Você está na página 1de 2

APAKAH KITA AKAN MENINGGALKAN KENIKMATAN ITU SEKARANG Siang pernah berbangga di hadapan malam.

Katanya Saya adalah waktu penuh aktif,saat manusia bekerja,membangun dan tumbuh. Bahkan, sayalah kehidupan sebenarnya. Di waktu sayalah, Allah swt memenangkan pasukannya di banyak zaman. Dalam rentang waktu saya,ada banyak umat islam yyang meraih banyak kemenangan, ada banyak berita tentang pertolongan Allah. Bahkan Allah swt bersumpah dalam Al Quran dengan menyebutku.. Wan nahaaari idzaa tajalla Dan demi malam ketika beranjak naik Siang, benar-benar membanggakan diri di hadapan ketenangan dan sikap diam malam. Kepada malam, ia mengatakan, Engkau adalah waktu kemalasan,waktu berat untuk beraktifitas. Sebahagian besar waktumu diisi oleh orang-orang yang tidur mendengkur. Engkau benar-benar ruang yang memunculkan rasa takud. Para pencuri itu senang dengan kehadiranmu. Mereka yang banyak melakukan dosa bergembira dengan kedatanganmu ujar siang Saudaraku, Malam kemudian berusaha menjawab,perkataan siang. Ia mengatakan. Saya adalah waktu ketengan, dan waktu istirehat dan selimut bagi hamba-hambaNya. Saya adalah tempat para hamba Allah,orang-orang yang berbakti. Saya punya banyak kisah kehidupan mereka. Mereka banyak mengembirakan para Nabi, para muttaqin, para shalihin dengan kehadiran saya. Berapa banyak kegelapanku yang digunakan para pejuang untuk berlindung dari pantauan musuh. Waktu-waktu sahurku adalah kenikmatan bagi orang yang mengenal Allah, kelazatan bagi orang-orang yang takud kepadaNya, dan saat kembalinya orang-orang yang melakukan dosa. Allah juga berfirman dengan namaku. Bahkan aku dijadikan salah satu nama dalam surah Al-quran. Di sepertiga waktuku, Allah swt turun ke bumi. Mendengar jawapan malam, siang tertunduk mali dan akhirnya mengangkat kepalanya sambil mengakui keutamaan malam Saudaraku, Dialog itu hanyalah ilustrasi tentang pembahagian waktu siang dan malam. Tentu sahaja waktu itu sama baiknya. Tapi melalui ilustrasi ini kita ingin diajak untuk memaknai lebih jauh soal pemanfaatan waktu,bukan pada sisi waktu itu sendiri. Begitu juga waktu malam.Tapi penting diperhatikan juga bagaimana jawapan malam terhadap siang dalam ilustrasi itu Saudaraku, Diam dan tenangnya malam, malam sebenarnya memang gemuruh kegembiraan orang-orang shalih. Gejolak bahagia orang-orang yang kembali kepada Allah swt. Dalam shalat, dan dalam dzikir mereka. Kerananya Allah swt berfirman Wa minal laili fatahajjad bihii naafilatan lak.. Dan diantara malam,tahajjudlah sebagai ibadah sunnah bagimu.. Atha pernah mengatakan,dirinya bersama Ubaid bin Umair pernah mendatangi Aisyah radhiallahu anha. Ia lalu bertanya Sampaikan kepada kami sesuatu yang engkau lihat daripada Rasulullah saw Aisyah kemudian menangis dan mengatakan. Suatu malam ia pernah berdiri dan mengatakan, Wahai

Aisyah biarkan aku beribadah kepada Tuhanku Aku (Aisyah) mengatakan, Demi Allah aku sangat senang berada didekatmu, tapi aku lebih senang dengan sesuatu yang dapat menyenangkan dirimu. Setelah itu Rasulullah bersuci dan melakukan solat. Ia terus menerus menagis sampai basah janggutnya. Ketika itu datanglah Bilal dan mengumandangkan azan subuh. Ketika melihat Rasulullah saw menangis, ia bertanya, Ya Rasulullah mengapa engkau menangis sedangkan Allah telah mengampuni dosamu terdahulunya mahupun akan datang? Rasulullah mengatakan Apakah aku tidak mahu menjadi hamba yang bersyukur? Mala mini telah turun ayat-ayat. Celakalah orang-oarng yang membacanya tapi tidak memikirkan kandungannya. Inna fi khalqis samaawaati wal ardh (HR Ibnu Hibban).. Saudaraku, Ibnu Katsir pernah bercerita tentang Umar bin Khattab radhhiallahu anhu. Ia solat bersama manusia kemudian masuk kerumahnya dan solat sehingga waktu fajar. Para sholihin itu sangat menukmati pada waktu malam. Abu Sulaiman Ad darani rahimahullah mengatakan, Kenikmatan orang yang menghidupkan malam itu jauh lebih nikmat drpd kesengan pelaku senda gurau dalam senda gurau mereka. Tsabit Al Bannani rahimahullah mengatakan, Taka da sesuatu yang dapatkan hatiku yang lebih nikmat drpd Qiamuillai. Sebahagian salaf mengatakan , Aku benar-benar senag ketika waktu malam tiba, Kerana di sanalah kehidupan bias kurasakan lebih nikmat dan mataku lebih tenang melalui menujat kepada Allah,khidmatku kepadaNya dan sikap ketundukkanku di hadapanNya Hasan al Basri ditanya, Mengapa orang yang melakukan solat tahajjud sangat enak wjah mereka dipandang? Ia menjawab Kerana mereka telah menyepi dengan Ar-Rahman, lalu Allah telah mengenakan mereka cahaya dari cahayaNya

Você também pode gostar