Você está na página 1de 21

BAB I

PENDAHULUAN

2.1. Pengertian Fisika

Fisika (Bahasa Yunani: φυσικός (physikos), "alamiah", dan φύσις

(physis), "Alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang

terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam

ruang lingkup dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi

dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis

yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi

alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos Beberapa sifat yang

dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem

materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi sifat semacam ini sering

disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling

mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi , kimia, geologi, dan

lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum

fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang

dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang

membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika

kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika .

Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika

banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang

digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam

bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah:

1
fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika

berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan

dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada

wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni

fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-

teori fisika.

Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya

pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan

fisikawan perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis

atau fisika eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja

yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua

teoris dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang

sukses. Gampangnya, teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat

menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan

hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis

menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis.

Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka

saling bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul ketika

eksperimentalis membuat penemuan yang tak dapat dijelaska teori yang

ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa

eksperimen, penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah

satu contohnya adalah teori-M teori populer dalam fisika energi-tinggi,

karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun.

2
Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa

teori yang digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu

bidang saja. Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah

kesahihan tertentu. Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan

pergerakan benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada

atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada

kecepatan cahaya Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek

mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos

ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh

Isaac Newton Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-

teori dasar ini menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut

digunakan sebagai dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan

semua pelaku fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-

teori tersebut.

Riset dalam fisika dibagi beberapa bidang yang mempelajari aspek

yang berbeda dari dunia materi. Fisika benda kondensi diperkirakan

sebagai bidang fisika terbesar, mempelajari properti benda besar, seperti

benda padat dan cairan yang kita temui setiap hari, yang berasal dari

properti dan interaksi mutual dari atom Bidang Fisika atomik, molekul, dan

optik berhadapan dengan individual atom dan molekul, dan cara mereka

menyerap dan mengeluarkan cahaya Bidang Fisika partikel juga dikenal

sebagai "Fisika energi-tinggi", mempelajari properti partikel super kecil

yang jauh lebih kecil dari atom, termasuk partikel dasar yang membentuk

3
benda lainnya. Terakhir, bidang Astrofisika menerapkan hukum fisika

untuk menjelaskan fenomena astronomi berkisar dari matahari dan objek

lainnya dalam tata surya ke jagad raya secara keseluruhan.

Ada banyak area riset yang mencampur fisika dengan bidang

lainnya. Contohnya, bidang biofisika yang mengkhususkan ke peranan

prinsip fisika dalam sistim biologi, dan bidang kimia kuantum yang

mempelajari bagaimana teori kuantum mekanik memberi peningkatan

terhadap sifat kimia dari atom dan molekul. Beberapa didata di bawah:

Akustik - Astronomi - Biofisika - Fisika penghitungan - Elektronik -

Teknik - Geofisika - Ilmu material - Fisika matematika - Fisika medis –

Kimia fisika dinamika kendaraan.

1.2 Ruang Lingkup Pembahasan

Makalah ini dispesifikasikan pada satu tinjauan permasalahan yang

dilihat dari berbagai topik yang muncul dari suhu dan kalor itu sendiri,

dimana pokok pembahasannya meliputi :

a. Sejarah Perkembangan suhu dan kalor

b. Teori suhu dan kalor

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan yang diharapkan oleh penulis dengan penulisan

makalah ini adalah selain memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikat,

juga dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan

pengetahuan mahasiswa dalam bidang fisika pada umumnya terutama

materi tentang suhu dan kalor pada khususnya.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Fisika Secara Umum

Sejak jaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat

dari benda mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa

material yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya.

Lainnya adalah sifat dari jagad raya seperti bentuk Bumi dan sifat dari

objek celestial seperti Matahari dan Bulan Beberapa teori diusulkan dan

banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung dari istilah filosofi

dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistimatik seperti yang

populer sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme: contohnya,

pemikir Yunani menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari

mekanik dan hidrostatik Pada awal abad 17 Galileo membuka penggunaan

eksperimen untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan

kunci dari metode sains Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes

beberapa hasil dari dinamika mekanik terutama Hukum Inert Pada 1687

Isaac Newton menerbitkan Filosofi Natural Prinsip Matematika

memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses: Hukum

gerak Newton yang merupakan sumber dari mekanika klasik dan Hukum

Gravitasi Newton yang menjelaskan gaya dasar Kedua teori ini cocok

dalam eksperimen. Prinsipia juga memasukan beberapa teori dalam

dinamika fluid Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-

Louis de Lagrange William Rowan Hamilton dan lainnya, yang menciptakan

5
formula, prinsip, dan hasil baru. Hukum Gravitas memulai bidang

astrofisika yang menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori

fisika. Dari sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika dikembangkan

oleh Robert Boyle, Thomas Young dan banyak lainnya. Pada 1733 Daniel

Bernoulli menggunakan argumen statistika dalam mekanika klasik untuk

menurunkan hasil termodinamika, memulai bidang mekanika statistik Pada

1798 Benjamin Thompson mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke

dalam panas, dan pada 1847 James Joule menyatakan hukum konservasi

energi dalam bentuk panasa juga dalam energi mekanika. Sifat listrik dan

magnetisme dipelajari oleh Michael Faraday George Ohm dan lainnya. Pada

1855, James Clerk Maxwell menyatukan kedua fenomena menjadi satu

teori elektromagnetisme, dijelaskan oleh persamaan Maxwell Perkiraan

dari teori ini adalah cahaya adalah gelombang elektromagnetik

Riset fisika mengalami kemajuan konstan dalam banyak bidang, dan

masih akan tetap begitu jauh di masa depan. Dalam fisika benda kondensi

masalah teoritis tak terpecahkan terbesar adalah penjelasan

superkonduktivitas suhu-tinggi Banyak usaha dilakukan untuk membuat

spintronik dan komputer kuantum bekerja. Dalam fisika partikel potongan

pertama dari bukti eksperimen untuk fisika di luar Model Standar telah

mulai menghasilkan. Yang paling terkenal adalah penunjukan bahwa

neutrino memiliki massa bukan-nol. Hasil eksperimen ini nampaknya telah

menyelesaikan masalah solar neutrino yang telah berdiri-lama dalam fisika

matahari. Fisika neutrino besar merupakan area riset eksperimen dan

6
teori yang aktif. Dalam beberapa tahun ke depan, pemercepat partikel

akan mulai meneliti skala energi dalam jangkauan TeV yang di mana para

eksperimentalis berharap untuk menemukan bukti untuk Higgs boson dan

partikel supersimetri Para teori juga mencoba untuk menyatikan mekanika

kuantum dan relativitas umum menjadi satu teori gravitasi kuantum,

sebuah program yang telah berjalan selama setengah abad, dan masih

belum menghasilkan buah. Kandidat atas berikutnya adalah Teori-M teori

superstring, dan gravitasi kuantum loop. Banyak fenomena astronomikal

dan kosmologikal belum dijelaskan secara memuaskan, termasuk

keberadaan sinar kosmik energi ultra-tinggi ,asimetri baryon,

pemercepatan alam semesta dan percepatan putaran anomali galaksi.

Meskipun banyak kemajuan telah dibuat dalam energi-tinggi, kuantum, dan

fisika astronomikal, banyak fenomena sehari-hari lainnya, menyangkut

sistem kompleks, chaos, atau turbulens masih dimengerti sedikit saja.

Masalah rumit yang sepertinya dapat dipecahkan oleh aplikasi pandai dari

dinamika dan mekanika, seperti pembentukan tumpukan pasir, "node"

dalam air "trickling", teori katastrof, atau pengurutan-sendiri dalam

koleksi heterogen yang bergetar masih tak terpecahkan. Fenomena rumit

ini telah menerima perhatian yang semakin banyak sejak 1970-an untuk

beberapa alasan, tidak lain dikarenakan kurangnya metode matematika

modern dan komputer yang dapat menghitung sistem kompleks untuk

dapat dimodelin dengan cara baru. Hubungan antar disiplin dari fisika

kompleks juga telah meningkat, seperti dalam pelajaran turbulens dalam

7
aerodinamika atau pengamatan pembentukan dalam sistem biologi Pada

1932, Horrace Lamb meramalkan:

Saya sudah tua sekarang, dan ketika saya meninggal dan pergi ke

surga ada dua hal yang saya harap dapat diterangkan. Satu adalah

elektrodinamika kuantum, dan satu lagi adalah gerakan turbulens

dari fluida. Dan saya lebih optimis terhadap yang pertama.

2.2. SUHU DAN KALOR

2.2.1. Suhu

Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya

energi kinetik translasi rata-rata molekul dalam sistem gas ; suhu diukur

dengan menggunakan termometer (kamus kimia : balai putaka : 2002),

Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi

suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,

suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom

dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk

perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya

energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.

Suhu biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas

dinginnya suatu benda atau sistem. Benda yang panas memiliki suhu yang

tinggi, sedangkan benda yang dingin memiliki suhu yang rendah. Pada

hakikatnya, suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh

molekul-molekul sebuah benda.

8
Sebagai contoh, ketika kita memanaskan sebuah besi atau

alumanium maka akan terjadi proses pemuaian pada besi tersebut. Ketika

kita mendinginkan air sampai pada suhu dibawah nol derajat maka air

tersebut akan membeku. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat

adanya perubahan suhu disebut sifat termometrik. Dengan demikian,

perubahan suhu sifat termometrik menunjukkan adanya perubahan suatu

benda.

Dalam perubahan suhu jumlah energi panas, ΔQ, dibutuhkan untuk

mengganti suhu suatu material dari suhu awal, T0, ke suhu akhir, Tf

tergantung dari kapasitas panas bahan tersebut menurut hubungan:

Kapasitas panas tergantung dari jumlah material yang bertukar

panas dan properti bahan tersebut. Kapasitas panas dapat dipecah

menjadi beberapa cara berbeda. Pertama-tama, dia dapat dipresentasikan

sebagai perkalian dari masa dan kapasitas panas spesifik (lebih umum

disebut panas spesifik:

Cp = mcs

atau jumlah mol dan kapasitas panas molar:

Cp = ncn.

9
Molar dan kapasitas spesifik panas bergantung dari properti fisik

dari zat yang dipanasi, tidak tergantung dari properti spesifik sampel.

Definisi di atas tentang kapasitas panas hanya bekerja untuk benda padat

dan cair, tetapi untuk gas mereka tak bekerja pada umumnya.

Kapasitas panas molar dapat "dimodifikasi" bila perubahan suhu

terjadi pada volume tetap atau tekanan tetap. Bila tidak, menggunakan

hukum pertama termodinamika dikombinasikan dengan persamaan yang

menghubungkan energi internal gas tersebut terhadap suhunya.

Berdasarkan sifat termometrik inilah sehingga sebuah termometer

dibuat. Terometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dari

sebuah benda. Ada beberapa jenis termometer yang dibuat berdasarkan

pada beberapa sifat termometrik zat seperti pemuaian zat padat,

pemuaian zat cair, pemuaian gas, tekanan zat cair, tekanan udara,

regangan zat padat, hambatan zat terhadap arus listrik, dan intensitas

cahaya.

Pembuatan skala pada termometer memerlukan dua titik referensi.

Sebagai titik pertama dipilih titik beku, yaitu suhu campuran antara es

dan air pada tekanan normal. Ini terjadi pada saat air mulai membeku.

Titik kedua yang dipilh adalah titik didih yaitu suhu ketika air mendidih

pada tekanan normal. Kedua titik ini disebut, titik tetap atas dan titik

tetap bawah .

10
Terdapat tiga macam skala yang biasa digunakan dalam pengukuran

suhu, yaitu skla celcius, skala fahrenheit, dan skala kelvin. Skala

fahrenheit didasarkan pada titik beku 320F dan titik didih 2120F. Skla

celcius didasarkan pada titik beku 00C dan titik didih 1000C. Skala kelvin

berbeda dengan dua skala yang lainnya, skala ini didasarkan pada suhu

terendah yaitu -2730C, skala kelvin disebut juga skala suhu mutlak

(absolut) atau skala termodinamik. Satuan kelvin inilah yang digunakan

sebagai satuan SI untuk suhu.

Disamping tiga skala suhu diatas, ada skala lain yang masih juga

digunakan, yaitu skala reamur (0R). Pada skla ini air membeku pada suhu

00R dan didih pada suhu 800R.

A. Pemuaian

Ketika sebuah benda dipanaskan, gerakan molekul-molekulnya

semakin cepat, yang menyebabkan pergeserannya semakin besar. Secara

keseluruhan, jarak antar molekul menjadi bertambah sehingga terjadilah

peristiwa yang kita sebut sebagai pemuaian.

a. Pemuaian zat padat

b. Pemuaian zat cair

c. Pemuaian gas

11
1) Hukum Boyle

Hukum Boyle merupakan hukum yang menghubungkan volume

dengan tekanan gas pada suhu yang konstan. Bisa dikatakan bahwa pada

gas, walau pun suhunya konstan, volumenya bisa berubah karena adanya

perubahan tekanan

Tekanan Atmosfer P

Raksa (ii)

h Tabung karet 0

e P

(ii) pV = konstan

Gambar 2.1 Percobaan Boyle dan hasilnya

Dari eksperimen ini, kita bisa mengetahui bahwa nilai tekanan p :

p = ρg(H+h)

Dimana :

ρ adalah massa jenis raksa

g adalah percepatan gravitasi

h adalah selisih ketinggian permukaan raksa

12
jika A adalah luas penampang tabung, volume udara yang ada pada

tabung tertutup adalah

V = lA

Dari hasil percobaan Boyle, didadap[tkan bahwa grafik (H=h) versus1/l


merupakan suatu garis lurus, sehingga

(H+h) l = konstan

Karena g, ρ, dan A memiliki nilai konstan, maka


1
p∝
V

Atau

pV = konstan................(1)

persamaan (1) inilah yang disebut hukum Boyle, yang jika kita nyatakan
dengan kata-kata ; ”Tekanan suatu massa tertentu gas pada suhu
konstan berbanding terbalik dengan volumenya.”

2) Hukum Gay-Lussac atau Hukum Charles.

Kira-kira satu abad kematian Boyle, seorang fisikawan prancis

Jacques Charles, menemukan persamaan yang menghubungkan antara

volume dan suhu gas pada tekanan konstan. Selanjutnya persamaan ini

dikenal sebagai Hukum Charles atau Hukum Gay-Lussac. secara

matematis ditulis

V ∝T

Yang artinya pada tekanan konstan, volume gas V sebanding dengan

13
suhu T atau V/T = konstan.

3) Hukum Tekanan.

Sekarang, jika volume gas kita pertahankan tetap, sementara suhu dan

tekanan gas dibiarkan berubah, bagaimana perubahannya? Ternyata

pada volume konstan, diperoleh hubungan yang mirip dengan kasus pada

hukum Charles. Pada suhu konstan, tekanan suatu massa gas tertentu

sebanding dengan suhunya :

P ∝T

Atau

P
= kons tan
T
2.2.2. Kalor

kalor adalah energi yang dapat diteruskan oleh satu benda ke benda

lain secara konduksi,perolakan dan penyinaran. (kamus kimia ; 2002).

Sampai pada pertengahan abad 18, orang masih menyamakan

pengertian suhu dan kalor. Baru pada tahun 1760, joseph black

membedakan kedua pengertian ini. Suhu adalah sesuatu yang diukur pada

termometer, dan kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda yang

panas ke benda yang dingin untuk mencapai keadaan termal.

Pada tahun 1798, seorang ilmuwan amerika, benjamin thompson

menyasingkan definisi kalor sebagai fluida kalorik. Ia yang merupakan

seorang anggota militer mengamati bahwa ketika meriam menembakkan

14
peluru, ada kalor yang dihasilkan pada meriam. Berdasarkan

pengamatannya, thompson menyimpulkan bahwa kalor bukanlah fluida,

tetapi kalor dihasilkan oleh usaha yang dilakukan oleh kerja mekanis

misalkan gesekan. Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang

diperlukan untuk menaikkan suhu air sebesar 1 C


0

Menindaklanjuti apa yang dilakukan oleh thompson, james prescot

joule melakukan percobaan untuk menghitung jumlah energi mekanik yang

ekivalen dengan kalor sebanyak 1 kalori. Peralatan yang digunakan lihat

gambar 1.

pengaduk

termometer

ketinggian beban

air

v m

= massa

Gambar 1. Percobaan joule untuk menghitung energi kalor

Ketika massa m bergerak turun dengan kecepatan konstan, kawat

yang ditariknya menyebabkan pengaduk berputar. Karena massa berputar

dengan kecepatan konstan, berarti tidak ada perubahan enrgi kinetik,

tetapi terjadi penurunan energi potensial. Penurunan energi potensial ini

15
menghasilkan energi kalor pada air, yang diukur berdasarkan kenaikkan

suhu air. Berdasarkan teori bahwa energi potensial yang hilang sama

dengan energi mekanik dengan energi kalor :

1 kalori = 4.184 joule

1. Kalor jenis dan kapasitas kalor

Josep Black merupakan orang pertama yang menyadari bahwa

kenaikkan suhu suatu benda dapat digunakan untuk menentukan

banyaknya kalor yang diserap oleh benda. Jika sejumlah kalor ΔQ

menghasilkan perubahan suhu benda sebesar ΔT, kapasitas kalor

didefinisikan

∆Q
C=
∆T

Satuan kapasitor kalor adalah J/K.

Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menghasilkan perubahan

suhu ΔT ternyata sebanding dengan massa benda m dan perubahan

suhunya.

∆Q = mc∆T
2. Hukum kekekalan energi kalor

Ilmuwan yang pertama kali mengemukakan bahwa kalor merupakan

salah satu bentuk energi adalah Julius Robert Mayer (1814-1878) dari

jerman, yang sekitar tahun 1840an bekerja sebagai Dokter Kapal pada

angkatan laut hindia belanda di surabaya. Mayer mengamati bahwa darah

pasien orang-orang di Jawa berwarna lebih merah terang dibandingkan

16
dengan darah pasiennya dari eropa. Ini berarti bahwa darah penduduk

daerah tropis mengandung lebih banyak oksigen. Mayer menyimpulkan

bahwa didaerah tropis diperlukan lebih sedikit pembakaran makanan untuk

menjaga agar suhu tubuh constant, dan panas daripada pembakaran

makanan itu lebih banyak dipakai untuk melakukan kerja dari individu. Jika

ternyata panas dapat di ubah menjadi kerja, hal ini berarti bahwa ke-

duanya merupakan bentuk energi. Mayer mempublikasikan pemikiran itu

tatkala ia kembali ke eropa tahun 1842.

Pada tahun 1850 an para ilmuwan mulai mengakui panas (kalor)

sebagai salah satu bentuk energi. Hal ini berkat beberapa eksperimen dari

James Prescott Joule (1818-1889), seorang murid John Dalton di

Inggeris. Dari berbagai eksperimennya, Joule merumuskan Asas Kekekalan

Energi, yang berbunyi: “Energi tidak dapat diciptakan ataupun

dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk energi yang satu menjadi

bentuk energi yang lain”. Nama Joule diabadikan dalam satuan energi

menurut System International d’Unites (S.I.), satu Joule adalah kerja

yang dilakukan jika gaya 1 Newton bergerak sepanjang 1 Meter.

Pada abad 21, oleh para ilmuwan fisika dan ilmuwan kimia teori-

teori mengenai suhu dan kalor mulai diaplikasikan pada bentuk-bentuk

penemuan baru, contohnya bisa kita lihat dibidang komunikasi seperti

pembuatan antena dengan menggunakkan Pita Frekuensi Ka. Sistem kerja

dari Pita Frekuensi Ka ini pada dasarnya rumusnya mengacu pada teori-

teori suhu dan kalor. Penerapan teori suhu dan kalor juga banyak

17
digunakan pada sistem keamanan (kemiliteran) contohnya dalam

perumusan nuklir, pada Depleted Uranium (DU) yang biasa digunakan

dalam bentuk senjata antitank (atau anti kendaraan lapis baja lainnya).

Aktivitas jenis bagi DU cukup rendah, hanya 14,8 Bq/mg (58 % saja dari

aktivitas Uranium alam). Secara kimiawi Uranium merupakan logam berat

berwarna keperakan yang sangat padat. Sebuah kubus Uranium bersisi 10

cm memiliki massa mendekati 20 kg dan secara umum 70 % lebih padat

dibanding timbal (timah hitam). Pada suhu 600 -7000C dalam tekanan yang

sangat tinggi logam DU akan menyala dengan sendirinya, membentuk kabut

aerosol DU yang bersifat cair dan sangat panas.

2.2.1. Perambatan kalor

Kalor dapat merambat melalui tiga macam cara yaitu:

1. Konduksi

2. Konveksi

3. Radiasi.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Suhu

Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya

energi kinetik translasi rata-rata molekul dalam sistem gas ; suhu diukur

dengan menggunakan termometer (kamus kimia : balai putaka : 2002),

Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi

suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,

suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom

dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk

perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya

energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.

Suhu biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas

dinginnya suatu benda atau sistem. Benda yang panas memiliki suhu yang

tinggi, sedangkan benda yang dingin memiliki suhu yang rendah. Pada

hakikatnya, suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh

molekul-molekul sebuah benda.

2. Kalor

kalor adalah energi yang dapat diteruskan oleh satu benda ke benda

lain secara konduksi,perolakan dan penyinaran. (kamus kimia ; 2002).

19
Sampai pada pertengahan abad 18, orang masih menyamakan

pengertian suhu dan kalor. Baru pada tahun 1760, joseph black

membedakan kedua pengertian ini. Suhu adalah sesuatu yang diukur pada

termometer, dan kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda yang

panas ke benda yang dingin untuk mencapai keadaan termal.

Pada tahun 1798, seorang ilmuwan amerika, benjamin thompson

menyasingkan definisi kalor sebagai fluida kalorik. Ia yang merupakan

seorang anggota militer mengamati bahwa ketika meriam menembakkan

peluru, ada kalor yang dihasilkan pada meriam. Berdasarkan

pengamatannya, thompson menyimpulkan bahwa kalor bukanlah fluida,

tetapi kalor dihasilkan oleh usaha yang dilakukan oleh kerja mekanis

misalkan gesekan. Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang

diperlukan untuk menaikkan suhu air sebesar 1 C

3. Hukum kekekalan energi kalor

Ilmuwan yang pertama kali mengemukakan bahwa kalor merupakan

salah satu bentuk energi adalah Julius Robert Mayer (1814-1878) dari

jerman, yang sekitar tahun 1840an bekerja sebagai Dokter Kapal pada

angkatan laut hindia belanda di surabaya. Mayer mengamati bahwa darah

pasien orang-orang di Jawa berwarna lebih merah terang dibandingkan

dengan darah pasiennya dari eropa. Ini berarti bahwa darah penduduk

daerah tropis mengandung lebih banyak oksigen. Mayer menyimpulkan

bahwa didaerah tropis diperlukan lebih sedikit pembakaran makanan untuk

menjaga agar suhu tubuh constant, dan panas daripada pembakaran

20
makanan itu lebih banyak dipakai untuk melakukan kerja dari individu. Jika

ternyata panas dapat di ubah menjadi kerja, hal ini berarti bahwa ke-

duanya merupakan bentuk energi. Mayer mempublikasikan pemikiran itu

tatkala ia kembali ke eropa tahun 1842.


B. Saran
Untuk menambah khasanah pengetahuan kita tentang materi zat

padat, penyusun menyarankan agar dapat membacanya dalam buku-buku

sumber lainnya, selain melalui media internet.

21

Você também pode gostar