Você está na página 1de 2

Pengaruh Temperatur terhadap Vibrasi Generator

1. Latar belakang Getaran merupakan fenomena yang banyak terjadi didalam dimensi kehidupan manusia . Getaran atau vibrasi suatu objek dapat mengidentifikasi suatu kejadian mengenai keadaan uang sedang terjadi pada objek tersebut. Getaran dan generator tidak dapat dipisahkan kerana generator yang mempunyai dimensi kecepatan yang berporos. Fenomena getaran di generator terjadi oleh beberapa hal diantaranya yaitu, putaran yang tidak sesuai, ketidaksempurnaan poros, bearing rusak, vibrasi turbin jelek dll. Dalam kinerjanya generator sering kali mengalami kenaikan temperatur yang disebabkan oleh gesekan, gangguan sistem ventilasi, gangguan dari sistem pendingin, single phasing, atau operasi arus yang tidak seimbang pada stator sehingga dapat menyababkan vibrasi yang jika melampaui alarm poin dapat menimbulkan kerusakan pondasi atau kerusakan mesin itu sendiri. Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan pengujian pengaruh temperatur terhadap vibrasi generator dengan tujuan dapat mengetahui penyebabnya serta cara untuk meminimalisasi vibrasi tersebut sebagai fokus tugas akhir yang penulis kerjakan. 2. Tujuan Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk: 1. Menganalisa pengaruh temperature terhadap vibrasi generator 2. Memperoleh acuan klasifikasi getaran yang sesuai dengan standart IEC 34-14 dan DIN EN 60034-14 3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaimana pengaruh panas berlebih terhadap kinerja vibrasi generator pada berbagai variasi beban? 2. Bagaimana pengaruh panas terhadap kecepatan generator? 3. Berapa besar panas dan getaran yang diizinkan untuk generator? 4. Bagaimana cara trouble shooting jika terjadi vibrasi yang malampaui alarm poin? penulis menyimpulkan beberapa

4. Generator Generator adalah suatu alat/ system yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik dan menghasilkan tenaga listrik bolak-balik atau tenaga listrik searah tergantung pada tipe generator. Generator arus bolak balik sering disebut juga generator sinkron . Prinsip kerja generator berdasarkan Hukum Faraday tentang induksi elektro magnetic yaitu bila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, maka akan membangkitkan gaya gerak listrik. Konstruksi generator sinkron terdiri dari Stator dan Rotor. Stator adalah bagian yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang bergerak. Gangguan pada generator antara lain dapat disebabkan oleh: a. Hubung singkat (short-circuit) pada lilitan stator. b. Beban lebih (overload). c. Panas lebih (overheating) pada lilitan dan bearing. d. Tegangan lebih (overvoltage) dan kecepatan lebih. e. Kehilangan medan penguat (loss of field). f. Daya balik (motoring). g. Arus tidak seimbang (unbalance current) pada stator. h. Out of step.
5. Panas Lebih

Panas lebih pada rotor dapat terjadi karena adanya arus lebih pada rotor yang disebabkan oleh gangguan pada sistem ventilasi, single phasing atau operasi arus yang tidak seimbang pada stator. Selain dari itu panas pada rotor dapat disebabkan oleh arus medan lebih sebagai akibat dari gangguan pada rheostat dan gangguan pada pengaturan tegangan. Sehubungan dengan hal tersebut ada pendapat yang mengatakan bahwa rangkaian medan penguat agar dilengkapi dengan pengaman arus lebih. Meskipun kenaikan temperatur yang cukup kecil dapat diditeksi pada keluaran udara dari media pendingin tetapi ini tidak menjamin sumber panas berasal dari gangguan pada rotor mungkin saja dari bagian yang lain. Terlepasnya salah satu fasa atau arus stator yang tidak seimbang dapat menimbulkan panas setempat yaitu pada permukaan kutub rotor selain itu juga akan timbul vibrasi yang dapat merusak pondasi mesin atau mesin itu sendiri. Pengaman keadaan tidak seimbang biasanya tidak dipasang di rotor tetapi pada feeder generator.

Você também pode gostar