Você está na página 1de 3

Dari berbagai bahan kimia yang terkandung di dalam rokok, yang paling berpengaruh terhadap terjadinya penyakit jantung

adalah gas karbon monoksida (CO) dan nikotin. 1. Gas karbonmonoksida (CO). Apabila seseorang tengah merokok, maka kandungan gas CO yang ada di dalam rokok tersebut akan ikut terhisap ke dalam paru-paru. Kemudian gas CO tersebut akan ikut dalam aliran darah termasuk aliran darah jantung. Darah banyak mengandung hemoglobin, suatu zat yang penting bagi tubuh untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Bila di dalam darah terdapat gas CO, maka hemoglobin akan lebih banyak terikat dengan CO, karena daya ikat CO dengan hemoglobin 200-250 kali lebih kuat dari daya ikat oksigen dengan hemoglobin. Bila terdapat kadar CO yang berlebihan dalam darah, maka pada akhirnya kadar oksigen dalam darah akan turun dengan drastis. Terjadilah hepoksia karena darah kekurangan oksigen. Akibatnya jaringan tubuh juga akan kekurangan oksigen. Bila hipoksia menyerang otak, maka akan menimbulkan gangguan susunan syaraf pusat yang disebut ensefalopati. Apabila mengenai jantung dan darah disebut gangguan kardiovaskuler. Ikatan gas CO dengan hemoglobin disebut karboksihemoglobin (COHb). Kadar COHb erat kaitannya dengan infark jantung dan angina pectoris. Kadar COHb 5%10% menyebabkan gangguan metabolisme otot jantung, ketidaksanggupan belajar dan pandangan mata mengecil. Bila kadar COHb 2,9-4,5% akan memberikan gejala nyeri dada ketika bergerak sedikit. Merokok satu batang per hari akan menghirup 20 ppm gas CO. 2. Nikotin. Dari semua zat kimia berbahaya dalam rokok, nikotin mempunyai efek paling banyak ,yakni :

meningkatkan detak jantung, peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dalam keadaan istirahat, sehingga kebutuhan tubuh akan oksigen juga meningkat. Peningkatan ini terjadi karena adanya zat noreinefrine yang akan merangsang katekolamine di dalam darah. Bahan kimia ini akan merangsang reseptor kimia pada pembuluh darah yang akan mengakibatkan peningkatan sistolik dan diastolik, yang selanjutnya akan mempengaruhi kerja jantung. menyebabkan penyempitan pembuluh darah perifer yang akan memberikan risiko terjadinya ateriosklerosis, selain juga meningkatkan tekanan darah. menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dalam darah sehingga menyebabkan gangguan metabolisme lemak, walaupun belum ada penelitian khusus yang bisa menjelaskan bagaimana mekanisme penurunan HDL oleh rokok. Pada orang-orang yang merokok, ditemukan kadar HDL-nya rendah. Itu artinya, pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu. Sementara kadar LDL-nya meningkat. Itu berarti lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh. Intinya, transportasi lemak menuju ke hati menjadi terganggu.

1. Efek karbon monoksida pada jantung manusia Gas beracun yang diproduksi saat pembakaran tembakau ini dipercaya bisa meningkatkan kadar lipoprotein jahat dalam tubuh. Ini akan membuat jaringan dalam tubuh kekurangan oksigen dan merusak sel darah merah. 2. Menaikkan kecepatan detak jantung Hal ini dikarenakan karbon monoksida yang membuat hemoglobin dalam sel darah merah jenuh dan kekurangan oksigen. Akibatnya, jantung akan dipaksa untuk berdetak lebih cepat dan mengirimkan oksigen yang tak memadai pada sel. Ini bisa menyebabkan kerusakan pada jantung. 3. Merokok bisa menyebabkan atersoklerosis Aterosklerosis menyerang arteri koroner yang memasok darah ke jantung. Merokok dapat meningkatkan kadar aterosklerosis dan menyebabkan pasokan darah ke jantung semakin rendah. Dalam prosesnya, plak yang sudah ada pada jantung bisa pecah dan menyebabkan embolisme. 4. Merokok menyebabkan banyak masalah jantung Mulai dari angina, stroke, hingga gagal jantung, semuanya bisa terjadi. Ini disebabkan oleh pasokan karbon monoksida yang menyebabkan tekanan pada jantung. Suatu saat, hal ini bisa memicu serangan cantung yang tiba-tiba atau nyeri pada jantung. Merokok juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba dan menyebabkan gagal jantung. 5. Perokok bisa memiliki penyakit pembuluh darah Merokok juga bisa menyempitkan pembuluh darah yang mengakibatkan sirkulasi darah berkurang. Ini menyebabkan munculnya penyakit pembuluh darah dan penurunan aliran darah yang ekstrem pada lengan dan kaki. Berbagai penyakit, mulai dari nyeri hingga jaringan yang hilang bisa terjadi karena hal ini. Pembengkakan dan lemahnya pembuluh darah di aorta, pembuluh arteri utama dalam tubuh, juga bisa menyebabkan penyakit abdominal aortic aneurysm. 5. Rokok bisa menyebabkan kematian Dr Vijai Kumar Ratnavelu, seorang konsultan di Yashoda Super Specialty Hospital di Hyerabad mengatakan bahwa merokok bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga dua sampai empat kali dan mempengaruhi organ-organ penting dalam tubuh juga. Di India, 35% orang yang merokok tak hanya membahayakan diri mereka tetapi juga orang-orang terdekat mereka. Dengan mengurangi rokok, 80% kematian dini karena masalah kardiovaskular bisa dikurangi.

The mechanisms through which hypertension contributes to the occurrence of myocardial infarction should be discussed from two points of view: (1) common risk factors for the two diseases, such as genetic risk, insulin resistance, sympathetic hyperactivity, and vasoactive substances such as angiotensin II, and (2) linking factors that are induced by hypertension and contribute to the development of atherosclerosis and myocardial infarction, such as atherosclerosis and left ventricular hypertrophy. Mechanical stress on blood vessels because of high blood pressure is an especially important factor in endothelial dysfunction, the progression of atherosclerosis, and plaque rupture. This article concentrates on these factors from the perspective of their relationship with the renin-angiotensin system, because recent multicenter trials have demonstrated that angiotensin-converting enzyme inhibitors are effective for preventing recurrence of myocardial infarction.

Você também pode gostar