Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tujuan
Mengetahui pengaruh holding time austempering terhadap sifat mekanik Mengetahui pengaruh temperature austempering terhadap sifat mekanik
KEUNTUNGAN AUSTEMPERING
Atas dasar hal ini, biasanya austempering menggantikan proses quench dan tempering konvensional agar diperoleh sifat-sifat mekanik yang lebih baik dan lebih ekonomis.
Ramdika. N. H & M. Irvan. M
PROSES AUSTEMPERING
2. Tahan pada temperatur tersebut 4. Lakukan Penahanan dengan dengan waktu penahanan tertentu waktu penahanan tertentu 5. Dinginkan di udara
Ramdika. N. H & M. Irvan. M
SKEMA PROSES
Material AISI 4140 Pengujian Awal Spektrometer Kekerasan Kekuatan Tarik Impak
Proses Austempering
Penarikan Kesimpulan
ASTM- E 8
ASTM E 23
Ramdika. N. H & M. Irvan. M
Dibawah ini merupakan data komposisi kimia dari spesimen baja AISI 4140 yang diuji menggunakan alat spektrometer emisi hampa.
Unsur
Pengujian (%)
C Cr Mo Mn Si
0.38 0.43 0.80 1.00 0.15 0.25 0.75 1.00 0.20 0.35
Dan dari data yang diperoleh dapat dipastikan bahwa spesimen ini merupakan baja AISI 4140
Ramdika. N. H & M. Irvan. M
Dan tabel dibawah ini merupakan hasil dari pengujian kekerasan sebelum dilakukan proses Austemper
30 menit
60 menit
Setelah proses austempering pada spesimen baja AISI 4140 didapat data harga kekerasan yang berbeda. Mari kita bandingkan dengan harga kekerasan awal yaitu 32,16 HRc
No. Spesimen 1A 2A 3A 4A 5A 1B Parameter T = 320C ; t = 30 menit T = 340C ; t = 30 menit T = 360C ; t = 30 menit T = 380C ; t = 30 menit T = 400C ; t = 30 menit T = 320C ; t = 60 menit Kekerasan Rata - rata 52,33 50 47,83 45,67 43,33 51,17 49,17 46,83 44,83 41,83
2B
3B 4B 5B
T = 340C ; t = 60 menit
T = 360C ; t = 60 menit T = 380C ; t = 60 menit T = 400C ; t = 60 menit
Perbandingan harga kekerasan dengan temperatur austempering yang dilakukan pada baja AISI 4140 ini dapat dibuat kurva seperti dibawah ini.
Kekerasan, HRc
t= 30 menit t= 60 menit
400
Temperatur Austemper
Semakin lama waktu penahanannya maka semakin kecil harga kekerasan yang diperoleh Semakin tinggi temperatur pemanasannya maka semakin kecil harga kekerasan yang diperoleh
Ramdika. N. H & M. Irvan. M
Dibawah ini adalah data yang didapat dari hasil uji tarik terhadap spesimen AISI 4140 dengan standar ASTM E 8 yang telah diproses austempering.
Kode Benda Uji Luas (mm2) Titik Luluh (kgf/mm2) Awal A1 A2 A3 A4 A5 B1 30,663 30,681 30,671 30,677 30,657 30,711 30,663 79,121 108,813 107,766 107,177 106,241 104,421 104,021 Titik Max (kgf/mm2) 104,877 134,216 133,763 133,142 132,813 131,522 131,134 Titik Putus (kgf/mm2) 89,818 123,314 120,452 120,215 119,521 116,612 115,322 Perpanjangan (%) 11,171 8,814 8,721 8,757 8,814 8,828 8,871
B2
B3 B4 B5
30,701
30,659 30,609 30,668
100,677
100,215 97,721 98,611
129,147
128,643 126,812 124,811
112,411
109,341 108,255 106,672
8,985
9,022 9,142 9,171
Grafik dibawah ini menunjukan hubungan antaran harga kekuatan tarik dengan variasi temperatur.
134,000
132,000 130,000 128,000 126,000 124,000 122,000 120,000 320 340 360 380
0C
t= 30 menit
t= 60 menit
400
Temperatur Austemper
Semakin lama waktu penahanannya maka semakin kecil kekuatan tarik yang diperoleh Semakin tinggi temperatur pemanasannya maka semakin kecil kekuatan tarik yang diperoleh
Ramdika. N. H & M. Irvan. M
Data hasil uji impak setelah proses austempering pada baja AISI 4140 dengan standar ASTM E 23
No Kode Spesimen Awal 1 2 3 4
1A 2A 3A 4A 5A 1B 2B 3B 4B
Energi, E (joule) 76
53 53 54 55 55 54 54 55 56 56
5
6 7 8 9 10
Perbandingan harga Impak terhadap temperatur austempering yang dilakukan pada baja AISI 4140 ini dapat dibuat kurva seperti dibawah ini.
0.7
Harga Impak, J/mm2 0.69 0.68 0.67 0.66 0.65 0.64 0.63 320 340 360 Temperatur Austemper 0C 380 400 t= 60 menit t= 30 menit
Semakin lama waktu penahanannya maka semakin besar harga impak yang diperoleh Semakin tinggi temperatur pemanasannya maka semakin besar harga impak yang diperoleh
Ramdika. N. H & M. Irvan. M
Analisa
1. Perubahan harga kekerasan Semakin lama waktu penahanannya maka semakin kecil harga kekerasan yang diperoleh Semakin tinggi temperatur pemanasannya maka semakin kecil harga kekerasan yang diperoleh WHY ???? Karena karbida yang ada pada temperatur austmper yang tinggi adalah karbida yang kasar, sedangkan pada temperatur yang rendah karbida yang terbentuk adalah karbida yang halus. Berdasarkan teori dislokasi, karbida berperan sebagai penghambat dislokasi. Semakin tinggi temperatur pemanasan dan semakin lama waktu penahanan maka karbida yang terbentuk akan menjadi kasar akibatnya gerakkan dislokasi semakin mudah bergerak sehingga menurunkan harga kekerasan material.
Ramdika. N. H & M. Irvan. M
WHY ????
Karena fasa yang diperoleh pada temperatur austemper yang rendah adalah bainit bawah (lower bainit) yang strukturnya jarum, mirip Martensit. Pada bainit bawah, pengintian ferit terjadi pada batas butir dan didalam butir austenit. Karena pada temperatur yang tidak terlalu tinggi maka difusi atom pun rendah dan terjadi pengendapan karbon pada permukaan ferit sehingga permukaan feritakan jenuh terhadap karbon. Transformasi pengintian ferit terjadi pada batas butir austenit tumbuh menjadi lath-lath ferit . Pertumbuhan tersebut disertai berdifusinya atom karbon ke austenit sehingga kadar karbon pada austenit akan meningkat. Dan pada temperatur tinggi maka difusi atom c akan cepat dan memungkinkan terjadinya penyekatan antara ferit dan austenit sehingga pengendapan karbida tidak terjadi pada lath tetapi pada batas butir. Karena laju difusi atom C pada temp 320 lebih lambat dibandingkan pada temp 400 maka memungkinkan atom C lebih banyak yang terjebak dan membentuk karbida.
Ramdika. N. H & M. Irvan. M
WHY ???? Pada temperatur rendah, difusi atom karbon semakin lambat akibatnya atom karbon banyak yang terjebak dan menyebabkan material menjadi getas. Karena pada temperatur rendah austenit tidak terurai secara normal sehingga pertumbuhan ferit pun akan terhambat, padahal ferit inilah yang akan menyebabkan suatu material menjadi ulet sehingga mampu meredam tumbukan (menyerap energi).
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan terhadap data hasil pengujian maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perlakuan panas dengan proses austemper akan menaikkan harga kekerasan dan kekuatan tarik namun menurunkan harga regangan dan juga harga impak.
Nilai kekerasan
Semakin tinggi temperature Austemper Semakin lama waktu penahanan
Kekuatan tarik
Harga impak
HRc HRc
HI HI
2. Semakin tinggi temperatur Austempervdan semakin lama waktu penahanan maka semakin kecil harga kekerasan dan kekuatan tarik yang diperoleh. 3. Harga Impak bertambah seiring dengan lamanya waktu penahanan dan naiknya temperature austempering .
Ramdika. N. H & M. Irvan. M
4. Harga kekerasan dan kuat tarik tertinggi diperoleh pada saat temperature austemper 320oC dan waktu penahanan 30 menit yaitu 52,33 HRc untuk kekerasannya dan 134, 216 kg/mm2 untuk kekuatan tariknya 5. Harga impak tertinggi diperoleh pada temperature austemper 400oC dengan waktu penahanan 60 menit yaitu sebesar 0,7 J/mm2
- TERIMA KASIH -