Você está na página 1de 40

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan kesehatan terfokus pada kesehatan ibu dan anak, tetapi tidak menutup kemungkinan kesehatan secara umum. Pelayanan kesehatan ini perlu sekali ditingkatkan mengingat Angka kematian ibu dan kematian bayi masih sangat tinggi terutama di negara berkembang. Maka dari itu untuk mengurangi kejadian tersebut sangat diperlukan asuhan kebidanan pada masa kehamilan, agar jiak terdapat kelainan dapat segera ditemukan dan diatasi. (Manuaba, 1998 : 15). Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan atau asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Sarwono, 2002 : 89). Dari bahasan tersebut paenulis tertarik untuk mengangkat masalah asuhan kebidanan Ny. M G11 P1001 Ab000 UK 18-20 Minggu Kehamilan Normal. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat memahami tentang asuhan kebidanan dan menerapakan pengetahuan yang didapat. 2. Tujuan Khusus Setelah melakukan asuhan kebidanan, penulis dapat : a. mengumpulkan data ibu hamil trimester II; b. mendiagnosa dan mengidentifikasi masalah pada ibu hamil trimester II; c. menyusun rencana pada ibu hamil trimester II; d. melaksanakan tindakan kebidanan pada ibu hamil trimester II; e. mengevaluasi hasil tindakan kebidanan pada ibu hamil trimester II; dan f. mendokumentasukan asuhan kbidanan ibu hamil trimester II.

C. Metode Penulisan Metode penulisan dalam asuhan kebidananini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu menguraikan dan menganalisa kasus yang telah dikajin pada saat tertentu.

D. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Metode penulisan D. Sistematika penulisan BAB II : Tinjauan Pustaka A. Landasan teori B. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan BAB III : Tinjauan Kasus A. Pengkajian : Data Subyektif dan Data Obyektif B. Identifikasi diagnosa dan masalah C. Masalah potensial D. Identifikasi kebutuhan segera E. Intervensi F. Implementasi G. Evaluasi BAB IV : Pembahasan BAB V : Penutup A. Kesimpulan B. Saran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pengertian Kehamilan adalah pertemuan sel telur dan sperma yang diikuti dengan nidasi (Rustam, 1998 : 17). Kehamilan adalah masa dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama (Sarwono, 2002 : 89). Proses kehamilan merupakan masa rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, pelepasan ovum, terjadi nidasi pada uterus, pembentukan placenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 1998 : 95). Konsepsi secara formal diindentifikasikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma, yang menandai awal suatu kehamilan (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004 : 74). Peristiwa ini bukan merupakan peristiwa yang terpisah, tetapi ada suatu rangkaian kejadian yang mengelilinginya. Kejadian itu adalah ; - Pembentukan gamet (telur dan sperma) - Ovulasi (pelepasan telur) - Penggabungan gamet dan implantasi embrio dalam uterus. Gestasi manusia berlangsung sekitar 280 hari setelah periode menstruasi terakhir atau 266 hari setelah konsepsi (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004 : 100). 2. Proses Permulaan Kehamilan Dapat dimulai dengan pembentukan ovum dalam ovarium, khususnya pada folikel ovarium (oogenesis). Sperma ejakulasi dalam kondisi normal mengakibatkan 1 sendok the semen (mengandung 200-500 juta sperma) ke dalam vagina sampai mengalami kapasitasi.

Fertilisasi apabila sebuah sperma berhasil menembus membran mengelilingi ovum, berada dalam membran, dan tidak dapat ditembus sperma lain konsepsi dan terbentuk zigot. Implantasi antara 7-10 hari setelah konsepsi, trofloblas menyekresi enzim yang membantunya membenamkan diri dalam endometrium sampai seluruh bagian blastosis tertutup (normalnya terjadi pada korpus uteri bagian depan atau belakang). Embrio dan janin Kehamilan berlangsung selama kira-kira 10 bulan lunar atau 9 bulan kalender atau 40 minggu atau 280 hari). Perkembangan embrio Tahap embrio berlangsung dari hari ke-15 sampai sekitar 8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm dari puncak kepala sampai bokong ((Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004 : 74-77). 3. Syarat-syarat Terjadi Kehamilan Setiap kehamilan harus ada : Ovum Spermatozoa Pembuahan Nidasi Placenta 4. Fisiologi Kehamilan Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur dan indung telur yang ditanglian oleh umbar-umbar (fimbrie) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu pertumbuhan cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta dan 1 sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahans el telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang dari tuba falopii. Di sekitar sel telur, banyak berkumpul sperma-sperma masuk ovum yang kemudian bersatu menjadi sat sel (pembuahan). Ovum yang telah dibuahi ini segera membuahi diri sambil bergerak menuju ruang rahim kemudian melekat pada mukosa rahim untuk dan lanjutan bersarang di (Rustam, 1998 : 18)

ruang rahim. Peristiwa ini disebut nidasi. Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari (Rustam, 1997 : 17). 5. Tanda-tanda Gejala Hamil a. Tanda-tanda presumtif (perubahan yang dirasakan wanita) Amenorhea Mual muntah Mengidam Anoreksia nyeri (Rustam, 1998 : 45) b. Tanda pasti hamil Gerakan janin dapat dilihat / diraba Terdengar detak jantung Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen (Rustam, 1998 : 45). c. Tanda tidak pasti kehamilan Rahim membesar sesuai usia kehamilan Pada pemeriksaan dalam dijumpai : - Tanda hegar : konsistensi rahim lunak terutama di daerah itmus uteri. - Tanda chadwick : selaput lendir vulva menjadi ungu kebiruan. - Tanda goodel : serviks bertambah vaskularisasinya dan lunak seperti bibir. - Braxton hicks : uterus berkontraksi saat dirangsang. - Teraba Ballotemen : timbul lentingan bila rahim digoyangkan. - Pemeriksaan tes biologis positif - Tanda piscaseck. (Rustam, 1998 : 45). 6. Perubahan Anatomik dan Fisiologik pada Wanita Hamil Uterus Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Miksi ringan Konstipasi / obstipasi Hiperpigmentasi Payudara membesar, tegang, dan sedikit

Serviks uteri Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Vagina dan vulva Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tanda chadwick. Ovarium Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Mamma Mamma akan membesar Estrogen, dan dan tegang akibat progesteron, hormon tetapi somato belum

mammotropin. Sirkulasi darah

akan

mengeluarkan air susu.

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan alat-alat yang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Sistem respirasi Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Traktus digestivus Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea). Traktus urinarius Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Kulit Pada kulit terdapat deosit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.

Metabolisme dalam kehamilan Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga meninggi dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya (glandula tireoidea). (Sarwoto, 2005 : 89-98) 7. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu : Triwulan pertama : 0 sampai 12 minggu. Triwulan kedua Triwulan ketiga : 13 sampai 28 minggu. : 29 sampai 42 minggu. (Manuaba, 1998 : 125) 8. Perbedaan antara Primigravida dan Multigravida Primi - Buah dada tegang - Puting susu runcing - Perut tegang dan menonjol ke depan - Striae lividae - Perinium utuh - Vulva tertutup - Hymen perforates - Vagina sempit dan teraba rugae - Portio runcing, osf. ext tertutup Multi - Lembek, menggantung - Putting susu tumpul - Perut lembek dan tergantung - Striae lividae dan striae albicans - Perinium berparut - Vulva mengangah - Caranculae myrtiformis - Vagina longgar, selaput lendir licin - Portio tumpul dan terbagi dalam bibir depan dan bibir belakang (UNPAD, 1983 : 182) 9. Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis banding, di antaranya : Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria - Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi denngan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan. Tumor kandungan / mioma uteri - Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak diserta tanda hamil.

- Bentuk pembesaran tidak merata. - Perdarahan banyak saat menstruasi. Kista ovarium - Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil. - Datang bulan terus berlangsung. - Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan. - Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif. - Sebab hymen inperforata. Kandung kemih yang penuh - Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan menghilang. (Manuaba, 1998 : 127) 10. Pengawasan Antenatal Pengawasan antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Diketahui bahwa janin dalam rahim dan ibunya merupakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, dan perkemangan janin. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sebanyak 4 kali, yaitu pada tiap semester, sedangkan trimester terakhir sebanyak 2 kali. WHO expert committee on the midwife in maternity care mengemuka-kan tujuan maternity care (pelayanan kebidanan) yaitu : a. Pengawasan serta penanganan wanita hamil dan saat persalinan. b. Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan. c. Perawatan neonatus bayi. d. Pemeliharaan dan pemberian laktasi. (Manuaba, 1998 : 128-129)

11. Tujuan Asuhan Antenatal Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi. Menggali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

(Sarwono, 2002 : 90) 12. Secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk : Mengenal dan menangani sedini mungkin penyakit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana. Menurunkan nagka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. (Manuaba, 1998 : 129) 13. Jadwal Pemeriksaan Antenatal Pemeriksaan pertama Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid. Pemeriksaan ulang - Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 sampai 7 bulan. - Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan. - Setiap 1 minggu sejak umur hamil 8 bulan sampai terjadi persalinan.

Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu. (Manuaba, 1998 : 129-130) 14. Konsep Pemeriksaan Pengawasan Antenatal a. Anamnesa Data biologis Keluhan hamil Fisiologis Patologis (abnormal) b. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik umum Pemeriksaan fisik khusus - Obstetri - Pemeriksaan dalam / rektal - Pemeriksaan ultrasonografi c. Peneriksaan laboratorium Laboratorium rutin - Darah lengkap - Urine lengkap - Tes kehamilan Laboratorium khusus - Pemeriksaan TORCH - Pemeriksaan serologis - Pemeriksaanfungsi hati dan ginjal - Pemeriksaan protein darah - Pemeriksaan golongan darah - Pemeriksaan faktor Rh - Pemeriksaan air ketuban - Pemeriksaan infeksi hepatitis B ibu / bayi - Pemeriksaan estriol dalam urin - Pemeriksaaninfeksi AIDS

e. Doagnosis kehamilan Kehamilan normal - Tanpa keluhan - Hasil pemeriksaan laboratorium baik Kehamilan dengan resiko - Tinggi / sangat tinggi - Yang meragukan Kehamilan disertai penykit ibu yang mempengaruhi janin. Kehamilan disertai komplikasi. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang. Diagnosis diferensial - Amenorhea sekunder - Psedocyesis - Tumor ginekologis Penatalaksanaan lebih lanjut - Pengobatan penyakit yang menyertai hamil. - Pengobatan penyulit kehamilan. - Menjadwalkan pemberian vaksinasi. - Memberikan preparat penunjang kesehatan : # Vitamin : Obimin AF, Prelavit, Vicanatal, Barralat, Biosanbe, dsb. # Tambahan pemeriksaan ulang. Pemeriksaan hamil (Manuaba, 1998 : 130-131) 15. Hampir setiap wanita hamil mengalami sedikitnya satu dari keluhan gangguan kehamilan, antara lain : Mual di pagi hari Ambil manfaat terbaik dari diet makanan terbaik karena makanan terbaik kaya akan protein dan karbohidrat kompleks yang cenderung untuk menurunkan rasa mual.

Sembelit Pada kehamilan dini tubuh mulai mengedarkan hormon untuk mengendurkan otot yang akan dilibatkan pada kelahiran anak, tetapi juga yanng secara tidak langsung mengendurkan otot saluran pencernaan. Kembung dan rasa ingin buang angin Seperti halnya dapat dibuktikan pada wanita hamil, kembung dan perasaan ingin buang angin hanya membahayakan janin jika perasaan kenyang terus menerus membuat mereka menjadi tidak makan secara teratur. Nyeri ulu hati Derita nyeri ulu hati (heart burn) sedikitnya 30-70% ibu hamil mengalaminya. Mengidam dan pantangan Jika ibu hanil sama sekali tidak dapat mengabaikan makanan mengidam dan pantangan, ibu tidak perlu menjauhinya supaya kebutuhan nutrisi terpenuhi. Ibu perlu mengetahui kapan perlu menyantapnya dan kapan menghindarinya. Rasa lelah Hal ini bukanlah sesuatu yang mengherankan karena adanya tekanan fisik dan emosi pada tubuhnya. Kram tungkai Satu-satunya kram yang dapat timbul karena pengaruh gaya tidur ibu hamil adalah kran tungkai. Perubahan tampilan umum kulit Perubahan hormon dapat menyebabkan peningkatan pengluaran minyak pada kulit.Spesifik pada trimester II: Sesak nafas Obstipasi Nyeri pinggang Sering kram Rasa lelah (Eisenberg, 1999 : 61-70)

16. Pemeriksaan Ibu Hamil a. Anamnesa 1) Anamnesa identitas istri dan suami : nama, umur, agama, pekerjaan, alamat, dan sebagainya. 2) Anamnesa umum Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan, dan sebagainya. Tentanh haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). Bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele : hari + 7, bulan 3, tahun + 1. TP = hari + 7, bulan 3, tahun + 1. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan ektopik. b. Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostik Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dam legeartis : tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan jantung, paru-paru, dan sebagainya. c. Perkusi Tidak begitu banyak artinya kecuali bila ada sesuatu indikasi. d. palpasi Ibu hamil disuruh berbaring telentang, kepala dan bahu sedikit lebih tinggi dengan memakai bantal. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu hamil. Dengan sikap hormat lakukankah palpasi bimanual terutama pada pemeriksaan perut dan payudara. Palpasi perut untuk menentukan : Besar dan konsistensi rahim. Bagian-bagian janin, letak, presentasi. Gerakan janin. kontraksi rahim braxton Hicks dan his Cara palpasi ada bermacam-macam : Menurut leopold dengan variasi Menurut Iknebel

Menurut Budin Menurut Ahlfeld e. Auskultasi Digunakan stetoskop Monorai (stetoskop obstetrik) untuk

mendengarkan detak jantung janin (DJJ). Yang dapat kita dengarkan adalah : 1) Dari janin DJJ pada UK 12 minggu dengan menggunakan Doppler, UK 18-20 minggu menggunakan fetoskop. Bising tali pusat Gerakan dan tendangan janin setelah UK 18-20 minggu hingga melahirkan. 2) Dari ibu Bising rahim (uterine souffle) Bising aorta Peristaltik usus Cara menghitung DJJ Setiap menit, misalnya 140 /menit. Dihitung 35 detik secara bergantian dengan selang waktu 5 detik dari penghitungan yang sebelumnya. Dengan cara ini dapat diketahui teratur tidaknya nadi. f. Pemeriksaan dalam Vaginal toucher (VT) Rectal toucher (RT) Guna pemeriksaan dalam adalah untuk mengetahui : 1) Bagian terbawah janin 2) Kalau bagian terbawah adalah kepala, dapat ditentukan posisi uuk, uub, hidung, orbita, mulut, dan sebagainya. 3) Kalau letak sungsang, dapat diraba anus, sakrum, dan tuber ischii. 4) Pembukaan serviks, turunnya bagian terbawah janin, caput suksedaneum, dsb. 5) Secara umum dapat dievaluasi keadaan vagina, serviks, dan panggul. ( Bobak,2004 : 175 )

6) Pelvimetri klinik. Pemeriksaan dalam memakai jari telunjuk dan jari tengah dengan mencoba meraba promotorium. g. Reaksi kehamilan Ada 2 cara, yaitu : 1) Reaksi biologik 2) Reaksi imonologik h. Pemeriksaan rontgenolik Pemeriksaan rontgenolik digunakan sebagai penunjang diagnostik bila terdapat keragu-raguan dalam pemeriksaan obstetrik. i. Pemeriksaan laboratorium Ibu hamil hendaknya diperiksa air kencing dan darahnya sekurangkurangnya 2 selama kehamilan, sekali permulaan dan sekali lagi pada akhir kehamilan. j. Ultrasonografi Dibanding dengan pemeriksaan rontgen, USG tidak berbahaya untuk janin karena memakai prinsip sonor (bunyi). (Rustam, 1998)

B. Konsep Manajemen Asuhan kebidanan 1. Pengkajian a. Data Subyektif 1) Biodata Nama ibu digunakan agar lebih mudah berkomunikas dengan klien dalam pelaksanaan tindakan sehingga ibu lebih kooperatif. Umur digunakan untuk mengetahui kehamilan dengan resiko atau tidak (umur tidak boleh lebih daeri 35 tahun ). Agama digunakan untuk memberikan motivasi atau dorongan dan semangat bagi ibu. Pendidikan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu. Pekerjaan untuk mengetahui aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan oleh ibu selama ini.

Penghasilan untuk mengetahui kemampuan ekonomi keluarga. 2) Alasan Datang Alasan ibu datang menemui petugas kesehatan. 3) Keluhan Utama Keluhan yang sering pada trimester II seperti sesak nafas, sembelit, atau susah buang air besar, sering kram, nyeri kaki. 4) Riwayat Kesehatan yang Lalu Untuk mengetahui apakah ibu menderita atau pernah sakit yang dapat mengganggu kesehatan ibu ataupun bayinya, misal penyakit jantung, kencing manis, hipertensi. Juga untuk mengetahui apakah ibu pernah opname atau operasi di rumah sakit. 5) Riwayat Kesehatan Keluarga Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular, keturunan akut, kronis, gemeli. 6) Riwayat Haid Meliputi amenorhoe, menarche, siklus, lama haid, HPHT, keluhan saat haid. 7) Riwayat Perkawinan Berapa kali kawin, berapa lama perkawinan, dan usia pertama kali kawin. 8) Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu Kehamilan : hamil yang ke berapa , periksa berapa kali, dimana, TT berapa kali, UK berapa, diberi tablet tambah darah, vitamin , senam hamil, perawatan payudara, keluhan saat hamil. Persalinan : melahirkan pada UK berapa, dimana, apakah normal atau dengan tindakan, BBL, PBL, jenis kelamin, A/S, cacat, perdarahan. Nifas : ada atau tidak kelainan, kontraksi uterus, luka jahitan, bagaimana lochea, berapa hari, bagaimana pengeluaran ASI.

9) Riwayat Kehamilan Sekarang Apakah ada keluhan saat hamil ini, berapa kali periksa hamil, dimana, apa saja yang sudah ibu dapatkan selama hamil,kapan gerakan janin mulai dirasakan,dan berencana melahirkan dimana. 10) Riwayat Imunisasi Imunisasi apa saja yang sudah pernah didapatkan ibu. 11) Riwayat KB Ibu pernah menggunakan kontrasepsi apa, pernah gagal atau tidak, apa rencana KB ibu selanjutnya, alasan memilih KB tersebut dan akan berapa lama. 12) Pola kebiasaan sehari-hari Nutrisi Makan 3 4 x/hari komposisi nasi, sayur , lauk dan buah dengan menambah komposisi protein ( 1 telur tiap hari ), karena pada wanita hamil meningkat 0.5/kg BB/hari. Konsumsi Fe 800 mg atau 30 50 mg/hari, dan kalsium 1,5 gr/hari. Minum 8 10 gelas/hari. Eliminasi BAB 1x/hari, konsistensi lunak, warna kuning. BAK 8 10 x/hari tidak ada gangguan. Kebersihan Mandi 2x/hari , gosok gigi 2x/hari, ganti baju dan pakaian dalam 2x/hari, atau jika terasa lembab Kebiasaan Tidak merokok, tidak mengkonsusmsi alkohol, tidak minum jamu- jamuan, tidak melakukan hoyog- hoyog. Aktivitas Ibu tidak bekerja, hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, memasak, dll.Tidak ada gangguan Istirahat Ibu tidur siang 1 2 jam dan tidur malam 8 jam dari jam 21.00 sampai 05.00 wib, tidak ada gangguan.

Seksual Ibu mengatakan tetap melakukan hubungan suami istri 2 3 x seminggu saata hamil ini. 13) Riwayat Psikososial Bagaimana hubungan ibu dengan keluaraga apakah ibu terlihat dalam kegiatan sosial sekitar rumah. Bagaimana tanggapan ibu dan keluarga terhadap kehamilannya sekarang. 14) Data Spiritual Untuk memberikan nasehat dan bimbingan ibu sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

b. Data Obyektif 1) Pemeriksaan Umum Keadaan umum Kesadaran : Baik : Composmentis Setiap minggu naik -1kg, s/d akhir kehamilan kenaikan BB12 kg (Sarwono, 2005 : 99) TB Lila : cm (normal > 145 cm) : cm (normal > 23,5 cm) : 100/70 130/90 mmHg : 80 100 /menit : 16 24 /menit : 36,5 37,5 oC ( Persis,1998 ) : kg

BB sebelum hamil : kg BB saat hamil

TTV

: TD N Rr S

2) Pemeriksaan Fisik Inspeksi Rambut Kepala : Bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe. : Tidak ada benjolan abnormal.

Mata

: Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, kelopak mata tidak oedem, tidak cekung, penglihatan normal.

Wajah

: Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum (-).

Hidung

: Simetris, tidak ada polip dan sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung.

Telinga

: Simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.

Mulut

: Bibir tidak pucat, tidak ada caries gigi, lidah bersih, tidak ada stomatitis.

Leher

: Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, vena jugularis dan kelenjar limfe, tidak ada benjolan abnormal.

Payudara

: Simetris, bersih, hyperpigmentasi areola mammae, puting susu menonjol, ASI (+).

Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra, perut tampak membesar sesuai usia kehamilan. Genetalia : Bersih, tidak oedema, tidak varises, tidak ada condiloma akuminata dan condiloma latum, tidak ada lendir atau darah. Integumen : Warna kulit, hiperpigmentasi, striae, linea nigra. Palpasi Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, vena jugularis dan kelenjar limfe, tidak ada benjolan abnormal. Payudara : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal, ASI belum keluar. Abdomen : Leopold I : TFU sesuai UK, pada fundus teraba bagian yang lunak dan tidak melenting bokong Leopold II : Sebelah kanan / kiri teraba bagian yang keras, memanjang, dan rata punggung.

Leopold III : Bagian bawah teraba bagian yang keras, bundar, dan.melenting (kepala) . Leopold IV : Auskultasi Dada : Tidak ada ronchi, tidak ada wheezing. DJJ (+) (normal : 120-160 /menit teratur, kuat). Perkusi Reflek patella (+/+). 3) Pemeriksaan Penunjang Hb Reduksi Albumin USG Hari perkiraan lahir Terapi : kalk, B-complek : (normal > 10 gram/dl) Plano test : + / : +/: +/-

2. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Dx : Ny P Ab UK minggu tunggal, hidup, intrauterine dengan kehamilan normal. DS : - Ibu mengatakan hamil ke- - Ibu mengatakan usia kehamilan sudah bulan. - HPHT : .. DO : Keadaan umum Kesadaran : Baik : Composmentis Setiap minggu naik -1kg, s/d akhir kehamilan kenaikan BB 12 kg (Sarwono, 2005 : 99) TB Lila TTV : cm (normal > 145 cm) : cm (normal > 23,5 cm) : TD N : 100/70 130/90 mmHg : 80 100 /menit : kg

BB sebelum hamil : kg BB saat hamil

Rr S

: 16 24 /menit : 36,5 37,5 oC ( Persis,1998 )

Abdomen : Leopold I : TFU sesuai UK, pada fundus teraba bagian yang lunak dan tidak melenting bokong Auskultasi : DJJ (+) (normal : 120-160 /menit) teatur, kuat. Masalah 1). Nyeri pinggang sehubungan dengan spasme otot pinggang akibat pembesaran uterus. DS : ibu mengatakan nyeri pada pinggang DO : - ibu tampak menyeringai saat bangkit dari tempat duduk sambil memegangi pinggang. - ibu terlihat gelisah - Ku : baik - Kesadaran : composmentis 2). Obstipasi sehubungan dengan pengaruh dari hormon kehamilan yang meningkat. DS : ibu mengatakan tidak bisa BAB selama 2 hari Ibu mengatakan selama hamil sulit BAB, tidak suka sayur, minum 4 - 5 gelas/ hari. DO : - Ku : baik - Kesadaran : composmentis - Pada palpasi terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah.

3). Sering kram sehubungan dengan pembesaran uterus. DS : ibu mengatakan sering kram terutama pada saat malam hari

DO : - Ku : baik - Kesadaran : composmentis - Pada palpasi tidak terdapat oedem, nyeri tekan pada bekas kram. - Pada perkusi reflek patella + / +

4). Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus DS : ibu mengatakan sering sesak nafas pada akhir akhir ini DO : - ibu tampak cemas - Ku : baik - Kesadaran : composmentis - RR = > 24x/mnt - tidak ada retraksi dinding dada, ronchi (-), wheezing (-) 5). Nyeri kaki sehubungan dengan adanya oedem akibat dari penekanan uterus pada vena femoralis. DS : ibu mengatakan kakinya bengkak dan nyeri akhir akhir ini.

DO : - ibu tampak cemas - Ku : baik - Kesadaran : composmentis - Pada inspeksi: kaki simetris, tampak oedem - Pada palpasi kaki kanan dan kiri oedem, terdapat nyeri tekan. 3. Masalah Potensial (Tidak ada) 4. Identifikasi Diagnosa dan masalah Potensial (Tidak ada) 5. Intervensi Dx : Ny P Ab UK 26-28 minggu tunggal hidup, intrauterine dengan kehamilan normal. Tujuan : Ibu mengetahui dan mengerti keadaan kehamilannya. Keadaan ibu dan janin sehat Tidak terjadi komplikasi pada ibu dan janin KH : - Kehamilan ibu berjalan normal - ibu tampak tenang dan puas dengan penjelasan petugas - Perut membesar sesuai umur kehamilan.: 20 minggu : 3 jari bawah pusat 24 minggu : setinggi pusat. 28 minggu : 3 jari diatas pusat

Intervensi : 1) Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga. R : Terjalin kerjasama yang baik dalam melakukan tindakan. 2) Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. R : Parameter untuk mengetahui adanya komplikasi secara dini. 3) Lakukan pemeriksaan standart 7T. R : Parameter untuk mengetahui adanya komplikasi secara dini. 4) Informasikan pada ibu tentang hasil pemeriksaan. R : Ibu lebih mengerti dengan kondisinya. 5) Anjurkan pada ibu untuk mengonsumsi makanan yang bergizi / dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil. R : Makanan bergizi sangat bermanfaat untuk perkembangan dan pertumbuhan janin dalam kandungan. 6) Anjurkan pada ibu untuk cukup istirahat. R : Istirahat yang cukup aliran darah dalam tubuh menjadi lancar. 7) Rencanakan bersama ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 bulan sekali atau bila ada keluhan. R : Pemantauan rutin untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan pada kehamilan sehingga dapat dilakukan tindakan segera. 8) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi Fe dan B komplek. R : Pemberian obat yang sesuai pada ibu hamil dapat menambah daya tahan tubuh ibu sehingga dapat menambah energi. Masalah a. Nyeri pinggang sehubungan dengan spasme otot pinggang akibat pembesaran uterus. Tujuan : ibu dapat mengerti penyebab nyeri yang dialaminya Ibu dapat mengatasi nyerinya KH : - ibu tampak tenang dan puas dengan penjelasan petugas. - ibu dapat menjawab pertanyaan yang diajukan petugas tentang cara mengatasi nyerinya

Intervensi 1) Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang adalah fisiologis dan sering terjadi pada kehamilan trimester II R : penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu

sehingga dapat mengurangi kecemasan dan ibu kooperatif dalam menerima asuhan 2) Ajarkan pada ibu teknik relaksasi setiap saat R : teknik relaksasi yang benar menyebabkan suplai O2 ke jaringan cukup sehingga sirkulasi menjadi lancardan rasa nyeri dapat berkurang 3) Jelaskan pada ibu tentang body mekanik R : untuk mengurangi ketegangan otot sehingga nyeri berkurang 4) Anjurkan pada ibu untuk tidak memakai sandal atau sepatu hak tinggi R : sepatu atau sandal hak tinggi akan menambah sikap tubuh menjadi hiperlordose dan menyebabkan spasme otot punggung sehingga bertambah nyerinya. 5) Anjurkan ibu untuk memakai korset R : korset dapat menyangga uterus dan mengurangi nyeri pinggang b. Obstipasi sehubungan dengan pengaruh dari hormon kehamilan yang meningkat. Tujuan : KH Ibu dapat mengatasi obstipasi : - ibu tampak tenang dan puas dengan penjelasan petugas. - ibu dapat menjawab pertanyaan yang diajukan petugas tentang cara mengatasi nyerinya Intervensi : 1) jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat menyebabakan ibu mengalami obstipasi.

R:

penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu

sehingga dapat mengurangi kecemasan dan ibu kooperatif dalam menerima asuhan . 2) Anjurkan ibu untuk menkonsumsi makanan tinggi serat dengan menu seimbang ( sayur dan buah ). R : Makanan tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat sehingga mempermudah pengeluaran feses. 3) Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi dan menambah konsumsi air minum menjadi 3l perhari ( 8 10 gelas/hari ). R : minum air hangat akan merangsang peristaltik usus sehingga dapat merangasang pengosongan kolon lebih cepat.sedangkan konsumsi air yang cukup dapat mencegah rimbulnya reabsorbsi yang berlebihan sehingga konsistensi feses menjadi lebih lunak. 4) Jelaskan pada ibu tentang pentingnya olah raga. R : Olah raga dapat memperlancar peredaran darah sehingga semua sistem tubuh dapat berjalan lancar termasuk sistem pencernaan. 5) Anjurkan pada ibu untuk membiasakan pola BAB teratur. R : Kebiasaan berperanan besar dalam menentukan defekasi, tidak mengulur waktudapat menghindari penumpukan feses yang menyebabkan feses keras. c. Sering kram sehubungan dengan pembesaran uterus. Tujuan : ibu paham dengan penyebab kram Ibu dapat mengatasi kram yang terjadi KH : - ibu tampak tenang dan puas dengan penjelasan petugas. - ibu dapat mempraktikkan cara mengatasi kram. - kram berkurang Intervensi : 1) Jelaskan penyebab kram pada ibu. R : Menambah pengetahuan ibu sehingga ibu tidak cemas 2) . Anjurkan ibu untuk menkonsumsi makanan yang menandung kalsium tinggi misal: susu, pisang hijau R : Kebutuhan kalsium tercukupi sehingga tidak timbul kram.

3) Ajarkan pada ibu cara mengatasi kram dengan meluruskan kaki dan mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi, sering mengganti posisi, hindariberdiri atau duduk ter lalu lama. R : Menurunkan ketidaknyamanan berkaitan dengan perubahan kadar kalsium fosfor atau karena tekanan dari uterus pada saraf yang mensuplai ekstremitas bawah. 4) Anjurkankan pada ibu untuk senam hamil secara teratur. R :senam hamil dapat meningkatkan suplai O2 dan memperlancar peredaran darah kr jaringan. d. Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus Tujuan : Ibu dapat beradaptasi dengan sesak nafasnya KH : - aktivitas ibu sehari hari tidak tertangu - ibu dapat memaahami penjelasan yang diberikan petugas. - RR = 16 24 x/mnt intervensi 1) ajarkan pada ibu posisi tidur semifowler ( kepala lebih tinggi dari kaki) R : Tidur posisi semifowler , pembesaran uterus serta organ abdomen menekan diafragma sehingga membatasi ekspansi paru.

Penggunaan posisi semifowler memungkinkan diafragma menurun sehingga membantu mengembangkan ekspansi paru dengan optimal. 2) . Anjurkan ibu untuk beraktivitas dengan istirahat yang cukup R : menghemat energi dan menhindari pengerahan energi terus menerus untuk meminimalkan kepekaan uterus. e. Nyeri kaki sehubungan dengan adanya oedem akibat dari penekanan uterus pada vena femoralis. Tujuan : ibu mengerti bahwa nyeri akibat oedem pada kaki tersebut adalah hal fisiologis KH : - Ku = baik Nyeri berkurang TTV dalam batas normal Ibu mengerti dengan penjelasan petugas

Intervensi : 1) Jelaskan pada ibu bahwa kaki oedem tersebut dikarenakan penekanan uterus yang besar. R : Menambah pengetahuan ibu sehingga ibu tidak cemas. 2) Anjurkan ibu untuk istirahat dengan kaki lebih tinggi. R : meningkatkan aliran balik vena sehingga kaki tidak oedem 3) Anjurkan pada ibu untuk menghindari pakaian yang ketat. R : pakaian yang ketat akan membatasu dan menghsmbst aliran darah balik dari tungkai ( bagian bawah tubuh ) ke tubuh bagian atas. 4) Anjurkan pada ibu untuk tidak memakai sandal atau sepatu hak tinggi . R : mengurangi kenyamanan dan akan menambah penekanan pada tubuh bagian bawah sehingga aliran darah balik dari bawah tidak lancar. 5) Anjurkan pada ibu untuk memakai penopang perut. R : Penggunaan penopang perut dapat mengurangi tekanan pada ekstremitas bawah sehingga aliran darah balik dari bawah menjadi lancar.

6.

Implementasi

Disesuaikan dengan intervensi. 7. Evaluasi Hasil evaluasi menggunakan metode SOAP.

BAB III TINJAUAN KASUS

I.

Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 Januari 2008 jam 10.00 WIB di ruang KIA Puskesmas kendalsari.n A. Data Subyektif 1. Biodata Nama ibu : Ny. M Umur Agama : 32 tahun : Katholik Nama suami : Tn. N Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan : 35 tahun : Katholik : SMA : swasta : Rp 700.000,/bln

Pendidikan : SMA Pekerjaan : swasta Alamat : Jl. Selorejo Lowokwaru Malang 2. Alasan Datang

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. 3. Keluhan Utama Ibu mengatakan tidak ada keluhan danm hanya ingin kontrol kehamilan. 4. Riwayat Kesehatan yang Lalu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis (ashma, jantung, tekanan darah tinggi), maupun penyakit turunan (darah tinggi dan kencing manis).ibu mengatakan tidak pernah sakit sampai diopname. 5. Riwayat Kesehatan Sekarang Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit ashma, jantung, kencing manis, dan darah tinggi. 6. Riwayat Kesehatan keluarga Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yanng menderita penyakit ashma, jantung, darah tinggi, atau akut (kencing manis),

keturunan kembar, penyakit menular (TBC dan kuning), serta penyakit menular seksual. 7. Riwayat Haid Menarche Siklus Lama Banyaknya Amenorhea : 12 tahun : 28 hari, teratur : 4-5 hari : Sedang (3-4 pembalut/hari) : 4 bulan

Keluhan haid : HPHT 8. : 2-09-2007

Riwayat Perkawinan Menikah Lama menikah Umur pertama menikah : 1 : 5 tahun : 27 tahun

9.

Riwayat Kehamilan , persalian dan nifas yang lalu Ibu mengataka anaknya yang pertama sekarang berumur 3,5 tahun Kehamilan : periksa ke bidan 6x , mual muntah pada kehamilan muda namun hanya pada bulan bulan awal.mendapat imunisasi TT 1x, tablet tambah darah dan penyuluhan tentang gizi. Persalinan : melahirkan di RS ditolong oleh bidan pada kehamilan 9 bulan, anak lahir spontan tanpa tindakan,langsung menagis ,BBL=2600 gram, jenis kelamin laki-laki.ibu mengatakan tidak pernah mengalami keguguran,hamil anggur atu kehamilan diluar kandungan. Nifas : tidak ada kelainan, tidaka ada perdarahan yang berlebihan ,kolostrum diberikan, ASI diberikan hingga anak berusia 8 bulan.

10. Riwayat Kehamilan Sekarang Trimester I : - Ibu mengatakan periksa ke Puskesmas 2x - Ibu mengalami mual muntah namun tidak sampai opname dan menimbulkan gangguan pada

aktifitasnya. - Ibu mendapatkan obat tablet yodium dan vitaminvitamin,serta mendapat penyuluhan tentang gizi ibu hamil. Trimester II : - Ibu mengatakan periksa sekarang ) - Ibu mengatakan sudah tidak mual dan muntah lagi. 1x ( periksa yang

11. Riwayat KB Ibu mengatakan selama ini mengikuti pernah mengalami kegagalan. Ibu mengatakan akan melahirkan nanti. 12. Pola Kebiasaan Sehari-hari
No. 1. Pola Nutrisi Sebelum Hamil Ibu mengatakan makan 3 /hr (nasi 1 piring sedang, sayur 1 mangkuk kecil, lauk 1 potong, dan dihabiskan). Ibu mengatakan minum air putih 6 gls/hr, kadang minum susu 1 gls. 2. Eliminasi Ibu mengatakan BAB 1 /hr dengan konsistensi lunak, warna kuning, dan bau khas feses. BAK 5-6 /hr warna kuning jernih, bau khas urine, dan tidak Saat Hamil Ibu mengatakan makan 3 /hr (nasi 1 piring sedang, sayur 1 mangkuk kecil, lauk 1 potong, dan dihabiskan). Ibu mengatakan minum air putih 6 gls/hr ditambah susu untuk ibu hamil 2 gls/hr. Ibu mengatakan BAB 1 /hr dengan konsistensi lunak, warna kuning, dan bau khas feses. BAK 6-7 /hr warna kuning jernih, bau khas urine, dan tidak

KB kalender dan tidak

menggunakan KB kalender lagi setelah

ada gangguan. 3. Istirahat / tidur Ibu mengatakan tidur malam 8 jam/hr (mulai jam 21.0005.00 WIB), tidak pernah tidur siang, tidak ada gangguan. 4. Aktifitas Ibu mengatakan aktifitasnya sebagai guru di sebuah yayasan

ada gangguan. Ibu mengatakan tidur malam 6-8 jam/hr (mulai jam 09.0005.00 WIB), kadang-kadang tidur siang 1jam, tidak ada gangguan. Ibu mengatakan aktifitasnya sebagai guru di sebuah yayasan

swasta mulai jam 07.00-13.30 tiap swasta mulai jam 07.00-13.30 tiap harinya. 5. Seksualitas Ibu mengatakan berhubungan dengan suami sebanyak 2-3 dalam seminggu, tidak ada masalah. 6. Personal hygiene Ibu mengatakan mandi 2 /hr, ganti baju dan ganti celana dalam 2 /hr, dan gosok gigi 2 /hr. 7. Kebiasaan lain Ibu mengatakan tidak pernah minum-minuman beralkohol, jamu-jamuan, dan merokok. 8. Rekreasi Ibu mengatakan di waktu senggang ibu menonton TV dan bermain dengan anaknya. Ibu mengatakan mandi 2 /hr, ganti baju dan ganti celana dalam 2 /hr, dan gosok gigi 2 /hr. Ibu mengatakan tidak pernah minum-minuman beralkohol, jamu-jamuan, dan merokok. Ibu mengatakan di waktu senggang ibu menonton TV dan bermain dengan anaknya. harinya. Ibu mengatakan berhubungan dengan suami sebanyak 2 dalam seminggu, tidak ada masalah.

12. Data Psikososial a. Psikologi Ibu mengatakan bahwa kehamilannya yang sekarang memang

sudah direncanakan sebelumnya sehingga ibu dan keluarga sangat senang dan sangat mengharapkan kehadiran bayinya. b. Sosial Hubungan ibu, suami, keluarga, dan tetangga. Ibu mengatakan hubungan ibu dengan suami baik. c. Budaya Ibu mengatakan tidak melakukan adat istiadat orang Jawa seperti telon-telon dan tingkepan.

d. Spiritial Ibu mengatakan beragama katholik dan berdoa untuk

keselamatannya. B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum Kesadaran TTV : Baik : Composmentis : Suhu : 36,9oC Nadi : 84/menit Rr TD BB sebelum hamil : 52kg BB sekarang TB Lila : 54kg : 148 cm : 27 cm : 20 /menit : 100/70 mmHg

2. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, palpasi, Auskultasi, dan Perkusi) Inspeksi Rambut : tidak kotor, tidak rontok, tidak ada enjolan abnormal. Wajah : Tidak pucat, tidak ada claosma gravidarum, bentuk oval, tidak oedem. Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak icetrus, palprebae tidak eodem. Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung. Telinga Mulut : Simetris, tidak ada serumen. : Bibir lembab, warna merah muda, tidak ada caries gigi, tidak ada luka di sudut bibir, tidak ada stomatitis, lidah bersih.

Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar limfe dan benjolan abnormal.

Dada

: Simetris, tidak ada pernafasan retraksi dada, tidak ada benjolan abnormal, tidak tampak pulsasi ictus cordis.

Payudara

: Simetris,

puting

susu

menonjol

+/+,

hyperpigmentasi pada areola +/+, tidak ada benjolan abnormal, kotor +/+ Abdomen : Membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada striae albicans. Genetalia : Tidak ada varises, tidak ada tanda-tanda candiloma,

tidak ada benjolan abnormal, tidak oedem. Ekstremitas : Simetris, oedem , varises Palpasi Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar limfe dan benjolan abnormal. Payudara Abdomen Perkusi Reflek patella: +/+ 3. Pemeriksaan Penunjang Periksa laboratorium tanggal 26-11-2007 Hb : 12,0 g/dl. Reduksi : Albumin : TP : 9-06-2008 Terapi medis tanggal 26-11-2007 - Tablet yodum - B6 : Tidak teraba benjolan abnormal, kenyal, ASI -/-. : - Leopold I : TFU 2 jari bawah pusat ,bagian anak belum jelas, ballottement ( + )

II. Identifikasi Masalah Dx DS : Ny. M G11P1001Ab000 UK 18-20 minggu dengan kehamilan normal. : - Ibu mengatakan tidak haid selama 4 bulan. - Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang kedua. - Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 02-09-2007 DO : Keadaan umum Kesadaran TTV : Baik : Composmentis : Suhu : 36,9 oC Nadi : 84 /menit Rr TD : 20 /menit : 100/70 mmHg

BB sebelum hamil : 52 kg BB sekarang Lila Abdomen : Inspeksi Palpasi : Ada pembesaran perut sesuai usia kehamilan. : - Leopold I : TFU 2 jari bawah pusat ,bagian anak belum jelas, ballottement ( + ) : 54 kg : 27 cm

III. Masalah Potensial (Tidak ada) IV. Identifikasi Kebutuhan Segera (Tidak ada) V. Intervensi Dx : Ny. M G11P1001Ab000 UK 18-20 minggu dengan kehamilan normal. Tujuan : ibu mengetahui dan mengerti keadaan kehamilannya Keadaan ibu dan janin sehat Tidak terjadi komplikasi pada ibu dan janin Kriteria hasil :

- ibu tampak tenag dan puas dengan penjelasan petugas

- Keadaan umum : Baik - Kesadaran - TTV : Composmentis : Normal TD N Rr S : 100/70 130/90 mmHg : 80 100 /menit : 16 24 /menit : 36,5 37,5 oC ( Persis,1998 )

- Perut membesar sesuai usia kehamilan. - TFU : sesuai usia kehamilan 20 minggu : 3 jari bawah pusat 24 minggu : setinggi pusat. 28 minggu : 3 jari diatas pusat - Oedem : (-) - Anemia : Intervensi : 1. Beri informasi pada ibu tentang kondisi ibu dan janin R/ : persamaan persepsi tentang kondisi janin akan membantu klien lebih kooperatif. 2. Terangkan perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan. R/ : Pengetahuan ibu akan bertambah sehingga mengurangi kecemasan ibu. 3. Jelaskan pentingnya istirahat bagi ibu dan janin. R/ : Istirahat dapat memperlancar suplai O2, sehingga kebutuhan O2 janin bisa dipenuhi dan untuk mengurangi ketegangan otot. 4. Jelaskan pada ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan memililh menu makanan seimbang dan memenuhi kebutuhan cairan selama hamil. R/ : Menu makanan seimbang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan menunjang pertumbuhan janin. 5. Jelaskan pentingnya menjaga kebersihan payudara dan ajarkan cara perawatan putting susu. R/ : Pengetahuan ibu lebih bertambah sehingga ibu lebih waspada. (-)

6. Kolaborasi pemberian terapi Fe dan Kalk. R/ : Pemberian terapi yang tepat dapat mengurangi terjadinya komplikasi / gangguan kehamilan. 7. Rencanakan bersama ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 bulan lagi atau jika ada keluhan. R/ : Pemantauan yang rutin dapat mendeteksi secara dini adanya kelainan pada kehamilan sehingga dapat dilakukan tindakan segera. VI. Impelementasi Dx : Ny. M G11P1001Ab000 UK 18-20 minggu dengan kehamilan normal.

Implemntasi : 1. Memberi informasi pada ibu bahwa kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat. Nadi : 84 x/menit TD=100/70mmHg TFU 2 jari bawah pusat ,bagian anak belum jelas, ballottement ( + ) 2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, tidur malam 8 jam/hari karena istirahat penting bagi ibu hamil dan janin yang dikandung untuk meningkatkan suplai O2 ke janin. 3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi makanan menu seimbang 4 sehat 5 sempurna (nasi, sayur, lauk pauk, buah, ditambah susu) dan memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih 8 gelas/hari. 4. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan tubuh terutama daerah genetalia dan payudara sertamengajarkan cara perawatan putting susu dengan selalu membersihkan menggunakan air hangat sambil ditarik daerah hitam disekitar payudara secara pelan-pelan didorong kekanan kekiri dan keatas kebawah. 5. Melakukan kolaborasi untuk pemberianterapi yaitu tablet penambah darah dan kalk.tablet penambah darah mencukupi kebutuhan volume darah bagi janin dan mencukupi kebutuhan kalsium bagi ibu dan janin. 6. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 bulan lagi atau jika ada keluhan, seperti kenceng-kenceng, keluar lendir dan darah, serta pecahnya air ketuban..

VII.Evaluasi Tanggal 7 Januari 2008 jam 10.30 WIB. Dx S : Ny. M G11P1001Ab000 UK 18-20 minggu dengan kehamilan normal. : - Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan petugas. - ibu mengatakan akan mempraktekan semua anjuran petugas. O : - ibu bisa menyebutkan kembali hasil pemeriksaan setelah penjelasan petugas. - ibu dapat mengulang semua anjuran petugas yang telah di berikan. - Keadaan umum Kesadaran TTV : Baik : Composmentis : Suhu : 36,9 oC Nadi : 84 /menit Rr TD : 20 /menit : 100/70 mmHg

BB sebelum hamil : 52 kg BB sekarang Lila Abdomen : Inspeksi Palpasi : Ada pembesaran perut sesuai usia kehamilan. : - Leopold I : TFU 2 jari bawah pusat ,bagian anak belum jelas, ballottement ( + ) TP A : 9-06-2008 : 54kg : 27 cm

: G1 P0000 Ab000 UK 26-28 minggu janin tunggal hidup, intrauterine, letkep, puki dengan kehamilan normal. : Kontrol 1 bulan lagi atau jika ada keluhan.

BAB IV PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari studi kasus yang membahas kesenjangan dan kesamaan yang ditemukan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori. Untuk memudahkan dalam penyusunan dalam bab pembahasan, maka penulis mengelompokkan permasalahan sesuai dengan langkah-langkah

manajemen kebidanan yang meliputi pengkajian data, identifikasi diagnosa dan masalah, antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Dari kasus yang ditemukan oleh penulis selama melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. M G11P1001Ab000 UK 18-20 minggu dengan kehamilan normal. adalah tidak dijumpai adanya kesenjangan yang berarti dari tinjauan teori dengan tinjauan kasus. Impementasi pada asuhan kebidanan yang telah dilakukan bagi ibu masih tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan yang rutin dan menjaga kesehatan ibu dan janin dengan cara selalu memenuhi kebutuhan nutrisi dan istirahat yang sangat berperanan penting dalam kelangsungan proses kehamilannya sekarang dan persalinannya nanti.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Pemeriksaan ANC adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dnegan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka kematian ibu dan perinatal. Apa yang dilakukan dalam ANC harus benar-benar lengkap agar apa yang terjadi pada ibu dan janin benar-benar terkaji. Hal ini meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnostik, obstetrik, dan penunjang serta penentuan diagnosa secara tepat. Berdasarkan apa yang telah dikaji penulis, didapatkan keadaan normal pada usia kehamilan 18-20 minggu dengan kehamilan normal. Asuhan ini diberikan agar tidak terjadi / timbul masalah pada kehamilan ibu sehingga kehamilan ibu bisa berjalan normal sampai persalinan nanti.

B. Saran a. Ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya secara teratur pada petugas kesehatan untuk memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi secara dini adanya kelainan-kelainan yang terjadi selama kehamilan. b. Adanya kerjasama yang baik antara memecahkan masalah yang ada dan memperoleh data yang lengkap. c. pada pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil, sebaiknya ibu juga diajarkan tentang cara senam hamil karena dapat membantu menuatkan otot- otot panggul, melancarkan peredaran darah dan suplai O2 dan juga membantu gerakan peristaltic usus yang dapat mengatasi masalah obstipasi pada ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Jensen, lowdermilk, Bobak. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Manuaba, Ida Bagus. 1998.

Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam. 1996. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC. Persis.1983. Dasar dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Sandee Eisenberg Hathaway, RN. Heidi Eisenberg Murkoff, Arlene Eisenberg. 1999. Makanan Apa yang Anda Butuhkan Selama Kehamilan?. Jakarta : ISBN.

Sarwono, Prawirohardjo. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC.

Sarwono, Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC.

UNPAD. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Elemen.

Você também pode gostar