Você está na página 1de 1

ESSAI SEMINAR

FROM FAMILY BUSINESS TO GLOBAL BUSINESS


BY MICHAEL LEE Universitas Ciputra, 13 February 2013 Sebagai seorang entrepreneur, kita diharuskan memiliki mimpi. Bukan hanya mimpi yang biasa banyak diungkapkan oleh orang pada umumnya, namun mimpi yang benar-benar spesifik. Tanpa mimpi kita tidak akan menjadi apa-apa karena dengan mimpi kita akan mempunyai kekuatan lebih untuk terus berusaha menggapainya. Impian ibarat bensin yang digunakan mobil untuk melaju. Jika bensin itu habis, maka perjalanan kita menuju impian kita akan terhenti. Sama halnya dengan mimpi, kita diharuskan memiliki misi atau rencana-rencana yang akan dilakukan. Rencana ibarat arah kita menggapai tujuan. Tanpa mempelajari dan merencanakan arah jalan kita, maka kita tidak akan sampai pada tujuan. Lalu dilanjutkan dengan action. Kita harus segera memulai, tanpa memulai, kita tidak akan tahu bagaimana bisnis itu akan berjalan, apakah lancar atau akan terhambat, juga hal itu penting bagi keberlangsungan dan keberlanjutan bisnis kita. Setiap individu memiliki talentanya masing-masing. Tergantung bagaimana kepribadian dan passion kita akan suatu hal. Itulah yang akan menjadi modal. Apabila kita mengetahui kemampuan kita, maka itu adalah hal yang menguntungkan di mana kita akan tahu bagaimana kita memposisikan diri kita dalam sebuah tim kerja. Ada kalanya kita bertikai dalam tim kerja dikarenakan ada yang ingin segera melakukan action dan ada yang ingin bahwa segalanya harus terencana terlebih dahulu dengan baik. Saat kita gagal dalam hubungan maupun dalam berbisnis, itu merupakan hal yang sangat berharga. Tidak ada kesempatan kedua dalam dunia bisnis, oleh karena itu tidak boleh gagal. Saat kita gagal, semua orang akan memandang kita seorang loser. Jadikanlah hal baik dan buruk dalam berbisnis kita sebagai basic anda untuk masa depan. Pengalaman yang baik dan buruk, bergantung bagaimana kita mengambil hikmah di balik itu semua. Bisa saja kita menjadi lebih baik dan bisa juga kita menjadi lebih buruk karena tidak bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi. Di abad 21 ini, orang lebih suka menjadi bagian dari perubahan. Pengalaman, partisipasi, interaksi, dan kejujuran. Oleh karena itu sebagai pelaku bisnis, kita harus peka akan hal tersebut. Sebuah inovasi yang berkelanjutanlah yang diperlukan untuk membuat kita terus berada di jalur kompetisi yang terus berkembang dan mengikuti perubahan jaman. Inovasi merupakan hal yang umum kita dengar di mana-mana, namun tidak semua pelaku bisnis melakukannya. Hal itulah yang menjadikan sebuah usaha tidak dapat bertahan diketatnya persaingan. Dan untuk sebuah perusahaan keluarga yang akan dikelola secara generasi ke generasi dibutuhkan seorang pemimpin berkharisma untuk mewujudkan itu semua.

Bermimpilah yang NEKAT, percayalah bahwa kita akan menjadi seperti apa yang kita impikan. Michael Lee

Você também pode gostar