Você está na página 1de 2

Analisis mengenai kesusksesan PT.

HM Sampoerna dengan Menggunakan Software ERP Oleh : Syanadia Kartini Putri (1110932060)

PT. HM Sampoerna dirintis mulai pada tahun 1913 oleh Aga Sampoerna yaitu ayah dari Putera Sampoerna yang mana adalah Direktur Utama dari PT. HM Sampoerna sekarang. Kesuksesan dari perusahaan ini tidak selalu berjalan dengan sempurna selalu ada rintangan dan hambatan dalam berupaya meningkatkan kualitas dan mutu dari perusahaan tersebut. Sekitar tahun 1980an sekembali Putera dari perjalanan studinya di Amerika ke Indonesia ia langsung menjabat sebagai CEO di perusahaan tersebut dan menjadi figure penting dalam perusahaan. Sepeninggal ayahnya sekitar tahun 1994, ia semakin aktif merekrut profesioanal mancanegara demi kemajuan dan meningkatnya kualitas dari perusahaan yang ia pimpin. Putera tidak hanya mengembangkan produk sigaret sebagai media kreatifitasnya ia juga mengembangan supermarket dan bank, yang bernama supermarket Alfa dan Bank Sampoerna, tetapi dalam upaya perbankan Putera mengalami kegagalan dan berakhir pada tahun 1980an. Dalam masa keemasannya pada tahun 2004 ia menjual sebagian saham sebesar 40 % kepada Philip Morris, ini juga mengguncang Tanya yang besar di banyak pihak, apa yang dipikirkan oleh seorang Putera dengan menjual sebagaian usaha keluarga ke orang luar apakah dia ingin menjual begitu saja tanpa pikir panjang. Semua jawaban itu terjawab dengan melonjaknya pendapatan perusahan dengan kisaran Rp 19 trillun, ini sangat membuat orang berdecak kagum dan ternyata putera melaksanakannya sudah memikirkan segala dampak dengan matang baik dan buruknya ia melangkah dengan tenang dan strategis. Hingga sekarang Putera menjadi orag terkaya kelima di Indonesia dengan kekayaan berkisar US$ 2,42 miliar dan menjadi sponsor utama klub sepak bola Liga Inggris Totenham Hotspur sejak musim 2006-2007. Satu pandangan hidup yang selalu diajarkan seorang Putera kepada karyawannya adalah Dont blame anybody! Solve the problem, dont blame the person mungkin karena Putera adalah pemegang prinsip yang kuat ia dapat melangkah setinggi yang ia inginkan. Kesuksesaan PT. HM Sampoerna dalam mengelola perusahaannya hingga sesukses ini tidak terlepas dari SDM dan teknologi yang digunakan dalam melaksanakan segala system yang ada didalam perusahaan ini. Dalam pengolahan akifitas perusahaan HMS menggunakan aplikasi ERP dari Oracle hingga sekarang sedangkan Philip Morris menggunakan SAP dalam aktifitasnya. Menurut Sugiharto Hartono, Direktur Penjualan, Perencanaan, Sistem & Pengembangan PT Panamas, penggunaan ERP dari Oracle itu mencakup hampir semua proses bisnis penting, mulai dari akuntansi dan keuangan, manufaktur, hingga pengadaan barang dan manajemen barang jadi. ERP Oracle juga

digunakan di anak usaha HMS, yakni: PT Panamas (perusahaan penjualan dan distribusi HMS); dan PT Handal Logistik Nusantara (perusahaan logistik dan pergudangan). Unitunit bisnis dalam naungan Sampoerna juga menggunakan aplikasi yang dikembangkan sendiri untuk melengkapi solusi ERP. Bukti sudah modernnya sistem TI di HMS juga terlihat pada sistem rantai pasokan (supply chain management). Tengok saja, puluhan ribu petani tembakau HMS semuanya sudah dikelola dengan bantuan TI, yakni sistem berbasis bar code. Di bar code itu tercatat nama petani, luas petaknya, jenis tembakau dan varietasnya, dan sebagainya. Jadi, ketika panen, tembakau (yang dibungkus) sudah bisa dikirim dengan bar code. Dengan begitu, di tempat penampungan yakni di Lombok dan Madura hasil panen tadi sudah bisa langsung dipindai (scan), sehingga tidak perlu ada petugas yang mencatat lagi. Sistem barcoding telah diterapkan pula dalam kegiatan pembelian material dan proses di gudang. sistem barcoding digunakan karena grade daun tembakau yang dihasilkan para petani berbeda-beda. Saat ini, HMS mengonsumsi 60-70 ribu ton tembakau kering per tahun. Tidak hanya itu, untuk memahami kualitas dari tembakau tersebut HMS tidak lagi memakai bantuan penciuman dan cita rasa oleh manusia yang nantinya akan beresiko memiliki perbedaan rasa yang tidak sama pada setiap tembakau yang dihasilkan dan akhirnya HMS menggunakan system robotic untuk mengetahui cita rasa dari tembakau tersebut dengan demikian cita rasa yang dihasilkan setiap tembakau siap produksi memiliki rasa yang sama dan tidak mengecewakan pelanggan. Dukungan untuk memakai system ERP sendiri tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang ada pada PT. HM Sampoerna sehingga kegagalan yang tadinya akan terjadi dapat ditanggulangi dengan berkualitasnya SDM yang dimiliki oleh HMS.

Você também pode gostar