Você está na página 1de 12

Profil Diare Akut pada 18 Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan di RSUD Koja

1 Azharuddin NM, 2 Ainun NH, 3 Zulfadli MA Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, RSUD Koja, Jakarta, Indonesia

ABSTRAK Latar belakang untuk melihat profil diare akut pada pasien rawat inap dan rawat jalan di RSUD Koja. Metode setiap pasien yang menjalani rawat inap dan rawat jalan di RSUD Koja selama tempoh 29 November 2010 hingga 22 Januari 2011. Kriteria inklusia adalah pasien diare akut oleh sebab apapun baik penyakit penyakit sistemik, kehamilan, maupun penyakit kronik hingga syok dan menyetujui informed consent. Kriteria eksklusif adalah pasien yang menolak diwawancara, pasien tidak sadar dan pasien yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Hasil terdapat 18 pasien yang memenuhi kriteria, dengan jenis kelamin pria sebanyak 9 orang (50%) dan perempuan 9 orang (50%), golongan yang paling banyak adalah usia diatas 55 tahun yaitu 8 orang (44,4%),faktor resiko yang paling banyak adalah golongan usia lanjut yaitu 4 orang (22,2%), gejala klinis terbanyak merupakan nyeri perut yaitu 12 pasien (66,7%), serta kisaran IMT normal (18.5-24.5 kg/m2) mendominasi sampel penelitian. Pada pasien yang kami teliti, gambaran pemeriksaan laboratorium feces lengkap paling banyak ditemukan adanya leukosit pada 17 pasien (94,4%), eritrosit pada 17 pasien (94,4%), serta epitel pada 17 pasien (94,4%). Pada penelitian juga ditemukan diare akut enterovasif sebanyak 50% dan diare akut entertotoksik sebanyak 50%. Kesimpulan profil diare akut pasien yang dirawat inap dan rawat jalan di RSUD Koja berdasarkan penelitian kami menunjukkan proporsi jenis kelamin pasien yang sama banyak antara laki laki dan wanita, yang terdiri dari kelompok usia diatas 55 tahun dan mempunyai IMT gizi normal, serta keluhan paling banyak adalah nyeri perut. Kata kunci : diare akut, feces lengkap

ABSTRACT Background to see the profile of acute diarrhea in hospitalized patients and
outpatients at Koja Hospital. Method inpatient and outpatient at Koja Hospital during 29 November 2010 until January 22, 2011. Inclusive criteria were acute diarrhea patients by any cause either disease - systemic disease, pregnancy, and chronic disease to shock and approved informed consent. Exclusive criteria were patients who refused to be interviewed, the patient that unconscious and patients who can not speak Indonesian. Results there are 18 eligible patients, with male gender as much as 9 people (50%) and women 9 people (50%), the most age class is the age above 55 years of 8 people (44.4%), the most risk factors group is the elderly group of 4 people (22.2%), clinical symptoms of abdominal pain that is mostly in the 12 patients (66.7%), and the range of normal BMI (18.5-24.5 kg/m2) dominated the research sample. In patients in our study, the most widely found in stool laboratory examination of our patient is the leukocytes in 17 patients (94.4%), erythrocytes in 17 patients (94.4%), and the epithelium in 17 patients (94.4%). The research also found enterovasive acute diarrhea by 50% and enterotoxic acute diarrhea as much as 50%. Conclusion profile of acute diarrhea in hospitalized and outpatient at Koja Hospital based on our research shows the proportion of patients with the same sex of men and women, which consisted of a group of age above 55 years and have a normal BMI nutrition, and most complaints are abdominal pain.

Keywords: acute diarrhea, stool laboratory examination

PENDAHULUAN Definisi diare akut menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Diare biasanya merupakan gejala infeksi dalam saluran cerna yang dapat disebabkan oleh berbagai

organisme bakteri, virus dan parasit. Infeksi menyebar melalui makanan atau minuman yang tercemar, kontak dari orang ke orang dengan kebersihan yang buruk.1 Prevalensi diare menonjol pada orang dewasa yang mempunyai kontak dengan bayi dan anak anak yang masih kecil yang belum potty trained.Prevalensi yang tinggi juga ditemukan pada individu yang sering melakukan perjalanan ke kawasan tropic, lelaki homosksual, pada penderita dengan gangguan system kekebalan tubuh seperti AIDS. Dan mereka yang tinggal di kawasan kumuh dan mengkomsumsi makanan dan air dari sumber yang terkontaminasi. Kematian yang terjadi adalah disebabkan oleh dehidrasi .Kekurangan cairan di badan yang mengakibatkan renjatan hipovolemik atau karena gangguan biokimiawi berupa asidosis metabolik yang lanjut. Kematian ini kebanyakannya melibatkan anak anak atau usia lanjut dimana kesehatan pada usia pasien tersebut rentan terhadap dehidrasi sedangberat.4,5 Di RSUD Koja sendiri masih belum ada penelitian yang telah dipublikasi mengenai gambaran klinis diare dan pola hasil laboratoriumnya. Hal ini membuat penegakan diagnosis dan penatalaksanaan diare belum mempunyai pedoman yang baik. Oleh sebab itu dipandang perlu untuk melakukan penelitian yang mengevaluasi gambaran klinis dan laboratorium diare di RSUD Koja. METODE Setiap pasien yang menjalani rawat inap dan rawat jalan di RSUD Koja selama 29 November 2010 hingga 22 Januari 2011. Kriteria inklusi adalah pasien diare akut (kurang dari 15 hari ) oleh sebab apapun juga baik penyakit penyakit sistemik, kehamilan, maupun penyakit kronik hingga syok dan menyetujui informed consent. Gambaran klinik termasuk demam, mual, muntah nyeri perut, dehidrasi, pusing, tenesmus, BAB lender dan BAB darah Kriteria eksklusi eksklusi adalah pasien menolak diwawancara, pasien tidak sadar dan pasien yang tidak bisa berbahasa Indonesia.

HASIL Telah dilakukan penelitian terhadap sejumlah pasien rawat inap yang mempunyai keluhan diare akut. Dalam kurun waktu 8 minggu didapatkan 18 pasien rawat inap yang menderita diare akut. Dari pasien diare akut tersebut dibagi lagi menjadi diare yang dikarenakan infeksi, non-infeksi, enterovasif dan enterotoksik. Profil diare akut pada penelitian ini sebagaimana ditampilkan pada tabel 1. Tabel 1. Karakteristik dari pasien Diare Akut ( n= 18) Karakteristik Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Usia < 44 45 54 > 55 Rata-rata ( mean [SD] ) Faktor resiko Usia tua Kontak langsung Riwayat berpergian Homoseksual Lingkungan yang tidak bersih dengan makanan dan minuman terkontaminasi Gejala Klinis Demam Mual Muntah Nyeri perut Dehidrasi Pusing Tenesmus BAB lender BAB darah IMT (Indeks Masa Tubuh) < 18,5 18,5 - 22,9 23 - 24,9 > 25
4

n* 9 9 5 5 8 49 4 1 1 0 4 7 9 6 12 7 9 7 5 8 2 9 2 5

% 50,0 50,0 27,8 27,8 44,4

22,2 5,6 5,6 0 22,2 38,9 50,0 33,3 66,7 38,9 50,0 38,9 27,8 44,4 11,1 50 11,1 27,8

Laboratorium Feses Lengkap Darah samar Pus Leukosit Eritrosit Epitel Amilum Serat tumbuhan Amuba Telur cacing Bakteri Lemak 0 2 17 17 17 2 2 0 0 2 0 0 11,1 94,4 94,4 94,4 11,1 11,1 0 0 11,1 0

Diare Akut Non Infeksi 0 0 Infeksi 18 100 -Enterovasif 9 50,0 -Enterotoksik 9 50,0 Data kategorik disajikan dalam n(%),dan data numerik disajikan dalam mean [SD]

Pada gambar 1 ditampilkan karakteristik pasien diare akut yang diteliti. Terlihat sebaran menurut jenis kelamin, dimana 50,0% berjenis-kelamin laki-laki dan 50,0% berjenis kelamin perempuan. Di kepustakaan, umumnya dikatakan tidak ada perbedaan antara lakilaki dan perempuan. Angka kejadian diare akut pada subjek kami mungkin disebabkan oleh pemilihan subjek adalah secara random sampling.

Gambar 1: Jenis kelamin pada 18 pasien diare akut Pada penelitian didapati juga bahawa mayoritas pasien terdiri dari kelompok usia > 55 tahun sebanyak 44% diikuti oleh kelompok pasien usia < 45 tahun sebanyak 28% dan pasien kelompok usia 45-54 tahun sebanyak 28%, seperti yang digambarkan pada gambar 2.

Gambar 2: Kelompok usia pada 18 pasien diare akut

Pada penelitian ini, diberikan pertanyaan mengenai faktor risiko dan didapatkan sejumlah faktor risiko pada 18 pasien diare akut, seperti digambarkan pada gambar 3. Terlihat bahwa faktor risiko terbanyak yang ditemukan adalah lingkungan yang tidak bersih dengan makanan dan minuman terkontaminasi sebanyak 4 pasien (44,4%) diikuti oleh usia lanjut 1 pasien (5,6%) dan kontak langsung 1 pasien (5,6%). Sedangkan riwayat berpergian hanya 1 pasien (5,6%) dan homoseksual tidak ditemukan dalam 18 sampel diare akut.

Gambar 3: Faktor risiko pada 18 pasien diare akut Pada penelitian, diberikan pertanyaan mengenai gejala klinis dan didapatkan sejumlah gejala klinis pada 18 pasien diare akut, seperti digambarkan pada gambar 4. Pada gambar terlihat bahwa gejala klinis yang terbanyak ditemukan adalah demam 7 pasien (38,9%), BAB lendir 5 pasien (27,8%), mual 9 pasien (50,0%), pusing 9 pasien (50,0%), dehidrasi 7 pasien (38,9%), dan muntah 6 pasien (33,3%). Sedangkan tenesmus 7 pasien (38,9%), gejala klinis BAB darah hanya 8 pasien (44,4%).

Gambar 4: Gejala klinis pada 18 pasien diare akut Pada kedua kelompok dengan gambaran gejala klinis diare akut, didapatkan kisaran IMT normal (18.5-24.5 kg/m2) mendominasi sampel penelitian, seperti pada gambar 5.

Gambar 5: IMT pada 18 pasien diare akut Pada pemeriksaan laboratorium feses lengkap ditemukan adanya leukosit pada 17 pasien (94,4%), eritrosit pada 17 pasien (94,4%), epitel pada 17 pasien (94,4%), pus pada 2 pasien (11,1%), amilum pada 2 pasien (11,1%), serat tumbuhan pada 2 pasien (11,1%),
8

bakteri pada 2 (11,1%). Tidak ditemukan darah samar, amuba, telur cacing, dan lemak seperti digambarkan pada gambar 6.

Gambar 6 : Pemeriksaan laboratorium feses lengkap pada 18 pasien diare akut Pada penelitian ini ditemukan diare akut infektif sebanyak 18 pasien (100,0%), sedangkan diare akut non infektif tidak ditemukan pada 18 pasien rawat inap dan rawat jalan RSUD Koja, seperti ditampilkan pada gambar 7.

Gambar 7: Proporsi diare akut infeksi dan non infeksi pada 18 pasien diare akut Pada penelitian juga ditemukan diare akut enterovasif sebanyak 50% dan diare akut entertotoksik sebanyak 50% seperti yang digambarkan pada gambar 8.

Gambar 8: Diare akut enterovasif dan diare enterotoksik pada 18 pasien diare akut

KESIMPULAN Profil diare akut pasien yang dirawat inap di RSUD Koja berdasarkan penelitian kami menunjukkan proporsi jenis kelamin pasien yang sama banyak antara laki laki dan wanita, yang terdiri dari kelompok usia >55 tahun dan mempunyai IMT gizi normal, serta keluhan paling banyak adalah nyeri perut.

DAFTAR PUSTAKA 1. Simadibrata M. Diare. Dalam: Setiati S, Sari D, Rinaldi I, Ranitya R, Pitoyo C, editor. Lima Puluh Masalah Kesehatan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Edisi kesatu. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 2008. hlm: 102-17. 2. Piogama(Pusat Informasi Obat Universitas Gadjah Mada). Kasus diare di Indonesia. 2008. Diunduh dari http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/01/epidemiologi-kasusdiare/ . 7 Januari 2011. 3. Bhan M, Pierce F. Diarrhoeal Disease.2008. Diunduh dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/index.html. 7 Januari 2011.
10

4. Zein U, Sagala K, Ginting J. Diare akut disebabkan bakteri. 2008Diunduh dari url:

http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-umar5.pdf . 8 Januari 2011. 5. Marcellus Simadibrata K, Daldiyono. Diare Akut. Dalam:. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 2007. hlm. 408-13. 6. Friedman, Scott L, McQuaidd, Kenneth R. Acute Diarrheal Disease. Current Diagnosis & Treatment in Gastroenterologi [serial on CD ROM] 2003[Diunduh pada 07 Januari 2011]. Edisi ke2. Didapatkan dari E-book kedokteran. 7. Lever DS, Soffer E. Acute Diarrhea.2007.Diunduh dari http://www.Clevelandclinicmedmed.com/medicalpubs/diseasemanagement/gastroenterolo gy/acute-diarrhea/. 7 Januari 2011. 8. Kelompok Studi Diare Indonesia. Konsensus penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia 2009. Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia 2009.hlm.6 9. Kasper D, Braunwald E, Fauci AS, et al. Harrisons Manual of Medicine. 6thedition. United States of America: McGraw-Hills Company. 2005. hlm.388 10. Powell D. Approach to the patient with diarrhea. In: Yamada T, Alpers D, Kalloo A, Kaplowitz N, Owyang C. Principles of Clinical Gastroenterology. 1st edition. Chicester: Blackwell Publishing Ltd;2008. hlm. 311-5. 11. Cunha J. Travelers diarrhea.2007.Diunduh dari http://www.medicinenet.com/travelers_diarrhea/page4.htm#glance . 8 Januari 2011.
12. Guerrant, R. L., Hughes, J. M., Lima, N. L., Crane, J. Diarrhea in developed and

developing countries: magnitude, special settings, and etiologies .2009.Diunduh dair http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Guerrant-13. 8 Januari 2011. 13. Fatmah F. Respons imunitas yang rendah pada tubuh manusia usia lanjut. Diunduh dari http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/07_Fatmah_Imunitas_revisi.PDF . 8 Januari 2011.

11

14. Zein U. Diare akut infeksius pada dewasa. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitsream/123456789/3388/1/penydalam-umar4.pdf . 8 Januari 2011.

12

Você também pode gostar