Você está na página 1de 4

Angin Tornado

Prilli Femita Dwi Kirana 13401

Tornado berasal dari Tronada (Spanyol), Tonare (Latin) dan kerap dikenal dengan istilah Twister dan Willy-willy. Di Indonesia angin ini disebut dengan Angin Puting Beliung atau Angin Leysus. Dari definisinya tornado dapat diartikan sebagai putaran yang kencang dari suatu kolom udara yang terbentuk dari awan cumuliform yang telah menyentuh tanah, biasanya tampak sebagai corong awan (funnel cloud) dan kerap disertai dengan badai angin dan hujan, petir atau batu es. Sebagian besar tornado disebabkan oleh badai guntur yang berputar dengan sirkulasi yang teratur yang disebut dengan mesosiklon. Sebagian besar tornado dapat memiliki kecepatan lebih dari 480 km/jam, rata-rata 175 km/jam atau lebih (di sekitar pusat dapat mencapai 100-200 meter/jam), dengan ketinggian 75 m, diameter umumnya berkisar antara puluhan hingga ratusan meter. Umumnya terjadi pada siang hingga sore hari. Di Amerika Serikat tornado terjadi antara pukul 15 21 LT. Pada belahan bumi utara sebagian besar tornado berpusar berlawanan dengan jarum jam, sebaliknya di belahan bumi selatan berpusar searah jarum jam. Waktu berlangsungnya Tornado biasanya hanya beberapa menit (kurang dari 10 menit), paling lama juga tidak lebih dari beberapa jam. Tornado dapat terjadi dimana saja diseluruh tempat di dunia, namun pada daerah-daerah lintang tinggi terjadinya biasanya pada musim semi atau musim panas. Amerika Serikat memiliki intensitas kejadian angin tornado yang lebih tinggi dibandingkan area lainnya, khususnya di Amerika Barat-Tengah. Di Indonesia, tornado lebih banyak terjadi di sekitar Sumatera dan Jawa. Proses terjadinya angin tornado, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak yang menyebabkan putaran angin tornado.

Tornado dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis dan skala kerusakannya. Berdasarkan jenisnya, tornado dibedakan atas : Weak Tornado Dikategorikan demikian karena waktu berlangsungnya sangat singkat antara 1 hingga 10 menit atau lebih, sebagian besar memiliki ukuran kecil dengan daya perusak yang kecil umumnya berskala F0 F1 - serta kecepatan angin kurang dari 112 mph. Persentase jumlah kematian yang diakibatkan tornado lemah kurang dari 5% dari keseluruhan kematian yang disebabkan tornado. Jenis ini paling banyak di antara jenis lainnya, mencakup 88% dari total keseluruhan kejadian tornado. Strong Tornado Berlangsung selama 20 menit atau bahkan lebih, umumnya berukuran kurang lebih 10 m dengan daya perusak kuat - berskala F2 F3 - serta kecepatan angin antara 113 - 206 mph. Kematian yang diakibatkan tornado ini mencakup hingga 30%. Tornado kuat mencakup 11% dari jumlah keseluruhan kejadian tornado. Violent Tornado Tornado ini dapat berlangsung cukup lama melebihi 1 jam dan dapat melintasi bermil-mil sebelum menghilang dengan daya perusak yang sangat kuat - F4 F5 - serta kecepatan angin lebih dari 205 mph. Jenis ini paling banyak merenggut korban jiwa mencapai 70% kematian dari keseluruhan. Sangat jarang terjadi sehingga hanya mencakup 1% dari jumlah keseluruhan kejadian tornado.

Dr. T. Theodore Fujita mengembangkan suatu metode untuk mengklasifikasikan tingkat kerusakan yang dihasilkan oleh tornado. Metode ini dikenal dengan nama Skala Fujita dengan deskripsi sebagai berikut : Skala F0 Kecepatan (Mph): < 73 Tingkat kerusakan : Ringan, beberapa kerusakan pada cerobong asap; dahan pohon patah dan daun-daun tercabut; pohon-pohon berakar dangkal terdorong; papan- papan penunjuk rusak dan roboh. Skala F1 Kecepatan (Mph) : 73 - 112

Tingkat kerusakan

: Sedang, atap rumah berhamburan; rumah semi-permanen

bergeser bahkan roboh; pohon besar tumbang; kaca yang tidak kuat pecah; seng dan asbes beterbangan. Skala F2 Kecepatan (Mph) Tingkat kerusakan : 113 157 : Signifikan, atap rumah dari kayu dan tanah liat terbang; rumah

semi-permanen roboh; mobil terbalik; pohon besar tercabut; misil ringan terpicu; mobil terangkat dari permukaan tanah. Skala F3 Kecepatan (Mph) Tingkat kerusakan : 158 206 : Berat, atap beterbangan dan dinding rumah permanen rusak parah

bahkan roboh; kereta api terbalik; sebagian besar pohon di hutan tercabut; mobil besar terlempar dari permukaan tanah. Skala F4 Kecepatan (Mph) Tingkat kerusakan : 207 260 : Hebat, rumah permanen porak poranda; bangunan dengan

pondasi semi-permanen tersapu; misil besar terpicu; mobil dan benda berat lainnya terlempar beterbangan; semua pohon beterbangan. Skala F5 Kecepatan (Mph) Tingkat kerusakan : 261 318 : Sangat hebat, rumah dengan kerangka yang baik pondasinya

tersapu; Misil berukuran besar beterbangan di udara hingga 100 meter; fenomena luar biasa lain akan muncul. Ciri-ciri :

Ciri-ciri datangya angin tornado adalah pada waktu siang hari terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es.

Terlihat di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah (bumi).

Tidak bisa diprediksi secara spesific, hanya peluang dalam batasan wilayah, setelah melihat atau merasakan tanda-tandanya baru bisa diprediksi 0.51 jam sebelumnya dengan tingkat keakuratan kurang dari 50%

Angin tornado hanya berasal dari awan Cumulusnimbus (CB), bukan dari pergerakan angin monsun maupun pergerakan angin pada umumnya, sehingga dapat dapat berpindah/bergeser seusai dengan tekanan tinggi ke tekanan rendah dalam skala luas

Tidak semua jenis awan CB menimbulkan tornado, karena sangat mikro maka sulit membedakannya, secara teori puting beliung beasal dari jenis awan CB bersel tunggal, super sel dan multisel, kesemuanya itu hanya dapat dilihat dilpangan terbuka bukan dari teori monsun atau siklon atau model cuaca.

Alat ukur deteksi dini : Saat ini terjadinya angin tornado belum dapat diprediksi secara tepat. Belum ada teknologi sistem peringatan dini tersebut, beda dengan siklon yang relatif mudah dideteksi. Untuk memantau angin puting beliung diperlukan radar yang sangat sensitif yang memiliki ketepatan dalam mendeteksi posisi spasial terhadap penumpukan uap air dan pergerakan awan. Jaringan radar cuaca seperti C-band atau dopler bisa dimanfaatkan, meski ketersediaannya di Indonesia masih kurang. Radar Doppler C Band yang mampu mendeteksi pergerakan massa uap air radius 200 km dan angin kencang skala regional. Radar Doppler merupakan jenis radar yang mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk ke dalam daerah tangkapan radar dengan menggunakan Efek Doppler. Hal ini dilakukan dengan memancarkan sinyal microwave (gelombang mikro) ke objek lalu menangkap refleksinya, dan kemudian dianalisis perubahannya. Radar Doppler merupakan jenis radar yang sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Tetapi radar itu pun belum bisa untuk memperkirakan waktu dan lokasi terjadinya tornado.

Sumber http://www.forumsains.com/artikel/apa-dan-bagaimanakah-tornado-itu/ http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/12/sulitnya-mendeteksi-puting-beliung http://id.wikipedia.org/wiki/Radar

Você também pode gostar

  • Skenario Bunuh Diri
    Skenario Bunuh Diri
    Documento3 páginas
    Skenario Bunuh Diri
    prillifemitadwi
    Ainda não há avaliações
  • BAB IV Nuklir
    BAB IV Nuklir
    Documento2 páginas
    BAB IV Nuklir
    prillifemitadwi
    Ainda não há avaliações
  • BAB I Askep Bangunan
    BAB I Askep Bangunan
    Documento2 páginas
    BAB I Askep Bangunan
    prillifemitadwi
    Ainda não há avaliações
  • BAB I Askep Bangunan
    BAB I Askep Bangunan
    Documento2 páginas
    BAB I Askep Bangunan
    prillifemitadwi
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Documento2 páginas
    Bab Iv
    prillifemitadwi
    Ainda não há avaliações
  • BAB I Askep Bangunan
    BAB I Askep Bangunan
    Documento2 páginas
    BAB I Askep Bangunan
    prillifemitadwi
    Ainda não há avaliações
  • Syok PDF
    Syok PDF
    Documento8 páginas
    Syok PDF
    Manly Lolowang
    Ainda não há avaliações