Você está na página 1de 3

150-154

BabX Keracunan oleh bahan-bahan organik


A. KERACUNAN BAHAN-BAHAN ORGANIK. Bahan-bahan organik tidak terhingga banyaknya, sehingga tidak mungkin diuraikan disini secara cukup hingga sckecil-kecilnya, melainkan hanya akan dikemukakan hal-hal yang penting dan pokok. Beberapa persenyawaan organik sebagai racun telah disinggung dalam uraian terdahulu, yaitu tentang TEL, persenyawaan-persenyawaan air raksa organik, persenyawaan-pcrsenyawaan arsen organik dan lain-lain. Untuk lengkapnya baiklah ditelaah buku-buku yang khusus mengenai keracunan. Hanya golongan-golongan terpentinglah yang akan diuraikan disini, yaitu derivat-derivat ter arang batu, halogen hidrokarbon, alkohol dan diol, aldehyd, kcton, ester, eter, dan insektisida fosfor organik. B. KERACUNAN-KERACUNAN OLEH DERIVAT-DERIVAT TER ARANG BATU Derivat-derivat ter arang batu yang terpenting untuk uraian kita adalah benzen, nitrobenzen, dinitrobenzen, trinitro oluen, dinitrofenol, dinitro-ortho-cretol dan anilin. Benzen dapat mengakibatkan keracunan mendadak. apabila aparat distilasi di pabrik pecah. Keracunan hebat bergejala kejang kejang, koma, dan akhirnya pendenta meninggal dunia. Keracunan menahun, bcrgejala mula-mula enek, anorexia kelemahan badan, dan gugup. Gejala-gejala lalu diikuti anemi yang progresif, dengan tanda-tanda perdarahan di organ-organ tubuh. Gejala-gejala ini adalah pencerminan dari kerusakan sumsum tulang oleh benzen. Pencegahan sebaiknya substitusi benzen dengan bahan lain yang kurang toksik. Pengobatan keracunan benzen menahun adalah transfusi darah beberapa kali. Anilin digunakan sebagai tinta cetak, tinta untuk tanda pada bahan pakaian, cat, dan dalam sintesa zatzat warna.. Derivat-derivatnya digunakan untuk sintesa bahan kimia lainnya.. Nitro-benzen

151
digunakan sebagai bahan untuk pembuatan anilin, untuk parfum, bahan pengganti "bitter almonds". Keracunan oleh anilin atau nitrobenzen dapat mendadak atau menahun. Effek yang terutama adalah terhadap susunan tulang, dan butir-butir darah merah, mengoksidasikan hemoglobin menjadi methemoglobin. Gejala-gejala khas adalah cyanosis dan icterus. Sebagai antidote digunakan metilen biru 10-50 cc dari larutan 1% intraveneus. Pada keracunan kronis, si penderita harus pindah kerja dan diobati seperlunya untuk kerusakan pada hati. Pada usaha pencegahan, haruslah dipertahankan kadar di udara ruang kerja agar tetap kurang dari N.A.B.nya. jika hal tersebut ini tidak mungkin dilaksanakan, maka harus dipakai masker yang mampu mengabsorbir larutan organik. Keracunan oleh anilin dan nitrobenzen terjadi juga melalui peresapan kulit. Gejala-gejala keracunan seperti tersebut di atas akan nampak pula pada derivat-derivat lainnya seperti yang telah disebut diatas. Trinitrotoluen adalah bahan ledak yang dipergunakan dalam industri-industri ammunisi. Zat itu hampir merusak setiap sel tubuh, tetapi terutama sel-sel hati, sumsum, tulang dan ginjal. Gejala utama adalah icterus. Keracunan seringkali mengakibatkan kematian. Titik berat harus kepada pencegahan, antara lain dengan pengawasan kepada perusahaan yang baik. N.A.B. untuk derivat-derivat ter arang batu adalah sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 Benzen Nitrobenzen Dinitrobenzen Dinitrofenol Dinitrotoluen Trinitrotoluen Anilin 25 bds atau 1 bds atau 80 5 1 0,2 1,5 1,5 19 mg per meter kubik udara mg per meter kubik udara mg per meter kubik udara mg per meter kubik udara mg per meter kubik udara mg per meter kubik udara mg per meter kubik udara

5 bds

C. KERACUNAN-KERACUNAN OLEH HALOGEN HIDROKARBON Sangatlah banyak persenyawaan-persenyawaan yang tergolong halogen hidrokarbon, baik yang telah lama dikenal, maupun yang masih baru. Contoh-contoh persenyawaan demikian adalah metilchlorida, metil-bromida, karbotetra-chlorida, tetrachloretan, trichloretilen, dan chlornafthalen. Sifatsifat racunnya sangat berbeda satu dengan yang lain. Tetrachloretan adalah paling beracun, oleh karena daya racunnya 9 kali karbontetrachlorida. Karena paling terkenal adalah karbontetrachlorida, maka persenyawaan itulah akan diuraikan. Zat itu dalam industri-industri banyak digunakan sebagai

pelarut lemak dan karet, untuk membersihkan secara kering, untuk pembersihan gemuk-gemuk dari mesin, dan sebagai bahan pemadam kebakaran. Kerusakan-kerusakan organ oleh karbontetrachlorida sangat besar, yaitu nephritis acuta, necrosis hepar, oedem paru-paru, atau neuritis retrobulbaris. Gejala-gejala klinis didasarkan atas kerusakan-kerusakan alat tersebut. Alat mana yang paling rusak atau paling dahulu rusak sangat tergantung dari pintu masuk bahan kedalam tubuh. Kalau di-minum, hati yang paling rusak. Kalau pintu masuk adalah alat pernafasan, ginjallah yang sakitnya- parah. Untuk bahan seperti karbontetrachlorida yang

152
demikian bahayanya, tidak ada anjuran lain, kecuali subsitusi, misalnya dcngan trichloretilen. Diantara sekian banyaknya zat-zat yang tergolong halogen hidrokarbon terdapat persenyawaanpersenyawaan yang berkhasiat sebagai racun serangga yaitu DDT, lindane, aldrin, dieldrin, endrin dan lain-lain. Diantara zat-zat tersebut terdapat pula persenyawaan yang sangat beracun, misalnya aldrin. Sifat racun DDT adalah rendah, sehingga tidak begitu memerlukan usaha-uaha pencegahan keracunan. Pengalaman menunjukkan banyaknya keracunan oleh endrin, terutama ternak dan binatang peliharaan. Uraian lebih lanjut tentang halogen hidrokarbon yang berkhasiat racun serangga dan hama diberikan kemudian. D. KERACUNAN OLEH ALKOHOL DAN DIOL Metil alkohol dipergunakan sebagai pelarut cat sirlak, dan vernis, dalam sintesa bahan-bahan kimia untuk denaturalisasi alkohol dan bahan anti beku. Pekerja-pekerja di perusahaan demikian mungkin sekali menderita keracunan metanol. Keracunan tersebut mungkin terjadi oleh karena menghirupnya, memi-numnya, atau oleh karena absorpsi melalui kulit. Keracunan akut yang enteng ditandai oleh perasaan lelah, sakit kepala, enek, dan penglihatan kabur; keracunan sedang dengan gejala-gejala sakit kepala yang berat, mabuk, enek, dan muntah, serta depresi susunan syaraf pusat, pengJihatan mungkin buta sama sekali, baik sementara, maupun selamanya; dan pada keracunan berat terdapat pula pernafasan yang dangkal, cyanosis, koma, menurunnya tekanan darah, pelebaran pupil, dan kematian biasanya disebabkan kegagalan pernafasan. Keracunan kronis biasanya terjadi oleh karena menghirup metanol ke paru-paru secara terus-menerus, yang gejala-gejala utamanya ialah kabur penglihatan yang lambat laun mengakibatkan buta sama sekali. Pemeriksaan laboratorium biasanya menunjukkan tanda-tanda acidosis. Pengobat-an untuk peristiwa keracunan mendadak ada di tangan dokter, karena memerlukan keakhlian khusus, sedangkan untuk keracunan kronis tindakan terbaik ialah memindahkan pekerja dari bahaya penghirupan. N.A.B. untuk metanol di udara ruang kerja adalah 200 bds atau 260 mg per meter kubik. Etanol atau etilalkohol digunakan sebagai bahan pelarut, antiseptik, bahan permulaan untuk sintesa bahan-bahan lain, dan untuk membuat minuman keras. Dalam pekerjaan tersebut keracunan akut atau kronis bisa terjadi oleh karena meminumnya, kadang kadang oleh karena menghirup udara yang mengandung bahan tersebut. Gejala-gejala pokok dari keracunan etanol adalah depresi susunan syaraf sentral. Untunglah di Indonesia minum miunuman keras sebagai jalan keluar atau pelarian dari kesulitan hidup bukan merupakan soal penting, sehingga masalah yang disebut problem drinkers di perusahaan-perusahaan tidak ditemukan. NAB di udara ruang kerja adalah 1000 bds atau 1900 mg per meter kubik Keracunan-keracunan oleh persenyawaan-persenyawaan tergolong alkohol dengan lebih panjang lebih sedikit atau sangat jarang oleh karena makin

153
panjang rantai, makin rendah daya racunnya. Simptomatologi, pengobatan, dan pencegahannya hampir sama seperti untuk etanol. Scperti halnya etanol, persenyawaan-persenyawaan yang tergolong diol mengakibatkan depresi susunan saraf pusat dan kerusakan-kerusakan alat-alat dalam seperti ginjal, hati dan lain-lain. Tanda terpenting keracunan adalah anuria dan narcosis. Keracunan akut terjadi oleh karena meminumnya, sedangkan keracunan kronis disebabkan penghirupan hawa yang mengandung bahan tersebut. Pencegahan-pencegahan antara lain dengan memberikan tanda-tanda jelas kepada tempat-tempat penyimpanan bahan tersebut. Hingga kini N.A.B.untuk etilenglikol belum ditemukan. E. KERACUNAN-KERACUNAN OLEH ESTER, ALDEHYD, KETON DAN ETER Dimetilsulfat digunakan untuk sintesa bahan-bahan organik. Zat itu dalam udara yang lembab mengalami hidrolisa menjadi metanol dan asam sulfat. Dari itu udara lembab yang mengandung uap dimetilsulfat merangsang mata, hidung, tenggorok dan paru-paru. Oedem paru-paru biasanya menjadi sebab kematian pada keracunan dimetilsulfat. Selain itu, juga alat-alat dalam dirusaknya. Sebagai pencegahan, bila larutan dimetilsulfat tumpah, ruangan kerja harus dikosongkan dan disemprot

dengan air yang mengandung NaOH 5% untuk netralisasi asamnya. Pekerja-pekerja yang berada diruang dengan udara mengandung zat tersebut wajib memakai masker dengan aliran udara bertekanan. N.A.B. yang dianjurkan adalah 1 bds atau 5 mg per meter kubik. Tri-ortho-cresyl-fosfat dipakai sebagai alat pelincir, dalam pemadam kebakaran, dan untuk membuat plastik. Keracunan oleh karenanya berupa demyelinisasi saraf-saraf dan degenerasi otototot, sehingga terjadi kelumpuhan lembek otot-otot tangan dan kaki bagian distal. Sebagai usaha preventif ialah substitusi bahan tersebut dalam pembuatan plastik, dan segala proses yang mengolah zat tersebut dalam suhu tinggi harus tertutup. Zat-zat acetaldehyd, metaldehyd, dan paraldehyd tergolong kepada persenyawaan aldehyd. Paraldehyd dipakai sebagai hipnotik, metaldehyd sebagai racun siput, dan acetaldehyd perlu untuk sintesa berbagai bahan kimia. Paraldehyd dalam lingkungan asam berubah menjadi acetaldehyd dan metaldehyd dalam tubuh menjadi acetaldehyd pula. Acetaldehyd adalah zat sangat reaktif, bersifat merangsang, dan bereffek depressif bagi segala sel dalam tubuh. Keracunan oleh acetaldehyd terutama berupa irritasi dan oedem paru-paru. N.A.B. untuk acetaldehyd adalah 200 bds atau 360 mg per meter kubik udara, sedangkan metaldehyd adalah 5 bds atau 6 mg per meter kubik udara. Keracunan keton, eter, dan ester didasarkan atas sifatnya yang mengadakan irritasi kepada selaput lendir dan kulit, depressi kepada susunan saraf pusat, serta kerusakan hati dan ginjal. Keracunan itu terjadi oleh zat-zat itu asli sebagai persenyawaan zat itu sendiri, atau oleh karena produk-produk sebagai hasil reaksi bahan-bahan itu, misalnya saja metilacetat atau metilformiat, yang oleh karena penguraian menghasilkan metanol maka zat tersebut mempunyai

154
effek pula kepada mata. N.A.B. untuk aceton 1000 bds, butanon 200 bds dan pcntanon 1200 bds. F. KERACUNAN-KERACUNAN OLEH INSEKTISIDA FOSFOR ORGANIK Uraian tcntang keracunan-keracunan oleh inscktisida fosfor organik terdapat pada pembicaraan mengenai jenis-jenis insektisida

Você também pode gostar