Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I.
Dasar Pemikiran
Anak usia sekolah merupakan tumpuan masa depan bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan kualitas anak-anak saat ini. Anak sekolah merupakan kelompok umur yang sedang mengalami pertumbuhan baik fisik maupun mental sehingga diperlukan kondisi tubuh optimal. Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian gizi dengan kualitas dan kuanttas yang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi anak adalah kebiasaan makan. Anak sekolah pada umumnya memiliki kebiasaan
membeli makanan jajanan di sekolah. Sebagian besar makanan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah memiliki sanitasi yang kurang baik terutama pedagang keliling dan pedagang kaki lima. Sanitasi makanan jajanan yang kurang baik dapat mempengaruhi kesehatan anak yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada status gizi anak. Sebenarnya tidak semua makanan jajanan buruk bagi kesehatan. Makanan jajanan menyumbang asupan energi dan protein yang cukup besar pada kebutuhan gizi anak, namun harus diperhatikan aspek sanitasi baik dari makanan maupun penjualnya. Pengambilan data ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai sanitasi pada pedagang makanan keliling dan pedagang kaki lima di lingkungan sekolah.
II.
Tujuan
Memperbaiki sanitasi tempat penjualan makanan pedagang kali lima atau pedagang keliling di sekolah.
III.
Metode
1. Metode pengumpulan Data a. Ruang lingkup penelitian Kegiatan dilaksanakan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah ke atas daerah Semarang pada tanggal 6 7 Februari 2013. Penelitian ini merupakan rancangan cross-sectional, karena pengukuran variabel dilakukan pada satu saat tertentu.
b. Populasi dan sampel Populasi Pedagang kaki lima di wilayah semarang. Sampel Pedagang kaki lima di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah ke atas wilayah Semarang. Cara pengambilan sampel menggunakan simple random sampling.
c. Jenis data Data primer Data primer meliputi daftar checklist dari kuesioner yang diperoleh dari pengamatan langsung terhadap responden.
d. Metode Analisis Data Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan analisis univariat. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh berupa distribusi dan presentase. Hasil pengolahan data digunakan untuk merumuskan permasalahan yang terjadi pada pedagang kaki lima di sekolah. Permasalahan yang ditemukan akan dianalisis dalam upaya penyusunan strategi yang kemudian dituangkan dalam perencanaan program. Perencanaan program tersebut diterapkan pada saat kegiatan intervensi. Selama intervensi dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap program yang telah
dijalankan. Monitoring dilakukan pada saat proses intervensi kemudian pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi guna mengetahui hasil, proses, serta dampak dari proses intervensi.
KERANGKA TEORI
MAKANAN Sumber makanan Pengangkutan makanan Penyimpanan makanan Pemasaran makanan Pengolahan makanan Penyajian makanan
Kerangka Konsep
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Makanan Perlindungan Definisi Operasional Sumber, keutuhan makanan, wadah kemasan, dan label. Perlakuan terhadap makanan selama tahap penyimpan,persiapan,pengolahan (kontak langsung anggota tubuh engan maanan dan es) penyajian (perlindungan makanan matang, penyimpanan peralatan untuk pembagi makanan) , dan pengangkutan. Kesehatan, perilaku, serta kepemilikan serifikat kursus. Kondisi peralatan makan atau masak yang kontak dan tidak kontak dengan makanan serta proses pencucian alat makan Ketersediaan tempat sampah, frekuensi pembuangan sampah, sertakebersihan lingkungan sekitar tempat penjualan Kesan bersih, rapi, dan teratur secara keseluruhan. Skala Rasio Rasio Metode Observasi Observasi
Rasio Rasio
Observasi Observasi
Rasio
Observasi
Rasio
Observasi
IV.
Hasil Survei
Tabel 1. Kategori Kelayakan Variabel Keutuhan Makanan Dan Kemasan
Tidak Komponen Layak N(%) Dapat Dibina N(%) 36 (100%) 35 (97,2%) Layak N(%) 0 (0%) 0 (0%) Total N(%) 36 (100%) 36 (100%)
0 (0%) 1 (2,8%)
Perlakuan terhadap makanan selama tahap 11 (30,6%) penyimpanan, persiapan, penyajian, dan pengangkutan. Kontak langsung anggota tubuh dengan 10 (27,8%) makanan dan es. Penyimpanan peralatan untuk membagi 8 (22,2%) makanan.
22 (61,1%) 4 (11,1%)
36 (100%)
28 (77,8%) 0 (0%)
36 (100%)
sertifkat khusus. Kebersihan dan perilaku. 2 (5,6%) 29 (80,6%) 21 (58,3%) 5 (13,9%) 14 (38,9%) 36 (100%) 36 (100%)
Pakaian bersih, kuku, rambut, kumis, dan 1 (2,8%) jenggot dipotong pendek dan bersih.
Tidak Komponen Layak N(%) Perlengkapan yang permukaannya kontak 3 (8,3%) dengan makanan. Perlengkapan yang permukaannya tidak 9 (25%) kontak dengan makanan. Fasilitas pencucian alat makan dan masak 25 (69,4%)
23 (63,9%)
4 (11,1%)
36 (100%)
8 (22,2%) 21 (58,3%)
3 (8,3%) 9 (25%)
36 (100%) 36 (100%)
Cara pemakaian alat yang hanya digunakan 6 (16,7%) sekali pakai. Tahapan awal pencucian. Penirisan dan pengeringan. Peralatan makan/masak yang 30 (83,3%) 26 (72,2%) kontak 1 (2,8%)
dengan makanan. Peralatan makan /masak yang tidak kontak 1 (2,8%) dengan makanan. Penyimpanan dan perlakuan terhadap alat 13 (36,1%) makan dan masak. 22 (61,1%) 1 (2,8%) 36 (100%) 28 (77,8%) 7 (19,4%) 36 (100%)
1 (2,8%)
4 (11,1%)
25 (69,4%)
7 (19,4%)
36 (100%)
Tidak Komponen Layak N(%) Secara umum terlihat kesan, bersih, rapi, dan teratur. 0 (0%)
Layak N(%)
Total N(%)
2 (5,6%)
36 (100%)
Variabel
Layak N(%)
Keutuhan Makanan dan Kemasan Perlindungan Terhadap Makanan Praktik Karyawan Perlengkapan Makan dan Masak Pembuangan Sampah Lain Lain
Tabel 9. Kategori Kelayakan Secara Keseluruhan Kategori Layak Dapat dibina Tidak layak N (%) 0 (0%) 0 (0%) 36 (100%)
Tabel 10. Persentase rerata Variabel Keutuhan Makanan dan Kemasan Perlindungan Terhadap Makanan Persen rata rata % %
Praktik Karyawan Perlengkapan Makan dan Masak Pembuangan Sampah Lain Lain %
% %