Você está na página 1de 4

Analisis masalah

1. 2.

3.

4.

5.

Mempelajari dan memahami persoalan Pada tahap ini, kita mempelajari masalah yang ada Mengidentifikasi kebutuhan pemakai Pada tahap identifikasi kebutuhan pemakai (user requirement) ini pada prakteknya menjadi satu pelaksanaannya dengan pemahaman masalah Mendefinisikan kebutuhan sistem Saat melakukan pengidentifikasian kebutuhan pemakai, informasi yang diperoleh masih belum terstruktur. Biasanya pemakai akan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan bahasa sehari-hari yang biasa mereka gunakan. Membuat dokumen spesifikasi kebutuhan sistem (SKPL) Semua kebutuhan yang telah didefinisikan selanjutnya dibuat dokumentasinya yaitu Spesifikasi Kebutuhan Sistem (SKPL) atau Software Requirement Specification (SRS). Dokumen ini dibuat untuk menyatakan secara lengkap apa yang dapat dilakukan oleh perangkat lunal, termasuk deskripsi lengkap semua antarmuka yang akan digunakan. Mengkaji ulang (review) kebutuhan Proses untuk mengkaji ulang (validasi) kebutuhan apakah SKPL sudah konsisten, lengkap, dan sesuai dengan yang diinginkan oleh pemakai. Proses ini bisa dilakukan lebih dari satu kali. Dan sering kali akan muncul kebuthan-kebutuhan baru dari pemakai. Oleh karena itu, diperlukannya negosiasi antara pengembang dengan pelanggan sesuai dengan prinsip win win solution sampai kebutuhan tersebut disetujui oleh kedua belah pihak.

Analisis Kelemahan
Analisis Kelemahan dalam Teori Rekayasa perangkat Lunak, ada dua jenis Produk perangkat lunak, Yaitu : 1.Produk Ginerik, yaitu produk yang terbuat dan ditentukan Fungsionalitasnyaoleh pembuat perangkat lunak. 2.Produk Pesanan (Custo product), yaitu perangkat lunak yang dibuat atas pesanan klien. Biasanya hal ini terjadi karena sistem yang ada(sistem lama) sudah tidak memenuhi kebutuhan bisnis terbaru. Ada beberapa metode untuk mengetahui kelemehan dan permasalahan sistem yang lama, diantaranya adalah Metode PIECES (Performace, Information, Economic, Control, Effenciency, dan Service)

Tiga pertanyaan kunci yang harus dijawab, yaitu :

1.Apa masalah yang harus diselesaikan dengan Sistem Informasi 2.Apa penyebab masalah tersebut 3.Siapa yang menjadi pengguna akhir sistem

Masalah yang dipelajari analisis sitem adalah masalah yang sedang dihadapi pengguna sistem. Langkah-langkah yang harus dilakukan seorang analis yaitu :

1.Mendefinisikan batasan dan sasaran 2.Mendeinisikan masalah yang dihadapi pemakai 3.Mendeinisikan penyebab masalah dan titik keputusan 4.Mengidentifikasikan pengguna akhir 5.Memilih prioritas penanganan masalah 6.Memperkirakan biaya dan manfaat secara kasar 7.Membuat laporan hasil pendefinisian masalah

Analisa dan Studi Kelayakan dalam Rekayasa Perangkat Lunak


Penyelelidikan Awal Pada Rekayasa Perangkat Lunak Sebelum tahapan ini dilakukan yang perlu diketahui dan dipertimbangkan adalah alasan timbulnya gagasan untuk membuat sistem informasi atau perangkat lunak yang baru. Alasan tersebut diantaranya adalah: kecepatan pengolahan yang lebih besar, ketepatan dan konsistensi yang lebih baik, pencapaian informasi lebih cepat, mereduksi biaya, keamanan yang lebih baik. Pada tahap penyelidikan awal, analisa dimulai dari kegiatan pengguna mengenai apa yang dharapkan dari sebuah sistem yang dibuat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini adalah: 1. Mencoba memahami dan memperjelas apa yang diharapkan oleh pemakai atau pengguna. 2. Menentukan ruang lingkup dari studi sebuah sistem. 3. Menentukan kelayakan dari masing-masing alternatif dengan memperkirakan keuntungan/kerugian yang didapat. Jika suatu fungsi tertentu telah dapat ditetapkan untuk dilaksanakan melalui sistem, langkah berikutnya adalah mengadakan studi kelayakan yang antara lain meliputi: 1. Menentukan unit atau bagaimana yang akan menggunakan. Dilakukan dengan melakukan wawancara dengan kepala bagian yang bersangkutan, dan pegawai yang menggunakan. 2. Mengantisipasi kemungkinan keterbatasan dan kendala pada penerapannya, misalnya: sistem tersebut harus menyelesaikan prosesenya sebelum jam kerja berakhir. 3. Memperhitungkan kendala-kendala sistem, misal: kapasitas memori yang terbatas. 4. Menentukan target, misalnya suatu jawaban untuk permintaan pesanan harus dapat dilayani kurang dari sekian detik. 5. Mengantisipasi kendala waktu sekian bulan, sejak sistem lama sudah tidak dapat diperluas lagi. 6. Merencanakan dan memperkirakan biaya proyek, berdasarkan: perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk merancang, mengembangkan, menguji dan memulai sistem baru dan kerumitan sistem yang dirancang.

Analisis Kebutuhan Dalam Rekayasa Perangkat Lunak


Analisa kebutuhan merupakan langkah awal untuk menentukan perangkat lunak seperti apa yang akan dihasilkan, ketika kita melaksanakan sebuah proyek pembuatan perangkat lunak. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sangat bergantung kepada keberhasilan dalam melakukan analisa kebutuhan. Tidak peduli bagaimana hebatnya seseorang dalam menulis kode perangkat lunak, atau membuat antar muka yang menawan, jika terjadi kesalahan dalam analisa kebutuhan, itu artinya perangkat lunak yang dibuat menjadi tak berguna. Analisa kebutuhan yang baik belum tentu menghasilkan perangkat lunak yang baik. Tetapi analisa kebutuhan yang tidak tepat sudah pasti menghasilkan perangkat lunak yang tidak berguna. Ini adalah sebuah pernyataan sederhana. Namun pernyataan ini tidaklah terlalu jauh dari kesimpulan yang sebenarnya. Adalah jauh lebih baik mengetahui ada kesalahan tentang analisa kebutuhan ketika masih dalam tahap awal ini. Kurang hati-hati dan pelaksanaan yang tidak teliti, sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan analisa kebutuhan sungguh menimbulkan banyak kerugian. Kesalahan analisa kebutuhan yang diketahui ketika sudah memasuki penulisan kode, atau pengujian, bahkan hampir pada tahap penyelesaian, adalah malapetaka besar bagi sebuah kelompok pembuat perangkat lunak. Biaya dan waktu yang diperlukan menjadi banyak yang tersia-sia. Biaya yang diperlukan untuk memperbaiki sebuah kesalahan karena analisa kebutuhan yang tidak benar, bisa menjadi dua puluh lima kali lipat, jika kesalahan tersebut ditemukan pada tahap pengujian fungsi perangkat lunak. (1) Ketika dalam tahap awal ini, sungguh diperlukan pelaksanaan analisa dengan hati-hati dan sebaik-baiknya. Dengan diperolehnya kebutuhan yang jelas dan benar sesuai dengan apa yang dimaksud oleh klien, menunjukkan langkah awal yang baik, yang akan membantu ketika kita melanjutkan kepada tahap berikutnya dalam pembuatan perangkat lunak. Dalam berbagai buku yang membahas tetang rekayasa perangkat lunak, analisa kebutuhan merupakan bab tersendiri yang selalu dibahas dengan baik. Banyak cara yang diuraikan untuk menghasilkan analisa kebutuhan yang akurat, sehingga penulisan perangkat lunak juga menjadi tepat. Yang menjadi hambatan utama di sini adalah ketika melakukan analisa kebutuhan yang sesungguhnya di lapangan. Penerapan dari teori-teori yang ada ternyata tidak bisa begitu saja dapat dilaksanakan. Banyak ditemui hal yang perlu diantisipasi dengan cara-cara yang lebih tepat, dan baru diketahui ketika kita sudah berada dalam situasi yang sesungguhnya dalam sebuah proyek pembuatan perangkat lunak. Dengan tidak mengabaikan faktor teknis, sejumlah faktor non teknis menjadi kunci dalam keberhasilan kita memperoleh analisa kebutuhan yang benar.

Você também pode gostar