Você está na página 1de 146

Ternak Ruminansia

untuk Sekolah Menengah Kejuruan

Caturto Priyo N.

JILID 3

3
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Caturto Priyo Nugroho

AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA


JILID 3
SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA


JILID 3
Untuk SMK
Penulis utama Ukuran buku NUG a : Caturto Priyo Nugroho : 17,6 cm x 25 cm

NUGROHO, Caturto Priyo. Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 3 untuk SMK /oleh Caturto Priyo Nugroho ---- Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. viii. 144 hlm Daftar Pustaka : 441-442 Glosarium : 443-448 ISBN : 978-602-8320-00-9 ISBN : 978-602-8320-03-0

Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008

Diperbanyak oleh : http://bukubse.belajaronlinegratis.com http://belajaronlinegratis.com

KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit didapatkan di pasaran. Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK. Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat khususnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK

iii

KATA PENGANTAR Buku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMK Pertanian, program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi buku membahas aspek teknis budidaya ternak ruminansia besar dan aspek manajemen. Aspek teknis budidaya meliputi potensi dan peran peternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3, memilih bibit, memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksana pemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputi analisis kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapat membekali siswa dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan pada kurikulum. Tingkat konsumsi susu dan daging di Indonesia masih rendah, sedangkan kebutuhan tinggi sehingga terdapat peluang untuk usaha peternakan ruminansia. Ternak ruminansia besar yang utama adalah sapi perah, potong, dan kerbau. Produk ternak ruminansia umumnya terdiri atas daging, susu, kulit, dan bulu. Kontribusi peternakan sebagai sumber protein hewani, sumber tenaga, pemanfaatan hasil limbah pertanian, hasil ikutan pertanian, dan menyerap tenaga kerja. Untuk dapat mengelola usaha peternakan perlu menguasai dasar budidaya. Pengetahuan tentang identifikasi ternak, pemberian pakan, fasilitas, pencegahan penyakit, dan pengelolaan dengan prinsip good management practices. Usaha peternakan perlu dilaksanakan dengan prosedur kesehatan, keselamatan kerja (K3). K3 diperlukan untuk keselamatan peternak, ternak, dan produknya. Keberhasilan agribisnis peternakan banyak ditentukan oleh kualitas bibit ternak. Bibit ternak yang tidak baik tidak memberikan hasil produksi yang maksimal. Untuk dapat memilih bibit yang baik sangat diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis ternak, asal-usul ternak, dan performansi masing-masing ternak. Sistem pemeliharaan ternak di Indonesia dilakukan secara intensif, yang ditunjukkan dengan semua kebutuhan ternak disediakan oleh peternak. Pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak harus dihitung secara cermat agar ternak menghasilkan daging dan susu secara optimal. Pakan yang diberikan berupa hijauan pakan ternak dan konsentrat. Pakan yang diberikan ternak harus semurah mungkin dengan tetap memperhatikan nutrisinya agar menguntungkan. Penyusunan pakan konsentrat menggunakan pendekatan least cost formula, yaitu formulasi dengan harga termurah.

Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dari iklim, dan keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim di Indonesia. Peralatan merupakan alat bantu bagi peternak agar dapat mengelola ternak. Ketersediaan peralatan yang memadai akan meningkatkan produktifitas peternak. Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlu menjaga kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit. Biaya pengobatan ternak lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit, sehingga moto mencegah lebih baik daripada mengobati diterapkan di bidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor penyebab penyakit, menjaga kebersihan, dan melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit. Diagnosa penyakit dianalisa berdasarkan gejala-gejala penyakit. Hasil diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatan penyakit. Kegiatan pemeliharaan ternak meliputi pemberian pakan, minum, membersihkan kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, menangani ternak, mengawinkan ternak, membantu proses kelahiran, mengoperasikan peralatan budidaya, memerah, dan lain-lain. Pada setiap jenis ternak memerlukan cara pemeliharaan yang khusus. Pemeliharaan pejantan, ternak muda, ternak induk, sapi kering, memerlukan penanganan yang berbeda. Sebelum memasarkan suatu produk kita perlu menyusun suatu rencana pemasaran yang berisi strategi, taktik, analisa keuangan, dan pengendalian pemasaran. Hari Raya Kurban merupakan saat di mana kebutuhan ternak kurban meningkat dengan harga yang tinggi. Saat tersebut membuka peluang yang baik untuk memasarkan ternak kurban. Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomi yang baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Analisa usaha dilakukan dengan perhitungan analisis laba/rugi, neraca, dan aliran dana (cashflow). Pemerintah berupaya memberikan dukungan dalam pengembangan agribisnis peternakan melalui perbaikan regulasi, subsidi pembiayaan, inovasi teknologi, dan pengembangan SDM. Penggunaan buku ini sebaiknya dikombinasikan dengan modul yang berisi instruksi kerja yang jelas. Selamat belajar, semoga sukses. Penulis

vi

DAFTAR ISI Kata Sambutan Kata Pengantar Daftar Isi BAB 8. TATALAKSANA PEMELIHARAAN 1. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Perah 2. Tatalaksana Penggemukan Sapi Potong 3. Penanganan Ternak 4. Aplikasi Konsep 5. Kasus 6. Pengayaan BAB 9. PEMASARAN HASIL 1. Konsep Pemasaran 2. Konsep Perilaku Konsumen 3. Konsep Strategi Bersaing 4. Strategi Bersaing Generik Porter 5. Pengembangan Strategi Bersaing 6. Strategi Pemasaran 7. Taktik Pemasaran 8. Jalur Tata Niaga Ternak 9. Menyusun Rencana Pemasaran Sapi Potong 10. Memasarkan Hewan Kurban 11. Peluang Kerja Pemasaran 12. Lembar Aplikasi Konsep 13. Lembar Pemecahan Masalah 14. Lembar Pengayaan BAB 10. ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMINANSIA BESAR 1. Pengantar 2. Data Teknis Sapi Perah 3. Biaya Produksi 4. Perhitungan Pendapatan 5. Akuntansi Keuangan 6. Aplikasi Konsep 7. Lembar Pemecahan Masalah 8. Lembar Pengayaan iii v vii

313 355 365 380 380 381

383 387 390 392 393 394 395 401 405 416 418 419 419 419

421 423 426 428 429 436 436 437

vi

BAB 11. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN 1. Meningkatkan Koordinasi 2. Meningkatkan Kapasitas dan Pemberdayaan SDM 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana 4. Peningkatan Inovasi dan Diseminasi 5. Peningkatan Pendidikan 6. Pengembangan Infrastruktur Daftar Pustaka Glosarium

439 439 440 440 440 440 Lampiran A. Lampiran B.

viii

BAB 8 TATALAKSANA PEMELIHARAAN

1.

Tata laksana Sapi Perah

Pemeliharaan

Sapi-sapi betina dewasa yang 2-3 minggu lagi hendak beranak, haruslah diberikan pakan penguat yang jumlahnya lebih dari yang dibutuhkan (challange feeding) untuk menstimulir produksi susu yang tinggi pada masa laktasi berikutnya dan menghasilkan anak yang kuat. Dua atau tiga hari sebelum sapi betina beranak hendaklah dipisahkan dari sapi-sapi lainnya dan ditempatkan pada kandang tempat beranak yang sebelumnya telah dibersihkan dan dihapushamakan (desinfektir) serta telah diberi alas (bedding) dari jerami kering. P a d a u m u m n y a s a p i - s a p i a k an beranak dengan mudah tanpa ditolong oleh manusia, tetapi ada pula beberapa sapi yang perlu ditolong, bila waktu beranaknya itu lama sekali, guna mencegah kematian dari anaknya. Segera setelah sapi itu beranak induk sapi tersebut akan menjilat-jilat anaknya, dengan maksud untuk mengeringkan badan anaknya dan menstimulir peredaran darah serta

1.1. Pembesaran Anak Hasil dari suatu peternakan sapi perah tergantung kepada keberhasilan program pembesaran anak-anak sapi dan sapi dara sebagai replacement stock untuk dapat mempertahankan ataupun menaikkan perusahaan produksi tersebut. susu dari Rata-rata

persentase mortalitas anak-anak sapi umur di bawah 3 bulan bisa sampai 20%. Di beberapa peternakan, pada

umumnya adalah lebih ekononis bagi seorang peternak membesarkan sendiri anak sapi untuk replacement, walaupun terdapat pula beberapa perkecualian, misalnya pada peternakan sapi yang terletak dekat perah pada kota-kota

besar, kerap kali menjual anak sapinya yang baru dilahirkan berhubung tak adanya tanah untuk membesarkan anak-anak sapi tersebut, sehingga harus membeli sapi-sapi dara dari tempat lain.

313

pernafasannya. terdapat pada tersebut sapi tersebut

Bila hidung

sapi

tersebut sapi

sapi tersebut memberikan rangsangan pada ambing induknya sehingga memudahkan pemancaran air susu. Kolostrum sangat diperlukan

tidak menjilat anaknya lendir yang anak harus dibersihkan dan anak harus dikeringkan

dengan lap yang bersih dan kering. Bila anak yang dilahirkan mendapat kesulitan ditolong buatan. bernafas bernafas, dengan Segera pada maka cara setelah tiap-tiap harus haruslah pernafasan anak sapi diolesi kelahiran,

oleh anak sapi yang baru lahir, karena banyak mengandung antibodi, protein, vitamin- vitamin (terutama vitamin A, B, C, D, E) dan mineral. Kolostrum juga mempunyai sifat mencahar dan untuk memacu alat pencernaan supaya bekerja anak sapi baik. dengan

maka tali pusarnya

dengan yodium tintur untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusarnya. Kemudian tempat beranak bersihkan dari kandang

Sekurang-kurangnya anak sapi harus mendapat kolostrum selama 3 hari. 1.2. Pemberian Susu pada Anak Sapi Pada dibiarkan lahir, umumnya anak sapi

jerami-jerami

yang basah dan diberi jerami yang kering sebagai kasur untuk anak sapi yang baru lahir, sehingga anak sapi itu mendapat tempat yang cukup hangat. Di samping itu ambing induknya dicampur dibersihkan dengan air hangat dan kalau memungkinkan dengan air chloor untuk mencegah terjadinya mastitis. Pada umumnya bila anak sapi itu dalam keadaan normal, maka akan menyusu menyusu pada induknya maka 30 menit setelah lahir. Bila anak sapi tidak dapat sendiri, hendaknya dibantu menyusukan kepada induknya. Hal ini perlu sebab anak sapi tersebut harus mendapat kolostrum dari induknya, di samping itu supaya anak

bersama-sama itu baru

induknya anak sapi dan sapi yang

selama 24 jam sampai 48 jam setelah sesudah dipisahkan Tujuannya mendapat dari adalah cukup induknya agar anak

ditempatkan d i k a n d a n g a n a k sapi. kolostrum

mempu- nyai suhu yang sama dengan induknya. Anak sapi yang menyusu langsung induknya pada untuk induknya akan memberikan rangsangan pada ambing nantinya mudah diperah. Dalam pemberian air susu pada anak sapi, hendaknya air susu itu diambil dari susu induknya untuk beberapa hari. Setelah 5-7 hari susu dari induk lain dapat diberikan pada anak sapi tersebut. Bila induk mati atau tidak dapat memberikan kolostrum

314

pada anaknya dapat diberi pengganti kolostrum sebagai berikut: Pengganti kolostrum: 1 butir telur dikocok dengan 300 cc air hangat dicampur dengan 12 sendok teh castrol oil dan 600 cc susu murni. Diberikan 3 kali sehari selama 4 hari. Ditambah antibiotika. Antibiotika untuk anak sapi: per os 250 mg chlortetracycline tiap hari selama 5 hari, setelah itu 125 mg chlortetracycline selama 16 hari, yang terbaik sesudah lahir disuntik 200 mg tetracycline (ackromycine) intra muscular (i.m.) Pemberian air susu pada anak sapi banyak sapinya pada macam dan caranya. anak

umur 4 minggu, terutama pada anakanak sapi yang besar dan kuat, sedangkan pe- ternak-peternak yang lain menyukai lepas susu pada umur 12 minggu. Cara-cara ini tergantung pada tenaga dan faktor-faktor biaya yang lain, besarnya anak sapi, dan kesempatan tumbuh anak-anaknya. Sebagai pegangan berapa

banyaknya susu yang diberikan pada anak sapi tergantung pada berat lahir anak sapi tersebut, ialah kurang lebih 1 0 , 9, 8 dan 5% dari berat lahir masing-masing pertama anak umur minggu umur 5 sampai dengan

minggu seperti tertera pada Tabel 38. Jumlah tersebut diberikan dibagi dua pagi dan sore dan sebaiknya susu tersebut diberikan masih hangat yang berasal dari perahan pada saat itu. Tabel 38. Jumlah Pemberian Susu untuk Pedet per Hari (Kg), berdasarkan Berat Lahir dan Umur Umur (Minggu) 1 2,25 2,50 2,75 3,25 3,75 4,00 4,50 2 2,50 2,70 3,25 3,75 4,00 4,50 5 3 2,75 3,25 3,75 4,00 4,50 5,00 5,50 4 2,25 2,75 3,25 3,75 3,75 4,00 5,50 5 1,75 1,75 1,75 2,25 2,25 2,25 2,25

Beberapa peternak

menyapih

Kel 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Berat Lahir 2,5-28,5 29 - 33 33,5 - 37,5 38 - 42 42,5 - 46,5 47 - 52 di atas 52

Sumber: PT. Taurus Dairy Farm, 2007

315

Di samping pemberian tersebut di atas pada umur satu minggu telah mulai diajar makan rumput muda yang segar dan tak berembun. Rumput tersebut diberikan sedikit demi sedikit. Semakin besar anak sapi itu semakin banyak rumput diberikan.

Untuk uleskan mulutnya makanan

mulai makanan atau

makan

konsentrat pada sedikit pada

dapat diajarkan dengan mengulespenguat tersebut menambah

penguat

ember sesudah anak sapi minum susu. Contoh pemeliharaan anak sapi

Pada umumnya anak sapi mulai mau makan calf starter (makanan minggu penguat) pada umur satu

tertera pada Gambar 111.

dalam jumlah sedikit.

Gambar 111. Pemeliharaan Anak Sapi Sumber: Dokumen Sutarto, 2007

316

Sesudah anak sapi dapat menghabiskan makanan penguat sebanyak 12 kg per hari, maka pemberian susu dapat dihentikan. Umur anak sapi dapat menghabiskan jumlah penguat tersebut tergantung pada bangsa sapi dan individu anak sapi tersebut. Untuk anak-anak sapi yang besar dan tumbuhnya cepat dicapai pada umur empat atau enam minggu.

Makanan penguat untuk anak sapi dapat terdiri dari 12 bagian bungkil kelapa, 14 bagian bungkil kacang tanah dan 14 bagian jagung, ketiga macam bahan makanan itu harus digiling halus menjadi tepung. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 39.

Tabel 39. Cara Pemberian Susu untuk Pedet (Per Hari) Umur 2 - 3 hari 4 - 6 hari 7 hari Macam Susu Kolostrum Banyaknya Pemberian 2 - 3 per hari

Susu (Kolostrum) 3 x per hari Susu (Kolostrum) 4 x per hari

3 minggu - 1 bulan Susu (Kolostrum) 5 - 6 x per hari + 0.25 kg konsentrat 112 bulan 2 bulan 2 12 bulan 3 bulan 3 12 bulan 4 bulan Susu (Kolostrum) 4 - 5 x per hari + 0,5 kg konsentrat Susu (Kolostrum) 3 - 4 x per hari + 0.75 kg konsentrat Susu (Kolostrum) 2 - 3 x per hari + 0.90 kg konsentrat cone Susu (Kolostrum) 2 x per hari + 1,00 kg konsentrat Susu (Kolostrum) 1 x per hari + 1,00 kg konsentrat Susu (Kolostrum) disapih

Sumber: PT. Taurus Dairy Farm, 2007

317

1.3. Pemeliharaan Anak Sapi diPasture Bila dilepas anak-anak dipasture sapi hendak hendaklah

Anak-anak

sapi

yang

me-

nunjukkan tanda-tanda sakit, terutama karena pernyakit menular haruslah segera dipisahkan dari anak-anak sapi yang sehat dan lekas diobati. Bagi peternakan atau daerah-daerah yang banyak terdapat penyakit menular, maka perlu diadakan vaksinasi terhadap penyakitpenyakit tersebut. 1.5. Pemotongan Kuku Kuku yang tidak terpelihara maka

dipisahkan dari pasture yang dipakai oleh sapi-sapi dewasa. Hal ini supaya anak-anak sapi-sapi sapi tak yang diganggu telah oleh dewasa,

mencegah anak-anak sapi menyusu pada sapi-sapi yang sedang laktasi dan cacing-cacing dari hewan yang dewasa menular kepada anak-anak sapi tersebut. Anak-anak sapi yang dilepas di pasture hendaklah sudah berumur 4 bulan lebih. Anak-anak yang lebih muda dari umur tersebut tak tahan terhadap lalat, panas matahari, dan pergerakan yang berlebih-lebihan, karena banyak berlari-lari ke sana kemari.

akan s a n g a t m e n g g a n g g u k a r e n a dapat mengakibatkan kedudukan tulang tracak menjadi salah, sehingga titik berat badan jatuh pada teracak bagian belakang, bentuk punggung menjadi seperti busur, mudah terjangkit penyakit kuku, dan mengakibatkan kepincangan pada ternak. Kuku yang tumbuh panjang dapat menghambat aktivitas ternak, seperti naik-turun kandang, berjalan untuk Kandang anak sapi harus mendapatkan makanan dan minum, atau berdiri dengan baik sewaktu melakukan perkawinan. Di samping itu menyebabkan ternak sulit berjalan dan timpang, sehingga mudah terjatuh dan mengalami cedera. Kalau ternak itu sedang mengalami kebuntingan, maka dapat mengaki batkan keguguran.

1.4. Pemeliharaan Kesehatan Anak Sapi

dibersihkan tiap hari, kandang dijaga tetap ke ring, cukup cahaya matahari dan cukup baik peredaran udaranya. Ember-ember yang dipergunakan untuk memberi susu dan makanan yang cair harus selalu dibersihkan dahulu sebelum dipakai.

318

Upaya

untuk

menjaga

agar

1.6. Pemotongan Tanduk (Dehorning) Tanduk pada ternak alat sapi

kedudukan kuku tetap serasi, maka setiap 3-4 bulan sekali dianjurkan untuk melakukan pemotongan teratur, kuku secara terutama kuku kaki bagian berfungsi sebagai pertahanan dan sapi

atau bela diri. Namun demikian tanduk sering melukai peternak tersebut alangkah baiknya ternak atau hilangan dehorning. Pemotongan ini akan yang masih dihilangkan. tanduk Proses dikenal yang lainnya. Untuk mencegah hal tanduk pengdengan muda dipotong

belakang. Sebab kuku kaki depan lebih keras dibandingkan bagian belakang yang selalu basah terkena air kencing dan kotoran. Tetapi kaki dari kuku depan segi kaki mekecepatan belakang pertumbuhan, maupun

miliki kecepatan tumbuh yang sama, sehingga baik kuku belakang maupun kuku kaki depan perlu dilakukan pemotongan secara teratur. Tujuan adalah untuk pemotongan mengatasi kuku masalah ransum,

berlangsung mudah dan aman, kalau umur ternak di bawah satu bulan. Tujuan pemotongan tanduk adalah memudahkan penanganan ternak dan mencegah timbulnya perlukaan akibat tandukan. Dehorning dapat dilakukan alat yang Jenis-jenis

penyakit kuku, menjaga keseimbangan ternak, efisiensi penggunaan dan produktivitas ternak. Pemotongan kuku dapat

dengan disebut elektrik dan

menggunakan dehorner. (electric

dilakukan dengan cara merebahkan ternak terlebih dahulu atau dapat pula tanpa merebahkan. Pemotongan kuku tanpa kurang semua merebahkan memuaskan. bagian kuku ternak Sebab biasanya tidak

dehorner antara lain pemotong tanduk dehorner), manual (pasta untuk dehorner (pemotong tanduk manual), dehorner paste merapuhkan tanduk). 1.6.1 Elektrik Dehorner Cara dengan digunting menghilangkan elektrik bersih, dehorner dan cuci tanduk adalah daerah

yang hendak

dipotong dapat terpotong dengan baik dan akan sulit mengerjakannya jika kurang terampil.

sebagai berikut, bulu di sekitar tanduk

319

tersebut dengan sabun, lalu keringkan dengan kapas bersih. Pipa besi dibakar dalam tungku lalu tempelkan bagian yang merah membara itu sehingga membakar kulit di sekitar tunas tanduk. Perlakuan ini cepat, 2 sel hanya detik otak. berlangsung saja, Tunas terbakar, Luka jangan tanduk mudah akibat sangat sekitar merusak yang sekali

1.6.2. Penghilangan Tanduk dengan Pasta Tanduk sapi dapat dihilangkan dengan cara membunuh sel tumbuh pada ujung kimia. tanduk kimia dengan yang bahan sering Bahan

digunakan adalah soda api. Kulit pada sekitar ujung tanduk diolesi dengan paselin untuk mencegah bagian lain terkena soda api, kemudian oleskan soda api pada ujung tanduk sapi. Sel tumbuh pada ujung tanduk akan mati dan tanduk tidak tumbuh lagi.

berlangsung lebih lama, karena bisa benar-benar terkelupas.

pengelupasan, diobati dengan bubuk antibiotika. Tunas tanduk yang tercabut, tidak akan menumbuhkan tanduk lagi.

1.7. Pemberian Marka atau Pe1.6.2. Manual Dehorner Penghilangan tanduk dengan nandaan (Marking/Branding) Pemberian untuk ternak melakukan yang Marka (marking/ pada agar atau seperti

metode manual adalah dengan cara memotong tanduk dengan gunting atau gergaji. Waktu melakukan pada pedet umur 6-10 bulan. Sapi yang akan dipotong tanduknya dijepit dengan kandang jepit, kemudian dipegang Alat guilotine. dilakukan yang Bekas dengan pemotong pada tanduk pangkal dengan atau pendarahan hidungnya disebut tanduk tanduk kepala. diolesi teruntuk dan dengan alat seperti tang. Pemotongan

branding) merupakan salah satu cara identifikasi dipelihara pencatatan tersebut,

memudahkan untuk identifikasi

recording. Banyak cara dan pilihan pamasangan anting telinga, tattoo, foto dengan marka berwarna dan paling populer adalah pemberian cap atau branding.

berbatasan luka aspal

pemotongan

menghentikan mencegah infeksi.

320

Alat

yang

dapat

digunakan

1.7.4. Rotary Tattoo Rotary tattoo adalah alat

dalam penandaan, antara lain: 1.7.1. Electric tattoo Electric tattoo adalah alat tattoo elektrik yang menggunakan listrik sebagai sumber arus. 1.7.2. Paint Stick Paint Stick adalah alat penomoran yang berbentuk lipstick untuk menu liskan nomor atau tanda tertentu di bagian badan ternak, penandaan ini tidak permanen tetapi cukup tahan dan tidak mudah hilang oleh panas maupun hujan. 1.7.3. Ear Tag Ear tag adalah sejenis anting Kerap kali pada anak-anak Puting enam puting sapi betina didapatkan puting yang jumlahnya lebih yang pada lebih umur Cara dari empat. sampai ini haruslah dihilangkan empat penghilangan 1.8. Supernumery Teat (Puting yang lebih) penomoran atau pentatoan berbentuk tang dan memiliki nomor-nomor yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Outfit t a t t o o , a d a l a h a l a t p e nomoran a t a u pentatoan berbentuk tang dapat dengan nomor-nomor dan yang dipasang dikeluarkan

sesuai dengan kebutuhan.

minggu. bernomor yang biasanya dipasangkan pada daun kuping, terbuat dari bahan karet, plastik, atau alumunium. dengan Pemasangannya dilakukan

yang ekstra tersebut ialah pertamatama diolesi dengan yodium tinctur, kemudian digunting dengan gunting yang dihapushamakan. Setelah itu luka bekas guntingan tadi diolesi dengan yodium berdarah tekanlah tinctur. yang Biasanya kalau agak akan terjadi banyak sedikit dan tempat yang

bantuan alat yang disebut ear tag aplicator. Jenis-jenis aplikator antara lain: Applicator tang, adalah alat untuk memasangkan ear tag pada kuping ternak, bentuknya bermacammacam bergantung atas jenis ear tag tertentu. Aplicator gun, adalah tang aplikator yang berbentuk pistol.

pendarahan

berdarah itu

dengan kapas yang steril, maka darah akan berhenti dalam beberapa menit kemudian.

321

1.9. Freemartin Bila anak sapi dilahirkan dalam keadaan kembar seekor jantan dan seekor anak Anak betina, betina sapi maka yang betina tersebut 90% akan steril (mandul), dalam akan

tersebut sehingga

tidak menerima susu lagi, dengan sapi-sapi demikian dara akan

pertumbuhan terhambat. Sapi-sapi 5 tahun, bila

ini disebut Freemartin. betina yang karena anak. tak

betina

muda

akan dan maka

tumbuh terus dengan baik sampai umur pemeliharaan baik makanan yang diberikan pada masa, pertumbuhan ini tidak pada waktu sapi-sapi betina beranak untuk pertama kalinya besar badannya tak dapat mencapai ukuran yang normal dan hewan itu akan tetap kecil, di samping itu umur akan beranak yang sampai pertamanya terlambat

keadaan ini harus dikeluarkan dari peternakan, menghasilkan Tanda-tanda

anak betina yang Freemartin ialah alat kelamin betinanya tak tumbuh dengan sempurna, demikian alat-alat reproduksi lainnya yang ada di dalam tubuh hewan tersebut, Hal ini disebabkan karena waktu di dalam kandungan selaput anak dari anak-anak sapi yang kembar itu menjadi satu, dalam keadaan ini hormon jantan terbentuk lebih dulu daripada hormon betina, maka hormon jantan tersebut alat-alat tadi. 1.10. Pemeliharaan Sapi Dara Pertumbuhan sebelum tergantung pemeliharaan makanannya. anak-anak sapi beranak sekali dan Kerap setelah sapi-sapi yang pada kali anak dara pertama cara para sapi pemberian mempengaruhi pertumbuhan reproduksi anak sapi betina

umur 3 tahun atau lebih keadaan ini banyak terdapat di Indonesia. Juga dalam hal produksi susunya tak akan sesuai seperti yang diharapkan. Karena itu perhatian haruslah banyak ditujukan pula pada pertumbuhan sapisapi dara dengan makanannya selalu baik memperhatikan supaya tetap

kualitas maupun kuantitasnya, agar mempertahankan kecepatan tumbuhnya. Selain diberikan starter kasar sedikit hijauan, pula yang 16-18% diganti umur anak-anak 3 bulan sapi calf

makanan mengandung dengan

penguat. protein makanan

Sejak mulai

secara sedikit demi

peternak mengabaikan pemeliharaan

penguat yang mengandung 12% atau 13% protein kasar, tetapi bila hijauan

322

yang

diberikan

berkualitas tersebut

sedang, sama

penting supaya sapi-sapi dara dapat beranak pada umur 2 tahun.

maka makanan

dengan calf starter (75% MN) jumlah konsentrat yang diberikan tergantung kualitas dan kuantitas hijauan yang diberikan kepada sapi dara tersebut. Sapi-sapi dara dapat dikawinkan untuk pertama kali setelah sapi tersebut berumur 15-18 bulan dan besar badannya telah cukup besarnya dengan berat badan 300 kg. Hal ini Pada kira-kira 2 bulan sebelum beranak, maka pemberian makanan penguat bunting. harus ditambah sapi disesuaikan dengan kebutuhan sapi Contoh pemeliharaan dara dengan sistem koloni tertera pada Gambar 112.

Gambar 112. Kandang Koloni untuk Sapi Dara Sumber: Dokumen Sutarto, 2007

323

1.11. Pemeliharaan Sapi Betina Dewasa Pada betina waktu pemeliharaan dewasa yang sapi-sapi sedang makanan,

itu

seringkali

dapat

menurunkan Seorang janganlah

produksi susunya, terutama tukang perahnya sayang diganti-ganti. hewan yang tak mempunyai sifat sabar dan kepada menjadi tukang perah, sebab dapat menurunkan produksi susu. Contoh gambar pemeliharaan sapi dewasa tertera pada Gambar 113.

berproduksi pekerjaan rutin, misalnya pemberian pemerahan, dan pekerjaan- pekerjaan lainnya supaya tetap teratur janganlah dirubah-rubah. Penggantian pekerjapekerja yang memelihara sapi-sapi

Gambar 113. Pemeliharaan Sapi Dewasa Sumber: Dokumen Sutarto (2007)

324

1.11.1. Gerak Jalan Gerak jalan pada sapi-sapi yang sedang laktasi adalah penting sekali guna menjaga supaya tetap sehat, terutama sapi-sapi yang dipelihara di dalam kandang terus-menerus selama 24 jam dan tak pernah dilepas di lapangan sapinya rumput. Untuk perlu dilepas ini sapi-

pemotongan memotong dibersihkan.

kuku pinggir

dimulai kuku

dengan kemudian

bagian bawah kuku (sol) diratakan dan

1.11.3. Membersihkan Sapi Sapi-sapi yang sedang dipelihara dan sedang berproduksi hendaknya dibersihkan badannya, selain supaya menghasilkan susu yang bersih juga sapi-sapi supaya tetap sehat. Sapi-sapi betina yang diperah hendaknya disikat tiap hari untuk menghilangkan rambutrambut yang gugur. Rambut-rambut bagian untuk yang panjang tumbuh pada ambing, kaki bagian belakang dan belakang hendaklah mencegah dari daerah digunting adanya pendek lipat paha

di lapangan

rumput selama 1-2 jam supaya sehat kukunya dan mendapat sinar matahari. Dengan melepas sapi-sapi betina di lapangan rumput juga mudah untuk mengetahui berahi. kunci sapi-sapi Sebab sukses agar betina yang saat-saat sapi-sapinya

perkawinan yang tepat merupakan beranak tiap-tiap 12 bulan.

kotoran-kotoran sehingga

1.11.2. Pemeliharaan Kuku Seperti yang telah disebutkan di atas, sapi-sapi yang dapat berjalanjalan tiap-tiap harinya kukunya akan sehat dari- pada yang dipelihara di kandang terus-menerus, sapi-sapi yang disebutkan terakhir ini sering mengalami sakit kuku. Hal ini disebabkan bentuk kuku dan kualitas kukunya jadi jelek, sehingga berat badan tersebut ditampung merata, di oleh kukunya itu samping tak secara

yang menempel

padanya,

menjaga kemungkinan adanya kotoran yang dapat jatuh ke dalam air susu pada waktu sapi tersebut diperah. 1.11.4. Pemerahan Sapi Sebelum sapi diperah kandang

tempat di mana sapi itu hendak diperah harus dibersihkan atau dicuci dulu dan dihilangkan dari bau-bauan, baik yang berasal dari kotoran sapi maupun dari makanan atau hijauan yang berbau (silage). Karena air susu itu mudah sekali menyerap bau-bauan yang

peredaran ini perlu Pada

darah di kaki/kuku tidak baik. Untuk memperbaiki keadaan diadakan pemotongan kuku.

325

dapat mempengaruhi kualitas air susu. Sebaiknya lebih dalam diberikan untuk sapi yang sapi atau air susu bersih hendak penguat tersebut Jangan hijauan yang dan

terakhir dan air susunya dipisahkan dari air susu yang normal, sehingga tidak merusak kualitas air susu yang normal. Pada umumnya sapi-sapi diperah 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari, tetapi ada pula pemerahan yang dilakukan lebih dari 2 kali sehari. Ini dikerjakan berproduksi pada susu sapi-sapi yang yang tinggi,

diperah diberikan keadaan

makanan tenang.

dulu, supaya rumput

lainnya sebelum atau selama diperah menjamin tetap dihasilkan

mempunyai kualitas yang baik. Sebelum sapi diperah

misalnya pada sapi

yang produksi

susunya 20 liter per hari dapat diperah 3 kali sehari, sedangkan sapi- sapi yang berproduksi susu 25 liter atau lebih dapat diperah 4 kali sehari. Pada guna tiap-tiap mau ada mulai tidaknya hendaknya bagian badan sapi daerah lipat paha dan bagian belakang dicuci atau dibersihkan untuk mencegah pemerahan dari tiap-tiap ekor sapi, mengetahui mastitis, maka pakailah cangkir atau piring yang bagian dalamnya berwarna hitam, kemudian peraslah dua atau tiga tetes air susu ke dalam cangkir/piring tersebut, maka bila ada darah atau nanah diketahui Cara dilakukan pemerahan dengan dua susu cara, dapat yaitu mencegah lekas dan diketahui. dapat Dengan dan yang demikian ambing yang mastitis lekas diobati mastitis terjadinya kotoran-kotoran yang menempel pada bagian-bagian tersebut jatuh ke dalam susu pada waktu sapi itu diperah. Sebelum ambing diperah harus dicuci terlebih dahulu dengan air hangat untuk mengurangi timbulnya kontaminasi bakteri pada susu, di samping itu untuk merangsang keluarnya atau memancarnya susu sehingga memudahkan pemerahan.

lebih lanjut. Sebab mastitis yang kronis sulit untuk diobati.

pemerahan dengan mengunakan alat mesin perah dan pemerahan secara manual. Bila terdapat air susu yang

abnormal yang dihasilkan dari seekor sapi, maka sapi ini harus diperah yang

326

1.11.5. Kebersihan Susu Perlakuan kebersihan susu hasil

1.11.6.

Kesehatan dan Kebersihan Petugas/ Pemerah

yang baik akan memberikan bersih dan sehat

Ada

beberapa

hal

yang

harus

susu dan produk-produk susu yang dengan memanfaatkan peralatan yang kurang lengkap dan pada umumnya ditemui pada peternakan-peternakan kecil di daerah tropis. Kebersihan sehat untuk susu konsumsi akan yang baik

diperhatikan dalam penanganan susu. 1.11.6.1. Kesehatan Petugas Pemerahan Orang yang mengalami/

menderita penyakit menular seperti penyakit pernafasan (contoh: radang saluran pernafasan atau influensa) atau penyakit pencernaan (contoh: diare), akan mengeluarkan dalam sehat. Oleh karena itu, jangan menangani susu atau menangani sapi perah apabila sedang: Menderita sakit tenggorokan atau perut (diare dan/ atau muntahmuntah). Peradangan kulit (peradangan kulit dan bengkak, jerawat yang terinfeksi, bintik-bintik merah pada kulit, dll). Influensa berat atau demam. jumlah yang lebih bakteri besar

akan memberikan hasil-hasil susu yang manusia. mempunyai Hasil-hasil susu

kualitas yang baik dalam penyimpanan. Kebersihan susu yang tidak

dibandingkan dengan dalam keadaan

baik akan berakibat: Produk menjadi busuk, produk ditolak oleh pembeli, dan tersebarnya berita di kalangan pembeli mengenai hal itu, Timbulnya penyakit dari makanan yang busuk, Penurunan pendapatan produsen, Penurunan penilaian terhadap produk dan tingkat kebanggaan industri produsen, Tidak dapat diterima oleh peraturan/ hukum yang berlaku, Mikro organisme (bakteri) akan tumbuh dengan cepat dalam susu yang tidak bersih.

1.11.6.2. Menghindari Pencemaran Petugas harus memahami

pencemaran susu, untuk menghindari kebiasaan buruk yang mengakibatkan kekotoran, dan mencegah

327

perlakuan-perlakuan saat menangani peralatannya, yaitu:

berikut susu

pada dan

Jangan merokok tembakau, atau bahan lainnya pada saat menangani susu. Merokok akan berakibat pencemaran langsung terhadap makanan oleh abu atau puntung rokok, batuk, pencemaran makanan oleh tangan yang menyentuh bibir pada saat merokok, Gunakan tutup kepala untuk mencegah kotoran rambut dan tangan jatuh ke dalam susu, dan mencegah terjadinya pencemaran silang. 1.11.6.4. Kebersihan Lingkungan Kebersihan lingkungan men-

Menggaruk-garuk pada bagian tubuh seperti muka, hidung, mulut, telinga, atau rambut, Batuk atau bersin yang langsung diarahkan kepada susu atau produk susu, Menyentuh, memencet jerawat, bisul, atau luka, Menggunakan cairan pelumas pada tangan untuk memerah atau menggunakan salep atau krim pelumas, Mencoba rasa susu atau produk susu dengan menggunakan jari atau sendok yang berulang kali digunakan tanpa dicuci.

cakup lingkungan luar dan lingkungan dalam. Lingkungan luar meliputi di luar lokasi produksi, sedang lingkungan dalam mencakup lokasi di mana tempat susu dan produk-produk susu dihasilkan, dibungkus, dan disimpan.

1.11.6.3. Kebersihan Petugas Pemerahan Mencuci sederhana, tangan tetapi biasanya adalah tidak

1.11.6.4.1. Lingkungan Luar Perbaikan/ pengaspalan jalan,

dilakukan dengan benar. Cara mencuci tangan dan lengan: mencuci tangan dengan air untuk membuang kotoran yang melekat, mencuci dengan menggunakan sabun yang berbusa banyak dan air, menyikat/membersihkan bagian bawah kuku, kemudian mengeringkan dengan kertas tissue sekali pakai, dan

perbaikan drainase dan pemangkasan rumput di sekitar lokasi produksi dan kandang pencemaran akan debu mengurangi pada lokasi

produksi. Air bersih harus tersedia secukupnya untuk pencucian dan air minum ternak. Pembasmian tempat tikus dapat di

lakukan dengan mengurangi makanan tinggalnya, membuat

328

konstruksi bangunan agar mengurangi kemungkinan menyediakan menggunakan berhati-hati. Lalat, kecoa, dan serangga racun sarangnya, perangkap, tikus dan dengan

dalam melakukan pemerahan dengan tangan. Hewan harus ditangani dengan tenang dan pelan untuk mencegah kegugupan gugup hewan. Hewan yang lebih selalu mengakibatkan

banyak debu dan manure. Anak sapi perah, sapi dara muda atau hewan lainnya (itik, ayam, dll) harus tidak dalam kandang jalan yang untuk sama atau disediakan mencapai lainnya adalah pembawa bakteri yang dapat ditularkan dapat menyebarkan penyakit pest. Pengontrolan hewan biaknya listrik, Keset tempat dengan insektisida dicegah. Burung bangunan dan sebagai suplai air pembawa di mana tersebut dan dan kaki adalah menghilangkan terhadap dengan berKebersihan telah dijelaskan pencemaran yang personil/ petugas di atas. mungkin Potensi dari

kandang sapi perah.

tempat-tempat tempat pembasmi

makanannya. serangga. merupakan Pembasmian menggunakan kimia) harus

Serangga akan menghindari sinar, alat yang tebal

petugas/ pekeda

peternakan adalah

serangga. hanya (bahan

pada baju, sepatu, dan pada orangnya.

1.11.6.4.2. Lingkungan Dalam Perusahaan harus menyediakan bangunan untuk pemerahan. Pada bangunan tersebut tidak boleh terdapat bahan pakan, bahan kimia atau obat yang disimpan, kecuali bahan untuk pencuci dan sanitasi. Apabila disediakan pada saat pakan pemerahan

Salmonella, akan menularkan lewat terdapat kotorannya. Burung tertarik pada lokasi sapi perah karena adanya bahan pakan yang disediakan untuk ternak tersebut. Hewan dapat pencemaran hewan dan bangunan sumber tidak kandang utama bersih. bulu untuk

konsentrat

menjadi

maka pakan tersebut harus disimpan di luar bangunan pemerahan dan dibawa kedalam bangunan tersebut sesuai saat kebutuhan. pakan pemerahan Tidak hijauan karena boleh pada bisa memberikan

apabila

Penyisiran dan adalah mengurangi

pengguntingan penting

pencemaran oleh bulu,

debu, dll. Hal ini adalah sangat penting

329

menimbulkan debu. Jatuhnya partikel pakan tersebut harus dikurangi. Perlu adanya perhatian khusus terhadap pelaksanaan pemerahan dan lokasi penanganan susu. Lantainya harus berpori terpelihara harus tetap terbuat dari bahan semen) baik. selama tidak dan Lantai dan (seperti dengan bersih

kurangnya dipergunakan.

15

menit

sebelum

1.14. Penanganan/ Persiapan Sapi Perah Penanganan yang baik sebelum hati harus sapi dan dibawa yang dan persiapan ke lokasi

dilakukan/dimulai

pemerahan. Penanganan dengan hatipada setiap dilakukan mungkin adalah penting

setelah pemerahan. Peralatan dan fasilitas pe-

diperlukan sedikit penyentuhan apabila akan melakukan pemerahan dengan tangan. tangan atau Pemukulan atau ranting alat kayu hewan seperti harus dengan tongkat sangat

merahan seperti tempat pencucian dan rak tempat pengeringan harus dibuat dari bahan tidak menyerap air, tidak berkarat contohnya stainless steel. 1.12. Lokasi Pemerahan Harus pemerahan dipastikan bersih. bahwa Adalah lokasi penting

dikurangi. Perlakuan pemukulan yang terus menerus walaupun tidak terlalu keras akan mengakibatkan hewan menjadi ketakutan dan gugup. Hal tersebut akan memberikan akibat negatif pada pemerahan yaitu pada reaksi interval turun/mengalirnya susu. Penyediaan membawa pemerahan, tersebut setiap pakan ke konsentrat lokasi hal dilakukan, Pemberian

members i h k a n l o k a s i p e m e r a h a n . La n t a i nya harus disapu dan/atau dicuci dengan air sehingga terlihat bersih. 1.13. Peralatan K a i n p e m b e r s i h p u t i n g , e m ber, bangku perah, ember untuk sampah, gelas (strip cup). Tabung (teat cup) susu untuk dan perlu merendam kontainer dibersihkan dengan susu puting

adalah cara yang sangat baik untuk hewan namun ternyata apabila

sudah

penampung sebelum seperti

maka harus dilakukan seterusnya pada pemerahan. konsentrat hanya pada saat setiap pemerahan. P e n y ediaan dalam jumlah lebih

dipergunakan. ember, mesin

Peralatan yang langsung berhubungan pemerah dan tabung penyimpan harus disanitasi dan dikeringkan sekurang

330

Gambar 114. Cara Pemerahan Susu Secara Manual Sumber: VEDCA, 2007 banyak pada beberapa dalam hari dan yang masih kotor maka harus dibersihkan secukupnya. Puting yang kotor harus dicuci tekanan dikeringkan menggunakan yang dengan air mengalir dengan rendah dan dengan handuk yang kemudian bersih hanya

kemungkinan

jumlah

kurang pada waktu-waktu yang lain akan berakibat hewan menjadi tidak tenang. 1.15. Pemerahan Awal Pemerahan awal

untuk sapi tersebut (kertas atau kain). Apabila ambing dan puting

ditampung pada gelas khusus (strip cup) adalah untuk memeriksa apakah terdapat mastitis atau kelainan lain pada susu. Hal ini harus dilakukan sekurangnya satu bulan (lebih lama akan laktasi. 1.16. Persiapan Puting Kebersihan puting adalah penting sebelum pemerahan. Apabila puting lebih baik) pada fase awal

terus menerus kotor pada awal setiap pemerahan maka lingkungan hewan harus diperhatikan untuk mengatasinya. 1.17. Pemerahan Sekurangnya diperlukan waktu 30 detik untuk membersihkan puting sebelum pemerahan dengan tangan

dimulai. Hal ini akan memberikan cukup waktu untuk timbuInya respon turunnya susu. Pemerahan akan selesai dalam 57 menit.

331

1.17.1. Pemerahan Manual Pemerahan dengan dan tangan lembut dalam manual harus dilakukan cepat dan puting,

Cara kerja mesin perah berbeda dengan pemerahan dengan tangan atau penyedotan oleh pedet. Pengeluaran susu melalui pengisapan oleh sistem vakum mesin, kemudian pulsator akan mengatur mekanisme vakum setiap dan detik. tabung disebut tekanan yang terputus Perbandingan membuka dan

pemencetan

tidak dengan keras/kasar, atau atau lainnya

menarik atau memencet puting. Jangan menggunakan pelumas ketika melakukan p e m e r a h a n d e n g a n t a n g a n . C o n t o h gambar pemerahan dengan tangan tertera pada Gambar 114.

antara waktu menutup

dengan rasio pulsation.

Susu yang sudah keluar dari puting akan disalurkan ke disebut ke tangki tempat tabung/ tangki susu untuk penampungan yang kemudian pompa. kemudian

1.17.2. Pemerahan dengan Mesin

ember susu. Susu dari ember susu Mesin perah digunakan untuk dipindahkan Di dalam utama melalui prinsip kerja mekanik didinginkan

memanen susu dari sapi betina, jika pemerahan secara manual memerlukan tenaga kerja yang mahal dan tidak efisien. Mesin berfungsi mengeluarkan susu dari ambing sapi. Bentuk mesin dirancang menyerupai cakar (Claw) dengan (teatcups) empat mangkuk tabung puting yang berbentuk

menghambat pertumbuhan bakteri.

1.17.2.1. Tipe Herringbone

terbuat dari besi dan karet, tabung vakum dan pulsator. Fungsi pulsator sebagai pengatur isapan air susu, terus isapan menerus tidak tetapi berlangsung

Tipe mesin perah terdapat beberapa jenis, namun penulis akan membahas beberapa jenis yang banyak digunakan. Jenis jenis tersebut antara lain:

terputus-putus. Mekanisme terputus ini memberikan kesempatan air susu turun ke puting dan mengembalikan peredaran darah pada puting susu.

332

Gambar 115. Layout Herringbone Herring adalah sejenis ikan, sedang bone berarti tulang, jadi pengaturan sapi seperti bentuk tulang ikan hering. Contoh seperti tertera pada Gambar 115. Sudut kemiringan posisi sapi antara 30-35. Sapi masuk melalui jalan di tengah, dan menempati posisi pada kedua sisi. Pemerah bekerja di tengah kedua deretan sapi tersebut. Setelah mencuci ambing dan puting susu, cup dipasang pada keempat puting dengan urutan dari depan ke belakang. Pada mesin perah yang besar dapat pemerahan 600 sapi dapat dikerjakan oleh 2 orang. Pemasangan cup seperti tertera pada Gambar 116. Contoh gambar mesin perah tipe herringbone tertera pada Gambar 117 dan Gambar 118. Pada contoh ini penampung susu dibuat individu dan terbuat dari bahan kaca.

333

Gambar 116. Pemasangan Cup pada Puting Sumber: Wikimedia, 2007

Gambar 117. Mesin Perah Herringbone Sumber: Wikimedia Foundation, 2007

334

Gambar 118. Mesin Perah Tipe Herringbone dengan Tabung Individu. Sumber: Sutarto, 2007

1.17.2.2. Tipe Rotary Milking Sheds Rotary milking terdiri dari meja putar individu dengan fasilitas pemerahan sebanyak 12-100 unit. Tipe

Mesin perah dilengkapi dengan sistem otomatis, setelah keluar maka sapi cup mendekati pintu

akan lepas dengan sendirinya secara otomatis. Jenis mesin ini cocok untuk jumlah sapi yang banyak (lebih dari 1000 ekor). Layout mesin perah tipe rotary abreast tertera pada Gambar 119 dan 120. Sedangkan gambar rotary tandem tertera pada Gambar 121.

mesin yang baik dengan jumlah fasilitas antara 24-34 unit dapat dioperasikan oleh 2 orang. Meja putar akan diputar oleh motor elektrik, dengan waktu 1 putaran sama dengan waktu pemerahan sampai selesai. Sapi yang selesai diperah akan keluar dan sapi yang baru (akan diperah) masuk.

335

Gambar 119. Layout Mesin Perah Tipe Rotary Abreast

Gambar 120. Mesin Perah Rotary

336

Gambar 121. Layout Mesin Perah Tipe Rotary Tandem Sumber: Wikimedia, 2007 1.17.2.3. Mesin Perah Portable Mesin perah tipe ini dirancang untuk peternak yang memiliki sapi dalam jumlah sedikit. Rancangan dibuat untuk satu sapi sekali pemerahan dan portable, yang dilengkapi dengan roda. Prinsip mesin kerjanya portable sama dengan

mesin perah tipe lain. Contoh gambar perah tertera pada Gambar 122.

Gambar 122. Mesin Perah Portable Sumber: Milking Machines, Co.UK, 2008

337

Sapi-sapi pemerahan. Pada saat

yang Tempat di cow

akan

diperah

menurunkan

susu

ke

ambing

dan

dipindahkan dari kandang ke tempat mengumpulkan yard sering musik sapi disebut cow yard atau paddock. diputarkan musik dari radio atau tape. Hasil penelitian menunjukkan dapat meningkatkan bagi produksi susu. sapi untuk

puting, jadi pemerahan dengan mesin perah tidak perlu melakukan palpasi ambing. sapi sapi Contoh pengumpulan masuk masuk sapi tertera pada Gambar 123. digiring yang kemudian ke tempat disesuaikan

pemerahan (Milking Parlour), jumlah dengan jumlah cup yang tersedia.

Suara dari mesin perah memberikan rangsangan

Gambar 123. Sapi Betina Antri Siap Diperah Sumber: Dokumen Sutarto, 2007

338

1.18. Pasca Pemerahan Segera setelah pemerahan

Pencucian dua pekerjaan

dan yang

sanitasi

adalah dan

terpisah

berbeda. Kedua pekerjaan ini (mencuci dan sanitasi) harus dilakukan bersama-sama. A p a b i l a h a n y a d i l a k u k a n p e n c u c i a n tanpa sanitasi, sejumlah besar bakteri akan tetap tinggal pada permukaan kontainer. Pencucian adalah proses untuk

dengan tangan selesai, susu harus disaring dan ditampung ke dalam kontainer Saringan yang bersih kain yang dan steril. dipergunakan

harus bersih, sempuma, dan dicuci dengan menggunakan deterjen dan bahan sanitasi kemudian dijemur di matahari. Penyimpanan/Pendinginan susu Pendinginan susu sampai di bawah 3-4 C, harus sesegera mungkin dilakukan setelah pemerahan. Pada peternak kecil yang tanpa peralatan pendingin, tasikan sesegera tempat susu dengan mungkin perlu ditranspordan selesai (milk berhati-hati setelah susu

membuang sisa susu dari permukaan/ dinding kontainer. Sanitasi yaitu dengan penggunaan membuang kontainer. 1.19. Pemeliharaan Sapi Kering Pada sapi-sapi 7-712 yang bulan sedang harus bahan bakteri dari kimia atau pemanasan untuk secara sempurna permukaan

berproduksi dan sekurang-kurangnya sudah bunting lagi. Pengeringan memberikan ambing, sehingga perlu pada akan untuk sel-sel menjamin dikeringkan artinya tidak boleh diperah

pemerahan dan segera didinginkan di pengumpulan collection center). Udara panas, sinar, goncangan berlebihan, dan waktu yang lama untuk mencapai alat pendingin, dapat merusak susu yang dalam keadaan hangat. Kontainer transportasi harus

istirahat

produksi susu y a n g t i n g g i p a d a laktasi y a n g a k a n datang. Bila tidak dikeringkan sekurang-kurangnya produksi akan susu merugikan berikutnya sekali 112 akan bagi bulan sebelum beranak kembali, maka menurun sekali dan dalam hal ini peternak sendiri.

bersih, tersanitasi, dan dapat disegel dengan pita perekat. Kontainer harus terbuat dari bahan berkualitas baik dan dapat dicuci dan disanitasi dengan sempuma. Suhu transportasi 4-7 C.

339

Bila sapi telah bunting 712 bulan masih masih menghasilkan tinggi 5 liter susu per yang hari,

1.19.3. Penghentian Pemerahan yang Sekonyong-konyong Cara ini adalah cara yang

sedangkan sapi ini harus dikeringkan maka cara-cara mengeringkan sapisapi tersebut adalah sebagai berikut: 1.19.1. Pemerahan yang Berselang Cara ini sapi tersebut dimulai

terbaik, bila tidak terdapat mastitis. Tiga hari sebelum dikeringkan semua makanan penguat diberikan harus tidak rumput dari peakan yang di akan tak pada sapi yang hendak

dikeringkan di samping i t u dengan pemerahan satu kali sehari untuk b e b e r a p a h a r i , k e m u d i a n d u a hari sekali diperah untuk beberapa hari. Demikian seterusnya sampai produksi susu sapi tersebut 2-3 liter per hari yang akhirnya pemerahan dihentikan. 1.18.2. Pemerahan yang Tak Lengkap. Cara pemerahan semuanya ini yang diperah dimulai air keluar dengan tak untuk Cara mastitis. pengeringan dikurangi kepada sampai sapi

atau hijauan yang diberikan harus sepertiga Cara ini, Susu jumlah ransum yang biasa diberikan tersebut. terhadap diberikan ngurangan makanan yang tidak dalam sel-sel jumlah

mengurangi hasil susu. diperah akan ambing, ambing

mengumpul sehingga air susu

mengakibatkan suatu tekanan pada dan akan keluar lagi dari sel-sel ambing dan pada akhirnya air susu yang telah ada diabsorbsi oleh badan. tersebut di

susunya

beberapa hari, misalnya sapi yang masih menghasilkan susu 6 liter per hari, maka yang yang 2 diperah liter keluar di hanya 4 liter per hari, sedangkan sisanya dibiarkan

atas adalah untuk mencegah terjadinya

1.20. Masa Perkawinan Sapi Betina Periode berahi rata-rata pada

dalam ambing. Setelah pemerahan tak lengkap itu dijalankan untuk beberapa hari, kemudian dilanjutkan dengan tak maka pemerahan sampai 2-3 berselang liter per yang hari, sapi adalah 21 hari sekali, tetapi terdapat pula sapi-sapi yang periode berahinya bervariasi dari 17 sampai 26 hari. Lama masa berahi ini berlangsung dari 6-36 jam dengan

lengkap. Setelah produksi susu turun pemerahan dapat dihentikan.

340

rata-rata 18 jam untuk sapi betina dewasa dan 15 jam untuk sapi dara. Tanda-tanda sapi berahi

penting sekali harus diketahui oleh para peternak sapi perah untuk menjamin berhasilnya setiap perkawinan, Gambar 124. Sapi Melenguh-melenguh sehingga setahun sekali sapi-sapinya beranak. Keadaan ini penting guna menjamin perah. Beberapa tanda berahi yang kelangsungan dihasilkan susu dalam suatu peternakan sapi

terlihat pada sapi, antara lain: Melenguh-melenguh atau mengeluarkan suara seolah-olah memanggil pejantan (Gambar 124.) Sering gelisah (Gambar 125.) Sering Sering sehingga Terjadinya bibir kencing sedikit seolah Gambar 125. Sapi Gelisah pangkal terlihat ekor jelas pada terputus-putus. menggerak-gerakkan vulvanya atau mengangkat (Gambar 126.) pembengkakan biasanya vulva, ditandai

warna kemerah-merahan, terjadinya peningkatan peredaran darah di daerah terasa bening tersebut, hangat, dari jika keluar vulva hingga jatuh diraba lendir dan di Gambar 126. Sapi Menggerakgerakkan atau Mengangkat Pangkal Ekor

menggantung

lantai kandang (Gambar 127.)

341

gejala-gejala berahi yang jelas seperti tersebut di atas. Keadaan ini akan menyulitkan peternak untuk mengetahui adanya berahi. Walaupun begitu dapat pula

diketahui dengan adanya sapi-sapi jantan yang berdekatan dengan sapi betina Gambar 127. Mengeluarkan Lendir Bening dari Vulva yang berahi diam, ialah dengan gejala sapi jantan tersebut ingin mengawini sapi betina itu. Sapi waktu, Harus harus untuk diingat dikawinkan tepat suatu subur

mendapatkan bahwa sapi

persentase kebuntingan yang tinggi. (fertile) bila ada ovum yang dapat dibuahi. Ovum hanya dapat h i d u p dalam j a n g k a w a k t u p e n d e k setelah ovulasi. Gambar 128. Sapi Didekati dan Diam Dinaiki Pejantan Kadang-kadang betina yang estrus menunjukkan aktivitas tidak seperti biasanya, ternak dan lain, dinaiki seperti menggosokkan terjadi diam Secara kasar antara 24 jam periode setelah awal standing heat. Ketepatan pengamatan saat sapi benar-benar berahi ini sangat sulit. Oleh karena itu aturan menggunakan jari yang disebut pagi-sore sudah banyak dipakai. Bila sapi menunjukkan berahi pagi hari, maka sapi tersebut dikawinkan sore pantat ke dinding kandang, menaiki kadang-kadang pejantan akan penurunan nafsu makan, kalau didekati (Gambar 128.) Terdapat yang yang pula beberapa sifat-sifat sapi birahi Sapi tidak mengovulasikan ovumnya hingga estrus berakhir. Hal ini memungkinkan dari 6-18 jam setelah heat untuk menghasilkan optimum setelah sapi yang harus kebuntingan beberapa

dikawinkan pada 2/3 masa berahi atau jam tanda-tanda berahi berakhir.

mempunyai berahi tidak

yang diam ( s i l e n t h e a t ) , y a i t u s a p i memperlihatkan

342

harinya. Bila sapi menunjukkan birahi sore hari, maka sapi tersebut harus dikawinkan pagi hari berikutnya. Bagi sapi-sapi yang baru beranak, hewan tersebut baru dapat dikawinkan lagi pada 50-60 hari sesudah beranak, hal ini untuk mendapatkan persentase kebuntingan yang tinggi. Bila sapi tak dapat bunting pada 90 hari sesudah beranak, maka daya reproduksi tersebut menurun, artinya sulit untuk dijadikan sapi tersebut bunting. 1.21. Pemeliharaan Pejantan P e m e l i h a r a a n a n a k s a p i j a ntan adalah sama dengan anak sapi betina sampai anak sapi itu berumur 6 bulan. Sesudah itu cara pemeliharaannya berbeda. Anak sapi

jantan yang telah berumur 6-8 bulan sudah dewasa kelamin, karena itu haruslah dipisahkan dari anak-anak sapi betina juga dari sapi- sapi betina dewasa yang tidak bunting. Pemisahan tersebut bertujuan untuk menjaga jangan sampai mengganggu sapi-sapi betina tersebut. Anak sapi jantan harus dilatih

untuk dijinakkan dengan cara setiap hari harus dipegang-pegang walaupun hanya sebentar, dan dibiasakan juga dengan tali leher dan dipegang orang. Setelah anak sapi jantan tidak berontak untuk dipegang dan diikat, kemudian dilatih dibawa dengan tali leher ke tempat yang jauh, supaya anak sapi tersebut biasa dibawa orang.

Gambar 129. Pemeliharaan Sapi Pejantan Sumber: Dokumen Sutarto, 2007

343

Bila sapi jantan itu telah berumur 6-8 bulan, maka haruslah sudah diberi lubang pada hidungnya dan dipasang sebuah cincin logam yang ringan yang mempunyai diameter 3,75 cm dan yang tak dapat berkarat (kuningan atau tembaga). Jika anak sapi tersebut telah berumur 12 bulan cincin tadi diganti dengan cincin yang kuat dengan diameter 7,5 cm. 1.21.1. Pemeliharaan Kuku

Pelepasan menjamin

pejantan

di

lapangan adalah perlu sekali untuk kesehatan kuku sapi, di samping itu guna menjaga kondisi badan sapi pejantan supaya tetap baik, khususnya banyak bila dipakai di pejantan untuk jantan kandang tersebut perkawinan. hendaknya

Sapi-sapi dipelihara

terpisah dari sapi-sapi betina untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Seekor sapi jantan dapat

Pemeliharaan

kuku

sapi

dipakai sebagai pejantan bila telah berumur 15-18 bulan dan badannya telah cukup besar. Sapi jantan yang telah berumur 18 bulan dapat dipakai untuk mengawinkan 2 kali seminggu, pada umur 2 tahun pejantan dipakai mengawini lebih dari 2-3 ekor sapi betina dalam seminggu. Pejantan

pejantan adalah penting, sebab bila kaki terutama yang belakang sakit, maka sapi itu tak dapat dipakai untuk mengawini buatan. Sapi sebaiknya dipasang jantan alas papan mempunyai kandangnya yang kuat berat harus untuk seekor betina atau diambil spermanya untuk inseminasi

yang sudah dewasa umur 3-4 tahun dapat dipakai untuk perkawinan 4 kali seminggu, tersebut minggu tetapi jangan perkawinan lebih dari cara dua

badan bisa sampai 1 ton, sehingga

menjamin kondisi kuku sapi pejantan tersebut supaya tetap baik, kalau tidak pakai papan kuku pejantan tersebut sering sakit. Pemotongan kuku perlu dilakukan bila kuku-kuku sapi tersebut telah panjang, keadaan ini untuk menjamin letak kaki yang baik, sehingga tidak akan terdapat gangguan pada kaki pejantan tersebut.

berturut-turut.

Setelah

perkawinan untuk cara yang terakhir ini, sapi pejantan diberi cukup istirahat selama 10 hari. terlalu untuk Sebaiknya seekor sering mengawini pejantan akan pejantan dipakai 2 kali perkawinan seminggu, dipakai

menurunkan daya fertilitasnya.

344

Seekor

pejantan

dapat dipakai

dipakai sampai

sifat-sifat sendiri dalam menghasilkan susu yang berbeda dalam jumlah susu yang dihasilkan, kadar lemak susu, dan warna susu. yang Jumlah susu yang bila bangsadihasilkan bangsa sapi Fries Holland

kawin secara alam 50-60 ekor betina setahun dan dapat berumur 12 tahun. 1.22. Faktor-Faktor yang Mem-

adalah

tertinggi dengan

pengaruhi Kualitas, Kuantitas, dan Susunan Susu 1.22.1. Bangsa Sapi Telah tiap-tiap banyak bangsa diketahui sapi bahwa

dibandingkan

bangsa sapi perah lainnya baik di daerah sub-tropis maupun di daerah tropis. Bangsa sapi juga menentukan susunan susu sebagai yang tertera pada Tabel 40. mempunyai

Tabel 40. Komposisi Kimiawi Susu Berbagai Bangsa Sapi Lemak % 5.14 4.98 3.85 3.45 3.63 Bahan Kering 14.73 14.55 12.90 11.93 12.57

Bangsa Jersey Guernsey Ayrshire Friesh Holand Shorthorn

Air 85.27 85.45 87.10 88.01 87.43

Protein 3.80 3.84 3.34 3.15 3.32

Laktosa 5.04 4.58 5.02 4.65 4.89

Abu 0.75 0.75 0.69 0.68 0.73

Sumber: Siregar, 1989 Telah diketahui pula bahwa susu yang dan banyak D per mengandung volume susu, lemak karena akan banyak mengandung vitamin A Peternak-peternak dikawinkan daripada sapi dan telah bunting banyak akan vitamin-vitamin tersebut berhubungan dengan kadar lemak dalam susu. mengetahui, bahwa sapi yang telah menghasilkan susu yang lebih sedikit 1.22.2. Lama Bunting (Gestation Period)

345

yang tidak bunting, keadaan ini jelas terlihat bila sapi telah bunting 7 bulan sampai beranak. Suatu menunjukkan hasil bahwa penelitian makanan-

bangsa dan umur yang sama. Hal ini disebabkan sapi yang badannya besar akan makan lebih banyak, sehingga menghasilkan susu yang lebih banyak. Juga ambing sapi yang besar akan lebih besar daripada sapi berbadan kecil. 1.22.5. Estrus (Berahi) Pada yang waktu sapi berahi dan

makanan diperuntukkan foetus dan selaputnya adalah equivalen dengan 55-85 kg susu pada sapi Jersey atau 100-135 kg susu pada sapi FH. Suatu penelitian yang lain pada sapi FH menunjukkan angka yang lebih besar 240-400 kg susu. Hal ini menunjukkan kebuntingan mempunyai pengaruh yang tak langsung terhadap produksi susu. 1.22.3. Masa Laktasi Masa laktasi adalah masa sapi itu menghasilkan susu antara waktu beranak dengan masa kering. Produksi susu per hari mulai menurun setelah laktasi 2 bulan. Demikian pula kadar lemak susu mulai menurun setelah 1-2 bulan masa laktasi, dari 2-3 bulan masa laktasi kadar lemak susu mulai konstan dan naik sedikit. 1.22.4. Besarnya Sapi Beberapa penelitian telah

terdapat perubahan-perubahan faali mempengaruhi susu ekor yang volume susunan Beberapa gejala dihasilkan. (gelisah) dan

sapi menunjukkan

yang

nervous

mudah terkejut sehingga tidak mau makan atau makan sedikit saja yang mengakibatkan hasil susu turun. Terdapat juga sapi yang tidak banyak dipengaruhi oleh masa berahi. Bila hasil susu turun banyak, maka kadar lemak dan susunan susu akan berubah karenanya. 1.22.6. Umur Sapi-sapi umur tua yang (3 beranak tahun) pada akan

menghasilkan susu yang lebih banyak daripada sapi yang beranak pada umur 2 tahun. Produksi susu akan terus meningkat umur dengan sampai sapi beritu tambahnya

menunj u k k a n b a h w a s a p i - s a p i yang besar badannya akan menghasilkan susu yang lebih banyak daripada sapi-sapi yang berbadan kecil dalam

berumur 7 tahun atau 8 tahun.

346

Produksi susu selanjutnya akan menurun sedikit demi sedikit, sampai sapi berumur 11 atau 12 tahun produksi susu akan menurun sekali. Meningkatnya tahun karena produksi susu karena badan dan sapi jumlah

Bila calving interval diperpanjang sampai 450 hari, maka laktasi yang sedang berlaku dan laktasi yang akan datang akan menghasilkan susu naik 3,5%, tetapi bila ditinjau dari segi ekonomi akan rugi karena tak sepadan hasil susu yang dihasilkan dibandingkan dengan makanan yang diberikan kepada sapi. 1.22.8. Masa Kering Produksi susu pada laktasi kedua

tiap laktasi dari umur 2 tahun sampai 7 disebabkan besar pertumbuhan bertambahnya

tenunan-tenunan dalam ambing juga bertambah. Munurunnya kelenjar ambing susu sudah pada sapi-

dan

berikutnya

dipengaruhi

oleh

sapi tua disebabkan aktivitas kelenjarberkurang. seekor Kemampuan produksi susu

lamanya masa kering yang lalu. Untuk tiap individu sapi betina produksi susu akan naik dengan tambah masa kering sampai 7 atau 8 lagi produksi minggu, tak tetapi akan dengan masa kering yang lebih lama susu bertambah. 1.22.9. Frekuensi Pemerahan

sapi dara tidak hanya dipengaruhi oleh pertumbuhan badan, tetapi juga oleh pertumbuhan ambingnya yang pertumbuhan maksimum mencapai

pada laktasi ke 3 dan ke 4. 1.22.7. Interval Beranak (Calving Interval) Calving adalah 12 interval dan yang 13 optimum Bila B i l a s a p i d i p e r a h d u a k a l i s e hari dengan jarak waktu yang sama antara pemerahan itu, maka sedikit sekali perubahan dari susunan susu itu. Bila sapi diperah 4 (empat) kali sehari, kadar lemak akan tinggi pada besok paginya pada pemerahan yang pertama. Makin sering sapi itu diperah hasil susu akan naik juga, seperti pada Tabel 41 yang ditunjukkan oleh penelitian dari Sudono (2003).

bulan.

calving interval diperpendek akan menurunkan produksi susu 3,7-9% pada laktasi yang sedang berjalan atau yang akan datang.

347

Kenaikan pada

hasil

susu sapi

tergantung itu untuk

kemampuan

berproduksi, pakan, dan manajemen. Pada umumnya sapi-sapi diperah 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Pemerahan yang dilakukan lebih dari 2 kali sehari, hanya dikerjakan pada sapi- sapi yang berproduksi susu tinggi, misalnya pada sapi yang produksi susunya 20 liter per hari dapat diperah 3 kali sehari; sedangkan sapi-sapi yang berproduksi susu 25 liter atau lebih dapat diperah 4 kali sehari. 1.22.10. Tatalaksana Pemberian Pakan Pada produksi beberapa disebabkan umumnya susu oleh dan peternakan variasi lemak sapi dalam pada perah dalam

susu sebesar 10-30%. Pemberian air adalah pentinguntuk suatu produksi susu, karena susu 87% terdiri dari air dan 50% dari tubuh sapi terdiri dari air. Jumlah air yang dibutuhkan tergantung pada produksi susu yang dihasilkan oleh seekor sapi, suhu lingkungan dan jenis pakan yang diberikan. Perbandingan susu yang dihasilkan dan air yang dibutuhkan adalah 1:3,6. Air yang dibutuhkan untuk tiap-tiap hari bagi seekor sapi berkisar antara 37 dan 45 liter. Persentase sapi laktasi

merupakan f a k t o r y a n g p e n t i n g yang tak dapat diabaikan dalam tatalaksana yang baik dalam suatu peternakan untuk menjamin pendapatan peternak, hal ini dapat dilihat pada Tabel 41. Terlihat pada Tabel peternakan sapi sapi 60% lebih mempunyai sebanyak 42 bahwa yang laktasi yang

perbedaan

makanan dan tatalaksananya Makanan konsentrat yang akan terlalu banyak

perah yang adalah

menyebabkan

kadar lemak susu rendah. Kondisi seekor sapi betina pada waktu beranak mempunyai pengaruh yang besar terhadap produksi susu dan kadar lemak dari laktasi yang akan datang, terutama bulan-bulan pertama dari laktasi. P e m b e r i a n p a k a n y ang banyak pada seekor sapi yang kondisinya jelek pada waktu sapi itu sedang dikeringkan dapat menaikkan hasil

menguntungkan.

Produksi susu rata-rata per ekor sapi mempunyai hubungan erat dengan rasio antara pendapatan dan biaya pakan. Ternyata produksi susu ratarata per ekor per hari sapi sebanyak minimum 6 liter masih menguntungkan sebagai yang tertera pada Tabel 43.

348

Tabel 41. Hubungan Frekuensi Antara Pemerahan dan Hasil Susu Frekuensi 3 X sehari 20 % > banyak dari 2 x diperah 17 % > banyak dari 2 x diperah 15 % > banyak dari 2 x diperah Pemerahan 4 X sehari 35 % > banyak dari 2 x diperah 30 % > banyak dari 2 x diperah 26 % > banyak dari 2 x diperah

Umur Sapi

2 tahun 3 tahun 4 tahun

Sumber: Sudono, 2003

Tabel 42. Hubungan antara Persentase Sapi Laktasi dengan Ratio antara Pendapatan dan Biaya Makanan

Persentase Sapi Laktasi (%) 20 - 39 40 - 59 60 - 79 > 80

Rata-rata Ratio antara Pendapatan & Biaya Makanan 1,35 1,52 2,14 2,15

Pendapatan Bersih per Hari (Rp) -840,68 2.478,82 8.580,67 12.000,96

Sumber: Dinas Peternakan DKI Jakarta, 2004

349

Tabel 43. Hubungan antara Produksi Susu Rata-rata Per Ekor Per Hari dengan Pendapatan Bersih dan Ratio antara Pendapatan dan Biaya Pakan Rata-rata ratio antara pendapatan dan biaya pakan 1,10 1,53 2,66

Produksi per ekor susu rata-rata per hari (liter) 3,9 4 5,9 6 atau lebih

Pendapatan bersih per hari (Rp) -4.610,24 4.55,98 13.110,43

1.22.11. Problema dalam Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Pada perah di umumnya Indonesia produksi adalah sapi

efisiensi reproduksi (calving interval, service perconception, calving percentage, dan service periode).

rendah,

peremajaan dan Culling pemakaian tenaga kerja.

dengan hasil susu rata-rata per ekor sapi per hari berkisar antara 3 sampai 10 liter, tergantung pada kualitas pakan dan bibit sapinya. Produksi susu yang rendah ini, mungkin disebabkan mutu ternaknya rendah ataupun pakan yang diberikan baik kuantitas ataupun kualitasnya kurang baik. Untuk keadaan tersebut di atas baiklah kita meninjau keadaan tatalaksana peternakan sapi perah di beberapa perusahaan dari beberapa tempat. tersebut Faktor-faktor dalam guna yang perlu efisiensi diperhatikan tatalaksana

1.22.12. Umur Beranak Pertama Berdasarkan data yang didapat dari beberapa survey dan penelitian, maka pada Tabel 44. terlihat bahwa bila ratarata beranak pertama berumur 3 tahun hal ini akan menyebabkan kenaikan ongkos-ongkos produksi, sehingga tidak efisien lagi. Sebenarnya sapi Friesh Holland asalkan atau keturunannya dan dapat beranak pertama pada urnur 2-212 tahun tatalaksana pemberian pakan pada anak-anak sapi dan sapi daranya cukup kuantitas dan kualitasnya. Sapi-sapi dara y a n g m e n g a l a m i k e k u r a n g a n p a k a n badannya kecil-kecil dan berakibat adanya gangguan pada alat reproduksinya.

mencapai

produksi susu ialah: umur beranak pertama lama laktasi masa kering

350

Tabel 44. Rata-rata Umur Beranak Pertama, Lama Laktasij Masa Kering, Calving Interval pada Beberapa Petemakan Sapi Perah Tempat peternakan Pengalengan Lembang Bogor Baturaden Rawa Seneng Cirebon Jumlah sapi Umur beranak Lama laktasi betina dewasa pertama (bln) (bln) (ekor) 29 203 44 75 110 34 42 33 36 28 33 11,6 12,46 8,4 10,3 11,6 13,41 Masa kering Calving interval 15,5 15,4 15,0 13,9 14,3 15,66

3 2,83 6,5 3,5 2,7 2,95

Sumber: Sudono, 2003 1.22.13. Lama Laktasi Lama laktasi tergantung sedangkan yang umur beranak, pada perbukan sapi, lama dan di Sapi-sapi di Baturaden mempunyai lama laktasi yang baik sedangkan tempat-tempat lainnya lama persistency, beberapa hereditas, kondisi masa sapi laktasinya lebih dari 10 bulan. Hal ini disebabkan reproduksi, umumnya kurang baik. 1.23. Masa Kering (Dry Periode) Pada Tabel 43 terlihat bahwa sapi-sapi perah yang baik masa keringnya ialah peternakan di Lembang dan Rawa Seneng 2 bulan, sedangkan di peternakan-peternakan lainnya terlalu lama. Hal ini disebabkan adanya gangguan reproduksi artinya sulit untuk dijadikan bunting kembali. adanya sapi-sapi karena gangguan tersebut yang

sistency ini banyak dipengaruhi oleh faktor jenisnya, waktu

terlambat jadi bunting kembali, yang tatalaksana

kering

berikutnya,

banyaknya pakan yang diberikan pada sapi sedang laktasi, dan lain-lain. D a r i Ta b e l 4 4 . t e r s e b u t t e r l ihat bahwa peternakan sapi perah di Bogor mempunyai lama laktasi rata-rata kurang dari 10 bulan yaitu 8,4 bulan. Keadaan ini disebabkan kurangnya persistensi sapi-sapi peternakan tersebut. yang ada di

351

Dalam hal lain masih banyak terdapat perusahaan peternakan sapi perah yang masa keringnya kurang dari 6 minggu dengan sayang alasan rugi sapinya masih berproduksi banyak 5 liter dan merasa atau kalau dikeringkan. Keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya lama hidup berproduksi (longervity) yang pendek dari sapi-sapi yang masa keringnya pendek. longervity Sapi yang mempunyai panjang akan yang

kecenderungan demikian

menurun. interval

Dengan yang

calving

panjangnya lebih dari 13 bulan adalah tidak ekonomis. Calving interval yang panjang disebabkan karena tatalaksana perkawinan yang kurang baik atau gangguan reproduksi yang disebabkanoleh pemberian pakan yang kurang sempurna. Keadaan sapi-sapi perah di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 43. di atas, di mana yang baik adalah peternakan di Baturaden dan Rawa Seneng. sapi Calving perah di interval samping merupakan kunci sukses dalam usaha peternakan produki susu rata-rata yang tinggi. Service per conception yang

menghasilkan susu yang lebih banyak per unit pakan yang dimakan, dengan demikian lebih efisien dalam biaya produksi susu. 1.24. Efisiensi Reproduksi Calving interval yang baik adalah 12-13 bulan. Bila calving interval lebih pendek daripada 320 hari (10,7 bulan), maka 9 % per akan menyebabkan laktasi yang penurunan p r o d u k s i s u s u s e b e s a r hari masa sedang berjalan dan penurunan 2,7% pada laktasi yang akan datang. Bila calving interval diperpanjang sampai 15 bulan, produksi susu dari laktasi yang sedang berjalan naik dengan 3,5% dan laktasi yang akan datang juga naik kira-kira 3,5%. Bila calving interval makin panjang dan produksi susu rata- rata per hari dihitung didasarkan atas per calving interval, maka ratarata produksi susu per hari mempunyai

didapatkan pada peternakan di Rawa Seneng didapatkan angka 2,61. Bila angka service per conception lebih dari 1,85 pada suatu peternakan, maka perlu adanya dari perbaikan Di dalam di Cirebon reproduksi peternakan bulan. Calving percentage sampai di yang dengan Rawa sapi-sapinya

tersebut.

(1999), service per conception 2,67

didapatkan berdasarkan data selama 11 tahun (tahun 1988 1999) pada peternakan

Seneng tiap-tiap tahunnya 80% dari sapi-sapinya yang ada di peternakan tersebut beranak. Sedangkan service periodenya terlalu lama ialah 4

352

bulan, yang baik ialah 2 bulan. Hal ini disebabkan tatalaksana dalam reproduksi/ perkawinan kurang baik. Di Cirebon (1999) service periodenya 4,20 bulan.

Culling

dari

hewan-hewan lagi dari

yang suatu

tidak diternakkan

peternakan sapi perah di Indonesia umumnya atas dasar sterilitas atau kemajiran. Cara yang dilakukan ini adalah tidak tepat, karena sterilitas bukanlah suatu sifat yang banyak dipengaruhi (menurun), keadaan lain). Keadaan ini terbukti pada suatu peternakan sapi perah yang baik di KPBS Bandung dimana sapi-sapi di culling rata-rata per tahun 23,79% dari jumlah sapi betina dewasa. Dari julmlah sakit tersebut kaki, 6,92% majir, penjualan 4,94% 0,55% biasa, 3,05% karena 6,73% tua, oleh tetapi sifat herediter oleh (pakan, melainkan

1.25. Peremajaan dan Culling B i l a d i t i n j a u p a d a b e b e r a p a sapi perah, maka akan dengan pakan terdapat sapi-sapi yang perbandingan yang tidak efisien antara sapi-sapi dewasa replacement sehingga biaya stock (peremajaan),

lingkungan

tatalaksana, penyakit, iklim, dan lan-

diberikan dan pemeliharaan lainnya relatif terlalu banyak, yaitu membesarkan belum Lembang sebaiknya berkisar dapat anak-anak berproduksi. yaitu sapi dara yang ini Kaadaan

terdapat pada perusahaan sapi perah di rata-rata per tahun per tahun replacement stocknya 7% sedangkan replacement dari 20-25% dipenuhi jumlah sapi memilih

karena mastitis, 0,57% abortus dan 1,12% karena mati. Bila data ini dibandingkan Serikat untuk

betina dewasa. Hal ini sebenarnya dengan sapi- sapi betina dewasa sebanyak 55% dari jumlah sapi betina yang ada. Kemudian betina-betina yang terseleksi ini dipakai u n t u k m e n g h a s i l k a n a nakanak sapi betina sebagai replacement stock, sedangkan anak-anak sapi yang tidak baik harus dikeluarkan dari peternakan.

dengan di

Amerika

kegunaan peternakan 5,1%, karena produksi yang rendah 7,3%, mastitis 2,5%, abortus 1,5%, steril/majir 1,8%, mati 1,1%, karena tampak bahwa tua 0,6% dan karena lainnya 1,7%. Dari data ini culling berdasarkan produksi susu yang rendah tidak dilakukan.

353

1.26. Pemakaian Tenaga Kerja Rata-rata 20% dari seluruh

1.27. Pemberian Pakan (Feeding) G a m b a r a n k e a d a a n p e m b e r ian makanan pada peternakanpeternakan sapi perah di Indonesia dapat dilihat dari hasil studi kasus peternakan Bogor, umumnya rakyat protein sapi perah di daerahpada daerah Pasar Minggu, Kota Madya dan Pengalengan, peternakan-peternakan didapatkan dapat kekurangan (Pr.dd.), dicerna

biaya untuk produksi susu adalah untuk tenaga kerja. Zulladari Hasibuan (1999) di Kota Madya Bogor mendapatkan angka tersebut sebesar 18% dari biaya produksi. Adisulistijo (1990) di Kota Madya Semarang menunjukkan biaya tersebut sebesar 9,6% dan di daerah Ungaran pada peternakan rakyat sebesar 13,6%. Efisiensi untuk kerja, makin oleh Jawa efisien seorang 6-7 makin dalam ekor cukup dalam efisien Hutasoit didapatkan ialah 3-4 penggunaan sapi seorang sapi suatu dewasa tenaga yang yang 16

sehingga untuk mengatasi ini dapat diberikan pakan konsentrat lebih banyak pada sapi-sapi yang sedang diperah. tenaga kerja di Indonesia sebaiknya dibutuhkan dipelihara

banyak

peternakan

tenaga (1983) 10 ekor kerja. pada

dibutuhkan. Survey yang dilakukan perusahaan peternakan sapi perah di perusahaan sapi untuk mempunyai tenaga buruh yang kurang tenaga Ternyata

dengan sistem pemeliharaan out and carry dalam pemberian rumput, maka seorang tenaga kerja dapat melayani 10-12 ekor sapi dewasa.

354

2. Tatalaksana Penggemukan Sapi Potong 2.1. Sistem Penggemukan 2.1.1. Pasture Fattening Pasture fattening merupakan

O leh karena itu pada tempat-tempat tertentu pada padang penggembalaan perlu disediakan minum untuk Pemenuhan tempat-tempat minum air sapi.

terhadap

kebutuhan

mineral dapat tercukupi d e n g a n menyediakan lempengan-lempengan garam dapur atau mineral blok, misalnya molases blok pada tempattempat tertentu. D e m i k i a n j u g a w i l a y a h p a d ang penggembalaan terutama Tanaman penggembalaan tanaman lamtoro pada perlu saat pada dapat atau hari ditanami panas. padang berupa gamal. pohon peneduh untuk berteduh sapi

sistem penggemukan sapi yang dilakukan dengan cara menggembalakan sapi di p a d a n g p e n g g e m b a l a a n. P e m b e r i a n pakan dalam sistem ini adalah dengan menggembalakan, tidak ada penambahan pakan baik berupa konsentrat maupun hijauan. Oleh karena itu hijauan yang terdapat di padang penggembalaan di leguminosa samping agar Bila rumput-rumputan juga harus ditanami (kacang-kacangan) lebih tinggi. kualitas hijauan yang ada padang penggembalaan hanya rumputan maka mengandalkan saja tanpa akan sulit rumputleguminosa, diharapkan

Fungsi kandang hanya sebagai tempat berteduh di waktu panas ataupun pada malam hari. Sistem fattening penggemukan penggemukan merupakan yang paling pakan pasture sistem murah yang kerja

pertambahan bobot badan sapi yang optimal. Padang penggembalaan harus selalu dipelihara dari sapi harus kerusakan yang dihitung hal ini maupun erosi, sehingga tatalaksana penggembalaan penggembalaan kapasitas untuk sapi menghindari digemukkan harus baik. Pada padang tampungnya,

dibandingkan dengan sistem lain. Hal ini disebabkan biaya berupa relatif hijauan lebih murah, dan tenaga pasture 8-10

tetapi sistem fattening untuk

penggemukan yaitu sekitar

memerlukan waktu yang lebih lama, bulan memperoleh hasil penggemukannya. Bakalan yang digunakan adalah sapi jantan atau betina dengan umur kurang lebih 2,5 tahun.

penggembalaan

yang berlebihan pada suatu

petak tertentu atau over grassing. Sapi untuk memerlukan mempertahankan air minum

hidupnya.

355

2.1.2. Dry Lot Fattening D r y L o t f a t t e n i n g a d a l a h s i s tem penggemukan mengutamakan sapi biji-bijian dengan seperti pemberian ransum atau pakan yang jagung, cantel, atau kacang-kacangan. Pemberian jagung giling dan hijauan yang berkualitas, akan sapi-sapi yang digemukkan menghasilkan

S a p i y a n g d i g e m u k k a n d e ngan sistem dry lot fattening tidak digembalakan atau dikerjakan, tetapi selalu terus menerus dalam kandang. Bakalan tahun yang digunakan dengan umumnya adalah sapi jantan umur lebih dari 1 lama penggemukan berkisar 2-3 bulan. 2.1.3. Kombinasi Pasture dan Dry Fattening Penggemukkan dilakukan di mempertimbangkan ketersediaan pakan. sistem musim Pada ini bila harus untuk musim

pertumbuhan yang tinggi. Pemberian hijauan tidak hanya satu jenis saja, tetapi merupakan suatu bentuk yang telah diformulasikan dari berbagai jenis bahan seperti jagung giling, bungkil kelapa, dedak, polar, ampas tahu ditambah mineral. Pemberian hijauan pada sistem ini sangat dibatasi, yang pada dasarnya pemberian hijauan untuk mempertahankan proses pencernaan, karena pemberian hijauan yang terlalu tinggi akan mengganggu pencernaan sapi. Kebutuhan hijauan bagi sapi penggemukan yaitu berkisar antara 0,5-0,8% bahan kering dari bobot badan sapi yang digemukkan. Penggemukan yang dengan waktu

daerah

tropik

hujan banyak rumput, sapi digemukkan dengan sistem pasture fattening, pada musim sedikit, kemarau di mana rumput dilakukan penggemukan

dengan sistem dry lot fattening. Penggemukan dapat siang diartikan hari selama dan sistem kombinasi pengjam,

dengan beberapa

gemukan di padang penggembalaan sedangkan sore hari dan malam hari dikandangkan secukupnya. Dibandingkan pasture gemukan singkat. jenis badan fattening, sistem Lama dengan lama kombinasi penggemukan kondisi, dan dan sistem penglebih didiberi konsentrat

singkat, diperlukan pemberian

konsentrat yang tinggi pada komponen ransumnya. Perlu diperhatikan batas pemberian konsentrat yang lebih dari 60% dari komponen ransum, sudah tidak ekonomis lagi.

pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ternak, sapi, bobot serta kualitas

kuantitas pakan yang diberikan.

356

Hubungan Sapi kurang

umur

dan

lama umur lama

Ada pula peternak yang hanya memberikan dapat hijauan saja lain, tanpa hal ini konsentrat atau pakan dilakukan banyak tersedia hijauan. Faktor-faktor Bakalan sapi yang untuk mendorong digemukkan limbah dan

penggemukan adalah sebagai berikut: bakalan dari 1 dengan tahun,

pada daerah yang

penggemukan antara 8-9 bulan. Sapi bakalan dengan umur antara 12 tahun, lama penggemukan antara 6-7 bulan. Sapi bakalan dengan umur antara 2-2,5 tahun, lama penggemukan antara 4-6 bulan. 2.1.4. Kereman P e n g g e m u k k a n s i s t e m k e r eman adalah secara beberapa tetapi penggemukan sapi terus bulan. dengan cara menempatkan dalam Sistem cara kandang selama ini tidak sangat

sistem kereman adalah: cukup tersedia dan mudah diperoleh, Ketersediaan pertanian hijauan cukup memadai

tersedia sepanjang tahun, Ketersediaan ikutan hasil industri yang cukup memadai dan tersedia sepanjang tahun, Kotoran ternak berupa pupuk kandang sangat diperlukan untuk pupuk pertanian. Sistem menggunakan kereman bakalan biasanya sapi jantan

menerus

berbeda dengan sistem dry lot fattening dengan yang sederhana. Pemberian pakan dan air minum diberikan dalam kandang selama proses penggemukan. Pakan yang diberikan terdiri dari hijauan dan konsentrat dengan perbandingan tergantung tingkat ketersediaan bahan pakan tersebut. Apabila hijauan yang lebih banyak tersedia maka hijauan yang lebih banyak diberikan. Sebaliknya bila konsentrat lebih banyak tersedia dan harga relatif murah, maka banyak pemberian konsentrat.

umur antara 1-2 tahun dalam kondisi kurus tapi sehat, lama penggemukan berkisar antara 3-6 bulan. Dari hasil penelitian, dengan

pemberian ransum berupa hijauan dan konsentrat akan didapat pertambahan bobot badan harian (PBBH) rata-rata 0,8 kg/ hari, sedangkan bila hanya diberi hijauan saja pada sapi ongole PBBH-nya hanya 0,52 kg/hari.

357

2.2. Pemeliharaan gemukan Sebelum sapi

Sapi dipotong,

Penguntuk

Sapi yang sudah gemuk akan memperlihatkan, pertumbuhan yang lambat b a h k a n m u n g k i n t idak tumbuh sama sekali dan yang tambah adalah jaringan cepat ataupun mempunyai (testosteron) sebagai lemak. Sapi jantan sapi kebiri, hormon yang hormon juga akan betina karena jantan berperan mempunyai pertumbuhan yang lebih dibandingkan sapi

meningkatkan produksi dan kualitas daging sebaiknya digemukkan terlebih dahulu. Lama waktu penggemukan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, bangsa sapi, keturunan, umur, kondisi bangsa tubuh, jenis sapi di kelamin, daerah dan tropis pakan yang diberikan. Pada umumnya mempunyai kemampuan produksi yang rendah. Demikian pula bangsa sapi yang bangsa Madura ada sapi di Indonesia Peranakan seperti Ongole

pertumbuhan.

Walaupun pertumbuhan sapi jantan cepat, tetapi lebih lambat mencapai finish yaitu kondisi siap potong. sehingga untuk Sedangkan sapi betina lebih cepat mencapai sapi kondisi lebih finish betina sesuai

(PO), Sumba Ongole (SO), Bali dan mempunyai kemampuan tumbuh yang kurang bila dibandingkan dengan sapi yang berasal dari daerah subtropik. Ditinjau dari umur, sapi muda

penggemukan jangka pandek. Faktor menentukan terakhir lama yang

penggemukan

mempunyai kemampuan tumbuh yang lebih besar dibandingkan dengan sapi tua ataupun anak sapi. Bila diamati pertumbuhan sapi mulai dari lahir, dibuat kurva pertumbuhan akan berbentuk seperti huruf S (sigmoid). Dari kurva di dapat sapi mana dilihat mengikuti pada cepat, bahwa pula pertumbuhan tertentu, lambat,

adalah kandungan energi, protein, dan mineral yang terdapat dalam pakan. Semakin tinggi kandungan energi dalam pakan semakin singkat waktu penggemukan. 2.3. Pemberian Minum Pakan harus protein, dan Pakan dan Air

permulaan lambat

untuk mineral.

penggemukan cukup energi, Pemberian

kemudian

mengandung

kembali, dan akhirnya tidak tumbuh lagi. Bagi peternak yang penting adalah masa pertumbuhan yang cepat di mana pada saat itu efisiensi penggunaan pakan sangat tinggi.

pakan didasarkan pada bobot badan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan didasarkan pada besarnya

358

pertambahan bobot badan sapi per hari, pakan bahan yaitu harus kering untuk produksi. ternak bahan dilihat memenuhi Pemberian kebutuhan kemampuan konsumsi badan.

2.3.2. Pemberian Pakan Sapi Pakan sapi diberikan pada pagi hari dan sore hari, pagi 70% sore hari dari hari pakan atau lalat diberikan kebutuhan diberikan Pada diusahakan akibatnya sebanyak sedangkan

disesuaikan dengan mengkonsumsi Kemampuan kering pada sapi tabel pakan.

sebanyak 30% sisanya. pemberian tercecer tidak bisa

berkisar antara 3% dari bobot Dapat kebutuhan pakan sapi penggemukan. Berikut contoh pakan/ ransum

waktu

berserakan ke sana kemari, yang mengundang pembawa penyakit. 2.3.3. Pemberian Air Minum Kebutuhan air berbeda-beda

sapi dewasa per hari. Hijauan 40-50 kg/ekor, konsentrat 2-5 kg/ekor, dedak halus 3 kg, bungkil kelapa 1 kg, mineral 30-50 gr, dan sedikit garam dapur. Jumlah pakan yang diberikan bervariasi tergantung umur, jenis kelamin, dan ukuran tubuh. 2.3.1. Kebutuhan Energi Untuk energi yang mengukur kebutuhan satuan untuk ternak (Total Dalam dengan

menurut keadaan dan aktivitas sapi. Anak sapi lebih banyak memerlukan air dari pada sapi dewasa. Pada sedang menyusui (laktasi) cuaca yang panas dan pada sapi yang memerlukan air lebih banyak. Sapi sebagai ternak pemakan

ternak biasa

diperlukan digunakan pakan

energi. Di Indonesia satuan energi penyusunan ruminansia Digestible penyusunan

rumput biasanya banyak mendapat air dari p a k a n i t u , s e d a n g k a n m inum hanya sekedar tambahan. Sebaiknya sapi dibiarkan sesukanya meminum air, tetapi bila sapi dalam keadaan terlalu kelelahan, sebaiknya minumnya diatur jangan itu terlalu misalnya banyak. dengan air, Pengaturan memasukkan bersih dan sejuk.

adalah pakan

TDN sapi

Nutrien).

menggunakan satuan energi TDN, dapat digunakan pedoman dari NRC, jika diketahui bobot badan dan pertambahan bobot badan per hari.

jerami

dalam

sedapat mungkin diberikan air yang

359

Sebagai

pedoman

bahwa

saja.

Sedangkan

sapi

yang

waktu 6

kebutuhan sapi akan air adalah kira-kira 35 liter per hari untuk sapi yang bekerja dan 25 liter per hari bagi sapi yang tidak bekerja. Untuk sebaiknya minum. panas kebutuhan selalu air minum air yang

penggemukannya

lebih

dari

bulan, pemberian obat cacing harus dilakukan setiap 4 bulan sekali. 2.3.5. Mengontrol Pertambahan Bobot Badan Pertumbuhan saat lahir, yang disapih harga perlu efisien dari

disediakan

minum yang bersih pada tempat air Pada air daerah-daerah selalu dan minum dikontrol

sampai Oleh atau

berproduksi (dewasa) akan sangat menentukan sebab itu, dilakukan jualnya. dikontrol

ketersediaannya

kebersihannya.

Air minum sebaiknya diganti paling sedikit dua kali sehari. 2.3.4. Pemberian Obat Cacing Setelah 2-3 hari sapi masuk ke dalam kandang penggemukan harus diberi obat cacing. Cacing merupakan parasit dalam tubuh sapi yang sangat merugikan, menghambat karena dapat pertumbuhan. Ternak

pengukuran

pertambahan

bobot badan agar dapat terkontrol sehingga kualitas dari produksi/hasil dapat tercapai. Untuk mengukur pertambahan

bobot badan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan neraca atau timbangan dan dengan menggunakan bobot badan ukuran-ukuran tubuh atau taksiran. Mengukur pertambahan dengan menggunakan timbangan ternak.

yang akan digemukkan harus terbebas dari cacing yang bersarang dalam hati maupun dalam usus. Ada untuk bermacam-macam memberantas merek di

Timbangan

merupakan

alat

obat c a c i n g y a n g d a p a t d i g u n a k a n cacing, antaranya adalah Worm-X dan Rinal yang banyak beredar di pasaran. Dosis penggunaannya sesuai dengan aturan yang tertera pada label petunjuk pemakaian. Ternak yang digemukkan selama 6 bulan atau kurang dari 6 bulan cukup diberi obat cacing sekali

yang paling akurat untuk mengukur bobot badan ternak. Untuk bobot badan sapi diperlukan timbangan yang khusus yang disebut scale. Akan tetapi, alat timbangan tersebut sangat mahal dan sulit dipero!eh di lapangan dan di samping repot membawanya juga sangat berat dan memakan tempat. Oleh sebab itu, orang lebih

360

cenderung untuk mengukur berat s a p i dengan melakukan penaksiran/ pendugaan bagian tersebut. 2.3.6. Cara Menggunakan Timbangan Sebelum menunjukkan ternak angka ditimbang, nol dengan dengan cara mengukur ternak

2.4.1. Sapi BX Sapi BX berasal dari sapi

tubuh

tertentu

dari

persilangan brahman dengan sapi Eropa seperti short horn, herefort, drought master, dll. Tujuan sapi BX adalah menyilangkan Australia tersebut tahan dan sapi tropis dengan Sapi subtropis yang banyak dilakukan oleh Selandia Baru.

jarum timbangan harus benar-benar tepat. Sapi harus benar-benar berdiri dengan keempat kakinya memijak alas penyangga Pembacaan pegas skala timbangan. harus timtimbangan skala

diharapkan

memperbaiki brahman dan

potensi genetis sapi

pada cuaca panas (kondisi

iklim Indonesia). Untuk pembelian sapi BX jika kita membeli dalam jumlah besar lebih dari 1000 ekor kita bisa mengimport langsung dari Australia, sedangkan bila kita akan memelihara dalam jumlah sedikit kita bisa membeli dari importir sapi. Dari juga berat berkisar segi harga tentunya tetapi lebih kita biaya yang

dilakukan secara cermat yaitu de-ngan memperhatikan bangan. Untuk memperoleh bobot badan sapi secara benar, maka penimbangan sebaiknya dipuasakan dilakukan selama setelah 12-24 sapi jam. angka

murah impor transportasi

langsung, kapal dan

harus memperhitungkan selama 6-8% transportasi dari

Dengan dilakukan penimbangan maka pertambahan bobot badan harian sapi dapat diketahui. 2.4. Pemilihan dan Pembelian Sapi Potong Sapi disesuaikan yang akan dibeli kebijakan

kehilangan

berat badan.

Dalam pembelian jumlah besar kita tidak bisa memilih secara detil karena pembelian secara masal, sebaliknya dalam pembelian skala kecil kita

dengan

bisa memilih secara rinci. Sapi yang dipilih berdasarkan

perusahaan. Apakah akan memelihara sapi lokal (bali, ongole, brahman) atau sapi import yang dikenal dengan Brahman Cross (BX).

kondisi kesehatan, postur tubuh, tulang kecil, perut tidak menggantung, dan kapasitas perut besar. Tulang yang

361

besar akan sulit dijual nantinya karena berat tulang banyak dan persentase daging lebih sedikit dibanding sapi dengan tulang kecil. Perut yang menggantung mengindikasikan pertumbuhan berat badan yang lamban. Postur yang kerdil juga sulit untuk digemukkan. Umur sapi yang dibeli berkisar 1-1,5 tahun. Pemilihan pada sapi juga lama didasarkan program

2.4.2. Sapi Lokal Pemilihan lokal lebih dan rumit pembelian karena sapi jarang

dilakukan penimbangan tetapi dengan menaksir berat badan sapi. Di sini diperlukan ketrampilan menaksir berat sapi. Ketrampilan tersebut tidak cukup dipelajari tetapi akan berkembang selama kurang berdasarkan dibeli juga pengalaman recordingnya

berapa

jangka waktu yang lama . Sapi yang bagus sehingga pembeli juga harus menaksir umur sapi. Dalam penilaian pemilihan performan sapi sapi lokal sangat postur

penggemukan sapi yang akan kita laksanakan, semakin lama program penggemukan sapi, kita akan membeli sapi yang lebih muda dan sebaliknya semakin pendek kita membeli sapi yang lebih tua umurnya. Pembelian sapi BX biasanya berdasarkan berat badan, karena setiap perusahaan punya timbangan sendiri. Dalam pengiriman penjual, tatacara tunai dibayar jumlah pembelian harga harga di atau perlu termasuk tempat Apakah atau di

penting, karena erat dengan potensi genetis. Perut menggantung, kerdil, punggung tidak rata, kondisi kesehatan buruk adalah faktor yang harus dihindari. Kondisi sapi yang kurus tidak masalah asal sehat dan kurusnya karena kurang makan, biasanya akibat kemarau panjang sehingga peternak sulit mencari pakan sapi. Pembelian sapi bisa dilakukan langsung ke peternak, di pasar hewan, atau melalui pedagang penyedia sapi. Tingkat harga pada masing-masing penjual berbeda, tetapi perlu juga dipertimbangkan biaya transport pembeli dan biaya tenaga pembelian sapi. Beberapa perusahaan besar lebih senang membeli dari suplier

disepakati apakah

kemudian

bagaimana

pembayarannya. sapi

bayar di muka sebelum sapi diangkut, setelah diangkut sampai setelah besar sapi sebaiknya tindak

tempat pembeli. Pembayaran dalam dilakukan kejahatan dengan transfer rekening bank untuk menghindari perampasan uang.

362

sapi, karena lebih praktis dan bisa dilakukan bang ke transaksi Sapi dengan lokal menimbisa sapi sapi. tujuan juga

Data berguna

kedatangan untuk

sapi

sangat program

menyusun

penggemukan sapi selanjutnya. Segera setelah sapi datang diberi minum dan garam untuk menghilangkan stress dan mengem- balikan kondisi tubuh sapi. Jika perjalanan sangat panjang bisa diberi perlakuan khusus dengan multi mineral Pemilihan menentukan dalam potong. 2.5. Mengamati Penampilan Feedlot Kegiatan meliputi mineral, pemeliharaan pakan, sapi minum, usaha dan bibit vitamin dehidrasi yang baik untuk tubuh. sangat peternak sapi mengembalikan

dijadikan untuk hewan kurban. Kembali penggemukan perusahaan apakah akan menjual sapi kurban atau menjual sapi untuk daging. Pemeliharaan secara intensif akan lebih menguntungkan kalau penggemukan sapi untuk kurban, hanya penjualan hanya bisa dilakukan setahun sekali. Untuk sapi kurban pembelian sapi pada umur di atas 1,5 tahun dan dipelihara sekitar 6 bulan, sehingga diperoleh berkisar gagah, Tuntutan berat 350-400 tidak pada kg saat berat dan dijual hidup. sehat.

keberhasilan

penggemukan

Performan sapi kurban juga harus cacat, itu kondisi menyebabkan pemberian vitamin,

harga beli jadi lebih mahal dari sapi biasa yang untuk produksi daging. Pada saat penerimaan sapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Jumlah sapi dihitung sesuai dengan surat jalan (DO) atau jumlah sapi yang dibeli. luka sendiri Periksa atau sapi juga kondisi tulang sapi apakah ada yang pincang, ada tidaknya patah selama data buku perjalanan. Jika kita punya timbangan ditimbang dicatat dan pada penimbangan recording.

membersihkan

kandang, mengelola kotoran, dll. Pada bagian ini akan lebih banyak dibahas mengenai pengamatan kondisi ternak. Kegiatan budidaya lainnya akan dibahas pada bagian yang lain.

363

2.5.1. Kesehatan Ternak Kesehatan ternak harus diamati setiap hari. Gejala-gejala penyakit diidentifikasi dan dilakukan diagnosa penyakit. Perlakukan ternak yang sakit disesuaikan gangguan dengan hasil dari diagnosa adanya nafsu penyakit. Indikasi dari

2.5.4. Kondisi Sapi Kondisi badan sapi yang perlu diamati apakah adalah selama pertumbuhannya, sapi dipelihara

bertambah gemuk atau kurus. Dalam kondisi yang ekstrim kondisi ini bisa diamati dengan mata telanjang tanpa alat bantu. Jika sapi bertambah kurus harus segera dievaluasi proses pemeliharaannya. 2.5.5. Ketersediaan Pakan dan Air Minum Kontrol ketersediaan pakan dan minum harus dipantau terus untuk

kesehatan adalah

makan, minum menurun, sapi lesu, dan perubahan-perubahan tanda vital ternak. Namun hati-hati menurunnya nafsu makan juga bisa disebabkan oleh pakan yang tidak baik. 2.5.2. Nafsu Makan dan Minum Pengamatan dan minum dilakukan untuk kegiatan juga menjamin makan harus bahwa

sapi feedlot. Periksa apakah tempat pakan selalu kosong habis dimakan.Jika ini terjadi dimungkinkan bahwa sapi memerlukan malam sering hari, lepas pakan pada lebih saat banyak. tersebut Pengamatan dilakukan pada sore dan dari perhatian, sedang 2 kali dan

ternak

ternak memperoleh nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan badannya. Pakan (tengik, berkutu, berjamur, dll) yang tidak baik akan menyebabkan sapi tidak mau makan. Air minum yang kualitasnya kurang baik juga menyebabkan sapi tidak mau minum. 2.5.3. Defisiensi Pengamatan ternak juga dilakukan untuk vitamin tersebut pertumbuhan segera diatasi. gejala-gejala atau mineral. akan ternak defisiensi Defisiensi mengganggu sehingga harus

pada siang hari selalu terpantau yaitu pemberian konsentrat hijauan 2 kali per hari. Di samping itu, persediaan pakan juga perlu dijaga kontinuitasnya untuk menjamin sapi mendapat pakan dengan jumlah dan jadwal yang baik.

364

2.5.6. Menimbang Sapi Setiap bulan sapi ditimbang untuk mengontrol pertumbuhan sapi. Penimbangan bisa dilakukan secara sampling (contoh) yang dipilih secara acak. Pertumbuhan berat badan yang tidak sesuai dengan dianalisis harus dilakukan target harus Analisis data penyebabnya.

Setiap penyimpangan performan sapi harus dicatat dan dicari penyebabnya secara teliti. Diagnosa atau analisis yang tidak tepat hanya akan menambah biaya pemeliharaan dan tidak akan memperbaiki performan sapi. Jika ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka akan menurunkan kemampulabaan perusahaan. 3. Penanganan Ternak Seorang handler perlu

berdasarkan

catatan harian terhadap pengamatan budidaya dan kondisi sapi. Diagnosa yang salah akan yang menyebabkan tidak tepat memahami bagaimana behaviour atau tingkah laku dari ternak yang akan ditanganinya. Bila memahami tingkah 2.5.7. Kondisi Iklim Kondisi iklim yang ekstrim panas atau dingin akan mempengaruhi Sapi seperti halnya ternak domba tidak dapat melihat, mencium bau, atau mendengar lingkungannya dengan seperti yang dilakukan manusia. Sapi mempunyai kepalanya. memperkirakan sampingnya mata Sapi jarak dengan di kedua benda satu sisi dan di mata melihat performan sapi, untuk itu cuaca dan temperatur ha- rus di pantau secara terus menerus. Pada kondisi panas maka konsumsi pakan menurun dan minum bisa meningkat. diatasi Kondisi tersebut membuat dengan laku sapi, dapat diduga bagaimana sapi tersebut memberikan respon bila diberi stimulus. perlakukan sapi

yang akhirnya tidak bisa memperbaiki performan sapi.

konsentrat dengan nilai nutrisi yang lebih tinggi, sehingga walaupun sapi makan pada sedikit suhu tetapi kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi. Sebaliknya dingin pakan menyebabkan lebih banyak kebutuhan konsumsi banyak

(monocular vision) dan pandangan di muka kepalanya dengan dua mata (binocular vision).

sehingga pemberian pakan harus lebih untuk memenuhi nutrisinya.

365

Sapi gerakan

cukup atau

sensitif suara

dengan yang

Arausal adalah kunci lain dari keberhasilan sapi. Arausal sebagai mulai penanganan dapat aktivitas kondisi ternak dari yang digambarkan

mengejutkan. Seekor pejantan akan sangat agresif pada saat musim kawin, demikian melahirkan pula akan sapi selalu yang baru melindungi

tingkah sampai

seekor ternak. Ini dapat diamati dari tidur paling ekstrim seperti menanduk atau menendang bahkan menyerang dengan membabi buta. Secara umum pemahaman

anaknya dengan segala kekuatannya, sehingga handler harus mengetahui apa karakteristik dari sapi. Handler harus tanggap kemampuan atau respek sapi dari pada seperti sapi, ternak

kekuatan dan kecepatan rasa raguan takut dan dalam rasa takut

arausal dimaksudkan menjaga ternak setenang mungkin, sehingga mereka bergerak dengan tenang. Stimulus pada ternak dalam beberapa dari arausal. Tingkah laku sosial sapi bervariasi menurut umur dengan dan bangsa, Sapi halnya cara dapat meningkatkan atau menurunkan tingkat

sehingga tidak ada keragu- raguan atau melakukan merupakan penanganan ternak sapi. Keragurintangan yang akan memberhentikan handler untuk bereaksi dengan tenang dan penuh perhatian. Pengetahuan pendugaan tentang tingkah

dibandingkan setelah

domba. seperti

laku sapi sangat mendukung dalam ternak memberikan respon. Pendugaan reaksi sapi adalah salah satu kunci penanganan sapi. Ternak akan memberikan respon bila diberi stimulus. Sehingga amatlah penting untuk mengetahui respon dari sapi dalam berbagai macam situasi. Stimulus yang diberikan harus dapat dikontrol sehingga tidak menciptakan respon yang tidak terkendali.

muda tidak mengikuti induknya saat dilahirkan domba. Sapi muda berbaring secara tenang di antara makanan pada suatu tempat di mana induknya sedang merumput. Penjantan umur tertentu, muda cenderung pada

untuk bermain, tetapi hanya sampai tergantung bangsa dan kemudian menjadi lebih agresif dan bahkan menguasai areal tertentu serta menyerang pengganggupengganggu di wilayahnya. Seorang handler mungkin dapat terluka karena

366

ulah dari perkelahian sapi ketika sapisapi jantan tersebut dalam keadaan yang tidak terkendali. keadaan kacau Untuk akibat jalan menghindari maka

dan dapat membuatnya sukar untuk dikendalikan serta mengakibatkan Sebagai sapi perah inseminasi produksi sapi menurun. tian pemerah, isolasi

contoh perubahan rutin pada pergandari kelompoknya untuk buatan dan lain-lain.

tingkah laku sapi jantan tersebut, harus diusahakan keluar yang tepat. Sapi potong betina mungkin

Sapi sapi

adalah

hewan

sosial

dan dari

juga pada suatu saat seperti setelah melahirkan, akan menyerang sapi lainnya atau seorang handler untuk melindungi anaknya.

sangat

mudah

terpisah

kelompoknya, jika diganggu oleh sapi lainnya. Sapi-sapi yang baru melahirkan

Sapi

potong

dapat

melukai

tidak selalu seagresif sapi potong betina dalam dapat karena mempertahankan berubah teriakan menjadi anaknya. agresif, Bagaimana seekor induk sapi perah atau gonggongan

peternak dan merusak fasilitas yang ada, sebagai akibat benturan-benturan dan kecepatan atau arah, bergerak Jangan memperkirakan dan ketepatan serta salah kebila agresifitasnya. menduga cepatan, berdiri

seekor anjing. Pejantan dapat lainnya. Sapi perah dan Jika suka menggosokpada dinding menjadi sapi perah agresif, sering serta

seekor sapi menendang. Sapi yang biasanya menendang keluar dengan membentuk sudut 45 derajat ke arah belakang. Tetapi sapi yang sedang bergerak cenderung untuk menendang ke arah belakang secara lurus. Banyak hal-hal yang berkaitan

pula menguasai tempat tertentu dan menjadi berbahaya bagi peternak atau sapi

gosokkan pagar tenang. melihat

badannya ingin

dengan sapi potong juga diterapkan pada sapi perah. banyak dipelajari perah tingkah dari sering Pada sapi perah laku yang harus Sapi stres,

membuatnya

menyentuhnya, Tindakan

maka usahakan agar sapi tersebut terlebih dahulu. yang mengejutkan dapat membuatnya menendang.

pengalaman. mengalami

karena suatu perubahan yang rutin. Hal ini meningkatkan tingkat arausal

367

Keberhasilan

di

dalam

unggas di sini

harus

hati-hati

demi

budidaya atau pemeliharaan ternak sangat ditentukan oleh bagaimana manajemen diterapkan. budidaya pemeliharaan Apabila atau yang manajemen

keselamatan. Berbicara keselamatan menyangkut keselamatan handler dan ternaknya. Kegiatan handling diperlukan yang di penanganan baik akan setiap atau sangat kegiatan

pemeliharaan yang

diterapkan bagus, maka kemungkinan berhasilnya suatu usaha juga sangat besar. ternak salah Manajemen menyangkut satunya ternak adalah pemeliharaan beberapa hal, bagaimana atau benar.

pemeliharaan ternak. Setiap kegiatan yang menyangkut hal- hal yang akan dilakukan dahulu. handling terhadap Sebagai dalam ternak contoh biasanya terlebih kegiatan ternak ternak tanduk, memerlukan penanganan pemeliharan memindahkan

cara/teknik handling

menangani dengan

Sehingga tidak menyebabkan cedera bagi ternak dan si pelaku handling. Hal ini sangat atau akan penting handling jauh karena ternak berbeda penanganan ruminansia

sapi, kerbau, domba, dan kambing yang umum adalah: melakukan dari suatu tempat ke tempat yang lain, pemotongan pemotongan kuku, recording dengan cara penandaan ternak, melakukan

dengan ternak unggas. Ternak tenaga ruminansia yang lebih seperti sapi,

kastrasi, memasang tali hidung (tali keluh), memandikan ternak, memberi obat, atau dan bahkan kegiatan ternak kalau dan dilain mungkinan sebagainya. Pada penanganan/ khususnya ketrampilan. nian dan saat handling ternak Tanpa melakukan ternak, ruminansia, adanya keberaserta menjatuhkan

kerbau, domba, dan kambing memiliki besar/kuat dibandingkan dengan ternak unggas. Di samping mempunyai tenaga yang besar/kuat, ternak tersebut mempunyai tanduk yang untuk akan menyeruduk menangani yang serta berbahaya bagi keselamatan orang mempunyai kemampuan menendang. Sedangkan untuk ternak unggas seperti ayam dan puyuh, mempunyai sifat mematuk dan mencakar, sehingga setiap orang yang menangani/handling ternak baik itu ternak ruminansia atau

merobohkan

diperlukan keberanian, keyakinan, dan ketrampilan

pengetahuan tentang teknik handling jangan sekali-kali mencoba melakukan handling, karena resiko yang

368

ditanggung sangat besar. Oleh karena itu, demi keberhasilan yang pada saat melakukan handling harus didukung pengetahuan dengan teknik berkaitan ternak penanganan

3.1. Simpul Mati (Tali Sambung) Simpul mati digunakan untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya.

seperti: tali temali dan tingkah laku ternak. Dalam ilmu tingkah laku ternak dapat dipelajari bagaimana ternak makan, minum, jalan, istirahat, dan sebagainya. Pengetahuan tentang tali

3.2. Simpul Pangkal (Tali Patok) Simpul pangkal digunakan

untuk mengikatkan tali pada sebuah tiang atau patok. 3.3. Simpul Leher (Tali Leher) Simpul mengikat ternak leher leher digunakan ternak atau untuk supaya tercekik

temali sangat penting bagi peternak, dengan mengetahui tentang tali temali peternak untuk dapat berapa memilih jumlah dan pilinnya. menentukan dan jenis tali yang cocok

tidak terjerat

Karena tali tambang yang digunakan untuk mengikat ternak sapi, kerbau akan berbeda dengan tali tambang yang ternak ukuran digunakan domba talinya. Tali untuk dan mengikat kambing. yang

akibat tali yang digunakan. 3.4. Tali Halter (Tali Muka) Tali untuk halter menuntut biasanya atau digunakan

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tambang digunakan untuk ternak sapi dan kerbau ukuran lebih besar apabila dibanding dengan tali tambang untuk ternak domba dan kambing. Berbicara tentang tali temali

memindahkan

ternak sapi/kerbau agar lebih mudah dikendalikan atau dijinakkan (Gambar 130).

dalam bidang peternakan, ada istilah tali halter, tali sambung, tali patok, tali simpul leher, dan lain sebagainya.

369

Penanganan handling adalah

ternak kegiatan

ruminansia perlakuan

atau yang sering disebut dengan istilah peternak terhadap ternak dengan baik dan benar. Baik dan benar di sini mengandung peternak menyebabkan arti bahwa terperlakuan nak tidak ternak terhadap stres,

cidera,

tercekik, atau yang lebih fatal adalah ternak sampai mati. Dan yang tidak kalah penting pada saat handling petugas tersebut tidak menyebabkan

handling (handler) terinjak, tertanduk, ataupun terseret oleh ternak tersebut. Gambar 130. Tali Halter Di dalam kegiatan mempelajari barulah ternak, handling tingkah

ternak ruminansia besar seperti sapi dan 3.5. Penanganan (Handling) Ternak Ruminansia Besar Kegiatan handling atau kerbau setelah laku dari ternak ternak, atau ternak, mendekati dengan menuntun melakukan mengalih

kegiatan penanganan (handling), mulai penanganan ternak ruminansia besar (sapi dan kerbau), sebaiknya dimulai dari mempelajari tingkah laku ternak tersebut. Dalam tingkah laku ternak sapi dan kerbau dapat ternak diamati dari bagaimana apabila tersebut makan, tersebut ternak didekati, sedang perhatian terhadap ternak, memegang perlahan-lahan, ternak dengan atau ternak, kandang memasang tali tambang pada leher tali halter, mengikat ternak pada tiang patok, memberi tanda penomeran, mengukur bobot badan ternak, mengidentifikasi ternak dari memindahkan

minum, sedang istirahat, reaksi ternak ternak bagaimana apabila

berjalan, ternak sedang berlari, atau ternak sedang sendirian, ternak sedang berada di kelompoknya, dan yang tidak kalah penting adalah mempelajari sifat-sifat ternak tersebut.

satu ke kandang lainnya, melakukan pengobatan ternak, menggiring ternak, dan lain sebagainya.

370

3.5.1. Menggiring (Mustering) Ternak Kuda sangat efektif kuda untuk lebih

3.5.2. Pergerakan di Yard (Halaman Kandang)

menggiring sapi, pula digunakan

sebab untuk

Sapi dikendalikan

dapat pada

lebih ketika suatu

baik telah tempat

tinggi dan lebih lincah. Anjing dapat menolong pada tingkat suasana menggiring penampungan arausalnya sapi, sapi tinggi seperti yang karena

diistirahatkan

setelah penggiringan atau setelah cukup waktu untuk mengenal lingkungannya yaitu yard. Biasanya kurang lebih 30 menit sudah cukup untuk sapi-sapi diistirahatkan di dalam yard. Paling rutin yang sedikit dua pada orang sapi

gaduh yang mengejutkan. Kuda atau anjing tidak digunakan pada sapi-sapi yang karena bersama dengan secara anaknya, tenang pendekatan

adalah tindakan yang lebih baik. Di luar negeri seperti Selandia Baru sepeda motor digunakan menggiring sapi dan domba. S e k a l i sapi telah terlepas dari kelompoknya, maka akan sukar untuk menyatukan lagi. Karena sapi tersebut akan segera belajar bahwa sapi tersebut dapat melarikan diri. Mustering terbaik dilakukan

handler diperlukan untuk menangani memuaskan potong di yard. Ketika bekerja di kandang

diharuskan memakai sepatu boot yang terbuat dari kulit atau karet dengan memakai pelindung ujung jari kaki. Pelindung pada ujung jari kaki berguna untuk melindungi jari-jari kaki dari injakan sapi. Tindakan lain yang baik adalah melepaskan jam tangan dan menggulung baju setinggi mungkin. Celana lindungi panjang kaki yang dari terbuat dari tendangan bahan tebal cukup baik untuk meanda sapi atau terjepit pada pagar. Pada beberapa tempat dari

pada kondisi hari yang sejuk dan ketika pandangan baik, sapi mungkin lebih baik ditangani setelah periode merumput yang panjang (sore hari) dan persiapan rute baik untuk menghasilkan yang baik.

yard, sapi biasanya bergerak lebih baik dalam satu arah dari pada lainnya. Suatu cara yang baik untuk selalu menjaga komunikasi dengan ternak

371

adalah ketika sapi tersebut digerakkan. Bahkan anda. hal tersebut berarti akan yang tersebut menyelamatkan penampilan dan posisi Gerakan-gerakan atau sapi mengejutkan menendang. Saat berada dekat dengan sapi posisi dapat handler dengan suatu bahu garis sapi yang membingungkan

memanjang. Hal

ini secara

mudah

dilakukan dari belakang di mana posisi akan berada pada blind area. Posisi kepala merupakan suatu indi- kasi yang baik guna mengetahui ke arah mana seekor sapi akan bergerak. Sapi- sapi akan melihat pada arah yang mana kira-kira akan bergerak. Tingkatkan kekuatan yang menggerakkan sapi dengan sosok profil tubuh akan lebih berhasil, jika menggunakan bendera (Gambar 131), tongkat atau pipa paralon (Gambar 132). Ketika mengg u n a k a n b e n d e r a, t o n g k a t a t a u p i p a paralon, satu dari masing-masing tangan memberi kontrol pada suatu tempat yang lebih besar, seperti sebuah batang yang lebar.

sapi menyebabkan

dipengaruhi

gerakannya.

Bayangkanlah

melintang pada ternak melalui bahaya yang menjadi titik imbang (point of balance). Pergerakan ke belakang garis menyebabkan sapi bergerak ke arah depan dan sebaliknya. Dari depan sapi, dapat membelokkan sapi ke sisi samping dengan gerak ke salah satu sisi pada garis yang dibayangkan melalui tengah tubuh ternak secara

Gambar 131. Cara Menggunakan Bendera

372

Gambar 132. Cara Menggunakan Tongkat

Gambar 133. Posisi Menyebelahi Sapi Bendera yang digunakan umumnya

Untuk dengan

mengurangi

kekuatan sapi yaitu

terbuat dari bahan yang berat, karena jika bendera terbuat dari bahan yang ringan maka akan mudah terterpa oleh angin dan berkibar, sehingga arausal sapi secara meningkatkan berlawanan. Muka disebabkan sapi akan memar oleh pada benturan paralon. kualitas sapi seekor Memar karkas,

dalam menggerakkan

cara menurunkan bendera.

Tongkat atau pipa putarlah dengan posisi menyebelah sapi (Gambar 133). Hal ini diperlukan guna mengurai permukaan sapi atau akan pipa tekanan. Mungkin menggunakan menggunakan karena bendera, tongkat atau tempat yang lebih luas dengan berjalan mundur lebih cepat daripada paralon. Bendera yang dikibarkan di depan sapi akan menyebabkan sapi bergerak mundur.

dengan pipa menurunkan

sehingga harus dibuang.

373

Hal ini mengakibatkan hilangnya atau kurangnya dibuangnya mengurangi benturan disarankan pendapatan daging. memar tongkat untuk akibat atau akibat Guna dari pipa,

lebih

mempunyai cukup

lebar lebar

30

cm, lebih

sehingga

untuk

mempunyai lebar 30 cm, sehingga cukup lebar untuk seorang handler melewatinya secara tepat. Pada handler situasi-situasi akan ditanduk kehadiran yang seorang atau

cenderung

menggunakan bendera. Sodokan atau tonjokan pada

ditendang, dari posisi

pengurangan diserang

sapi setelah bergerak pada arah lurus tidak perlu dan berbahaya. Sodokan atau tonjokan akan meningkatkan sapi arausal yang mengakibatkan

suatu kekuatan profil dan menghindari mudah seperti berdiri menyampingkan dari ternak adalah penting, seperti ketika melakukan gerbang. drafting berdiri maka pada suatu

menendang dan menanduk. Memakai sapi akan kejutan listrik pada dalam

Dengan pada sapi, bergerak mendesaknya, sapi

menyamping sapi-sapi dan

dipertimbangkan

ketika

keadaan ekstrim.

Pemakaian yang

melewati

berlebihan pada sapi menggunakan kejutan listrik akan mengacaukan sapi. Ada juga bahaya lain untuk handler yaitu bila sapi menendang atau menyerangnya.

tindakan melakukan tindakan gunakan

rol pada permukaan pagar bersama merupakan mengurangi cedera. Kapan bekerja dekat dengan sapi,

Pemakaian ekstrim

pada kesan

keadaan bahwa

putarlah

tubuh

di

sisinya

guna

memberikan

menghindari tekanan lebih hebat dan yakinkan apakah sapi akan melakukan tendangan atau tidak. Kata-kata yang tidak kasar atau membentak serta sentuhan yang halus akan

desain dari fasilitas perlu peningkatan. Desain aman baik yang bagi baik ternak dari yard

membuat handling menjadi mudah dan maupun untuk peternak. Sudut yang tajam harus

dengan

membuat sapi jinak.

dihindari dan harus mudah

seorang handler menghindari dalam keadaan darurat, maka diperlukan ide guna menyediakan celah harus kurang

374

3.5.3. Drafting (Memisahkan Ternak) Di koloni dalam pemeliharaan ternak

ternak

tenang

barulah

dilakukan

kegiatan pemisahan. sapi dan kerbau yang dilakukan secara atau berkelompok, kemungkinan ada yang sakit atau Memisahkan ternak dimulai

dengan memilih ternak yang akan dipisahkan. Setelah ternak yang akan dipisah sudah terpilih, maka dekatilah ternak tersebut dan pisahkan dengan ternak yang lain dengan hati-hati. 3.5.4. Penangananan di dalam Race (Lorong Antara Pagar) Segala ditempatkan oleh di dalam sesuatu seseorang yang handler

terluka adalah besar. Terlukanya ternak dalam kandang koloni bisa disebabkan karena berantam atau karena berdesakdesakan pada saat ternak tersebut berebut makan. Ternak yang luka atau ternak yang sakit Pada perlu saat dilakukan melakukan penanganan. atau

penanganan ternak yang sedang sakit luka, perlu dipisahkan dengan kelompoknya.

race akan sangat mudah jangan mengendalikan

untuk diserang atau dirusak oleh sapi, Kegiatan tidak hanya atau memisahkan pada saat antara ternak yang sehingga ternak dengan menempatkan kaki atau tangan di dalam race karena akan berakibat fatal. Sewaktu-waktu seorang handler dapat memungkinkan untuk bekerja Tetapi di atas ide pagar yang untuk pada baik race. untuk dengan mengikuti paku yang suatu

mengobati

memisahkan

sehat dengan yang sakit, ada juga kegiatan memisahkan ternak antara jantan dan betina, antara anak dan induknya, antara yang besar dan yang kecil tergantung dari tujuan pemisahan tersebut. S a a t m e m i s a h k a n t e r n a k a n tara yang kondisi satu dengan yang lainnya, saat Jangan kondisi lebih mudah memisahkan dilakukan ternak pada

membuat tempat berjalan ketinggian cukup gerakan sapi-sapi,

menonjol dan mempunyai jaring kawat yang dipaku pada permukaan tempat berjalan sapi untuk race untuk memberi dapat jaminan dihentikan dengan atau dan kayu kaki pegangan pada keadaan basah. Seekor dalam gerakannya menempatkan sapi setinggi mundur

ternak

tenang. dalam

stres/garang (liar), apabila ternak pada kondisi tersebut sebaiknya ditenangkan terlebih dahulu dengan jalan memberi pakan dan minum. Setelah kondisi

sebatang persendian

pipa melintang pada race di belakang

375

paha. Bila memilih balok kayu, pilihlah balok kayu yang tidak mudah patah. Sapi dapat digerakkan sesuai Yang perlakuan perlu yang diperhatikan kasar pada saat menuntun ternak, jangan ada terhadap dengan arah yang diinginkan dengan menempatkan profil yang berlawanan dengan arah pergerakan sapi yang diinginkan. Seekor sapi akan bergerak mundur secara cepat ketika sebuah bendera ditempatkan di depan mukanya. Secara keseluruhan, race yang penuh dengan beberapa ekor sapi dapat digerakan secara mundur individu, secara cepat dengan menggerakan sapi-sapi tersebut 3.5.6. Menuntun Ternak Dewasa Menuntun sapi atau kerbau yang jinak 3.5.5. Menuntun Pedet Anak kerbau didekati kerbau keadaan sapi (gudel), (pedet) ada ada dan yang pula anak susah yang dalam untuk Tangan kanan memegang lubang hidung ternak tersebut, dengan cara mema- sukkan ibu jari ke lubang hidung bagian kanan dan jari telunjuk ke lubang sebelah kiri. Sedangkan tangan kiri memegang tanduk atau telinga ternak tersebut. Kemudian tuntunlah ternak ke tempat yang dikehendaki. Pada saat menuntun sama dengan menuntun ternak pedet atau gudel tersebut, jangan ada perlakuan yang kasar dan gunakanlah sepatu boot pada saat menuntun. dengan bisa dilakukan atau tanpa menarik menggunakan tali tambang, yaitu cukup memegang hidungnya ke atas. mulai dengan satu persatuan dari arah yang paling belakang. ternak tersebut, terlebih-lebih untuk mempermudah pada saat menuntun ada yang membantu di depannya dengan membawa pakan berupa hijauan di depan ternak tersebut. Jalan lupa pakailah sepatu boot pada saat menuntut ternak tersebut, hal ini bertujuan untuk melindungi kaki kita dari injakan kaki ternak tersebut.

(liar) dan (pedet jinak

jinak. Apabila

anak sapi dan anak atau maka gudel) mudah

dikendalikan, mau dituntun ke mana pun mudah. Cara menuntun anak sapi dan anak kerbau yang jinak cukup mudah. Dengan jalan tangan kanan menceng- keram dagu bagian bawah dekat mulut, dan tangan kiri memegang erat tanduk atau telinga, kemudian tuntun ternak tersebut ke tempat yang dikehendaki.

376

Menuntun

sapi

atau

kerbau

ternak menuntun

tersebut. ternak,

Selain gunakanlah

kita alat

dewasa jinak dengan menggunakan tali tambang. Untuk menuntun sapi dan kerbau dewasa yang jinak dapat tali tambang yang menggunakan

menggunakan sepatu boot pada saat bantu yang berupa tali leher dan tali hidung (tali keluh). Caranya kanan tangan kiri kita

diikatkan pada leher ternak tersebut. Panjang tali tambang yang digunakan kurang lebih 4,5 meter. Caranya dengan menarik ujung menarik ujung tali leher dan tangan kita menarik tali hidung (tali keluh), posisi kita sebaiknya di sebelah kiri ternak. Ternak yang agak galak apabila tali hidung (tali keluh) ditarik maka ternak tersebut akan kesakitan. Karena merasa sakit, maka ternak tersebut akan mengikuti ke mana saja akan dibawa. ujung tali Apabila pada saat dituntun ternak agak susah berjalan (malas atau meronta), maka tariklah agak kencang terutama tali hidung (tali keluh)nya. Setelah ternak sudah mau dituntun, kendorkan tarikannya. Lakukan dengan Dewasa penuh perasaan dan hati-hati.

tali tambang yang sudah diikatkan pada leher ternak tersebut, posisi kita berada di depan ternak. Karena ternak sudah jinak maka pada saat menarik ujung tali cukup pelan dan posisi tali agak kendor saja. Dengan leher ditariknya

tambang yang sudah melingkar di ternak tersebut, maka ternak akan mengikuti di belakang ke arah tujuan yang dikendaki. 3.5.7. Menuntun Ternak yang Agak Galak sapi atau

Karena

kerbau

3.5.8. Menuntun Ternak Dewasa yang Galak Cara menuntun sapi atau kerbau yang mempunyai temperamen galak/ ganas adalah susah. Oleh karena itu, harus mempunyai yang galak ketrampilan mempunyai pada saat khusus. Ternak

dewasa yang akan dituntun dalam kondisi agak galak, maka kita harus ekstra hati-hati. Gunakan yang memadai dengan peralatan seperti kulit memakai keamanan atau

sepatu boot yang terbuat dari karet

pelindung ujung jari kaki. Pelindung pada ujung jari kaki berguna untuk melindungi jari-jari kaki dari injakan

temperamen

dituntun, maka ternak tersebut harus diberi tali hidung (keluh) yang sudah

377

dihubungkan Selain itu

dengan juga

tali alat

leher. bantu 3.5.9. Mengikat Ternak Mengikat ternak sapi dan dan susah

perlu

berupa tali halter serta satu orang lagi yang membantu. Caranya hampir sama dengan

kerbau, adalah mudah bagi orang yang sudah mengerti, bagi orang yang tidak mengerti.

menuntun sapi atau kerbau yang agak galak yaitu tangan kiri kita menarik ujung tali leher dan tali halter sedangkan tangan kanan kita menarik tali hidung (tali keluh) dan pangkal tali halter, posisi kita sebaiknya di sebelah kiri ternak. Ternak yang galak apabila tali hidung (tali keluh) nya ditarik maka ternak tersebut akan kesakitan. Karena merasa sakit, maka ternak tersebut akan mengikuti ke mana saja akan dibawa. Apabila pada saat dituntun

Mengikat ternak sapi dan kerbau dapat dilakukan untuk keperluan menuntun, atau mungkin keperluan keperluan peternak ternaknya. untuk untuk Atau mengikat menggembala

ternak di dalam kandang agar tidak ke mana-mana. Pada saat mengikat ternak sapi dan kerbau, perlu diperhatikan dengan seksama. Mengikat sapi dan kerbau sebaiknya menggunakan tali tambang dari rami. Pengikatan menyebabkan ujung tali di leher

ternak agak susah berjalan (malas atau meronta), maka tariklah agak kencang terutama tali hidung (tali keluh)nya. Dan mintalah bantuan seseorang teman untuk mendorong belakang, dituntun, hati-hati. dengan ternak cara dari arah memegang tarikannya.

sebaiknya tidak mudah lepas dan tidak ternak tercekik. Apabila pada saat pengikatan tidak tepat atau salah dapat membahayakan ternak. Tali yang dipasang di leher ternak sebaiknya dipasang longgar, agar ternak tidak tercekik.

ekornya. Setelah ternak sudah mau kendorkan Lakukan dengan penuh perasaan dan

378

Gambar 134. Cara Memandikan Sapi

Setelah ternak sapi atau kerbau tersebut, diikat dengan tali tambang di bagian leher dengan posisi kendor dan ikatan tidak akan lepas, kemudian ujung talinya diikatkan di patok atau di tiang. Dengan tujuan agar ternak tidak pergi ke mana- mana. Tubuh sapi bersih dari kotorankotoran, sehingga pada saat sapi diperah kotoran tidak masuk ke dalam air susu. Bersihkan kaki sapi terlebih

gerakan-gerakan sapi. Kepala selanjutnya, jika adalah bagian sapi.

memandikan

Pada saat menyiramkan air di kepala sapi, pegang telinganya dan tekuklah. Cara memandikan sapi tertera pada Gambar 134. Basahilah Gunakan Penyikatan lebih tubuh berbaring bagian sabun, dan ketika tubuh jika dan perlu. akan ini

lakukan penyikatan secara merata. penyiraman

banyak bagian

membersihkan

dahulu dengan air dan disikat. Pada saat memandikan sapi usahakan salah satu tangan memegang tersebut penting tubuh guna sapi. Hal mengetahui

belakang. Hal tubuh

dikarenakan pada saat istirahat, sapi dengan bagian belakangnya.

379

4. Aplikasi Konsep a. Amati usaha peternakan sapi perah yang ada di sekitar sekolah. Jika dimungkinkan cari peternakan yang menggunakan mesin perah. Coba amati pemerahan yang dilakukan. Diskusikan apakah pemerahan sudah baik atau belum. b. Amati suatu usaha penggemukan sapi yang ada di sekitar sekolah. Coba analisis: Perkiraan berat badan Kondisi sapi Kondisi lantai kandang Bentuk kandang

5. Kasus a. Ternak Kurus Peternak A menggemukkan sapi, dengan memberi makan jerami saja. Pertumbuhan sapi rendah dan kondisi sapi kurus. Diskusikan dengan temanteman mengapa sapi menjadi kurus? b. Sapi Perah Mastitis Peternak B memiliki sapi perah 50 ekor. Setiap pemerahan ambing tidak dicuci, dan sesudah pemerahan tidak disemprot desinfektan. Akibatnya beberapa sapinya menderita penyakit mastitis. Diskusikan mengapa sapi sakit mastitis?

380

6. Pengayaan 1. Anak sapi perah yang baru lahir sebaiknya dibiarkan bercampur dengan induknya minimal a. 10 jam b. 12 jam c. 24 jam d. 15 jam 2. Pemotongan tanduk yang paling manusiawi adalah dengan a. gergaji b. elektrik c. bahan kimia d. pisau 3. Tujuan latihan sapi jalan-jalan adalah a. menjaga kesehatan b. menjaga kuku c. mendeteksi birahi d. semua benar 4. Apa tujuan mencuci ambing sebelum pemerahan a. menjaga kesehatan sapi b. susu yang diperah bersih c. menghindari mastitis d. semua benar 5. Mengapa a. lemah b. menulari sapi c. membahayakan d. mencemari susu orang yang sakit

6. Prinsip kerja mesin perah adalah . . . puting sapi a. memencet b. menghisap puting secara terputus-putus c. menghisap terus menerus d. menekan puting 7. Masa pengeringan sapi perah sebaiknya . . . bulan sebelum beranak. a. 1,5 bulan b. 3 bulan c. 4 bulan d. 5 bulan 8. Interval beranak sapi lamanya a. 12 bulan b. 10 bulan c. 9 bulan d. 15 bulan 9. Lama laktasi sapi perah adalah a. 5 bulan b. 7 bulan c. 9 bulan d. 10-12 bulan 10. Sapi potong dengan berat 400 kg, dapat diberi rumput sebanyak a. 40 kg b. 60 kg c. 70 kg d. 30 kg

dilarang menangani susu

381

Kunci jawaban 1. c 2. b 3. d 4. d 5. d 6. b 7. a 8. a 9. d 10. a

382

BAB 9 PEMASARAN HASIL

Sering timbul pertanyaan dibenak kita, sebenarnya kegiatan pemasaran dilakukan pemasaran sebelum dilakukan atau setelah kita membuat produk? Paradigma lama setelah membuat produk. Produk bisa berupa sarana produksi ternak, ternak hidup, susu, produk rencana daging, kita, dan hasil olahannya. Sering kita kebingungan memasarkan karena belum punya Sebaiknya pemasaran.

keinginan,

dan

permintaan; produk;

nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan; pasar; serta pemasar dan konsep. 1.1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan Kebutuhan manusia kebutuhan populasi ekonomi. 1.1.1. Kebutuhan pemasaran. Dari dan waktu keinginan pemikiran ke waktu berkembang dan perbaikan

mendasari manusia penduduk,

rencana pemasaran dimulai sebelum kita memulai usaha. Pada bab ini akan diba- has aplikasinya konsep di pemasaran bidang dan bisnis

terus sejalan dengan perkembangan

peternakan ruminansia besar. 1. Konsep Pemasaran Menurut teori Maslow kebutuhan Pemasaran sosial dan menurut sebagai Kotler proses di yang manusia dapat diuraikan mulai dari tingkat dasar yaitu kebutuhan akan makanan, (aktualisasi makanan bisa tempat diri). berlindung, Kebutuhan dari dari keamanan, hak milik, dan harga diri bersumber bersumber (1997) didefinisikan dalamnya butuhkan

manajerial apa

individu dan dan inginkan

kelompok dengan dan

mendapatkan menciptakan,

yang mereka

menawarkan,

tumbuhan seperti biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan, ikan. hewan seperti susu, daging, telur, dan

mem- pertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Proses tersebut terjadi karena adanya kebutuhan,

383

Kebutuhan buah-buahan bisa berupa buah segar atau buah yang diolah. Analisis dan data kebutuhan sekunder. sapi Data dapat primer dilakukan dengan mencari data primer

lain: orang Jawa Barat lebih suka mengkonsumsi daging sapi dibanding daging kerbau dll. 1.1.3. Permintaan Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan membelinya. kemampuan terbatas. menjadi mampu dan kesediaan untuk Keinginan untuk manusia membelinya berubah Permintaan jika masyarakat

dapat dilakukan dengan menganalisa jumlah sapi yang dipotong di suatu daerah/wilayah tertentu. dalam kurun rata-rata waktu sapi Misalnya

yang dipotong tiap hari. Bisa juga dilakukan dengan menghitung tingkat konsumsi olahannya. dianalisa masyarakat dicari lewat daging Secara tingkat sapi dan hasil bisa suatu kualitatif kesukaan

biasanya tidak terbatas, sedangkan Keinginan akan permintaan membelinya.

terhadap data

konsumsi pada dinas

daging sapi. Data sekunder bisa peternakan, perdagangan, dan dinas yang relevan. Berdasarkan analisis kebutuhan dapat disimpulkan bahwa adanya kebutuhan konsumen terhadap produk sapi potong, dari sini nanti kita akan tentukan berapa besar kita akan memenuhi kebutuhan tersebut. 1.1.2. Keinginan Keinginan pemuas Keinginan adalah hasrat yang akan

produk sapi potong relatif sedikit karena harga mahal dan daya beli konsumen terbatas. 1.1.3.1. Produk Produk yang memuaskan adalah suatu segala sesuatu untuk dan

dapat

ditawarkan kebutuhan

keinginan. Barang, j a s a , d a n g a g a s a n a d a l a h k l a s i f i k a s i dari produk. Contoh barang kebutuhan akan spesifik. kebutuhan pelatihan, sedangkan adalah sapi hidup, dan hidup, susu, toko, adalah dan daging, dan lain-lain. Contoh jasa; pengiriman, contoh falsafah gagasan

suatu

dipengaruhi oleh banyak faktor seperti sosial, ekon o m i , b u d a y a , d a n s elera. M i s a l n y a orang Eropa untuk memenuhi kebutuhan roti/kentang makannya menginginkan orang sedangkan

persaudaraan,

kekuatan komputer. Produk yang akan kita kembangkan atau pasarkan sapi hidup, susu, limbah ternak dll.

Indonesia menginginkan nasi. Contoh

384

1.1.3.1. Ternak Hidup Ternak hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis, umur, dan cara pemeliharaan. Klasifikasi : jenis Dari ternak: jenis sapi sapi apakan potong, bisa sapi angus, sapi kita PO FH perah, kerbau, dll kategorikan Cross),

1.1.3.3. Daging dan Hasil Ikutan Produk daging Daging pasaran daging dan yang bisa daging sosis, berupa olahan. di corned,

segar olahan

banyak

adalah

dendeng, abon, burger dll. Hasil ikutan berupa jeroan (limpa, hati, jantung, babat, usus dll), tulang dan kulit. 1.1.3.4. Limbah Ternak Produk limbah ternak berupa

(peranakan ongole), BX (Brahman simental, (Friesian Holstein jantan, sumba ongole, Brahman, sapi Bali, dll umur sapi: 2 tahun, 1,5 tahun atau pedet 6 bulan berat badan: dikategorikan Nilai hitamproduk adalah untuk perkiraan memuaskan akan dikonsumen atas seluruh kemampuan kebutuhannya. Di dalam memuaskan kebutuhannya mempertimbangkan untuk tersebut. 1.3. Pertukaran dan Transaksi 1.1.3.2. Susu Untuk P r o d u k s u s u b i s a b e r u p a susu segar adalah tepung, dan susu susu susu olahan. di Susu susu keju, olahan yang banyak pasaran (4) cara. dapat Pertama, yang memperoleh memproduksi dibutuhkan, keempat produk seseorang mempunyai empat sendiri produk memuaskan konsumen nilai yang berdasarkan hasil timbangan jenis kelamin: jantan atau betina warna kulit: hitam, abu, putih, coklat cara pemeliharaan: kereman atau digembalakan perlakuan khusus: kastrasi, cara pemeliharaan ukuran sapi: besar, sedang, kecil 1.2. Nilai, Biaya, dan Kepuasan pupuk kandang. Pupuk kandang dijual dalam bentuk curah atau kemasan.

peroleh dan biaya yang dikorbankan kebutuhannya

pasteurisasi, kental manis,

kedua dengan cara memaksa, ketiga meminta-minta, dan cara yang paling lazim adalah pertukaran.

butter, yoghurt, dan lain- lain.

385

Pertukaran memperoleh

adalah produk

tindakan yang

Hasil yang utama aset pemasaran. pihak pelanggan, penyalur,

pemasaran adalah Jaringan pendukung Pihak pekerja, pengecer, yang berupa

hubungan jaringan

pengembangan pemasaran yang tersebut pemasok, agen iklan, bersama-

dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Kondisi-kondisi yang harus

perusahaan

terdiri dari perusahaan dan semua dipenuhi agar pertukaran terjadi: minimal terdapat dua (2) pihak yang terlibat, masing-masing lain, masing-masing berkomunikasi penye- rahan, masing-masing menerima/menolak pertukaran, masing-masing bahwa berunding pihak dengan yakin pihak pihak bebas tawaran gan mungkin pertukaran Pemasar Calon yang Hubungan panjang yang pemasok, bisnis Pemasar membangun pemasaran memuaskan penyalur preferensi, panjang baik hubungan adalah dengan guna dan praktik membangun hubungan jangka pihak-pihak kunci seperti pelanggan, penjual, Manajemen pemasaran adalah mempertahankan jangka yang proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa. Tujuan adalah manajemen pemasaran untuk menciptakan pihak dan mampu melakukan Pasar terdiri dari semua pelang potensial bersedia untuk adalah yang memiliki kebutuhan tertentu yang sama, yang melaksanakan memuaskan seseorang yang adalah oleh seseorang pemasar 1.5. Pasar, Pemasar, dan Pembeli pihak memiliki sesuatu yang berharga bagi pihak berkepentingan.

peneliti, ilmuwan

sama membangun hubungan bisnis.

kebutuhan dan keinginan tersebut. mencari satu atau lebih calon pem- beli.

lain adalah layak dan bermanfaat. 1.4. Hubungan dan Jaringan

pembeli

diidentifikasi

sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu melakukan pertukaran nilai. 1.6. Manajemen Pemasaran

mereka. berusaha jangka

panjang yang saling mempercayai dan saling menguntungkan dengan pihakpihak kunci.

pertukaran yang memuaskan tujuantujuan individu dan organisasi.

386

1.7. Konsep Produksi Konsep bahwa produk produksi akan di menyatakan menyukai banyak

sosial, pribadi, dan psikologis. Masingmasing diuraikan sebagai berikut:

konsumen

2.1.1. Faktor Agama Dalam diperbolehkan Islam tidak ajaran agama pemeluk tidak ternak agama makan

yang tersedia

tempat dan murah harganya. Manajer organisasi yang berorientasi memusatkan usaha produksi yang luas. 2. Konsep Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut untuk yang mencapai tinggi dan produksi efisiensi distribusi perhatian pada usaha-

mengkonsumsi diperbolehkan

tertentu. Misalnya

daging babi, orang hindu tidak makan daging sapi, dll. Agama tersebut tentunya mempengaruhi produk ternak. 2.1.2. Faktor Budaya Budaya adalah penentu perilaku pembelian

American Marketing Assosiation yang disitasi oleh Peter dan Olson (1999), didefinisikan sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam strategi rencana hidup mereka. Dari sudut suatu untuk dalam Strategi untuk pandang organisasi pemasaran yang pemasaran, adalah keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Budaya terdiri dari subbudaya yang terdiri dari bangsa, suku, agama, dan daerah geografis. Di samping budaya kelas sosial juga mempengaruhi Kelas sosial pendapatan, perilaku bisa pekerjaan, pembelian. terdiri dari pendidikan,

dirancang pertukaran diarahkan

mempengaruhi pemasaran meningkatkan

dan tempat tinggal. Misal masyarakat toraja lebih suka daging kerbau, orang Batak menggunakan daging babi untuk acara tertentu dll. 2.1.3. Faktor Sosial Perilaku konsumen faktor sosial juga baik acuan

mencapai tujuan organisasi.

kemungkinan/frekuensi

perilaku konsumen. 2.1. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Faktor yang mempengaruhi

dipengaruhi oleh

perilaku pembelian meliputi budaya,

berupa kelompok acuan, keluarga serta peran dan status. Kelompok

387

seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau Keluarga adalah masyarakat. posisi kelompok yang dan perilaku seseorang. paling Peran penting dan

untuk

mengurangi yang terhadap

faktor

yang siap

menyebabkan Seseorang persepsi

ketidakpuasan. termotivasi situasi

untuk bertindak yang dipengaruhi oleh tertentu. Sebagian perilaku manusia adalah hasil belajar. Melalui bertindak dan belajar orang sikap. 2.2. Proses Pembelian Menurut Peter dan Olson mendapatkan keyakinan dan

organisasi pembelian konsumen yang dalam tiap status dalam memilih adalah

seseorang biasanya

(keluarga, organisasi, dan klub.). Orang produk peran lebih mengkomunikasikan daging sapi

statusnya dalam masyarakat. Makan bergengsi daripada makan daging ayam broiler. 2.1.4. Faktor Pribadi Keputusan pembelian juga (1999), tahapan umum perilaku untuk pembe- lian eceran barang konsumsi dijelaskan p a d a Ta b e l 5 0 . Ta h a p a n p e m b e l i a n mulai dari prapembelian, pembelian, dan pasca pembelian. dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi. Faktor tersebut terdiri dari; usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian, dan konsep diri pembeli. 2.1.5. Faktor Psikologis Faktor mempengaruhi motivasi, keyakinan, motivasi dan psikologis pembelian pendirian. persepsi, Herzberg yang adalah Teori Selanjutnya apakah konsumen akan membeli lagi atau tidak tergantung pada kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan setelah membandingkan nilai yang didapatkan/dibeli dengan harapannya. Bagi pemasar untuk memuaskan konsumen perlu memperhatikan Pembelian

tahap- tahap pada proses pembelian. Tahapan Umum Perilaku Eceran tertera pada Tabel 45.

pengetahuan, menyatakan

bahwa motivasi dilandasi oleh dua fakt o r y a i t u f a k t o r y a n g m e n y e b a b kan kepuasan dan faktor yang menyebabkan (dissatisfier). ketidakpuasan Pemasar berusaha

388

Tabel 45. Tahapan Umum Perilaku Pembelian Eceran Tahapan Prapembelian Jenis perilaku Kontak informasi Contoh perilaku Membaca/mengamati koran, majalah, papan iklan Mendengarkan iklan radio, televisi Mendengarkan uraian teman/ salesman Menarik uang tunai dari bank/ATM Mengisi buku cek Mendapatkan kartu kredit, pinjaman Menentukan toko, perjalanan ke toko, masuk ke toko Menentukan lokasi produk dalam toko, mengambil produk, membawa produk ke kasir Mempertukarkan uang dengan produk, membawa produk ke lokasi penggunaan Pengkonsumsian/penggunaan produk, membuang bungkus/produk yang telah digunakan, pembelian ulang Memberitahukan ke orang lain pengalaman menggunakan produk, mengisi kartu garansi, memberikan informasi lainnya kepada perusahaan.

Akses pendanaan

Pembelian

Kontak toko Kontak produk

Transaksi

Pasca pembelian

Konsumsi

Komunikasi

389

2.3. Perilaku Pembelian Pengambilan keputusan konsumen tergantung pembelian. pembelian sebagai berikut: 2.3.1. Perilaku Pembelian yang Rumit Konsumen terlibat dalam pada menurut jenis keputusan perilaku (1997)

penjualan untuk mendorong uji coba produk. 3. Konsep Strategi Bersaing Industri kelompok menggantikan. didefinisikan perusahaan Persaingan sebagai yang dalam

Beberapa Kotler

menghasilkan produk yang dapat saling satu industri terus- menerus menekan tingkat hasil pengembalian modal yang ditanamkan pengembalian oleh industri ekonomi persaingan itu atau kurang suku menuju yang yang akan dalam tingkat dinikmati istilah industri Tingkat bersaing dengan jangka perilaku pembelian yang rumit saat mereka sangat terlibat dalam sebuah pembelian dan menyadari akan adanya perbedaan signifikan di antara berbagai merek. Produk yang dibeli biasanya harganya mahal, jarang di- beli, berisiko dan sangat mengekspresikan pribadinya. Contoh produk yang perilaku pembeliannya rumit adalah komputer. 2.3.2. Perilaku Pembelian karena Kebiasaan Banyak produk dibeli dengan

dinamakan sempurna. lebih bunga setelah modal tidak sama bank

pengembalian dasar yang

tingkat bunga obligasi pemerintah panjang penanam disesuaikan akan mau

dengan resiko kerugian modal. Para menerima tingkat pengembalian yang besarnya di bawah tingkat tersebut karena lain, adanya alternatif yang untuk selalu menanamkan modalnya pada industri dan perusahaan mendapatkan hasil di bawah tingkat itu akan keluar dari bisnis. Menurut lima Porter (1980) terdapat Kelima produk

ke- terlibatan konsumen yang rendah dan tidak adanya perbedaan merek yang signifikan. Contoh produk yang perilakupembeliannya dibeli bisanya murah dibeli. Mereka informasi menerima paling baik menggunakan pasif dan pada karena sering saat strategi promosi kebiasaan adalah garam. Barang yang menjadi penerima Pemasar

kekuatan

persaingan. ancaman

informasi. menerapkan harga dan

kekuatan tersebut adalah masuknya pendatang baru, pengganti, kekuatan tawar-menawar

390

pembeli,

kekuatan

tawar-menawar

suatu domba,

industri. Daging oleh dll. ayam, produk Makin yang Jika

sapi

dapat kerbau,

pemasok, serta persaingan di antara perusahaan yang ada. 3.1. Ancaman Pendatang Baru Pendatang sapi baru, potong baru dalam bisnis

disubstitusi membeli tertekan. harga industri.

daging pengganti menarik

konsumen tersebut alternatif produk

maka laba potensial dari ternak akan ditawarkan

membawa untuk

kapasitas merebut

pengganti makin ketat membatasi laba

keinginan

bagian pasar, serta seringkali juga sumberdaya yang b e s a r. J i k a p e r m i n taan relatif sama (st abil) ma k a ak a n t e r j a d i s u r p l u s penawaran yang akan menyebabkan harga menjadi kemampu labaan Produk sapi merupakan produ k standar atau sedikit terdiferensiasi. Banyaknya konsumen 3.2. Persaingan di antara Pengusaha yang Ada Persaingan berbentuk mendapatkan menggunakan produk baru, di antara peternak untuk dengan seperti Pemasok bagi pemenuhan daging sapi di suatu daerah ada dua kelompok. Kelompok pertama produksi dari daerah itu sendiri, kelompok yang lain menyuplai ternak dari luar daerah 3.3. Tekanan dari Produk Pengganti Produk produk yang pengganti dapat adalah tersebut. menawar konsumen Pemasok terhadap dengan tersebut jagal dapat tawar atau menyuplai menggunakan kekuatan mutu mudah peternak/suplier memiliki pindah lain kekuatan yang daya akan akan menjual sapi potong menyebabkan tawar yang kuat. Konsumen peternak/suplier atau supplier sapi potong yang ada persaingan posisi, taktik-taktik meningkatkan 3.5. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok karena turun, atau biaya membengkak dan mengurangi perusahaan. 3.4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

membeli

mendapatkan produk yang sama.

persaingan harga, iklan, pengenalan produk, dan meningkatkan pelayanan atau jamin- an kepada pelanggan.

menjalankan

fungsi yang sama dari produk dalam

produk yang lebih murah. Pemasok

391

yang

kuat akan

dapat jagal

menekan tidak

untuk

mencapai

penurunan biaya, secara biaya ketat, marjinal litbang, dan

kemampulabaan produk pemasok sedikitnya yang yang

karena

pengendalian menghindari serta pelayanan, periklanan.

biaya

mampu mengimbangi kenaikan harga dijualnya. oleh tidak Kekuatan banyak toko adanya ditentukan pemasok

pelanggan armada

meminimalkan

penjualan,

dibanding

menjualnya,

produk pengganti, dan produk pemasok.

Keuntungan memiliki biaya rendah: Mendapatkan laba di atas ratarata pesaingnya. Lebih tahan terhadap rivalitas pe- s a i n g , k a r e n a b i a y a y a n g l e b i h rendah memungkinkan untuk tetap walaupun mengorbankan persaingan. Melindungi hanya perusahaan dari pembeli yang kuat, karena pembeli akan menggunakan kekuatannya sampai ke tingkat harga dari pesaing paling efisien berikutnya. Memberikan kepada yang pemasok lebih perlindungan yang besar kenaikan rendah kuat untuk biaya fleksibilitas mendapatkan para labanya laba pesaing untuk

4. Strategi Bersaing Generik Porter Strategi bersaing yang efektif

meliputi tindakan ofensif atupun defensif guna menciptakan posisi yang aman terhadap persaingan. bersaing untuk gerakan perubahan Menurut bersaing keunggulan kekuatan-kekuatan Secara mencakup bertahan, strategis, kekuatan Porter generik biaya luas strategi sejumlah mempengaruhi melalui persaingan. strategi dari terdiri memanfaatkan

pendekatan yaitu penempatan posisi keseimbangan kekuatan

(1980),

menyeluruh,

diferensiasi, dan fokus. 4.1. Keunggulan Biaya Menyeluruh Keunggulan melalui fungsional biaya dilakukan kebijakan kepada skala

dengan menyediakan menanggulangi input. Posisi biaya

biasanya pada

seperangkat yang ditujukan

menempatkan meng- hadapi relatif terhadap

perusahaan produk posisi

posisi yang menguntungkan dalam pengganti pesaing

sasaran pokok. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain fasilitas yang efisien, usaha yang giat

dalam suatu industri.

392

4.2. Diferensiasi Diferensiasi oleh keseluruhan industri adalah sebagai

Perusahaan akan mampu melayani target strategisnya yang lebih sempit secara lebih efektif dengan yang potensial dan efisien strategi dapat

menciptakan sesuatu yang dirasakan sesuatu yang unik dan susah ditiru. Cara-cara diferensiasi dapat dilakukan dengan teknologi, pelayanan citra rancangan karakteristik pelanggan, (merek), khusus, jaringan

dibanding Perusahaan focus secara

pesaingnya. juga

memilih

menghasilkan laba di atas rata-rata. Posisi ini memberikan perlindungan terhadap setiap kekuatan persaingan. 5. Pengembangan Strategi Bersaing Tujuan adalah strategi bersaing posisi suatu dalam

penyalur, dan dimensi yang lain. Keuntungan diferensiasi antara lain: Memberikan penyekat terhadap persaingan karena adanya loyalitas merek dari pelanggan dan mengurangi kepekaan terhadap harga. Meningkatkan marjin laba yang menghindarkan kebutuhan akan posisi biaya rendah. Dengan marjin yang lebih tinggi dapat digunakan untuk mengurangi kekuatan pemasok dan pembeli karena pembeli tidak punya alternatif lain yang dapat dibandingkan. Kesetiaan pelanggan akan berada pada posisi yang lebih baik terhadap produk pengganti dibanding dengan pesaingnya. 4.3. Fokus (Nice Market) Strategi memusatkan generik kelompok fokus pemasaran

unit usaha dalam sebuah industri menemukan industri tersebut di mana perusahaan dapat melindungi diri sendiri dengan sebaik-baiknya terhadap tekanan persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif.

pada kelompok pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu.

393

6. Strategi Pemasaran 6.1. Segmentasi Menurut Kotler (1999), segmentasi dilakukan ciri-ciri dengan mengidentifikasi yaitu segmentasi konsumen

segmen Cara menelaah dan

mana tiga

yang faktor,

akan dibidik. dengan ukuran segmen, yaitu

mengevaluasinya pertumbuhan

kemenarikan struktural segmen serta dana, dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. 6.3. Differensiasi

geografis, demografis, dan sosiografis. Segmentasi milah pembeli geografis. berdasarkan kelamin, agama, Segmentasi geografis berdasarkan Segmentasi variabel memilahwilayah secara demografis pendidikan, generasi. membagi sosial, 6.3.1. Diferensiasi Produk membagi tanggapan produk. digunakan pemakai, Diferensiasi produk fisik Diferensiasi membedakan adalah tindakan penawaran merancang satu set perbedaan untuk perusahaan dari penawaran pesaing. Perbedaan tersebut dapat dilakukan pada produk, pelayanan, personil, dan citra. Masing-masing pembedaan diuraikan di bawah ini.

demografis memilah-milah konsumen seperti usia, ukuran keluarga, jenis penghasilan, ras, dan kelas psikografis

pembeli berdasarkan

gaya hidup, dan kepribadian. Segmentasi sikap, mereka Variabel kejadian, perilaku atau suatu status

kon- sumen berdasarkan pengetahuan, pemakaian, terhadap manfaat,

mempunyai dua sisi yang berlainan. Di satu sisi produk sudah terstandar sehingga pelu- ang untuk melakukan variasi perbedaan sedikit, contohnya ayam pedaging, baja, dan aspirin. Di sisi yang lain terdapat produk dengan diferensiasi variasi, produk kinerja, dan tinggi, artinya mobil. daya Daging terhadap Pembeda tahan, merah, produk tersebut bisa dilakukan banyak

perilaku yang

tingkat pemakaian, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, dan sikap. 6.2. Memilih Segmen Pasar Setelah mengidentifikasi maka langkah memutuskan segmen selanjutnya perusahaan pasarnya adalah dan

contohnya bisa

berupa

keistimewaan,

kesesuaian, gan.

keanda- lan, mudah diperbaiki, gaya, rancandaging putih (veal), daging sapi rendah

berapa banyak

394

lemak, sapi kurban, dan lain-lain. 6.3.2. Diferensiasi Pelayanan Va r i a s i p e l a y a n a n p a d a b i s n i s toko dapat dilakukan dengan sampai rentang pelayanan dilayani pada swalayan

pesaingnya. Personil yang terlatih baik dapat dapat menunjukkan diandalkan, karakteristik; cepat tanggap, kemampuan, kesopanan, kredibilitas, komunikasi yang baik. 6.4. Penentuan Posisi Penentuan posisi adalah

penuh. Layanan penuh penjual, semua sedangkan dilakukan

adalah bila dalam transaksi pembelian oleh swalayan

tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak pelanggan sasarannya. unggul, dapat Kriteria dikomuniuntuk kasikan, pembedaan antara lain penting, unik,

sendiri oleh pembeli. Misal sapi diantar ke pembeli, sapi diambil sendiri oleh pembeli, dan lain-lain. 6.3.3. Diferensiasi Citra Citra masyarakat atau adalah terhadap persepsi perusahaan

mendahului (tidak mudah ditiru), dan terjangkau. 7. Taktik Pemasaran Gaspersz (1997), 7 menyatakan P (Product, physical design, pepada sebagai

produknya. Citra yang efektif

untuk suatu produk memiliki tiga hal. Pertama, menyampaikan satu pesan tunggal yang memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua, m e n y a m p a i k a n p e s a n d e n g a n c a r a yang berbeda Ke-tiga, sehingga tidak dikelirukan kekuatan dengan pesan serupa dari pesaing. mengirimkan emosional sehingga membangkitkan

pema- saran jasa dilakukan dengan bauran komponen price, place, evidence, participant). ngembangan masing-masing berikut: 7.1. Produk promotion, process Contoh-contoh pemasaran komponen

hati maupun pikiran pembeli. 6.3.4. Diferensiasi Personil Perusahaan dapat memperole h keunggulan kompetitif dengan memperkerjakan dan melatih orangorang yang lebih baik dari personil

Ide-ide pengembangan produk Variasi dan model produk Spesifikasi kualitas produk

395

Pengepakan atau pembungkusan Logo produk, merek pendukung (full dagang, dan service dan persepsi publik Pelayanan komplementer

sebagai semua adalah

berikut: alat-alat untuk

Promosi dalam

meliputi

kombinasi

pemasaran yang peranan utamanya mengadakan sifatnya proses penyampaian komunikasi membujuk komunikasi yang promosi, dari

Derajat pelayanan atau self sevice) 7.2. Harga Analisis kompetitif Strategi pasar Diskon,

amanat atau berita tentang produk dari penjual kepada para pembeli potensial. penetapan harga, 7.4.1. Tujuan Promosi Pada pemberian kupon penjualan, berikut: Penampakkan 7.3. Tempat Salah Strategi dan rencana distribusi Manajemen pamer dan alokasi tempat satu tujuan penting dari promosi adalah menyampaikan pesan pada sejumlah calon pembeli yang dituju atau yang ditargetkan, dengan demikian peru- sahaan harus memilih manajemen yang dapat dicapai ke pembeli yang dituju tersebut. Dalam rangka berikut: yang Promosi adalah setiap aktivitas yang ditujukan untuk memberitahukan, membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. Menurut Philip Kotler adalah penampakan menentukan atau jumlah ini perlu pembeli pembeli diperhatikan langkah-langkah sebagai 7.4. Promosi calon calon dituju yang ditargetkan, umumnya suatu promosi

tingkat dan perubahan harga, target mempunyai tujuan antara lain sebagai

berhadiah, kebijakan

metode atau cara pembayaran

Manajemen gudang dan persediaan Kebijaksanaan dan standar tingkat pelayanan Kenyamanan dan lokasi fasilitas

menentukan

yang dituju, dan memilih media yang paling sesuai untuk dapat mencapai calon pem- beli tersebut.

396

Perhatian Promosi perhatian pembeli seringkali menarik harus dapat atau sukar dituju, menarik calon namun untuk

menginterpretasikan sampai sering promosi dengan menarik konsumen kepadanya. kali tidak yang baik tidak atau dari dapat

pesan dapat

yang

Calon pembeli memahami direncanakan yang media dapat yang

yang

sangat perhatian adanya

perhatian,

kadang-kadang menyebabkan dalam kita perlu yakin

calon pembeli sedemikian dilakukan

perubahan digunakan pesan tidak merubah yang jelas

terhadap promosi yang kita lakukan disebabkan banyak promosi yang

disampaikan menjadi sehingga apakah harus media

pula o l e h p e r u s a h a a n l a i n n y a , s e h i n g g a perhatian calon pembeli tidak hanya terpusat pada promosi yang dilakukan oleh yang meliputi perusahaan sejumlah Jadi lainnya advertensi, perusahaan

penggunaan melibat

juga harus demikian

diadakan perubahan pesan. Dengan perusahaan bahwa pesan yang disampaikan melalui media itu jelas dan dapat menarik perhatian, karena banyak perusahaan mempromosikan produknya, tertarik, beberapa calon promosi berbagai pembeli dan dari macam banyak sekian

promosi penjualan, dan usaha-usaha promosi lainnya. dihadapkan pada masalah bagaimana agar promosi yang dilaku- kan oleh perusahaan lainnya. Cara yang dapat dilakukan calon acara yang untuk menarik perhatian misalnya untuk di suatu pembeli

mengingat,

memahami

banyak promosi yang ada. Perubahan Sikap Setelah promosi dapat dipahami oleh calon pembeli, maka perusahaan mengharapkan suatu tanggapan dari calon pembeli tersebut. Setiap produk yang terhadap perusaan promosi harus dengan

memberikan sponsor sudah

tertentu, penggunaan orang populer dalam apa mata lebih reklamenya, yang

masyarakat menonjolkan

menjadi k e i s t i m e w a a n p r o d u k n y a y a n g t i d a k terdapat pada produk lainnya, dan lain sebagainya. Pemahaman Tujuan promosi dicapai promosi lainnya dari yang

menyesuaikan promosinya

dihasilkannya untuk

dapat merubah sikap calon pembeli yang ditujunya, misalnya perubahan agar pembeli dari mengalihkan produk pembeliannya ialah pemahaman

pada waktu calon pembeli

397

perusahaan

lain

ke

produk

yang

Penjualan Pribadi Penjualan kegiatan calon pribadi perusahaan merupakan untuk

dihasilkan oleh perusahaannya. Banyak perusahaan meng- gunakan advertensi merubah sikap calon pembeli ditujukannya, pembeli yang advertensi belum tentu segera melakukan

melakukan kontak langsung dengan konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha pribadi dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam penjualan adalah: penjualan

dapat menyebabkan sebagian besar untuk pembeliannya. Tindakan Sesuai dengan tujuan akhir

dari pintu ke pintu, penjualan lewat surat, penjualan lewat telepon, dan penjualan langsung. Promosi Penjualan Promosi kegiatan menjajakan dipasarkannya penjualan perusahaan produk sedemikian merupakan untuk yang rupa

promosi adalah untuk meningkatkan hasil perusahaan melalui peningkatan hasil pen- jualan, maka tujuan promosi yang paling penting adalah untuk dapat menimbulkan menandakan suatu promosi. tindakan dari calon pembeli yang ditujunya, karena hal ini berhasil atau tidaknya

sehingga konsumen akan mudah untuk 7.4.2. Bentuk-bentuk Promosi Periklanan Periklanan merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang di pinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis. melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian pajangan, konsumen. pertunjukan, berbagai Misalnya eksibisi, usaha

demonstrasi serta menerus penjualan dan antara

penjualan yang sifatnya tidak terus tidak lain dilaksanakan memberikan secara rutin. Bentuk-bentuk promosi contoh produk, kupon potongan h a r g a , p o t o n g a n h a r g a , k u p o n y a n g dapat ditukar barang, undian berhadiah, dan demonstrasi produk.

398

Publisitas Publisitas yang biasa perusahaan pengaruh kepada merupakan digunakan untuk secara konsumen, tidak juga cara oleh

kecenderungan akan terus meningkat.

7.5. Bukti Fisik Tata letak fasilitas (interior dan eksterior), tema, dekorasi, penerangan, service counters, kebersihan Penampilan dan kesehatan karyawan Kenyamanan peralatan, reliabilitas, ketertarikan, kemudahan penggunaan Kecocokan kapasitas eksterior seperti tempat parkir, taman Kredibilitas profesional seperti apoteker, yang melayani pembelian pada apotek 7.6. Rancangan Prosedur operasi terperinci, manual dan deskripsi pekerjaan Prosedur resolusi masalah pelanggan Prosedur pelatihan sebagai bagian dari pekerjaan Penetapan standar performansi untuk fasilitas, proses, peralatan, dan pekerjaan yang menciptakan pelayanan kepada pelanggan. Rancangan fasilitas dan tata letak untuk meningkatkan pergerakan pelanggan melalui proses.

membentuk langsung agar mereka

menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, di mana di dalam melakukan publisitas hal perusahaan yang bersifat tidak melakukan

komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk mensosialisasikan atau memasyarakatkan. Misal produk kita masuk dalam berita majalah, koran atau televisi tetapi kita tidak membayar biaya sponsor. E-Commerce E-commerce yang dilakukan kita, adalah melalui memajang penjualan jaringan daftar

internet. Kita dapat membuat website perusahaan produk dan harga. Transaksi dilakukan dengan internet, pembeli akan memilih barang kredit. yang Selang dibeli, beberapa kemudian waktu pembayaran dilakukan dengan kartu pembeli akan menerima barang yang dibelinya. Di Indonesia cara penjualan ini belum berkembang tetapi

399

7.7. Peserta Pelatihan tentang interaksi dan

7.8.1. Keputusan Pasar Sasaran Pengecer perlu menetapkan siapa yang belanja di tokonya. Penetapan pasar produk, sasaran ini akan melandasi ragam strategi selanjutnya seperti

resolusi masalah pelanggan Sistem dan prosedur balas jasa karyawan Personal selling (penjualan pesonal) Prosedur partisipasi kelompok pela- yanan atau pribadi dan normanorma perilaku. Eksekusi teknikal simultan pribadi dari dan ketrampilan interaksi pelanggan

dekorasi toko, pesan dan

media iklan, dan tingkat harga. 7.8.2. Keragaman Produk dan Perolehan Pengecer peramalan barang pajangan. persediaan, harus cepat belajar

pada titik kontak dengan

permintaan, alokasi

pemilihan dan

dagangan,

pengendalian tempat,

7.8. Usaha Eceran Usaha eceran meliputi semua

kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung ke konsumen dapat akhir untuk penggunaan Pengecer menjadi: pribadi dan bukan bisnis. diklasifikasikan

Pemilik toko juga cepat belajar mengukur mengukur produk pemindahan nistrasi, keuntungan langsung suatu admiproduk yang memungkinkan mereka biaya penanganan mulai ke pemilihan, gudang, penerimaan, pemeriksaan,

pengecer toko, penjualan eceran tanpa toko, dan organisasi eceran. Pengecer bisnis yang toko volume dari adalah usaha

sampai produk dibeli pelanggan. 7.8.3. Keputusan Harga Penetapan harga merupakan

penjualannya penjualan ada, pasar toko

terutama berasal khusus, swalayan, super, dan toko

eceran. Jenis-jenis pengecer toko; toko serba toko ruang yang kelontong, pamer dapat

langkah yang penting dalam usaha eceran dan harus diputuskan sesuai dengan target pasar. Pengecer harus memilih margin apakah rendah menggunakan strategi margin tinggi volume kecil, volume besar atau kombinasi keduanya.

diskon, pengecer potongan harga, toko katalog. dilakukan Keputusan

oleh pengecer antara lain;

400

7.8.4. Keputusan Promosi Pengecer menggunakan berbagai macam alat promosi untuk menarik pengunjung. Promosi bisa berupa iklan, mengadakan obral khusus, kupon potongan harga, dan program-program lainnya. 7.8.5. Keputusan Tempat Pengecer biasanya mengatakan bahwa tiga kunci keberhasilan usaha eceran adalah, lokasi-lokasi-lokasi. Lo8.1. Tata Niaga Ternak Potong

kasi penjualan haruslah strategis, mudah dijangkau angkutan umum maupun pribadi dan tersedia fasilitas penunjang seperti tempat parkir, ATM, dan lain-lain. 8. Jalur Tata Niaga Ternak Mata rantai produk peternakan ke

dari peternak

atau

perusahaan

konsumen akhir sangat bervariasi. Ada yang jalurnya pendek dan ada yang panjang. Pada pembahasan kali ini penulis akan menguraikan tata niaga daging dan susu.

Skema Jalur Tata Niaga Ternak Potong PETERNAK BLANTIK PASAR HEWAN PERUSAHAAN SAPI POTONG

RPH PERUSAHAAN

JAGAL/PENGUSAHA PEMOTONGAN TERNAK PENGECER DAGING TOKO KULIT DISTRIBUTOR RETAILER KONSUMEN AKHIR PERUSAHAAN PROCESING

401

8.1.1. Peternak Peternak sebagai pemelihara

berfungsi dagangan.

sebagai Blantik

stok juga

barang berperan yang

sebagai pedagang pengumpul mensuplai besar. 8.1.4. Pasar Hewan

ternak dalam jumlah sedikit. Ternak hasil peliharannya dipasarkan langsung ke penjagal ternak atau ke pasar hewan. 8.1.2. Perusahaan Ternak Perusahaan ternak merupaka n badan usaha yang memiliki usaha dalam b i d a n g p e t e r n a k a n . S e b a g i a n b e s a r merupakan usaha penggemukan ternak. Jumlah ternak yang dimiliki lebih banyak dari peternak, beberapa perusahaan memiliki ternak > 1000 ekor. Perusahaan menjual ternak ke pejagal sendiri rusahaan atau memotong dijual sendiri ternaknya. Ternak procesing yang dipotong ke pe(pengolahan)

pedagang lain yang lebih

Pasar hewan merupakan tempat jual dan beli ternak. Waktu pasaran ditiap kabupaten biasanya berbeda. Misal di kabupaten Cianjur setiap hari senin, kabupaten Sukabumi hari rabu, Bogor hari peternak kamis dll, sehingga bisa memilih hari pasaran

sesuai dengan keinginannya. 8.1.5. Pejagal Pejagal pemotongan ternak Potong Setelah adalah ternak. milik karkas orang atau

kemudian

badan usaha yang melakukan bisnis Pemotongan RPH (Rumah dan hasil pemerintah. dilakukan di Hewan) dipotong

daging atau ke pengecer. 8.1.3. Blantik (Brooker) Peternak yang akan menjual

ikutannya dijual ke pengecer daging di pasar atau supermarket. 8.1.6. Pengecer Daging Pengecer daging merupakan akhir atau dan membeli ternaknya menghubungi blantik, tawar menawar dan apabila tidak sesuai maka akan berpindah ke blantik yang lain. Demikian pula yang akan membeli, karena kalau mau berhubungan dengan peternak lainnya tidak mempunyai informasi. Di rumah blantik kandang pada umumnya tersedia yang penampungan penjual daging yang menjual daging langsung ke konsumen dalam arti mereka daging, konsumen industri. Konsumen akhir langsung sedang mengkonsumsi

402

konsumen membeli

adalah daging

mereka diolah

yang lagi,

konsumen. Toko, supermarket, pasar swalayan, dan lain-lain, tempat daging. 8.1.11. Toko Kulit Toko kulit merupakan tempat merupakan pengecer menjual produk

untuk

misalnya pedagang bakso, pembuat abon, pemilik restoran, dan lain-lain. 8.1.7. Konsumen Akhir Konsumen akhir adalah konsumen yang dalam membeli jumlah daging sedikit dan untuk tidak dikonsumsi keluarganya. diperjualbelikan lagi. 8.1.8. Perusahaan Pengolahan Daging Perusahaan merupakan membeli pengolahan usaha diolah daging yang menjadi cornet Pembelian

menjual kulit segar hasil pemotongan ternak. Harga dihitung dari kualitas kulit dan satuan berat. 8.2. Tata Niaga Susu 8.2.1. Peternak Peternak sebagai pemelihara sapi perah dalam jumlah sedikit. ke Susu hasil produksi dijual ke koperasi atau dipasarkan langsung konsumen dalam bentuk susu pasteurisasi. 8.2.2. Perusahaan Ternak Perusahaan ternak merupaka n badan usaha yang memiliki usaha

badan daging,

berbagai produk dan menjualnya lagi. Hasil olahan berupa sosis, beef, burger, bakso, dll. Produk ada yang dijual langsung ke kon- sumen dan ada yang melalui distributor. 8.1.9. Distributor Distributor dari produsen perusahaan distributor luas. 8.1.10. Pengecer Produk Olahan Daging Pengecer atau retailer adalah ke besar untuk memiliki pengecer. peran Pada

dalam perah.

bidang Susu

peternakan yang ke

sapi

dalam mendistribusikan produk daging menunjuk memasarkan

diproduksi perusahaan

kebanyakan

dijual

pengolahan susu. 8.2.3. Koperasi Koperasi merupakan di tempat dan

produknya ke satuan wilayah yang

menjual susu segar dari peternak. Susu ditampung koperasi didinginkan sampai suhu tertentu. Susu

penjual produk daging langsung ke

tersebut ada yang dipasteurisasi dan dijual ke konsumen dan ada yang diki -

403

Skema Jalur Tata Niaga Susu PETERNAK PERUSAHAAN SAPI PERAH

KOPERASI

INDUSTRI PENGOLAHAN

DISTRIBUTOR

PENGECER

KONSUMEN AKHIR rim ke pabrik pengolahan susu. Koperasi menetapkan standar mutu susu sebagai berikut: Lemak 4% Bahan kering tanpa lemak 8% atau Total Solid (TS) 12% Jumlah bakteri pencemar kurang dari 1 juta Penyimpangan tersebut akan dari standar Distributor olahan dari Pada distributor memiliki ke peran pengecer. dalam mendistribusikan produk susu produsen untuk menyebabkan perusahaan besar menunjuk memasarkan 8.2.4.1. Distributor pasteurisasi UHT (Ultra High

Tempereture), dll. Produk ada yang dijual ke konsumen ada yang melalui distributor dan ada yang langsung ke pengecer.

penurunan harga dari susu yang dijual. 8.2.4. Industri Pengolahan Susu Perusahaan pengolahan susu

produknya ke satuan wilayah yang luas.

8.2.4.2. Pengecer Susu Pengecer susu merupakan penjual susu yang menjual susu segar dan hasil olahnya ke konsumen akhir atau -

merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan susu. Produk olahan susu antara lain keju, susu kental manis, yoghurt, susu

404

setengah dalam setengah

akhir. arti akhir

Konsumen produk,

akhir sedang

9. Menyusun Rencana Pemasaran Sapi Potong Rencana pemasaran meru-

mereka

langsung

mengkonsumsi

adalah mereka yang

membeli produk susu untuk untuk diolah lagi, misalnya pembuat roti, penjual beef burger, dll. Pengecer terdiri dari pengecer gang susu segar toko, yang berdakeliling, supermarket,

pakan s u a t u d o k u m e n p e r e n c a n a a n y a n g disusun secara teliti agar pemasaran produk dengan dapat terlaksana usaha baik. Pada suatu

peternakan baru kegiatan ini dilakukan sebelum kita memulai membuat suatu produk. Pada usaha yang sudah berjalan rencana ini disusun setiap tahun, biasanya menjelang akhir tahun kegiatan berjalan. Kegiatan dimu- lai dengan analisis kebutuhan, strategi, taktik pemasaran gugus wiraniaga, dan penjualan. 9.1. Strategi Pemasaran

pasar swalayan, dll. 8.2.4.3. Konsumen Akhir Konsumen akhir adalah konsumen yang dalam membeli jumlah produk sedikit susu dan untuk tidak dikon- sumsi keluarganya. Pembelian diperjualbelikan lagi. Peternak atau pengusaha dapa t memilih produknya. rantai jalur antara untuk pemasaran mata dan

9.1.1. Analisis Kebutuhan Kebutuhan daging dan susu s ecara nasional per tahun sebanyak susu 2.046.000.000 kg sedang daging sebanyak memulai 2.340.171.429 usaha tentunya kg. kita Dalam tidak

Semakin

pendek

produsen

konsumen akhir, m a k a a k a n s e m a k i n b e s a r m a r g i n keuntungan yang diperoleh produsen, konsekuensinya pekerjaan makin banyak untuk memasarkan produknya. Sebaliknya semakin panjang mata rantai semakin kecil keuntungan di tingkat produsen, tetapi semakin sedikit pe- kerjaan pemasaran yang ditanganinya, k a r e n a p a d a s e t i a p m a t a r a n t a i men g a m b i l keuntungan.

mungkin memenuhi kebutuhan secara nasional, tergantung dari skala usaha kita maka kita bisa memenuhi berapa bagian dari kebutuhan wilayah tersebut. negara Mengingat luasnya

kita, wilayah yang akan menjadi target pemasaran kita kita batasi.

405

Produk

yang

dibutuhkan

9.1.3. Targeting 9.1.3.1. Mengidentifikasi Potensial Pasar Targeting milih merupakan segmen aktivitas me-

konsumen atau pasar daging segar terdiri dari daging domba, kambing, kerbau, dan sapi. Untuk daging sapi dikategorikan daging sapi muda (veal) dan daging sapi de- wasa. Konsumen pembeli daging terdiri dari rumah tangga, restoran, dan seba- gian besar adalah pedagang bakso. Daging sapi merupakan bahan baku utama d a l a m p e m b u a t a n b a k s o d i s a m p i n g bahan campuran lainnya. Daging yang tidak laku pada hari yang sama biasanya diolah menjadi dendeng atau abon. Untuk konsumen kota besar tentunya terdapat industri pengolahan apakah pabrik bakso, cornet beef, sosis, dan produk olahan lainnya. 9.1.2. Segmentasi Segmentasi berdasarkan kita ambil contoh Negara

calon

konsumen,

misalnya kita memilih propinsi Jawa Barat. Di Jawa Barat terdiri dari 19 kabupaten. Jika skala usaha kita tidak terlalu jadikan Tabel Barat. besar, target 46. kita pasar masih memilih kita. beberapa kabupaten yang akan kita produk menunjukkan kabupaten

dan kebutuhan sapi per hari di Jawa

geografis.

kesatuan Indonesia dipilah menjadi 32 propinsi. Masing-masing propinsi memiliki penduduk, potensi sosial, ekonomi, dan income kebutuhan

produk ternak yang berbeda, pada langkah ini kita belum memilih seg- men pasar.

406

Tabel 46. Kebutuhan Sapi setiap Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Kebutuhan per hari (Ekor) 50 50 50 50 100 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 40 kita.

Misal kita memutuskan memilih 5 kabupaten untuk memasarkan sapi Yaitu kabupaten: Cianjur, Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Garut. Pada kelima kabupaten tersebut dicari kebutuhan sapi setiap hari 250 ekor. Para pembeli produk yang dicatat dan potensial kita diidentifikasi. Jika

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Kabupaten Banjar Tasikmalaya Cirebon Indramayu Bandung kota Bandung Kuningan Garut Cianjur Sukabumi Bogor Depok Bekasi Kerawang Subang Purwakarta Ciamis Indramayu Sumedang

mentargetkan 10% dari pangsa pasar maka kita akan memasarkan 25 ekor sapi per hari atau 750 ekor per bulan. Data pejagal di lima kabupaten terse- but di identifikasi. Kemudian kita memilih beberapa pejagal yang akan kita jadikan target pembeli sapi. Pengumpulan dinas data bisa dan dilakukan dinas

dengan meminta data sekunder ke peternakan perindustrian perdagangan. 9.1.3.2. Pembeli yang Potensial Ditetapkan Untuk baik ternak mengetahui hidup harga jual, daging

maupun

segar kita bisa melakukan survey ke pedagang daging ataupun survey ke jagal ternak.

Catatan: Angka estimasi, untuk latihan pemasaran

407

Sesuai dengan target pasar yang dipilih secara geografis, maka kita identifikasi jagal ternak yang ada di wilayah tersebut. Jagal-jagal tersebut kita datangi dan kita tanya yang sistem berlaku taksir bervariasi berat berapa harga sapi kalau mereka beli. Harga ada yang atau badan

dalam

memilih

pembeli tidak

yang

kita harga

pertimbangkan

hanya

yang tinggi tetapi juga reputasi pembeli tersebut, banyak penjual yang tergiur dengan kesulitan berakhir harga yang dalam dengan tinggi, tetapi penagihan antara

pembayaran ternaknya. Hal ini sering sengketa pembeli dan penjual. 9.1.4. Diferensiasi Misal kita melakukan

harga per ekor dan ada harga per kilo- gram transaksi berpedoman berat hidup. Usahakan dengan Misal penjualan berat badan.

harga per kg Rp 20,000 berat hidup. Harga yang berlaku di setiap daerah tentunya bervariasi. Jangan lupa disepakati tatacara pembayaran. Cara Sebaiknya pembayaran diupayakan ada yang

pembedaan untuk produk sapi kita dengan sapi milik perusahaan lainnya, bentuk tulang kecil-sedang, jenis sapi BX, dengan umur mini- mal 2 tahun. Diferensiasi layanan dengan kita

tunai, kredit, atau jual putus berjangka. penjualan secara tunai karena sudah menjadi rahasia umum t a t a n i a g a s a p i c u k u p r u m i t , b a n y a k transaksi yang macet karena yang jagal berbagai macam macet ternak. di tingkat Pemilihan reputasi hal. Ada pedagang

berikan jasa pengantaran sapi untuk pembelian di atas 5 ekor. 9.2. Taktik Pemasaran 9.2.1. Produk Produk kita adalah antara 2 sapi BX kg,

daging dan ada yang macet di tingkat pembeli (track didasarkan pada

dengan struktur tulang kecil sampai sedang, berat umur minimal 400-600 tahun. Jaminan

record) pembeli, yang bisa diketahui dari kondisi keuangan, informasi dari penjual lainnya. Hal ini penting untuk menjamin transaksi reputasi dipilih, kelancaran jual yang pembayaran dengan dengan beli. Pembeli pembeli

kualitas ternak biasanya dinilai dari kondisi ternak. Kondisi ternak yang banyak pakan besar dipertimbangkan kesehatan, kecilnya keutuhan sapi, meru(tidak jenis

kurang baik jangan

cacat), gemuk kurusnya kondisi sapi, tulang kelamin (jantan atau betina), bentuk

sedang

reputasi yang baik kita dekati. Jadi

408

ternak.

Bentuk

ternak

sangat

ternak. banyak

Pada

saat

musim menjual

sekolah sapinya.

mempengaruhi terutama untuk ternak yang digunakan untuk korban. Sedang untuk ternak konsumsi sangat tergantung sangat ternak. 9.2.2. Harga Harga jantan dan jual kita tetapkan untuk Rp. sapi dengan kondisi-kondisi tingkat harga

(tahun ajaran baru) juga turun karena peternak Sebaliknya harga ternak naik pada saat musim bulan lebaran haji, perkawinan, lebaran, natal, dan tahun baru. Kenaikan tertinggi terjadi pada saat lebaran haji. Fluktuasi harga tersebut harus strategi diprediksi untuk dan menyusun prediksi pemasaran

tersebut di atas. Kondisi ternak tersebut mempengaruhi

pendapatan perusahaan tahunan. 20.000,- per kg berat hidup untuk sapi Rp.18.000,betina. Cara pembayaran dilakukan 9.2.3. Tempat Sapi lima dipasarkan ke yaitu pejagal di

secara tunai. Setelah p e m b e l i d i p i l i h t e n t u n y a k i t a m u l a i melakukan nego harga terpilih dan berapa banyak pembeli jika tidak mau membeli produk kita. Dari pembeli akan dan terseleksi jumlah tercapai kesepakatan harga, tata cara pembelian Dalam pembelian. dibuat menyepakati harus

kabupaten

Cianjur,

Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Garut. Data alamat pejagal yang dipilih kita identifikasi dan kita dokumentasikan. 9.2.4. Promosi Periklanan Periklanan lewat surat ini kita dan lakukan majalah.

sedetil mungkin, misal apakah harga franko jagal atau harga di kandang. Cara pengiriman, waktu pengiriman, pengiriman minimum, dll. Harga ternak sepanjang Fluktuasi tahun tersebut

kabar

Kita tidak mengiklankan lewat televisi karena biaya iklan mahal. Sebagai gambaran, biaya iklan di surat kabar nasional sekali terbit untuk ukuran 7x9 cm sebesar Rp 8.000.000,-. Penjualan Pribadi Promosi bisa dilakukan denga n pendekatan langsung ke pembeli

akan berfluktuasi. sekolah,

dipenga- ruhi oleh musim, masa anak musim perkawinan, harga perayaan lebaran, tahun baru, dan natal. Pada musim ke- marau ternak turun karena sulit mencari

rumput sehingga banyak petani menjual

409

(jagal) yang

maupun

pabrik

pengolahan (sales)

9.2.6. Negosiasi Harga Negosiasi harga pasar. Banyak yang panjang mau terus dan dilakukan pembeli jangka harga.

daging. Diperlukan pandai sapi itu keunggulan Untuk pandai

penjual

mempromosikan atau produk kita. sales dan yang menarik

sejalan dengan perkembangan harga penjual terikat kontrak fluktuasi

diperlukan

bernegosiasi

penampilannya. Promosi Penjualan Promosi dengan pembangunan, penjualan mengikuti dan dilakukan pameran pameran

mengingat

Harga sapi bersifat going rate price artinya harga ternak berubah sejalan dengan perubahan harga produk di pasaran. Untuk itu penjual harus selalu mengikuti jangan Kesalahan akan dibuat kita dapat menulis besar. kita majalah Dengan secara kita perubahan sampai dalam berakibat secara harga pasar, ketinggalan. penetapan harga menurunnya tertulis untuk laba meng-

perdagangan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan asosiasi relevan. Publisitas Perusahaan artikel Artikel tentang tersebut dan

perusahaan. Hasil kesepakatan harga hindari salah persepsi antara pembeli dan penjual. Dalam perjanjian harus disebutkan waktu berlakunya perjanjian tersebut dan ada klausul bahwa jika terjadi perubahan pasar kedua belah pihak sepakat untuk merevisi perjanjian tersebut. Hasil 9.2.5. Penjualan Penjualan pemindahan transaksi memperoleh dibeli peroleh hak hak hak milik atas pembelian. penjual (uang) merupakan melalui Pembeli memmelalui petugas manager analisis pemasaran. dan negosiasi kepada ruminansia kemudian melalui koran.

publikasikan pertanian demikian

perusahaan

tidak langsung terpublikasikan. diinformasikan

Kesepakatan

untuk setiap jagal tentunya ada yang sama dan ada yang beda, masingmasing jagal harus dicatat. Kondisi tersebut menuntut jasa penjualan yang berbeda satu dengan lainnya. Baik dari segi jumlah yang dibeli, harga, cara pembayaran, cara pengiriman dll.

produk yang

sedangkan jasa

produk yang dijual.

410

9.3. Aktifitas Penunjang Pemasaran Beberapa sapi, menimbang dokumen, pembayaran logistik. aktivitas penunjang perlakuan, melengkapi transportasi, penetap-an dijelaskan

9.3.2. Pemberian Perlakuan Sapi tidak yang diberi akan dijual melalui sebelum sapi yang

pema- saran antara lain: penyortiran pemberian sapi, mengatur sapi, dan Masing-masing

perjalanan yang jauh dipuasakan atau makan Untuk pemberangkatan. seperti Perlakuan berat

dijual jarak dekat diberi perlakukan pemeliharaan khusus badan seperti (diberi biasanya. pemacu minum

sebagai berikut: 9.3.1. Penyortiran Sapi Sapi sesuai yang dengan akan pembeli. umur dijual dipilih yang dan tubuh ada berat

sebanyak-banyaknya

diglonggong)

adalah suatu tindakan menipu pembeli. Hal ini sebaiknya dihindari kalau kita ingin menjalin bisnis untuk waktu yang lama. 9.3.3. Menimbang sapi Penimbangan sapi yang paling

spesifikasi sapi,

dikehendaki berdasarkan jenis

Pemilihan

performan sapi misalnya ukuran, berat, kelamin, kondisi kesehatan, berdasarkan (gemuk/kurus), Jika transaksi badan, ideal adalah dengan timbangan digital, karena tingkat ketelitian tinggi. Pada timbangan manual akan bias karena ternak berge- rak terus yang akan menghasilkan berat timbangan yang kurang akurat. Sayang timbangan sapi digital harganya cukup mahal (sekitar 26 juta untuk kapasitas 1 ton berat ternak dengan ketelitian 0,1 kg). Hasil timbangan dihubungkan langsung untuk dicetak, timbangan yang printer tidak bisa maka jika dengan

tidaknya cacat, besar kecilnya tulang dll. maka sapi ditimbang dan proses Sapi penimbangan yang sudah dikelompokkan

dicatat beratnya, biasanya pembeli menyaksikan dicatat yang untuk meyakinkan bahwa berat yang akurat. lain, dipilih dipisahkan dari kelompok sapi biasanya pada ruang atau kandang khusus. Sapi yang tidak terpilih dikembalikan ke kandang untuk dipelihara lebih lanjut, atau mencari pembeli dengan spesifikasi yang sesuai.

hasil penimbangan dicatat pada nota timbang- an dengan mencantumkan nomer identi- tas sapi.

411

9.3.4. Melengkapi Dokumen Dokumen untuk penjualan yang sapi diperlukan adalah nota

Jika perusahaan memiliki armada sendiri maka bagian penjualan bisa mengorder kendaraan bagian untuk yang mengurusi menggunakan

penimbangan sapi, surat jalan dari perusahaan, dari dinas surat keterangan sehat peternakan, dan nota

kendaraan tersebut. Sopir harus tahu persis ke mana atau alamat pembeli ternaknya. Perjalanan yang tidak efisien misalnya lupa jalur pendek, jalur macet dll akan meningkatkan Untuk itu sopir biaya harus transportasi.

penjualan. Dokumen biasanya dibuat minimum rangkap 2, masing-ma- sing 1 lembar untuk pembeli dan satu kembali ke penjual untuk dokumen administrasi. 9.3.5. Mengatur Tranportasi Pengangkutan transportasi baknya ternak juga ternak diperlukan hidup yang

belajar rute pengiriman yang paling efisien, termasuk jika terjadi jalur-jalur alternatif kemacetan. Kendaraan

yang digunakan juga harus dirawat secara teratur agar pengiriman ternak biasa lancar sesuai jadwal yang

memerlukan penanganan khusus. Alat tinggi untuk kapasitas atau menghindari setiap terlalu ternak kematian jenis banyak bisa ternak

dikehendaki pembeli. Jika armada perusahaan angkutan jasa tidak sendiri, angkutan. memiliki maka Dalam harus

meloncat. Penjual juga harus

mengetahui yang

penjual harus menyewa kendaraan dari perusahaan pemesanan kendaraan

kendaraan, yang digunakan. Muatan berlebih membahayakan kecelakaan selama dan

disepakati harga dan jumlah ternak yang dikirim, serta waktu pengiriman. Ketidaktepatan akan pelanggan waktu bahkan pengiriman kepuasan pembatalan menurunkan

terhimpit, terinjak yang menyebabkan pengangkutan. Sebaliknya

pengangkutan yang terlalu sedikit akan menurunkan efisiensi biaya transportasi. Jenis kendaraan yang digunakan tentunya disesuaikan dengan jumlah ternak yang akan diangkut, misal untuk mengangkut 8 ekor kita bisa menggunakan kendaraan sekelas colt diesel doble ban.

kontrak jual-beli. Setelah truk datang maka ternak harus dinaikkan ke atas truk. Untuk menaikkan sapi) dengan yang tinggi ternak harus menggunakan load-ing ramp (tangga tingginya disesuailan bak truk yang

412

digunakan.

Posisi

pengaturan

di

besar. perusahaan piutang, transaksi,

Diperlukan yang atau tegas akan apakah

kebijakan jika terjadi melanjutkan dan

dalam truk biasanya dengan posisi pantat bertemu pantat jika lebih satu baris. Load- ing ramp berfungsi untuk memudahkan menaikkan sapi dan menghindari cedera pada ternak (patah kaki, luka, dan lain- lain). Pengiriman ternak itu akan dokumen Biayaharus

menghentikan

mencari pembeli. 9.3.7. Penetapan Logistik Penetapan logistik dilakukan agar sapi per yang bulan dipasarkan maka perlu selalu diatur sapi. tersedia. Dengan target 750 ekor sapi manajemen pemeliharaan

menghadapi pemeriksaan oleh petugas polisi di jalan. Untuk pengiriman biaya harus selama lengkap. perjalanan

diperhitungkan dalam kalkulasi biaya pemasaran. 9.3.6. Pembayaran Pembayaran sapi dilakukan

Jangka waktu penggemukan sapi 34 bulan maka cadangan sapi yang ada di kandang 3 x 750 ekor = 2.250 ekor dan setiap bakalan bulan sapi harus antara didatangkan 750-1000 ekor. 9.4. Pengorganisasian Pengorganisasi pemasaran meliputi jadwal, kegiatan struktur

melalui transfer bank, hal ini untuk menjaga keamanan dari pencurian dan perampokan. Hindari membawa uang cash dalam jumlah besar, karena terlalu berisiko. Pembayaran juga bisa dilakukan dengan cek mundur, walau banyak Setelah perusahaan yang ternak akan meragukan dibayar karena maka sekarang masih banyak cek kosong. mengeluarkan

organisasi, staff dan uraian tugas staff. Jika dimungkinkan dilengkapi standar operating procedure (SOP) pedoman pemasaran. 9.5. Kalkulasi Pemasaran Perhitungan dari menghitung pemasaran pendapatan, dimulai biaya aturan main sebagai bagian

kwitansi sebagai bukti pembayaran. Penunggakan pembayaran harus disikapi sinkron secara untuk tegas. ternak Penagihan ulang harus menghindari dan pengiriman

pemasaran, pendapatan, dan evaluasi pemasaran. Masing-masing dijelaskan

kemacetan pembayaran yang makin

413

sebagai berikut: 9.5.1. Pendapatan (Income) Pendapatan dari hasil penjualan sapi dihitung selama 1 tahun. Dengan penjualan 750 ekor per bulan maka dalam 1 tahun akan dijual 750 ekor x 12 bulan = 9.000 ekor. Jika rata-rata berat badan 350 kg per ekor, dan harga jual Rp. 20.000,- per kg berat hidup, maka akan sebesar diperoleh Rp.

sapi, kantor.

biaya

administrasi, dasar

biaya

komunikasi, listrik, air, dan operasional Beberapa perhitungan diuraikan di bawah ini: Biaya transportasi sapi sebesar Rp. 25.000,- per ekor Biaya listrik per bulan Rp. 200.000,Operasional Rp.1.000.000,Operasional Rp.1.000.000,Operasional air perbulan Rp.100.000,Biaya operasional trasportasi perbulan Rp.10.000.000,Biaya produksi sapi per kilogram berat hidup Rp.16.000, Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran meliputi biaya tanaga kerja, biaya perjalanan, biaya pengangkutan Tabel 47. Kalkulasi Biaya Tenaga Kerja No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sales Administrasi Akuntan Assisten Akuntan Satpam Jabatan Manager Jumlah 1 orang 3 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang total per bulan Gaji per bulan 3,000.000 2,000.000 1,000.000 2,500.000 1,000.000 1,000.000 Jumlah 3,000.000 6,000.000 1,000.000 2,500.000 1,000.000 1,000.000 14,5000.000 Biaya lain-lain Rp. 5.000,- per ekor. Kalkulasi biaya tenaga pemasar tertera pada Tabel 47. telpon per bulan kantor per bulan

pendapatan 63.000.000.000,9.5.2. Biaya

414

9.5.3. Income Statement (Pernyataan Pendapatan)

9.5.4. Mengevaluasi Pemasaran Analisis Data Penjualan

Pendapatan dihitung dalam kurun waktu satu tahun, dengan dasar perhitungan di atas maka akan diperoleh pendapatan seperti tertera pada Tabel 48. Perhitungan dihitung sebelum dikurangi biaya pajak dan bunga bank (EBIT). Tabel 48. Pendapatan Pertahun Jumlah (ribu) 63,000,000 dan Data penjualan dicatat (dibukukan) dokumen penjualan diarsip secara tertib. Data tersebut kemudian dianalisa untuk menghitung laba rugi perusahaan. Berdasarkan laba rugi operasinal perusahaan agar analisa lebih akan dilakukan perbaikan

kompetitif dan menguntungkan. No. A Uraian Pemasukan Jual Sapi B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengeluaran Tenaga Transport Sapi Biaya Listrik Operasional Kantor Telpon Air Trasportasi Biaya Produksi Lain-lain Subtotal EBIT 174,000 225,000 2,400 12,000 12,000 1,200 120,000 50,400,000 45,000 50,991,600 12,008,400 Kondisi yang terus pasar berubah atau maka konsumen rencana dengan Monitoring Penjualan

pemasaran tersebut perlu direview setiap waktu. Review ini, jumlah berhubungan tingkat harga yang berlaku pada saat permintaan pembeli, dan kan dan persediaan ternak. Ketiga fak- tor tersebut dijadikan bahan dalam melakupeninjauan termasuk rencana perubahan pemasaran target,

volume

pen- jualan dan persediaan ternak. Hasil penjualan rencana setiap bulan

dimonitor dan dibandingkan dengan target pada pemasaran. untuk Setiap penyimpangan baik lebih atau kurang dari target mengetahui tersebut. dianalisis penyebab penyimpangan

EBIT = Earning Before Interes and Tax (pendapatan sebelum bunga dan pajak)

415

Penyimpangan

negatif

akan

bermanfaat memprediksi hasilnya.

untuk harga, dan

membantu sebaliknya

menurunkan kinerja tenaga penjual dan harus dicari penyebab dan solusinya. Sebaliknya penyimpangan positif juga dianalisa untuk memperbiki rencana pemasaran di masa yang akan datang. Penyimpangan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang mudah diprediksi lebih mudah di antisipasi, tetapi ada bebarapa faktor yang sulit dimengerti penyeban penyimpangan pemerintah, tersebut, seperti pola bencana alam, perubahan kebijakan perubahan konsumsi masyarakat dll. Harga dan volume penjualan bukanlah satu-satunya tolok ukur prestasi penjualan, di sini perlu juga dianalisa biaya-biaya pemasaran. Kontrol atas biaya pemasaran bisa menekan biaya dan meningkatkan kemampulabaan perusahaan. Trend Harga Diidentifikasi Harga-harga kenaikan selama 5 Trend tahun ini

makin besar wilayahnya makin bias

10. Memasarkan Hewan Kurban Pemeluk dengan domba, 2007. ternak agama hari Islam idul ternak Misal setiap qurban sapi, pada harga

tahun merayakan

menyembelih atau kambing. Pada lebih

tahun 2007 jatuh pada 20 Desember saat tersebut tinggi dari hari-hari

biasanya. Namun demikian ternak yang dikurbankan harus memenuhi beberapa syarat tertentu. 10.1. Persyaratan Hewan Qurban menurut Syariat Islam Hewan sehat, tidak cacat misalnya tidak pincang, tidak buta, telinganya tidak rusak, dan tidak kurus serta ekornya tidak terpotong. Umur hewan untuk kurban. Domba atau kambing yang telah berumur satu tahun atau lebih (yang telah berganti gigi). Sapi/kerbau yang telah terakhir didata dan dibuatkan trend harganya. diperlukan untuk mem- prediksi harga di tahun yang akan datang. Kenaikan rata-rata tahunan dihitung, juga data kenaikan pada bulanan untuk harga memprediksi perubahan berumur minimal 2 tahun atau yang telah berganti gigi. Penentuan umur kambing/domba dapat dilakukan dengan memperhatikan pergantian gigigigi pertama menjadi gigi terasah.

secara lebih detil dan cermat. Data yang dikumpulkan dari suatu wilayah tertentu, makin kecil wilayahnya makin

416

10.2. Ketentuan Umur Penetapan Mussinah dalam ketentuan kajian umur bidang

10.2.3. Aspek Normatif Ibadah Kurban mengajarkan beretika dan

sebuah eksploitasi

peternakan memiliki beberapa aspek menguntungkan, yang meliputi: 10.2.1. Aspek produktif Adanya mussinah sedang pada sangat proteksi beralasan tahap serta hewan karena prahewan

tanggung ja-wab. Dengan pemotongan umur tertentu, anak-anak hewan kurban terlindungi dari eksploitasi berlebihan sekaligus mempersiapkan stok kurban tahun berikutnya. 10.3. Harga Hewan Kurban Harga tertinggi hewan kurban

akselerasi sehingga efisien dalam menurut departemen pertanian pada tahun 2007 berkisar sbb: domba Rp. 22.000,- /kg, kambing Rp. 25.000,-/kg, sapi harga Rp. 22.500,-/kg. menawar, Kepastian pada dll. penampilan sangat tergantung

pertumbuhan (high-growth) produktif bobot mengonversi penambahan pasca-mussinah pakan ke angka

badan. Adapun kon- versi

menjadi kurang efektif karena berat badan cenderung konstan dikarenakan proses selanjutnya berupa pematangan organ-organ (maturity). 10.2.2. Aspek Kualitatif Fase daging ini tersebar merupakan merata, fase tidak daging berkualitas prima, empuk, serat berlemak, serta warna segar (fresh): sebuah konsumsi istimewa bagi orang yang seleranya se- lalu menginginkan hal terbaik. Berbeda dengan daging cempe atau pedet yang berserat, lembek, berlendir, dan berbau anyir. Daging hewan tua bakal liat, keras, dan berkadar lemak tinggi.

kemampuan Tidak ibadah. dilarang

hewan, pelayanan, pengiriman, jual-beli walau untuk

tawar-menawar dalam keperluan

417

Harga hewan kurban tahun 2007 di wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang diperkirakan sebagai berikut: Tabel 49. Perkiraan Harga Hewan Kurban 2007 Harga tertinggi (Rp) 4.800.000 6.500.000 7.500.000 9.300.000 10.000.000 550.000 650.000 750.000 890.000 1.000.000

agar

pada

waktunya syarat

ternak

telah hewan

memenuhi

sebagai

kurban. Kehilangan peluang tersebut bisa mengakibatkan kerugian karena harga ternak setelah hari kurban kembali normal. Pembeli biasanya minta negosiasi franko sangat antara harga alamat per dan bervariasi peternak hewan diantar perlu kurban sampai ke

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Berat ternak Sapi 200 kg Sapi 250 kg Sapi 300 kg Sapi 350 kg Sapi 400 kg Domba 20 kg Domba 23 kg Domba 26 kg Domba 29 kg Domba 32 kg

tempat tujuan ternak, sehingga dalam disepakati Biaya tentunya jarak tujuan apakah harga di tingkat peternak atau pembeli. ekor tergantung lokasi pengangkutan

hewan kurban. 11. Peluang Kerja Pemasaran Pada banyak dan yang jagal bidang pemasaran finansial. perantara) pengecer

tersedia peluang kerja yang cukup menjanjikan Peluang paling dasar adalah ternak,

10.4. Menjual Hewan Kurban Promosi hewan dapat

menjadi blantik (pedagang ternak, daging/susu, tenaga

dilakukan melalui media cetak, radio, dan melalui DKM pada masjid-masjid yang banyak m e l a k u k a n k u r b a n h e w a n . peluangnya Jika pada kita pemeliharaan hari M o m e n t tersebut peternak, sekali untuk melakukan kurban, tetapi setahun. bisnis dijual hanya ingin ternak menguntungkan

penjual (sales).

Kita sering iri karena keuntungan di tingkat pedagang lebih tinggi daripada di tingkat peternak. Namun demikian harus kita sadari juga resiko besar. dalam Resiko perdagangan

produk rusak, tidak laku, harga yang tidak stabil, dll. Peluang kerja tersebut memberikan mata penca- harian yang lebih luas daripada sekedar budidaya

haruslah

melakukan perhitungan yang matang

418

ternak saja. Dengan demikian siswa memiliki pekerjaan layak. 12. Lembar Aplikasi Konsep Buatlah suatu rencana pemasaran sapi kurban. Jumlah sapi yang akan dipasarkan sebanyak 100 ekor, dengan rata-rata berat badan 500 kg. Jenis sapi PO lokal. 12.1. Susunlah strategi pemasaran peluang di untuk memilih peternakan bidang

13.1. Pemasaran Susu Harga susu di tingkat koperasi yang jaraknya 30 km dari rumah peternak Rp2,500 per liter. Harga susu di tingkat k o n s u m e n R p . 3 , 0 0 0 . Buatlah analisis mana apakah yang lebih menguntungkan, ke koperasi? 13.2. Analisis Peluang Sapi Kurban Harga hidup dipelihara per hari. bibit sapi per Sapi kg berat Rp17,000. tersebut peternak

sebagai suatu mata pencaharian yang

menjual ke konsumen langsung atau

se- lama 6 bulan dengan Jika harga sapi kurban

yang terdiri dari: Analisis kebutuhan sapi potong Segmentasi Targeting Struktur harga

biaya pemeliharaan Rp6,000 per ekor Rp22,000 per kg berat hidup. Rata-rata berat sapi 350 kg, dan populasi sapi sebanyak 50 ekor, target pertumbuh- an berat badan per hari (ADG) 0,8 kg. Hitunglah perkiraan keuntungan

12.2. Susunlah taktik pemasaran, yang terdiri dari : Kombinasi 4 P (Product, Price, Place, dan Promotion) Jadwal pemasaran Perorganisasian, apa 12.3. Buatlah perhitungan pemasaran dengan cara menghitung: Perhitungan pendapatan Perhitungan biaya pemasaran Pernyataan pendapatan siapa, tugasnya

yang akan diperoleh peternak dari program penggemukan sapi kurban tersebut. 14. Lembar Pengayaan Pilihlah salah satu jawaban yang benar. 1. Prinsip pemasaran menurut Kotler adalah: a. memenuhi kebutuhan konsumen b. menjual sapi c. menjual susu d. konsumen membeli sapi 2. Untuk memperoleh barang seseorang dapat

13. Lembar Pemecahan Masalah

419

a. memproduksi sendiri b. meminta c. pertukaran (membeli) d. semua jawaban benar

b. pembayaran ternak c. pengangkutan ternak d. transaksi jual beli ternak

8. Mengapa harga sapi kurban lebih tinggi dari sapi konsumsi a. permintaan tinggi b. pembeli tidak tahu harga c. suplai sapi sedikit d. sapinya lebih gemuk 9. Pemasaran susu dapat dilakukan ke: a. konsumen langsung b. koperasi c. perusahaan pengolahan susu d. semua benar 10. Memperkirakan berat badan sapi untuk transaksi penjualan sebaiknya a. ditimbang dengan timbangan digital b. ditimbang dengan timbangan manual c. perkiraan berat tubuh d. pengukuran dengan pita gordas Lembar kunci jawaban 1. a 2. d 3. d 4. a 5. b 6. a 7. a 8. a 9. d 10. a

3. Diferensiasi produk bertujuan untuk a. membuat produk yang berbeda dengan produsen lainnya b. memberi ciri khas pada produk kita c. memberi pembatas persaingan d. semua benar 4. Targeting konsumen adalah kegiatan a. memilih segmen yang akan jadi target pemasaran produk kita b. memilah-milah konsumen c. mentarget semua konsumen d. tidak memilih konsumen 5. Penetrapan harga sapi hidup mengikuti: a. standar harga yang ditentukan perusahaan b. mengikuti harga pasar c. harga tetap d. target keuntungan per ekor 6. Promosi ternak dan hasil ternak diperlukan untuk: a. aktivitas untuk memberitahukan, membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk b. memasang iklan c. memasang spanduk d. mengikuti pameran pembangunan 7. Prinsip penjualan ternak adalah a. proses pemindahan hak atas ternak

420

BAB 10 ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMINANSIA BESAR

1. Pengantar Kebutuhan daging dan susu pada tahun 2007 secara nasional per tahun sebanyak sedang susu 2.046.000.000 kg, daging sebanyak

pembibitan

sapi

potong

masih

dilakukan dengan pendekatan sosial ekonomi. Artinya peternak dalam mengelola usahanya tidak dikelola secara bisnis murni. Beberapa input (masukan) sarana tidak usaha untung dihitung produksi rinci. seperti Agar bisa lahan, kandang, tenaga, dan pakan secara harus peternakan peternak tersebut

2.340.171.429 kg. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidak bisa dicukupi oleh produksi dalam negeri, sebagian besar masih diimpor terutama dari Australia tahun dan Selandia daging Baru. Tiap dan susu konsumsi

mengguna-

kan input yang sangat murah atau rendah biayanya. Misalnya jika kita membibitkan sapi Ongole dengan harga induk Rp. 4.000.000 per ekor, setelah dipelihara selama 1 tahun hanya menghasilkan anak sapi (pedet) 1 ekor dengan harga Rp. 1.000.000 sampai R p . 1.500.000. Maka biaya produksi harus lebih rendah dari harga jual pedet tersebut. 1.1. Usaha Sapi Perah Usaha oleh ternak kecil sapi perah dan di

terus meningkat, sehingga mendorong usaha peternakan di Indonesia. Berkembangnya memenuhi bisa kebutuhan usaha juga devisa peuntuk dan

ternakan dalam negeri di samping untuk mengurangi impor produk sehingga menghemat menurunkan jumlah pengangguran di Indonesia. Munculnya usaha-usaha baru di bidang peternakan akan menyerap tenaga kerja lokal. Usaha budidaya ternak

ruminansia besar di Indonesia terdiri dari sapi potong, kerbau, dan sapi perah. Pemeliharaan kerbau dan

Indonesia masih peternak usaha mencapai

bersifat

subsisten belum

yang berorientasi 421

ekonomi. produktivitas serta peternak reproduksi, pengelolaan penerapan pemerahan, pencegahan pengetahuan sehingga diperoleh hanya sapi ada perah

Rendahnya ternak tersebut

tingkat lebih

Indonesia, Thailand, daerah dari dll.

Malaysia, Sapi FH

Philipina, dapat di

disebabkan oleh kurangnya modal, pengetahuan/ketrampilan yang mencakup pasca aspek pakan, panen, dan itu mengenai yang dengan Indonesia perusahaan namun merupakan recording, Selain pemberian hasil sistem sanitasi, penyakit. peternak keuntungan sebanding Di beberapa besar

berproduksi baik bila dipelihara dengan celcius 22 sehingga perah

temperatur kurang usaha di sapi

peternakan

Indonesia hanya terbatas di daerah tertentu yang berhawa dingin/sejuk. Misalnya di Jawa Barat (Lembang, Pangalengan), di Jawa Tengah (Temanggung, Ungaran, Boyolali), di Jawa Timur (Pasuruan, Malang), di Sulawesi Selatan (Sinjai, Enrekang), dan lain-lain. 1.2. Usaha Sapi Potong Sapi potong mempunyai potensi ekonomi Selama yang ini tinggi sapi baik potong tangga, sebagai dapat hotel, ternak potong maupun ternak bibit. memenuhi kebutuhan daging untuk lokal seperti rumah restoran, industri antar adalah pengolahan,

aspek tata niaga harus ditingkatkan

pemeliharaannya.

komersial,

sebagian

peternak subsisten. Dengan naiknya harga susu mencapai Rp. 3.250 per liter mendorong pertumbuhan sapi perah akhir-akhir ini. Sapi perah yang umum

perdagangan utamanya seperti potong kota yang

pulau. Pasaran kota-kota besar Jakarta,

diternakkan di Indonesia adalah sapi Fries Holland atau Frisien Holstein atau FH yang berasal dari negeri Belanda, Autralia, dan Selandia Baru. Sapi dari Selandia Baru ada yang jenisnya Friesian Holstein murni dan ada jenis Sahiwal Cross. Sahiwal Cross merupakan persilangan sapi Sahiwal dari India dengan sapi FH. Selandia sahiwal negara 422 Baru cross beriklim mengembangkan untuk diekspor ke panas seperti

metropolitan dipelihara

Bandung, Surabaya, dll. Jenis sapi masyarakat adalah ongole, Bali, Sumba Ongole, Simental. Perusahaan sapi potong di Indonesia (Brahman perusahaan memelihara Cross) ternak BX Australian sapi

Commercial Cross (ACC). Beberapa menggemukkan ongole untuk dipasarkan pada saat hari raya kurban.

Pada

saat

ini

penulis

ingin

Konsepsi)

1,5, artinya

ada

yang

membahas analisis usaha sapi perah. Usaha sapi perah agak rumit tetapi lebih menguntungkan daripada usaha sapi potong. Seperti halnya usaha di bidang lainnya, usaha sapi perah memerlukan input (induk sapi, pakan, obat, dll), proses dan output (susu dan pedet). 2. Data Teknis Sapi Perah 2.1. Induk Sapi induk yang dibeli sebanyak 50 ekor berupa sapi dara jenis FH dengan umur 11/22 tahun. pertama sapi dibeli Pemeliharaan pada tahun bisa diperah. Berat

sekali IB bunting dan ada yang dua kali IB baru bunting. Biaya sekali IB Rp. 50.000,-. Pengawinan berikutnya dilakukan bulan. 2.4. Produksi Susu Rata-rata produksi per ekor per hari 15 liter. Masa laktasi selama 9 bulan (270 hari), atau produksi per laktasi per ekor sebanyak 3.000 liter. Harga susu Rp. 3.250,- per liter. Dengan demikian produksi susu per tahun 150.000 liter. 2.5. Pinjaman Modal Pinjaman biaya tetap sebesar modal dan Rp. usaha biaya untuk variabel setelah masa laktasi 2

belum menghasilkan anak dan belum Diperkirakan sapi waktu beranak pertama pada awal tahun kedua. sekitar 300 kg. 2.2. Pemberian Pakan Pemberian pakan konsentrat 5 kg per hari per ekor, dan pemberian rumput antara 25-30 kg per ekor per hari. Harga konsentrat per kg Rp. 1.000,-, sedangkan harga hijauan per kg Rp. 100,-. Penanaman rumput gajah seluas 4 ha. 2.3. Perkawinan Perkawinan dilakukan dengan Inseminasi Buatan, jika gagal akan diulang pada masa birahi selanjutnya. Rata-rata conception rate (tingkat

763,140,000,-.

Besarnya suku bunga diperhitungkan 12% per tahun rata (flat). Jangka waktu pinjaman dan cicilan sela- ma 6 tahun. Grace period 1 tahun, cicilan dan bunga dibayar mulai tahun kedua sampai tahun keenam. Tabel 50 menunjukkan perhitungan bunga dan cicilan. B u n g a d i h i t u n g d e n g a n mengalikan pinjaman dengan besarnya bunga 72%. Cicilan dihitung pinjaman bulan. dan setiap bulan 60 dengan membagi jumlah bunga dengan

423

Tabel. 50 Kalkulasi Bunga Dan Cicilan No. 1. 2. 3. 4. Uraian Pinjaman Bunga Total pinjaman dan bunga Cicilan perbulan 12 5 bulan jual dilakukan sampai 2 mulai bulan sapi dengan 12 % 6 tahun Satuan Nominal 762.890.000 549.280.800 1.312.170.800 21.869.513 harga Rp. 4.000.000,-

2.6. Pemerahan Pemerahan sapi melahirkan bulan sebelum

sampai Rp. 5.000.000,- per ekor. 3. Biaya Produksi Biaya biaya tidak Biaya produksi tetap dikelompokkan (Variable Cost). men jadi biaya tetap (Fix Cost) dan tetap merupakan biaya-biaya Biaya variable merupakan berubah-ubah sesuai

sebelum melahirkan berikutnya. Dua melahirkan dikeringkan. 2.7. Pemeliharaan Pedet Pemeliharaan pedet selama 4 bulan, setelah itu dijual dengan harga Rp. 2.000.000,- per ekor. Pemberian pakan konsentrat 1-2 kg per ekor per hari, sedangkan pemberian rumput 510 kg per ekor per hari. Pemberian air susu sebanyak 2-4 liter per hari. 2.8. Pupuk Kandang Produksi kotoran per hari 5 kg kering dan dijual dengan harga Rp. 300,- per kg. Penjualan dilakukan kepada peternak sayur atau pedagang perantara. 2.9. Pemeliharaan Induk Pemeliharaan selama 7 tahun, dalam satu siklus beranak 6 kali, setelah sapi berumur 712-8 tahun, sapi diafkir dan di424

yang tidak terpengaruh dengan volume produksi. biaya yang

dengan volume produksi. 3.1. Biaya Tetap Yang termasuk biaya tetap pada usaha sapi perah adalah sapi peralatan, bangunan, (biaya di muka tanah,

dara, perijinan, dan overhead cost untuk pengurusan administrasi) dll. Contoh tertera pada Tabel 51. besarnya biaya tetap adalah Rp. 567,940,000.

3.2. Biaya Variabel Yang termasuk biaya variabel antara lain pakan, obat, tenaga kerja, listrik, dll. Contoh perhitungan biaya variabel tertera pada Tabel 52. Besarnya biaya variabel adalah Rp.195,200,000.

3.3 Total Biaya Total biaya merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variable. Dari perhitungan usaha sapi perah maka biaya yang diperlukan = R p . 567.940.000 + Rp. 195.200.000 = Rp. 763.140.000 Tabel 51. Biaya Tetap (Fix Cost)

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11

Deskripsi Sapi Dara Mesin Perah Gerobag Dorong Sabit Chooper Rumput Sekop Penampung Susu Ember Gudang Konsentrat Kandang Induk

Unit

Satuan 1 unit 2 buah 5 buah 1 buah 8 buah

Harga 7,000,000 7,000,000 500,000 10,000 8,000,000 30,000 200,000 10,000 26,340,000 300,000 200,000 300,000 300,000 100,000 5,000,000 92,600,000 2,000,000 2,000,000 5,000,000 9,000,000 40,000,000 50,000 TOTAL

Jumlah 7,000,000 7,000,000 500,000 10,000 8,000,000 30,000 200,000 10,000 300,000 200,000 300,000 300,000 100,000 5,000,000 2,000,000 2,000,000 5,000,000 40,000,000 567,940,000 425

50 ekor

50 buah 5 buah Total Mesin Alat 25 m


2

10 Gudang Rumput 12 Kandang Anak 13 Sumur 14 Instalasi Listrik 15 Ijin Tempat 16 Ijin Bangunan 17 Proposal 18 Mobil 19 Lahan

25 m2 150 m2 100 m
2

1 buah 1 set Total Bangunan 1 ijin 1 buah 1 dokumen Total Overhead 1 buah 1,000 m2

Table 52. Biaya Variabel (Variable Cost) Biaya Variabel Tahun 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jenis Tenaga Kandang Tenaga Admin Listrik Pakan Konsentrat Operasional Kantor Operasional Kendaraan Obat-obatan Sewa Lahan Penanaman Rumput Perawatan Rumput Pupuk Pengawinan TOTAL Satuan 60 OB 12 OB 12 bulan 91250 kg 12 bulan 365 hari 50 ekor 4 ha 4 ha 4 ha 2400 kg 75 Harga 700,000 700,000 300,000 1,000 300,000 50,000 50,000 3,000,000 2,000,000 500,000 1,500 50.000 Jumlah 42,000,000 8,400,000 3,600,000 91,250,000 3,600,000 18,250,000 2,500,000 12,000,000 8,000,000 2,000,000 3,600,000 7.750.000 195,200,000

426

Biaya Variabel Tahun 2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jenis Tenaga Kandang Tenaga Admin Listrik Konsentrat Induk Konsentrat Pedet Operasional Kantor Operasional Kendaraan Obat sapi dewasa Obat pedet Sewa Lahan Perawatan Rumput Pupuk Pengawinan TOTAL Satuan 48 OB 12 OB 12 bulan 91250 kg 12000 kg 12 bulan 365 hari 50 ekor 50 hari 4 ha 4 ha 2400 kg 75 Harga 700,000 700,000 300,000 1,000 1,000 300,000 50,000 50,000 20,000 3,000,0 00 500,00 0 1,500 50.000 Jumlah 33,600,000 8,400,000 3,600,000 91,250,000 12,000,000 3,600,000 18,250,000 2,500,000 1,000,000 12,000,000 2,000,000 3,600,000 7.750.000 191,800,000

427

4. Perhitungan Pendapatan 4.1. Pendapatan Tahun 1 Pada tahun pertama sapi dalam kondisi bunting, belum menghasilkan susu, pendapatan pupuk hanya dari Pupuk penjualan kandang.

4.2

Pendapatan Tahun Kedua sampai Tahun Kelima Produk pada setiap tahun

diestimasi sebagai berikut: Susu segar sebanyak 150.000 liter per tahun dengan harga Rp. 3.250,- per liter Pupuk kandang sebanyak 90.000 kg

kandang sebanyak 90.000 kg dengan harga Rp. 300,- per kg. Perhitungan pendapatan tahun

dengan harga Rp. 300,- per kg Anak sapi pedet sebanyak 50 ekor berumur 3-4 bulan dengan harga Rp. 1.500.000,- - Rp. 2.000.000,per ekor. Pendapatan tahun kedua, ketiga, ke-

pertama tertera pada Tabel 53. Tabel 53. Pendapatan Tahun 1 No 1 2 3 Pemasukan Jual susu Jual pupuk Jual pedet Total Tahun 1 0 27,000 0 27,000

empat, dan kelima tertera pada tabel 54. Tabel 54. Pendapatan tahun 2-5 No 1 2 3 Pemasukan Jual susu Jual pupuk kandang Jual pedet Total Tahun 2 487.494 27.000 75.000 589.494

428

4.3. Pendapatan Tahun 6 Susu liter Pupuk kandang sebanyak 90.000 kg dengan harga Rp. 300,- per kg Anak sapi pedet sebanyak 50 ekor berumur 3-4 bulan dengan harga Rp. 1.500.000,sampai segar sebanyak 150.000

5. Akuntasi Keuangan 5.1. Investasi I n v e s t a s i y a n g d i g unakan untuk biaya tetap seperti sapi, mesin, dll, dan biaya tidak tetap yang digunakan untuk pemeliharaan selama 1 tahun. Besarnya i n v e s t a s i a d a l a h R p . 8 1 2 . 8 9 0 . 0 0 0 , - deskripsi investasi tertera pada Tabel 56. Tabel 56. Investasi Usaha Sapi Perah No 1 Uraian Mesin dan alat Sapi Bangunan Overhead cost Mobil Lahan Biaya Operasional Modal sendiri Total Jumlah (Rp) 26,340,000 350,000,000 92,600,000 9,000,000 40,000,000 50,000,000 194,950,000 50,000,000 812,890,000

liter dengan harga Rp. 3.250.- per

dengan Rp. 2.000.000,- per ekor Sapi afkir 50 ekor dengan harga jual Rp. 4.000.000,- sampai dengan Rp. 5.000.000,- per ekor sapi. Perhitungan pendapatan tahun keenam tertera pada Tabel 55. Tabel 55. Pendapatan Tahun 6 No 1 2 3 4 Pemasukan Jual susu Jual pupuk kandang Jual pedet Jual sapi afkir Total Tahun 6 487,494 27,000 75,000 250,000 839,494

2 3 4 5 6 7 8

429

5.2. Perhitungan Laba Rugi Pendapatan dihitung dalam waktu 1 tahun yang diperoleh dari penjualan susu, pupuk kandang, anak sapi, dan sapi afkir pada tahun ke-6. Penyusutan dihitung sebesar 10% dari biaya tetap, umur peralatan dianggap 10 tahun. EBIT adalah Earning Before Interes and Tax atau pendapatan sebelum bunga dan pajak. Dihitung dengan pendapatan dikurangi biaya dan penyusutan. Bunga ditetapkan sebesar 12% per tahun dan dihitung dari besarnya pinjaman. EBT adalah Earning Before Tax atau pendapatan sebelum pajak. Pajak perusahaan sebesar 11.5% dihitung dari keuntungan kotor perusahaan (EBT).

EAT adalah Earning After Tax atau pendapatan setelah bunga dan pajak, dihitung dengan mengurangi EBT dengan besarnya pajak perusahaan. Pada tahun pertama terlihat nilai minus atau rugi, hal ini dikarenakan sapi belum memproduksi susu, jadi pendapatan hanya diperoleh dari penjualan pupuk kandang. Pada tahun kedua sampai ke-5 terlihat EAT positi karena ada pendapatan dari penjualan susu dan anak sapi. Pada tahun ke-6, terjadi peningkatan pendapatan dari penjualan sapi afkir. Untuk lebih detilnya dapat dilihat pada aliran dana (cash flow) yang terdapat pada lampiran. Keuntungan yang diperoleh pada tahun keenam sebesar Rp. 532.679.000,-. Laporan laba rugi tertera pada Tabel 57

Tabel 57. Laporan Laba Rugi (Dalam Ribuan) No


1 2 3 4 5 6 7 8

Uraian
Pendapatan Biaya Penyusutan EBIT Bunga 12% EBT Pph 11.5% EAT

Total
3,224,470 1,721,130 340,764 1,162,576 457,734 704,842 172,163 532,679

27,000 589,494 589,494 589,494 589,494 839,494 762,430 191,740 191,740 191,740 191,740 191,740 56,794 0 0 56,794 91,547 28,683 56,794 91,547 28,683 56,794 91,547 28,683 56,794 91,547 28,683 56,794 91,547 57,433 -792,224 340,960 340,960 340,960 340,960 590,960 -792,224 249,413 249,413 249,413 249,413 499,413 -792,224 220,731 220,731 220,731 220,731 441,981

430

5.3. Neraca (Balance Sheet) 5.3.1 Aktiva dan Pasiva Neraca terdiri dari AKTIVA dan PASIVA. Aktiva dan terdiri dari aktiva lancar Aktiva yang terdiri dari piutang, uang kas tambahan investasi. tetap terdiri dari penyusutan dan nilai mesin, bangunan, tanah, dan biaya tetap lainnya. Pasiva terdiri dari kewajiban dan equitas. Kewajiban terdiri hutang jangka pendek dan hutang jangka p a n j a n g . H u t a n g j a n g k a pendek misalnya waktu bulan). berupa tahunan, singkat Hutang hutang misal hutang (kurang jangka yang investasi bahan dari 2 pakan yang harus dibayar dalam panjang waktunya biaya

operasional modal tetap

selama 1 tahun. Nilai (fix selama cost) dikurangi Nilai

mesin dan bangunan diperoleh dari penyusutan setahun.

penyusutan dihitung 10% dari modal tetap. Hutang jangka pendek kita anggap tidak ada walaupun pada kondisi ke riil selalu untuk terjadi. biaya Hutang dan pada jangka panjang merupakan pinjaman Bank tetap operasional. Modal sendiri

perhitungan ini adalah 50 juta. Untuk memudahkan perhitungan semua laba ditahan oleh pemilik usaha. Laba ditahan merupakan akumulasi dari nilai penyusutan, nilai sisa bangunan, tanah dan keuntungan . Neraca usaha s a p i perah tertera pada Tabel 52. 5.4. Aliran Dana (Cash Flow) Aliran dana atau cash flow meng gambarkan yang uang yang keluar dan masuk. Perhitungan dibuat

tetap. Equitas terdiri dari modal sendiri, laba ditahan. Laba ditahan berapa keuntungan yang belum diambil oleh pemilik usaha. Pada kondisi riil pemilik akan mengambil labanya untuk membiayai hidupnya. 5.3.2. Kalkulasi Aktiva dan Pasiva Piutang pertama kita cash flow pada akhir tidak tahun ada.

bulanan selama 1 tahun. Model-model penyusunan cash flow ada bermacammacam, pada kali ini akan kita ambil satu contoh saja yang sudah banyak digunakan. Masing-masing dijelaskan sebagai berikut: 5.4.1. Kas Awal Kas awal pada saat mulai sendiri 431 usaha merupakan modal

anggap

Uang kas jumlahnya diperoleh dari bulan Desember tahun pertama . Investasi dihitung dari biaya

yang dimiliki oleh pemilik usaha. Kas awal pada kas bulan akhir berikutnya pada bulan merupakan

5.4.4. Surplus/Defisit Surplus/Defisit dihitung dengan

sebelumnya. Misalnya kas akhir bulan Januari Rp. 209.180.000,- akan menjadi kas awal bulan Pebruari, demikian seterusnya. Setelah ganti tahun, kedua. 5.4.2. Pemasukan Pemasukan pertama hanya pada dari jual tahun pupuk maka kas akhir tahun pertama akan menjadi kas awal tahun

menjumlahkan kas awal ditambah total pemasukan kemudian dikurangi total pengeluaran. Pada tahun pertama

karena biaya investasi besar maka terjadi defisit, untuk itu diperlukan pinjaman untuk operasional usaha sapi perah. 5.4.5. Pembiayaan Pembiayaan terdiri dari pinjaman, cicilan hutang, bunga pinjaman, dan pajak. Pada tahun 1, sapi belum berproduksi sehingga perusahaan antara tidak perlu membayar cicilan dan bunga bank. Masa pinjaman tenggang dan pembayaran cicilan

kandang, belum ada pemasukan dari jual susu dan anak sapi. Pada tahun pertama sapi belum beranak Pemasukan kemudian dan belum memproduksi susu (Laktasi). dijumlahkan pada kolom total pemasukan. Total Pemasukan Pemasukan jumlahan pemasukan. 5.4.3. Pengeluaran Pengeluaran pada tahun pertama terdiri biaya tetap dan biaya variabel. Pada tahun berikutnya pengeluaran hanya biaya variabel saja. Kemudian semua pengeluaran dijumlahkan pada kolom total pengeluaran. 432 dari merupakan kas awal pendan

disebut grace period, dalam hal ini grace periode selama 1 tahun. Pajak pada tahun pertama juga nihil atau tidak membayar karena perusahaan masih defisit. Besarnya pajak usaha dihitung keuntungan perhitungan pembiayaan ngurangi sebesar laba dihitung 1112% rugi. dengan dengan dari Lihat Total mecicilan, perusahaan.

pinjaman

bunga dan pajak.

5.4.6. Kas Akhir Kas akhir dihitung nilai dengan

5.5.2. BEP Unit BEP = biaya tetap Harga - biaya y Biaya tetap = Rp. 567.940.000 y Biaya variable per liter susu Rp.1.301 y Harga per liter susu Rp. 3.250 BEP = 567.940.000 = 329.431 liter 3250-1302 Dengan produksi susu 150.000 liter per tahun, dan produksi susu dimulai pada tahun ke dua, maka BEP akan dicapai pada awal tahun ke empat. 5.6 Analisis BCR Analisis Ratio) BCR (Benefit Cost bertujuan membandingkan yang

menjumlahkan

surplus/ defisit

dengan total pembiayaan. Kas akhir ini akan menjadi kas awal bulan berikutnya. Cash flow usaha sapi perah selama 6 tahun tertera pada Tabel 59. 5.5. Break Event Point (BEP) BEP merupakan suatu kondisi dimana diperoleh kalkulasi impas usaha sapi perah tidak rugi dan tidak untung. Perhitungan BEP dapat dilakukan dengan satuan harga dan satuan jumlah produk. Masing-masing dijelaskan sbb: 5.5.1. BEP Rupiah BEP = biaya tetap 1 - (Biaya Variabel/Harga) y y Biaya tetap = Rp. 567,940,000 Biaya variable per liter susu Rp195,200,000 = 1.301 3000x50 Harga per liter susu Rp. 3.250 1-1301/3025 Dengan demikian BEP dicapai BEP = 567,940,000 = 996,530.000

antara pendapatan dan biaya. Jika diperoleh angka BCR lebih dari 1 maka kan, usaha tersebut menguntungmakin tinggi angka menguntungkan BCR usaha

semakin tersebut.

BCR = Pendapatan/Biaya = 3.224.470/1.721.130 = 1,87 Perhitungan BCR diperoleh angka 1,87, hal ini menunjukkan bahwa usaha sapi perah menguntungkan.

pada akhir tahun ke tiga, pada saat pendapatan sebesar Rp1.179.015.000. 433

Tabel 58. Neraca tahun 1 dan Tahun ke 6 (Dalam Ribuan) A 1 Aktiva Lancar Piutang Uang Cash Investasi Total Aktiva Lancar 2 Aktiva Tetap Penyusutan Mesin-Bangunan Mesin Bangunan Penyusutan Sapi Induk Sapi Induk Tanah Total Aktiva Lancar Total Aktiva B 1 Kewajiban Hutang Jangka Pendek Hutang Jangka Panjang Total Kewajiban 2 Equitas Modal Sendiri Laba Ditahan Total Equitas Total Pasiva 50,000 27,460 77,460 840,350 50,000 1,349,867 1,399,867 1,399,867 0 762,890 762,890 0 0 0 PASIVA 16,794 151,146 0 350,000 50,000 567,940 840,350 100,764 67,176 100,000 250,000 50,000 567,940 1,399,867 AKTIVA tahun 1 0 77,460 194,950 272,410 tahun 6 0 831,927 0 831,927

434

Tabel 59. Cash Flow 6 Tahun (Dalam Ribuan)


NO A B 1 2 3 4 URAIAN Kas Awal Pemasukan Jual susu Jual pupuk kandang Jual pedet Jual sapi afkir Total Pemasukan C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Pengeluaran Modal tetap Tenaga kerja Listrik Konsentrat Operasional kantor Operasional mobil Obat-obatan Sewa tanah Penanaman rumput Perawatan rumput MR Total pengeluaran D E 1 2 3 Surplus defisit Pembiayaan Pinjaman Cicilan hutang+Bunga Pajak Total pembiayaan F Kas Akhir 762,890 0 0 0 21.869 28.683 0 0 0 0 262,428 57,433 319,861 831,927 567,940 50,400 3,600 90,000 3,600 18,240 1,250 12,000 8,000 5,600 1,800 0 50.400 3.600 94.000 3.600 18.240 2.500 12.000 0 5.600 1.800 50.400 3.600 94.000 3.600 18.240 2.500 12.000 0 5.600 1.800 50.400 3.600 94.000 3.600 18.240 2.500 12.000 0 5.600 1.800 50.400 3.600 94.000 3.600 18.240 2.500 12.000 0 5.600 1.800 0 50,400 3,600 94,000 3,600 18,240 2,500 12,000 0 5,600 1,800 191,740 27,000 589.494 589.494 589.494 589.494 0 487.494 487.494 487.494 487.494 27,000 0 27.000 75.000 27.000 75.000 27.000 75.000 27.000 75.000 487,494 27,000 75,000 250,000 839,494 Tahun 1 50,000 2 3 4 5 6 504,034

77.460 184.103 290.747 397.390

762,430 191.740 191.740 191.740 191.740

-685,430 475.214 581.857 688.501 795.144 1,151,788

21.869 262.428 262.428 28.683 28.683 28.683

762,890 291.111 291.111 291.111 291.111 77,460 184.103 290.747 397.390 504.034

435

6. Aplikasi Konsep Buatlah penggemukan analisis sapi potong usaha jika

7. Lembar Pemecahan Masalah a. Usaha pembibitan sapi potong kurang berkembang di Indonesia. Biaya produksi yang mahal dan harga pedet yang relatif murah adalah penyebab utamanya. meCoba diskusikan dengan teman bagaimana nurunkan sapi tersebut. upaya-upaya biaya pemeliharaan

disediakan data sebagai berikut: Jumlah sapi 50 ekor Berat sapi rata-rata 300 kg Pertumbuhan berat badan harian 0,8 kg Harga sapi per kg Rp. 18.000 Biaya pemeliharaan Rp. 7.000 per ekor per hari. Tenaga kerja 3 orang Investasi kandang dan perb.

Dari hasil analisis usaha sapi perah terlihat bahwa biaya terbesar adalah biaya pembelian pakan konsentrat. Biaya tersebut sebesar 40% dari biaya tidak tetap. agar Bagaimana upaya kita yang untuk menekan biaya konsentrat keuntungan diperoleh lebih besar.

alatan sebesar Rp. 40.000.000. Harga jual sapi per kg Rp.18.000 Harga kompos Rp. 300 per kg Pemeliharaan selama 6 bulan Investasi tanah Rp. 10.000.000 Buatlah laporan laba rugi, Hitunglah BEP unit dan rupiah, Hitunglah BCR (Benefit Cost Ratio). c.

Produksi

susu

sapi

perah

di

Indonesia masih rendah, rata-rata sekitar 10 liter per ekor per hari. Coba diskusikan mengapa produksi rendah.

436

8. Lembar Pengayaan Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar pada pertanyaan di bawah ini. 1. Pada usaha sapi perah produk utamanya adalah a. susu b. pedet c. kompos d. sapi afkir 2. Pada usaha penggemukan sapi produk utamanya adalah a. sapi b. kompos c. tenaga kerja d. pedet 3. Produksi susu per tahun 3.780 liter. Jika lama laktasi 270 hari, berapa rata-rata produksi per hari sebanyak: a. 20 liter b. 14 liter c. 10 liter d. 16 liter 4. Yang termasuk biaya tetap (fixcost) adalah a. bangunan b. alat dan mesin c. tanah d. semua benar

5.

Yang adalah

termasuk

biaya

variabel

a. tenaga kerja b. pakan c. obat-obatan d. semua benar 6. Jika kita pinjam uang sebesar Rp. 100. 000. 000, dengan bunga maka sebesar 16% per tahun a. 1.600.000 b. 1.000.000 c. 3.200.000 d. 1.500.000 7. Jika biaya tetap produksi sapi potong sebesar Rp. 50.000.000, sedangkan harga produk Rp. 7.000.000 dan biaya variabel sebesar Rp. 3.000.000, maka BEP dicapai pada a. Rp. 87.500.000 b. Rp. 150.000.000 c. Rp. 21.000.000 d. Rp. 35.000.000 8. Jika pendapan usaha sapi perah sebesar Rp. 80.000.000, sedang biaya sebesar Rp. 60.000.000 maka besar BCR (Benefit Cost Ratio) adalah: a. b. c. d. 1,3 1,5 1,8 1,6 437

besarnya bunga per tahun adalah:

9. Investasi peralatan 120.000.000.

bangunan sebesar jika

dan Rp. besarnya

Kunci jawaban 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. a a b d d a a a d

penyusutan 10% per tahun, maka nilai penyusutan adalah a. Rp. 120.000.000 b. Rp. 10.000.000 c. Rp. 1.200.000 d. Rp. 12.000.000 10. Jika kita menjual ekor, sapi dengan

10. a

sebanyak 50

harga per ekor Rp. 7.000.000 dan penjualan pupuk sebesar 15.000 kg dengan harga per kg Rp. 500., maka pendapatan yang kita peroleh a. Rp. 357.500.000 b. Rp. 350.000.000 c. Rp. 105.000.000 d. Rp. 75.000.000

438

BAB 11 PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

Pembangunan agribisnis peternakan terdiri usaha akan dari berhasil jika hulu, Tujuan dinasi kebijakan peningkatan koorsemua subsistem agribisnis yang subsistem tani, pengolahan, adalah dan meningkatkan manajemen

keterbukaan dalam merumuskan pembangunan, dan penyelarasan pembangunan antar sektor dan wilayah.

pemasaran, dan jasa penunjang dikembangkan secara simultan. Program program

pemerintah antara lain: 1. Meningkatkan Koordinasi

2. Meningkatkan Kapasitas dan Pemberdayaan SDM Sumberdaya manusia yang SD, dan

Pembangunan

sektor

pe-

bergerak di bidang peternakan sebagian sedikit an besar lulusan lulusan sumberdaya SLTA

ternakan sebagai bagian tulang punggung ekonomi dikembangkan dengan meningkatkan koordinasi semua stake holder antara lain departemen teknis, pemerintah dunia daerah, peternak, dan usaha swasta,

Perguruan Tinggi. Pengembangmanusia meliputi revitalisasi penyuluhan, pen-dampingan, pendidikan dan pelatihan, serta penyelenggaraan pelatihan bagi peternak.

masyarakat dalam mengembangkan peternakan.

439

3.

Peningkatan Sarana dan Prasarana Peningkatan sarana pradari lembaga

Pertanian,

program

diploma,

dan pendidikan perguruan tinggi. Lulusan tersebut akan mengisi pekerjaan pada sistem agribinis peternakan, baik sebagai teknisi, peneliti, manajer, dan lain-lain. 6. Pengembangan Infrastruktur Infrastruktur yang dikembang-

sarana pengembangan usaha sarana pemasaran. keuangan,

terdiri peternakan, dan pengolahan

sarana-sarana pengembangan serta

4. Peningkatan Inovasi dan Diseminasi Penelitian di bidang peternakan dilakukan dengan mengembangkan balai penelitian ternak, balai penelitian kesehatan ternak, balai penelitian sapi perah, pene litian hijauan makanan pembibitan, ternak, pusat pusat-pusat Hasil-hasil kemudian

kan meliputi listrik, irigasi, jalan raya, pelabuhan, pasar, dan lainlain. Pengembangan ini melibatkan departemen terkait seperti departemen pekerjaan umum, pemda, dan lain-lain.

inseminasi buatan, dan lain-lain. pengembangan didesiminasikan ke

peternak melalui penyuluhan dan pelatihan peternak. 5. Peningkatan Pendidikan Peningkatan dengan Sekolah 440 pendidikan Kejuruan

mengembangkan Menengah

Lampiran A

DAFTAR PUSTAKA
Anonimus, 2004. Guide to Good Dairy Farming Practice 2004. A joint publication of the International Dairy Federation and the Food and Agriculture Organization of the United Nations Rome, January 2004 Anonimus, 2006. Statistik Pertanian 2006, Pusat Data dan Informasi Deptan, Deptan. Anonimus, 2007. http://www.depkop.go.id/sipp-kukm/ Anton, A. 2006. Rencana Pembangunan Pertanian 2005-2009, Departemen Pertanian Annida Online : http://www.ummigroup.co.id/ Selasa, 18 Januari 05 AAK, 1991. Petunjuk Beternak Sapi Potong Dan Kerja. Kanisius Yogyakarta Blakely, J. 1998,. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gajah Mada University Pess Darmono. 1993. Tatalaksana Usaha Sapi Kereman. Kanisius Yogyakarta Eitgen W et all, 1987. Dairy Cattle Feeding and Management. John Wiley and Son, USA. Frandson. Penerjemah Srigandono dan Praseno K. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Penerbit Gajah Mada University Press. Gasperz, V. 1997. Manajemen Bisnis Total. PT. Gramedia Jakarta Hill, D.H. 1988. Cattle and Buffalo Meat Production in the Tropics. Granada Publishing Ltd. London. Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Jurgenson. 1980. Approved Practices in Beef Cattle Production. The Interstate printers and publiher. Inc. Kotler, P.1998. Manajemen Pemasaran 9e. PT Prenhalindo, Jakarta Kisdarto, A. 2001. Produktitas Aktualisasi Budaya Perusahaan. PT Gramedia , Jakarta Lyford, S.J. 1988. Growth and Development of Rumen Digestive System in: Church, D.C. The Ruminant Animal Digestive Physiology and Nutrition.

441

Leith, P.1989. The Cooks Hand Book. Papermack Division, Macmillan Publ. Ltd. London Potter, N. 1996, Food Science. Published by Van Nostrand Reinhold Co, New York Lengkey, HAW.1998. Teknologi dan Kesehatan Daging. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung. Murtidjo, B.A. 1991.Memelihara Kerbau. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Pane, I. 1986. Pemuliabiakan Ternak Sapi. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. Parakasi A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta Partodihardjo, S. 1980. Ilmu Reproduksi Hewan. Penerbit Mutiara Sumber Widya. Jakarta Porter, M. 1980. Strategi bersaing. PT Erlangga, Jakarta Peter, P dan Robinson, R. 1997. Consumer Behavior and Marketing Strategy, fourth edition. Homewood, Boston Rachman, R.N. 2004. Genetika Ternak, edisi 4. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. Sumoprastowo. RM. 2003. Penggemukan Sapi dan Kerbau. Papas Sinar Sinanti. Jakarta Subronto . 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) I. Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) II.Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta Sarwono, B dan Hario, B. A. 2007. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat, Panebar swadaya Jakarta, Tillman, A.D. 1990. Planned Beef Production and Marketing. Penerbit Gajahmada University Press, Yogyakarta Tridjoko Wisnu Murti. 2002. Ilmu Ternak Kerbau. Kanisius. Yogyakarta Undang S. 2007. Tata Laksana Pemeliharaan ternak Sapi. Panebar Swadaya, Jakarta

442

Lampiran B

GLOSARIUM
No Istilah Arti

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Alfatokoferol Argali Articial Insemination Bagging Balance sheet Bos sondaikus Breeding Bubalus Butter BX Ca Calving interval Cash ow Catching Cesar Cheese Chopper Co Cross breed Cu

: Vitamin E : Jenis domba dari Asia kecil : Inseminasi buatan (IB) : Mengemas : Neraca : Banteng : Pembibitan : Kerbau : Mentega : Brahman cross : Calcium : Interval beranak : Aliran dana : Menangkap ternak : Operasi mengeluarkan bayi sapi : Keju : Mesin pencacah rumput : Cobalt : Ternak silang : Copper

443

No

Istilah

Arti

21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.

Cyanocobalalanin DE Deciency Dehorning Disease control Dosing DP Dry period

: Vitamin B12 : Digestible Energy : Kekurangan suatu zat gizi : Menghilangkan tanduk : Pengendalian penyakit : Menimbang sesuai dosis : Digestible Protein : Masa sapi tidak memproduksi susu (kering)

29.

Dry lot fattening

: Penggemukan sapi dengan pakan konsentrat

30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

EAT EBIT EBT Ergocalciferol Estrus Fe Feces Feed Feeding Fix Cost Freemartin

: Earning After Tax : Earning Before Interest and Tax : Earning before tax : Vitamin D : Birahi : Fero : Kotoran ternak : Pakan : Pemberian pakan : Biaya tetap : Anak sapi betina dari kembar dampit yang Mandul

444

No

Istilah

Arti

41. 42. 43.

Friesian Holstein GE Grading up

: Jenis sapi perah : Gross Energy : Persilangan dengan ternak yang mutu genetisnya lebih baik

44. 45.

Grinding Good Management Practices

: Menggiling : Praktek pengelolaan yang baik

46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61.

Handling Hay I Inbreeding K Kalori KKK (K3) Kerbau Murah King grass Colostrums KUD KW Laktasi Least cost formula Leguminosa Marking

: Penanganan ternak : Rumput kering : Iodium : Kawin keluarga : Kalium : Satuan energi : Kesehatan dan Keselamatan Kerja : Kerbau dari India : Rumput raja : Susu awal laktasi : Koperasi Unit Desa : Kilo Watt : Masa produksi susu : Formula pakan dengan biaya termurah : Kacang-kacangan : Memberi tanda ternak

445

No

Istilah

Arti

62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84.

Mastering: ME Mg Mixer Mixing Mn Mo Molasses NE NPN NRC Out crossing Ovarium P Pasture Pelvic Penis Penisetum Purpureum Polls PPH PPN Pyridoxine Rancidity

: Menggiring ternak : Metabolism Energy : Magnesium : Mesin pencampur pakan konsentrat : Mencampur pakan : Mangan : Molybdenum : Tetes tebu : Net Energy : Non Protein Nitrogen : National Research Council : Silang luar : Sel telur : Phosphor : Padang rumput : Saluran kelahiran : Alit melamine junta : Rumput gajah : Sobekan rumput : Pajak penghasilan : Pajak pertambahan nilai : VitaminB6 : Ketengikan

446

No

Istilah

Arti

85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106.

Retinol Riboavin Rpm S Se Silage Silo Skrotum Software Storing Sweet Condensed Milk TDN Testimony Testosterone Thiamin Uterus Vagina Variable cost VFA Whey Zebu Zn

: Vitamin A: : Vitamin B2 : Rotary per Minute : Sulfur (belerang) : Selenium : Rumput terfermentas : Tempatpembuatansilase : Testis : Perangkat lunak : Menyimpan pakan : Susu kental manis : Total Digestible Nutrient : Kesaksian : Hormon ternak jantan : Vitamin B1 : Kandungan : Alat kelamin betina : Biaya variabel : Volatile Fatty Acid : Limbah pembuatan keju : Jenis sapi dari India : Zink

447

448

03-0

13,618.00

Você também pode gostar