Você está na página 1de 28

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175.000 di Amerika Serikat. Dari faktor Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas. Hanya 6%- nya terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 40 tahun. Meski demikian, kian hari makin banyak penderita kanker payudara yang berusia 30-an. Oleh karena itu jika Anda termasuk golongan yang beresiko tinggi, meski baru berusia 30-an, tak ada salahnya untuk lebih bersikap waspada terhadap perubahan yang terjadi pada payudara Anda. Kanker payudara dapat terjadi pada pria maupun wanita, hanya saja prevalensi pada wanita jauh lebih tinggi. Kanker payudara pada pria juga berbahaya. Penyebaran kanker payudara pada pria lebih cepat karena jaringan sekitar payudara pria lebih tipis dari perempuan sehingga pada tahap awal mungkin sudah terjadi pelekatan pada jaringan sekitarnya. Karena itu, disarankan pria juga melakukan SADARI sehingga setiap perubahan cepat diketahui.Diperkirakan pada tahun 2006 di Amerika, terdapat 212.920 kasus baru kanker payudara pada wanita dan 1.720 kasus baru pada pria, dengan 40.970 kasus kematian pada wanita dan 460 kasus kematian pada pria (Anonimc, 2006). Indonesia sudah cukup lama mengkampanyekan SADARI (periksa payudara sendiri). SADARI adalah tindakan deteksi dini terhadap adanya gejala-gejala kanker payudara. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya angka penderita kanker payudara, karena semakinawal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang diperlukan. Pemerikasaan payudara sendiri dilakukan dengan meraba payudara sendiri apakah terdapat benjolan atau tidak, baik yang sakit maupun yang tidak sakit.

1.2 RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Apakah pengertian dari Ca Mammae? 1.2.2 Apa sajakah faktor resiko dari Ca Mammae? 1.2.3 Bagaimanakah gambaran klinis dari Ca Mammae? 1.2.4 Bagaimanakah patofisiologi dari Ca Mammae? 1.2.5 Apa sajakah stadium dari Ca Mammae? 1.2.6 Bagaimanakah pemeriksaan penunjang klinis untuk mendiagnosa Ca Mammae? 1.2.7 Bagaimanakah penatalaksanaan dari seseorang yang terdiagnosa Ca Mammae 1.2.8 Bagaimanakah Konsep dasar Asuhan Keperawatan Ca Mammae? 1.3 TUJUAN 1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari Ca Mammae. 1.3.2 Untuk mengetahui faktor-faktor resiko dari Ca Mammae. 1.3.3 Untuk mengetahui gambaran klinis dari Ca Mammae. 1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami patofisiologi dari Ca Mammae. 1.3.5 Untuk mengetahui stadium-stadium dari Ca Mammae. 1.3.6 Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang klinis untuk mendiagnosa Ca Mammae. 1.3.7 Untuk mengetahui dan mengaplikasikan penatalaksanaan dari seseorang yang terdiagnosa Ca Mammae. 1.3.8 Untuk mengetahui, memahami dan mengaplikasika Konsep dasar Asuhan Keperawatan dari Ca Mammae.

BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Carsinoma Mammae adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel pada jaringan mammae yang tidak normal/abnormal yang terbatas yang bertumbuh perlahan karena suplai limpatik yang jarang ketempat sekitar jaringan mamae yang banyak mengandung banyak pembuluh limfe dan meluas dengan cepat dan segera bermetastase. Carsinoma mammae adalah neoplasma ganas dengan pertumbuhan jaringan mammae abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan destruktif dapat bermetastase ( Soeharto Resko Prodjo, 1995). Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Lynda Juall Carpenito, 1995). 1.2 Faktor Resiko 1. 2. Ca Payudara yang terdahulu Keluarga Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena mammae adalah organ berpasangan Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini, dikuatkan bila 3 anggota keluarga terkena carsinoma mammae. 3. Kelainan payudara ( benigna ) Kelainan fibrokistik ( benigna ) terutama pada periode fertil, telah ditunjukkan bahwa wanita yang menderita / pernah menderita yang porliferatif sedikit meningkat. 4. Makanan, berat badan dan faktor resiko lain Status sosial yang tinggi menunjukkan resiko yang meningkat, sedangkan berat badan yang berlebihan ada hubungan dengan kenaikan terjadi tumor yang berhubungan dengan oestrogen pada wanita post menopouse. 5. Faktor endokrin dan reproduksi Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun Menarche kurang dari 12 tahun 6. Obat anti konseptiva oral Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kanker. 3

Karsinoma mammae secara pasti tidak diketahui penyebabnya tapi pencetus yang sering disebabkan olah estrogen yang lebih dikenal sebagai estorogen dependent mengandung eseptor yang mengikat estradiol, suatu tipe estrogen yang pertumbuhnya dirangsang oleh estrogen, karena reseptor ini tidak muncul pada jaringan payudara yang normal. 1.3 Gambaran klinis 1. Tanda carsinoma Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips 2. Gejala carsinoma Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase. 1.4 Patofisiologi Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem duktal, mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan perkembangan sel sel atipik. Sel sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma cukup besar untuk dapat diraba insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang ( kira kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira kira seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah ( Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M, 1995 )

Faktor predisposisi dan resiko tinggi Hiper plasia pada sel mammae
Mendesak jaringan sekitar Mensuplai nutrisi ke jaringan ca Mendesak Sel syaraf Interupsi sel saraf sel Aliran darah

Mendesak Pembuluh darah

Menekan jaringan pada mammae Peningkatan konsistensi mammae Mammae membengkak Massa tumor mendesak ke jaringan luar

Hipermetabolis ke jaringan

Nyeri

terhambat
Hipoxia

Suplai nutrisi jaringan lain

Ukuran mammae abnormal

Necrosis jaringan

Berat badan turun

Mammae asimetrik

Bakteri Patogen

Kurang pengetahuan Infeksi

Nutrisi kurang dari kebutuhan

Perfusi jaringan terganggu

Gangguan body image


Ulkus

Cemas / Gangguan Ansietas

Infiltrasi pleura parietale Expansi paru menurun

Integritas kulit/ Jaringan

Gangguan pola nafas

1.5 Stadium Kanker Payudara dibagi menjadi 4, yaitu : Stadium I Terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe dan tidak terdeteksi adanya metastasis. Stadium II Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm dan tidak terdeteksi adanya metastasis. Stadium IIIa Terdiri atas tumor yang diameternya > 5 cm tapi masih bebas dari jaringan sekitarnya dengan atau tanpa metastasis aksila yang masih bebas satu sama lain; atau tumor dengan metastasis aksila yang melekat. Stadium IIIb Tumor dengan metastasis infra atau supraklavikula atau tumor yang telah menginfiltrasi kulit atau dinding toraks. Stadium IV Teridri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus limfe normal atau kankerosa dan adanya metastasis jauh. (Kapita Selekta Kedokteran: 285 ) 1.6 Pemeriksaan Penunjang Klinis A. Non invasive 1) Mamografi Yaitu radiogram jaringan lunak sebagai pemeriksaan tambahan yang penting. Mamografi dapat mendeteksi massa yang terlalu kecil untuk dapat diraba. Dalam beberapa keadaan dapat memberikan dugaan ada tidaknya sifat keganasan dari massa yang teraba. Mamografi dapat digunakan sebagai pemeriksaan penyaring pada wanita-wanita yang asimptomatis dan memberikan keterangan untuk menuntun diagnosis suatu kelainan. 2). Radiologi (foto roentgen thorak)

3). USG Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan untuk membedakan antara massa yang solit dengan massa yang kistik. Disamping itu dapat menginterpretasikan hasil mammografi terhadap lokasi massa pada jaringan patudar yang tebal/padat. 4). Magnetic Resonance Imaging (MRI) Pemeriksaan ini menggunakan bahan kontras/radiopaque melaui intra vena, bahan ini akan diabsorbsi oleh massa kanker dari massa tumor. Kerugian pemeriksaan ini biayanya sangat mahal. 5). Positive Emission Tomografi (PET) Pemeriksaan ini untuk mendeteksi ca mamae terutama untuk mengetahui metastase ke sisi lain. Menggunakan bahan radioaktif mengandung molekul glukosa, pemeriksaan ini mahal dan jarang digunakan. B. Invasif 1). Biopsi Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara untuk pemeriksaan histology untuk memastikan keganasannya. Ada 4 tipe biopsy, 2 tindakan menggunakan jarum dan 2 tindakan menggunakan insisi pembedahan: a) Aspirasi biopsy Dengan aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara kistik atau padat, kista akan mengempis jika semua cairan dibuang. Jika hasil mammogram normal dan tidak terjadi kekambuhan pembentukan massa selama 2-3 minggu, maka tidak diperlukan tindakan lebih lanjut. Jika massa menetap/terbentuk kembali atau jika cairan spinal mengandung darah,maka ini merupakan indikasi untuk dilakukan biopsy pembedahan. b) Tru-Cut atau Core biopsy Biopsi dilakukan dengan menggunakan perlengkapan stereotactic biopsy mammografi dan computer untuk memndu jarum pada massa/lesi tersebut. Pemeriksaan ini lebih baik oleh ahli bedah ataupun

pasien karena lebih cepat, tidak menimbulkan nyeri yang berlebihan dan biaya tidak mahal. c) Insisi biopsy Sebagian massa dibuang d) Eksisi biopsy Seluruh massa diangkat. Hasil biopsy dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan histologik secara frozen section. 1.7 Penatalaksanaan Ca Mammae/kanker payudara a. Pembedahan Terapi bedah bertujuan kuratif dan paliatif Jenis terapi : lokal /lokoregional Prinsif terapi kuratif bedah Pengangkatan sel kanker secara kuratif dapat dilakukan dengan cara : Modified radikal mastektomi Breast conversing treatment (BCT) rekontruksi payudara Tumorrektomi /lumpektomi /kuadran tektomi /parsial mastektomi diseksi axsila. Pengobatan bedah kuratif dilakukan pada kanker payudara dini (stadium I, dan II), dan pegobatan paliatif bedah adalah dengan mengangkat kanker payudara secara makroskopis dan masih meninggalkan sel kanker secara mikroskopis dan biasanya dilakukan pada stadium II dan IV dan juga untk mengurangi keluhankeluhan penderita baik perdarahan, patah tulang dan pengobatan ulkus. Tipe-tipe pembedahan untuk membuang ca mammae antara lain: 1. Lympectomi: Pembuangan sederhana benjolan tumor. 2. Mastektomi parsial: Pembuangan tumor dan 2,5 7,5 cm (1 sampai 3 inci) jaringan sekitarnya ubcutaneoous. 3. Mastektomy: Pembuangan seluruh jaringan yang mendasari tumor payudara , meninggalkan /membiarkan kulit, areola dan memasukkan putting intact). 4. Mastectomy sederhana: Menghilangkan seluruh payudara tapi tidak 8

dengan nodus axillary. 5. Modifikasi mastektomy radikal: menghilangkan seluruh payudara (dengan atau tanpa pectoralis minor) menghilangkan beberapa axilla lympa nodes. 6. Mastectoy radikal: menghilangkan seluruh payudara, acillary lympa nodes, pectolaris muscle (besar atau kecil, dan lemak dan fasia yang berdekatan dengan pembedahan). b. Kemoterapi Kemoterapi adjuvan/tambahan untuk kanker payudara melihatkan kombinasi obat multipel yang lebih efektif daripada terapi dosis tunggal, sebagai terapi utama pada kanker stadium lanjut (stadium III dan IV). Kombinasi yang lebih sering dianjurkan disebut CMF yang meliputi siklofosfamid (cyfoxam) metotrexat, fluorasil (5-Fu). Regimen-regimen ini biasanya diberikan selama 3-6 bulan. Pemberian bersama kemoterapi dengan iradiasi dapat mengakibatkan efek samping dan toksisitas yang lebih menonjol. Pada tumor yang lebih besar, kemoterapi dapat diberikan pada praoperasi untuk mengecilkan tumor. c. Hormon terapi Keputusan terapi hormonal untuk kanker payudara didasarkan pada indeks estrogen dan progesteron yang diturunkan dari pemeriksaan uji jaringan tumor yang diambil selama biopsi biasa. Adapun preparat hormonal yang digunakan antara lain : a) Tamoxiten Preparat ini awalnya diindikasikan mengobati pasten pasca menopause dengan reseptor estrogen dan nodus aksilaris positif. Efek samping yang ditimbulkan mual, muntah, rasa, panas, retensi cairan. b) Diethylstillbestrol Preparat ini menghambat pelepasan follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormune (LH) dengan demikian menurunkan pembentukan estrogen dan ikatan estrogen. Efek sampingnya yaitu penambahan berat badan, refensi cairan, mual. c) Magestrol

Preparat ini cara kerjanya dengan menurunkan. Jumlah reseptor estrogen. Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan adalah efek samping yang mungkin. d) Fluksimesteron (halotesti) Derivatif testeron. ini menekan estrogen dengan menekan LH dan FSH etek samping mencakup virilasasi yaitu peningkatan pertumbuhan bulu wajah, suara lebih dalam, hiperfropi. klitois, peningkatan libido. e) Aminogliltetimid (Cytadien) Medikasi ini menghambat aromatase, enzim yang berpengaruh terhadap pengubahan androgen menjadi estrogen. Efek samping mencakup kemerahan (ruam), menyebabkan gatal-gatal. d. Terapi Paliatif dan pain Terapi paliatif untuk dapat dikerjakan sesuai dengan keluhan pasien, untuk tujuan perbaikan kualitas hidup. Dapat bersifat medikamentosa, paliatif (pemberian obatobat paliatif) dan non medicamentosa (radiasi paliatif dan pembedahan paliatif). e. Rehabilitasi fisik dan psikis Penderita kanker payudara sebaiknya setelah mendapat pengobatan konvensiobnal seperti pembedahan, penyinaran, kemoterapi sebaiknya dilakukan rehabolitasi fisik untuk mencegah timbulnya komplikasi akibat treatment tersebut. Rehabilitasi psikis juga diperlukan untuk mendorong semangat hidup yang lebih baik. 1.8 Konsep dasar Asuhan Keperawatan Ca Mammae a. Pengkajian 1) Pre Operasi Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawman. Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data penganalisaan data; perumusan masalah dan diagnosa keperawatan. Pada pasien pre operatif dengan Ca mammae ditemukan data yang bermasalah . a) Data subjektif Pasien mengatakan merasa tidak enak, mengeluh sakit pada payudara pasien mengungkapkan perasaan tidak menentu, pasien mengatakan khawatir dengan

10

keadaan hilangnya bagian tubuh, pasien mengeluh takut dan khawatir dengan tindakan operasi.

b) Data objektif Pasien merintih dan meringis, teraba benjolan pada payudara, keluar cairan, dari puting susu/payudara berdarah, terdapat lekukan pada kulit (akibat distorsi ligamentum cooper). Dari data diatas dapat dirumuskan diagnosa, keperawatan pada pasien dengan Ca mammae adalah sebagai berikut : 1. Nyeri akut berhubungan dengan efek kanker . 2. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder dan imunosupresi. 3. Ansietas berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh 2) Post Operasi Pada bagian post operasi dengan Ca.mammae ditemukan data yang bermasalah : a) Data Subjektif Pasien mengeluh sakit pada luka operasi, mengeluh malu dengan keadaan hilangnya payudara, pasien mengatakan merasa takut terhadap penolakan orang lain, pasien mengatakan kebutuhannya masih dibantu oleh keluarga, pasien mengatakan kurang mengetahui bagaimana perawatan dan proses penyakit. b) Data objektif Adanya luka pembedahan, pasien tampak merintih dan meringis, pasien tampak dibantu oleh keluarga, pembatasi rentang gerak pasien tampak lemah, pasien bertanya-tanya tentang penyakit dan keadaannya. Dari data diatas dapat dirumuskan diagnosa keperawatan pada pasien post operatif dengan Ca mammae adalah scbagai berikut: 1. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan. 2. Resiko infeksi berhubungan (dengan sisi masuknya organisme sekunder terhadap pembedahan (luka operasi). 3. Harga diri rendah berhubungan perubahan penampilan sekunder terhadap hilangnya bagian tubuh.

11

4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan sekunder terhadap hilangnya bagiah tubuh. 5. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidaknyamanan. 6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan, kurang terpajan informasi. b. Rencana Keperawatan - Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit Tujuan : 1. 2. 3. 4. 1. 2. Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas Melaporkan nyeri yang dialaminya Mengikuti program pengobatan Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri

Intervensi: Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas. R/: Memberikan informasi yang diperlukan untuk merencanakan asuhan. Evaluasi therapy dan ajarkan klien dan keluarga tentang cara menghadapinya. R/: Untuk mengetahui terapi yang dilakukan sesuai atau tidak, atau malah menyebabkan komplikasi. 3. Berikan pengalihan seperti reposisi dan aktivitas menyenangkan seperti mendengarkan musik atau nonton TV. R/: Untuk meningkatkan kenyamanan dengan mengalihkan perhatian klien dari rasa nyeri. 4. Menganjurkan tehnik penanganan stress (tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan), gembira, dan berikan sentuhan therapeutik. R/: Meningkatkan kontrol diri atas efek samping dengan menurunkan stress dan ansietas. 5. Berikan analgetik sesuai indikasi seperti morfin, methadone, narcotik dll. R/: Agar terapi yang diberikan tepat sasaran untuk mengatasi nyeri. - Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh sekunder. Tujuan : Infeksi tidak terjadi. Kriteria hasil: Tanda-tanda infeksi tidak ada( tidak

12

ada[kalor,rubor,tumor,dolor,fungsi meningkatkan penyembuhan.

laesa]),

menunjukkan

perilaku

untuk

Tindakan : 1. Observasi tanda-tanda infeksi. R/: Dengan mengobservasi tanda-tanda infeksi akan mempermudah penanganan terhadap infeksi). 2. 3. Tingkatkan upaya pencegahan dengan melakukan cuci tangan yang benar. R/: Mencegah timbulnya infeksi silang (infeksi nosokormial). Kolaborasi dalam pemeriksaan nilai lab WBC. R/: Untuk mengidentifikasi organisme sehingga dapat memberikan antibiotik yang terbaik. Ansietas berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh. Tujuan : Ansietas dapat berkurang dan terkontrol/ diatasi. Kriteria hasil : Mengatakan takut dan cemas menurun dan dapat ditangani, pasien tampak tenang. Tindakan: 1. Berikan informasi tentang diagnosis, harapan serta intervensi pembedahan dan terapi yang akan datang. R/: Mengetahui apa yang diharapkan dan dapat menurunkan ansietas. 2. Jelaskan tujuan dan persiapan untuk tes diagnostik. R/: Pemahaman jelas akan prosedur dan apa yang terjadi meningkatkan perasaan kontrol dan mengurangi ansietas. 3. Beri motivasi pada pasien. R/: Dengan motivasi pasien akan merasa dirinya lebih berarti. 4. Berikan lingkungan perhatian, keterlibatan dan penerimaan untuk pasien/orang terdekat. R/: Waktu dan privasi diperlukan untuk memberikan dukungan, diskusi perasaan tentang antisipasi kehilangan dan masalah lain.

13

- Gangguan Mobilisasi Tujuan : Klien dapat beraktivitas Kriteria Hasil :Klien dapat beraktivitas sehari hari, Peningkatan kekuatan bagi tubuh yang sakit. Tindakan: 1. Latihan rentang gerak pasif sesegera mungkin. R/: Untuk mencegah kekakuan sendi yang dapat berlanjut pada keterbatasan gerak. 2. Bantu dalam aktivitas perawatan diri sesuai keperluan R/: Menghemat energi pasien dan mencegah kelelahan. 3. Bantu klien ambulasi dan dorong memperbaiki postur. R/: Untuk menghindari ketidakseimbangan dan keterbatasan dalam gerakan dan postur. - Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24jam BB klien naik 0,5 Kg. Kriteria Hasil: Klien mengatakan perlunya intake yang adekuat, berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan penyakitnya, klien tampak segar. Tindakan : 1. Monitor intake makanan setiap hari, apakah klien makan sesuai dengan kebutuhannya. R/: Memberikan informasi tentang status gizi klien. 2. Timbang dan ukur berat badan, ukuran triceps serta amati penurunan berat badan. R/: Memberikan informasi tentang penambahan dan penurunan berat badan klien. 3. 4. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori. R/: Kalori merupakan sumber energi. Kontrol faktor lingkungan. Hindarkan makanan yang terlalu manis, berlemak dan pedas.

14

R/: Mencegah mual muntah, distensi berlebihan yang menyebabkan penurunan nafsu makan serta mengurangi stimulus berbahaya yang dapat meningkatkan ansietas. 5. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan misalnya makan bersama keluarga. R/: Untuk menimbulkan perasaan ingin makan/membangkitkan selera makan. 6. Amati studi laboratorium seperti total limposit, serum transferin dan albumin. R/: Untuk mengetahui/menegakkan terjadinya gangguan nutrisi sebagi akibat perjalanan penyakit, pengobatan dan perawatan terhadap klien. 7. Berikan pengobatan sesuai indikasi ;Phenotiazine, antidopaminergic, corticosteroids, vitamin khususnya A,D,E dan B6, antacid. R/: Membantu menghilangkan gejala penyakit, efek samping dan meningkatkan status kesehatan klien. - Resiko tinggi kurangnya volume cairan berhubungan dengan output yang tidak normal (vomiting, diare), hipermetabolik, kurangnya intake. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan selama 2x1jam kebutuhan cairan klien dapat teratasi. KH: Klien menunjukkan keseimbangan cairan dengan tanda vital normal (TD= 120/80 mmHg, RR= 20x/menit, S= 37.50 C, N=75x/menit), membran mukosa normal, turgor kulit bagus, urine output normal. Tindakan : 1. Monitor intake dan output termasuk keluaran yang tidak normal seperti emesis, diare, drainase luka. Hitung keseimbangan selama 24 jam. R/: Pemasukan oral yang tidak adekuat dapat menyebabkan hipovolemia 2. Monitor vital signs, evaluasi pulse peripheral. R/: Tanda-tanda hipovolemia segera diketahui dengan adanya takikardi, hipotensi dan suhu tubuh yang meningkat berhubungan dengan dehidrasi. 3. Kaji turgor kulit dan keadaan membran mukosa. Catat keadaan kehausan

15

pada klien. R/: Dengan mengetahui tanda-tanda dehidrasi dapat mencegah terjadinya hipovolemia. 4. Anjurkan intake cairan samapi 3000 ml per hari sesuai kebutuhan individu. R/: Memenuhi kebutuhan cairan yang kurang. 5. Observasi kemungkinan perdarahan seperti perlukaan pada membran mukosa, luka bedah, dan pethekie. R/: Mencegah terjadinya perdarahan. 6. Monitor hasil laboratorium : Hb, elektrolit, albumin. R/: Mengetahui perubahan yang terjadi. - Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi. Tujuan : Pengetahuan pasien bertambah tentang penyakitnya. Kriteria hasil : Pasien mengatakan paham dengan proses penyakit dan pengobatan pasien berpartisipasi pada program pengobatan. Tindakan: 1. Kaji tingkat pemahaman pasien tentang proses penyakit. R/: Mengidentifikasi area kekurangan pengetahuan klien. 2. Beri informasi tentang penyakitnya. R/: Memberikan dasar pengetahuan sehingga pasien dapat membuat pilihan yang tepat dan dapat menurunkan ansietas. 3. Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan. nutrisi, makan dan pemasukan cairan yang adekuat. R/: Memberikan nutrisi optimal dan mempertahankan volume sirkulasi untuk meningkatkan regenerasi jaringan atau proses penyembuhan. - Potensial disfungsi seksual yang berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh, perubahan dalam citra diri, dan ketakutan akan reaksi pasangan terhadap kehilangan.

16

Tujuan : 1. 2. Klien dapat mengungkapkan pengertiannya terhadap efek kanker dan therapi terhadap seksualitas. Mempertahankan aktivitas seksual dalam batas kemampuan. Tindakan : 1. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang proses seksualitas dan reaksi serta hubungannya dengan penyakitnya. R/: Meningkatkan ekspresi seksual dan meningkatkan komunikasi terbuka antara klien dengan pasangannya. 2. Berikan advise tentang akibat pengobatan terhadap seksualitasnya. R/: Membantu klien dalam mengatasi masalah seksual yang dihadapinya. 3. Berikan privacy kepada klien dan pasangannya. R/: Memberikan kesempatan bagi klien dan pasangannya untuk mengekspresikan perasaan dan keinginan secara wajar. - Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan kemotherapi, deficit imunologik. Tujuan : 1. 2. Klien dapat mengidentifikasi intervensi tentang kondisi yang spesifik. Berpartisipasi penyembuhan. Tindakan : 1. Kaji integritas kulit untuk melihat adanya efek samping therapi kanker, amati penyembuhan luka. R/: Memberikan informasi untuk perencanaan asuhan dan mengembangkan identifikasi awal terhadap perubahan integritas kulit. 2. 3. 4. Anjurkan klien untuk tidak menggaruk bagian yang gatal. R/: Menghindari perlukaan yang dapat menimbulkan infeksi. Ubah posisi klien secara teratur. R/: Menghindari penekanan yang terus menerus pada suatu daerah tertentu. Berikan advise pada klien untuk menghindari pemakaian cream kulit, minyak, bedak tanpa rekomendasi dokter. dalam pencegahan komplikasi dan percepatan

17

R/: Mencegah trauma berlanjut pada kulit dan produk yang kontra indikatif.

- Harga diri rendah berhubungan perubahan penampilan terhadap hal sekunder hilangnya bagian tubuh. Tujuan : Harga diri klien meningkat. Kriteria hasil : Klien menunjukkan penerimaan diri dalam situasi, klien tampak tenang, klien kooperatif dalam program pengobatan. Tindakan: 1. Berikan dukungan emosional. R/: Kehilangan payudara menyebabkan reaksi perasaan perubahan gambaran diri. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan, misal: marah, berduka. R/: Kehilangan bagian tubuh dan menerima kehilangan hasrat seksual menambah proses kehilangan yang membutuhkan penerimaan. 3. Berikan penguatan positif untuk meningkatkan/perbaikan dan partisipasi program pengobatan. R/: Mendorong kelanjutan perilaku sehat.

2.

- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan sekunder terhadap hilangnya bagian tubuh. Tujuan : Gangguan citra tubuh tidak terjadi. Kriteria hasil : Menyatakan dan menunjukkan penerimaan atas penampilan. Tindakan: 1. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaannya tentang diagnosa kanker payudara, pengobatannya, dampak yang diharapkan atas gaya hidup. R/: Meningkatkan penerimaan terhadap perubahan yang terjadi. 2. Evaluasi perasaan pasien mengenai kehilangan payudara pada identitas seksual, hubungan dan citra tubuhnya. R/: Meningkatkan kesadaran diri pasien. 18

3. Bantu pasien untuk memisahkan penampilan tisik dati perasaan makna diri R/: Meningkatkan citra diri yang positif. 4. Ijinkan pasien mengungkapkan emosi negatif seperti marah. R/: Meningkatkan koping, ini adalah reaksi normal terhadap kehilangan.

19

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

1. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Pekerjaan Agama Alamat MRS Diagnosa 2. ANAMNESA Keluhan utama : Benjolan pada payudara kanan. Keluhan tambahan : Luka yang tidak sembuh-sembuh di payudara kanan. Riwayat Penyakit Sekarang : 1 tahun yang lalu, pasien menyadari benjolan di payudara kanan, awalnya sebesar kelereng, dan muncul gatal-gatal tidak lama kemudian. Awalnya gatal-gatal diabaikan, lama-lama gatal menjadi perlukaan yang terus meluas, dan mulai berdarah. Payudara tidak nyeri, tidak perih, tidak keluar nanah. Benjolan membesar 1 tahun ini, hingga kira-kira sebesar bola ping pong. Puting tidak pernah keluar cairan, maupun darah. Pasien ke dokter, 10 hari yll, diberikan Amoxycillin. Karena tidak ada perubahan, pasien ke poliklinik bedah RSUD Wonosobo, pasien juga mengeluh nyeri tulang dan punggung kiri linu dan panas, tidak nyeri di ketiak. Nafsu makan dan berat badan menurun. Tidak ada keluhan pada payudara kiri. Tidak ada riwayat trauma. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat sakit hipertensi ada. Riwayat pembedahan disangkal. Tidak pernah menderita penyakit tumor atau kanker. Tidak ada riwayat alergi. Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada keluarga yang menderita penyakit kanker atau tumor. Riwayat Reproduksi - Pasien menarche pertama usia 17 tahun, durasi 7 hari dan tiap bulan 2x. - Pasien mempunyai anak 1 orang, tidak pernah keguguran. 20 : Ny. H : 45 tahun : Tani : Islam : Jl. Jakarta, Wonosobo : 3 April 2010 : Tumor Mammae Dextra suspect Ca Mammae

Jenis kelamin : Perempuan

- Anak pertama lahir saat pasien berumur 25 tahun. - Pasien tidak haid lagi sejak 1 tahun yang lalu. - Pasien tidak menyusukan anaknya setelah melahirkan. - Riwayat pemakai KB : tidak ada. Anamnesis Sistem punggung, tidak ada patah tulang. Sistem integumentum : gatal-gatal pada payudara kanan, juga ada benjolan yang tidak sakit, dirasakan mengganggu. RESUME ANAMNESIS Pasien umur 45 tahun mengeluhkan benjolan pada payudara kanan tidak cepat membesar sejak 1 tahun yll disertai gatal-gatal di daerah benjolan, meluas menjadi luka, berdarah, berbau, dari puting tidak keluar cairan, nyeri tulang dan punggung. Nafsu makan dan berat badan menurun. 10 hari yll pasien ke dokter diterapi amoxicillin. 3. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan Umum : Composmentis. 2. Vital sign : T : 180/100 mmHg R : 20 x/menit, teratur N : 84 x/menit, teratur S : 36,8 Pemeriksaan Thorax : Cor Inspeksi Palpasi Perkusi : Kanan atas : SIC IV linea mid clavicula sinistra. Kiri atas : SIC IV parasternalis sinistra. Auskultasi: BJ I lebih keras daripada II, reguler, tidak ada gallop, tidak ada bising 4. Pemeriksaan Abdomen Inspeksi Auskultasi : cembung (gemuk), tidak ada sikatrik. : peristaltik (+) normal 16x/menit. : IC tidak terlihat : IC teraba tidak kuat angkat di SIC V linea mid clavicula sin Sistem muskuloskeletal : gerakan bebas, ada nyeri otot di punggung, pegal di

5. Status Lokalis : - Regio Mammae Dextra Inspeksi : Payudara kiri dan kanan asimetris. Tampak benjolan di payudara kanan pada kuadran caudo lateral, kulit payudara pada benjolan kemerahan, tampak

21

mengkilat dan tegang, retraksi papilla mammae ke arah benjolan, tampak ulserasi, tampak tanda radang. Tampak perdarahan pada ulserasi, tidak ada pus, kulit di sekitar ulserasi berlekuk, tampak oedem. Palpasi : Benjolan dengan 5 cm pada kuadran caudo lateral. Berbentuk bulat, konsistensi diameter keras, batas tidak jelas,, melekat terfiksir pada kulit lepas dari dasar dinding dada, tidak ada nyeri tekan. Dengan pemijitan pada papilla mamae tidak ada keluar cairan. 4. DATA PENUNJANG LAIN

1. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 9,1 gr/dl Albumin : 2,08 gr/dl 2. Pada foto thorax : bentuk normal/tidak tampak kelainan. 3. USG : korteks/medulla baik, pelvio balik tidak melebar, tidak tampak batu. 4. Pemberian terapi : - Antibiotic (amoxin) 3x500mg - Anti analgetik (as. Mefenamat) 3x500mg - Anti ulsecaria/cimelidin 3x500mg - Sulfas ferosus 2x1 - Vit C 2x2 - Vitamin : A, D, E, B6 - Antacid - Inj. RL 5/5 D5% 5. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN 1. Gangguan rasa nyaman: Nyeri 2. Kerusakan Integritas Kulit 3. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan 4. Takut dan Koping tidak efektif

22

ANALISA DATA Nama Klien : Ny. H No. Register : 0100382 No. Kelompok Data
1. Ds : Klien mengatakan nyeri di seluruh payudara bagian kanan Do : - Payudara sebelah kanan tampak adanya benjolan. - Mengalami ulkus yang meluas. - Skala nyeri sedang (5-6) - TTV T : 180/100 mmHg R : 20 x/menit, teratur N : 84 x/menit, teratur 3 S : 36,8 Ds : Klien Do : mengatakan daerah ulkus Kerusakan Tampak luka makin meluas di sekitar payudara kanan. Integritas di sekitar payudara kanan jelek. jaringan payudara kanan permukaan /kulit sekitar Kerusakan Integritas Kulit Ulkus pada permukaan Ganggan nyaman: nyeri rasa payudara kanan

Diagnosa Medis : Tumor Mammae Dextra suspect Ca Mammae Ruangan penyebab : Masalah Kemungkinan

mengeluarkan bau tidak sedap.

23

RENCANA KEPERAWATAN Nama Klien : Ny. H No. Register : No. 1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d Klien mengatakan nyeri di seluruh payudara bagian kanan

Diagnosa Medis: Tumor Mammae Dextra suspect Ca Mammae Ruangan: Tujuan


diharapkan berkurang D nyeri alam waktu 2 jam

Kriteria Hasil
yeri hilang berkurang N /

Intervensi
1. 2. Kaji TTV Kaji nyeri, lokasi, skala Kl

Rasional
klien secara dini.

Evaluasi
mengatakan sudah tampak teknik masalah nyeri berkurang O : Klien melakukan A : P : Sebagian teratasi Lanjutkan intervensi 3,4,5.

1. Mengetahui keadaan S : Klien 2. Mengetahui


dalam posisi perkembangan pasien.

D aktivitas ringan

3. Bantu
menentukan

ien mau melakukan

alam waktu 2 x 24 jam nyeri hilang dan klien ringan. dapat melakukan aktivitas

yang nyaman dan

3. Mengurangi tekanan
pada sisi yang sakit.

pengalihan nyeri.

4. Ajarkan Klien dan


keluarga teknik distraksi (Menonton TV, Mendengarkan musik). 5.

4. Mengalihkan
Analgesik (Membantu mengurangi nyeri)

nyeri

yang dirasakan klien.

5. Kolaborasi
pemberian analgesic.

dalam

rasa

24

No. 2.

Diagnosa Keperawatan
Kerusakan Integritas Kulit b/d Kerusakan permukaan jaringan /kulit sekitar payudara kanan.

Tujuan egritas kembali kulit Int klien normal

Kriteria Hasil
dak bau sedap. yang Ul Ti menimbulkan tidak kus tidak membesar.

Intervensi
1. Anjurkan memakai pakaian yang lembut dan longgar pada area tersebut, ankurkan

Rasional
1. Kulit sangat sensitive selama pengobatan dan setelahnya.

Evaluasi
S : klien daerah mengelurkan tidak sedap. O : Tampak meluas A : P : Masalah teratasi. Intervensi dilanjutkan1-4. ulkus disekitar belum mengatakan ulkus bau

dalam 1x24 jam.

2.

Mengencerkan obat menurunkan iritasi balutan lebih kulit/ luka bakar kimia.

tidak memakai bra jika menimbulkan tekanan. 2. Cuci segera kulit bila dengan agen

3. Penggantian untuk kerusakan lanjut/infeksi

payudara kanan.

menghindari

anticoplastik tercecer pada kulit yang tidak terlindungi. 3. Ganti yang 4. Awasi untuk balutan/beri terkena semua tanda serta sisi atau perawatan pada kulit indikasi.

mempertahankan area bersih meningkatkan dan penyembuhan kenyamanan. 4. Mengganggu penyembuhan dimana dapat karena disebabkan kanker. memperlambat perubahan oleh

infeksi luka.

25

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Lynda Juall Carpenito, 1995). Faktor Resiko Ca. Mammae antala lain: Ca Payudara yang terdahulu, Keluarga, Kelainan payudara ( benigna ), Makanan, berat badan, Faktor endokrin dan reproduksi dan Obat anti konseptiva oral. Gambaran klinisnya dapat diketahui dengan: Tanda carcinoma (Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elip), Gejala carcinoma (Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase). Stadium Kanker Payudara dibagi menjadi 4, yaitu : Stadium I Stadium II Stadium IIIa Stadium IIIb Stadium IV Pemeriksaan Penunjang Klinis 1. Non invasive (Mamografi, Radiologi (foto roentgen thorak), USG) 2. Invasiv (Biopsy) Penatalaksanaan Ca Mammae - Pembedahan - Kemoterapi - Hormon terapi - Paliatif - Rehabilitasi Diagnosa yang mungkin muncul pada Ca.Mammae: Nyeri akut berhubungan dengan efek kanker, Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder dan imunosupresi, Ansietas berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh.

26

4.2 Saran Kita harus selau waspada dan secara rutin melakukan SADARI. Seorang wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini. Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi wanita yang masih mengalami menstruasi, waktu yang paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari 1 menstruasi. Bagi wanita pasca menopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakuka setiap bulan (misalnya setiap awal bulan).

27

DAFTAR

PUSTAKA

Dongoes, Marilynn. 1999. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Ed.3. Jakarta: EGC Mansjoer, Arif. 2000. KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN Ed. 3. Aesculapius http://kankerpayudara.wordpress.com/2007/12/22/stadium-dan-grade-dalam-kankerpayudara. Di akses 13 Oktober 2010 jam 18.30. http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia-kanker/kanker-mammae-2. Di akses 13 Oktober 2010 jam 18.30. kireihimee.blogspot.com/2009/10/kasus-ca-mammae. Di akses 13 Oktober 2010 jam 18.30. http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara. Di akses 13 Oktober 2010 jam 18.30. http://www.cancerhelps.com/kanker-payudara.htm. Di akses 14 Oktober 2010 jam 15.45. Rothrock, C. J. 2000. Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif. EGC : Jakarta. Sjamsuhidajat & Wim De Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta. Jakarta: Media

28

Você também pode gostar

  • LP Stroke Bleeding
    LP Stroke Bleeding
    Documento7 páginas
    LP Stroke Bleeding
    Wiendha Puna Tico
    100% (1)
  • Bab I
    Bab I
    Documento40 páginas
    Bab I
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Doa Istri Solehah
    Doa Istri Solehah
    Documento2 páginas
    Doa Istri Solehah
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Abort Us
    Abort Us
    Documento4 páginas
    Abort Us
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Isi
    Isi
    Documento15 páginas
    Isi
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Swoote
    Analisa Swoote
    Documento3 páginas
    Analisa Swoote
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Bab I, Ii, Ii
    Bab I, Ii, Ii
    Documento28 páginas
    Bab I, Ii, Ii
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Asi Eksklusif Ok
    Leaflet Asi Eksklusif Ok
    Documento2 páginas
    Leaflet Asi Eksklusif Ok
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Print
    Leaflet Print
    Documento2 páginas
    Leaflet Print
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Ronde Keperawatan
    Ronde Keperawatan
    Documento4 páginas
    Ronde Keperawatan
    Andri Kinchay
    Ainda não há avaliações
  • Miokard Infark
    Miokard Infark
    Documento18 páginas
    Miokard Infark
    Taupick Arsy
    Ainda não há avaliações
  • Sap Napza New
    Sap Napza New
    Documento15 páginas
    Sap Napza New
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • WOC
    WOC
    Documento1 página
    WOC
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Form Penilaian
    Form Penilaian
    Documento10 páginas
    Form Penilaian
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Osteosarcoma
    Makalah Osteosarcoma
    Documento17 páginas
    Makalah Osteosarcoma
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    100% (1)
  • 5 Alasan Anda Perlu Lebih Sering Berciuman
    5 Alasan Anda Perlu Lebih Sering Berciuman
    Documento1 página
    5 Alasan Anda Perlu Lebih Sering Berciuman
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Kencing Manis Dan Terapi Insulin
    Kencing Manis Dan Terapi Insulin
    Documento12 páginas
    Kencing Manis Dan Terapi Insulin
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Mode2 Ventilator
    Mode2 Ventilator
    Documento2 páginas
    Mode2 Ventilator
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações
  • Gadar Corpusluk
    Gadar Corpusluk
    Documento13 páginas
    Gadar Corpusluk
    Lu'Luk Chuiach NDezzco
    Ainda não há avaliações