Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Automatic Transmission
-1-
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
KEUNTUNGAN ECT
Dibandingkan dengan transmisi otomatis full hydraulic, ECT mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut: Pengemudi dapat memilih mode penggendaraan. Mengurangi getaran perpindahan gigi Pemakaian bahan bakar lebih irit Mempunyai fungsi diagnosa dan memori Mempunyai fungsi fail safe
-2-
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA
Transmisi otomatis terdiri dari beberapa komponen utama sebagai berikut: Torque converter Planetary gear unit Hydraulic control unit Manual linkage Automatic transmission fluid
-3-
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
TORQUE CONVERTER
UMUM
Torque converter dipasang pada sisi input shaft transmisi dan diikat dengan baut terhadap bagian belakang poros engkol mesin melalui drive plate. Fungsi torque converter adalah: Memperbesar momen Sebagai kopling otomatis Meredam getaran perpindahan daya Sebagai flywheel Mengerakkan pompa oli
-4-
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
KONSTRUKSI
1. PUMP IMPELLER
Pump impeller disatukan dengan converter case dan converter case dihubungkan ke poros engkol melalui drive plate, ini berarti pump impeller akan berputar saat poros engkol berputar. Pump impeler berfungsi untuk melemparkan fluida (ATF) ke turbine runner agar turbine runner ikut berputar. Pump impeller terdiri dari vane dan guide ring. Guide ring berfungsi untuk membentuk celah yang memperlancar aliran minyak.
-5-
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
2. TURBINE RUNNER
Turbine runner dihubungkan dengan over drive input shaft transmisi, ini berarti turbine runner berfungsi untuk menerima lemparan fluida dari pump impeller dan memutarkan over drive input shaft transmisi. Turbine runner terdiri dari vane dan guide ring. Arah vane pada turbine runner berlawanan dengan vane pump impeler.
-6-
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
3. STATOR
Stator ditempatkan di tengah-tengah antara pump impeller dan turbine runner. Dipasang pada poros stator yang diikatkan pada transmission case melalui one way clutch. Stator berfungsi mengarahkan fluida dari turbine runner agar menabrak bagian belakang vane pump impeller, sehingga memberikan tambahan tenaga pada pump impeller. One way clutch memungkinkan stator hanya berputar searah dengan poros engkol. Oleh karena itu, stator akan berputar atau terkunci tergantung dari arah dorongan minyak pada vane stator.
-7-
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
CARA KERJA ONE WAY CLUTCH Outer Race Berputar Searah Putaran Poros Engkol
Saat outer race berputar searah putaran poros engkol, ia akan mendorong bagian atas sprag. Karena panjang l1 lebih pendek dari l , maka outer race berputar. Outer Race Berputar Berlawanan Arah Putaran Poros Engkol
Bila outer race berputar berlawanan arah putaran poros engkol, sprag tidak dapat miring karena panjang l2 lebih panjang dari l. Akibatnya sprag berfungsi sebagai baji yang mengunci outer race dan mencegahnya berputar. Retainer spring dipasang untuk menjaga posisi sprag sedikit menghadap ke atas pada arah hampir mengunci outer race.
-8-
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
-9-
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 10 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 11 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 12 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 13 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
Berhubungan Pada saat kendaraan berjalan dengan kecepatan sedang sampai tinggi, converter pressure mengalir ke bagian belakang lock-up clutch sehingga lock-up clutch tertekan ke arah converter case. Hal ini mengakibatkan lock up clutch bekerja.
- 14 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 15 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
KOPLING (CLUTCH)
Kopling C0 (over drive clutch) berfungsi untuk meneruskan tenaga dari torque converter ke over drive sun gear melalui over drive input shaft (menghubungkan over drive planetary carrier dengan over drive sun gear). Disc dan plate disusun berseling, dengan disc dihubungkan dengan over drive planetary carrier dan plate berhubungan dengan over drive sun gear). Kopling C1 (forward clutch) berfungsi untuk menghubungkan input shaft dengan intermediate shaft. Disc dan plate disusun berseling, dengan disc dihubungkan dengan intermediate shaft dan plate berhubungan dengan input shaft). Kopling C2 (direct clutch) berfungsi untuk menghubungkan input shaft dengan front & rear sun gear. Disc dan plate disusun berseling, dengan disc dihubungkan dengan input shaft dan plate berhubungan dengan front & rear sun gear).
- 16 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
1. CARA KERJA
BERHUBUNGAN Pada saat minyak bertekanan (line pressure) meng-alir ke piston cylinder, maka ia akan mendorong pis-ton check ball sehingga check valve tertutup. Piston bergerak di dalam silinder mendorong plate berhubungan dengan disc. Poros input berhubungan dengan ring gear dan tena-ga dari input shaft diteruskan ke ring gear.
TIDAK BERHUBUNGAN Saat line pressure dibebaskan, tekanan minyak di dalam silinder menurun. Hal ini menyebabkan check ball tidak lagi menutup check valve dan minyak di dalam silinder keluar. Akibatnya, piston akan kembali ke posisi semula karena terdorong oleh tekanan pegas pembalik (return spring), dan membebaskan hubungan kopling
- 17 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
2. PEMINDAHAN TENAGA
C1 BEKERJA Pada saat C1 bekerja, tenaga dari input shaft diteruskan ke ring gear.
C2 BEKERJA Pada saat C2 bekerja, tenaga dari input shaft diteruskan ke sun gear.
C1 dan C2 BEKERJA Pada saat C1 dan C 2 bekerja, tenaga dari input shaft diteruskan ke ring gear dan sun gear bersamaan.
- 18 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
REM (BRAKE)
Ada dua tipe rem yaitu, band type dan wet multiple disc type. Band type digunakan untuk rem B1 (second coast brake) sedangkan rem-rem yang lain menggunakan wet multiple disc type. Pada transmisi automatik AW72-03LE rem B1 (second coast brake) menggunakan wet multiple disc type.
Saat Putaran Tinggi Saat putaran tinggi, brake band menerima gaya reaktif dari brake drum pada saat mengikat. Bila piston dan piston rod dibuat menyatu, piston akan bergetar karena gaya reaktif. Untuk mencegah hal ini, piston dipasangkan dengan piston rod melalui inner spring. Pada saat brake band menerima gaya rektif, piston rod akan menekan inner spring untuk meredam gaya reaktif.
- 19 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 20 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
CARA KERJA Pada saat tekanan hidrolik diberikan ke piston cylinder, piston bergerak di dalam silinder, mendorong disc dan plate untuk saling berhubungan. Akibatnya, timbul gaya gesekan antara disc dan plate sehingga carrier terkunci dengan transmission case. Bila tekanan hidrolik dikeluarkan dari silinder, piston kembali ke posisinya semula oleh return spring dan mengakibatkan rem bebas.
- 21 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 22 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
PLANETARY GEAR
Planetary gear terdiri dari ring gear, planetary carrier yang di dalamnya terdapat pinion gear dan sun gear. Pada transmisi otomatis AW03-72LE terdapat tiga buah planetary gear set, yaitu; over drive planetary gear set, front planetary gear set, rear planetary gear set.
- 23 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
1. CARA KERJA
PERLAMBATAN Ring gear sebagai penggerak Sun gear yang ditahan Carrier yang digerakkan Carrier berputar searah dengan ring gear dan putaran carrier lebih cepat dari putaran ring gear.
PERCEPATAN Carrier sebagai penggerak Sun gear yang ditahan Ring gear yang digerakkan Ring gear berputar searah dengan carrier dan putaran ring gear lebih cepat dari putaran carrier.
MUNDUR Sun gear sebagai penggerak Carrier yang ditahan Ring gear yang digerakkan Ring gear berputar berlawanan arah dengan sun gear dan putaran ring gear lebih lambat dari putaran sun gear.
- 24 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
2. GEAR RATIO
Rumus dasar gear ratio adalah : Gear ratio = Jumlah gigi yang digerakkan Jumlah gigi yang menggerakkan Karena pinion gear bekerja sebagai idle gear, jumlah giginya tidak dikaitkan dengan gear ratio. Oleh karena itu, gear ratio planetary gear ditentukan oleh jumlah gigi carrier, ring gear dan sun gear. Karena carrier bukan merupakan gigi, banyaknya gigi perumpamaan dipergunakan pada carrier. Banyaknya gigi carrier Zc dapat diperoleh dengan persamaan : ZC = ZR + ZS Dimana ZC = jumlah gigi carrier ZR = jumlah gigi ring gear ZS = jumlah gigi sun gear
- 25 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
F0
OD PGS
F1
F2
Rr PGS
- 26 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 27 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 28 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 29 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
F0 OD pinion gear OD ring gear input shaft C1 Intermediate shaft Rear ring gear Rear pinion gear
Front & rear sun gear Front pinion gear Front planetary carrier F2 Front ring gear Output shaft Rear planetary carrier
- 30 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
D RANGE (Gigi 2)
- 31 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
F0 OD pinion gear OD ring gear input shaft C1 Intermediate shaft Rear ring gear Rear pinion gear
- 32 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
D RANGE (Gigi 3)
- 33 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 34 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 35 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
URUTAN PERPINDAHAN DAYA OD input shaft OD planetary carrier OD sun gear B0 OD pinion gear OD ring gear
input shaft
- 36 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
R RANGE
- 37 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
F0 OD pinion gear OD ring gear input shaft C2 Front & rear sun gear Front pinion gear Front ring gear
Output shaft
- 38 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
POSISI P dan N
Bila shift selector diposisikan pada P atau N, forward clutch (C1) dan direct clutch (C2) tidak bekerja, sehingga putaran dari input shaft tidak diteruskan ke output shaft. Sebagai tambahan, bila shift selector diposisikan pada P parking lock pawl akan mengikat front ring gear, yang diikat pada alur output shaft, sehingga kendaraan tidak dapat bergerak.
- 39 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
GEAR RATIO
GIGI 1 Gear ratio = OD RG + OD SG x Rr PC + Rr SG x Fr RG OD PC Rr RG Rr RG Fr SG GIGI 2 Gear ratio = OD RG + OD SG x Rr PC OD PC Rr RG GIGI 3 Gear ratio = OD RG + OD SG x Rr PC OD PC Rr RG + Rr SG GIGI 4/OD Gear ratio = OD RG x Rr PC OD PC Rr RG + Rr SG GIGI R Gear ratio = OD RG + OD SG x Fr RG OD PC Fr SG Cobalah hitung gear ratio transmisi otomatis AW03-72LE !
- 40 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 41 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 42 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
SHIFTING CONTROL Transmisi Otomatis Full Hydraulic Transmisi otomatis ini bekerja secara mekanis merubah kecepatan kendaraan menjadi governor pressure, dan penekanan pedal gas menjadi throttle pressure. Tekanan ini untuk mengontrol bekerjanya clutch dan brake di dalam planetary gear unit, sehingga terjadi up-shift dan down-shift pada transmisi.
- 43 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
ECT Pada ECT, speed sensor mendeteksi kecepatan kendaraan dan throttle position sensor mendeteksi besarnya penekanan pedal gas. Sensor-sensor ini mengirimkan informasi ke TCM dalam bentuk sinyal listrik. TCM kemudian akan memerintahkan solenoid untuk bekerja, kerja solenoid ini untuk mengontrol bekerjanya clutch dan brake di dalam planetary gear unit, sehingga terjadi up-shift dan down-shift pada transmisi.
- 44 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
MANUAL LINKAGE
Transmisi otomatis melakukan up-shift dan down-shift secara otomatis. Tetapi ada dua buah linkage yang memungkinkan dioperasikan secara manual oleh pengemudi dihubungkan dengan transmisi otomatis. Linkage ini adalah selector lever dengan cable dan accelerator pedal dan throttle cable.
- 45 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
PEDAL AKSELERASI
Pedal akselerasi dihubungkan melalui kabel pada control lever pada pompa injeksi (mesin diesel) atau pada throttle valve karburator (mesin bensin) atau pada throttle body (mesin EFI). Derajat penekanan pedal akselerasi, juga merupakan pembukaan throttle valve diteruskan ke transmisi oleh kabel ini. Transmisi otomatis melakukan up-shift dan down-shift tergantung pada beban mesin (pembukaan throttle valve) dan pengemudi dapat mengubahnya dengan mengatur penekanan pedal akselerasi. Pada saat pedal akselerasi ditekan sedikit, down dan up-shifting pada transmisi terjadi pada kecepatan kendaraan yang relatif rendah. Pada saat pedal akselerasl makin ditekan, shifting akan terjadi pada kecepatan yang relatif tinggi. Accelerator dan throttle cable harus disetel panjangnya yang tepat seperti yang ditentukan karena waktu shifting transmisi yang tepat ditentukan oleh konversi yang tepat dari banyaknya penekanan pedal akselerasi ke dalam sudut pembukaan throttle valve yang tepat dan juga pemindahan sudut pembukaan throttle valve yang tepat ke transmisi.
- 46 -
Intermediate 1 Training
Automatic Transmission
- 47 -