Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
secretions (semen, vaginal fluids, menstrual blood) Injection of infected blood through transfusions or needle sharing Pregnancy in an infected mother
same classroom
kedokteran sendiri) pada waktu pertama kali menghadapi penyakit AIDS adalah menjauhkan diri dari penderita, berusaha tidak menyentuh penderita, bahkan membakar bekas pakaian penderita
Social stigmatization
HIV disease, in particular, carries with it the social stigmatization that complicates mental health and threatens life-sustaining activities.
Telling friends Im HIV positive is not the same as telling them Im flu
Employment rights
Medication & Treatments Suicide Duty to warn
Disclosure
To tell or not?
Decisions whether to disclose the diagnosis in the workplace. A doctor with HIV needs not to disclose?
Disability Rights
Disability rights awareness
e.g., Somehow a check-out person at a local grocery store found out I had AIDS and started wearing latex gloves every time she waited on me. I called their legal department and informed them that this needed to stop or I would sue them
Economical resources
Financing treatment
10
Employment
Can they decide whether to stay in their current
position or not? e.g., My old job as a nursing assistant was too high risk, so I had to leave. Emotionally missing work e.g., Work had always been important to me and it really hit me all at once that I wasnt able to do it anymore.
11
e.g., A lot of times Im not in the mood to talk with the doctors in the clinic. They dont listen and they are very clinical.
12
e.g., I had a very bad reaction to the drug I was taking and had to go back into the hospital
13
14
when his or her patient, if HIV-positive, persists in engaging in unprotected sex with an unknowing partner involves complex clinical and legal questions which have not been adequately addressed.
15
16
Moral principles
Autonomy: individual freedom and choice
Nonmaleficence: do no harm to clients Beneficence: the welfare of the clients Justice: If an individual is to be treated differently, the
counselors needs to offer a rationale that explains Fidelity: loyalty, faithfulness and honoring commitments
17
Identify the Problem Apply the Code of Ethics Determine the nature and dimensions of the dilemma Generate potential consequences of all options and determine a course of action
18
Contd.
5. Consider the potential consequences of all options and determine a cause of action. 6. Evaluate the selected course of action. 7. Implement the course of action.
19
Counseling implications
Counselors require to be knowledgeable about federal,
state, and local laws. Especially when illegal treatment in the workplace takes place, counselors advocate for clients who have encountered discrimination
20
likely to encounter by disclosing their illness. Help clients explore concerns associated with the fear of disclosure, living with nondisclosure.
21
medical treatment, medical personnel, and health care systems. Can help clients to cope with emotional reactions to their illness and to interpersonal insensitivity from medical care providers.
22
23
melalui media massa Barat Di banyak negara berlaku kepercayaan yg salah tentang AIDS, sedangkan di negara Barat sendiri sikap masyarakatnya sudah jauh lebih tenang dan rasional. Yang dikhawatirkan dalam hubungan dengan AIDS ialah bahwa pengetahuan yang benar tentang AIDS tidak dengan sendirinya akan diikuti dengan positif upaya konkret untuk mencegah AIDS.
penyuluhan Harus mengetahui secara pasti cara-cara penyebaran virus AIDS tersebut Seorang dokter, sesuai dengan KODEKI hendaklah berusaha untuk menjadi pendidik masyarakat yang seharusnya yaitu dengan memberikan informasi kpd masyarakat & kelompok resiko tinggi & tentang bagaimana pola penyebaran virus AIDS dan langkah2 pencegahannya
aspek hukumnya adalah tentang pemeriksaan darah, yg dalam rangka pencegahan meluasnya penyakit sering dipaksakan kepada kelompok tertentu di dalam masyarakat beresiko tinggi. Persoalannya adalah bahwa setiap bentuk intervensi medik, berdasarkan doktrin informed concent, memerlukan izin lebih dahulu dari yg bersangkutan.
Di sisi lain juga dapat dipertanyakan keuntungan model pemeriksaan seperti itu bagi upaya pencegahan, sebab tentunya orang akan berusaha menghindar mengingat pemeriksaan tersebut dapat menimbulkan bencana, seperti kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, kesempatan belajar, kesempatan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di masyarakat dsb. Tetapi kalau tidak dipaksakan, kapan dapat ditemukan pengidap HIV pada tingkat sedini mungkin sehingga lebih banyak orang dapat dihindarkan dari penyakit yg mematikan ini. Benar-benar merupakan pertanyaan yg tidak mudah untuk dijawab.
Salah persepsi tentang AIDS dan bagaimana seseorang menjadi pengidap HIV atau AIDS perawatan inadekuat
American Medical Assosiation (AMA), 1987: 1. Seseorang tenaga kesehatan tidak boleh menolak pasien yang seropositif 2. Pasien tidak boleh didiskriminasikan hanya atas dasar ketakutan.
Seorang tenaga kesehatan diharapkan terlibat untuk menyediakan pelayanan medis yg baik dan bertanggung jawab dan menghormati hak-hak pasien sebagai makhluk insani. 4. Seorang tenaga kesehatan yg tidak menyediakan pelayanan medis harus merujuk kpd tenaga yg lebih ahli atau ke tempat yg memiliki fasilitas lebih baik. 5. Seorang tenaga kesehatan diharuskan menghormati hak pribadi dan kerahasiaan penderita AIDS dan orang-orang yg mengidap HIV.
3.
melaporkan orang yg menderita seropositif ke lembaga kesehatan yg berwenang, sdgkan tenaga kesehatan tsb mengetahui orang tsb akan membahayakan masyarakat, tenaga kesehatan itu harus : Menganjurkan penderita tsb utk menjaga diri supaya tdk membahayakn pihak ketiga. Kalau anjuran tsb tdk dipatuhi, melaporkan penderita itu kpd pihak yg berwenang. Kalau pihak yg berwenang tdk memberikan tanggapan, melaporkan penderita itu kpd masyarakat yg beresiko tertular
Tenaga kesehatan yg menemukan seseorang telah seropositif disarankan kpdnya utk tdk melibatkan diri pada aktivitas yg mempunyai resiko tinggi terhadap penyebaran AIDS 8. Seorang tenaga medis yg menderita AIDS atau seropositif disarankan untuk tdk melibatkan diri pada aktivitas yang mempunyai resiko tinggi kpd pasiennya. Apa yang dikatakan AMA tersebut adalah sesuai dengan kewajiban dokter terhadap pasien dalam KODEKI
7.
Aspek Hukum
Cara-cara penularan AIDS sulit dibendung, bahkan oleh undang-undang yg memberikan hukuman berat. Bagaimana dengan tanggung jawab para dokter yg merawat penderita, sebab mereka tahu persis bahwa penderita AIDS atau pengidap HIV berpotensi menularkan penyakitnya
kepada orang lain? Salahkah jika dokter memberitahukan kepada orang2 yg terancam penularan? Salahkan dokter jika di kemudian hari benar2 ada orang tertular disebabkan karena ia lebih suka menjunjung tinggi sumpah dokter dan konfidensialitas medik?
Dokter sebagai manusia biasa adalah bagian dari masyarakat yang dihadapkan pada banyak masalah sewaktu harus menghadapi kasuskasus AIDS. Dalam hal ini tetap melakukan profesi menurut ukuran tertinggi (KODEKI BAB I pasal 1)
Sehubungan dengan telah masuknya infeksi
HIV dan penderita AIDS ke Indonesia, terbitlah Instruksi Menteri Kesehatan RI no.72/Menkes/II/1988 ttg kewajiban melaporkan penderita dengan gejala AIDS, ditetapkan tgl 11 Februari 1988.
Petunjuk pelaksanaannya diatur melalui Keputusan Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman No.286-1/PP0304 Isi instruksi menteri tersebut ditujukan kpd seluruh petugas kesehatan yg mengetahui dan atau menemukan seseorang dgn gejala AIDS. Mereka wajib melaporkannya kpd sarana pelayanan kesehatan yg terdekat dgn segera dan memperhatikan kerahasiaan pribadi penderita. Laporan ttg tersangka penderita AIDS atau penderita dgn seropositif harus dijaga kerahasiaannya dan tdk boleh dibaca oleh yg tdk berkepentingan