Você está na página 1de 10

TUGAS KEPERAWATAN ANAK II PERAWATAN TALI PUSAR DAN MEMANDIKAN BAYI

Dosen Pembimbing :

DISUSUN OLEH : KELOMPOK III PSIK VI C

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011/2012

TUGAS KEPERAWATAN ANAK II PERAWATAN TALI PUSAR DAN MEMANDIKAN BAYI

Dosen Pembimbing :

DISUSUN OLEH : Gustan Ariadi (09060134) Rockzand Alwahdi Yusuf Reny Kurniawati (090601**) (090601**)

Deti Lestarina (090601**) Histor Eko Tamara (090601**)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011/2012

PERAWATAN TALI PUSAR Tali pusat bayi bukan hiasan semata. Perawatan perlu dilakukan agar tidak terjadi infeksi sebelum talipusat lepas dengan sendirinya (istilahnya disebut dengan puput). Prinsipnya adalah menjaga puntung talipusat supaya tetap bersih dan kering hingga dapat lepas dengan sendirinya. Anda tidak perlu mengoleskan apapun pada puntung. Bila keadaannya tetap kering, Anda dapat membersihkan setiap selesai mandi atau buang air dengan menggunakan cotton bud (pembersih liang telinga) yang diolesi alkohol 70%. Sebaiknya tidak menggunakan antiseptik karena kandungan yodium di dalamnya dapat mengganggu pertumbuhan kelenjar gondoknya. Bila menggunakan popok, lipat popok dibawah pusat, tidak membalut talipusat. Hal ini dimaksudkan agar ketika si kecil buang air kecil, talipusat tidak basah terkena air kencing. Talipusat umumnya lepas dalam waktu 5 hari hingga 7 hari meski kadang ada yang sampai dua minggu. Ketika bayi berada dalam rahim, mereka menerima makanan dan oksigen melalui plasenta yang terhubung ke dinding dalam rahim ibu. Plasenta terhubung ke bayi Anda dengan tali pusat melalui lubang pada bayi Anda perut. Setelah bayi Anda lahir, tali pusat ini dijepit dan dipotong dekat dengan tubuh dalam prosedur rasa sakit, meninggalkan tunggul tali pusat yang menjadi apa yang kita sebut pusar/udhel. Banyak ibu (terutama ibu baru) yang sedikit cemas dan bingung bagaimana melakukan perawatan pada bayi baru lahir yang tali pusat-nya belum puput. Nah saat ini saya akan mencoba untuk mengupas tentang bagaimana cara perawatan tali pusat. Namun sebelumnya saya akan mengungkapkan bahwa ada beberapa metode pemotongan tali pusat : 1. Ada yang dipotong segera maupun ditunda beberapa menit setelah bari baru lahir dengan menggunakan klem dan gunting. 2. Ada yang ditunda beberapa menit/jam lalu dipotong dengan menggunakan api (disebut burning cord). 3. Ada yang tidak dipotong sama sekali hingga tali pusat tersebut puput dengan sendirinya. Nah prinsip dari perawatan tali pusat semuanya sebenarnya sama yaitu menjaga tetap kering dan bersih. Bagaimana cara sebenarnya?

Karena tali pusat dapat menjadi sumber infeksi dan bakteri memasuki tubuh bayi Anda, penting untuk merawat dengan benar. Namun, beberapa penelitian telah mengkonfirmasikan bahwa tidak ada 'pengobatan' khusus diperlukan untuk membantu penyembuhan. Praktek populer menggunakan alkohol tidak lagi dianjurkan oleh dokter anak karena telah banyak studi mengungkapkan bahwa penundaan penyembuhan nya justru lebih lama dibandingkan dibiarkan sembuh sendiri secara alami. Selama waktu tali pusat bayi Anda belum puput, adalah penting untuk menjaga daerah tersebut bersih dan kering . Langkah - langkah yang harus dilakukan adalh: 1. Cuci tangan Anda sebelum menyentuh tali pusat bayi Anda. (Kuman dapat tularkan melalui tangan Anda). 2. Bersihkan sekitar area udhel bayi setidaknya sekali setiap hari atau lebih sering jika kabel nya terlihat lengket atau basah, bisa dengan menggunakan air matang hangat. 3. Keringkan area yang diolesin air hangat tadi. kering menggunakan tissue atau kassa steril. (Jangan menggunakan bola kapas kering karena dapat meninggalkan serat pada tali pusat-nya). 4. Biarkan tali pusat bayi Anda terbuka. Talikan popoknya di bawah udhel dan Juga menggulung kemejanya di atas pusat untuk memungkinkan udara beredar secara bebas di daerah tapi pusat/udhel. 5. Amati bila terjadi tanda-tanda infeksi. Dan yang harus dihindari ketika melakukan perawatan atau pemotongan tali pusar adalah: 1. Jangan menutupi pusat bayi Anda dengan apa pun, karena hal ini dapat meningkatkan kemungkinan infeksi dengan tidak membiarkan tali pusat benar-benar kering. 2. Hindari sesatu menggesek tali pusat bayi Anda, seperti popoknya atau pakaian. 3. Jangan pernah mencoba untuk menarik tali pusat bayi Anda. Biarkan dia jatuh atau puput secara alami, bahkan jika itu hanya tinggal tergantung seperti benang. 4. Jangan menaruh minyak, lotion atau bubuk pada atau sekitar tali pusat bayi Anda.

Jika Anda melihat salah satu dari berikut maka langsung bawa bayi ke tenaga keshatan terdekat 1. Wilayah atau arrea sekitar tali pusat memerah atau meradang. 2. Pembengkakan di sekitar pusat bayi Anda. 3. Nanah keluar terus menerus walaupun sudah di bersihkan. 4. Adanya perdarahan Aktif yang tidak berhenti dengan cepat. 5. Bau dari tali pusat yang tidak hilang walaupun Anda sudah membersihkan dan mengeringkan. 6. Tanda-tanda bahwa daerah ini menyakitkan bagi bayi Anda. 7. Jika bayi Anda demam. 8. Sebelum 'mengobati' tali pusat bayi Anda dengan apa pun. Di masa lalu orang tua diperintahkan untuk menggunakan perawatan yang berbeda yang diyakini untuk membantu mempercepat proses pengeringan atau melindungi terhadap infeksi. Obat obatan yang bias diberikan antara lain: 1. Spiritus 2. Hexachloraphane bubuk 3. Klorheksidin atau larutan Betadine 4. Tinktur Yodium 5. Hidrogen Peroksida 6. Zink Sulphadiazine 7. Antibiotik topical

MEMANDIKAN BAYI Sebenarnya, bayi tidak perlu dimandikan (yakni dengan mencelupkan ke dalam bak mandinya) dalam 1 2 minggu pertama. Namun bayi harus tetap dibersihkan dan dikeringkan setiap kali pipis atau buang air besar. Kalau puntung talipusat belum puput, bayi cukup dibersihkan dengan lap saja karena puntung talipusat yang basah, cenderung menimbulkan infeksi. Gunakan air hangat-hangat kuku. Bukalah pakaiannya dan segera selimuti dengan handuk. Buka daerah tubuh bayi yang akan dilap saja agar bayi tidak kedinginan. Untuk wajah, tidak perlu menggunakan sabun. Gunakan sabun untuk mengelap bagian tubuh lainnya. Jangan lupa bersihkan juga daerah selangkangannya. Cara memandikan bayi tidaklah seperti memandikan anak balita sehingga banyak ibu yang tidak berani untuk memandikan bayi mereka sendiri. Terutama bayi yang baru lahir. Tetapi tak sedikit pula ibu yang berani untuk memandikan bayi mereka sendiri. Cara memandikan bayi yang paling banyak digunakan oleh ibu biasanya dengan menggunakan washlap. Hal ini karena banyak ibu yang mengganggap bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap air dan dingin. Lebih lebih jika tali pusar bayi belum kering. Cara memandikan bayi yang belum kering tali pusarnya memang tidak perlu dimasukan ke dalam air. Namun jika tali pusar bayi sudah kering, tak ada salahnya jika ibu ingin memandikan bayi dalam bak. Karena pada dasarnya ketika bayi dikadnungan juga selalu dikelilingi air. Kalaupun Anda lebih memilih untuk memandikannya, tidak mengapa. Yang penting, tahu caranya. Bila talipusat belum putus, Anda dapat menyelupkan ke dalam bak mandi kecil khusus si kecil. bayi boleh dimandikan di dalam bak mandi kecil. Gunakan air hangat-hangat kuku. Masukkan bayi secara perlahan-lahan. Mula-mula, basuhlan wajah, bagian kepala, kemudian seluruh tubuhnya tanpa menggunakan sabun. Lalu basuh kembali tubuh dan bagian lainnya dengan sabun, kemudian dibilas. Bila talipusat belum puput, segera keringkan talipusatnya seusai mandi dan olesi dengan alkohol 70%.

CARA MEMANDIKAN BAYI BARU LAHIR (NEONATUS) A. PERSIAPAN ALAT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Handuk dan waslap bersih Sabun bayi dan shampoo Alkohol 70% Cotton bud atau kapas bersih Kapas untuk membersihkan perineal Waskom atau bak mandi bayi Bengkok Air hangat Popok dan pakaian bersih Keranjang untuk baju kotor

B. PROSEDUR TINDAKAN I. Tahap Pra Interaksi : 1. Baca catatan perawatan dan catatan medis klien. 2. Rencanakan mandi sesuai dengan pola makan dan tidur, memandikan bayi baru lahir pada pertengahan waktu makan memiliki beberapa keuntungan yaitu bayi akan siap dalam prosedur. 3. Siapkan ruangan 4. Tetapkan tujuan dilakukan prosedur 5. Siapkan alat alat 6. Cuci tangan II. Tahap Orientasi 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada keluarga klien.

III. Tahap kerja 1. berikan kesempatan keluarga bertanya sebelum kegiatan dilakukan 2. Kaji temperatur tubuh serta tanda dan gejala adanya distress pernafasan 3. Memandikan : a. b. Pastikan bayi dalam posisi nyaman dalam pegangan atau terbaring dalam Periksa kembali temperatur air dengan suhu 37 38 derajat celcius/

inkubator hangat hangat kuku, air dalam waskom hanya digunakan untuk menyeka (sponge bath) dan membersihkan rambut. c. d. e. Mulai memandikan : usap mata dari kantus dalam ke kantus luar, gunakan Bersihkan wajah dengan lembut, gunakan air biasa / tanpa menggunakan Membersihkan rambut (pegang bayi dengan aman, gunakan football air bersih dan bagian berbeda untuk tiap tiap mata. sabun. hold, basahi rambut dengan air secara lembut dan Usapkan shampoo bayi dengan menggunakan lap, bilas rambut dan keringkan kulit kepala dengan cepat. f. g. Membersihkan telinga luar, bersihkan dengan gerakan memutar dan Membersihkan tubuh dan ekstremitas (setelah melepas selimut mandi/ gunakan bagian yang berbeda untuk tiap tiap- telinga. pakaian bayi, bersihkan leher, dada, lengan dan punggung dengan cara yang sama dan bersihkan tubuh dengan sabun dan air, bilas dengan hati-hati dan keringkan bagian tubuh yang dibersihkan sebelum berpindah ke bagian yang lain. h. Membersihkan genetalia : Bayi perempuan : bersihkan labia secara perlahan-lahan dengan

arah dari depan ke belakang.

Bayi laki-laki : terik kulup dengan lembut dan sejauh-jauhnya,

bersihkan ujun glands dengan gerakan memutar dan kembalikan kulup dengan segera setelah dibersihkan.

i. Bersihkan dan keringkan daerah perineal. j. Tidak dianjurkan menggunakan bedak, minyak atau lotion pada kulit bayi k. Gunakan alkohol untuk perawatan tali pusat jika perlu angkat tali pusat agar perawatan lebih adequat. l. Gunakan popok dengan lipatan ke depan dan berada dibawah tali pusat, biarkan tali pusat dalam keadaan terbuka. m. Gunakan pakaian bayi yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan.

IV. Tahap Terminasi 1. 2. 3. 4. Bersihkan dan kembalikan peralatan mandi, rapikan ruangan senyaman perhatikan respon bayi cuci tangan Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang

mungkin dan kembalikan alat-alat pada tempat semula

diharapkan

V. Dokumentasi 1. Catat waktu dilakukan tindakan, tindakan yang telah dilakukan, respon bayi serta penemuan penting saat dilakukan tindakan seperti hipotermi, distress pernafasan dll.

DAFTAR PUSTAKA http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=421:merawat-talipusat-bayi-anda&catid=49:baby-born&Itemid=41


http://infoperawatanbayi.blogspot.com/2010/02/tips-memandikan-bayu-barulahir.html http://tutorialkuliah.wordpress.com/2009/01/08/perawatan-tali-pusat-keterampilanmemandikan-bayi-baru-lahir/

Você também pode gostar