumlah 1 orang. Sedangkan dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan, maka pegawai dengan strata-3 berjumlah - orang, strata-2 berjumlah 12 orang, strata-1 berjumlah 49 orang, diploma IV berjumlah - orang, diploma III berjumlah 4 orang, diploma II berjumlah - orang, diploma I berjumlah - orang, tamat SMU/ sederajat berjumlah 20 orang, SMP/ sederajat berjumlah 1 orang dan tamat SD/ sederajat berjumlah - orang. Sarana dan prasarana Badan Perizinan Terpadu per akhir tahun 2009, dapat diuraikan sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Uraian Tanah perkantoran Gedung kantor Kendaraan roda 4 Kendaraan roda 2 Lemari rak buku Lemari besi Kursi tamu (sofa) Kursi rapat Kursi putar Kursi kerja Meja kerja biro Filling cabinet Air conditioner Mesin tik White board Komputer Kalkulator Printer Mesin Fax Jumlah 1 1 2 3 5 16 1 30 7 45 45 14 10 3 5 11 1 8 1 Keterangan kondisi baik (B) 1 rusak ringan (RR) RR besar 12, kecil 4 B B B rusak berat (RB) = 15 RB = 8 RR B = 9, RB = 1 RR = 1 RR B B RR = 2 B

Renstra Badan Perizinan II - 15 Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

Kursi lipat Alat pemadam kebakaran Brankas OHP + layar Wireless Rak arsip Sound system Pesawat telepon Mesin Potong Rumput Scanner Handycam Pesawat Televisi Lemari Es/Kulkas Lemari Makan Laptop Vacum Cleaner UPS Penghancur Kertas Pemotong Kertas Kompor Gas Tabung Gas LPG Kipas Angin Standing Meja rapat

40 4 1 1 1 7 1 4 1 1 1 2 1 2 4 1 2 1 1 1 1 1 4

B B RR B B B B B R B B B B B B B RB = 1 RR B B B B RR

Renstra Badan Perizinan II - 16 Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

BAB III KONDISI UMUM DAN ANALISIS LINGKUNGAN


A.

Kondisi Umum
Kewenangan pengembangan penanaman modal di Kabupaten Bogor pada awalnya ditangani oleh Kantor Penanaman Modal Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37 Tahun 2004 tentang Pembentukan Kantor Penanaman Modal Daerah Kabupaten Bogor yang secara garis besar hanya mempunyai kewenangan dalam pengelolaan administrasi penanaman modal, kebijakan perencanaan pengembangan penanaman modal, fasilitasi persetujuan penanaman modal dan pengawasan serta pengendalian pelaksanaan penanaman modal. Dengan adanya PP 41 Tahun 2007, maka dimungkinkan adanya pengembangan struktur organisasi penanganan penanaman modal yang digabung dengan kewenangan pelayanan perizinan satu pintu maka dibentuklah Badan Perizinan Terpadu sesuai dengan Peraturan daerah Nomor 23 Tahun 2009 yang terdiri dari 3 bidang, yaitu Bidang Penanaman Modal, Bidang Pelayanan Perizinan serta Bidang Data dan Pengendalian. Selain itu, dengan terbitnya Permendagri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah, maka semakin jelas bahwa Badan Perizinan Terpadu bertugas mengembangkan penanaman modal serta melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, keamanan dan kepastian. Untuk mengisi struktur organisasi tersebut maka diperlukan adanya sumber daya yang berkualitas. Tetapi jika dikaitkan dengan tuntutan tugas seperti diatas, maka masih terdapat bebarapa kelemahan yang perlu segera ditangani. Hal tersebut antara lain adalah kondisi kualitas sumber daya manusia
Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 III - 17

masih belum memadai, sebagian pegawai belum memahami masalah penananaman modal secara detail dan sarana dan prasarana pendukung operasional kerja masih kurang. Selain itu kebijakan penanaman modal, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masih ditangani pusat merupakan kendala lainnya dalam menciptakan iklim kondusif bagi kegiatan penanaman modal di Kabupaten Bogor. B.

Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal


Berdasarkan maka analisis internal untuk kondisi lingkungan strategi strategis Badan Perizinan Terpadu, diperlukan (SWOT Analisis). Lingkungan Kelemahan (Weaknesses).

menyusun Kekuatan

pencapaian visi dan misi, dan

lingkungan internal dan eksternal meliputi (Strangths)

Lingkungan eksternal meliputi Peluang (Oppurtunity) dan Ancaman (Threaths). Masing-masing kondisi lingkungan internal dan eksternal sebagai berikut : 1. Lingkungan Internal KEKUATAN (S):
1).

Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Perizinan Terpadu;

2). 3).

Kerjasama SDM cukup baik; Telah tersusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Grand Design Pelayanan Perizinan;

4).

Koordinasi dalam perencanaan penanaman modal dengan aparat kecamatan telah terjalin;

5).

Tingginya komitmen pimpinan untuk meningkatkan pelayanan.

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

III - 18

KELEMAHAN (W):
1). 2). 3). 4). 5).

Kuantitas dan kualitas SDM masih kurang; Sarana prasarana kerja belum memadai; Belum tersedianya data base potensi investasi dan perizinan daerah; Kebijakan penanaman modal masih ditangani pusat; Regulasi di bidang perizinan dan penanaman modal masih tumpang tindih.

2.

Lingkungan Eksternal PELUANG (O):


1). 2). 3). 4).

Tersedianya potensi investasi di Kabupaten Bogor; Teknologi infomasi berkembang pesat; Tersedianya Perda 19 Tahun 2008 tentang RTRW Kabupaten Bogor; Operasionalisasi pelayanan perizinan di Badan Perizinan Terpadu sangat diharapkan oleh masyarakat;

5).

Dukungan Pemerintah Pusat dalam mewujudkan pelayanan prima.

ANCAMAN (T):
1). 2).

Adanya persaingan pelayanan investasi dengan daerah lain; Koordinasi antar instansi dalam penyelanggaraan penanaman modal di daerah belum optimal;

3).

Masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya keberadaan investor di Kabupaten Bogor;

4).

Wilayah Kabupaten Bogor yang luas, rentang kendali pelayanan perizinan dan pengawasan serta pengendalian penanaman modal;

5).

Peraturan tingkat pusat sering berganti dan tidak konsisten.

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

III - 19

Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal tersebut di atas diperoleh strategi umum (indikasi program) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai berikut :
1.

Strategi S-O
1).

Meningkatkan peran BPT dalam pengembangan potensi investasi di Kabupaten Bogor;

2).

Memanfaatkan teknologi informasi dalam melaksanakan pelayanan perizinan terpadu satu pintu;

3).

Pelayanan perizinan terpadu satu pintu dilakukan secara pofesional berdasarkan SOP, grand design serta berpedoman kepada RTRW Kabupaten Bogor;

4).

Operasionalisasi pelayanan perizinan terpadu satu pintu segera dilaksanakan;

5).

Dukungan Pemerintah Pusat maupun komitmen pimpinan daerah sebagai pendorong untuk segera melaksanakan perizinan terpadu satu pintu.

2.

Strategi W-O
1).

Meningkatkan merencanakan

kuantitas

dan

kualitas

SDM

aparatur

dalam

pengembangan

penanaman

modal

berdasarkan

potensi investasi di Kabupaten Bogor;


2).

Meningkatkan penyediaan sarana prasarana BPT sehingga mengikuti perkembangan teknologi informasi yang ada;

dapat

3).

Menyiapkan data based potensi investasi dan perizinan daerah yang disinergikan dengan RTRW Kabupaten Bogor;

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

III - 20

4).

Pelayanan perizinan dilaksanakan dengan sistem pelayanan terpadu satu pintu dengan tetap memperhatikan kebijakan pusat;

5).

Mengkaji regulasi perizinan dan penanaman modal yang tumpang tindih dengan memperhatikan peraturan diatasnya.

3.

Strategi S-T 1) Meningkatkan profesionalisme aparat BPT guna menghadapi

persaingan pelayanan investasi dengan daerah lain; 2) Meningkatkan koordinasi dan meningkatkan pelibatan instansi terkait dalam penyelenggaraan penanaman modal di daerah; 3) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang arti pentingnya keberadaan investor di daerah dengan melibatkan seluruh aparat BPT; 4) Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait dalam perizinan dan pengawasan serta pengendalian penanaman modal; 5) Dukungan komitmen pimpinan untuk meningkatkan pelayanan perizinan terkait. diperkuat dengan pengkajian peraturanperundangan

4.

Strategi W-T
1).

Meningkatkan kualitas SDM aparatur dalam pelayanan penanaman modal;

2).

Menyediakan data based potensi investasi daerah dalam rangka menunjang koordinasi dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan penanaman modal di daerah;

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

III - 21

3). 4).

Mengkaji peraturan perundangan pelayanan perizinanyang berlaku; Meningkatkan penyediaan sarana prasarana BPT guna meningkatkan pemahaman masyarakat. investasi kepada instansi terkait mapun kepada

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

III - 22

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

A.

Visi dan Misi


1. Pernyataan Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan

bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, atisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013, Visi Kabupaten Bogor adalah TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BOGOR YANG BERTAKWA, BERDAYA DAN BERBUDAYA MENUJU SEJAHTERA. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tersebut dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari stakeholders, maka Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor menetapkan Visi : Terwujudnya Pelayanan Prima Untuk Menjamin Iklim Penanaman Modal Yang Kondusif Dan Berdaya Saing

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

IV - 23

Makna Visi ini adalah sebagai berikut : Pelayanan Prima : adalah pelayanan yang dijalankan secara profesional berdasarkan kepada Standar Operasional Pelayanan (SOP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Iklim penanaman modal : adalah kondisi internal maupun eksternal yang mempengaruhi kegiatan penanaman modal. Kondusif : adalah kondisi yang memungkinkan pelaku usaha

menjalankan usahanya dengan nyaman dan aman. Berdaya Saing : adalah pelaku usaha yang mandiri, tenaga kerja yang memiliki ketrampilan dan menghasilkan produk unggulan

2.

Pernyataan Misi Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013, Misi Kabupaten Bogor adalah :

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

IV - 24

Misi Pertama : Meningkatkan kesolehan sosial anggota masyarakat dalam

kehidupan kemasyarakatan Misi Kedua : Meningkatkan perekonomian daerah yang berdaya saing dengan titik berat pada revitalisasi pertanian Misi Ketiga : Meningkatkan infrastruktur yang berkualitas dan terintegrasi secara berkelanjutan Misi Keempat : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan Misi Kelima : Meningkatkan profesionalisme aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Misi Keenam : Meningkatkan negeri Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 investasi dan pembangunan daerah melalui peningkatan kerjasama dengan dunia usaha, antar daerah dan luar

serta Visi Badan Perizinan Terpadu yang telah ditetapkan, tugas pokok dan fungsi Badan Perizinan Terpadu, serta masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan (parapihak), ditetapkan Misi Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor sebagai berikut : Misi Pertama : Menciptakan Iklim Usaha Yang Kondusif Dan Mengembangkan Potensi Serta Peluang Penanaman Modal

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

IV - 25

Misi ini mengandung makna bahwa peran Badan Perizinan Terpadu bersama swasta dan masyarakat adalah menggerakkan dan memberdayakan potensi serta peluang penanaman modal sebagai upaya menciptakan iklim usaha yang kondusif. Misi Kedua : Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi, Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal Misi ini mengandung makna bahwa Badan Perizinan Terpadu untuk meningkatkan investasi di Kabupaten Bogor menyiapkan sistem informasi yang akurat, pengelolaan promosi investasi yang antar daerah maupun luar negeri. Misi Ketiga : Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Pelayanan Perizinan Misi ini mengandung makna seluruh aparat Badan Perizinan Terpadu dalam memberikan pelayanan perizinan dilakukan secara profesional, terintegrasi, transparan dan tepat waktu. Misi Keempat : Meningkatkan kualitas SDM, sarana prasarana dan penyelenggaraan penatausahaan badan Misi ini mengandung makna bahwa seluruh aparat Badan Perizinan Terpadu berkewajiban untuk meningkatkan kualitasnya, menyiapkan sarana prasarana yang memadai guna menunjang penyelenggaraan perizinan dan pengembangan penanaman modal. berkualitas dan kerjasama investasi yang berkesinambungan baik dengan dunia usaha,

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

IV - 26

B.

Tujuan Strategis
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis. Tujuan mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang ditetapkan, Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor akan mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Perumusan tujuan strategis Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor tahun 2009-2013 sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: Misi Pertama: 1. Meningkatkan investasi di Kabupaten Bogor Misi Kedua: 1. Meningkatkan kerjasama investasi dengan dunia usaha, antar daerah dan luar negeri 2. Meningkatkan kualitas data, informasi dan promosi investasi Misi Ketiga: 1. Meningkatkan kepastian hukum perizinan 2. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme pelayanan perizinan Misi Keempat: 1. Meningkatkan pelayanan administrasi dan kerumahtanggaan institusi

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

IV - 27

C.

Sasaran Strategis
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai

atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakantindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat dicapai, dan diupayakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. Sasaran-sasaran Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor adalah sesuatu dasar di dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi akan sesuatu yang harus dicapai, dan untuk itulah Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor telah merumuskan sasasan-sasaran berikut indikator keberhasilannya. Misi Pertama:
No. 1.1.1 Sasaran Strategis Meningkatnya pertumbuhan investasi 1. 2. 3. 4. Indikator Kinerja Jumlah PMA Jumlah PMDN Nilai realisasi investasi PMA Nilai realisasi investasi PMDN Jumlah LKPM yang dilaporkan pengusaha kepada Pemda Kab. Bogor Satuan Perusahaan Perusahaan Rp. Trilyun US $ Rp. Trilyun

1.1.2 Meningkatnya kesadaran PMA/PMDN dalam melaporkan kegiatan usahanya

1.

buah

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

IV - 28

Misi Kedua:
No. Sasaran Strategis 1. 2. Indikator Kinerja Dokumen kerjasama dengan asosiasi pengusaha Dokumen kerjasama dengan luar negeri Promosi yang diikuti Sistem informasi Satuan Dokumen Dokumen

2.1.1 Meningkatnya kerjasama investasi

2.2.1 Meningkatnya kualitas data, informasi dan promosi

1. 2.

Kali Aplikasi

Misi Ketiga :
No. Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja Jenis perizinan yang ditangani Dokumen kebijakan Satuan Jenis

3.1.1 Terjaminnya kepastian hukum atas dokumen izin yang diterbitkan

2 1 2

Dokumen Jenis %

3.2.1 Meningkatnya kualitas dan profesionalisme pelayanan perizinan

Jenis perizinan yang ditangani Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan Jangkauan pelayanan

wilayah

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

IV - 29

Misi Keempat :
No. Sasaran Strategis 1 2 1 Indikator Kinerja Kelancaran operasional BPT Wawasan SDM aparatur BPT Meningkatnya kinerja BPT Satuan 1 instansi 1 instansi 1 instansi

4.1.1 Meningkatnya pelayanan adm. perkantoran 4.2.1 Meningkatnya sarana prasarana kantor 4.3.1 Meningkatnya disiplin pegawai BPT

Tingkat kehadiran dan kinerja pegawai Dokumen perencanaan dan keuangan yang disusun

1 instansi

4.4.1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja badan

dokumen

D.

Kebijakan
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman/ pegangan/ petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan. Berikut disajikan Kebijakan Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor tahun 2009-2013 dalam rangka mengarahkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

IV - 30

Misi Pertama Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan investasi 1. Meningkatkan kualitas pelayanan penanaman modal 2. Meningkatkan penanganan permasalahan PMA/PMDN di Kabupaten Bogor Sasaran : Meningkatnya kesadaran PMA/PMDN dalam melaporkan kegiatan usahanya 1. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian penanaman modal

Misi Kedua Sasaran : Meningkatnya kerjasama investasi 1. Meningkatkan kerjasama investasi Sasaran : Meningkatnya kualitas data, informasi dan promosi 1. Meningkatkan intensitas promosi 2. Meningkatkan kualitas data dan sistem informasi penanaman modal dan perizinan

Misi Ketiga Sasaran : Terjaminnya kepastian hukum atas dokumen izin yang diterbitkan 1. Menerapkan peraturan pelayanan perizinan Sasaran : Meningkatnya kualitas dan profesionalisme pelayanan perizinan

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

IV - 31

1. Mengintegrasikan pelayanan perizinan

Misi Keempat Sasaran : Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran 1. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi perkantoran Sasaran : Meningkatnya sapras dan pemeliharaan sapras kantor 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sapras serta pemeliharaannya Sasaran : Meningkatnya disiplin dan profesionalisme pegawai BPT 1. Meningkatkan kualitas SDM aparatur Sasaran : Meningkatnya akuntabilitas kinerja kantor 1. 2. Meningkatkan kualitas data pelaporan kantor; Meningkatkan kualitas perencanaan kantor.

Keselarasan mulai dari Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 secara lengkap disajikan dalam lampiran 1.

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

IV - 32

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN


Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Dalam Renstra Badan Perizinan Terpadu tahun 2009-2013, program dan kegiatan dikategorikan kedalam Program/Kegiatan lokasilitas SKPD, Program/ Kegiatan Lintas SKPD dan Program/kegiatan Kewilayahan. Berikut disajikan Program dan Kegiatan Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor tahun 2009-2013. Program/ kegiatan SKPD adalah sekumpulan rencana kerja suatu SKPD. Program Lintas SKPD adalah sekumpulan rencana kerja beberapa SKPD. Program Kewilayahan dan Lintas Wilayah adalah sekumpulan rencana kerja terpadu antarKementerian/Lembaga dan SKPD mengenai suatu atau beberapa wilayah, Daerah, atau kawasan.

A.

Program dan Kegiatan Lokalitas SKPD Misi Pertama :

Menciptakan
1.

iklim usaha yang kondusif dan mengembangkan potensi serta

peluang penanaman modal Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Progam ini dimaksudkan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga mampu menarik investor untuk berinvestasi di Kabupaten Bogor serta mempertahankan investor yang sudah berinvestasi di Kabupaten Bogor. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : a. b. Koordinasi Perencanaan dan pengembangan penanaman modal Penyiapan kawasan investasi terpadu
Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 V - 33

c. d. e. f. g. 2.

Bimbingan teknis LKPM PMA/PMDN Koordinasi pengendalian investasi PMA/PMDN Monitoring, evaluasi Penanaman Modal Penilaian PMA/PMDN Koordinasi Penanganan Permasalahan PMA/PMDN di Kabupaten Bogor dan pelaporan Surat Persetujuan (SP)

Program Perumusan Kebijakan Penanaman Modal dan Perizinan a. b. c. Penyusunan kebijakan teknis penanaman modal Penyusunan kebijakan pelayanan penanaman modal Penyusunan masterplan pengembangan penanaman modal

Misi Kedua :

Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi, Promosi dan Kerjasama


Modal 1.

Penanaman

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Progam ini dimaksudkan dalam rangka peningkatan intensitas promosi dan cakupan kerjasama investasi. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : a. b. c. d. e. Koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal dengan instansi pemerintah, dunia usaha dan luar negeri Fasilitasi kerjasama penanaman modal Penyelenggaraan eksebisi investasi Penyelenggaraan pameran investasi Promosi investasi melalui media elektronik

2.

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi a. b. c. Penyusunan sistem informasi penanaman modal dan perizinan Pengelolaan data investasi dan perizinan Up dating potensi investasi dan perizinan
Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 V - 34

Misi Ketiga :
Meningkatkan Profesionalisme Pelayanan Perizinan 1. Program Perumusan Kebijakan Penanaman Modal dan Perizinan Progam ini dimaksudkan untuk menyusun perumusan kebijakan penanaman khususnya di bidang pelayanan perizinan. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : a. Evaluasi SOP pelayanan perizinan b. Penyusunan naskah akademik produk hukum perizinan c. Penyusunan naskah kajian penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu d. Penyusunan Standar Pelayanan Minimum (SPM) 2. Program Pelayanan Perizinan Progam ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan perizinan terpadu satu pintu di Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : a. Pelayanan perizinan usaha b. Pelayanan perizinan non usaha 3. Program Pengembangan Pelayanan Perizinan Progam ini sebagai tindak lanjut setelah pelaksanaan pelayanan perizinan satu pintu di Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : a. Sosialisasi pelayanan perizinan b. Pelayanan perizinan keliling c. Forum koordinasi pengelolaan perizinan d. Penyusunan survey Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan perizinan e. Penerapan ISO f. Workshop manajemen strategi pelayanan perizinan

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

V - 35

Misi Keempat :
Meningkatkan Kualitas penatausahaan badan SDM, sarana prasarana dan penyelenggaraan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Progam ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi perkantoran. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. Penyediaan jasa surat menyurat kantor; Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik; Penyediaan jasa dinas/operasional; pemeliharaan dan perizinan kendaraan

Penyediaan jasa kebersihan kantor; Penyediaan alat tulis kantor; Penyediaan barang cetakan dan penggandaan; Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor; Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan; Penyediaan bahan logistik kantor; Penyediaan makanan dan minuman kantor; Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah; Penyediaan jasa tenaga pendukung teknis administrasi perkantoran; Pelayanan dokumentasi dan arsip SKPD; Penyediaan pelayanan administrasi kepegawaian; Penyediaan pelayanan administrasi barang; Penyediaan pelayanan keamanan.

2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran Progam ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana serta pemeliharaannya. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut :
Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 V - 36

a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n.

Pembangunan dan pengembangan/renovasi gedung kantor; Pengadaan kendaraan dinas/operasional; Pengadaan peralatan kantor; Pengadaan perlengkapan kantor; Penyiapan sarana dan prasarana pelayanan perizinan; Pengembangan sistem aplikasi pelayanan perizinan; Penyediaan lahan parkir; Pengadaan mobil operasional dan mobil layanan keliling; Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor; Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan/mobil jabatan; Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional; Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor; Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan kantor; Pemeliharaan rutin/berkala taman halaman kantor;

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Progam ini dimaksudkan untuk meningkatkan disiplin aparatur. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : a. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Progam ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas SDM aparatur. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : a. b. c. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan; Pembinaan mental dan rohani bagi aparatur; Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM pelayanan investasi

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

V - 37

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Progam ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas data pelaporan dan perencanaan kantor. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. h. i. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD; Penyusunan pelaporan keuangan semesteran; Penyusunan pelaporan akhir tahun dan keuangan; Penyusunan perencanaan anggaran; Penatausahaan keuangan SKPD; Penyusunan Renstra SKPD; Penyelenggaraan Forum SKPD; Penyusunan Renja SKPD; Asistensi penatausahaan keuangan SKPD.

Pada masing-masing kegiatan tersebut di atas dilengkapi sasaran berupa output kegiatan yang akan dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yang masih bersifat indikasi sesuai dengan sumberdaya yang tersedia setiap tahun. Keselarasan mulai dari visi sampai dengan kegiatan berikut sasaran kegiatan disajikan secara lengkap dalam lampiran : Matrik Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013.

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

V - 38

BAB V PENUTUP
Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 ini merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Badan Perizinan Terpadu; penyusunan program kerja bagi pejabat eselon III dan IV dan staf; penguatan peran Stakeholders Badan Perizinan Terpadu maupun Pemerintah Kabupaten Bogor; serta merupakan dasar dalam evaluasi dan pelaporan kinerja tahunan maupun lima tahunan Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor. Dengan tersusunnya Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013 ini akan meningkatkan kinerja Badan Perizinan Terpadu dalammelaksanakan tugas dan fungsi Badan dalam pengembangan penanaman modal dan pelayanan perizinan, monitoring dan evaluasi penanaman modal di Kabupaten Bogor.

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2009-2013

VI - 39

Você também pode gostar