Você está na página 1de 9

PERANAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DALAM MEMECAHKAN MASALAH KRISIS ENERGI

Makalah Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Sains yang dibina oleh Ibu Utami Sri Hastuti

The Learning University

Disusun Oleh: Kelompok 6 Biologi Offering H Alivia Fitriani P. Ayuria Andini Dila Handayani Nuril Islami Thobib Hasan A. (110342422021) (110342422015) (110342422016) (110342422029) (110342422029)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI MEI 2012

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam semesta termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu alamiah sasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja. Pada pembahasan kali ini kami akan membahas ilmu alamiah dasar secara lebih spesisfik lagi, yaitu pembahasan mengenai peranan ilmu pengetahuan alam dalam mengkaji atau menjelaskan penyebab dan pemecahan masalah-masalah alam, khususnya dalam hal ini adalah masalah krisis energi. Energi merupakan salah satu permasalahan utama dunia pada abad ke-21. Sampai saat ini bahan bakar minyak masih menjadi konsumsi utama negaranegara dunia. Minyak bumi bisa menjadi senjata politik yang menakutkan karena sektor industri dunia sangat bergantung kepada pasokan minyak bumi. Namun, energi merupakan barang yang semakin lama akan habis. Seseorang menggunakan teknologi karena ia memiliki akal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, mudah, nyaman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangkat mesin, seperti komputer, kendaraan, handphone, dan lain sebagainya. Pada satu sisi, perkembangan dunia Ilmu Pengetahuan yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Meskipun ada dampak negatifnya atau kelemahan dari kemajuan Ilmu Pengetahuan. Namun hal ini seolah diabaikan oleh

manusia, faktanya tidak dipungkiri lagi Ilmu Pengetahuan dikembangkan setiap waktu. 1.2 Rumusan Masalah Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai Peranan Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Alat Untuk Menjelaskan Penyebab dan Pemecahan Masalah Krisis Energi dengan rumusan masalah:
1.2.1 Apakah ilmu pengetahuan alam itu dan manfaatnya bagi peradaban

manusia?
1.2.2 Bagaimana

ilmu

pengetahuan

alam menjelaskan

penyebab

munculnya krisis energi ?


1.2.3 Bagaimana ilmu pengetahuan alam memberikan pemecahan

terhadap masalah krisis energi ? 1.3 Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini diantaranya sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari ilmu pengetahuan alam

serta manfaat yang akan diberikan


1.3.2 Untuk mengetahui penyebab munculnya masalah krisis

energi berdasarkan sudut pandang ilmu pengetahuan alam


1.3.3 Untuk mengetahui pemecahan masalah krisis energi

berdasarkan sudut pandang ilmu pengetahuan alam.

1.4 Batasan Masalah Adapun yang akan dibahas dalam makalah ini , batasan yang akan penulis bahas hanyalah mengenai bagaimana Ilmu Pengetahuan Alam memberikan pemecahan terhadap masalah krisis energi serta bagaimana Ilmu pengetahuan alam menjalaskan gejala krisis energi.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ilmu Pengetahuan Alam dan manfaatnya Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan teknologi mengkaji bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada aspek yang dikajinya. Menurut Amor et al. (1988) ilmuwan IPA dasar mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan IPA terapan mencoba mencari cara untuk mengendalikan cara alam bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara alam bekerja. Menurut White & Frederiksen (2000) IPA dapat dipandang sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laku alam. Konsep-konsep IPA dasar merupakan konsep-konsep IPA mengenai kondisi, interaksi, dan peristiwa dari kondisi yang normal (biologi) atau ideal (fisika). Dalam konsep-konsep IPA dasar, seringkali ada variabel (parameter), yang dalam kenyataannya berpengaruh, tidak dimasukkan ke dalam konsepkonsepnya. Konsep-konsep itu sengaja disusun secara ideal atau normal agar berlaku umum, yang berarti dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Keberlakuan umum konsep-konsep tersebut luas, sehingga berfungsi sebagai konsep-konsep dasar bagi IPA terapan dan teknologi. Para ilmuwan menempatkan IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan dan teknologi.

Teknologi dapat dibentuk dari IPA, tetapi dapat juga terbentuk tanpa IPA. Teknologi tanpa IPA dapat diibaratkan sebagai mobil yang mesinnya hidup dan bergerak maju, tetapi tanpa sopir. Betapa berbahayanya mobil itu, karena dapat menabrak apa saja yang ada di depannya. Jika ada sopir di dalam mobil itu, sopir akan mengendalikan mobil, sehingga mobil itu aman dan bermanfaat bagi manusia, sopir itulah IPA. Jadi, IPA ada dalam teknologi dan mengendalikan teknologi, sehingga teknologi aman dan bermanfaat bagi manusia. Prinsip-prinsip dan teori-teori IPA dasar dan pengendalian alam dari IPA terapan digunakan dalam teknologi untuk menyusun objek-objek, membuat konstruksi di alam, dan membuat alat untuk mengendalikan cara alam bekerja. Teknologi meliputi teknik menyusun objek, serta membuat konstruksi alam dan alat, sedangkan IPA mengenai properti (kondisi, kandungan dan sifat objek), interaksi, dan perubahan objek. Konstruksi alam dan alat mengatur bentuk, ukuran ruang, ukuran objek, pergerakan dan interaksi objek. Objek dengan properti dan interaksinya diatur oleh konstruksi atau alat, sehingga menimbulkan peristiwa yang diharapkan oleh perancang teknologi. Dalam biologi, teknologi juga dapat diartikan sebagai teknik misalnya mengendalikan organisme dan sel-sel untuk menghasilkan sesuatu,

mengendalikan jamur atau bakteri. Istilah engineering dalam bahasa Inggris menunjukkan teknologi. Contohnya Soil and Water Conservation Engineering dapat diterjemahkan dengan Teknologi (Teknik) Konservasi Tanah dan Air. Dalam Biologi, penggunaan istilah engineering dan technology berbeda. Membuat tape disebut biotechnology, tetapi membuat alat pacu jantung untuk dipasang pada tubuh manusia disebut bioengineering. Konsep teknologi menggunakan konsep IPA dasar dan terapan, contohnya adalah merancang cara untuk membuat tanah berpori-pori, agar tanah dapat menyimpan banyak air kohesi, misalnya dengan membenamkan kompos atau bahan organik yang lain ke dalam tanah dengan menggunakan teknik dan perhitungan tertentu. Sains dan Teknologi telah melekat erat ke dalam setiap gaya hidup dan kehidupan modern, bahkan begitu pentingnya bagi pelajar ataupun mahasiswa, dan menjadi tuntutan dalam kehidupan professional kita, maka belajar sains dan

mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada saat ini adalah sangat penting dan menjadi keniscayaan. 2.2 Ilmu Pengetahuan Alam dalam menjelaskan penyebab Krisis Energi Konsep-konsep IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang belum diketahui orang, keingintahuan itu menuntun ke arah mencari prinsip atau teori yang dapat diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan. Pengkajian ini merupakan pengkajian yang tidak bermaksud untuk mencari kondisi atau proses optimal yang diharapkan, melainkan hanya untuk memenuhi penjelasan dari objek (benda dan energi) dan peristiwa alam. Menurut Ilmu Pengetahuan Alam terjadinya krisis energi ini disebabkan oleh adanya penggunaan secara terus menerus energi yang dihasilkan alam, minyak tanah contohnya. Seluruh negara di bumi ini menggunakan minyak sebagai dasar aktivitas mereka, hampir mustahil adanya negara yang tidak menggunakan bahan minyak mentah sebagai alat mereka menjalani hidup ini. Di samping itu, keberadaan minyak sebagai sumber energi di Bumi terus mengalami kekurangan karena penggunaannya yang tidak berhenti. Jika dilihat, untuk tahuntahun kedepan, produksi akan minyak sebagai sumer energi harus berakhir karena kehabisan bahan sumber enrgi. 2.3 Pemecahan masalah Krisis Energi menurut IPA Peranan Energi sangatlah dirasakan terhadap tiap individunya. Maka sebelum cadangan energi habis perlu adanya penggunaan energi alternatif, dalam hal ini Ilmu Pengetahuan Alam sangatlah diperlukan. Banyak Energi alternatif yang dapat dilakukan , salah satunya adalah dengan menerapkan energi dari BioEtanol. Selain entuknya yang juga cair, juga dikarenakan masyarakaat sudah sangat familiar dengan bahan bakar cair, BBM. Bioetanol dengan karakteristiknya dapat mensubsidi bensin. Indonesia perlu mengembangkan bioetanol karena : 1. Konsumsi energi meningkat 2. Bahan bakar fosil akan habis 3. Devisa (impor bbm) 4. Potensi penggunaan biofuel

5. Potensi lahan 6. Potensi sumber daya manusia (petani) Louis Pasteur untuk pertama kalinya mengenalkan metode fermentasi. Dia melakukakan fermentasi gula menggunakan mikroorganisme. Dia telah membuka cakrawala baru memproduksi senyawa kimia dengan bantuan mikroorganisme. Sehingga kita tidak harus capai-capai melakukan sintesis senyawa kimia, biarkan saja mikoorganisme yang bekerja memproduksinya. Pada tahun 1815, Gay-Lussac C6H12O6 memformulasikan konversi glukosa menjadi etanol dan karbondioksida. Formulanya sebagai berikut : 2C2H5OH + 2CO2

Dalam perkembangannya produksi alkohol yang paling banyak digunakan adalah metode fermentasi dan distilasi.Mikroorganisme yang digunakan untuk fermentasi alkohol :
a.

Bakteri : Clostridium acetobutylicum, Klebsiella pnemoniae, FungI : Aspergillus oryzae, Endomyces lactis, Kloeckera sp., Mucor sp., Neurospora crassa, Rhizopus sp.,

Leuconoctoc mesenteroides, Sarcina ventriculi, Zymomonas mobilis, dll.


b.

Kluyreromyces fragilis, Torula sp., dll

Saccharomyces beticus S. cerevisiae, S.ellipsoideus, S. oviformis, S. saki,

Baru-baru ini teknologi DNA rekombinan telah membantu penggunaan mikroorganisme dalam proses industri. Setelah USA dan Brazil, India adalah negara terbesar ketiga dalam memproduksi bioetanol. Selama perang dunia II campuran etanol dan bensin telah digunakan di Eropa. Namun, setelah perang berakhir bioetanol kalah bersaing dengan bensin yang harganya lebih murah. Penggunaan campuran alkohol dan bensin digunakan lagi pada tahun 1970-an akibat embargo minyak negara-negara Arab terhadap negara-negara barat pada tahun 1973 yang menyebabkan krisis minyak.

Pada tahun 1985 brazil mengeluarkan program pencampuran 20% bioetanol dengan bensin untuk menghemat 40% konsumsi bensin. Negara ini telah memasarkan 1 juta mobil dengan bahan bakar 100% bioetanol. Kelebihan-kelebihan bioetanol dibandingkan bensin: 1. 2. Bioetanol aman digunakan sebagai bahan bakar, titik nyala etanol tigakali lebih tinggi dibandingkan bensin. Emisi hidokarbon lebih sedikit

Kekurangan-kekurangan bioetanol dibandingkan bensin: 1. Mesin dingin lebih sulit melakukan starter 2. Bioetanol bereaksi dengan logam seperti magnesium dan aluminium. Sebagai alternatif digunakan campuran bioetanol dengan bensin. Sebelum dicampur, bioetanol harus dimurnikan hingga 100%. Campuran ini dikenal dengan sebutan gasohol. Substrat yang dapat difermentasikan menjadi alkohol :
1. Bahan bergula (sugary materials) : tebu dan sisa produknya (molase, bagase),

gula bit, tapioca, kentang manis, sorghum manis, dll. Molasses tebu digunakan besar-besaran di beberapa negara untuk memproduksi alkohol.
2. Bahan-bahan berpati (starchy materials) : tapioka, maizena, barley, gandum,

padi, dan kentang. Jagung dan ubikayu adalah dua kelompok substrat yang menarik perhatian. 11,7 kg tepung jagung dapat dikonversi menjadi 7 liter etanol.
3. Bahan-bahan lignoselulosa (lignosellulosic material) : sumber selulosa dan

lignoselulosa berasal dari limbah pertanian dan kayu. Akan tetapi, hasil etanol dari lignoselulosa sedikit karena kekurangan teknologi untuk mengkonversi pentosa menjadi etanol. 409 liter etanol dapat diproduksi dari 1 ton lignoselulosa.

Bioetanol bersifat multi-guna karena dicampur dengan bensin pada komposisi berapapun memberikan dampak yang positif. Pencampuran bioetanol absolut sebanyak 10 % dengan bensin (90%), sering disebut Gasohol E-10. Gasohol singkatan dari gasoline (bensin) plus alkohol (bioetanol). Etanol absolut memiliki angka oktan (ON) 117, sedangkan Premium hanya 87-88. Gasohol E-10 secara proporsional memiliki ON 92 atau setara Pertamax. Pada komposisi ini bioetanol dikenal sebagai octan enhancer (aditif) yang paling ramah lingkungan dan di negara-negara maju telah menggeser penggunaan Tetra Ethyl Lead (TEL) maupun Methyl Tertiary Buthyl Ether (MTBE). Pencampuran sampai dengan 24 % masih dapat menggunakan mobil bensin konvensional. Di atas itu, diperlukan mobil khusus yang telah banyak diproduksi di AS maupun Brazil. Yang populer dan diminati saat ini adalah Flexible-Fuel Vehicle (FFV). Ini sejenis mobil cerdas karena dilengkapi dengan sensor dan panel otomatisasi yang dapat mengatur mesin untuk menggunakan campuran bensin-bioetanol pada komposisi berapapun.

Você também pode gostar