Você está na página 1de 9

LAPORAN

BAHAN AJAR TAKSONOMI TUMBUHAN BANGSA PIPERALES


disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Taksonomi Tumbuhan

Oleh Nama NIM Kelas : FITRIA FATMAWATI : 100210103081 :B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIDKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2012

BAHAN AJAR TAKSONOMI TUMBUHAN Judul Penyusun Tujuan : Bangsa Piperales : Fitria Fatmawati (100210103081) :

1. Siswa mampu menyebutkan macam-macam suku yang termasuk dalam bangsa piperales. 2. Siswa mampu menyebutkan contoh-contoh bangsa piperales. 3. Siswa mampu mendeskripsikan manfaat dari beberapa spesies bangsa piperales. Isi : Kebanyakan berupa terna, hanya kadang-kadang berupa tumbuhtumbuhan dengan batang yang berkayu. Daun tunggal. Bunga amat kecil berkelamin tunggal atau banci tanpa hiasan bunga, biasanya tersusun atas bulir atau amentum, 1 10 benangsari, bakal buah 1 4, apokarp atau sinkarp, masing-masing dengan 1 bakal biji yang atrop. Biji besar, mempunyai endosperm, lembaga kecil, kadang-kadang di samping endosperm juga terdapat perisperm. Dalam bangsa ini termasuk 3 suku: Piperaceae, Saururaceae, dan Chloranthoceae. Suku Piperaceae Karakteristik: Terna atau tumbuh-tumbuhan berkayu seringkali memanjat dengan

menggunakan akar-akar pelekat, dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar atau berkarang dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga tersusun dalam bunga majemuk yang disebut bunga lada (amentum), masing-masing kecil tanpa hiasan bunga, berkelamin tunggal atau banci dengan 1 10 benangsari; putik terdiri dari 1 6 dan buah (kebanyakan 3), dengan 16 kepala putik, beruang 1 dengan bakal biji yang tegak pada dasarnya. Buahnya buah batu atau buah buni, jadi dengan endosperm dan perisperm. Dalam biji terdapat sel-sel minyak atsiri. Batang dengan berkas-berkas pengangkutan yang pada penampang melintang tampak tersebar atau tersusun dalam beberapa lingkaran.

Filogeni dan pola keragaman bunga dalam genus Piper (Piperaceae)

Perbungaan morfologi dan struktur bunga yang terkait. Nama sesuai dengan kelompok tradisional diakui dalam Piper. Dalam setiap diagram bunga, lingkaran adalah benang sari, segitiga adalah ovarium tricarpellate, dan garis melengkung mewakili bract subtending. Urutan benang sari inisiasi ditandai dengan urutan numerik. Suku Piperaceae meliputi + 1300 jenis yang terbagi dalam 10 marga, hampir semuanya tumbuh di daerah tropika. Dari jumlah tersebut, terdapat beberapa spesies yang telah dibudidayakan, antara lain Piper nigrum (lada), Piper betle (sirih), Piper crocatum (Sirih Merah), Piper retrofractum (cabai jawa), dan Peperomia pellucida. Contoh spesies: 1. Piper nigrum (Lada) Kingdom Divisi Sub divisi Class Ordo Familia Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Piperales : Piperaceae : Piper : Piper nigrum L.

Pada garis besarnya lada mempunyai 2 jenis akar, yakni: a. Akar yang terdapat di atas tanah, Akar yang terdapat di atas tanah juga disebut akar lekat atau akar panjat. Akar lekat ini berguna untuk melekat atau memanjat pada tajarnya, sehingga tanaman bisa tumbuh ke atas. Akar-akar lekat ini hanya tumbuh pada buku batang orthotrop, sedangkan pada cabang-cabang buah tidak akan tumbuh akar lekat. b. Akar yang terdapat di dalam tanah, akar yang terdapat di dalam tanah juga disebut akar utama. Akar-akar ini selain tumbuh pada bukunya yang merupakan perpanjangan dari akar lekat, juga tumbuh pada

bekasbekaspotongan batang. Akar utama tumbuh pada pangkal batang, sehingga padasuatu batang bisa terdapat 10-20 akar utama. Tanaman lada itu berdaun tunggal tidak berpasangan, keadaannya kenyal, serta bertangkai. Bentuknya bulat telur, tetapi pada pucuknya meruncing. Daun belahan atas berwarna hijau tua mengkilat, sedangkan pada belahan bawah berwarna hijau pucat dan tak mengkilat. Bunga merupakan bunga lada (amentum). Buah lada berbentuk bulat, berbiji keras dan berkulit buah yang lunak dan biasa disebut buah buni. Kulit buah yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang tua berwarna kuning, dan apabila buah sudah masak berwarna merah. Sesudah dikeringkan lada itu berwarna hitam. Kedudukan buah lada merupakan buah duduk, yang melekat pada malai. Besar kulit dan bijinya 4-6 mm. Sedangkan besarnya biji 3-4 mm. Berat 100 biji kurang lebih 38 gr atau rata-rata 4,5 gr. Kulit buah atau pericarp terdiri dari 3 bagian, ialah: Epicarp = kulit luar, Mesocarp = kulit tengah, dan Endocarp = kulit dalam. 2. Piper betle (Sirih) Kingdom Divisi Sub divisi Class Ordo Familia Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Piperales : Piperaceae : Piper : Piper betle

Tanaman sirih mempunyai sistem perakaran serabut. Dan pada pada akar tanaman sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar pelekat yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya. Bunga merupakan bunga lada (amentum) dan tidak berbuah. 3. Piper crocatum (Sirih Merah) Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Monocotyledoneae Ordo : Piperales Familia : Piperaceae Genus : Piper Species : Piper crocatum Sirih merah adalah tanaman merambat yang berbatang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian ujung daun meruncing. Daun tumbuh berselang-seling dari batangnya, dan daun berwarna merah keperakan dengan permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang membedakan dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi. Sirih merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Dari buku A review of natural product and plants as potensial antidiabetic dilaporkan bahwa senyawa alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa kimia bermanfaat

inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga air rebusan daun sirih merah bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Eugenol dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin dapat digunakan untuk mengobati sakit perut. 4. Piper retrofractum / Piper longum (Cabe Jawa) Kingdom Divisi Sub divisi Class Ordo Familia Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Piperales : Piperaceae : Piper : Piper retrofractum Piper longum Cabe Jawa (Piper retrofractum) termasuk ke dalam suku Piperaceae (sirih-

sirihan). Cabe jawa merupakan tumbuhan asli Indonesia,di daerah jawa tumbuhan ini ditanam di pekarangan rumah, ladang, atau tumbuh liar di tempat-tempat yang tanahnya lembap dan berpasir seperti di dekat pantai atau di hutan sampai ketinggian 600 m dpl. Tumbuhan ini memiliki batang yang melilit dan memanjat, mampu memanjat pohon hingga 10 meter tingginya. Bisa juga kita temukan melata di tanah dengan akar lekatnya. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri: memiliki minyak atsiri batang menjalar, keras buah bentuk tandan, betina lebih pendek daripada jantan daun tunggal Tumbuhan ini merupakan tumnbuhan memanjat, menjalar atau melilit, panjang bisa mencapai 10 m. Akar melekat pada pohon lain. Daun tunggal, bentuk elip, ujung runcing, tepi rata, permukaan atas mengkilat. Bunga berkelamin tunggal, bentuk bulir memanjang, bulir jantan lebih pendek dari yang betina. Buah majemuk, berupa bulir, bulat memanjang 2 - 7 cm,

memengecil di bagian atas, ketika muda berwarna hiaju kemudian menjadi merah. Perbanyaan dengan biji atau stek batang. 5. Peperomia pellucida Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Monocotyledoneae Ordo : Piperales Familia : Piperaceae Genus : Peperomia Species : Peperomia pellucida Akar berupa serabut halus. Batang tinggi 20 sampai 40 cm, berair, bercabang, bulat, tebalnya sekitar 5 mm, warnanya hijau pucat. Memiliki daun tunggal letak berseling, bentuk bundar telur melebar dengan ujung meruncing, pangkalnya membentuk jantung, tepi rata, panjang 1-3 cm, permukaan atas hijau pucat mengkilap, permukaan bawahnya lebih muda dan agak kelabu. Bunga tersusun dalam rangkaian berbentuk bulir yang panjangnya 1-6 cm, warnanya hijau, di ujung tangkai dan ketiak daun. Buah berbentuk bulat, ujung runcing , sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 mm tersusun seperti buah lada. Dikatakan pellucida, karena seluruh tubuh tumbuhan ini transparan. Biasanya banyak dijumpai di sekitar sumur, dahulu sebelum ada alat tulis spesies ini digunakan sebagai alat tulis yang digunakan untuk menulis di atasbaru sabak. Suku Saururaceae Karakterisrik: Daunnya spiral, sederhana, dan menetapkan, terdapat stipula adnate pada tangkai daun. Pada bunga terdapat braktea. Bunganya biseksual, hypogynous. Buah berupa kapsul apikal pecah. Batang memiliki 1 atau 2 cincin pembuluh vaskuler. Tersebar di Asia Timur dan Amerika Utara.

Contoh spesies: 1. Saururus cernuus 2. Saururus chinensis 3. Anemopsis californica 4. Gymnotheca chinensis 5. Gymnotheca involucrata 6. Houttuynia cordata Suku Chloranthoceae Karakteristik: Berupa semak dan tanaman merambat. Daunnya sederhana, petiolate, spiral, dan biasanya exstipulate. Perbungaan terdiri dari bunga soliter. Bunga biseksual, actinomorphic atau zygomorphic. Contoh spesies: Chloranthus officinalis (Kerastulang) Rangkuman : Kebanyakan berupa terna, hanya kadang-kadang berupa tumbuhtumbuhan dengan batang yang berkayu. Daun tunggal. Bunga amat kecil berkelamin tunggal atau banci tanpa hiasan bunga, biasanya tersusun atas bulir atau amentum, 1 10 benangsari, bakal buah 1 4, apokarp atau sinkarp, masing-masing dengan 1 bakal biji yang atrop. Biji besar, mempunyai endosperm, lembaga kecil, kadang-kadang di samping endosperm juga terdapat perisperm. Dalam bangsa ini termasuk 3 suku: Piperaceae, Saururaceae, dan Chloranthoceae. Dalam suku Piperaceae terdapat berbagai contoh spesies diantaranya Piper nigrum (lada), Piper betle (sirih), Piper crocatum (Sirih Merah), Piper retrofractum (cabai jawa), dan Peperomia pellucida. Kebanyakan manfaat dari suku piperaceae ini adalah sebagai tanaman obat. Untuk suku saururaceae memiliki karakteristik daunnya spiral, sederhana, dan menetapkan, terdapat

stipula adnate pada tangkai daun, pada bunga terdapat braktea, buah berupa kapsul apikal pecah dan banyak tersebar di Asia Timur dan Amerika Utara.

Suku Chloranthoceae memiliki karakteristik berupa

semak dan tanaman

merambat, daunnya sederhana, perbungaan terdiri dari bunga soliter, dan bunga biseksual, actinomorphic atau zygomorphic. Contoh spesiesnya yaitu Chloranthus officinalis (Kerastulang). Evaluasi :

1. Sebutkan suku-suku yang termasuk dalam bangsa Piperales! 2. Berikan 5 contoh spesies yang termasuk dalam bangsa Piperales! 3. Jelaskan apa yang membedakan antara sirih merah (Piper crocatum) dan sirih (Piper betle) ? 4. Jelaskan manfaat dari spesies berikut ini: a. Sirih (Piper betle) b. Cabe jawa (Piper longum) c. Lada (Piper nigrum) 5. Mengapa Peperomia pellucida disebut pellucida? Daftar Pustaka Anonim. 2009. Tanaman Obat Indonesia Cabe Jawa. [Online] http://jurusherbal.blogspot.com/2009/03/tanaman-obat-indonesia-cabejawa.html. Diakses pada 19 Maret 2012 Estia, Rana. 2011. Sirih Merah Piper crocatum. [Online] http://estiarana.blogspot.com/2011/01/sirih-merah-piper-crocatum.html. Diakses pada 19 Maret 2012 Michael. 2011. Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi. [Online] http://michaelharatuarajagukguk.wordpress.com/2011/06/17/taksonomitumbuhan-tingkat-tinggi/. Diakses pada 19 Maret 2012 Nurdin. 2010. Cabe Jawa. [Online] http://nurdinmappa.wordpress.com/2010/04/17/cabe-jawa/. Diakses pada 19 Maret 2012 Simpson, Michael G. 2006. Plant Systematic. Canada: Elsevier s Science & Technology Rights Department Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan [Spermatophyta]. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Você também pode gostar